Anda di halaman 1dari 33

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat,taufik hidayahnya beruba kesehatan.

Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tepat pada waktunya.

Tujuan kami membuat tugas makalah KEBUDAYAAN PULAU SUMATERA untuk


memenuhi salah satu tugas pelajaran Geografi.

Terimakasih kepada Bpk.Hj.Ucu Sofuan yang sudah membimbing kami dalam


menyelesaikan tugas ini, serta rekan-rekan yang sudah ikut berpartisipasi.

Dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaannya tugas makalah ini.

Karawang, 12 Februari 2019

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG....................................................................................... 4
B. PEMBAHASAN MASALAH........................................................................... 4
C. TUJUAN DAN MANFAAT............................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN
A. PERSEBARAN DAN HASIL BUDAYA
1. Peta persebaran kebudayaan di pulau sumatera...........................................7
2. Persebaran di provinsi Nanggro Aceh Darussalam.....................................
3. Persebaran di provinsi Sumatera Utara.......................................................
4. Persebaran di provinsi Sumatera Barat........................................................
5. Persebaran di provinsi Riau..........................................................................
6. Persebaran di provinsi Jambi........................................................................
7. Persebaran di provinsi Sumatera Selatan.....................................................
8. Persebaran di provinsi Bangka Belitung......................................................
9. Persebaran di provinsi Bengkulu..................................................................
10. Persebaran di provinsi Lampung..................................................................

B. KEUNIKAN BUDAYA....................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Kritik..................................................................................................................
C. Saran..................................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. PEMBAHASAN MASALAH
1. Mengapa kebudayaan sumatera tersebar luas?
2. Bagaimana cara mempertahankan atau melestarikan kebudayaan yang ada di
pulau sumatera tersebut?
C. TUJUAN DAN MANFAAT
1. TUJUAN
a. Agar pembaca mengetahui pentingnya mempertahankan kebudayaan yang ada
di pulau sumatera.
b. Timbulnya kesadaran untuk tetap mencintai dan tetap menggemari
kebudayaan tersebut.
c. Agar memberikan kesempatan bagi kita semua untuk memperluas wacana
tentang kebudayaan yang beragam.
d. Agar mengembangkan daya kritis terhadap masalah kemanusiaan dan budaya.
2. MANFAAT
a. Agar selalu memiliki kesadaran akan beragamnya suatu kebudayaan.
b. Agar lebih fokus dalam kebudayaan dalam negeri atau sekitar.
c. Agar meningkatkan kreativitas dan berpikir kritis.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERSEBARAN DAN HASIL BUDAYA


1. Peta persebaran kebudayaan di pulau sumatera
2. Persebaran di provinsi Nanggro Aceh Darussalam
3. Persebaran di provinsi Sumatera Utara
4. Persebaran di provinsi Sumatera Barat
5. Persebaran di provinsi Riau
6. Persebaran di provinsi Jambi
7. Persebaran di provinsi Sumatera Selatan
8. Persebaran di provinsi Bangka Belitung
9. Persebaran di provinsi Bengkulu
10. Persebaran di provinsi Lampung

B. KEUNIKAN BUDAYA

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Kritik
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pulau Sumatera merupakan pulau yang memiliki sejumlah suku-suku atau


kebudayaan-kebudayaan besar yang mempunyai ciri khas tradisional. Suku yang
terkenal adalah diantaranya Aceh, Batak, Minangkabau, dan melayu. Juga sejumlah
suku-suku minoritas di Sumatera sebelah timur di kawasan hutan luas diantara
sungai-sungai besar-besar, maupun rawa-rawa pantai dan pulau-pulau lepas pantai.
Kebanyakan suku minoritas di propinsi Jambi dan sekitarnya dikenal dengan nama
umum Orang Rimba.

B. PEMBAHASAN MASALAH
1. Mengapa adanya kebudayaan di pulau sumatera?
2. Bagaimana cara mempertahankan atau melestarikan kebudayaan yang ada di
pulau sumatera tersebut?

C. TUJUAN
1. Agar pembaca mengetahui pentingnya mempertahankan kebudayaan yang ada di
pulau Sumatera.
2. Timbulnya kesadaran untuk tetap mencintai dan tetap menggemari kebudayaan
tersebut.
3. Agar memberikan kesempatan bagi kita semua untuk memperluas wacana
kebudayaan tersebut.
4. Agar mengembangkan daya kritis terhadap masalah kemanusiaan dan budaya.

