AYAT-AYAT CINTA 2
(Sebuah Novel Pembangun Jiwa)
Disusun oleh :
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. karena dengan anugerah
dan kasih sayang, petunjuk dan kekuatannya yang telah diberikan pada penulis
Laporan buku ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Teknik Penulisan
Penulis banyak menemui kesulitan dalam menyusun laporan buku ini, baik
pada saat pemilihan buku maupun saat penyusunannya. Namun berkat kerja keras,
yang setinggi-tingginya kepada dosen mata kuliah Teknik Penulisan Ilmiah Yth.
Ibu Irma Jayatmi, S.ST, M.Kes yang telah memberikan wawasan dan pengetahuan
Tiada gading yang tak retak. Begitu juga dengan laporan buku ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis berharap saran dan kritik yang konstruktif
dari semua pihak demi perbaikan laporan ini. Akhirnya penulis berharap, tak ada
rotan akarpun berguna, semoga laporan buku ini dapat bermanfaat bagi semua
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………………… i
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan ………………………………… 1
1.2 Tujuan Penulisan ………………………………………… 3
1.3 Manfaat Penulisan ………………………………………… 3
BAB II ISI LAPORAN BUKU
2.1 Identitas Buku …………………………………………… 5
2.2 Sinopsis ……………………………………………………. 6
2.3 Keunggulan dan Kelemahan ……………………………… 9
2.4 Perbandingan dengan Fiksi lain …………………………… 17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………….. 19
3.2 Saran ………………………………………………………. 19
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan sebuah karya fiksi yang menawarkan sebuah dunia yang berisi
oleh pengarang dengan dibuat mirip, diimitasikan dengan dunia nyata lengkap
melalui penerbit Basmala dan Republika. Novel ini sukses menjadi salah satu
novel fiksi terlaris di Indonesia yang dicetak sampai dengan 160 ribu eksemplar
hanya dalam jangka waktu tiga tahun. Ayat Ayat Cinta juga merupakan pelopor
karya sastra Islami yang sedang dalam masa kebangkitannya dewasa ini.
1
Nurgiyantoro, B., (2015). Teori Pengkajian Fiksi. Edisi II Cetakan ke 11. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press/Author: Burhan Nurgiyantoro.
1
2
atas novelnya yang bertajuk “Ayat-Ayat Cinta” yang terbit sekitar 10 tahun
silam. Bukan hanya sebatas novel agama, namun terdapat begitu banyak
hikmah dan pembelajaran yang dapat diambil oleh para pembaca tanpa merasa
pengarang juga tetap menyelipkan ilmu baik itu fiqih, sejarah, maupun
Ayat-Ayat Cinta 2 adalah sebuah novel 697 halaman yang ditulis oleh
sekarang sudah kembali ke tanah air. Sepintas lalu, novel ini seperti novel-novel
seni, namun setelah ditelaah lebih lanjut ternyata novel ini merupakan gabungan
dari novel Islami, budaya dan juga novel cinta yang banyak disukai anak muda.
Dengan kata lain, novel ini merupakan sarana yang tepat sebagai media
penyaluran dakwah kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak
tentang Islam, khususnya buat para kawula muda yang kelak akan menjadi
penerus bangsa.
sebuah laporan buku. Laporan buku adalah karya ilmiah yang melukiskan
buku merupakan suatu bentuk penyajian pengamatan sebuah buku baik fiksi
3. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Penulisan Ilmiah pada
2
Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung :
Universitas Pendidikan Indonesia.
