Anda di halaman 1dari 21

Pengantar Geomorfologi

Geomorfologi berasal dari kata geo = bumi, morphe = bentuk, dan logos =
ilmu / uraian. Jadi, geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk muka
bumi / bentuk lahan, proses - proses yang mempengaruhi genesa, serta
hubungannya dengan lingkungan dalam ruang & waktu.

Siklus geomorfologi
1. Terjadinya proses endogenik baik berupa diastropisme / vulkanisme.
Proses ini menyebabkan terjadinya pengangkatan, lipatan, patahan, yang
sering diikuti dengan pembentukan gunung/pegunungan. Akibatnya bumi
terangkat jadi daratan & proses endogenik berhenti.
2. Setelah itu terjadi proses eksogenik antara lain pelapukan, erosi,
transportasi, deposisi /
gerakan massa. Proses ini berlangsung terus menerus hingga diperoleh kondisi saat ini.
3. Target akhir yaitu terbentuknya suatu bentang alam yang setimbang, yakni
suatu daratan
(hampir rata). Selanjutnya proses-proses yg membentuk bentang alam
disebut proses geomorfik.

Klasifikasi bentuk lahan/alam


Satuan geomorfologi adalah semua bentang relief orde II & merupakan hasil
kerja proses
endogen. Sedangkan satuan bentuk lahan adalah bentang relief orde III &
merupakan hasil
kerja proses eksogen

Klasifikasi Relief
a. Relief orde I
Jika bumi dilihat dalam skala kecil hanya nampak perairan serta daratan.
Sehingga yang termasuk relief orde satu adalah kelima benua dengan
paparannya serta cekungan dengan
samudera yg ada di bumi.
b. Relief orde II
Jika skala diperbesar, akan nampak relief yg perbedaan tingginya cukup
mencolok. Sehingga yg termasuk relief orde dua adalah pegunungan, plateau,
dataran (plains).
c. Relief orde III
Jika skala diperbesar lagi, akan nampak morfologi yang lebih jelas yang
terbentuk akibat proses erosional, deposisional & residual seperti bukit,
lembah, punggungan, cekungan danau, kipas alluvial, dan sebagainya.
Ada beberapa jenis bentuk lahan yaitu
1) Bentuk lahan vulkanik
2) Bentuk lahan struktural
3) Bentuk lahan proses pelarutan
4) Bentuk lahan proses denudasional
5) Bentuk lahan proses fluvial
6) Bentuk lahan proses marin
7) Bentuk lahan proses glacial
8) Bentuk lahan proses angin

Tenaga Pembentuk Muka Bumi


A. Tenaga endogen
Tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga
endogen ada 3 macam, yaitu :
1. Tektonisme/Diastropisme/Tektogenesa
Yaitu gerakan kulit bumi secara mendatar maupun vertikal. Akibat tektonisme
ada dua macam yaitu: Epirogenetik dan Orogenetik a. Gerakan Epirogenetik
( tenaga pembentuk benua), gerakan ini berlangsung relatif lama, dan meliputi
daerah yang luas.
- Epirogenetik positif : laut seolah-olah naik karena daratan turun. Contoh
: Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur, Turunnya muara sungai
Mississipi (USA)
- Epirogenetik Negatif : Laut seolah-olah turun karena daratan naik. Contoh:
Naiknya P. Timor dan P. Buton (sulawesi), naiknya dataran tinggi Colorado
(USA) Naiknya P. Simeulue (Sumatera)
b. Gerakan Orogenetik (tenaga pembentuk gunung), gerakan ini relatif cepat.
Gerakan vertikal dan horisontal ini menyebabkan terjadinya dislokasi
(pergeseran kulit bumi) sehingga menyebabkan terjadinya lipatan maupun
patahan.
2. Vulkanisme
Yaitu peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas magma di dalam bumi.
Vulkanisme Gunung api berdasarkan bentuknya:
a. Gunung api berbentuk Maar
Terbentuk akibat satu kali letusan (eksplosif) cukup besar dan dapur magma
dekat dengan permukaan bumi. Contoh : G. Api lamongan (Jawa timur ), Peg.
Eifel (perancis)
b. Gunung api berbentuk kerucut / strato
Bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusannya meleleh (efusi) berkali-
kali dari bahan kental sehingga berlapis-lapis dan makin tinggi. Sebagian
besar gunung di Indonesia berbentuk strato
c. Gunung api berbentuk Perisai / tameng/ aspit
Bentuknya seperti perisai, terjadi karena bahan letusan sangat cair sehingga
meleleh sangat landai antara 1 - 100. Contoh : G. Mauna Loa dan Kilanca di
Hawaii
3. Seisme
Seisme/gempa adalah getaran permukaan bumi disebabkan tenaga dari dalam bumi.
Pusat
gempa di dalam bumi disebut Hiposentrum, sedangkan pusat gempa di
permukaan bumi disebut episentrum. Alat pengukur gempa : seismograf
(horisontal maupun vertikal), kekuatan gempa dinyatakan dalam satuan Skala
richter. Gempa yang intensitasnya dapat diketahui tanpa menggunakan alat
disebut Macroseisme, sedangkan gempa yang intensitasnya kecil dan tidak
dapat dirasakan disebut Microsisme
Isoseista : garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang terkena
gempa dengan
kekuatan sama
Homoseista : garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang
terkena gempa Primer pada saat yang sama
Pleistoseista : garis khayal yang menghubungkan tempat tempat
dengan tingkat kerusakan yang sama.
Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan menjadi 3
1. Gempa tektonik : disebabkan oleh tenaga tektonisme (pergeseran
kerak/kulit bumi. Gempa ini paling berbahaya karena meliputi kawasan
yang luas
2. Gempa Vulkanik: gempa yang disebabkan aktivitas magma
3. Gempa runtuhan/ terban: disebabkan karena tanah runtuh / longsor.