D. MANFAAT
1. Agar selalu memiliki kesadaran akan beragamnya suatu kebudayaan.
2. Agar lebih fokus dalam kebudayaan dalam negeri atau sekitar.
3. Agar meningkatkan kreativitas dan berpikir kritis.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERSEBARAN DAN HASIL BUDAYA


1. Peta persebaran kebudayaan di pulau sumatera

7
2. Persebaran di provinsi Nanggro Aceh Darussalam
Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD) Ibukotanya adalah Banda Aceh
a. Berdiri  : 7 Desember 1959
b. Dasar Hukum  : UU 24/1956
c. Letak  : Pulau Sumatera ( 2º-6ºLU dan 95º-99ºBT )
d. Tanda Plat Nomor Kendaraan : BL

8
e. Luas Wilayah  : 57.365,57 km².
f. Bandar Udara  : Sultan Iskandar Muda ( Banda Aceh)
g. Pelabuhan Laut  : Balohan (Sabang)
h. Pahlawan  : Teuku Umar, Cut Nyak Dhien, Teuku Cik Di Tiro,
Teuku Nyak Arief, Sultan Iskandar Muda,dll.
i. Perguruan Tinggi Negeri : Universitas Syah Kuala, IAIN Ar-Raniry
j. Makanan Khas Daerah  : Timpan, Masak udang cumi, Gulai
Aceh,Daging masak pedas,Korma kambing, Sie Reubeouh cuka, Gulai kepala
ikan,Kanji Rumbi,dll.
k. Obyek Wisata  : Taman Nasional Unung Leuser, Mesjid Baiturrahman,
Taman Laut Pulau Rubiah, Danau Anuek, Laout, Bekas Kerajaan Samudera
Pasai, Pemandian Air Panas Simpang Balek,dll.
l. Peninggalan Sejarah :  
1. Kherkoff,Kuburan Belanda yang membuktikan perlawanan rakyat Aceh
terhadap penjajahan Belanda.
2. Makam Sultan Iskandar Muda, yang merupakan simbol kejayaan dari
Kerajaan Aceh pada masa lalu.
m. Industri dan Pertambangan : Pabrik Semen Andalas,Pupuk
AAF,Minyak,Emas, dan Perak.
n. Tarian Tradisional  : Tari Seudati, Tari Saman Meuseukat
o. Rumah Adat : Rumah Krong Bade
p. Senjata Tradisional  : Rencong
q. Lagu Daerah  : Bungong Jeumpa, Lembah Alas, Piso Surit
r. Suku : Aceh, Gayo, Alas, Kluet, Tamiang, Singkil, Anak Jame,
Simeleuw, dan Pulau
s. Pakaian Adat : Pidie
t. Alat Musik Tradisional : Serune Kalee (Sumber Bunyi : Aerofon, ditiup serta
terdapat lubang yang dimainkan dengan jari sebagai pengatur nada)

Julukan : Kota Serambi Mekkah

9
3. Persebaran di provinsi Sumatera Utara
Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Ibukota nya adalah Medan
a. Berdiri  : 7 Desember 1959
b. Dasar Hukum  : UU 24/1956
c. Letak  : Pulau Sumatera ( 1º-5ºLU dan 97º-101ºBT )

10
d. Tanda Plat Nomor Kendaraan : BB (Tapanuli) dan BK (Sumatera Utara)
e. Luas Wilayah  : 71.680 km²
f. Bandar Udara  : Polonia ( Medan )
g. Pelabuhan Laut  : Belawan ( Medan )
h. Pahlawan : Si Singamangaraja XII,Kyai Haji Zainul Arifin, dll.
i. Perguruan Tinggi Negeri  : Universitas Negeri Medan, Universitas Sumatera
Utara, IAIN Sumatera Utara.
j. Makanan Khas Daerah  : Lalamak, Sangsang, Bika Ambon, Tasak Telu,
Anyang, Gulai Tumbuk, Mie Keling, Palai Bada Sibolga,dll
k. Obyek Wisata  : Istana Maimun, Mesjid Raya Medan, Danau Toba, Pulau
Nias, Taman Wisata Sikundur, Museum Perjuangan Bukit Barisan, Museum
Daerah Sumatera Utara, Pantai Cermin, Kebun Binatang.
l. Peninggalan Sejarah :
1. Biaro Bahal, ditemukan di Padang Sidempuan.
2. Istana Maimun atau Istana Deli.
3. Candi Portibi peninggalan dari Kerajaan Hindu Panai yang memerintah
sekitar tahun 1039.
4. Benteng yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit di tahun 1365.
m. Makam Batu Raja-Raja Batak.
n. Industri dan Pertambangan : Minyak Bumi, Kertas, Tekstil, Ban Mobil.]
o. Tarian Tradisional : Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor
p. Rumah Adat : Rumah Bolon
q. Senjata Tradisional : Piso Surit
r. Lagu Daerah  : Anju Ahu, Bungo Bangso, Cikala Le Pongpong, Bungo
Bangso, Butet, Dago Inang Sarge, Lisoi, Madekdek Magambiri, Mariam
Tomong, Nasonang Dohita Nadua, Rambadia, Sengko-Sengko, Siboga
Tacinto, Sinanggar Tulo, Sing Sing So, Tapian Nauli
s. Suku : Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Fakfak, Batak
Angkola, Batak Toba, Melayu, Nias, Batak Mandailing, dan Maya-maya.
t. Pakaian Adat :  Karo
u. Alat Musik Tradisional : Aramba (Sumber Bunyi : Ideofon, dipukul dengan
Menggunakan Pemukul Khusus)