4
2) Pembaca, sebagai media informasi untuk lebih jernih, lebih cerdas dalam
Penerbit : Republika
ISBN : 978-602-0822-15-0
5
6
2.2 Sinopsis
“Aku ingin cintaku kepada Aisha seperti bunga-bunga makrifat di hari para
orang-orang saleh (salehin) dan para nabi. Bunga-bunga makrifat yang tumbuh
dari kalimat-kalimat thayibah yang akarnya menghujam ke bumi dan buahnya
rimbun di langit. Bunga-bunga makrifat itu tak pernah layu, selalu mekar
sepanjang musim. Bunga-bunga makrifat itu begitu indah, keindahannya hanya
bisa ditangkap oleh mata batin para pecinta sejati. Bunga-bunga makrifat itu
menguapkan aroma keharuman yang menyegarkan ruh, menyegarkan pikiran,
jiwa dan raga. Aku ingin cintaku kepada Aisha seperti itu, paman.” (hal. 227-228)
Siapa yang tak ingat dengan kisah cinta Fahri dan Aisha yang
fenomenal di Ayat–Ayat Cinta ? Novel yang booming tahun 2004 dan sudah
difilmkan pada tahun 2008. Tentunya kita sudah tak asing lagi dengan
penulisnya yang sekaligus telah banyak menulis novel sejenis seperti, Ketika
Cinta Bertasbih, Di Atas Sajadah Cinta, Dalam Mihrab Cinta, Pudarnya Pesona
Kleopatra dan yang baru-baru ini terbit juga yaitu Api Tauhid serta masih
banyak lagi. Beliau adalah Habiburrahman El Shirazy atau sering disapa Kang
Abik. Terbitnya Ayat-Ayat Cinta 2 ini tak hanya membuat penggemar novel
fenomenal Fahri dan Aisha 12 tahun yang lalu. Hadirnya kisah lanjutan Ayat-
Ayat Cinta 1 ini sepertinya memberi jawaban pada para penggemar novel
beliau karena memang masih banyak teka-teki yang belum terjawab di novel
pertamanya.
menjadi cerita bersambung di web Republika setiap hari. Setelah banyak cerita
yang diterbitkan di web, novel ini baru terbit pertama pada bulan november
2015 dan langsung bertengger di rak buku top 10 best seller sampai sekarang.
7
Kali ini perjalanan Fahri dimulai ketika ia sudah menjadi peneliti tamu
memiliki toko butik AFO Boutique, mini market Agnina dan Resto halal
Agnina. Bisnis tersebut merupakan bisnis Fahri dan Aisha bersama Ozan
(sepupu Aisha). Tapi kini Fahri hidup tanpa Aisha, Aisha hilang bersama
hati Fahri masih sangat tertekan dengan hilangnya Aisha, tapi ia mencoba
Aisha.
orang Turki yang diselamatkan Fahri dan menjadi sopir sekaligus asisten
dua anak remaja Keira dan Jason, ada juga Brenda dan seorang nenek yahudi
Fahri sering menemukan tulisan berupa hinaan terhadap Islam bahwa Islam
adalah teroris dan monster. Walau demikian, Fahri tetap menunjukan adab
bertetangga yang baik sesuai ajaran Islam. Bahkan ia rela membantu apapun
seperti : Ia membiayai Jason di sekolah bola agar bisa menjadi pemain terkenal.
Ia juga membiayai sekolah musik biola Keira hingga menjadi juara dunia,
8
Teroris. Fahri pun tak segan-segan membeli kembali rumah nenek Catarina
yang sudah dijual oleh anak tirinya (Baruch). Tak hanya itu, kedermawanan
Fahri juga terlihat ketika ia menolong tuna wisma bernama Sabina untuk
selain itu juga ada perempuan lain yang memang di sekitar Fahri dan pantas
dijadikan istri. Yaitu Heba, Putri dari Tuan Taher yang kenal baik dengan
Fahri. Juga ada Hulya, adik Ozan atau masih sepupu Aisha. Dengan kemiripan
yang dimiliki Hulya dalam segi postur tubuh, wajah dan pintar dalam
dengan Baruch dan kawannya yang mengajaknya debat tentang amalek dan
persiapan debat tentang materi israel, yahudi dan amalek. Puncaknya ketika
Fahri diundang dalam debat Oxford Debating Union yang membahas tentang
isu agama. Pembicara pertama memaparkan bahwa semua agama itu sama,
tentang Islam.