B. Tenaga Eksogen
Tenaga yang berasal dari permukaan bumi. Dibagi menjadi 3, yaitu
1. Pengikisan (erosion)
Batuan yang terkena sinar matahari secara terus-menerus setiap siang hari,
menjadi panas, dan di malam hari menjadi dingin, dan kadang-kadang terkena
hujan. Lambat laun batuan dapat menjadi lapuk. Batuan yang lapuk kemudian
akan terkikis. Batuan terkikis tersebut dipindahkan ke tempat lain dengan
tenaga air, tenaga angin, dan gletser. Erosi terjadi karena beberapa sebab
berikut.
1) Tenaga air
a) Erosi percikan (splash erosion).
b) Kumpulan aliran dari erosi percikan,yaitu erosi parit (gully erosion).
c) Lebih besar dari gully erosion, yaitu erosi lembah (valley erosion).
d) Aliran paling besar akibat erosi, yaitu erosi ngarai (canyon erosion).
2) Tenaga angin
Hembusan angin dapat menyebabkan erosi pada batuan. Proses pengikisan
batuan oleh angin dinamakan deflasi.
3) Tenaga gelombang
Erosi ini terjadi di pinggir-pinggir laut dan kekuatan gelombang air laut
merupakan tenaga penggerak dari erosi gelombang. Bentuk erosi gelombang
berupa gua-gua laut dan celah-celah, serta lengkung laut. Bentuk sisa erosi
gelombang berupa dasar pantai yang datar (platform) dan tanjung dengan
ujung yang curam. Hasil endapan dari erosi ini berupa gosong pasir (bars) dan
dasar laut yang dangkal dengan endapan sementara di dalamnya (beach).
4) Tenaga gletser
Es yang meluncur di lereng pegunungan dapat mengakibatkan terjadinya erosi.
Es meluncur menuruni pegunungan karena es mengalami pencairan. Peluncuran
es diikuti oleh tanah dan batuan di lereng pegunungan. Erosi yang disebabkan
oleh luncuran es itulah yang dinamakan erosi gletser. Bentuk erosi gletser
berupa ledok berundak (cirques) dan palung glasial. Bentuk sisa dari erosi ini
adalah puncak bukit yang mirip tanduk (matterhorn peaks) dan jereng -
jereng yang kasar dan tajam (aretes). Sedangkan hasil endapan erosi gletser
berupa morena, drumlin, dan esker.
5) Tenaga makhluk hidup (organisme)
organisme ini berupa liang-liang galian binatang (burrows), atau lubang galian
pertambangan oleh manusia. Hasil endapan dari erosi organisme di antaranya
berupa karang koral (coral reef) dan sarang binatang (ant hill).
2. Pelapukan (weathering)
Pelapukan merupakan salah satu tenaga eksogen yang menghasilkan bentuk
muka bumi. Pelapukan merupakan peristiwa hancurnya bentuk gumpalan
menjadi butiran yang kecil bahkan dapat larut dalam air.
Macam-macam pelapukan sebagai berikut.
1) Pelapukan fisik
Pelapukan fisik terjadi oleh adanya tenaga panas, air mengalir, gletser, angin,
dan air hujan. Pelapukan fisik terjadi secara alami tanpa ada campur tangan
manusia. Proses pelapukan ini sangat dipengaruhi kondisi alam suatu wilayah.
2) Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi terjadi karena proses kimiawi sehingga batuan menjadi lapuk.
3) Pelapukan organis atau biologis
Pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup dinamakan pelapukan biologis
atau pelapukan organis. Akar tumbuhan dapat menembus batuan hingga
batuan menjadi retak dan lapuk. Semut, cacing, maupun tikus mampu merusak
batuan hingga batuan menjadi lapuk. Manusia juga merupakan salah satu
faktor yang dapat memicu terjadinya pelapukan.
3. Pengangkutan Material (Mass Wasting)
Pengangkutan material (mass wasting) terjadi karena adanya gaya gravitasi
bumi sehingga terjadi pengangkutan atau perpindahan material dari satu
tempat ke tempat lain. Proses mass wasting berlangsung dalam empat jenis
pergerakan material.
4. Amblesan (Subsidensi)
Amblesan, yaitu pergeseran tempat ke arah bawah tanpa permukaan bebas
dan tidak menimbulkan pergeseran horizontal. Hal ini umumnya terjadi karena
perpindahan material
secara pelan-pelan di daerah massa yang ambles.

BENTANG ALAM STRUKTURAL


1. Struktur Mendatar
o
a. Plain (Dataran): Morfologi datar dengan kemiringan <5 - 10 , umumnya
berada di tepi laut; mempunyai bidang perlapisan horisontal. Dibagi menjadi
2, dataran rendah jika < 500 kaki dan dataran tinggi jika > 500 kaki.
b. Plateau: Morfologi pegunungan berpuncak datar/hampir datar, kemiringan
o
<5 - 10 , dibatasi sekelilingnya oleh jurang-jurang terjal hampir tegak;
umumnya berada di tengah daratan / benua; dengan kemiringan perlapisan
horisontal.
c. Messa: Plato yang tererosi, lebarnya lebih sempit
d. Butte: Keberlanjutan erosi messa, tingginya lebih besar daripada lebarnya
e. Pinnacle: Butte yang tererosi, bentuknya seperti bukit jarum

2. Struktur Miring
Bukit yang miring berdasarkan sudut kemiringannya dapat dibedakan menjadi :
b. Hogback : Sudut antara kedua sisi relatif sama, sehingga hampir simetris
c. Homoklin : memiliki rentan sudut diantara hogback dan cuesta

3. Struktur Lipatan
Berdasarkan kedudukan axial plane, lipatan dibagi menjadi 4 :

4. Struktur Patahan

BENTANG ALAM KARST


Topografi karst adalah suatu topografi yang terbentuk pada daerah
dengan litologi berupa batuan yang mudah larut.
a. Bentuk Konstruksional
Terbentuk akibat proses pelarutan batu gamping atau pengendapan
mineral karbonat yang dibawa oleh air. Berdasarkan ukurannya dibedakan
menjadi 2, yaitu :
1. Bentuk bentuk minor
- Lapies, bentuk tidak rata pada batu gamping akibat adanya proses
pelarutan dan penggerusan
- Karst split, celah pelarutan yang terbentuk di permukaan
- Parit karst, alur pada permukaan yang memanjang membentuk parit atau
disebut juga karst split yang memanjang

- Palung karst, alur pada permukaan batuan yang lebar dan besar. Terbentuk
karena proses pelarutan, kedalaman > 50 cm
- Speleotherms, hiasan pada gua yang merupakan endapan CaCO3 yang
mengalami presipitasi pada air tanah yang membawanya masuk ke dalam gua
(stalagtit di atas, stalagmit di bawah)
- Fitokarst, permukaan yang berlekuk lekuk dengan lubang yang saling
berhubungan, terbentuk karena adanya aktivitas biologis yaitu algae yang
tumbuh di dalam batugamping.

