Anda di halaman 1dari 4

NAMAMU DALAM DOAKU

KARYA ANDARU INTAN & ARIS PRADANA

~Ketika kita mencintai dalam diam~

IDENTITAS NOVEL NAMAMU DALAM DOAKU

Harga : Rp. 40.000

Ukuran : 14 x 20 cm

Tebal : 211 hlm

Terbit : Oktober 2015

Penerbit : DIVA Press


POKOK-POKOK ISI NOVEL ( SINOPSIS )

…Namanya selalu kusebut dalam doaku. Sebuah doa yang makin hari makin memanjang… sebuah
doa sederhana sebagai pengganti rinduku padanya.

***

Tidak pernah terbayang sebelumnya, seorang Talita Anjani, gadis cantik-modis nan kaya akan jatuh
cinta pada Pandu, pemuda alim sederhana, sekaligus ketua BEM di kampus.

Pertemuan keduanya tidaklah istimewa. Hanya gara-gara payung lusuh. Pandu juga bukan tipe laki-
laki yang biasa Talita ajak kencan. Sebaliknya, Talita juga bukan tipe wanita yang Pandu pernah
angankan.

Namun, bagaimana bisa segala perbedaan itu justru mendekatkan keduanya ?

Anak teknik seringkali distigmakan dengan sosok yang sangat logis, praktis, optimis, namun punya
wawasan yang luas. Sementara aktivis dicirikan sebagai manusia idealis yang memegang teguh
prinsip, luwes dalam bergaul, dan cenderung menomorsatukan impian-impian besarnya. Perpaduan
antara keduanya akan bermuara pada satu karakter: rumit.

Kerumitan itu pula yang memengaruhi perjalanan kisah mereka dalam mengejar cita dan (tak
terkecuali) cinta.

Tersebutlah nama Pandu, lelaki ubersexual religius yang dikenal dengan jiwa kepemimpinan yang
menawan, kepercayadirian tinggi, dan pemikiran-pemikiran idealis yang susah ditemui di zaman
sekarang. Dengan kepribadian yang seperti ini, semua orang dengan mudah menebak bahwa hatinya
hanya bertekuk lutut di hadapan muslimah yang anggun, santun, kalem, tidak banyak tingkah, dan
punya senyum yang menenteramkan. Bukan kepada anak manja yang cuek dan susah untuk diajak
susah.

Anehnya, semua persyaratan di atas berantakan karena Talita. Tak ada yang sesuai. Meski kritis
berargumen dan punya selera musik yang lumayan, masih jauh dari kepribadian wanita yang pantas
untuk disanding. Manja, glamour, ceplas ceplos, rajin bangun siang, dan entah apa lagi yang ada
padanya.

Diceritakan dalam 248 halaman secara bergantian dari dua kacamata berbeda layaknya perang batin
antara kedua tokoh utamanya, novel ini mengemas kisah romansa yang dibalut cerita perjuangan
hidup, dinamika keluarga, keseharian mahasiswa, pertaruhan prinsip dengan memperhatikan aspek
reliji melalui permainan diksi dalam fiksi.

KELEBIHAN NOVEL
1. Isi cerita novel Namamu dalam doaku sangat menarik karena novel ini tidak melulu tentang
romansa, ada pelajaran tentang perjuangan hidup di dalam ceritanya.

2. Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama, dimana tokoh utamanya
dua orang yaitu “Talita Anjani” dan “Pandu”.

ü Tiap bab ganjil “Talita Anjani” sebagai tokoh aku, dan bab genap “Pandu” menjadi tokoh aku.

3. Novel ini ditulis oleh dua penulis yang belum pernah bertemu langsung.

4. Novel ini menjadi best seller. Cetakan kedua pada bulan Maret 2016

5. Gaya bahasa yang digunakan dalam penyajian novel sangat baik. Tidak terlalu formal dan tidak
terlalu mendaerah.

6. Penggunaan kata dalam cerita dapat membuat pembaca mudah terbawa suasana romance.

7. Penulis sangat mengerti tentang obyek yang menjadi tulisannya. Sebagai contoh rasi bintang
orion dalam cerita pada Bab 1. Penulis dapat menjelaskan sejarah dan banyak hal menarik tentang
rasi bintang orion

KEKURANGAN NOVEL

1. Dalam tiap bab pada novel terdapat point-poin cerita yang tidak saling terkait ceritanya.

2. Banyak flashback tentang masalalu yang pendeskripsiannya sulit dimengerti.

SARAN-SARAN

ü Cetakan novel berikutnya buat covernya lebih menarik.

TENTANG PENULIS NAMAMU DALAM DOAKU

Andaru Intan

lahir dengan nama Intan Andaru di Banyuwangi, 20 Februari 1990. Telah menyelesaikan
pendidikannya di Universitas Airlangga, Surabaya. Saat ini bergiat di beberapa aktivitas sosial dan
masih tetap menulis di sela pekerjaannya sebagai dokter. Buku perdananya, Saat Waktu Berkejaran,
adalah kumpulan cerpen para penderita HIV/AIDS yang pernah menjuarai Unsa Book Award kategori
kumpulan cerpen 2013. Beberapa karyanya dapat dinikmati dalam bentuk antologi seperti: Jatuh di
Hatimu(Matahari, 2014), Ciuman untuk Eros (Leutikaprio, 2013), dan lain-lain. Dapat ditemui di
twitter: @andaruintan atau facebook Intan Andaru.

Aris Pradana

lahir dan besar di Tulungagung, sebuah kota kecil di pantai selatan Jawa Timur, tak menghalangi
impian dan semangat besarnya. Lulusan Teknik Elektro ITS yang sedang berkarya di sebuah
perusahaan energi nasional ini pernah berhasil membuat opininya dimuat di media massa nasional
dan menjuarai salah satu kompetisi cerpen tingkat nasional. Semasa kuliah, ia aktif di beberapa
organisasi kemahasiswaan maupun komunitas minat bakat, salah satunya menjadi saksi lahirnya
komunitas ITS Jazz. Sepak bola dan musik menjadi hal yang sulit lepas darinya. Dapat ditemui di
twitter: @arizpradana.

Anda mungkin juga menyukai