Anda di halaman 1dari 1

2. Keadilan Manusia- Lingkungan: Suatu kriteria Relatif Absolut.

Suatu kriteria yang dibuat untuk mendeteksi dengan baik penganut paskamoderen yang dianggap
sangat sulit diantra objek dan realita. Dari situ juga secara paradoks Absolut sekaligus relatif dapat
berkomitmen terhadap kesejahteraan manusia dalam lingkungan dan juga dapat membekali manusia
dengan norma yang Universal. Akan tetapi kita merasa terpanggil untuk menegaskan posisi yang
absolut, menentang, berkomitmen namun sekaligus sadar bahwa posisi seperti itu sangat terbatas,
relatif terbuka untuk perubahan dan koreksi kita memberikan diri secara absolut terhadap sesuatu yang
telah kita kuasai hanya secara relatif. Bagaimana caranya tidaklah mudah diterangkan dalam kata-kata
dan konsep itulah sebabnya kita disebut sebagai paradoks.

Disini ada juga seorang Tokoh yang membantu menjelaskan bahwa alasan yang kuat untuk kita
mengakui paradoks kebenaran ini sebagai suatu kemutlakan relatif merupakan kunci pusat pemahaman
teologis dan dialog antar agama. Disini tokoh tersebut menjelaskan bahwa kemutlakan membutuhkan
relatif seperti halnya "baka" membutuhkan "fana". Disini tidak ada jalan lain untuk mengalami
kebenaran Ilahi kecuali melalui relativisasi namun efek relativisasi tidak pernah menyeluruh karena kita
merasa bahwa ada yang mutlak, Seperti kata Gilkey. Dialetika terjadi dua arah merelativisasi manifestasi
pada satu pihak dan juga semua inkarnasi dari yang mutlak atau absolut dan juga memanifestasi melalui
yang relatif suatu kemutlakan yang melampauinya, kalau tidak demikian praktis yang membebaskan dan
refleksi kreatif tidak dimungkinkan.

Dari kalimat terakhir diatas menjelaskan kualitas absolut kebenaran terungkap khususnya pada
tingkat etis dan praktis. Dinamika antara absolut dan relatif ini mengekspresikan diri juga dalam
berbagai cara berbeda dimana kebenaran yang sama mengentuh hati dan pikiran kita.

Refleksi tentang kesejahtraan manusia dan lingkungan sebagai kriteria relatif-absolut semacam ini
bisa berwawasan bahkan juga inspiratif.

secara pribadi saya dapat membuktikan perluasan semacam itu dalam upaya yang terbatas dalam
menjalankan dialog liberatif.

Dari topik ini saya membuat contoh kecil tentang absolut dan relatif.

Penduduk asli suatu tempat memiliki gagasan demokrasi antroposentrik karena bagi mereka oeang
bukan hanya manusia saja melainkan semua makluk hidup yang ada. Ini termasuk pandangan yang
kosmosentrik. dalam percakapan dan kegiatan bersama dengan orang lain semacam itu saya menjadi
sadar bahwa komitmen saya terhadap kesejahtraan manusia dan lingkungan tetap absolut, tetapi
sekaligus menjadi relatif.

Anda mungkin juga menyukai