2. Bentuk bentuk mayor


- Surupan (doline), depresi tertutup hasil pelarutan dengan diameter mulai
dari beberapa meter sampai beberapa kilometer. Kedalamannya bisa mencapai
ratusam meter dan mempunyai bentuk bundar atau lonjong
- Uvala, gabungan dari beberapa doline
- Polje, depresi tertutup yang besar dengan lantai datar dan dinding curam.
Bentuknya tidak teratur dan biasanya memanjang searah jurus perlapisan
- Jendela karst, lubang pada atap gua akibat runtuh yang menghubungkan
dengan udara luar
- Lembah karst, lembah atau alur besar, terbentuk oleh aliran permukaan
yang mengerosi batuan yang dilaluinya.

b. Bentuk Sisa Pelarutan


Terbentuk karena pelarutan dan erosi sudah berlangsung sangat lanjut
sehingga meninggalkan sisa erosi yang khas pada daerah karst.
- Kerucut karst, bukit karst yang berbentuk kerucut, berlereng terjal dan
dikelilingi oleh depresi
- Menara karst, bukit sisa pelarutan dan erosi yang berbentuk menara
dengan lereng yang terjal tegak atau menggantung, terpisah satu dengan yang
lainnya dan dikelilingi dataran alluvial.

BENTANG ALAM FLUVIAL


Bentang alam yang terdiri di dalamnya berhubungan dengan proses adanya air
yang membentuk suatu morfologi di suatu daerah, biasanya sungai.
1. Meander, belokan tajam pada sungai, biasanya terjadi pada dalam suatu
rangkaian, yang
disebabkan karekteristik dari aliran air. Meander terbentuk pada aliran
endapan sedimen
dan berhenti diatas aliran karena terhalang.
2. Meander cut off, meander cutoff merupakan meander yang terbentuk
akibat aliran yang
melewati bagian sempit dari leher meander, di mana aliran ke bawah telah
berpindah dari
meander yang telah melambat dan meander berikutnya telah mengambil aliran
tersebut.
3. Flood Plain, adalah suatu level area pada daratan untuk memprediksi banjir
dari tubuh air yang berdekatan. Flood plain digambarkan dari frekuensi banjir
yang sudah terjadi.
4. Stream divide, merupakan pembagian arus sungai berdasarkan dasar
sungai dan arah alirannya tersebut. Pembagian tersebut, yaitu branch, beck,
burn, creek, kill, lick, rill, river syke, bayou, rivulet, run.
5. River terrace, merupakan teras sungai yang tampak sepanjang sisi lembah,
biasanya sejajar dengan tembok lembah. Kebanyakan terraces terbentuk
ketika erosi pada sungai meningkat dan melewati flood plain.
6. Channel Bar, adalah endapan sungai yang terdapat pada tengah alur sungai.
7. Point bar, adalah endapan sungai yang terdapat pada tepi alur sungai.
8. Natural levees, merupakan pemanjangan dari tanggul terdiri dari pasir dan
lanau dan terendapkan sepanjang tepi sungai selama masa banjir.
9. Back Swamp, merupakan rawa yang mengalami penurunan area floodplain
antara natural levees dan pada tepi floodplain
10. Braided stream, adalah arus yang mengalir pada beberapa terusan yang
terbagi dan yang bersatu. Braided stream terbentuk pada bagian hilir sungai
yang memiliki slope hampir datar - datar, alurnya luas, dan dangkal.
11. Oxbow lake, merupakan meander pada awalnya karena adanya pemotong
pada arus akibat pelurusan air, maka terbentuklah struktur seperti tapal
kuda, struktur ini dinamakan oxbow lake.
12. Crevasse splay, merupakan kenampakan roman muka bumi yang terbntuk
akibat arus berlebih memotong levee dan endapan sedimen pada floodplain.
Hal ini dapat membuat endapan yang sangat besar sehingga menjadi delta.
13. Alluvial fan, berbentuk seperti kipas, merupakan akumulasi dari endapan
alluvial pada mulut jurang atau aliran anak sungai dengan arus utama.
14. Channel fill, merupakan akumulasi pasir detritus pada arus di mana
kapasitas transportasi dari air tidak mampu untuk memindahkan material
secara berulang.
15. Overbank, merupakan penggambaran dari tipe endapan alluvial atau
sediment yang terendapkan pada floodplain di sungai. Biasanya endapan
berbutir halus.
16. Flood basin, merupakan daerah di bawah permukaan air selama air tinggi
karena banjir
pada daerah tertentu.

BENTANG ALAM VOLKANIK

Semua gejala di dalam bumi sebagai akibat adanya aktivitas magma disebut
vulkanisme. Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang
terdapat di dalam kulit bumi, terjadi dari berbagai mineral dan gas yang
terlarut di dalamnya. Magma terjadi akibat adanya tekanan di dalam bumi
yang amat besar, walaupun suhunya cukup tinggi, tetapi batuan tetap padat.
Jika terjadi pengurangan tekanan, misalnya adanya retakan, tekanannya pun
akan menurun sehingga batuan tadi menjadi cair pijar atau disebut magma.
Magma bisa bergerak ke segala arah, bahkan bisa sampai ke permukaan bumi.
Jika gerakan magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma.
Sedangkan magma yang bergerak dan mencapai ke permukaan bumi disebut
ekstrusi magma. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan gunung api atau
disebut juga vulkan. Hal ini berarti intrusi magma tidak mencapai ke
permukaan bumi. Mungkin hanya sebagian kecil
intrusi magma bisa mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga
membentuk tonjolan berupa pegunungan. Secara rinci, adanya intrusi magma
(atau disebut plutonisme) menghasilkan bermacam-macam, yaitu:
a. Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma,
sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat.
b. Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang
menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai
lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata.
c. Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di
antara lapisan batuan.
d. Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong
lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
e. Apofisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.
f. Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder,
mulai dari dapur
magma sampai ke permukaan bumi.

