Anda di halaman 1dari 7

 Sistem pencatatan perpetual mencatat (mendebit) rekening Persediaan Barang Dagang

dan mengkredit Kas/Hutang Dagang pada saat pembelian barang dagang, sedangkan
sistem pencatatan periodik mendebet rekening Pembelian dan mengkredit Kas/Hutang
Dagang.
 Pada saat penjualan barang dagang, sistem pencatatan perpetual menggunakan 2 jurnal
pencatatan, yakni (1) Piutang Dagang disebelah debit dan Penjualan disebelah kredit (2)
Harga Pokok Penjualan disebelah debit dan Penjualan disebelah kredit. Sedangkan sistem
pencatatan periodic hanya dengan 1 jurnal yaitu Piutang Dagang disebelah debit dan
Penjualan disebelah kredit.
 Pada saat akhir periode, sistem pencatatan perpetual tidak memerlukan jurnal
penyesuaian, sedangkan sistem pencatatan periodic memerlukan penyesuaian.
 Retur Pembelian
Retur pembelian adalah barang dagangan yang telah dibeli dikembalikan kepada
penjualnya. Pada saat pencatatan, harus diperhatikan sistem pencatatan yang dipakai :
Sistem Fisik Sistem Perpetual

Hutang Usaha/Kas xxx - Hutang Usaha/Kas xxx -


Retur Pembelian - xxx Persediaan Barang Dagang - xxx

 Retur Penjualan
Retur penjualan adalah menerima kembali barang dagangan yang telah dijual kepada
konsumen. Pada saat pencatatan, harus diperhatikan sistem pencatatan yang dipakai :
Sistem Fisik Sistem Perpetual

Retur Penjualan xxx - Retur Penjualan xxx -


Piutang Usaha/Kas - xxx Piutang Usaha/Kas - xxx
Persediaan Barang Dagang xxx -
Harga Pokok Penjualan - xxx

Soal 1:
Berdasarkan catatan fisik persediaan UD. Jaya Mandiri periode Januari 2015 diketahui data-
data sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Kuantitas Harga
2 Jan Persediaan awal 200 unit Rp. 9.000
3 Jan Pembelian 300 unit Rp.10.000
5 Jan Penjualan 200 unit Rp.15.000
7 Jan Penjualan 100 unit Rp.15.000
15 Jan Pembelian 400 unit Rp.11.000
18 Jan Pembelian 100 unit Rp.12.000
20 Jan Penjualan 200 unit Rp.17.000
30 Jan Penjualan 200 unit Rp.18.000
Hitunglah (a) nilai persediaan akhir (per 31 Januari 2015) sistem periodik dan sistem
perpetual dengan metode FIFO, LIFO dan rata-rata ( b) Hitunglah harga pokok penjualan dan
laba kotor.

Persediaan yang tersedia untuk dijual


2 Januari : Persediaan awal 200 unit @ Rp. 9.000 = Rp. 1.800.000
3 Januari : Pembelian 300 unit @ Rp.10.000 = Rp. 3.000.000
15 Januari : Pembelian 400 unit @ Rp.11.000 = Rp. 4.400.000
18 Januari : Pembelian 100 unit @ Rp.12.000 = Rp. 1.200.000
1.000 unit Rp.10.400.000
Penjualan
5 Januari :Penjualan 200 unit @ Rp.15.000 = Rp. 3.000.000
7 Januari :Penjualan 100 unit @ Rp.15.000 = Rp. 1.500.000
20 Januari :Penjualan 200 unit @ Rp.17.000 = Rp. 3.400.000
30 Januari :Penjualan 200 unit @ Rp.18.000 = Rp. 3.600.000
700 unit Rp.11.500.000

Persediaan akhir (unit) = 1.000 unit – 700 unit = 300 unit

 Metode FIFO
Penilaian persediaan akhir
18 Januari Pembelian 100 unit @ Rp.12.000 = Rp. 1.200.000
15 Januari Pembelian 200 unit @ Rp.11.000 = Rp. 2.200.000
300 unit Rp. 3.400.000