11
Julukan : Kota Melayu Deli

4. Persebaran di provinsi Sumatera Barat


Provinsi Sumatera Barat (SUMBAR) Ibu kotanya adalah Padang
a. Berdiri  : 3 Juli 1958
b. Dasar Hukum  : UU 61/1958
c. Letak  : Pulau Sumatera ( 1ºLU-4ºLS dan 98º-102ºBT )

12
d. Tanda Plat Nomor Kendaraan : BA
e. Luas Wilayah  : 425.75 km²
f. Bandar Udara  : Tabing
g. Pelabuhan Laut  : Teluk Bayur
h. Pahlawan  : Teuku Imam Bonjol, Abdul Muis, M.Hatta, H.Agus
Salim, Sutan Syahrir,dll.
i. Perguruan Tinggi Negeri : Universitas Andalas
j. Makanan Khas Daerah : Rendang Padang, Lepat ketan, Gulai Pangek,
Paniaram, Daging Asam Padeh, Ayam bakar Padang, dll.
k. Obyek Wisata  : Museum Adityawarman, Jam Gadang dan Benteng Fort
de Kock, Goa Jepang, Taman Siti Nurbaya, Kepulauan Mentawai,Pantai Air
Panas, Danau Maninjau, Danau Singkarak,
l. Lembah Harau, Lembah Anai, Krang Tirta, Puncak Lawang, dll.
m. Peninggalan Sejarah : 
1. Batu Nisan Raja Adityawarman di Limokaum Batusangkar, bertuliskan
tahun 1356.
2. Patung Adityawarman ditemukan oleh pemerntah Hindia Belanda di
Padangrocok dekat sungai Lansek, yang saat ini disimpan di Museum
Nasional Jakarta.
3. Prasasti Besar Pagaruyung, di dapatkan  di bukit Gombak bertahun 1356.
4. Prasasti Adityawarman dari Suroaso ( Batusangkar ).
n. Industri dan Pertambangan : Semen Padang, Tenun, Timah, Batubara,dan
Granit.
o. Tarian Tradisional  : Tari Piring, Tari Payung
p. Rumah Adat  : Rumah Gadang
q. Senjata Tradisional  : Karih

r. Lagu Daerah : Ayam Den Lapeh, Barek Solok, Dayung


Palinggam, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato, Ka Parak
Tingga, Malam Baiko, Kampuang nan Jauh di Mato, Kambanglah Bungo,
Indang Sungai Garinggiang, Rang Talu

13
s. Suku : Minangkabau, Melayu, dan Mentawai, Tanjung
Kato, Panyali, Caniago, Sikumbang, dan Gusci
t. Pakaian Adat : Batu Sangkar
u. Alat Musik Tradisional : Saluang (Sumber Bunyi : Aerofon, ditiup serta
terdapat lubang yang dimainkan dengan jari sebagai pengatur nada)

5. Persebaran di provinsi Riau


Provinsi Kepulauan Riau Ibukota nya adalah Tanjung Pinang
a. Berdiri   : 24 September 2002.
b. Dasar Hukum  : UU No 25/2002