BENTANG ALAM EOLIAN


Bentang alam eolian merupakan bentang alam yang dibentuk karena aktivitas
angin. Bentang alam ini banyak dijumpai pada daerah gurun pasir. Gurun pasir
sendiri lebih diakibatkan adanya pengaruh iklim. Gurun pasir diartikan sebagai
daerah yang mempunyai curah hujan rata-rata kurang dari 26 cm/tahun.
Gurun pasir tropik terletak pada daerah antara 350 LU sampai 350 LS, yaitu
pada daerah yang mempunyai tekanan udara tinggi dengan udara sangat panas
dan kering. Gurun pasir lintang rendah terdapat di tengah-tengah benua yang
terletak jauh dari laut atau terlindung oleh gunung-gunung dari tiupan angin
laut yang lembab sehingga udar yang melewati gunung dan sampai pada daerah
tersebut adalah udara yang kering.

Macam-Macam Bentang Alam Eolian


Dilihat dari proses pembentukannya, bentang alam eolian dapat
dikelompokkan menjadi 2,
yaitu bentang alam akibat proses erosi oleh angin dan bentang alam akibat
proses pengendapan oleh angin.
A. Bentang alam Eolian Akibat Proses Erosi
Proses erosi oleh angin dibedakan menjadi 2, yaitu deflasi dan abrasi.
Bentang alam yang disebabkan oleh proses erosi ini juga dibedakan menjadi 2
yaitu bentang alam hasil proses deflasi dan bentang alam hasil proses abrasi.

Bentang Alam Hasil Proses Deflasi


Bentang alam hasil proses deflasi dibedakan menjadi 3 macam:
1. Cekungan Deflasi (Deflation basin)
2. Lag Gravel

Bentang Alam Hasil Prose Abrasi


1. Ventifact
2. Polish
3. Grooves
4. Sculpturing (Penghiasan)
5. Yardang

B. Bentang Alam Hasil Pengendapan Angin


Jika kekuatan angin yang membawa material berkurang atau jika turun hujan,
maka material-material yang terbawa oleh angin akan diendapkan. Bentang
alam hasil proses pengendapan oleh angin ini dibedakan menjadi 2 yaitu: dune
dan Loess.

A. Dune
Dune adalah suatu timbunan pasir yang dapat bergerak atau berpindah,
bentuknya tidak dipengaruhi oleh bentuk permukaan ataupun rintangan.
Berdasarkan ukurannya, hasil proses pengendapan material pasir, yaitu
ripples, dunes dan megadunes
 Ripples lebar berukuran 5 cm - 2m dan tinggi 0,1 – 5 cm
 Dunes lebar 3 – 600 m dan tinggi 0,1 – 15 m
 Megadunes lebar 300 – 3 km dan tinggi 20 – 400 m
Klasifikasi menurut Emmon‟s (1960) bentuk-bentuk dune dapat bermacam-
macam, tergantung pada banyaknya pertambahan pasir, pengendapan di tanah,
tumbuh- tumbuhanyang menghalangi dan juga arah angin yang tetap.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka tipe-tipe dune digolongkan menjadi :
1. Lee dune (Sand Drift)
Lee dune/sand drift adalah dune yang berkembang memanjang, merupakan
punggungan pasir yang sempit, berada di belakang batuan atau tumbuh-
tumbuhan.
2. Longitudinal dune
Longitudinal dune mempunyai arah memanjang searah dengan arah angin yang
efektif dan dominan.
3. Barchan
Barchan terbentuk pada daerah yang terbuka, tak
dibatasi oleh topografi/tumbuhtumbuhan
dimana arah angin selalu tetap dan penambahan pasir terbatas dan berada di
atas batuan dasar yang padat. Barchan ini berbentuk koma dengan lereng
yang landai pada bagian luar, serta mempunyai puncak dan sayap.
4. Seif
Seif adalah longitudinal dune yang berbentuk barchan dengan salah satu
lengannya jauh lebih panjang akibat kecepatan angin yang lebih kuat pada
lengan yang panjang.
5. Transversal dune
Transversal dune terbentuk pada daerah dengan penambahan pasir yang
banyak dan kering, angin bertiup secara tetap misalnya pada sepanjang
pantai.
6. Complex dune
banyak. Barchan, seif dan transversal dune yang berada setempat-tempat
akan berkembang sehingga menjadi penuh dan akan terjadi saling overlap.

B. Loess
Daerah yang luas tertutup material-material halus dan lepas disebut Loess.
Beberapa endapan loess yang dijumpai di Cina barat mempunyai ketebalan
sampai beberapa ratus meter. Sedangkan di tempat lain kebanyakan endapan
loess tesebut hanya mencapai beberapa meter saja. Beberapa endapan loess
menutupi daerah yang sangat subur. Penyelidikan secara mikroskopis
memperlihatkan bahwa loess berkomposisi partikel- partikel angular dengan
diameter kurang dari 0,5 mm terdiri dari kuarsa, feldspar, hornblende dan
mika.

