Anda di halaman 1dari 7

Kelas 5 Tema 4 Subtema 2 “Pola Hidup Sehat”

Pembelajaran 4
DIALOG
OTW PULANG SEKOLAH
Rani : “Hore… Akhirnya besok libur!”
Nia : “Ah iyaa, besok ngapain ya enaknya, kamu sudah ada rencana Ran?”
“Belum nih aku bingung, aku ingin jalan-jalan sebenarnya, tapi orang tua ku
Rani :
belum bisa pergi jauh-jauh karena motor ayah sedang rusak”
Nia : “Kalau kamu, Edo?”
“Kalau aku sudah berjanji akan membantu ayah di ladang besok, karena sudah
Edo :
memasuki menanam tanaman baru, seru loh ikut ke ladang”
Rani : “Waah sepertinya menarik, apa saja yang kamu lakukan di ladang, Edo?”
Nia : “Tapi apa tidak panas dan capek, Edo?”
“Engga dong Nia, asal kita melakukannya dengan senang hati dan
menikmatinya semua akan terasa seru”
Edo : “Kita juga bisa menikmati dan belajar banyak hal, Ran. Seperti melihat
pemandangan yang asri, melihat tanaman-tanaman tumbuh subur, membajak
sawah, dan makan di gubug kayak piknik tipis-tipis, hehehe…”
“Waah iya manarik itu seru- seru, aku boleh ikut tidak Do?
Nia :
“Ayo Ran, kita ikut ke ladang Ayah Edo saja besok!”
Rani : “Boleh boleh, aku juga tertarik”
“Okee..boleh saja, nanti aku bilang pada Ayah.”
Edo :
“Tapi ada syaratnya, tidak boleh manja karena panas yaa..hahaha”
Nia & Rani : “Siap Edo!”

Hari Minggu pagi, Edo sudah bangun sejak matahari mulai terbit. Ia bersemangat
membantu ibunya menyiapkan bekal makanan untuk di bawa ke ladang hari ini. Ia begitu senang
karena Rani dan Nia akan ikut dengannya ke ladang. Sementara itu ayah Edo sedang di samping
rumah mengasah cangkul yang akan menjadi peralatan yang akan memudahkkan bekerjaan
beliau di ladang. Ibu Edo memasak untuk bekal sarapan Edo dan ayahnya di ladang.

Ibu Edo : “Nak, jangan lupa mandi dulu yaa.. biar badannya segar”
Edo : “Baik Bu, ini Edo sudah bawa handuk”

Rani & Nia : “Permisi.. Selamat pagi, Edooooo…!”


Edo : “Eeeh..kalian sudah datang, sini masuk dulu, ayahku masih menyiapkan
peralatan,”
Nia : “Oke Edo, apa perlu kita bantu ayahmu menyiapkan peralatan?”
Edo : “Sebentar lagi selesai kok.. Eh kalian sudah bawa bekal kan?”
Rani : “Inii diaa”
Edo : “Oke sip!”
Ayah Edo : “Eh.. kalian sudah datang Rani, Nia. Bagaimana kalian sudah siap kotor-
kotoran kan hari ini?”
Rani & Nia : “Siyaappp paman..”
Ayah Edo : “Yasudah, semua alat dan bekal juga sudah siap, ayo kita berangkat!”
Ibu Edo : “Ini Edo tolong dibawa bekalnya,”
“Hati-hati ya anak-anak, dan ingat, jangan melakukan pebuatan yang dapat
merusak lingkungan.”
Edo : “Baik buuk, kami berangkat dulu”
Edo mencium tangan Ibunya
Rani & Nia : “Kami berangkat ya bibi,”
Rani & Nia mencium tangan Ibu Edo.

Selama di perjalanan mereka menikmati pemandangan dan suasana sekitar yang terasa
begitu asri khas pedesaan. Mereka melewati sebuah perkampungan yang warganya sedang
bergotong-royong kerja bakti membersihkan lingkungan sekiter tempat tinggal. Ada yang
membersihkan selokan, memotong ranting pohon yang menghalangi jalan, dan membenahi pipa
saluran air bersih yang menghubungkan sumber air ke rumah-rumah penduduk.

Rani : “lihat, ada apa ramai sekali di sana!”


Ayah Edo : “Oh.. itu mereka warga kampung yang sedang kerja bakti, Nak”
Edo : “Ayah, apa yang dilakukan bapak itu di pohon, mengapa memanjat tinggi
sekali?
Ayah Edo : “Bapak itu sedang memangkas ranting pohon yang menjulang ke jalan nak,”
Nia : “ooo agar tidak patah dan jatuh ke jalan ya paman, kan berbahaya kalau pas
ada yang lewat.”
Ayah Edo : “Iyaa betul sekali Nia..”
Rani : “Paman, kalau kaka itu sedang apa?”
Edo : “Masa gitu aja ngga tau Ran, itu tu kakaknya sedang menyambung pipa
peralon air, tuh lihat..ada yang bocor ditengah, airnya jadi terbuang sia-sia kan
mubadzir.”
Rani : “Heheh iya do aku baru tahu airnya dialirkan dari sumber air ke rumah warga
melalui pipa ini,”
Ayah Edo : “Wah pintar sekali ini anak-anak.. benar Nak, kita harus menghemat
penggunaan air walaupun rumah kita dekat dengan sumber air, tetapi bukan
berarti dimusim kemarau nanti akan tetap ada air, jadi kita harus berhemat dan
menggunakan air bersih sebaik-baiknya..”
“kalian suka lihat berita di tv tidak,beberapa daerah banyak yang kekurangan
air bersih.”
Nia : “Iya paman, kasian sekali mereka menggunakan air yang sama untuk mencuci
pakaian dan memasak.

