2. Istilah Kegempaan
Seimologi yaitu ilmu yang mempelajari gempa bumi.
Seimograf yaitu alat pencatat gempa.
Isoseista yaitu garis yang menghubungkan tempat dengan kerusakan yang sama.
Pleistoseista yaitu garis yang menghubungkan tempat dengan kerusakan paling parah.
Homoseista yaitu garis yang menghubungkan tempat yang merasakan gempa pada
waktu yang sama.
Hiposentrum yaitu pusat gempa didalam bumi.
1
Episentrum yaitu pusat gempa diatas permukaan bumi.
3. Jenis-jenis pelapukan
Adalah tenaga yang berasal dari luar kulit bumi, tenaga ini bersifat destruktif/merusak.
Terdiri atas 4 jenis yaitu:
A. Pelapukan/weathering yaitu proses penghancuran massa batuan/tanah baik secara
fisika, kimia atau biologis.
1) Pelapukan mekanik/fisik yaitu pelapukan yang terjadi tanpa mengubah struktur
kimiawi batuan tersebut, yang berubah cuman ukuran. Terjadi karena perubahan
suhu secara tiba-tiba atau pembekuan air menjadi kristal-kristal es pada celah-celah
batuan.
2
Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:
Karena perbedaan suhu. Hal ini disebabkan oleh karena batuan yang keras
tersusun atas berbagai jenis mineral yang berbeda sehingga koofisien
pemuaian juga berlainan. Pada waktu batu mengalami kenaikan suhu
(pemanasan matahari) mineral yang satu lebih cepat memuai dibandingkan
dengan mineral lain. Akibatnya bidang perbatasan antara mineral-mineral itu
akan retak-retak vertikal dan horizontal. Kemudian batuan itu akan
mengalami pengelupasan (deskuamasi)
Insolasi. Umumnya ini terjai diwilayah gurun akibat perbedaan suhu yang
begitu berbeda sekali dan umumnya terjadi pada rentang waktu yang singkat
dan tiba-tiba. Sehingga ini menyebabkan batuan mengerut dengan tiba-tiba
juga sehingga pecahlah butiran batuan etrsebut dengan diringi dengan bunyi
yang berdentang.
Pembekuan air dalam celah batuan. Genangan air dalam batuan pada malam
hari akan berubah menjadi es. Sehingga batu seakan-akan dipahat karena es
bervolume lebih besar daripada air tergenang.
2) Pelapukan kimiawi yaitu pelapukan yang terjadi disertai dengan terjadinya
perubahan struktur kimiawi batuan tersebut. Terdiri atas :
o Hidrasi/adsorpsi air yaitu penarikan air oleh sesuatu zat tetapi tidak terus
masuk kedalam zat tersebut cuman tertangkap dipermukaan saja seperti
perubahan gips menjadi anhidrit
o Oksidasi jika zat pelapuknya oksigen (seperti besai yang berkarat)
o Hidrolisa jika zat pelapuknya air (air menguraikan ion-ion H yang positif dan
ion OH negatif seperti senyawa orthoklas dan hidroksil)
o Karbonasi jika zat pelapuknya adalah gas asam arang dan air(seperti
pelapukan pada batuan kapur)
CaCO3 + H20 + CO2 = Ca (HCO3)2
Contoh hasil pelapukan karbonasi antara lain bisa dilihat pada daerah pegunungan
kapur yang akan menghaslkan bentang alam berupa:
1. Dolina atau danau bundar diantara bukit-bukit kapur yang terjadi karena
larutan batuan pada dinding pipa karst.
2. Lokva yaitu danau yang tersumbat tanah terrarosa.
3. Uvala yaitu gabungan dari beberapa dolina
4. Polyje yaitu gabungan dari beberapa uvala dan membentuk tanah rata.
5. Keren salden yaitu permukaan kasar yang terdapat libang-lubang kecil dan
terisi larutan tanah.
