Anda di halaman 1dari 6

BAB 2 KRITIK KARYA SENI RUPA

A. Aktivitas
1. Aktivitas Mengamati

Perhatikan gambar-bambar berikut!

Perhatikan kedua gambar di atas, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!


1. Identifikasikan bahan,teknik, dan media yang digunakan dalam kedua gambar tersebut!
2. Tunjukkan unsur-unsur rupa yang terdapat pada masing-masing karya seni rupa tersebut!
3. Tentukan objek yang terdapat pada masing-masing karya seni rupa tersebut!
4. Bagaimana penataan unsur-unsur rupa pada masing-masing karya seni rupa tersebut!
5. Manakah karya seni rupa yang paling menarik menurut Anda? Jelaskan alasan ketertarikan
Anda!
6. Isikan dalam tabel berikut!
Keterangan Gambar 1 Gambar 2
Jenis
Bahan
Teknik
Media

2. Aktivitas Mengamati

1. Carilah ulasan dan kritik tentang seni rupa di media cetak atau elektronik!
2. Tentukan ciri atau karakteristik kritik seni rupa tersebut!
3. Catatlah istilah-istilah dalam kritik tersebut yang tidak Anda pahami!
4. Tentukan unsur-unsur yang diulas dalam kritik tersebut!

3. Aktivitas Diskusi
Berdasarkan hasil pengamatan yang Anda lakukan, diskusikan bersama teman-teman
satu kelompok! Buatlah laporan hasil diskusi yang telah Anda lakukan dengan format
berikut!
Format Diskusi Hasil Pengamatan

Nama siswa : ......................................................................................


NIS : ......................................................................................
Hari/Tanggal pengamatan : ......................................................................................
No. Aspek yang Diamati Uraian Hasil Pengamatan
1. Unsur-unsur seni rupa yang menonjol.
Objek yang tampak.
Bagian objek yang paling menarik.
2. Unsur-unsur seni rupa yang menonjol.
Objek yang tampak.
Bagian objek yang paling menarik.
3. Unsur-unsur seni rupa yang menonjol.
Objek yang tampak.
Bagian objek yang paling menarik.

4. Aktivitas Menanyakan
1. Apa saja unsur –unsur yang diperhatikan dalam penuliasan kritik karya seni rupa di
media cetak?
2. Apakah pengertian, jenis, dan fungsi kritik karya seni rupa?
3. Bagaimana tahapan dan teknik penulisan kritik karya seni rupa?

5. Aktivitas Mengasosiasikan
1. Bandingkan karya Anda sendiri dengan karya teman Anda berkaitan dengan prosedur
penulisan karya seni rupa !
2. Bandingakan informasi tentang pengertian, jenis, dan fungsi kritik karya seni rupa!
3. Hubungkan data-data informasi tentang pengertian,jenis, dan fungsi kritik karya seni
rupa!
4. Hubungkan data-data informasi tentang istiliah dan tahapan dalam penulisankritik karya
seni rupa!

B. Pengertian Kritik Karya Seni Rupa


Agar dapat memahami dan membuat kritik karya seni rupa, Anda terlebih dahulu harus
memahami pengertian dan kegiatan apresiasi karya seni rupa. Apresiasi secara umum berarti
memahami sepenuhnya seluk beluk karya seni serta menjadi sensitif (peka) terhadap segi-segi
estetikanya. Kegiatan apresiasi seni atau mengapresiasi karya seni berarti upaya untuk memahami
berbagai hasil seni dengan segala permasalahannya serta menjadi lebih peka terhadap nilai-nilai
estetika yang terkandung di dalamnya. Dengan kemampuan mengapresiasi, seseorang akan memiliki
sikap kepekaan dalam mengenal, menghargai, mengagumi, dan menilai sebuah karya seni.
Kegiatan apresiasi memiliki dua fungsi,funsi pertama yaitu untuk meningkatkan dan
memupuk kecintaan kepada karya bangsa sendiri dan sekaligus kecintaan kepada sesama manusia.
Fungsi kedua bersifat khusus, yaitu mengasah kepekaan mental dalam penikmatan, penilaian , empati,
dan hiburan. Selain itu, apresiasi seni bermanfaat bagi ketahanan budaya Indonesia dengan lebih
mengenal dan menghargai budaya sendiri.

