Anda di halaman 1dari 14

Tenaga Eksogen

1. Identifikasi macam macam bentuk permukaan bumi akibat tenaga Eksogen !


Jawaban : Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifatnya merusak atau merombak permukaan bumi yang sudah terbentuk oleh tenaga endogen. Tenaga eksogen juga mengakibatkan bentuk-bentuk muka bumi. Tenaga eksogen dapat berasal dari tenaga air, angin, dan organisme yang menyebabkan terjadinya proses degradasi, agradasi, dan antropogenik. Contoh seperti bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi. Jadi tenaga eksogen itu terdiri dari degradasi, agradasi, dan antropogenik. 1. Degradasi Tenaga eksogen yang bersifat mengikis muka bumi digolongkan sebagai tenaga eksogen degradasi. Berdasarkan penyebabnya, tenaga eksogen degradasi ini dibedakan atas pelapukan, gerakan massa, erosi dan transportasi. a. Pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa: Sinar matahari, Air, Gletser, reaksi kimiawi, kegiatan makhluk hidup (organisme). Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu: - pelapukan fisika / mekanik - pelapukan biologi - pelapukan kimiawi b. Peristiwa gerakan massa batuan, tanah, lumpur, ataupun material lainnya ini disebabkan oleh gravitasi. Gerakan massa ini akan terjadi jika kekuatan material lebih lemah dibanding gravitasi. Penyebab lain terjadinya gerakan massa adalah Kondisi alamiah material. Kadar air yang terkandung dalam material. Kemiringan dan kestabilan lereng. Gempa bumi, banjir, atau peristiwa geologi lainnya. Jenis dari gerakan massa Tanah lonsor, terjadi akibat kondisi tanah miring atau lereng yang tidak ditumbuhi tanaman yang tidak dapat melindungi tanah. Tanah amblas, terjadi akibat adanya rongga tanah. Biasanya terjadi di daerah kapur. Tanah mengalir, merupakan geralan tanah yang sudah jenuh air. Tanah mandat, merupakan proses longsoran tanah yang bertingkat tingkat membentuk teras.

Rapan tanah, merupakan gerakan tanah secra lambat ke arah bawah. Terjadi di daerah yang agak landai.

c. Erosi Erosi seperti pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan). Tapi yang membedakan erosi dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak, seperti air sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis tenaga perombaknya yaitu :Erosi air, Erosi gelombang laut (abarasi / erosi marin ), Erosi angin (deflasi), Erosi gletser (glasial),Erosi Akibat gaya berat. a. Erosi oleh air adalah erosi yang di sebabkan oleh air atau air hujan.Jika tingkat curah hujan berlebihan sedemikian rupa sehingga tanah tidak dapat menyerap air hujan maka terjadilah genangan air yang mengalir kencang.Aliran air ini sering menyebabkan terjadinya erosi yang parah karena dapat mengikis lapisan permukaan tanah yang dilewatinya, terutama pada tanah yang gundul. Pengkikisan oleh air dapat mengakibatkan : tebing sungai semakin dalam lembah semakin curam pembentukan gua memperbesar badan sungai b. Erosi oleh air laut merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan gelombang laut yang Terjadi secara terus - menerus terhadap dinding pantai. Bentang alam yang diakibatkan oleh erosi air laut, antara lain cliff (tebing terjal), notch (takik), gua di pantai, wave cut platform (punggung yang terpotong gelombang), tanjung, dan teluk. Cliff terbentuk karena gelombang melemahkan batuan di pantai. Pada awalnya gelombang meretakan batuan di pantai. Akhirnya, retakan semakin membesar dan membentuk notch yang semakin dalam akan membentuk gua. Akibat diterjang gelobang secara terus menerus mengakibatkan atap gua runtuh dan membentuk cliff dan wave cut playform. Abrasi biasanya terjadi di pantai, membentuk : Dinding pantai yang curam relung ( lekukan pada dinding tebing) gua pantai batu layar Erosi oleh angin adalah pengikisan yang disebabkan oleh angin. Hembusan angin kencang yang terus menerus di daerah yang tandus dapat memindahkan partikel-partikel halus batuan di daerah tersebut sehingga membentuk suatu formasi, misalnya bukit-bukit pasir di gurun atau pantai. Erosi angin biasanya terjadi di gurun. Bentuk permukaan bumi yang terbentuk antara lain : Batu jamur Ngarai

c.

d.