6. Lapicks yaitu onggokan batuan kapur yang berserakan dipermukaan tanah.
3
7. Cavern yaitu dinding gua kapur. Disinilah terdapat stalaktit dan stalakmit.
8. Sungai bawah tanah.
4. Jenis-Jenis Erosi
Erosi yaitu proses pelepasan dan pemindahan lapisan batuan/tanah yang disebabkan oleh
tenaga eksogen (air, angin atau es).
a. Erosi oleh air. Terjadi pada daerah aliran sungai atau pada daerah yang tanahnya
terbuka. Terbagai atas: (1) erosi percikan/splash erosin, (2) erosi lembar /sheet
erosion, (3) erosi alur /riil erosion, (4) erosi parit/gully erosion, (5) erosi tebing sungai
/streambank erosion.
b. Erosi oleh angin (deflas/korosi) banyak terjadi pada daerah gurun pasir atau daerah
yang kering. Contoh bentukan erosi angin adalah batu jamur.
c. Erosi oleh air laut (abrasi) terjadi pada pantai dan salah satu hasil erosi oleh air laut
yaitu Cliff (pantai berdinding curam/tegak)
d. Erosi oleh gleyser terjadi pada daerah yang bersuhu dingin yang menghasilkan bentuk
muka bumi berupa Morena (massa batuan hasil pengikisan yang berukuran besar dan
kecil).
4
1) Sedimen aquatis (tenaga air)
2) Sedimen Aeolis/eolin (tenaga angin)
3) Sedimen marin (tenaga air laut)
4) Sedimen glacial/eksarasi (tenaga es)
Berdasarkan tempat mengendap
1) Sedimen fluvial (diendapkan disungai)
2) Sedimen teresterial/kontinental (diendapkan didarat)
3) Sedimen limnis (diendapkan dirawa-rawa/danau)
4) Sedimen marine (diendapkan dilaut)
5) Sedimen glacial (diendapkan didaerah es/gleyser)
Maswasting
yaitu pemindahan massa batuan.tanah akibat pengaruh gaya gravitasi bumi. Dikenal
dengan istilah longsoran/rayapan. Dibagi atas empat macam yaitu:
1) Perpindahan lambat (slow flowage).seperti tanah rayapan (soil creep) dan
soliflukasi (pengaliran tanah yang jenish akan air, tetapi alirannya lambat)
2) Perpindahan cepat (rapid flowage). Dipengaruhi oleh air. Jika jenuh air disebut
earth flow dan jika mengandung lumpur disebur mud flow.
3) Tanah longsor (land slide)
Tanah nendat (slumping)
Longsor bahan rombakan (debris slide)
Jatuhnya bahan rombakan (debris avalance)
Longsor massa batuan berbongkah (rock slide)
Jatuhnya massa batuan berbongkah (rock fall)
4) Tanah amblas (subsidence)
5) Tanah longsor (denudasi) yang banyak ditemukan pada daerah lereng pegunungan
dan perbukitan. Penyebabnya adalah turunnya batuan yang karena lapuk akibat
gaya berata bumi/gravitasi. Umumnya terjadi secara spontan dan cukup
membahayakan.
6. Beberapa Bentukan Muka Bumi Akibat Adanya Tenaga Endogen Dan Eksogen
Akibat kostelasi tenaga eksogend an endogen inilah yang akan membentuk rupa
permukaan bumi. Rupa yang umum antara lain:
1. Gunung dan pegunungan
2. Dataran tinggi adalah daerah yang datar yang umumnya terletak diantara
gunug/pegunungan serta daerah tersebut lebih tinggi dari daerah sekitarnya.
3. Plato/plateu (sama dengan dataran tinggi tapi lapisan batuan wilayah ini relatif
horizontal sehingga bagian atasnya relatif rata. Jika mengalami erosi secara terus
menerus akan membentuk “cockpit”).
5
4. Dataran rendah adalah daerah yang datar yang umumnya terletak dikawasan pantai
atau daerah sungai karena kawasan ini terbentuk akibat proses pengendapan.
5. Peneplain (yaitu daetah dataran rendah/perbukitan yang telah mengalmi pengikisan
dan erosi secara terus menerus sehingga berubah menjadi agak datar. Tanahnya tidak
subur. Jika terjadi pada wilayah perbukitan maka akan membentuk “monadnock” )
6. Lembah adalah daerah yang mempunyai kedudukan lebih rendah dari daerah
sekitarnya.
7. Delta adalah gugusan endapan dimuara sungai yang terbentuk akibat proses
sedimentasi atau pengendapan.
8. Pantai yaitu daratan yang terletak diantara lautan dan daratan. Moh Makmur
Tanudidjaja dalam Ilmu pengetahuan bumi dan antariksa hal 29 menjelaskan
beberapa bentuk muka bumi yang dapat ditemukan didaerah pantai antara lain:
Tanjung yaitu daratan yang menjorok kelaut.