HPP = Persediaan yang tersedia untuk dijual – Persediaan akhir


= Rp. 10.400.000 – Rp. 3.400.000
= Rp. 7.000.000
Laba = Penjualan – HPP
= Rp.11.500.000 – Rp. 7.000.000
= Rp. 4.500.000

 Metode LIFO
Penilaian persediaan akhir
2 Januari Pembelian 200 unit @ Rp.9.000 = Rp. 1.800.000
3 Januari Pembelian 100 unit @ Rp.10.000 = Rp. 1.000.000
300 unit Rp. 2.800.000

HPP = Persediaan yang tersedia untuk dijual – Persediaan akhir


= Rp. 10.400.000 – Rp. 2.800.000
= Rp. 7.600.000
Laba = Penjualan – HPP
= Rp.11.500.000 – Rp. 7.600.000
= Rp. 3.900.000

 Metode Average
Harga perolehan rata-rata per satuan= Harga perolehan persediaan siap dijual : jlh satuan
persediaan siap dijual
= Rp.10.400.000 : 1.000 unit
=Rp. 10.400 per unit

Persediaan akhir = 300 unit x Rp. 10.400 = Rp. 3.120.000


HPP = Persediaan yang tersedia untuk dijual – Persediaan akhir
= Rp. 10.400.000 – Rp. 3.120.000
= Rp. 7.280.000
Laba = Penjualan – HPP
= Rp.11.500.000 – Rp. 7.280.000
= Rp.4.220.000
Soal 2
UD Kharis adalah perusahaan dagang yang bergerak sebagai distributor untuk suatu produk susu
olahan. Berdasarkan catatan fisik persediaan susu olahan merek “Sugem” kemasan kaleng 800 gr
selama periode Desember 2015 diketahui data-data sebagai berikut :
1 Desember 2015 : Persediaan awal 250 kaleng @ Rp. 150.000
3 Desember 2015 : Pembelian 300 kaleng @ Rp. 155.000
7 Desember 2015 : Penjualan 350 kaleng @ Rp. 180.000
15 Desember 2015 : Pembelian 200 kaleng @ Rp. 157.000
17 Desember 2015 : Retur pembelian 20
26 Desember 2015 : Penjualan 300 kaleng @ Rp. 190.000
27 Desember 2015 : Retur penjualan 30
30 Desember 2015 : Pembelian 260 kaleng @ Rp. 160.000
Dari data diatas tentukan harga perolehan yang tersisa dan harga pokok penjualan dengan metode
FIFO, LIFO dan average dengan sistem pencatatan metode fisik dan perpetual.

Sistem pencatatan fisik


 FIFO METODE PHYSICAL.xlsx
01 Desember 2015 : Persediaan awal 250 kaleng @ Rp. 150.000
03 Desember 2015 : Pembelian 300 kaleng @ Rp. 155.000
15 Desember 2015 : Pembelian 200 kaleng @ Rp. 157.000
30 Desember 2015 : Pembelian 260 kaleng @ Rp. 160.000
1.01
kaleng
0
17 Desember 2015 : Retur pembelian (20) kaleng
Persediaan siap dijual 990 kaleng

07 Desember 2015 : Penjualan 350 kaleng


26 Desember 2015 : Penjualan 300 kaleng
650 kaleng
27 Desember 2015 : Retur penjualan (30) kaleng
Jumlah terjual 620 kaleng
Persediaan akhir 370 kaleng

Perhitungan harga perolehan persediaan akhir per 31 Desember 2015


260 kaleng @ Rp. 160.000 (30 Desember) Rp 41.600.000
110 kaleng @ Rp. 157.000 (15 Desember) Rp 17.270.000
370 kaleng Rp 58.870.000
Perhitungan harga pokok penjualan per 31 Desember 2015
01 Desember 2015 : Persediaan awal 250 @ kaleng Rp 150.000 = Rp 37.500.000
03 Desember 2015 : Pembelian 300 @ kaleng Rp 155.000 = Rp 46.500.000
15 Desember 2015 : Pembelian 200 @ kaleng Rp 157.000 = Rp 31.400.000
30 Desember 2015 : Pembelian 260 @ kaleng Rp 160.000 = Rp 41.600.000
1010 kaleng Rp 157.000.000
17 Desember 2015 Retur pembelian -20 kaleng Rp 157.000 = Rp (3.140.000)
Persediaan siap dijual 990 kaleng Rp 153.860.000
Harga perolehan persediaan akhir 370 kaleng Rp 58.870.000
Harga pokok penjualan Rp 94.990.000