BENTANG ALAM PANTAI


Aktivitas marine sering dipengaruhi\ aktivitas fluvial sehingga sering disebut
sebagai fluvio – marine. Bentuk lahan asal proses marine dihasilkan oleh
aktivitas gerakan air laut, baik pada tebing curam, pantai berpasir, pantai
berkarang maupun pantai berlumpur. Gerakan tersebut meliputi pasang surut,
arus maupun ombak.
Beberapa bentuk bentang alam pantai:
1. Gua laut (sea caves), terbentuk karena cliff mengalami erosi bawah (under
cutting)
oleh pukulan gelombang arus.
2. Celah (cliff), erosi oleh gelombang atau arus yang menimpa retakan atau
patahan menyebabkan terbentuknya celah di pantai.
3. Teras-teras (wave cut terraces), terjadi karena dasar laut dangkal
tererosi, Permukaan menjadi rata kemudian terangkat.
4. Stack yaitu tiang-tiang baru yang terpisah dari daratan.tersusun dari
batuan yang resisten sehingga bertahan dari pukulan gelombang.
5. Arc yaitu batuan berlubang tembus akibat kikisan gelombang,tersusun
dari batuan yang
Lunak (tidak resisten).
6. Tanjung (Headland) yaitu batuan daratan resisten yang menjorok ke laut
akaibat erosi gelombang,terdiri atas batuan lava dan breksi.
7. Gisik (beach), merupakan suatu bentuk pengendapan yang terjadi di
pantai. Gisik terletak tinggi di atas pantai belakang atau pada posisi lainnya
pada pantai depan. Kadang-kadang gisik ini terlihat seperti jembatan yang
bertingkat-tingkat turun ke arah laut. Material pada gisik ini terdiri dari
kerikil yang bulat-bulat, kerikil yang kasar (gravel), dan pasir.
8. Gosong pasir(bar), merupakan endapan pasir atau kerikil di laut sejajr garis pantai
9. Off shore bar(barrier bar) terdapat di laut lepas,hasil pengendapan backswash
10. Laguna(lagoon), laut dangkal antara daratan dan off shore bar;
11. Tombolo, endapan yang menghubungkan daratan dengan pulau, sebagai
akibat reflaksi
gelombang karena rintangan pulau tersebut.
12. Gumuk pasir pantai (coast dunes), adalah timbunan pasir dipantai
sebagai akibat hasil
PELATIHAN ONLINE
2017 GEOGRAFI
aktivitas angin dan – PAKET 3
vegetasi.
a. Free dunes, timbunan pasir di pantai oleh pengendapan angin
tanpa di bantu vegetasi;
b. Impended dunes, timbunan pasir di pantai oleh pengendapan angin dan
vegetasi atau topografi kasar.

BENTANG ALAM GLASIAL


Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses
glasial, dimana proses glasial itu tenaga yang berpengaruhnya adalah Gletser.
Menurut flint (1957) gletser adalah massa es dan tubuh es yang terbentuk
karena rekristalisasi dari salju dan lelehan air yang secara keseluruhan atau
sebagian teletak dalam suatu lahan dan memberikan kenampakan tersendiri,
yaitu suatu bentukan gerakan. Beberapa hal yang penting dalam gletser
diantaranya adalah:
 Keadaan daerah
 Proses
 Dan endapan yang terbentuk di tepi perbatasan
gletser (moraine) Ada dua tipe bentang alam glasial,
diantaranya yaitu:
1. Alpine Glaciation → terbentuk pada daerah pegunungan.
2. Continental Glaciation → bila suatu wilayah yang luas tertutup gletser.

Bentang Alam Glasial


a. Bentang Alam Karena Proses Erosi
Bentang alam karena prose erosi yang berasosiasi dengan alpine glaciations
yaitu yang terbentuk pada daerah pegunungan.
Glacier valley → berbentuk U karena proses glasial
→ berbentuk V karena erosi sungai.
Lembah terbentuk karena sungai mengalami pelurusan oleh aliran air
akibat hantaman massa es yang tidak fleksibel. Bentang alam akibat erosi
yang terbentuk pada alpine glaciation antara lain :
1. Hanging valley
Ketika gletser tidak terlihat lagi, anak sungai yang tersisa menyisakan
hanging valley yang tinggi diatas lembah utama. Meskipun proses glasial
membentuk lembah menjadi lurus dan memperhalus dinding lembah, es
meyebabkan permukaan batuan dibawahnya terpotong menjadi beberapa
bagian, tergantung resistensinya terhadap erosi glasial.
2. Truncated Spurs
Merupakan bagian bawah tepi lembah yang terpotong triangular faced
karena erosi glasial. Makin tebal gletser makin besar erosi pada bagian
bawah lantai lembah. Makin besar erosi maka mengakibatkan pendalaman
lembah dan anak sungainya sedikit.
3. Cirques
Merupakan sisi bagian dalam yang dilingkari glacier valley, berisi gletser dari
glacier valley yang tumpah ke bawah. Terbentuk karena proses glasial,
pelapukan dan erosi dinding lembah.
4. Rock basin lake
Air meresap pada celah batuan, membeku dan memecah batuan sehingga
lapisan batuan kehilangan bagiannya, digantikan es dan ketika melelh kembali
terbentuk rock basinlake.
5. Bergs
chrun
d
Merupakan batuan yang telah pecah, berguling-guling dan jatuh ke glacier
valley lalu jatuh ke crevasse.
6. Aretes
Merupakan sisi dinding lembah yang mengalami pemotongan dan
pendalaman sehingga bagian tepinya menjadi tajam, karena proses frost
wedging.
7. Horn
Merupakan puncak yang tajam karena cirques yang terpotong / ada bagian
yang hilang karena erosi ke arah hulu pada beberapa sisinya.
8. Crevasses
Merupakan celah yang lebar (terbuka). Bila celah tertutup (sempit) disebut
closed crevasses.

b. Bentang Alam Karena Proses Pengendapan Gletser


1. Moraines
Merupakan till yang terbawa jauh glacier dan tertinggal / mengendap setelah
glacier menyusut. Material-material lepas yang jatuh dari lereng yang terjal
sepanjang valley glacier terakumulasi pada sepanjang sisi es.
a. Lateral Moraines → Moraines yang tertimbun sepanjang sisi gletser
b. Medial Moraines → Gabungan anak-anak sungai yang dekat Lateral
Moraines membawa gletser turun sepanjang sisi till, dari atas tampak seperti
multilane highway (lintasan-lintasan pada daerah tinggi).
c. End Moraines → Tepi till yang tertimbun sepanjang sisi es, merupakan
terminus yang tersisa yang tetap selama beberapa tahun, mudah dilihat.
Valley glacier membentuk end moraines yang berbentuk seperti bulan sabit.
 Terminal Moraines → End Moraines yang terbentuk karena
terminus bergerak maju jauh dari es.
 Recessional Moraines → End Moraines yang terbentuk karena
terminus tidak mengalami perubahan (tetap).
 Ground Moraines → Till yang tipis, seperti lapisan-lapisan karena
batuan yang terseret aleh gletser lalu mengendap.
2. Till
Merupakan batuan yang hancur dari dinding lembah yang terendapkan
mengisi valley glacier, berasal dari ice sheet membawa fragmen batuan yang
terkikis (fragmennya lancip) karena bertabrakan dan saling bergesek dengan
batuan lain. Berukuran clayboulder, unsorted.
3. Drumlin
Merupakan ground moraines yang terbentuk kembali seperti alur-alur sungai
lembah till, bentuknya seperti sendok terbalik. Porosnya sejajar dengan arah
gerakan es. Dihasilkan oleh ice sheet yang tertransport jauh dan terbentuk
kembali menjadi endapan till setelah
melalui lereng yang dangkal.
4. Erratic
Merupakan es yang berukuran boulder yang kemudian tertransport oleh es
yang berasal dari lapisan batuan yang jauh letaknya.
PELATIHAN ONLINE 2017
GEOGRAFI – PAKET 3

