Disusun Oleh :
Kelas :
XI IPA 3
SCHOOL
Jl. Raya Labuan - Pandeglang No.KM. 3, Saruni, Kuranten, Kabupaten Pandeglang, Banten
4221
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Puja dan Puji syukur. Shalawat serat salam tak lupa tercurahkan kepada Nabi
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3
BAB III METODE DAN TEKNIK PENGAMATAN
BAB IV PENUTUP
IV.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................23
4
BAB I
PENDAHULUAN
Cerita rakyat merupakan cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang
dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas disetiap bangsa yang
mempunyai kultur budaya yang beraneka ragam yang mencakup kekayaan budaya
dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya cerita rakyat ini
mengisahkan mengenai suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat.
Teks cerita rakyat adalah cerita yang sudah berkembang disetiap daerah dan
menceritakan legenda atau asal-usul yang terjadi pada suatu daerah. Cerita yang
berasal dari suatu masyarakat dan berkembang dalam masyarakat. Cerita rakyat
adalah suatu bagian dari sebuah dongeng. Cerita rakyat biasanya disampaikan dengan
cara lisan dan sudah berkembang secara turun-turun. Sehingga banyak yang
mengatakan bahwa cerita rakyat adalah suatu bentuk dari sastra lisan. Pada umumnya
pembuat dari cerita rakyat tersebut tidak diketahui identitas dari pengarangnya.
5
Pada umumnya anak menyukai cerita. Dengan cerita, anak akan lebih mudah
mengidentifikasi watak serta karakter tokoh. Anak-anak akan lebih mudah mem-
ahami sifat yang baik atau yang buruk. Selain itu, mereka dapat mengambil pesan-
pesan atau amanat dari cerita rakyat yang telah dibaca. Pada waktu membaca atau
mendengarkan sebuah cerita, anak akan mencoba menafsirkan pesan yang tersirat
dalam kisahnya, dan dari pesan itu anak-anak akan mengetahui nilai budaya nenek
moyang mereka. Dengan demikian, anak diharapkan dapat mengambil pelajaran yang
“Timun Emas”. Penulis memilih cerita rakyat “Timun Emas” karangan Dede
berikut ini dirumuskan masalah pokok dalam penelitian ini. Ada tiga masalah pokok
1. Bagaimanakah unsur intrisik (tokoh, tema, latar, alur, dan amanat) cerita rakyat
“Timun Emas”?
6
2. Bagaimanakah hubungan antarunsur intrinsik (tokoh, tema, latar, alur, dan amanat)
Tujuan
Penelitian ini secara umum diarahkan pada upaya pemilihan dan penye-
suaian cerita rakyat bagi pembelajaran di sekolah dasar. Di samping itu untuk
2. Mendeskripsikan hubungan antara tokoh, tema, latar, alur, dan amanat dalam
Manfaat
bagi penulis maupun pembaca. Secara umum ada dua manfaat dari penelitian ini,
7
- Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi penelitian,
lagi.
Indonesia.
2. Cerita rakyat adalah cerita atau kisah yang asal muasalnya bersumber dari
intrinsik memiliki terdiri dari, tokoh, alur, latar, plot, tema, sudut pandang,
dan amanat.
8
I.5 Ruang Lingkup Penelitian
9
BAB II
KAJIAN TEORI
ilmu pengetahuan secara teliti orang selalu berusaha untuk menemukan definisi guna
mengetahui batasan –batasan ilmu yang bersangkutan. Sastra dalam arti luas meliputi
buku yang memuat ilmu pengetahuan, agama, filsafat, atau keterampilan. Peryataan
ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sudjoko dalam kutipan suyitno (1986:
374), bahwa sastra dalam arti luas itu adalah ilmu, pengetahuan, kepandaian,
kecakapam, pengaruh , ajaran, agama, dan kewiwikan. Sedangkan sastra dalam arti
sempit adalah bagian dari karya seni. Pengertian sastra dalam arti sempit ini
terungkap dalam pernyataan Semi (1984:8), bahwa sastra adalah suatu bentuk dan
hasil pekerjaan dari seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya
Teks Sastra tidak bukanlah teks yang berisikan tentang intruksi ajaran
saja, lebih dari itu dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk
10
merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti
Hal yang perlu diketahui juga ada pemakaian istilah sastra dan sastrawi.
Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekadar teks. Sedang
sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah
sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti
sastrawi, bukan sastra. Karena, sastrawan adalah seorang yang menyukai nuansa
Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang
dalam masyarakat pada masa lampau. Hal tersebut menjadi beraneka ragam yang
sudah mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki oleh setiap bangsa
kejadian pada suatu tempat atau asal-usul suatu tempat. Tokoh-tokoh yang berada
dalam cerita rakyat biasanya diwujudkan dalam bentuk manusia, dewa dan binatang.
novel tersebut. Unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen ada dua, yaitu unsur intrinsik
dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik yaitu unsur-unsur dalam yang membangun
11
utuhnya sebuah novel. Unsur intrinsik contohnya tema, alur, latar, tokoh, penokohan,
sudut pandang, gaya cerita, dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur luar
yang ikut membangun utuhnya sebuah novel seperti keagamaan, kebudayaan, sosial,
1. Instrinsik Cerpen
Tema
Dalam sebuah cerpen tema merupakan ruh atau nyawa dari setiap karya
cerpen. Dengan kata lain tema merupakan ide atau gagasan dasar yang
Tema memiliki sifat umum dan general yang dapat diambil dari
lain-lain.
Tokoh atau penokohan adalah salah satu bagian yang wajib ada dalam
sebuah cerpen. Namun, yang perlu diketahui adalah tokoh dan penokohan
12
Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita
tersebut. Sedangkan penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang
ada di dalam cerita. Watak yang diberikan dapat digambarkan dalam sebuah
- Protagonis: Tokoh yang yang menjadi aktor atau pemeran utama dan
- Antagonis: Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan
daripada tokoh
- Tritagonis: Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan antara
antagonis. Tokoh ini biasanya memiliki sifat yang arif dan bijaksana.
diantaranya:
sifat atau watak tokoh dengan cara memaparkan secara langsung. Seperti :
13
Latar
Setting atau latar mengacu pada waktu, suasana, dan tempat terjadinya
cerita tersebut. Latar akan memberikan persepsi konkret pada sebuah cerita
pendek. Ada 3 jenis latar dalam sebuah cerpen yakni latar tempat, waktu dan
suasana.
Alur
Alur adalah urutan jalan cerita dalam cerpen yang disampaikan oleh
- Tahap perkenalan
- Tahap penanjakan
- Tahap klimaks
- Anti klimaks
- Tahap penyelesaian
Tahap-tahap alur tersebut harus ada di dalam sebuah cerita. Hal ini
- Alur maju. Alur ini menggambarkan jalan cerita yang urut dari awal
14
konflik dan terakhir penyelesaian konflik. Intinya adalah, pada alur maju
tidak urut. Bisa saja penulis menceritakan konflik terlebih dahulu, setelah
itu menengok kembali peristiwa yang menjadi sebab konflik itu terjadi.
Sudut pandang
Amanat
Amanat (Moral value) adalah pesan moral atau pelajaran yang dapat
kita petik dari cerita pendek tersebut. Di dalam suatu cerpen, moral biasanya
tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat dan akan bergantung sesuai
15
II.5 Tokoh dan Penokohan
1. Tokoh
Menurut KBBI tokoh adalah rupa (wujud dan keadaan); macam atau jenis ;
bentuk badan; perawakan ; orang yang terkemuka dan kenamaan (dalam bidang
politik, kebudayaan, dan sebagainya) ; pemegang peran (peran utama) dalam roman
atau drama.
Menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2007: 165) tokoh cerita adalah orang
(-orang) yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca
diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Menurut
Thobroni (2008: 66) tokoh dan penokohan merupakan dua buah unsur cerita yang
penting. Selain tokoh dan penokohan, di dalam ilmu sastra juga ada istilah-istilah
serupa yaitu watak dan perwatakan, serta karakter dan karakterisasi. Tokoh merujuk
Menurut Aminuddin (1995: 79) peristiwa dalam karya sastra fiksi seperti
halnya peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, selalu diemban oleh tokoh atau pelaku-
pelaku tertentu. Pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga
peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita disebut dengan tokoh. Menurut Khairil
(2010) tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Dengan melihat definisi tersebut, kita
dapat melihat bahwa tokoh dalam cerita memiliki variasi fungsi atau peran mulai dari
16
peran utama, penting, agak penting, sampai sekedar penggembira saja. Perbedaan
peran inilah yang menjadikan tokoh mendapat predikat sebagai tokoh utama (sentral),
tokoh protagonis, antagonis, peran pembantu utama (tokoh andalan), tokoh tidak
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah orang
atau pelaku yang ditampilkan dalam sebuah cerita atau karya sastra yang memiliki
peranan yang sangat penting. Karena tanpa adanya tokoh dalam suatu cerita bisa
dikatakan cerita tersebut tidak akan hidup dan tidak akan menarik untuk dibaca.