14
c. Letak : Pulau Sumatera ( 1ºLS-3ºLS dan 101º-104ºBT )
d. Tanda Plat Nomor Kendaraan : BM
e. Luas Wilayah  : 13.741 km².
f. Bandar Udara  : Hang Nadim (Batam)
g. Pelabuhan Laut  : Pelabuhan Batam
h. Pahlawan  : Sultan Syarif Kasim II, Tuanku Tambusai
i. Obyek Wisata  : Pulau Penyengat
j. Peninggalan Sejarah :  
1. Candi Muara Takus. Peninggalan Kerajaan Sriwaijaya di pulau Karimun
1. Puri bekas Yang Dipertuan Muda, salah satu kejayaan Kerajaan Melayu
Riau di pulau Penyengat.
2. Prasasti Pasi Panjang ( Batu Bersurat ) di pulau Karimun
k. Industri dan Pertambangan  : Pakaian Jadi dan BatubaraTarian Tradisional :
Tari Tandak
l. Rumah Adat : Rumah Selaso Jatuh Kembar
m. Senjata Tradisional : Ulu Kundit, Pedang Jenawi
Suku :Melayu, Siak, dan Sakai
n. Pakaian Adat : Teluk Belanga dan Kebaya Labuh
o. Alat Musik Tradisional : Gendang Panjang 
(Sumber Bunyi : Membranofon, Ditepuk Dengan Menggunakan Telapak
Tangan)

15
16
6. Persebaran di provinsi Jambi
Provinsi Jambi Ibukota nya adalah Jambi
a. Berdiri  : 6 Januari 1957.
b. Dasar Hukum  : UU No 61/1958
c. Letak  : Pulau Sumatera ( 1ºLS-3ºLS dan 101º-105ºBT )
d. Tanda Plat Nomor Kendaraan : BH
e. Luas Wilayah  : 244.477 km².
f. Bandar Udara  : Sultan Tahaha Syarifuddin
g. Pelabuhan Laut  : Kuala Tungkal
h. Pahlawan   : Sultan Tahaha Syarifuddin, sultan Mahmud Muhyidina
dan Permaisurinya Putri Ayu ( Pahlawan Darah )
i. Perguruan Tinggi Negeri : Universitas Negeri Jambi
j. Makanan Khas Daerah : Tempoyak, Gulai Rebung Jambi, Putri Kandis
Pelangi,dll.
k. Obyek Wisata : Danau Kerinci, Taman Anggrek, Goa Alam Toangko, Candi
Muara Jambi, Air Panas Bumi, Danau Sipin, Taman Mayang Manggurai, Goa
Alam Tingkap, Taman rimba, Danau Ladeh Panjang, Batu Bertulis Karang
Birahi, Taman Nasional, Berbak, Taman Nasional Kerinci,dll.
l. Peninggalan Sejarah :  
1. Flakes Obsidian, benda purbakala berasal dari Kerinci.
2. Bejana Perunggu, Danau Kerinci
3. Prasasti Karang Birahi,di Merangin Jambi.
m. Industri dan Pertambangan : Batubara, Emas, Minyak Bumi, dan Karet.
n. Tarian Tradisional  : Tari Sekapur Sirih, Tari Selampit Delapan
o. Rumah Adat  : Rumah Panjang
p. Senjata Tradisional  : Keris
q. Lagu Daerah  : Batanghari, Soleram, Injit-Injit Semut, Pinang
Muda, Selendang Mayang
r. Suku : Batin, Kerinci, Penghulu, Pedah, Melayu, Jambi,
Kubu, dan Bajau
s. Pakaian Adat :  Jambi Alat Musik Tradisional: Gambus (sumber
bunyi: Kordofon, dipetik pada bagian senarnya)

17
18
7. Persebaran di provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL) Ibukota nya adalah Palembang
a. Berdiri  : 14 Agustus 1960.
b. Dasar Hukum  : UU No 3/1950
c. Letak  : Pulau Sumatera ( 1ºLS-5ºLS dan 102º-107ºBT )
d. Tanda Plat Nomor Kendaraan : BG
e. Luas Wilayah  : 113.339,07 km².
f. Bandar Udara  : Sutan Mahmud Badaruddin II / Talang Betutu
g. Pelabuhan Laut  : Pelabuhan Palembang
h. Pahlawan  : Sutan Mahmud Badaruddin II
i. Perguruan Tinggi Negeri  : Universitas Sriwijaya
j. Makanan Khas Daerah  : Pempek Palembang, Tekwan, Burgo, Sate Pentul,
Mie Celor
k. Obyek Wisata  : Danau Ranau, Pulau Kemaro, Taman Purbakala Geding
Suryo, Gunung Dempo, Bukit Salero, Museum Timah, Pantai Matras, Pantai
Tanjung Kelayang, Pusat Tenun Songket, Kawah Tengkurep, Air Terjun
Tenag,dll.
l. Peninggalan Sejarah : 
1. Piagam TalangTuo.
2. Prasasti Telaga Batu ( Prasasti Persumpahan ) yang berisikan kutukan.
3. Taman Purbakala Gede Ing Symo, Komplek kuburan Islam abad
pertengahan.
m. Industri dan Pertambangan  : Minyak bumi, Batubara, Pupuk, Polipropilen,
Karet.
n. Tarian Tradisional  : Tari Tanggai, Tari Putri Bekhusek
o. Rumah Adat : Rumah Limas
p. Senjata Tradisional : Keris
q. Lagu Daerah : Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Gending Sriwijaya, Kabile-bile,
Tari Tanggai 
r. Suku : Melayu, Kikim, Semenda, Komering, Pasemah, Lintang, Pegagah,
Rawas, Sekak Rambang, Lembak, Kubu, Ogan, Penesek Gumay, Panukal,
Bilida, Musi, Rejang, dan Ranau.

