Anda di halaman 1dari 8

MENGALIH WAHANAKAN CERPEN KE

DRAMA

OLEH :
- Ni Ketut Ari Wijayanti (14)
- Sang Ayu Putu Premagita R. (19)
- Ida Ayu Sri Laksmi Kartika (22)

SMA NEGERI 2 SEMARAPURA


(SMADARA)
2014
PENDAHULUAN

Naskah Drama adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Dalam naskah
drama tersebut termuat nama-nama tokoh dalam cerita, dialog yang diceritakan
para tokoh, dan keadaan panggung yang diperlukan. Bahkan kadangkadang juga
dilengkapi penjelasan tentang tata busana, tata lampu, dan tata suara (musik
pengiring)

Sebuah naskah drama tidak selalu murni hasil dari imajinasi manusia, tapi
juga bisa dihasilkan dari pengadopsian (pengambilan ide) karya sastra lain seperti
novel, cerpen, dam puisi. Naskah drama, bentuk dan susunannya berbeda dengan
naskah cerita pendek atau novel. Naskah cerpen atau novel berisi cerita lengkap
dan langsung tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi. Sebaliknya, naskah drama
tidak mengisahkan cerita secara langsung. Penuturan ceritanya diganti dengan
dialog para tokoh. Jadi, naskah drama itu mengutamakan ucapan-ucapan atau
pembicaraan para tokoh. Dari drama pembicaraan para tokoh itu, penonton dapat
menangkap dan mengerti seluruh ceritanya.
PEMBAHASAN

A. Cara Mengubah Cerpen Menjadi Naskah Drama


cerpen adalah singkatan dari cerita pendek. Cerpen merupakan cerita yang biasa
dibaca sekali duduk dan penceritaan tokoh-tokohnya tidak diceritakan secara
mendalam.

Naskah drama dapat dibuat berdasarkan cerpen, novel, ataupun berdasarkan ide
yang dibuat secara langsung menjadi naskah drama.

Di dalam naskah drama, karakter dan sifat tokoh dibawakan dalam bentuk dialog
yang dimainkan oleh orang. Dialog tersebut harus dapat menimbulkan kesan, sifat
dan karakter tokoh yang dibawakannya, sehingga penonton dapat mengetahui
sifat-sifat tokoh tersebut.

Mengubah cerpen dalam bentuk drama sangatlah mudah karena kita hanya
mengubah bentuk karya sastra tersebut tanpa mengubah tema.
Menulis naskah drama, yang bersumber dari cerpen perlu memperhatikan
beberapa hal berikut ini:
1. Tema cerita
2. Pesan atau amanat
3. Alur cerita (pengembangan boleh dilakukan tapi urutannya tetap)

Sebelum mengubah cerpen menjadi naskah drama ada beberapa hal yang perlu
dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Membaca cerpen secara keseluruhan
2. Mengidentifikasikan tokoh dalam cerpen serta perwatakannya
3. Memberikan prolog pada setiap adegan
4. Menentukan latar
5. Menggolongkan dialog disesuaikan dengan tokoh yang berbicara
6. Menentukan topik dan inti cerita.
B. Contoh Cerpen
Naskah Asli

Ana bertengkar hebat dengan ibunya. Penuh amarah yang membuncah, akhirnya Ana meninggalkan
rumah tanpa membawa apapun. Dalam perjalanannya, ia baru menyadari sama sekali tdk membawa
uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai dan mencium harumnya aroma masakan
sang pedagang bakmi. Ia ingin sekali memesan semangkuk, tetapi tak sepeser uang pun di
kantongnya.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Nona, apakah
engkau ingin memesan semangkuk bakmi?”

” Ya, tetapi, aku tidak membawa uang,” jawab Ana dengan malu-malu

“Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan
memasakkan bakmi untukmu”.

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera makan
beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang..

“Ada apa nona?” tanya si pemilik kedai.

“Tidak apa-apa. Aku hanya terharu,” jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.

