(NASI GORENG)
Disusun oleh :
Nama : Adinda Rahma Fitriandita
No Absen : 02
Kelas : XI MIPA 3
A. LATAR BELAKANG
Di era global sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia memang sangat memprihatinkan ,
namun kita tidak boleh menyerah pada keadaan sekarang ini yang serba sulit kita harus
berusaha, kreatif, inovatif dan berani mengambil suatu keputusan serta resiko untuk
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.kita tidak harus bergantung pada orang lain.Untuk
mendapatkan suatu pekerjaan kita harus berusaha semaksimal mungkin.
Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi pengangguran yaitu dengan
berwirausaha. Dengan kita berwirausaha kita bisa belajar mandiri dan bisa memaknai arti
penting kehidupan secara tidak langsung kita sudah membantu banyak orang.
Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat dalam tentang
prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus dimulai sejak dini
sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan
usaha tersebut.
Saya memilih usaha makanan internasional nasi goreng pak Mail ini sebagai objek untuk tugas
yang saya kerjakan karena melihat perkembangan usaha nasi goreng pak mail yang sudah
semakin membesar berkat kerja keras dan usahanya.
a. Menjadikan makanan internasional nasi goreng sebagai makanan unik yang menjadi
trendsetter yang diciptakan dengan rasa dan resep terbaru yang lebih lezat, nikmat, dan
unik berbeda dengan yang lain serta mampu menembus pasaran internasional.
- Misi :
BAB II
PEMBAHASAN
C. STRATEGI PASAR
a. Segmenting
- Segmeting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan
dicapai, produk yang diwawancarai adalah produk yang dapat dinikmati oleh
berbagai kalangan dari masyarakat dengan tingkatan berbeda, produk ini juga bisa
dinikmati berbagai kalangan usia.
b. Targeting
- Target pasar adalah kalangan masyarakat setempat, pendatang dari luar kota, dan
pekerja.
c. Positioning
- Agar produk makanan internasional ini mudah dikenali masyarakat, penjual harus
berinovasi dan kreatif, memberikan tampilan lebih menarik rasa lebih unggul dan
kualitas sangat baik, sehingga konsumen dapat mengenali dengan mudah produk
yang dibuat.
D. ANALISIS SWOT
1. Strenght (Kekuatan)
- Harga yang terjangkau
- Rasa yang enak dan nikmat
- Makanan yang sehat dan bergizi
- Informasi usaha yang dapat menyebar dengan luas
- Tidak memerlukan modal yang banyak
2. Weakness (Kelemahan)
- Rasanya kurang enak/berubah jika dimakan saat dingin
- Membutuhkan lokasi usaha yang strategis
- Apabila dikonsumsi terlalu banyak dapat membuat bosan
- Dibutuhkan skill dan kecepatan dalam memasak
3. Opportunity (Kesempatan)
- Bahan yang digunakan sangat mudah didapat
- Banyaknya konsumen antara pagi dan malam
- Banyak disukai semua kalangan usia
- Dapat dimakan untuk sarapan atau waktu kapanpun
- Proses pembuatan yang cepat
4. Threat (Ancaman)
- Banyak pesaing yang menjual nasi goreng ataupun makanan lainnya
- Dibutuhkan kreasi dalam pembuatan nasi goreng
- Kurangnya minat masyarakat
- Persaingan harga dengan pedagang lainnya
- Bahan baku yang cepat basi apabila terlalu lama tidak dipakai
BAB III
LAPORAN HASIL WAWANCARA
A. DAFTAR PERTANYAAN
1. Apa latar belakang Pak Mail memilih usaha ini?
Dulu karena saya pensiun dini dari pekerjaan diperusahaan, dan kebutuhan ekonomi yang
setiap hari semakin meningkat, saya mencoba belajar resep membuat nasi goreng spesial
untuk makanan keluarga ketika malam hari, dari situlah keluarga saya suka olahannya lalu
keluarga menyarankan untuk membuka usaha nasi goreng.