1. Batuan metamorf kontak adalah … .


a. Batuan yang terbentuk karena pengaruh tekanan yang tinggi
b. Batuan yang terbentuk oleh factor pelapukan fisik
c. Batuan yang berubah sifat akibat bersentuhan dengan magma
d. Batuan yang terbentuk oleh factor pelapukan kimia
e. Batuan yang terbentuk karena pengaruh unsur gas dalam batuan

2. Sebuah gunung api mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :


1) Letak magma menyumbat dekat kawah
2) Tekanan gas sangat lemah dan
3) Viskositas magma sangat kental
Dari ciri-ciri tersebut tipe letusan gunung api tersebut adalah… .
a. Merapi
b. Hawaii
c. Stomboli
d. St. Vincent
e. Perret

3. Sungai-sungai yang ada di daerah pegunungan sering alirannya mengikuti lereng


asli.
Sungai yang demikian dinamakan dengan ……
a. Konsekuen
b. Subsekuen
c. Resekuen
d. Obsekuen
e. Insekuen

4. Beberapa wilayah di Kabupaten Bogor mengalami mengalami peristiwa di


mana sebagian besar tanah amblas yang menyebabkan retakan tanah dan
kerusakan bangunan dan jalan yang ada di sekitarnya. Peristiwa amblasnya
masa batuan atau tanah dinamakan ….
a. Landscreep
b. Rock fall
c. Rock slide
d. Debris fall
e. Subsidence

5. Mushroom rock ( Batu jamur ) merupakan tipikal batuan yang terbentuk oleh ....
b. Hantaman air laut yang terjadi di pantai berbatu kapur
c. Pelarutan oleh air hujan di batuan kapur
d. Pengikisan oleh gletser di lembah antar pegunungan
e. Pelapukan pada jenis batuan dengan mineral berukuran pasir kasar

6. Secara gelogis Pegunungan Himalaya akan bertambah tinggi setiap


tahun,hal ini diakibatkan oleh…
a. Penunjaman lempeng Samudera Hindia di bawah lempeng Eurasia
PELATIHAN ONLINE 2017
b. GEOGRAFI
Lempeng anak benua India yang terus mendesak lempeng Eurasia– PAKET 3
c. Lempeng anak benua India menjauh dari lempeng Eurasia
d. Adanya hot spot di daerah Pegunungan Himalaya
e. Semua salah

7. Morfologi perbukitan atau pegunungan yang memiliki kemiringan lereng


hampir sama antara satu sisi dengan sisi lainnya disebut:
a. Hogback
b. Cuesta
c. Plateau
d. Mesa
e. Butte

8. Daerah endapan alluvial cocok dimanfaatkan untuk area:


a. Kawasan hutan lindung
b. Pertanian
c. Perumahan
d. Kawasan industri
e. Dibiarkan saja

9. Pola aliran sungai berbentuk trellis dikontrol oleh struktur geologi berupa:
a. Lipatan
b. Sesar
c. Patahan
d. Pengangkatan
e. Penunjaman
terjadi proses erosi disebut…
a. Eskarpment
b. Dataran banjir
c. Fleksur
d. Peneplain
e. Bare area

11. Gambar di samping menunjukkan:


a. sesar naik
b. lipa
tan
antikli
nc.
kekar
garis
d. sesar turun
e. lipatan sinklin

12. Diagram ini menunjukkan struktur geologi


bentang alam vulkanik, manakah yg
menunjukkan ‘laccolith’ dan ‘sill’?
PELATIHAN ONLINE 2017
a. A dan B GEOGRAFI – PAKET 3
b. C dan F
c. D dan E
d. C dan G
e. D dan K

13. Terbentuknya pegunungan Andes di Amerika Selatan merupakan akibat dari:


a. kolisi antara lempeng benua Amerika Selatan di bawah lempeng samudera Nazca
b. subduksi antara lempeng Nazca dan lempeng Cocos
c. kolisi antara lempeng Scotia dan lempeng Juan De Fuca
d. pergeseran transform antara lempeng Amerika Selatan dan lempeng Amerika
Utara
e. subduksi antara lempeng benua Amerika Selatan di atas lempeng samudera Nazca

14. Gambar ini menunjukkan diagram bentang alam struktural, manakah yg


menunjukkan plateau, butte dan mesa secara berurutan?
a. A, C, B
b. A, B, C
c. C, A, B C
d. B, C, A
e. C, B, A

B
A

15. Transverse dune merupakan:


a. punggungan pasir terbentuk memanjang tegak lurus terhadap arah angin yang
dominan
b. dune yang berbentuk sekop / parabola dipengaruhi oleh vegetasi
c. dune yang mempunyai sayap yang searah dengan arah angin
d. punggungan pasir terbentuk memanjang sejajar arah angin yang dominan.
e. dune yang mempunyai bentuk seperti bintang akibat adanya arah angin
yang berbeda-beda

16. Foto udara ini menunjukkan salah satu morfologi delta yaitu:
a. cuspate delta
b. lobate delta
c. estuarine delta
d. birdfoot delta
e. wave delta

17. Morfologi ‘Guilin’ yg dapat dijumpai di tenggara RRC merupakan salah satu
dari bentang alam:
a. Eolian
b. Karst
c. Fluvial
d. Struktural
e. Glasial

18. Bentukan morfologi pada bentang alam solutional stadium tua yang
menyerupai menara dengan bagian puncak agak membulat dan masih
PELATIHAN ONLINE 2017
dipengaruhi oleh proses fluvialnya adalah… GEOGRAFI – PAKET 3
a. Lapies
b. Polje
c. Mogote
d. Dolina
e. Uvala