19
s. Pakaian Adat : Aisan Gede
t. Alat Musik Tradisional : Accordion (Sumber Bunyi : Aerofon, dengan
menggunakan kedua tangan, tangan yang satu sebagai pengatur alunan suara
sedangkan tangan yang satu lagi sebagai pengatur nada)

  Julukan : Kota Pempek

20
8. Persebaran di provinsi Bangka Belitung
Provinsi Bangka Belitung (BABEL) Ibukota nya adalah Pangkal Pinang
a. Berdiri  : 9 Februari 2002
b. Dasar Hukum  : UU No.27/2000
c. Letak  : Sebelah Timur Pulau Sumatera ( 1ºLS-4ºLS dan 105º-
109ºBT )
d. Tanda Plat Nomor Kendaraan : BN
e. Luas Wilayah  : 81.724,74 km².
f. Bandar Udara  : Depati Amir
g. Pelabuhan Laut  : Pelabuhan Mentok dan Toboali Bangka, Pangkal
Balam( Pelabuhan Utama )
h. Pahlawan  :-
i. Perguruan Tinggi Negeri : -
j. Makanan Khas Daerah  : Martabak Bangka, Kwetiau Bangka
k. Obyek Wisata  : Pantai Teluk Uber, Pantai Romondong, Pantai Penyusuk,
Pantai Air Anyer, Pemandian air panas Pemali, Gunung Maras, Hutan Wisata
Sungailiat, Pantai Matras, Pantai Tanjung Pesona, Pantai Parai Tenggiri,
Pantai Batu Bedaun, Pantai Rebo, Pantai Tikus, Pantai Layang,dll.
l. Peninggalan Sejarah : -
m. Industri dan Pertambangan : Timah
n. Tarian Tradisional  : Tari Puteri Bekhusek
o. Rumah Adat : Rumah Rakit, Rumah Limas
p. Senjata Tradisional  : Siwar Kecil
q. Suku : Bangka, Melayu, dan Tionghoa
r. Pakaian Adat : Aisan Gede
s. Alat Musik Tradisional : gendang melayu (sumber bunyi :
membranofon ,ditepuk dengan menggunakan telapak tangan )
t. Julukan : Kota Laskar Pelangi

21
22
9. Persebaran di provinsi Bengkulu
Provinsi Bengkulu Ibukota nya adalah Bengkulu
a. Berdiri   : 18 November 1968.
b. Dasar Hukum  : UU No.9/1967.
c. Letak  : Pulau Sumatera ( 2ºLS-6ºLS dan 101º-104ºBT )
d. Tanda Plat Nomor Kendaraan : BD
e. Luas Wilayah  : 72.078 km².
f. Bandar Udara  : Padang Kemiling.
g. Pelabuhan Laut  : Pulau Baai/Bengkulu.
h. Pahlawan  : Fatmawati Soekarno.
i. Perguruan Tinggi Negeri : Universitas Bengkulu.
j. Makanan Khas Daerah  : Oncong-oncong pisang.
k. Obyek Wisata  : Bunga Raflesia Raksasa, Pantai Nala dan Pantai Panjang,
Danau Dendam Tak Sudah, Danau Gadang, Pantai Pasir Putih, Bukit Gedang
Seblat, Pantai Jakat, Kaur Timur, Perkampungan Cina, Sungai Gunung Saelan,
Gua Sarang Butung Layang-layang Kedurang, Hutan Wisata Bukit Daun, Air
Terjun Kepala Curup, Gunung Emas, Pantai Muara, Gunung Nanu’ua, Bukit
Kaba, Pantai Linau, Suban Air Panas.
l. Peninggalan Sejarah :  
1. Makam Sentot Alibasa.
2. Benteng Marlborough.
3. Monumen Parr Dan Monumen Hamilton.
m. Industri dan Pertambangan  :Emas dan Perak, Batubara, Industri Konstruksi.
n. Tarian Tradisional : Tari Andun, Tari Bidadari
o. Rumah Adat : Rumah Rakyat
p. Senjata Tradisional : Keris
q. Lagu Daerah : Lalan Belek
r. Suku : Muko-muko, Pekal, Serawai, Pasemah, Enggano, Kaur, Rejang, dan
Lembak
s. Pakaian Adat : Bengkulu
t. Alat Musik Tradisional : DOLL (sumber bunyi :Membranofon ,dipukul
dengan menggunakan alat pemukul )