Erosi oleh gletser merupakan pengikisan yang dilakukan oleh gletser (lapisan es) di daerah pegunungan. Pengikisan ini terjadi di daerah yang memiliki empat musim. Pada saat musim semi, terjadi erosi oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Akkibatnya lereng menjadi lebih terjal. Contoh bentang alam yang terjadi akibat erosi gletser adalah pantai fyord, yaitu pantai dengan dinding yang berkelok kelok. Erosi Akibat Gaya Berat Batuan atau sedimen yang bergerak terhadap kemiringannya merupakan proses erosi yang disebabkan oleh gaya berat .Erosi ini akan berlangsung sangat cepat sehingga dapat menimbulkan bencana longsor.

e.

2. Sedimentasi / Pelapukan Pelapukan adalah peristiwa pengendapan material yamg dibawa oleh angin, air / gletser. Semua material hasil erosi akan diendapkan di suatu tempat, baik di sungai,lembah, lereng pegunungan, ataupun dasar laut dangkal. Kadang kala hasil sedimentasi / pengendapan kembali mengalami erosi.

Berdasarkan tempat pengendapan dan tenaga yang mengendapkannya, proses sedimentasi dapat dibedakan menjedi 3 jenis, yaitu: Sedimentasi fluvial, merupakan proses pengendapan materi yang diangkut oleh sungai dan diendapkan di sepanjang aliran sungai, danau, waduk, atau muara sungai. Hasil bentuknya antara lain delta dan bantaran sungai. Sedimentasi eolis ( sedimentasi teresterial), merupakan proses pengendapan materi yang diangkut oleh engin. Benntuknya antara lain berupa gugusan pasir ( sand dunes) atau gundukan pasir yang seringkali ditemukan di pantai. Sedimentasi laut ( marien sedimentation ), merupakan hasil abrasi pantai yang kemudian diendapkan kembali di sepanjang pantai. Contoh hasil bentukannya, antara lain endapan puing karang ( beach), endapan gosong pasir (bar), dan endapan pasir yang menghubungkan dua pulau (tombolo).

2 . klasifikasikan pelapukan, serta jelaskan penyebabnya !


Pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa: Sinar matahari, Air, Gletser, reaksi kimiawi, kegiatan makhluk hidup (organisme). Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu: a. pelapukan fisika / mekanik Pelapukan mekanik (fisika) adalah proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan batu jadi bongkahan yang lebih kecil,tetapi tidak mengubah unsur

kimianya. Proses ini disebabkan oleh sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celah batu. Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu: 1. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi. Peristiwa ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau beriklim Gurun di daerah gurun temperatur pada siang hari dapat mencapai 50 Celcius. Pada siang hari bersuhu tinggi atau panas. Batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi dingin, batuan mengerut. Apabila hal itu terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak. 2. Adapun pembekuan air di dalam batuan Jika air membeku maka volumenya akan mengembang. Pengembangan ini menimbulkan tekanan, karena tekanan ini batubatuan menjadi rusak atau pecah pecah. Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang dengan pembekuan hebat. 3. Berubahnya air garam menjadi kristal. Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguapdan garam akan mengkristal. Kristal garam garam ini tajam sekali dan dapat merusak batuan pegunungan di sekitarnya, terutama batuan karang di daerah pantai. b. pelapukan biologi pelapukan biologi sering juga disebut sebagai pelapukan organik. Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan danmanusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuhtumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akarakar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garamgaraman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan. pelapukan kimiawi pelapukan kimia merupakan peristiwa penghancuran massa batuan yang disertai dengan perubahan struktur kimiawi massa batuan tersebut. Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa pengelupasan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur . Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CACO2). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst. Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah

c.

pelapukan kimiawi. Hal ini karena di Indonasia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.

Gejala atau bentuk - bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya:
a. Dolina Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina dapat terjadi karena erosi (pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina terdapat hampir di semua bagian pegununga kapur di jawa bagian selatan, yaitu di pegunungan seribu. b. Gua dan sungai di dalam Tanah Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau retakan. Retakan akan semakin besar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang, karena pengaruh larutan.Jika lubang-lubang itu berhubungan, akan terbentuklah sungai-sungai di dalam tanah. c. Stalaktit adalah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua. Terbentuk dari kapur yang tebal akibat udara masuk dalam gua. Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada dasar gua. Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua tabunan dan gua Gong di Pacitan, jawa Timur serta Gua jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.