 LIFO METODE PHYSICAL.xlsx


01 Desember 2015 : Persediaan awal 250 kaleng @ Rp. 150.000
03 Desember 2015 : Pembelian 300 kaleng @ Rp. 155.000
15 Desember 2015 : Pembelian 200 kaleng @ Rp. 157.000
30 Desember 2015 : Pembelian 260 kaleng @ Rp. 160.000
1010 kaleng
17 Desember 2015 : Retur pembelian (20) kaleng
Persediaan siap dijual 990 kaleng
07 Desember 2015 : Penjualan 350 kaleng
26 Desember 2015 : Penjualan 300 kaleng
650 kaleng
27 Desember 2015 : Retur penjualan (30) kaleng
Jumlah terjual 620 kaleng
Persediaan akhir 370 kaleng

Perhitungan harga perolehan persediaan akhir per 31 Desember 2015


250 kaleng @ Rp. 150.000 (1 desember) Rp 37.500.000
120 kaleng @ Rp. 155.000 (3 desember) Rp 18.600.000
Rp 56.100.000
370 unit
Perhitungan harga pokok penjualan per 31 Desember 2015
01 Desember 2015 : Persediaan awal 250 @ kaleng Rp 150.000 = Rp 37.500.000
03 Desember 2015 : Pembelian 300 @ kaleng Rp 155.000 = Rp 46.500.000
15 Desember 2015 : Pembelian 200 @ kaleng Rp 157.000 = Rp 31.400.000
30 Desember 2015 : Pembelian 260 @ kaleng Rp 160.000 = Rp 41.600.000
1010 kaleng Rp 157.000.000
17 Desember 2015 Retur pembelian -20 kaleng Rp 157.000 = Rp (3.140.000)
Persediaan siap dijual 990 kaleng Rp 153.860.000
Harga perolehan persediaan akhir 370 kaleng Rp 56.100.000
Harga pokok penjualan Rp 97.760.000

Average METODE PHYSICAL.xlsx


01 Desember 2015 : Persediaan awal 250 kaleng @ Rp 150.000
= Rp 37.500.000
03 Desember 2015 : Pembelian 300 kaleng @ Rp 155.000
= Rp 46.500.000
15 Desember 2015 : Pembelian 200 kaleng @ Rp 157.000
= Rp 31.400.000
30 Desember 2015 : Pembelian 260 kaleng @ Rp 160.000
= Rp 41.600.000
1010 kaleng = Rp 157.000.000
17 Desember 2015 : Retur pembelian -20 kaleng @ Rp 157.000 = Rp (3.140.000)
Persediaan siap dijual 990 kaleng = Rp 153.860.000

07 Desember 2015 : Penjualan 350 kaleng


26 Desember 2015 : Penjualan 300 kaleng
650 kaleng
27 Desember 2015 : Retur penjualan -30 kaleng
Jumlah terjual 620 kaleng
Persediaan akhir 370 kaleng

Harga perolehan rata-rata tertimbang Rp 153.860.000 : 990 kaleng = Rp 155.414,14


Harga perolehan persediaan akhir Rp. 155.414,14 x 370 kaleng = Rp 57.503.232

Persediaan barang dagangan siap dijual Rp 153.860.000


Harga perolehan persediaan akhir Rp 57.503.232
Harga pokok penjualan Rp 96.356.768

Soal 3
Dealer mobil CV. Nauli, memiliki 4 jenis mobil Toyota yang tersedia diruangan pameran atau
showroom. Jenis mobil yang tersedia pada tahun 2015 adalah :
Tanggal Jenis mobil Jumlah unit Biaya per unit (Rp) Total biaya (Rp)
pembelian
12 – 03 - 2015 Camry 5 unit 350.000.000 1.750.000.000
10 – 04 - 2015 Corolla 7 unit 250.000.000 1.750.000.000
21 – 04 - 2015 Avanza 10 unit 200.000.000 2.000.000.000
14 – 05 - 2015 Agya 15 unit 120.000.000 1.800.000.000
Jumlah 37 unit 7.300.000.000