9
dilakukan Fahri untuk menjadi agen muslim yang baik? Apakah Fahri bisa
dan berbobot dakwah kontemporer ini. Selain dakwah, tentunya novel ini juga
akan berkisar tentang cinta bahwa pepatah jodoh tak akan kemana sangat pas
cinta sejati.
1. Cover
Cover novel Ayat-ayat Cinta 2 terlihat sangat pas dengan setting dan
cover tak telalu berpengaruh bagi para pecinta novel. Namun bagi saya
karena cover merupakan bagian depan novel, maka harus selalu menarik
2. Tema
Tema yang diangkat oleh pengarang pada novel Ayat-ayat cinta 2 ini
sangat relevan dengan kondisi umat Islam sekarang, yaitu Islam sebagai
agama yang damai sekaligus rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh
alam). Dimana umat Islam ditakuti oleh negara barat dengan isu
Cinta, namun di Ayat-Ayat Cinta 2 ini semakin berbobot dan relevan dengan
keadaan sekarang.
“Jangan mengumpat begitu, paman! Kita belum tahu apa yang menjadi
sebab Keira sampai sedemikian membenci kita. Apakah kita punya salah
kepadanya? Apakah karena informasi tidak benar yang ia terima tentang
Islam dan umat Islam? Kebencian itu tidak perlu kita sikapi dengan
kebencian yang sama. Kita harus tunjukkan dengan bukti yang nyata bahwa
kita jauh dari yang dia sangka.”(hal. 158)
“Dalam catatan sejarah, orang yang masuk Islam karena kelembutan budi
itu jauh lebih banyak dibandingkan karena peperangan. Terbukanya kota
Makkah dan berbondong-bondongnya penduduk masuknya masuk Islam itu
karena halus budinya Rasulullah saw. Tidak ada adu pedang dalam
penaklukan kota Mekkah yang sangat bersejarah tersebut. Itu adalah
penaklukan dengan kebesaran jiwa dan akhlak Rasulullah saw.” (hal. 133)
“Mobil itu memasuki Princess St. dan bergerak ke barat. Setelah melewati
Prince Mall Shopping Centre belok ke kiri memasuki Waverly Brigde yang
melintasi stasiun Waverley. Mobil itu terus meluncur menyusuri Cockburn
St., melintasi The Royal Miles, lalu menyusuri A7 menuju selatan.” (hal.3)
Debating Union.
“Sore itu ia memakai suit atau jas, lengkap dengan waistcost atau rompi,
kemeja double cuff, kemudian cufflink dan dasi. Untuk celana, ia memakai
celana bahan woolblend dan sepatu yang ia pilih adalah jenis sepatu
broque.” (hal. 560)
di muka bumi ini? Bahkan terkadang saya berpikir, bahwa Fahri itu tak lain
Hulusi yang memainkan tokoh sebagai asisten rumah tangga Fahri, selalu
yang diceritakan sebagai tuna wisma dan akhirnya bisa tinggal di rumah
Fahri. Lalu Hulya, sepupu Aisha dan akhirnya menikah dengan Fahri dan
yahudi yang sering dibantu Fahri hingga meninggal. Ada juga Jason yang
dibiayai sekolah bola oleh Fahri dan akhirnya menjadi pemain sepak bola
yang sukses dan masuk Islam. Ada pula Keira yang dibiayai Fahri di
sekolah biola hingga menjadi juara dunia. Yang tak kalah penting adalah
tokoh antagonis dari novel ini yang tak lain adalah Baruch. Seorang Yahudi
yang selalu berselisih dengan Fahri dan dari keseluruhan cerita, tokoh
cintanya.
sejarah teh twinings (hal. 160), sejarah london gazete (hal. 161), sejarah
Stirling Castle (hal. 359), sejarah puasa Yahudi Tisha B’av (hal. 418),
PKI (hal. 578). Penulis kira unsur sejarah dalam novel ini bukan hanya
13
pelengkap, namun merupakan unsur yang penting dan membuat novel ini
menjadi sempurna.