3 . identifikasi ciri bentang alam akibat pengikisan dan


pengendapan, masing masing diskripsikan ! Ciri bentang alam akibat proses pengikisan
Suatu bentang alam dikelompokan sebagai wilayah kikisan dengan memperhatikan ciri ciri berikut ini: 1. Wilayah kikisan dengan mudah dapat dikenali pada wilayang dengan lereng yang miring serta merupakan bentukan yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya sperti gunung, bukit, plato, dan kubah. 2. Pada wilayah dataran rendah dimungkinkan pula terjadi erosi jika proses pembentukan tanah lebih lambat dari proses pengikisannya. 3. Alur-alur erosi menandai adanya proses pengikisan. 4. Pengikisan membawa partikel-partikel tanah sehingga biasanya lapisan tanah yang menutupi batuan induk relatif tipis. 5. Lapisan tanah yang dibawa oleh pengikisan biasanya lapisan tanah yang subur. Dilihat dari ketinggiannya wilayah kikisan dapat dikelompokan menjadi beberapa bagian berikut. Wilayah dataran rendah, berada di atas wilayah endapan sampai kira-kira 100 meter di atas permukaan laut. Wilayah pertengahan, terletak kira-kira antara 100-500 meter di atas permukaan laut. Dengan bentuk lahan tidak sedatar wilayah dataran rendah atau bergelombang. Bagian wilayah pegunungan, berada diketinggian 500-1000 meter di atas muka laut. Bagian wilayah pegunungan tinggi berada di atas 1000 meter diatas muka laut.

Ciri bentang alam akibat proses pengendapan Ciri-cir dari wilayah endapan adalah sebagai berikut; 1. Daerah cekungan dan dataran merupakan daerah endapan dari bentuk muka bumi disekitarnya lebih tinggi. 2. Memiliki kedalaman tanah yang relatif tebal dan dalam. 3. Biasanya wilayah endapan adalah daerah yang subur karena biasanya tanah yang dibawa dari wilayah kikisan merupakan tanah yang subur. 4. Adanya stratifikasi lapisan tanah sebagai akibat dari pengendapan material yang tidak sama ukurannya atau karena proses pemilahan. 5. Kadang ditemukan mahkluk hidup baik tumbuhan maupun hewan yang terkubur pada saat pengendapan.

4. Identifikasi dampak dari erosi bagi kehidupan !


Dampak erosi dibagi menjadi dampak ditempat asal terjadinya erosi (on site) dan dampak pada daerah diluarnya (off site). Dampak erosi tanah di tapak (on-site) merupakan dampak yang dapat terlihat langsung kepada pengelola lahan yaitu berupa penurunan produktifitas. Hal ini berdampak pada kehilangan produksi peningkatan penggunaan pupuk dan kehilangan lapisan olah tanah yang akhirnya menimbulkan terjadinya tanah kritis. Pengaruh erosi pada kesuburan fisik tanah diantaranya adalah terjadinya penghanyutan partikel-partikel tanah, perubahan struktur tanah, penurunan kapasitas infiltrasi dan penampungan, serta perubahan profil tanah. Sedangkan pengaruh pada kesuburan kimia tanah menurut Goeswono Soepardi dalam bukunya Sifat dan Ciri Tanah adalah kehilangan unsur hara karena erosi selama rata-rata 2 tahun yang diperoleh dari percobaan di Missouri yaitu N 66 kg per hektar, kemudian P2O5 41 kg per hektar,K2O 729 kg per hektar, MgO 145 per kg per hektar,dan SO4 sebanyak 42 kg per hektar per tahun. Tanah yang dikatakan rusak kalau lapisan bagian atasnya atau top soil (ketebalan 15 - 35 cm) memang telah banyak terkikis dan atau dihanyutkan oleh arus air hujan, sehingga lapisan tersebut menjadi tipis atau bahkan hilang (A.G Kartasapoetra,1986:45). Dampak erosi tanah diluar lahan pertanian (off-site) merupakan dampak sangt besar pengaruhnya. Sedimen hasil erosi tanah dan kontaminan yang terbawa bersama sedimen menimbulkan kerugian dan biaya yang sangat besar dalam kehidupan. Bentuk dampak off-site antara lain: 1. Pelumpuran dan pendangkalan waduk 2. Tertimbunnya lahan pertanian dan bangunan 3. Memburuknya kualitas air, dan 4. Kerugian ekosistem perairan

