Anda di halaman 1dari 5

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PERAWAT

DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT


EKONOMI ASEAN (MEA)

KARYA TULIS
Diajukan untuk memenuhi angka kredit
Jabatan Fungsional Perawat Ahli Madya
Semester II Tahun 2017

Disusun oleh :

Nama : H. BABAN BANYAMIN, S.Kep, Ners


NIP : 19641030 198503 1 005
Pangkat, Golongan : PEMBINA, IV/a
Jabatan : PERAWAT AHLI MADYA

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MUNJUL
DESEMBER 2017
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Kegiatan : Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri di bidang pelayanan
keperawatan yang tidak dipublikasikan dalam bentuk
makalah

Judul : Perlindungan Hukum Terhadap Perawat Dalam


Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Disusun oleh :

H. BABAN BANYAMIN, S.Kep, Ners


NIP 19641030 198503 1 005

Disetujui pada tanggal : 30 Desember 2017

Kepala UPTD Puskesmas Munjul,

H. ZAENAL ARIFIEN, SKM, MKM


NIP 19700824 199303 1 004

i
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PERAWAT DALAM
MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

ABSTRAK

Baban Banyamin
UPTD Puskesmas Munjul Kabupaten Majalengka
e-mail :banyamin1964@gmail.com

Jasa Perawatan merupakan salah satu dari delapan MRA (Mutual Recognition Agreement)
Framework dalam rangka ASEAN Economic Community (AEC). Permasalahan yang muncul
adalah kuantitas dan kualita smenjadi pantauan utama dalam menilai Kendala jasa keperawatan
Indonesia dapat ikut bersaing dalam pasar ASEAN. Permasalahan dalam hal kuantitas adalah
adanya perbedaan kebutuhan dan ketersediaan SDM, sedangkan permasalahan secara kualitas
diantaranya adalah masalah penguasaan bahasa. Selain itu, pada standar nasional yang belum
menjadi ketentuan baku terhadap profesi perawat, meliputi definisi professi perawat yang terlalu
umumdan tumpang tindihnya kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah (domestic
regulation) seperti proses sertfikasi dan jenjang pendidikan keperawatan memperlemah posisi
Indonesia dan belum terbentuknya pengaturan secara teknis berupa Peraturan Pemerintah dan
Peraturan Menteri yang mengatur secara jelas tentang perawat sehingga belum terbentuknya
regulasi teknis tersebut perlindungan hukum terhadap perawat dalam menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN sangat lemah. Tujuan penulisan karya tulis ini untuk menganalisa pengaturan
tentang keperawatan telah memenuhi prinsip-prinsip perlindungan hukum terhadap perawat dalam
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan untuk menganalisa dan memberikan solusi
terkait perlindungan hukum terhadap perawat dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA).
Metode penulisan menggunakan pendekatan historis (historical approach), pendekatan
perundang- undangan (statute approach), dan pendekatan konseptual (conceptual approach)..
Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaturan tentang keperawatan dalam menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) belum memenuhi prinsip-prinsip perlindungan hukum baik
preventif dan represif terhadap perawat dan bentuk perlindungan hukum terhadap perawat dalam
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dengan cara perawat warga Negara asing
dilarang menjalankan praktik mandiri dan/atau membuka kanntor jasa perawat atau perwakilannya
di Indonesia; Kantor praktik keperawatan mandiri dan fasilitas pelayanan kesehatan dapat
mempekerjakan perawat warga Negara asing sebagai karyawan atau tenaga ahli perawat atas izin
pemerintah dengan rekomendasi organisasi profesi perawat; Perawat warga Negara asing wajib
memberikan jasa perawat secara cuma-cuma untuk suatu waktu tertentu kepada dunia pendidikan
dan pelatihan bidang kesehatan.

Kata kunci: Perlindungan Hukum, Perawat, MEA

ii
KATA PENGANTAR

Seraya memanjatkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena


atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karyatulis yang
berjudul “Perlindungan Hukum Terhadap Perawat Dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”. Tujuan penulisan karya tulis ini adalah
untuk memenuhi angka kredit jabatan fungsional Perawat Ahli Madya pada
Semester II tahun 2017.
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis banyak menemui kesulitan-
kesulitan dan hambatan. Namun berkat bantuan, bimbingan dan masukan dari
berbagai pihak, akhirnya karya tulis ini tersusun juga. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terutama kepada Yth. Bapak H.
Zaenal Arifien, SKM, MKM selaku Kepala UPTD Puskesmas Munjul dan rekan-
rekan karyawan UPTD Puskesmas Munjul yang turut membantu dalam
menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, baik
dari segi isi maupun materi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari semua pembaca demi
perbaikan karya tulis ini di kemudian hari. Harapan penulis, semoga karya tulis
yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis
pribadi.

Munjul, Desember 2017

Penulis;

iii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….. i
ABSTRAK ……………………………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………… 4
C. Tujuan Penulisan ………………………………………… 5
D. Manfaat Penulisan ………………………………………… 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perlindungan Hukum …………………………………….. 6
B. Perawat …………………………………………………... 9
C. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ............................... 15
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengaturan Keperawatan dalam Hukum Nasional yang
Mencerminkan Prinsip Perlindungan Hukum untuk Perawat
dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
………………………………………........................ 19
B. Bentuk Perlindungan Hukum terhadap Perawat dalam
Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA))………. 34
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………….. 46
B. Saran………………………………………………………… 46
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 48

iv

Anda mungkin juga menyukai