23
24
10. Persebaran di provinsi Lampung
Provinsi Lampung Ibukota nya adalah Bandar Lampung
a. Berdiri  : 13 Februari 1964 
b. Dasar Hukum  : UU No.14/1954
c. Letak  : Pulau Sumatera ( 3ºLS-7ºLS dan 103º-106ºBT )
d. Tanda Plat Nomor Kendaraan : BE
e. Luas Wilayah  : 35.376,84 km².
f. Bandar Udara  : Radin Inten ( Bandar Lampung )
g. Pelabuhan Laut  : Bakauheni & Panjang /  Bandar Lampung
h. Pahlawan  : Radin Inten II
i. Perguruan Tinggi Negeri : Universitas Lampung, IAIN Radin Inten
j. Makanan Khas Daerah  : Srawit Lampung, Punyeu Baung, Malbi Hati, Gulai
Balak, Gulai Taboh, Maksuba,dll.
k. Obyek Wisata  : Way Kambas, Pulau Rejekwesi, Pulau Pasir, Pasir Putih,
Pantai Merak Belantung, Gunung Rajabasa, Pantai Wartawan ,Krakatau, Way
Belerang, Pulau Condong, Air Terjun Way Lalaan.
l. Peninggalan Sejarah :  
1. Guci Purbakala Pugung Raharjo Lampung.
2. Komplek Megalitik Pugung Raharjo.
3. Makan Radin Intan II.
4. Prasasti Palas Paembah.
5. Prasasti Batu Bedil.
m. Industri dan Pertambangan : Emas, Pakaian Jadi, Sapi Potong, dan Pupuk.
n. Tarian Tradisional : Tari Jangget, Tari Melinting
o. Rumah Adat : Rumah Rakya
p. Senjata Tradisional : Badik
q. Suku : Pesisir, Pubian, Sungkai, Semenda, Seputih, Tulang Bawang, Krui
Abung, dan Pasemah
r. Pakaian Adat : Tulang Bawang
s. Alat Musik Tradisional : BENDE (sumber bunyi :Ideofon , dipukul dengan
menggunakan alat pemukul khusus )

25
26
C. KEUNIKAN BUDAYA DI PULAU SUMATERA

1. Berasal dari Nama Samudera

Kerajaan Samudera atau Samudera Pasai dulu terletak di pesisir pulau Aceh. Ibnu
Batutah yang merupakan seorang saudagar dari Maroko mengunjungi kerajaan ini
pada tahun 1345. Karena perbedaan bahasa, ia kesulitan melafalkan Samudera
menjadi Samatrah, kemudian Sumatra dan Sumatera. Sejak saat inilah nama ini
menyebar hingga tercantum di peta buatan Portugis. Sehingga, dunia pun kini
mengenal pulau ini sebagai Sumatera. Padahal nama asli yang tercatat di kitab-
kitab dan cerita rakyat adalah Suwarnadwipa yang berarti Pulau Emas
serta Suwarbhumi yang berarti tanah emas dan sebutan-sebutan lainnya.

2. Kopi Saring

Di Aceh, ada jenis kopi hitam yang penyajiannya sangat unik. Kopi ini tidak hanya
diseduh begitu saja, tetapi juga disaring berkali-kali untuk menghilangkan
ampasnya sampai bersih. Sang pembuat kopi akan mengangkat kopi yang telah
diseduh tinggi-tinggi lalu menuangkannya ke atas saringan, begitu berkali-kali.
Kopi yang siap dihidangkan rasanya tentu mantap dan halus walaupun kopi hitam.