5. Identifikasikan upaya upaya prefentif dan represif dari adanya erosi !


Dalam usaha untuk mencegah dan atau mengendalikan erosi ini hendaknya diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya erosi yaitu: Iklim, Tanah, Topografi, Vegetasi penutup tanah dan kegiatan manusia, maka kita dapat menentukan bahwa usaha pengendalian erosi ini seharusnya didasarkan pada prinsip- prinsip: a. Memperbesar resistensi permukaan tanah sehingga lapisan permukaan tanah tahan terhadap pengaruh tumbukan butir- butir air hujan b. Memperbesar kapasitas infiltrasi tanah, sehingga lajunya aliran permukaan dapat dikurangi. c. Mengurangi lajunya aliran- aliran air permukaan agar daya kikisnya terhadap tanah yang dilaluinya dapat diperkecil. d. Memperbesar resistensi tanah sehingga daya rusak tanah dan daya hanyut aliran permukaan terhadap partikel- partikel tanah dapat diperkecil Dengan adanya prinsip- prinsip diatas maka usaha pengendalian erosi dapat dilaksanakan dengan teknologi: Cara vegetatif atau biologi Cara mekanik, dan Cara Kimiawi yaitu dengan memanfaatkan bahan- bahan pemantap tanah Cara- cara tersebut ada yang bersifat preventif dan ada pula yang bersifat represif, serta ada pula yang harus dilaksanakan oleh para petani atau pengguna tanah itu sendiri. Dan kalau kerusakan tanah telah parah, haruslah ditangani oleh pemerintah dengan partisipasi para petani itu sendiri. Yang bersifat preventif tentunya kalau keadaan tanah yang tererosi belum begitu parah, preventif artinya pencegahan. Tindakan pencegahan ini akan melibatkan pihak PPL pertanian yang akan melakukan penyuluhan dan bimbingan kepada para petani, tentang pengolahan tanah yang baik. Yang bersifat represif, yaitu tindakan- tinadakan yang perlu dilakukan oleh pihak pemerintah, mengingat demikian parahnya kerusakan tanah yang terjadi.Misalnya bukit yang menjadi gundul, tanah- tanah kritis pada DAS, pendangkalan sungai dan lain sebagainya. Usaha- usaha pemerintah dalam hal ini adalah dengan cara menyediakan bibit tanaman terpilih yang demikian banyak untuk pelaksanaan reboisasi dan penghijauan, sejumlah biaya untuk pembangunan tanggul- tanggul yang permanen dan biaya- biaya lainnya sehubungan dengan proyek- proyek padat karya yang melibatkan tenaga kerja dipedesaan dalam rangka penanggulangn banjir. Semua usaha preventif dan represif hendaknya disertai dengan tindakan yang tegas terhadap mereka yang melakukan perusakan hutan, tanah dan air.

Tenaga Endogen
1. Identifikasi karakteristik karakteristik gempa bumi dan jelaskan masing masing !
Gempa bumi merupakan pergerakan kulit bumi secara tiba tiba akibat adanya patahan atau letusan yang diiikuti oleh serangkaian getaran yang dirambatkan hingga ke permukaan bumi. Kekuatan getaran yang terjadi akibat adanya gempa bumi bisa diukur dengan menggunakan alat yang disebut seismograf dengan menggunakan skala tertentu. Adapun ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi dan segala permasalahnnya adalah seismologi. Klasifikasi gempa bumi Gempa bumi dapat dibedakan menjadi bebrapa jenis. Berdasrkan penyebannya gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Gempa bumi tektonik ; Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik. 2. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut. 3. Gempa bumi runtuhan (terban), yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhan bagian atas rongga di dalam litosfer atau runtuhan massa batuan yang mengisi ruang kosong di dalam litosfer. Misalnya, runtuhan gua gua kapur atau terowongan di daerah pertambangan. Berdasarkan hiposentrumnya gempa dibedakan menjadi 1. Gempa dalam, yaitu jika hiposentrumnya berada pada kedalaman 300-700 km di bawah permukaan bumi. Sampai saat ini gempa terdalam tercatat terjadi pada kedalaman 700 Km. Gempa intermediet, yaitu gempa dengan kedalaman hiposentrum antara 100 300 Km. Gempa dangkal, yaitu gempa dengan kedalaman hiposentrum kurang dari 100 Km.