5. Berapa modal yang Bapak Mail keluarkan untuk membuka usaha ini?
Modal awalnya sekitar Rp.15.000.000. Uang itu cukup untuk membeli gerobak, peralatan
masak, kursi untuk pembeli, serta bahan baku yang dibutuhkan.
8. Apakah sebelumnya Bapak Mail berpikir/ berkeinginan untuk membuka usaha selain
usaha ini?
Untuk saat ini tidak ada, karena saya dan keluarga hanya memfokuskan bagaimana caranya
agar dapat berkembang, dan bertambah besar membuka rumah makan sendiri hingga
cabang.
9. Apakah Bapak Mail memiliki cabang lain, selain yang Ibu Nina kelola?
Sementara ini belum, tapi InsyaAllah saya akan membuat rumah makan ini memiliki cabang.
BAB IV
ANALISIS HASIL WAWANCARA
A. PEMBAHASAN HASIL WAWANCARA
1. Peluang Usaha Baru
Usaha ini menciptakan kerja usaha baru dengan produk yang kreatif dan inovatif,
sebagai contoh ia menjual olahan Nasi dengan inovasi dan kreatifitasnya, Nasi ini diolah
dengan unik dengan cara dibumbui dengan pedas, dan memiliki banyak macam lauk
yang dapat dipesan, seeperti ayam, udang, sosis, telur ayam, dll.
2. Pembiayaan
Modal yang dikeluarkan Pak Mail awalnya dari hasil tabungan pribadinya, dan tambahan
hasil pinjaman dari orang-orang terdekatnya maka usahanya pun berhasil dimulai.
3. Pemasaran
Strategi pemasaran yang digunakan terdiri dari :
a. Produk
Produk yang diproduksi dibuat sendiri dan memiliki berbagai macam variasi dan rasa
produknya.
b. Harga
Harga dari berbagai produk yang ditawarkan relatif terjangkau sekitar Rp.12.000 –
Rp.18.000/ porsi sesuai lauk yang dipilih, harga yang standar.
c. Tempat
Cara pendistribusian produknya bisa dibeli ditempat langsung dan membuka delivery
order/ pesan antar, dan tempatnya yang strategis, yaitu dipinggir jalan yang menjadi
jalan utama sehingga sering dilewati, cahaya yang terang dan tempat yang bersih.
BAB V
MANAJEMEN PRODUKSI
A. PROSES PRODUKSI
a. Bahan Baku
Bahan baku adalah masukkan yang dibutuhkan untuk memproduksi nasi goreng. Bahan
baku dapat berupa:
1. Gerobak 5. Kursi
2. Alat masak 6. Lampu
3. Alat makan 7. Televisi
4. Meja makan 8. Tenda
b. INPUT VARIABEL
- Masukkan yang bersifat menyesuaikan saat produksi berlangsung :
1. Bahan baku
2. Bumbu
3. Tagihan listrik
4. Uang sewa
c. Biaya lain-lain : -
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dimana ada kemauan, usaha, kerja keras dan berfikir maju maka segala kesulitan akan menjadi
kemudahan. Terbukti dengan kisah dari Bapak Mail yang dulunya susah payah membuka usaha,
kini ia mampu membuktikan ia mampu menjadi wirausaha yang sukses.
Hidup yang sangat sederhana tidak mematahkan semangatnya untuk berusaha, sampai ia
menjadi suksespun ia tetap menjadi Kepala Keluarga yang tetap mementingkan keluarganya.
Dari usaha yang kecil sampai menjadi warung yang cukup besar dengan kerja keras. Berusaha
memuaskan konsumennya dan tak henti pula ia berkreasi untuk mengembangkan usahanya
agar semakin maju dan berkembang.
B. Saran
Saya mengaharapkan adanya kritik dan saran untuk menyempurnakan laporan kegiatan
observasi dan wawancara kewirausahaan ini. Semoga sedikit cerita sukses dari Bapak Mail ini
mampu membuka pikiran kita semua untuk memulai berwirausaha. Terima kasih untuk Bapak
Mail yang sudah bersedia menjadi narasumber dan tokoh inspiratif kita.