27
3. Negeri 1000 Warung Kopi

Kebiasaan menyaring kopi bukan satu-satunya budaya populer unik masyarakat


Aceh terkait kopi.. Provinsi ini juga sering disebut negeri 1000 warung kopi akibat
banyaknya warung kopi yang berjajar di berbagai tempat. Di setiap meter, Anda
bisa menjumpai setidaknya satu warung berdiri. Kopi saring hitam yang jadi khas
pun dinikmati oeh semua khalayak. Bukan hanya orang tua, tapi juga remaja.
Bukan hanya  kelas pekerja, tapi juga pejabat dan bangsawan, semua memiliki hobi
nongkrong di warung kopi.

4. Keunikan Rencong

Rencong adalah senjata tradisional Aceh yang sangat unik. Dalam legenda.
Rencong dikisahkan merupakan senjata yang pertama kali dipakai untuk
membunuh burung Geureuda atau burung garuda yang rakus. Senjata-senjata lain
tak mampu melukainya. Seorang pandai besi membuat rencong setelah puasa,
shalat dan berdoa kkepada Tuhan. Senjata ini pun bentuknya unik, seperti tulisan
kaligrafi dari kalimat basmalah. Senjata ini merupakan lambang kebesaran dan
keberanian.

5. Budaya Matrilineal

Suku Minangkabau adalah kelompok etnis terbesar di wilayah Sumatera Barat.


Suku ini menganut sistem budaya unik, yaitu matrilineal. Garis keturunan dari
suku ini berbeda dengan kebanyakan budaya lain yang mengikuti ayah. Di sini,
keturunan justru mengikuti suku ibu. Konon, sistem ini merupakan sistem keluarga
yang paling tua di dunia. Selain suku Minang, yang masih menganup adalah suku
Mosuo di Tiongkok.

28
6. Rumah Gadang

Satu lagi yang unik dari kekayaan masyarakat Minangkabau adalah rumah
gadangnya yang unik dengan bentuk atap yang menyerupai tanduk kerbau. Konon,
bentuk atap ini bermula dari legenda rakyat Tambo Alam Minangkabau. Di cerita
ini dikisahkan penduduk Minang yang menang dalam adu kerbau lawan seorang
warga Jawa. Rumah ini terutama masih bisa kita temukan di daerah Lima Puluh
Kota, Agam, Tanah Datar, dan Solok.

7. Merantau

Sudah menjadi sebuah stereotipe bahwa orang-orang dari suku Minang memiliki
hobi merantau. Hal ini memang berdasar, karena beberapa faktor seperti kurangnya
lapangan pekerjaan di kampung halaman sehingga harus mencari kerja atau
berdagang di kampung orang. Begitu pula dengan faktor tingginya minat
menempuh pendidikan yang lebih baik. Oh ya, asti Anda akrab kan dengan
kelezatan masakan rumah Padang? Inilah salah satu hasil budaya perantauan warga
suku Minang. Konon seringkali, pemilik restoran Padang berasal dari Pariaman.

8. Kenikmatan Rendang

Siapa yang tidak tergiur dengan kenikmatan rendang? Sumatera Barat adalah
tempat makanan nikmat ini berasal. Yang menarik dari rendang selain rasanya
adalah kemampuannya bertahan cukup lama tanpa menjadi basi padahal terbuat
dari daging asli. Selain itu, masakan ini juga dinobatkan oleh CNN Internasional
sebagai salah satu masakan paling nikmat di seluruh dunia. Bangga pasti senagai
orang Sumatera!

29
9. Membeli Laki-laki

Di Padang, ada sebuah adat unik yaitu adat “membeli” laki-laki. Hal itu khususnya
terjadi di kalangan suku Minang Pariaman. Jangan bayangkan proses transaksi
manusia, yang dimaksud di sini lebih seperti mahar pernikahan. Dalam prosesi
pernikahan, pihak mempelai wanita biasa memberikan sejumlah uang sebagai uang
jemputan kepada pihak laki-laki. Tujuannya adalah untuk memberikan bekal
kepada sang calon pengantin tersebut untuk menjalankan rumahtangganya.
Besaran uang jemputan ini biasanya tergantung pada penghasilan dan profesi laki-
laki.

10. Membeli Perempuan

Sebaliknya, ada juga kebiasaan adat istiadat dimana pihak mempelai laki-laki yang
“membeli” calon pengantin perempuan. Di kalangan orang Batak tradisional, ini
biasa dinamakan uang tuhor. Uang yang diberikan kepada pengantin perempan ini
nantinya akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan pernikahan dan biaya-biaya
lainnya. Hampir mirip, seberapa besar jumlah tuhor ini juga tergantung pada
tingkat pendidikan dan profesi sang perempuan.

