Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

SMA NEGERI 1 TAEBENU

Nama Siswa : …………………………………


Kelas : XII IPS
Mata Pelajaran : Sosiologi
TP / Semester : 2020-2021 / Genap
Tema : KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

Guru Pembimbing : Yahya Kamengmau S.Sos

A. KOMPETENSI DASAR :
3.4. Mendeskripsikan cara melakukan strategi pemberdayaan komunitas dengan mengedepankan nilai-
nilai kearifan lokal di tengah-tengah pengaruh globalisasi.
4.4. Merancang, melaksanakan, dan melaporkan aksi pemberdayaan komunitas dengan mengedepankan
nilai-nilai kearifan lokal di tengah- tengah pengaruh globalisasi.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mempelajari bab ini,, peserta didik diharapkan mampu:
1. Memahami makna kearifan lokal
2. Mengkaji, tentang Bentuk Kearifan Lokal di Indonesia dan Karakteristik Kearifan Lokal di
Indonesia

C. RINGKASAN MATERI
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

1. Memahami Makna Kearifan Lokal


Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang
berwujud aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam
pemenuhan komunitas tersebut.Kearifan lokal berkaitan erat dengan kondisi geografis atau lingkungan alam.

Ciri-ciri dan Fungsi Kearifan Lokal


Ciri-ciri kearifan lokal adalah sebagai berikut:
a) Mampu bertahan terhadap budaya luar,
b) Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar,
c) Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli,
d) Mampu memberi arah pada perkembangan budaya.
Fungsi kearifan lokal:
a) Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam,
b) Berfungsi untuk mengembangkan sumber daya manusia, misalnya berkaitan dengan upacara daur
hidup, konsep kanda pet rate,
c) Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan,
d) Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan,
e) Bermakna misalnya sebagai integrasi komunal/kerabat serta upacara daur pertanian,
f) Bermakna etika dan moral yang terwujud dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur,
g) Bermakna politik, misalnya dalam upacara ngangkuk merana dan kekuasaan patron client
Bentuk Kearifan Lokal di Indonesia
Nyoman Sirtha menjelaskan bahwa bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada dalam masyarakat berupa nilai,
norma, kepercayaan dan aturan-aturan khusus.
Terdapat pendapat lain yang mengklasifikasikan kearifan lokal ke dalam dua aspek (Azan, 2013) yaitu:
1. Wujud Nyata (Tangible)
 Tekstual
 Bangunan atau Aristektual
 Benda Cagar Budaya atau Tradisional (Karya Seni)
 Tidak Berwujud (intangible)
Contohnya yaitu petuah yang disampaikan secara verbal dan seni suara berupa nyanyian, pantun, cerita,
serat nilai-nilai ajaran tradisional. Serat ini disampaikan secara verbal dari generasi ke generasi.

Karakteristik Kearifan Lokal


Untuk menjaga eksistensi budaya, tradisi, dan kekayaan alam yang dimiliki, baik masyarakat adat, maupun
kelompok masyarakat lainnya, akan mempertahankannya dengan menunjukkan kearifan-kearifan lokal yang
dimiliki. Nah, kearifan lokal juga memiliki karakteristik yang akan membuat kearifan lokal tersebut dapat
berfungsi di dalam masyarakat.

1. Kearifan lokal sebagai pemberi arah perkembangan budaya.


2. Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial.
3. Kearifan lokal sebagai pertahanan budaya.
4. Kearifan lokal sebagai alat akomodasi budaya luar.
5. Kearifan lokal sebagai penyatu kebudayaan.
Pemberdayaan Komunitas
1. Hakikat Pemberdayaan Komunitas
Komunitas adalah sekelompok masyarakat yang terikat dalam suatu identitas yang sama. Di Indonesia
banyak terdapat komunitas yang memiliki ciri yang memegang teguh kearifan lokal sebagai pedoman
hidup dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Misalnya komunitas suku Badui, komunitas
masyarakat Kampung Naga, komunitas Suku Kajang, dsb.
Sehingga pada hakikatnya, pemberdayaan komunitas menurut Wilkinson (Sadri, 2009) adalah sebuah
upaya atau perubahan yang sengaja dilakukan atau dikembangkan oleh anggota sebuah komunitas itu
sendiri, dimana mereka merumuskan masalah, menyusun rencana serta menentukan arah perubahan
menurut keyakinan dan persepsi mereka sendiri dan perubahan itu diyakini sebagai perbaikan
(improvement) sebagaimana layaknya membangun bangunan, maka upaya perbaikan tersebut umumnya
diarahkan kepada perbaikan dan pengokohan struktur-struktur penopang komunitas yang bersangkutan.

2. Tujuan dan Sasaran Pemberdayaan Komunitas


Tujuan dari pemberdayaan komunitas adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri.
Kemandirian ini meliputi kemandirian bertindak, berpikir dan mengendalikan apa yang mereka lakukan
(Nugroho, 2012).
Pemberdayaan komunitas orientasinya merujuk kepada komunitas yang kurang berdaya atau tidak
berdaya. Pemberdayaan juga dapat dilakukan kepada komunitas yang telah berdaya, namun dengan tujuan
untuk mengantisipasi terhadap ancaman dan hambatan yang dapat mengubah komunikasi itu sendiri.