Dalam kaitannya dengan keseluruhan cerita, peranan setiap tokoh tidak sama. Ada
tokoh yang dapat digolongkan sebagai tokoh sentral atau tokoh utama dan tokoh yang
2003: 16) bahwa hampir setiap cerita memiliki tokoh sentral yaitu tokoh yang
terjadinya perubahan sikap dalam diri tokoh dan perubahan pandangan kita sebagai
pembaca terhadap tokoh tersebut. Jelasnya tokoh utama atau tokoh sentral suatu fiksi
dapat ditentukan paling tidak dengan tiga cara. Pertama, tokoh itu yang paling banyak
berhubungan dengan makna atau tema. Kedua, tokoh itu yang yang paling terlibat
dengan makna atau tema. Ketiga, tokoh itu yang paling banyak memerlukan waktu
17
2. Penokohan
sebuah cerita. Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang
pengarang menampilkan tokoh sebagai pelaku yang hanya hidup di alam mimpi,
pelaku yang memiliki semangat perjuangan dalam mempertahankan hidup dan lain
sebagainya.
penggambaran yang jelas tentang diri seseorang yang ditampilkan dalam sebuah
cerita, dengan kata lain penokohan atau perwatakan ialah teknik atau cara-cara
menampilkan tokoh.
18
Menurut Sudjiman melalui Sugihastuti (2003: 18), pengkajian watak tokoh
dan penciptaan citra tokoh disebut penokohan. Pengkajian tersebut dapat berupa
pemberian nama yang menyiratkan arti, uraian pengarang secara ekspilisit mengenai
tokoh, maupun percakapan atau pendapat tokoh-tokoh lain dalam cerita. Jadi, dapat
Secara garis besar teknik pelukisan tokoh dalam karya fiksi dibedakan ke
dalam dua cara, yaitu pelukisan secara langsung dan pelukisan secara tidak langsung.
Pelukisan secara langsung atau disebut juga dengan teknik analisis adalah pelukisan
tokoh cerita yang dilakukan dengan memberikan deskripsi, uraian, atau penjelasan
mendeskripsikan secara eksplisit sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh.
a. Berdasarkan peranannya dalam suatu cerita, maka tokoh cerita dibagi menjadi dua,
yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan
19
b. Berdasarkan fungsi penampilan tokoh, yaitu tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, yang salah satu jenisnya secara
populer disebut hero. Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan
c. Berdasarkan perwatakan, tokoh dibagi menjadi dua, yaitu tokoh sederhana (simple
atau flat character) dan tokoh bulat (compleks character). Tokoh sederhana adalah
tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat tertentu saja.
Sedangkan tokoh bulat atau tokoh kompleks adalah tokoh yang memiliki
Unsur tokoh adalah untuk memainkan peran dalam sebuah cerita. Dalam
cerita, setiap tokoh pasti memiliki fungsi tersendiri dalam cerita. bisa berfungsi
20
BAB III
suatu metode yang menggambarkan data secara alamiah, serta mengasilkan kaidah-
kaidah sastra secara nyata (Djajasudarma, 1993: 9). Sedangkan dikatakan kualitatif
atau gambaran sesuatu. Metode ini bertujuan membuat deskripsi yang sistematis dan
akurat mengenai data yang diteliti berdasarkan fenomena dan fakta empiris yang ada.
dengan sastra.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa cerpen yang diambil dari buku
21
III.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik baca dan
teknik catat. Dikatakan teknik baca karena pada penelitian ini penulis membaca
cerpen Timun Mas karya Dede Firmansyah yang menjadi objek penelitian ini.
menulis data dari hasil bacaan yang diperoleh dari cerpen Timun Mas sesuai dengan
menerapkan teori sastra kepada objek-objek dan kegiatan-kegiatan lain, selain sastra
Struktur ini adalah perkara-perkara dalaman (content) yang membentuk rangka dan
ini adalah yang sangat biasa bagi genre novel, cerpen dan drama.
22
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Emas” karangan Dede Frmansyah meliputi tema, tokoh, latar, alur, dan amanat. Tema
utama dalam cerita rakyat “Timun Emas” adalah keberanian dan ketabahan seorang
anak dalam melawan kejahatan. Hal itu ditunjukkan oleh Timun Emas yang berani
dalam menghadapi sang raksasa yang buas. Tema tambahan dalam cerita rakyat
“Timun Emas” adalah jangan mudah mengucapkan janji pada orang lain. Cerita
rakyat “Timun Emas” termasuk dalam tema tradisional karena temanya adalah
tema cerita rakyat “Timun Emas” termasauk dalam tingkatan yang pertama yaitu
Dalam cerita rakyat Timun Emas terdapat empat tokoh yaitu Timun Emas,
Pak Simin, Bu Simin dan Raksasa. Tokoh utama dalam cerita rakyat “Timun Emas”
adalah Timun Emas. Tokoh tambahannya adalah Pak Simin, Bu Simin, dan Rak-
sasa. Tokoh protagonis yaitu Timun Emas, tokoh antagonis yaitu raksasa, se-
23
Unsur latar ada tiga yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat
dalam cerita rakyat Timun Emas karangan Dede Firmansyah adalah desa yang sunyi.
Latar waktu dalam cerita rakyat Timun Emas ini adalah pada zaman dahulu.
Mas / Dede Firmansyah ; ilustrasi, Yulriza, Rizky Priyatna | OPAC Perpustakaan Nasional
24