11. Pernikahan Sepupu

Di kalangan kerabat Batak, ada ungkapan bahwa sepupu atau pariban adalah jodoh.
Namun, ini bukan berarti seruan untuk menikahkan sembarang sepupu dalam suku
ini. Di sini dimaksud bahwa seorang perempuan Batak bisa menikah dengan anak
dari adik perempuan bapak. Begitu pun sebaliknya, seorang lelaki Batak bisa
menikah dengan anak dari adik laki-lak sang ibu.

12. Martarombo

Martarombo adalah sebuah kebiasaan di antara orang-orang Batak untuk saling


mencari hubungan persaudaraan antra satu sama lain. Ketika beberapa orang Batak
berkumpul, mereka akan selalu menanyakan marga dan berupaya mencari-cari

30
pertalian di antara kedua marga. Seringkali memang orang Batak memiliki
hubungan saudara dengan sesama orang Batak lain yang ditemuinya.

13. Mandok Hata

Orang-orang dari suku Batak memang sangat suka menjalin tali persaudaraan.
Sebelum malam tahun baru, ada kebiasaan untuk berkumpul dan saling bercakap-
cakap di antara satu keluarga besar. Dalam acara ini, para anggota keluarga saling
bercerita dan melakukan refleksi, bermaaf-maafan, dan kemudian mendiskusikan
rencana-rencana berikutnya di tahun mendatang. Setiap anggota keluarga
bergantian mengungkap dari orangtua ke anak-anak.

14. Larangan Nikah Satu Marga

Di dalam adat istiadat suku Batak, sepasang lelaki dan wanita dilarang menikah
jika mereka memiliki marga yang sama atau memiliki pertalian persaudaraan
secara silsilah tapi tidak semarga. Karena itu, bila sesama orang Batak berlawanan
jenis berkenalan, mereka akan menanyakan marga masing-masing. Pasalnya, jika
mereka ternyata memiliki marga yang sama, mereka akan dianggap satu keluarga
sehingga dilarang untuk berhubungan secara romantis dan menikah.

15. Legenda Gunung Kerinci

Gunung Kerinci adalah puncak tertinggi di Sumatera, sekaligus gunung berapi


tertinggi di Indonesia. Gunung berketinggian 3.805 m ini meruakan habitat
harimau dan badak sumatera. Namun, bukan hanya itu saja. Di gunung ini juga
terdapat banyak mitos dan legenda. Cerita kakak beradik Calungga dan Calupat
dimana sang kakak berubah menjadi naga serta menyebabkan terjadinya Danau
Kerinci adalah salah satu legenda yang paling terkenal.  Selain itu, ada juga mitos
mengenai orang-orang pendek yang katanya hingga sekarang masih berkeliaran di
dalam hutan taman nasional Kerinci.

31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Daerah sumatera memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk
adat istiadat, seni tradisional, dan bahasa daerah.
Daerah ini memilik potensi yang cukup baik dalam sektor pariwisata, baik wisata
alam, budaya, maupun sejarah.
Semua etnis memiliki nilai budaya masing-masing, mulai dari adat istiadat, tari
daerah jenis makanan, budaya dan pakaian adat juga memiliki bahasa daerah
masing-masing.
B. Kritik
Perkembangan jaman pada masa era globalisasi saat ini, terutama pada kalangan
generasi muda yang tidak mengenal atau tidak menggemari kebudayaan sekitar,
karena pengaruh kebudayaan luar sehingga terjadinnya cutural shock atau
keguncangan budaya yang terjadi saat ini. Menimbulkan pengaruh yang besar
sehingga terjadinya kebudayaan yang memudar seiring perkembangan jaman.
C. Saran
Dilihat dari suku di pulau sumatera sudah menunjukkan betapa majemuk-nya bangsa
Indonesia. Tetapi tidak seharusnya kemajemukan atau perbedaan yang ada menjadi
halangan umtuk mewujudkan persatuan kesatuan bangsa Indonesia. Semua itu
seharusnya menjadi suatu kebanggaan bagi kita sebagai warga Negara Indonesia,
dengan tetap mempertahankan kebudayaan yang sudah ada menjadi kekuatan untuk
menumbuhkan rasa dan semangat masionalisme.

32
DAFTAR PUSTAKA

w.w.w blogspot.com

https://cintaihidup.com

https:/perpustakaan.id/budaya-sumatera-utara/amp/

https:/perpustakaan.is/budaya-sumatera-barat/amp/

33
34

Anda mungkin juga menyukai