 Siklus Pemberdayaan Komunitas

Menurut Terry Wilson, terdapat tujuh tahapan dalam siklus pemberdayaan komunitas yaitu:
 Tahap pertama, keinginan dari masyarakat sendiri untuk berubah menjadi lebih baik.
 Tahap kedua, masyarakat diharapkan mampu melepaskan halangan-halangan atau faktor-faktor yang
bersifat resiatensi terhadap kemajuan dalam diri dan komunitasnya.
 Tahap ketiga, masyarakat diharapkan sudah menerima kebebasan tambahan dan merasa memiliki
tanggungjawab dalam mengembangkan dirinya dan komunitasnya.
 Tahap keempat, upaya untuk mengembngkna peran dan batas tanggungjawab yang lebih luas, hal ini
berkaitan dengan minat dan motivasi untuk melakukan pekerjaan dengan baik.
 Tahap kelima, peningkatan rasa memiiki yang besar menghasilkan keluaran kinerja yang lebih baik.
Pada tahap ini hasil-hasil nyata dari pemberdayaan mulai terlihat.
 Tahap keenam, telah terjadi perubahan perilaku dan kesan terhadap dirinya, ketika keberhasilan dalam
peningkatan kerja mampu meningkatkan perasaan psikologis di atas posisi sebelumnya.
 Tahap ketujuh, masyarakat sudah berhasil memberdayakan dirinya, merasa tertantang untuk upaya
yang lebih besar guna mendapatkan hasil yang lebih baik.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberdayaan Komunitas
1. Kesediaan suatu komunitas untuk menerima pemberdayaan bergantung pada situasi yang dihadapi.
2. Adanya pemikiran bahwa pemberdayaan tidak untuk semua orang, dan adanya persepsi dari
pemegang kekuasaan dalam komunitas tersebut bahwa pemberdayaan dapan mengorbankan diri mereka
sendiri.
3. Ketergantungan adalah budaya, dengan adanya masyarakat sudah terbiasa dalam hirarki, birokrasi dan
kontrol menejemen yang tegas sehingga membuat mereka terpola dalam berpikir dan berbuat rutinitas.
4. Dorongan dari para pemimpin setiap komunitas untuk tidak mau melepaskan kekuasaannya, sehingga
inti dari pemberdayaan terutama terkait dengan siklus pemberdayaan kemampuan dan motivasi setiap
orang berbeda-beda.
5. Adanya batas pemberdayaan, terutama terkait dengan siklus pemberdayaan kemampuan dan motivasi
setiap orang berbeda-beda.
6. Adanya kepercayaan dari para pemimpin komunitas untuk mengembangkan pemberdayaan dan
mengubah persepsi mereka tentang anggota komunitasnya.
7. Pemberdayaan tidak kondusif bagi perubahan yang cepat.
8. Pemberdayaan membutuhkan dukungan sumber daya (resource) yang besar, baik dari segi
pembiayaan maupun waktu.

 TUGAS MANDIRI
Langkah-langkah kerja siswa:
TUGAS 1

1. Menurut pendapat anda, mengapa budaya dan kearifan lokal dapat menjadi strategi budaya
meminimalkan globalisasi? Jelaskan!
2. Bagaimana peran anda sebagai generasi muda untuk meminimalkan dampak globalisasi yang terjadi
di wilayah anda? Jelaskan!
3. Cobalah untuk mencari kearifan lokal dari wilayah anda yang menurut anda dapat meminimalkan
dampak globalisasi. Berikan penjelasan
TUGAS 2

1. Apa yang dimaksud dengan kearifan lokal? Jelaskan


2. Mengapa masyarakat masih mempertahankan kearifan lokal? Berikan lantaran dan berikan pola
kearifan lokal yang ada di Indonesia
3. Salah satu ciri kearifan lokal berdasarkan Moendardjito yaitu memiliki kemampuan untuk
mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli. Jelaskan pertanyaan tersebut? Berikan
contohnya

TUGAS 3
1. Kearifan lokal berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, dan pantangan. Apa yang dimaksud dengan
pernyataan tersebut? Jelaskan dan beri contoh
2. Apakah hubungannya antara kearifan lokal dengan karya-karya masyarakat? Jelaskan dan beri contoh

TUGAS 4
1. Apakah hubungannya antara kearifan lokal dan pemberdayaan komunitas? Jelaskan
2. Mengapa partisipasi masyarakat begitu penting dalam Pemberdayaan komunitas? Jelaskan

TUGAS 5
1. Salah satu taktik pemberdayaan komunitas berdasarkan Sunyoto Usman yaitu “menciptakan iklim
atau suasana yang memungkinkan potensi komunitas berkembang (enabling)”. Jelaskan yang
dimaksud dengan pernyataan tersebut dan berikan contohnya
2. Apa tugas pemain drama pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat? Apakah
bentuk output peranannya?
3. Menjaga eksistensi budaya lokal sangat penting bagi kehidupan masyarakat lokal? Jelaskan dan
berikan contohnya.
Catatan :
1. Tambahlah wawasanmu dari berbagai sumber serta Jawablah sendiri dan tidak boleh
sama dengan yang lain!
2. Tugas dikirim melalui WhatsApp. Dan wajib juga dikumpulkan pada saat masuk
sekolah.

Anda mungkin juga menyukai