6. Dakwah Kontemporer
media dakwah pengarang untuk para pembacanya., maka banyak sekali kita
temui nasehat dan dakwah Islam di novel-novel beliau. Dalam novel Ayat-
ketika imam salah bacaan shalat (hal. 43), menjawab salam kepada non
muslim (hal. 55), Perselisihan hari raya (143), Muslim yang menjual
khamer di negara barat (hal. 166), Muslim miskin yang meminta-minta (hal.
(hal. 335), Transpalantasi organ tubuh (hal. 664), dan yang paling bagus
adalah sindiran untuk kemunduran umat Islam masa kini (hal. 385-390).
Berikut kutipannya:
“Al Islamu mahjuubun bil muslimin. Islam tertutup oleh umat Islam.
Cahaya keindahan Islam tertutupi oleh perilaku buruk umat Islam. Dan
perilaku-perilaku itu sama sekali tidak mencerminkan ajaran Islam. Tidak
juga bagian dari ajaran Islam. Akan tetapi karena mulut mereka setiap saat
mengaku bahwa mereka adalah umat Islam, maka wajar jika banyak yang
menganggap seperti itulah ajaran Islam. Padahal itu bukan ajaran Islam.”
“Akibatnya, jika yang dilihat adalah perilaku sebagian umat Islam yang tak
terpuji itu, dan itu yang dijadikan timbangan, maka orang bisa antipati
kepada Islam. Tak ayal, cahaya keindahan Islam tertutupi. Tragisnya yang
menutupi cahaya itu justru perilaku pemeluknya yang tidak Islami.” (hal.
388-389)
14
“Maafkan saya dan juga umat Islam di seluruh dunia ini, karena kesalahan
kami yang belum selaras dengan Islam, maka peradapan umat Islam
modern ini sama sekali tidak bisa dibanggakan. Karena akhlak kami yang
mungkin masih jauh dari yang diidealkan oleh tuntunan Al-Qur’an dan
Sunnah, maka keindahan Islam jadi kabur. Kami bukannya membuat orang
seperti Anda bersimpati, justru sebaliknya kami membuat ribuan bahkan
jutaan orang seperti Anda mengeryitkan dahi ketika mendengar nama
Islam. Orang seperti Anda menjadi tidak tertarik memeluk Islam bukan
karena ajaran Islamnya yang tidak menarik, tapi karena perilaku kami yang
tidak menarik. Maaflkan kami, Prof, kami telah secara tidak sengaja
menjadi penghalang cahaya indah itu.” (hal. 390)
7. Nasihat jiwa
Selain banyak sekali materi dakwah Islam, novel ini juga sarat akan
nasihat dan petuah-petuah Islam yang sangat pas untuk penyucian jiwa.
Banyak sekali nukilan dari nasihat ulama yang dipaparkan dalam novel ini.
8. Beragam Bahasa
Inggris yaitu melalui percakapan antara Fahri dengan Paman Hulusi dan
kesatupaduan (unity). 3
3
Nurgiyantoro, B., (2015). Op.cit., hlm 188
16
seperti ada faktor x yang membuat Sabina bisa selamat. Namun itu tidak
tinggi. Apalagi ketika memasuki akhir cerita. Walaupun ada yang dari awal
novel ini. Itulah yang membuat saya juga sangat gregetan ketika membaca
bab akhir di novel ini. Apalagi dengan akhir cerita yang begitu
dari awal cerita, konlik dan penyelesaiannya. Walaupun menurut saya cerita
yang beralur maju seperti ini terkesan simpel dan membosankan. Namun,
dengan adanya suspense yang begitu kentara maka novel ini tak pernah
jenuh dibaca.