Teluk yaitu lautan yang menjorok kedarat.
Tombolo yaitu endapan sedimentasi yang menghubungkan antara sebuah
pulau (biasanya ukuran pulau ini kecil) dengan daerah daratan utama.
Cliif yaitu pantai yang tinggi dan curam serta terjal.
Pantai yang tampak berteras-teras.
Delta
7. Arti Pedosphere
Pedosfer merupakan nama lain dari lapisan tanah. Tanah adalah bagian dari lahan yang
tersusun dari bahan-bahan anorganik dan organic. Sedangan lahan adalah permukaan
daratan dengan kekayaan benda-benda padat, cair dan gas. Tanah terdiri atas lapisan-
lapisan. Lapisan tanah berturut-turut dari atas kebawah secara umum dapat diperhatikan
gambar berikut ini:
6
8. Komposisi Tanah
7
pembentukan struktur tanah hasilnya pembentukan horizon A dan horizon C.
yang termasuk jenis tanah muda adalah jenis tanah Entisol (Aluvial dan
Regosol)
Tanah dewasa : pada tingkat ini tanah mempunyai kemampuan berproduksi
tinggi, karena unsure hara dalam tanah cukup tersedia, akibat pelapukan dan
pencucian unsure hara belum lanjut. Jenis tanah yang termasuk kriterian ini
adalah Inceptisol, Andisol, Vertisol, Mollisol.
Tanah Tua :dengan meningkatnya umur maka proses pembentukan tanh
berjalan lebih lanjut, sehingga terjadi perubahan pada horizon tanah, tingkat
pencucian meningkat sehingga hanya mineral-minerl yang sulit melapuk yang
tertinggal dan tanah menjadi kurus dan masam. Yang etrmasuk jenis tanah ini
adalah Ultisol. Proses pembentukan tanah mula-mula berjalan agak cepat
tetapi maikin tua tanah proses tersebut berjalan sangat lambat.
8
11. Horizon Tanah
adalah lapisan-lapisan tanah yang terbentuk akibat perkembangan tanah. Untuk melihat
horizon tanah musti membuat profil tanah.
Horizon O : Tanah banyak mengandung bahan organik
Horizon A : Tanah mengalami pencucican (elluviasi)
Horizon B : Tanah banyak mengandung mineral-mineral (illuviasi)
Horizon C : Disebut juga dengan regolit (hasil pelapukan batuan induk
bagian atas)
Horizon R/D : Batuan induk
9
8) Pumulsaan/mulching yaitu menutupi permukaan tanah dengan sisa-sisa tanaman, yang
paling sering digunakan adalah jerami.
9) Buffering yaitu yaitu menanam lahandengan tumbuhan keras seperti pinus, jati, atau
pohon cemara. Fungsinya untuk menghambat penghancuran tanah permukaan oleh air
hujan, memperlambat, dan memperkaya bahan organik tanah.
10) Pembuatan saluran air (drainase). Saluran pelepasan air ini dibuat untuk memotong
lereng panjang menjadi lereng yang pendek, sehingga aliran dapat diperlambat dan
mengatur aliran air sampai ke sungai.
11) Metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untuk memperbaiki
struktur tanah, yaitu meningkatkan kemantapan agregat (struktur tanah). Tanah
dengan struktur yang mantap tidak mudah hancur oleh pukulan air hujan, sehingga air
infiltrasi tetap besar dan aliran air permukaan (run off) tetap kecil. Penggunaan bahan
kimia untuk pengawetan tanah belum banyak dilakukan, walaupun cukup efektif
tetapi biayanya mahal. Sekarang ini umumnya masih dalam tingkat percobaan.
Beberapa jenis bahan kimia yang sering digunakan untuk tujuan ini antara lain
Bitumen dan Krilium. Emulsi dari bahan kimia tersebut dicampur dengan air, misal
dengan perbandingan 1:3, kemudian dicampur dengan tanah.