19. Proses pemindahan massa batuan yang disebabkan oleh gaya berat batuan
itu sendiri, dinamakan...
a. Erosi
b. Denudasional
c. Masswasting
d. Sedimentasi
e. Pelapukan

20. Gambar yang ditunjukkan oleh nomor 2 adalah…

a. Dekstral
b. Horst
c. Graben
d. Sinistral
e. Sinklinal

21. Salah satu bentuk lahan yang mempunyai elevasi sangat rendah sehingga
dapat dikatakan hampir sepanjang tahun tergenang oleh air adalah…

a. Dataran alluvial
b. Dataran banjir
c. Rawa belakang
d. Tanggul alam
e. Teras fluvial

22. Pantai yang terjadi karena adanya aktivas tektonisme yang menyebabakan
terangkatnya dasar laut sehingga muka air laut naik dan menenggelamkan
daratan disebut pantai…
a. Emergence
b. Submergence
c. Natural
d. Campuran
e. Amlesan

23. Apabila suatu di daerah pertemuan sungai dan laut di dominasi oleh
aktivitas gelombang, maka delta yang terbentuk adalah
a. Cuspate
b. Elonganate
c. Bird food
d. Estuarine
e. Lobate
PELATIHAN ONLINE 2017
GEOGRAFI – PAKET 3
24. Gunung bawah laut yang memiliki puncak datar disebut…
a. Atoll
b. Guyot
c. Sea mount
d. Volcanic arch
e. Volcanic island

25. Bentukan morfologi glacier seperti pisau yang membatasi antara satu
cirque dengan cirque yang lain adalah
a. Moraine
b. Horn
c. Drumlin
d. Arête
e. Esker

Selamat Mengerjakan 
Pembahasan Paket 2

Kunci Jawaban Paket


2

Pemb
ahasa
n:

1. A 11. D 21. B
2. D 12. C 22. C
3. B 13. E 23. E
4. D 14. B 24. D
PELATIHAN ONLINE 2017
GEOGRAFI – PAKET 3
5. A 15. E 25. B
6. D 16. B
7. A 17. B
8. A 18. A
9. A 19. E
10. C 20. E
1. A. Bencana
Bencana didefinisikan sebagai Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga menimbulkan kerugian.
(Menurut Definisi Bencana Undang- undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana)

2. D. Teknologi
Bencana secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu bencana alam
seperti gempa bumi, gunung meletus, bencana non alam seperti wabah penyakit,
gagal teknologi dll, dan bencana sosial seperti peperangan, bencana kelaparan, konflik
dsb.

3. B. Sumberdaya air permukaan terbatas


Hal ini disebabkan oleh sifat fisik batugamping yang menyusun kawasan karst
didominasi oleh porositas sekunder, banyak retakan dan permukaannya berlubang-
lubang sehingga tidak mampu menyimpan air dalam waktu yang lama. Air hujan yang
mengguyur daerah karst diyakini langsung turun ke bawah menuju zona jenuh air,
dan kemudian banyak terbentuk sungai – sungai bawah tanah.

4. D. Lousiana

Pada gambar di samping dapat kita lihat bahwa rute dari badai katrina pertama kali
melewati negara bagian Lousiana sehingga daya kerusakannya pun juga yang terparah.

5. A. Berlindung di bawah gedung besar


Upaya tersebut malah berbahaya karena terdapat potensi robohnya gedung besar
tersebut yang tentu malah akan membahayakan jiwa.

6. D. Merehabilitasi kegiatan perekonomian pada wilayah yang terkena bencana


Siklus mitigasi bencana secara garis besar ada tiga bagian, yaitu pra bencana, tanggap
darurat, dan pasca bencana. Tahapan pra bencana yaitu upaya yang dilakukan
sebelum bencana itu terjadi, seperti melakukan latihan evakuasi, pemasangan alarm
peringatan, sosialisasi dan lain sebagainya. Tahapan tanggap darurat seperti
pengevakuasian korban, mendirikan tenda darurat dan lain sebagainya. Tahapan
pasca bencana seperti upaya rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah.

7. A. Bangunan tahan gempa dengan konstruksi yang kuat


Rumah panggung banyak ditemukan di Pulau Sumatera,
bangunan yang dibuat dari konstruksi kayu ini memiliki
ketahanan yang tinggi terhadap guncangan gempa bumi yang
sering melanda Pulau Sumatera. Pemilihan konstruksi dan
bahan material rumah tersebut merupakan salah satu upaya
mitigasi bencana.

8. A. Banjir
Negara yang ditunjukkan dalam gambar tersebut adalah negara Bangladesh, dapat
dilihat dari warna benderanya.Bangladesh memiliki kerawanan bencana banjir yang
sangat tinggi, karena terletak di dataran banjir, banyak muara sungai yang berakhir di
Bangladesh, belum lagi kepadatan penduduk yang sangat tinggi semakin mempertinggi
risiko bencana banjir.

9. A. Brazil
Ini adalah tipikal soal pengetahuan umum yang berkaitan dengan kebencanaan.
Gempa bumi yang dicatat sebagai gempa bumi terbesar yang pernah tercatat dalam
sejarah modern manusia, yakni sebesar 9,5 SR yang terjadi pada tanggal 22 Mei 1962
terjadi di Chile. Negara yang tidak berbatasan langsung dengan Chile adalah negara
Brazil.
10. C. Gunung Meletus
Negara yang ditunjukkan dalam gambar tersebut adalah Islandia. Islandia terletak di
zona divergen dimana banyak bentang alam gunung berapi di negara tersebut
(gunung berapi yang terbentuk
karena proses divergen berbeda dengan gunung berapi di zona subduksi). Sehingga bencana alam
yang sering terjadi di negara tersebut adalah gunung meletus.

11. D. Oklahoma
Angin tornado banyak terjadi di daerah tengah Amerika Serikat, negara bagian
yang terletak di bagian tengah Amerika Serikat salah satunya adalah negara
bagian Oklahoma.