2. 3.

Berdasarkan bentuk episentrumnya, gempa dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Gempa linear, yaitu gempa ysng bentuk episentrumnya berbentuk garis. Gempa tektonik merupakan gempa lenier. Hal ini karena patahan adalah peristiwa yang terjadi pada satu garis, tidak mungkin patahan merupakan sebuah titik. Gempa sentral, yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk titik. Gunung api pada erupsi sentral adalah sebuah titik letusan, demikian juga runtuhan kerak bumi.

2.

Berdasarkan jarak episentrumnya gempa dibedakan menjadi 1. 2. 3. Gempa setempat, jika jarak episentrumnya kurang dari 10.000 km. Gempa jauh, jika jarak episentrumnya sekitar 10.000 km. Gempa sangat jauh, jika jarak episentrumnya lebih dari 10.000 km.

Berdasarkan letak episentrumnya, gempa dibedakan menjadi: 1. Gempa laut, yaitu jika episentrumnya terketak di dasar laut / juga dikatakan episentrumnya terletak di permukaan laut. Getaran permukaannya dirambatkan pada permukaan laut bersama dengan yang dirambatkan pada permukaan bumi di dasar laut. Terkadang gempa laut terjadi dnegan kekuatan yang tinggi mengakibatkan air laut pasang datang dengan tiba tiba disertai dnegan gelombang yang sangat dahsyat (tsunami). Gempa daratan, yaitu gempa yang titik episentrumnya terletak di daratan.dari hiposentrumnya ( pusat gempa), getaran dirambatkan ke permukaan bumi dalam bentuk gelombang gelombang gempa atau gelombang seismik. Gelombang yang merambat tersebut dibedakan atas gelombang primer (P) dan gelombang sekunder (S).

2.

2 . Buatlah skema / gambar terjadinya gempa yang


menyebabkan tsunami !
Skema terjadinya Tsunami

Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api , gempa bumi , longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau . Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami. Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer. Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar . Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi , dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.

3 Hitung jarak episentrum gempa dari stasiun pencatat gempa, jika distasiun gempa tercatat di seismograf: gelombang primer datang pukul 06.44.22 dan gelombang sekunderpada 06.56.52. ! Rumus ={(S-P)-1}x1000 Km Dimana S P : Jarak episentrum dari stasiun pencatat gempa : Waktu yang menunjukkan pukul berapa gelombang sekunder tercatat pada stasiun pencatat gempa. : Waktu yang menunjukkan pukul berapa gelombang primer tercatat pada stasiun pencatat gempa. : S = 06.5652 P = 06.4422 = ..? ={(S-P)-1}x1000 Km ={(S-P)-1}x1000 Km ={(06.56.52-06.44.22)-1}x1000 Km ={(12.30)-1}x1000 Km ={12.30-1}x1000 Km ={11.30}x1000 Km =11,5x1000 Km =11500 Km

Diket Ditanya : Rumus :

4 Deskripsikan salah satu contoh gempa tektonik di RI !


Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi karena pergerakan lempeng bumi. Salah satu contoh gempa tektonik yang pernah terjadi di Indonesia adalah gempa di yogyakartata, yang mana menelan banyak korban jiwa. gempa bumi tektonik ini mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah .gempa ini terjadi pada 27 Mei 2006 pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Setelah gempa pertama juga terjadi beberapa gempa susulan yang terjadi pada pukul 06:10 WIB, 08:15 WIB dan 11:22 WIB. Gempa bumi tersebut mengakibatkan banyak rumah dan gedung perkantoran yang rubuh, rusaknya instalasi listrik dan komunikasi. Gempa tersebut berkekuatan 5,9 skala ricther , united state geological survey melaporkan 6,2 skala richter; lebih dari 6000 orang tewas dalam gempa tersebut, 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal

Dampak yang diakibatkan

gambar pusat gempa

5 Deskripsikan salah satu contoh gempa vulkanik di RI !


Gempabumi vulkanik adalah gempa bumi yang berkaitan dengan adanya aktifitas suatu gunungapi. Gempa ini terjadi karena adanya pergerakan magma dari dalam bumi keatas menuju kearah permukaan melalui lubang vulkanisme. Akibat adanya pergerakan magma dengan energi yang kuat tersebut , maka didaerah sekitar gunungapi tersebut timbul suatu getaran. Pada umumnya intensitas gempabumi vulkanik lebih lemah jika dibandingkan dengan gempabumi tektonik. Pada setiap aktifitas gunungapi dicirikan oleh tipe getaran vulkanik yang berlainan, dimana getaran ini selalu terjadi mendahului erupsi yang berhubungan dengan aktifitas magma didalam tubuh gunungapi tersebut. Untuk menganalisis gempabumi vulkanik ini, hal hal pokok yang menjadi pengamatan adalah penentuan lokasi sumber gempa, penghitungan magnitude dan energi gempa, serta penghitungan intensitas gempa vulkanik tersebut. Gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya proses dinamik dari magma dan cairan yang bersifat hidrotermal (peka terhadap panas), sehingga dapat dipakai sebagai tandatanda awal peningkatan keaktifan gunung api. Proses fluida (cairan) dinamis yang terjadi karena adanya gradien suhu dan tekanan magma dapat menimbulkan gelombang gempa yang berasal dari proses resonansi retakan yang terisi cairan magma. Frekuensi gempa vulkanik yang dominan berkisar antara 1 sampai 5 Hz, selain frekuensi rendah lainnya. Gempa vulkanik sebenarnya terdiri atas beberapa tipe seperti pada tabel di bawah ini: Tipe Gempa Frekuensi Tinggi Frekuensi Rendah Multifase Ledakan Keterangan Frekuensi dominant berkisar antara 5-15 Hz. Disebabkan oleh sesar atau mendatar Frekuensi dominant antara 1-5 Hz. Peneyebab karena proses tekanan cairan (fluida) Mengandung frekuensi rendah dan tinggi yang merupakan proses kombinasi Disebabkan oleh letusan yang sifatnya

explosive. Sinyal mengandung gelombang udara juga gelombang tanah. Tremor Tremor adalah sinyal yang kontinyu dengan durasi menit sampai beberapa hari. Frekuensi dominant 1-5 Hz Periodenya dari 3 sampai 20 detik yang disertai dengan letusan gas belerang Proses bukan vulkanik yang dapat menimbulkan gelombang gempa. Contoh, gerakan salju,.

Periode Sangat Panjang Dangkal

Karakteristik dan Alat Rekam Gempa Vulkanik 1. Karakteristik Gempa Vulkanik Gempa vulkanik biasanya terjadi di daerah sekitar gunung api dan magnitudenya pada umumnya kecil rata rata kurang dari 5 Skala Richter. Gempa vulkanik dengan magnitude 5-6 sangat jarang terjadi. Kedalaman gempa vulkanik berkisar antara 040 km. 2. Alat Rekam Gempa Vulkanik Alat untuk merekam tinggi-rendahnya getaran gempa namanya seismograf.

Gempa Vulkanik dan Gunung Api 1. Hubungan Gempa Vulkanik dan Gunang Api Sebelum terjadi letusan gunung api, kegiatan magma meningkat. Dengan peningkatan magma menyebabkan tekanan terhadap batuan di sekitar kantong magma yang menimbulkan getaran seismik. Dengan demikian bila gempa vulkanik meningkat dapat ditandai bahwa gunung api akan meletus,walaupun hubungan ini tidak selalu terjadi. Salah ssatu gempa vulkanik yang pernah terjadi di indonesia adalah gempa vulkanik yang melanda gunung talang di kabupaten solok, sumbar. Aktifitas gunung berapi gunung talang di kabupaten solok, sumbar mengalami peningkatan . ditandai terjadinya tiga letusan asap dan 1.757 gempa vulkanik selama maret 2007. Letusan asap tersebut terjaddi pada hari kamis (15/3),sabtu (17/3) dan minggu (18/3). Frekuesi getaran gempa vulkanik gunung talang paling banyak terjadi pada hari selasa (16/3) pasca terjadinya gempa vulkanik sebesar 5,8 SR yang melanda beberapa daerah di sumbar. Akibat peningkatan aktifitas tersebut, status gunung talang ditingkatkan dari siaga 1 menjadi siaga 3, namun belum membahayakan masyarakat yang bermukim di wilayah siaga gunung tersebut sehinggga tidak dikeluarkan perintah untuk mengungsi.

Anda mungkin juga menyukai