10
13. Jenis tanah dan persebarannya di Indonesia
11
NO JENIS TANAH KARATERISTIK TANAH WILAYAH PERSEBARAN
1 Tanah Podzol/Andosol Tanah podzol adalah tanah yang terjadi karena pengaruh dari tinggi rendahnya curah Di Indonesia jenis tanah tersebut terdapat di
hujan. Tanah jenis ini sifatnya mudah basah jika kena air. Merupakan jenis tanah daerah pegunungan tinggi.
yang subur. Warnanya kuning dan kuning kelabu.
2 Tanah Laterit Tanah laterit adalah tanah yang terjadi karena suhu udara tinggi dan curah hujan Jawa Timur, Jawa Barat, dan Kalimantan
tinggi, mengakibatkan berbagai mineral yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan Barat
larut dan meninggalkan sisa oksida besi dan aluminium.
3 Tanah Humus Tanah humus adalah tanah hasil pelapukan tumbuh-tumbuhan (bahan organik). Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Tanah humus ini sangat subur dan cocok untuk lahan pertanian, warnanya kehitaman.
4 Tanah Vulkanis Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair yang Tanah jenis ini terdapat di Pulau Jawa bagian
dikeluarkan oleh gunung berapi. Tanah tersebut sangat subur. Banyak daerah utara, Sumatra, Bali, Lombok, Halmahera,
pertanian diusahakan di daerah vulkanis dan Sulawesi. Pulau Jawa dan Sumatra
merupakan pulau yang paling banyak
mempunyai gunung berapi sehingga paling
luas tanah vulkanisnya.
5 Tanah Padas Tanah padas adalah tanah yang amat padat, karena mineral di dalamnya dikeluarkan Jenis tanah ini terdapat hampir di seluruh
oleh air yang terdapat di lapisan tanah sebelah atasnya. wilayah Indonesia.
6 Tanah aluvial /endapan Tanah alluvial adalah yang terbentuk dari material halus hasil pengendapan aliran Tanah ini terdapat di pantai timur Sumatra,
sungai di dataran rendah atau lembah. pantai utara Jawa, dan sepanjang Sungai
Barito, Mahakam, Musi, Citarum, Batanghari,
dan Bengawan Solo.
7 Tanah Terrarosa/Mediteran Tanah terrarosa adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur. Tanah ini Tanah itu banyak terdapat di Jawa Timur,
banyak terdapat di dasar dolina-dolina dan merupakan tanah pertanian yang subur di Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara,
daerah batu kapur. Maluku, dan Sumatra.
8 Tanah Mergel Tanah mergel adalah tanah yang terjadi dari campuran batuan kapur, pasir dan tanah Banyak terdapat di lereng pegunungan dan
liat. Pembentukan tanah mergel dipengaruhi oleh hujan yang tidak merata sepanjang dataran rendah, misalnya Solo (Jawa Tengah),
tahun. Tanah mergel termasuk jenis tanah yang subur Madiun, dan Kediri (Jawa Timur).
9 Tanah Kapur Tanah kapur adalah tanah yang terjadi dari bahan induk kapur (batu endapan) dan Jenis tanah ini terdapat di Jawa Timur, Jawa
telah mengalami laterisasi lemah Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku,
dan Sumatra.
10 Tanah Pasir Tanah pasir adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen, dan tidak Tanah pasir kurang baik untuk pertanian
berstruktur. karena sedikit mengandung bahan organik.
Tanah pasir banyak terdapat di pantai barat
Sumatra Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi.
11 Tanah Gambut/Rawa Tanah gambut adalah tanah yang berasal dari bahan organik yang selalu tergenang air Jenis tanah ini terdapat di pantai timur
(rawa). Sedikitnya kandungan unsur hara dan peredaran udara di dalamnya yang Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
tidak lancar, menyebabkan proses penghancuran tanah menjadi tidak sempurna.
Tanah jenis ini kurang baik untuk pertanian.
12 Tanah regosol Tanah regosol adalah tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api. terdapat di Bengkulu, pantai Sumatra Barat,
Tanah regosol berupa tanah aluvial yang baru diendapkan dan tanah pasir. Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
Material jenis tanah ini berupa tanah regosol,
abu vulkan, napal, dan pasir vulkan. 12
13 Tanah grumusol /margalith atau adalah tanah yang terbentuk dari material halus berlempung. Jenis tanah ini tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur,
berwarna kelabu hitam dan bersifat subur, Madura, Nusa Tenggara, dan Sulawesi
Selatan. Tanaman yang tumbuh di tanah
grumosol adalah padi, jagung, kedelai, tebu,