12. A. Ancaman bencana selalu ada pada suatu wilayah


Pengurangan resiko bencana bukan berarti penghilangan ancaman bencana yang
ada pada suatu wilayah, karena ancaman bencana selalu ada pada suatu wilayah,
yang bisa dikendalikan oleh manusia adalah upaya untuk meminimalisir risiko
bencana dengan cara menurunkan kerentanan atau meningkatkan kapasitas dalam
menghadapi bencana.

13. E. Angin kencang


Faktor pemicu gerakan tanah ada empat, yaitu karena aktivitas manusia, getaran
baik itu dari eksogen maupun endogen bumi, erosi sungai, dan hujan. Angin kencang
tidak termasuk ke dalam faktor pemicu gerakan tanah.

14. B. Elevasi
Sebagian besar air hujan yang jatuh di permukaan datar akan lebih mudah terserap
tanah dibandingkan dengan tanah yang pemukaannya miring. Hal ini menunjukkan
bahwa banjir dipengaruhi juga dengan faktor elevasi. Kata kunci dari soal ini adalah
kemiringan suatu permukaan tanah.

15. E. konvergen ; menimbulkan gempa bumi


Pilihan jawaban yang tepat adalah gerak konvergen yang menyebabkan gempa
bumi. Gerak konvergen adalah pergerakan lempeng yang saling mendekat, dapat
berupa kolisi atau subduksi.

16. B. Memberikan pelatihan simulasi bencana gempa kepada masyarakat di daerah rawan
Upaya memberikan pelatihan simulasi bencana gempa kepada masyarakat di daerah
rawan gempa ditujukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam
menghadapi gempa. Upaya tersebut masuk dalam tahapan pre disaster atau pra
bencana.

17. B. Terjadi gempa vulkanik di


sekitar gunung Ciri – ciri gunung
berapi akan meletus :
a) temperatur meningkat secara drastis
b) sumber mata air mengering
c) sering terjadi gempa tremor dan vulkanik
d) banyak hewan turun gunung
e) sering terdengar suara gemuruh
18. A. mendekatnya lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia

Gerak konvergen adalah


gerak saling mendekat
antar lempeng. Pertemuan
kedua lempeng yang
berada di sisi barat
Sumatera meliputi
pertemuan antara lempeng
Indo-Australia dengan
lempeng Eurasia.

19. E. segera menjauhi pantai dan menuju ke tempat yang lebih tinggi
Ciri – ciri yang disebutkan dalam soal adalah salah satu ciri ketika akan terjadi bencana
alam tsunami atau gelombang laut tinggi yang diakibatkan karena aktivitas tektonik di
dasar laut. Ketika terjadi bencana tsunami, hal yang harus segera dilakukan adalah
evakuasi, yaitu segera menjauhi pantai dan segera menuju ke tempat yang lebih tinggi,
misalnya bukit, pohon yang kuat dan lain sebagainya.

20. E. memulihkan sarana dan prasarana yang rusak


Mitigasi bencana yang dilakukan setelah terjadi gempa bumi atau tahapan pasca
disaster salah satunya adalah proses rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah, contohnya
dengan memulihkan sarana dan prasarana yang rusak.

21. B. Indonesia terletak di daerah tropis dan dikelilingi oleh laut


Kelembaban udara di Indonesia termasuk tinggi, sehingga dapat memicu terjadinya
bencana meteorologis. Kelembaban yang tinggi tersebut disebabkan karena letak
Indonesia yang berada di daerah tropis sehingga mendapatkan intensitas panas yang
tinggi dari matahari yang menyebabkan suhu harian rata – rata yang tinggi dan dikelilingi
oleh lautan yang menyebabkan tingkat kelembapan harian yang cukup tinggi.

22. C. Intensitas gempa


Skala Richter yang berkaitan dengan gempa bumi digunakan untuk mengukur kekuatan
gempa yang terjadi dalam satu radius tertentu, kekuatan gempa dapat disebut juga
dengan intensitas gempa.

23. E. Gletser
PELATIHAN ONLINE 2017
Gejala-gejala pascavulkanik antara lain sebagai berikut: GEOGRAFI – PAKET 3
a) Munculnya sumber air panas.
a) Munculnya sumber air mineral, yaitu sumber air yang mengandung
larutan mineral. Air dari tempat ini sering kali dijadikan obat karena
mengandung mineral.
b) Munculnya geyser, yaitu sumber air panas yang muncul secara berkala.
c) Munculnya sumber gas (ekhalasi), antara lain solfator, fumarol, dan mofet.
Yang tidak termasuk gejala pascavulkanik adalah gletser.

24. D. bergerak turun setelah jatuh hujan


Angin fohn atau angin lokal atau angin terjun adalah angin yang terjadi apabila ada
gerakan massa udara yang menaiki suatu pegunungan dengan ketinggian lebih dari 200
meter. Massa udara yang mencapai puncak pegunungan akan mengalami kondensasi
dan akhirnya timbul hujan pada satu sisi lereng. Adapun pada lereng yang lain tidak
terjadi hujan karena terhalang tingginya pegunungan.
Daerah yg tidak mengalami hujan disebut daerah bayangan hujan.
Pada daerah bayangan hujan itu angin dari atas pegunungan akan bergerak menuruni
lereng pegunungan dengan kecepatan tinggi. Hal itu menyebabkan naiknya suhu udara,
karena setiap turun 100 meter udara naik 1 °C. Dengan demikian angin yang turun
bersifat panas dan kering. Angin itulah yang disebut angin fohn.
Angin fohn yang terjadi di Indonesia antara lain sebagai berikut:
a) Angin Bahorok (Deli, Sumatera Utara)
b) Angin Kumbang (Cirebon, Jawa Barat)
c) Angin Gending (Pasuruan, Jawa Timur)
d) Angin Brubu (Makassar, Sulawesi Selatan)
e) Angin Wambraw (Biak, Irian Jaya)

25. B. membuat saluran – saluran air pada kanan kiri jalan


Salah satu upaya meminimalisir risiko kerusakan jalan saat hujan adalah dengan
meminimalisir air yang tergenang dalam suatu jalan. Karena air yang tergenang
tersebut akan mempercepat proses pengeroposan jalan. Salah satu cara supaya
meminimalisir genangan air tersebut adalah dengan membangun saluran – saluran
air di bahu jalan.

Anda mungkin juga menyukai