novel sekelas Ayat-Ayat Cinta 2 ini masih banyak tulisan yang salah ketik
(typo), apalagi kesalahan nama tokoh utama Fahri berganti Fahmi. Mungkin
baru cetakan pertama (November 2015) dan sama sekali tidak memberi efek
jiwa sesuai dengan tagline judulnya. Tak hanya itu, novel ini sekaligus
sebagai revolusi mental bagi generasi muda muslim kita. Walau demikian,
novel ini sangat layak untuk dibaca oleh semua kalangan, karena isi dan
pesannya yang tak terbatasi umur. Mungkin karena sarat akan pesan moral
tersebut, sampai sekarang novel ini masih bisa bertengger di rak top 10 buku
best seller.
Muhyidin yang terbit pertama kali pada tahun 2007 dan dalam waktu enam
bulan, novel ini sudah mencapai cetakan ketiga belas. Novel Kasidah-Kasidah
Cinta juga memliki gelar national best seller oleh DIVA Press. Novel ini
mempunyai tema yang sama dengan novel Ayat-Ayat Cinta, yakni masalah
pada penokohan, sudut pandang, latar tempat, latar sosial, dan latar waktu.
Tokoh utama dalam novel Ayat-Ayat Cinta adalah Fahri, Aisha, dan Maria.
Nugroho dan Sriwiji. Tokoh utama yang menjadi perbandingan adalah Fahri
merupakan seorang laki-laki yang berbudi baik dan taat beragama, sedangkan
Nugroho merupakan laki-laki yang berbudi buruk dan jauh dari kegiatan
keagamaan.
menggunakan sudut pandang ketiga “dia” dengan menyebut nama tokoh dalam
setiap cerita.
waktu kedua novel ini tidak disebutkan secara langsung oleh pengarangnya,
tetapi dapat dianalisis dari cerita dan kutipan-kutipan yang ada di dalamnya.
berlangsung antara tahun 2002 sampai dengan tahun 2003. Sementara itu,
elektronik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Novel Ayat-ayat Cinta layak disebut novel pembangun jiwa sesuai dengan
tagline judulnya. Tak hanya itu, novel ini sekaligus sebagai revolusi mental
bagi generasi muda muslim kita. Walau demikian, novel ini sangat layak
untuk dibaca oleh semua kalangan, karena isi dan pesannya yang tak
terbatasi umur. Pesan moral Ayat-Ayat Cinta 2 ini sangat banyak. Dari
Fahri, kita bisa belajar tentang kesabaran, kesetiaan, ketaatan pada Allah,
2. Kelebihan novel Ayat-ayat Cinta dalam hal cover, tema, deskripsi yang
detail, cerita tokoh yang hidup, banyak unsur sejarah, dakwah kontemporer,
3. Kelemahan novel Ayat-Ayat Cinta 2 ini masih banyak tulisan yang salah
ketik (typo), apalagi kesalahan nama tokoh utama Fahri berganti Fahmi.
Namun kesalahan tersebut sama sekali tidak memberi efek berarti dalam
keutuhan cerita.
3.2 Saran
terburu-buru.
19
20
menjadi tokoh cukup central dalam Ayat-Ayat Cinta 1, dalam Ayat-Ayat Cinta
Ketiga, saya masih mencari sosok nyata seorang Fahri Abdullah yang
memiliki akhlak almost perfect sebagai manusia. Penulis masih saja bertanya,
pengarang pernah mengatakan kalau ada banyak yang mirip bahkan lebih baik
Dalam novel ini penulis pikir lebih ditekankan dalam tolong menolong pada
orang di lingkungan terdekat, yaitu rumah. Menolong tanpa pamrih dan semua
Jayatmi, I. (2018). Karya Ilmiah Populer, Anotaso Bibliografi dan Laporan Buku.
Bahan Kuliah Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM).
21
22
23