Selanjutnya mereka telah memasuki kawasan perladangan. Nampak beberapa warga


tengah melakukan aktivitas berkebun.
Rani : “Paman, apakah nanti kita akan membajak ladang menggunakan traktor seperti
itu?”
Ayah Edo : “Tidak Rani, hari ini kita akan menanam,”
Nia : “Lihat itu mereka sedang memanen jagung, waah…banyak sekalii jagungnya,
jadi ingi bakwan jagung dicocol sambel..hmmm”
Edo : “Nia nia… bilang saja sudah lapaar haha”
Nia : “Hehehe, kamu tau saja Do”
Ayah Edo : “Yasudah ayo kita bergegas, kita buka bekal sarapan kita di gubug pojok itu
yaa..”
Nia : “Asiikkk… Ayok semuanya!”
Sambil sarapan mereka berbincang.
Rani : “Edo, tadi ibu kamu berpesan untuk tidak melaukan kegiatan yang merusak
lingkungan, itu maksudnya bagaimana Do?”
Edo : “Ooh… maksud ibuku kita harus menjaga lingkungan Ran, seperti tidak
membuang sampah sembarangan”
Rani : “Oo begitu, iya ya kalau buang sampah sembarangan nanti lingkungan jadi
kotor dan tidak indah lagi.
Ayah Edo : “Iya betul sekali Nak, yang dicontohkan Edo barusan juga termasuk perilaku
hidup yang selaras alam. Maksudnya, perilaku yang memperhatikan
kelestarian lingkungan.. contoh lainnya adalah tidak membuah limbah pabrik
sembarangan ke sungai. Coba pamaningin bertanya, kenapa hal itu tidak boleh
dilakukan?
Rani : “Karena limbah itu kotor paman, mengandung zat-zat yang berbahaya bagi
kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan. Nanti kalau air sungainya kena
limbah, lalu ada manusia atau hewan yang menggunakan air itu bisa terkena
penyakit..”
Ayah Edo : “tepat sekali! Jadi sudah paham kan.. Kala Edo &Nia bagaimana, coba
sebutkan contoh lain..
Nia : “Seperti yang kita lihat tadi paman, membersihkan selokan agar tidak banjir,
menanam pohon agar lingkungan asri..”
Edo : “Hemat air Yah. Kita juga tidak boleh menebang pohon secara sembarangan
dan terus menerus kan Yah?
Ayah Edo : “Iya Do, kalau pohon di tebangi terus tanpa ditanami lama-lama akan gundul,
dan kita bisa kekurangan air. Wah…pada pintar-pintar yaa cepat paham
kalian”
Mereka melanjutkan sarapan.

SELESAI SARAPAN
Ayah Edo: “Bagaimana sudah kenyang kalian? Apa sudah siap untuk berladang?”
Rani: Sudah paman, ayo kita berladang
Nia: Apa yang bisa kita bantu Paman?
Ayah Edo: Tolong bantu Paman membagi ladang menjadi empat bagian yaa.. karena paman
ingin menanam beberapa tanaman seperti Jagung, Kacang, dan sayuran.
Edo: Baik ayah
Rani & Nia: Dimana bibit yang akan ditanam paman, mari kita bantu
Mereka pun menanam.