Apresiasi pasif sampai tahap menilai mulai dari mengamati karya seni dari buku (berbagai
media ) hingga menghadiri pameran seni rupa. Apresiasi pasif yang disertai dengan pembuatan karya
disebut apresiasi aktif.

Salah satu kegiatan apresiasi seni adalah mengkritik atau memuji karya seni. Kritik adalah
kecaman atau tanggapan dengan disertai urutan dan pertimbangan baik buruknya terhadap suatu hasil
karya, pendapat, dan sebagainya. Kritik yang disampaikan harus objektif, tidak berdasarkan rasa
senang ataupun tidak senang dan disertai dengan argumen (alasan) yang mendukung. Cara memberi
komentar kritik terhadap karya seni, antara lain pemaparan, uraian kebetulan (formal), penafsiran arti
atau makna, dan terakhir penilaian.

Perbedaannya dengan apresiasi, kritik seni lebih menekankan pada kegiatan menanggapi
karya seni. Jadi, perbedaannya hanya kepada fokus dari kritik seni yang lebih bertujuan menunjukkan
kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini
digunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah
karya, sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni, serta
memengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas dan penilaian ekonomis (price) dari karya seni
tersebut.

C. Jenis Kritik
Kritik seni rupa berdasarkan tujuan dan kualitasnya mempunyai empat tipe kritik
seni.Secara teori tipe-tipe tersebut merujuk kepada siapa yang akan menggunakan kritik.

1. Kritik Populer
Kritik populer adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi massa atau
umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja,
lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Dalam tulisan kritik populer,
umumnya digunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang udah dipahami oleh
orang awam.
2. Kritik Jurnalistik
Kritik jurnalistik adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya
disampaikan secara terbuka kepada publik melalui media massa khususnya surat kabar.
Kritik ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam. Kritik
jurnalistik sangant cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah
karya seni, terutama karena sifat dan media massa dalam mengomunikasikan hasil
tanggapannya.
3. Kritik Keilmuan ( Ilmiah )
Kritik keilmuan merupakan jenis kritk yang bersifat akademis dengan wawasan
pengetahuan,kemampuan dan kepekaan yang tinggi untuk menilai atau menanggapi sebuah
karya seni. Kritik jenis ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji
kepakarannya dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang dilakukan mengikuti kaidah-
kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan
sering dijadikan referensi bagi para kolektor atau kurator institusi seni, seperti museum,
galeri dan balai lelang.
4. Kritik Kependidikan (Pedagodis)
Kritik kependidikan merupakan kegiatan kritik yang bertujuan mengangkat atau
meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni. Jenis kritik ini umumnya
digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya
seni yang dihasilkan peserta didiknya. Kritk jenis ini termasuk yang digunakan oleh guru di
sekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran pedidikan seni.
Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni dapat mengantar nalar Anda untuk
menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Setiap tipe mempunyai ciri (kriteria),
media (alat: bahasa), cara (metode), sudut pandang sasaran dan materi yang tidak sama.
Keempat kritik tersebut memiliki fungsi yang menekanka pada masing-masing
keperluannya.
Selain pembagian tersebut, berdasarkan titik tolak atau landasan yang
digunakan dikenai pula beberapa bentuk kritik sebagai berikut.
1. Formalitas
Kritik ini lebih pada penilaian aspek-aspek formal, seperti konfigurasi unsur-unsur
pembentukannya, prinsip penataannya, serta teknik, bahan, dan media yang
digunakan dalam berkarya seni.
2. Ekspresivitas
Kritik Ekspresivitas lebih pada penilaian berdasarkan kualitas gagasan dan perasaan
yang ingnin dikomunikasikan melalui sebuah karya seni. Kegiatan kritik ini
umumnya menanggapi kesesuain atau ketertarikan antara judul, tema, isi, dan
visualisasi, objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.
3. Instrumentalitas
Kritik ini cenderung pada penilaian berdasarkan kemampuannya mencapai tujuan
moral, religius, politik, atau psikologi. Dalam praktiknya, penggunaan jenis kritik
seni ini disesuaikan dengan jenis dan tujuan pembuatan karya seni rupa.

D. Fungsi Kritik Karya Seni Rupa


Fungsi kritik karya seni juga dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara
pencipta (perupa), karya, dan penikmat seni. Komunikasi antara karya yang disajikan
kepada penikmat (publik) seni membuahan interaksi timbal balik antara keduanya.
2. Mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan bagi
perupa pada karya seninya.
3. Membantu memahami karya, serta meningkatkan wawasan dan pengetahuannya
terhadap karya seni yang berkualitas bagi penikmat seni.