Jumlah mobil yang terjual selama tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Jenis mobil Jumlah unit Biaya per unit (Rp) Total biaya (Rp)
Camry 3 unit 425.000.000 1.275.000.000
Corolla 4 unit 300.000.000 1.200.000.000
Avanza 8 unit 240.000.000 1.920.000.000
Agya 15 unit 160.000.000 2.400.000.000
Jumlah persediaan akhir 30 unit 6.795.000.000

Diminta : Hitunglah persediaan akhir, harga pokok penjualan dan laba kotor dengan asumsi nilai
persediaan awal bersaldo nihil
Soal 4
Barang dagang milik perusahaan Makmur Jaya yang berada digudang musnah akibat kebakaran yang
terjadi pada tanggal 30 April 2015. Berikut ini adalah data-data yang diambil dari catatan akuntansi
sampai dengan 30 April 2015 sebagai bahan untuk menghitung kerugian kebakaran :
Penjualan Rp. 150.000.000
Retur penjualan Rp. 5.000.000
Persediaan 31 Des 2014 Rp. 62.500.000
Pembelian Rp. 112.500.000
Potongan pembelian Rp. 2.500.000
Biaya angkut pembelian Rp. 5.000.000

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, laba kotor penjualan adalah 35% dari penjualan
bersih. Hitunglah estimasi persediaan akhir

Soal 5
Dari catatan dalam kartu barang masuk ALFA outlet periode 2015 diketahui sebagai berikut :
Keterangan Harga Perolehan Harga Jual Eceran
Persediaan per 1 Januari 2015 Rp. 14.000.000 Rp. 21.500.000
Pembelian bersih Rp. 61.000.000 Rp. 78.500.000
Persediaan tersedia untuk dijual Rp. 75.000.000 Rp. 100.000.000

Dari Neraca Saldo per 31 Desember 2015 diketahui :


Penjualan bersih Rp. 70.000.000

Berdasarkan data-data tersebut diatas, hitunglah persediaan barang dagang per 31 Desember 2015
Soal
Berdasarkan catatan fisik persediaan UD. Jaya Abadi periode Mei 2012 diketahui data-data sebagai
berikut :
Tanggal Keterangan Kuantitas Harga
1 Mei Persediaan awal 120 unit Rp. 20.000
5 Mei Penjualan 84 unit
12 Mei Pembelian 96 unit Rp.21.000
19 Mei Penjualan 48 unit
23 Mei Penjualan 24 unit
27 Mei Pembelian 60 unit Rp.22.000
31 Mei Pembelian 60 unit Rp.22.000
Jika harga jual per unit adalah Rp. 30.000 maka hitunglah (a) nilai persediaan akhir, harga pokok
penjualan dan laba dengan metode pencatatan sistem periodik dan sistem perpetual dengan metode
penilaian FIFO, LIFO dan rata-rata

Soal
UD. Kharis Jaya Abadi adalah perusahaan distributor gula di kota gresik. Saldo awal dan transaksi
yang terjadi selama Desember 2013 adalah sebagai berikut :
1 Desember :Persediaan awal 22.000 kg @ Rp. 9.255
3 Desember :Pembelian 32.500 kg @ Rp. 9.265
7 Desember :Penjualan 36.000 kg @ Rp. 9.355
15 Desember :Pembelian 21.000 kg @ Rp. 9.267
17 Desember :Retur pembelian 400 kg atas pembelian tanggal 15 Desember 2013
26 Desember :Penjualan 33.000 kg @ Rp. 9.375
27 Desember :Retur penjualan 500 kg atas penjualan tanggal 26 Desember 2013
30 Desember :Pembelian 27.000 kg @ Rp. 9.395
Dari data diatas tentukan harga perolehan yang tersisa dan harga pokok penjualan dengan metode
FIFO, LIFO dan average dengan sistem pencatatan metode fisik dan perpetual.

Anda mungkin juga menyukai