“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi. Tetapi ibuku sendiri,
setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan
kembali lagi ke rumah,” ucapan Ana disertai sedu-sedan sambil meneruskan curahan hatinya,
“Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu
kandungku sendiri.”

Pemilik kedai setelah mendengar perkataan Ana menarik nafas panjang…

“Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini. Aku hanya memberimu
semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat
kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan, kau malah
bertengkar dengannya.”

Ana, terhenyak mendengar hal tersebut. “Mengapa aku tdk berpikir tentang itu? Untuk
semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku
yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku
kepadanya. Dan, hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke
rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yg harus diucapkan kepada ibunya.

Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika
bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Ana kau sudah pulang,
cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur.
Makanan akan menjadi dingin jika kau tidak memakannya sekarang”.

Pada saat itu Ana tidak dapat menahan tangisnya. Ia langsung bersimpuh penuh air mata
dihadapan ibunya. Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain di
sekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kepada orang yang
sangat dekat (keluarga) khususnya orang tua, kita semestinya berterima kasih hingga habis usia
dilekang waktu.
C. Cerpen Yang Sudah Diubah Menjadi naskah Drama

Nasihat dari Penjual Bakmi

Pada sebuah malam, Ana bertengkar hebat dengan ibunya. Penuh amarah yang
memuncak, akhirnya Ana meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Dalam
perjalanannya, ia baru menyadari samasekali tidak membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai dan mencium harumnya aroma
masakan sang pedagang bakmi. Ia ingin sekali memesan semangkuk, tetapi tidak sepeser
uang pun di kantongnya.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya.

Pemilik Kedai : “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?”

Ana : “Ya, tetapi aku tidak membawa uang” (Malu – malu)

Pemilik Kedai : “Tidak apa – apa aku akan mentraktirmu. Silahkan duduk, aku akan
memasakkan bakmi untukmu”

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi, Ana segera
makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.

Pemilik Kedai : “Ada apa nona ?”

Ana : “Tidak apa –apa. Aku hanya terharu, (mengelap air mata) bahkan,
seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi. Ibuku sendiri, setelah
bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan padaku agar jangan
kembali ke rumah (Ucapan Ana disertai sedu – sedan sambil meneruskan curahan
hatinya) kau, seorang yang baru ku kenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan
dengan ibu kandungku sendiri.″

Pemilik Kedai : (Menarik nafas panjang) “Nona, mengapa engkau berpikir seperti itu ?
Renungkanlah hal ini. Aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu.
Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa
kau tidak berterima kasih padanya ? Dan, kau malah bertengkar dengannya“

Ana : (Terhenyak mendengar hal tersebut) “Mengapa aku tidak berpikir


tentang itu? Untuk semangkuk bakmi dari oaring yang baru kukenal, aku begitu
berterima kasih, tetapi kepada ibuku yang memasak untukku selama bertahun – tahun,
aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan, hanya karena persoalan
sepele, aku bertengkar dengannya. “

Ana segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke
rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata – kata yang harus diucapakan
kepada ibunya.

Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas.

Ibu : “Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan
makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur. Makanan akan menjadi dingin
jika kau tidak memakannya sekarang“

Pada saat itu Ana tidak dapat menahan tangisnya, ia langsung bersimpuh penuh air mata
di hadapan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain disekitar kita
untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kepada orang yang
sangat dekat (keluarga) khususnya orangtua, kita semestinya berterima kasih hingga
habis usia dilekang waktu.
SIMPULAN

Dari penjelasan yang didapatkan dari berbagai sumber, dapat disimpulkan bahwa:

Kegiatan mengubah cerpen menjadi naskah drama tidak begitu sulit. Kita hanya perlu
memahami tata cara dalam mengubah cerpen tersebut. Ini membuktikan bahwa naskah drama
juga bisa diambil dari cerpen dan novel.

Anda mungkin juga menyukai