Kegiatan individu
1. Carilah contoh ulasan kritik pameran seni rupa dari media cetak atau
elektronik!
2. Baca dan temukan unsur-unsur yang diulas dalam ulasan kritik tersebut!
3. Tentukan pula jenis dan fungsi kritik yang ditulis dalam ulasan tersebut!
4. Buatlah laporan kegiatan ini!
Uji Pengetahuan 1
1. Jelaskan mengapa dalam membuat kritik seni rupa harus menjembatani persepsi dan
apresiasi?
2. Jelaskan fungsi kritik seni?
3. Jelasankan fungsi kritik seni dalam konteks pembelajaran disekolah?
4. Paparkan tentang kritik kependidikan berdasarkan ciri, media, dan metodenya!
5. Sebutkan perbedaan yang mendasar dari kritik formalitas, ekspresivitas, dan instrumentalis?

E. Menulis Kritik
Ada beberapa hal penting dalam mengkaji atau menilai karya seni, yaitu berkaitan
dengan nilai bentuk dan nilai isi.
1. Nilai bentuk berkaitan dengan hal indrawi atau berkaitan dengan nilai artistiknya, misalnya
garis, bentuk, ruang, tekstur, warna, dan nada gelap terang.
2. Nilai isi berkaian dengan hal yang sifatnya nonfisik krena berada dalam wujud karya,
mislanya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan (simbol), tema, gaya, kemampuan teknik,
dan bakat perupa dalam mengola nilai-nilai bentuk.
Berdasarkan beberapa urain tentang pendekatan dalam kritik seni, dapat
dirumuskan tahapan-tahapan kritik sebagai berikut.
1. Deskripsi
Deskripsi merupakan tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat, dan
mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan
analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang
pengkritik harus mengetahui istilah –istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni
rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pengkritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan
fenomena karya yang dilihatnya
2. Analisis formal
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karyaseni untuk menelusuri sebuah karya seni
berdsarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus
harus memahami unsur-unsur snei rupa dan prinsip-prinsip penataan dan penempatannya
dalam sebuah karya seni.
3. Interpelasi
Interpelasi yaitutahapan penafsiran makna sebuah karya seni, meliputi tema yang digarap,
simbol yang dihadirkan, dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangant
terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pengkritiknya. Semakin luas
wawasan seorang pengkritik biasanya semakin kayainterpretasi karya yang dimilikinya.
4. Evaluasi atau Penilaian
Apabila tahap pertama sampai ketiga merupaka tahapan yang umumdigunakan dalam
apresiasi karya seni, tahap keempat atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi
ciridari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk
menentkan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya seni lain yang sejenis.
Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut, baik
aspek formal maupun aspek konteks.
Mengevaluasi atau menilai secarakritis dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut.
1. Mengaitkan sebanyak-banyaknya karya yang diniali dengan karya yang sejenis.
2. Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah.
3. Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkn menyimpang dari yang telah ada
sebelumnya
4. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu
yang melatarbelakanginya.
Pada dasarnya, kritik sudah sejak lama dilakukan oleh kita sebagai manusia. Dalam
kehidupan seharian, kita secara sengaja aau tidak sengaja seringa melontarka kata, kalimat,
atau bahasa yang bersifat memberikan tanggapan, komentar, dan penialian terhadap suatu
karya apa pun. Mengapa demikian? Hal ini sangat wajar sebab manusia memiliki empat
kemampuan sebagai kapasitas mentalyaitu sebagai berikut.
1. Kemampuan absortif : kemampuan mengamati
2. Kemampuan retentif : kemampuan mengingat dan mereproduksi
3. Kemampuan reasoning : kemampuan menganalisis dan mempertimbangkan.
4. Kemampuan kreatif : kemampuan berimajinasi, menafsirkan, dan mengemuakan
gagasan.
Dengan kemampuan reasoning dan kreatif., kita selalu tergugah untuk melakukan
kritik walaupun bukan atas dasar permintaan atau kesengajaan. Kebiasaan melontarkan
kritikkepada karta orang lain merupakan dorongan kritis yang didasari oleh unsur karsa,
cipta, dan rasa dalam diri seseorang sebagai manusia.

Anda mungkin juga menyukai