PULANG BERKEGIATAN DI LADANG


(istirahat di rumah Edo)
Edo: Assalamu’alaikum…! Ibuu kami pulang,
Ibu Edo: Wa’alaikumsalam.. Alhamdulillah sudah pada sampai rumah, sini masuk Rani, Nia. Ibu
sudah siapkan es dan cemilan untuk kalian, pasti pada capek kan. Silakan di minum dulu es jeruk
nya Rani, Nia.
Rani: iya Bibi, terimakasih. Wahh pas sekali panas-panas gini ya Nia,
Nia: Iya Ran, terimakasih Bibi..
Edo: Oiya kalian sudah selesai tugas bu guru mengenai koordinat titik bangun datar kemarin?
Nia : Belum Edo, aku kurang begitu paham bagaimana mengerjakannya
Rani: Aku baru mengerjakan satu semalam, mau menyelesaikan tapi sudah ngantuk hehe..
Edo: Ayo kita kerjakan bareng saja disini, aku juga kurang begitu paham. sebentar aku ambilkan
bukunya duluu
Rani: Aku baru mengerjakan yang persegi panjang ini nih
Nia: Aku malah belum sama sekali, bisa kamu tolong jelaskan lagi bagaimana cara
megerjakannya Ran?
Rani: Oke Nia, sini mendekat.
Ini perintahnya kan menghubungkan titik ABCD, jadi pertama-tama kita buat bidang koordinat
dengan sumbu X dan Y. Kita tuliskan nomor koordinatnya disini.
Selanjutnya, titik-titik koordinat ABCD itu kita tentukan letaknya dulu di bidang koordinat tadi.
Kalau sudah, semua titik dihubungkan, nah nanti akan membentuk suatu bangun, tinggal kita
kasih nama bangun datar tersebut dibawahnya..
Nia: ooo bgitu, ternyata mudah yaa setelah dijelaskan kamu ran, sini aku mau coba soal
berikutnya
Edo: iya ternyata belajar bersama teman membuat jadi lebih mudah dipahami yaa, terimakasih ya
Ran
Rani: iya sama-sama Nia, Edo
Nia: kalau nomor 3 ini bagaimana yaa Ran, dalam soal ini sudah ditentukan bentuk bangun
datarnya, kita haus menentukan titik koordinatnya dimana saja.
Edo: Aku tau Nia, boleh coba aku bantu..
Nia: oke do silakan,
Edo: Jadi misalnya kita diminta untuk menentukan titik koordinat dari bangun datar persegi,
maka kita gambar dulu sebuah bangun datar persegi di bidang koordinat. Ingat ngga, bagaimana
syarat utama bentuk persegi?
Rani+Nia: semua sisinya sama panjang…
Edo: yuppp, sip betul.. kemudian beri nama masing masing titik sudut, misalnya titik PQRS yaa,
nah barulah tentukan koordinat dari titik PQRS itu. Bagaimana, sudah paham?
Nia: ooo hanya dibalik yaa.. Oke terimakasih dooo ternyata mudah juga, aku jadi semangat
mengerjakan soal berikutnya nih
Mereka pun mengerjakan tugas sampai selesai.
Sebelum sore Rani dan Nia pamit pulang.
***

Hari Senin pagi di Sekolah.


Bu Guru: Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh!
Siswa: Wa’alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh…
Bu Guru: Bagaimana kabarnya hari ini anak-anak..
Siswa: Alhamdulillah, luar biasa, tetap semangat, Allahuakbar!
Bu Guru: Alhamdulillah… pada sehat dan semangat semua..
Tapi ibu melihat ada yang kurang sehat ini.. hayo coba siapa
Siswa bingung karena merasa teman-temannya lengkap dan sehat semua. Edo Edo sebagai ketua
kelas bertanya.
Edo: Alhamdulillah kami sehat semua buu.. lalu siapa yang ibu maksud?
Bu Guru: Iya Edo benar sekali, kalian semua sehat sehat, tetapi coba lihat di sekitar kalian, di
dekat kaki meja dan kursi kalian.. (nampak beberapa sampah dan kotoran masih bercecer di
lantai)
Nah..coba kalau lingkungan yang seperti ini, apakah sehat tidak?
Siswa: Tidak buu..!
Edo: Ayo teman teman sebelum memulai pelajaran kita bersihkan dulu ruang kelas kita biar
nyaman..
Siswa: Oke Edoo..
(Siswa membersihkan lantai dan laci serta merapikan tempat duduk)
Bu Guru: Baik,, nah…sudah bersih dan rapi kelas kita. Kalau begitu mari kita mulai pelajaran
hari ini. Sebelum memasuki materi, ibu punya bacaanyang menarik untuk kalian simak. COba
buka buku Paketnya halaman 73, ada bacaan yang berjudul ‘Hidup Selaras dengan Alam untuk
Mencegah Bencana’. bacalah dalam hati kemudiam pahami makna bacaan tersebut yaa
*bacaan terlampir*
Siswa diberi waktu 10 menit untuk membaca.
Bu Guru: Jadi apa isi/pesan dari bacaan tersebut?
Nia: jika kita terus terusan menebang pohon di hutan bisa menyebabkan longsor, buu
Bu Guru: Iya betul Nia itu salah satunya, ada pendapat lain?
Siswa lain: Kita harus hidup selaras alam dengan cara menjaga kelestarian lingkungan sekitar
buu
Bu Guru: iya terimakasih pendapatnya, Nah apa itu hidup selaras alam?
*materi terlampir
Bu Guru: Nah, hari ini kita akan mempelajari tentang bagaimana hidup selaras alam itu,
khususnya di lingkungan sekolah. Coba tuliskan pengalaman kalian dalam melaksanaan
kewajiban terhadap tingkungan sekolah.
Siswa lain: Ibuuk saya belum paham bagaiman itu hidup selaras alam..
Bu Guru: Jadi intinya yang dimaksud hidup dan perilaku selara alam itu adalah tindakan yang
tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan, Nak.
Siswa: Baik buu saya paham.
Bu Guru: Baik silakan dilanjutkan yaaa..
Siswa : Baik buuu

Anda mungkin juga menyukai