Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ari Triana Anjani

No.Absen : 05
Kelas : XII MIPA 3
Materi : Kritik dan Esai Film

KRITIK
Orang Kaya Baru
Film Orang Kaya Baru merupakan film keluarga bergenre komedi yang tayang
perdana tanggal 24 Januari 2019. Film ini dibintangi oleh beberapa aktor terkemuka, seperti
Lukman Sardi, Cut Mini, Raline Shah, Derby Romero, dan Refal Hady. Film ini menceritakan
tentang sebuah keluarga yang hidup penuh dengan kesederhanaan namun berubah menjadi
kaya raya setelah bapaknya meninggal dunia.
Ternyata selama ini bapaknya mendapat warisan luar biasa dari orang tuanya,
namun dia memilih menyembunyikan hal itu dari istri dan anaknya agar anak-anak nya bisa
lebih menghargai apa yang mereka punya. Baru setelah ia meninggal seorang pengacara
datang dan mengatakan jika bapaknya punya warisan miliaran rupiah dari orang tuanya. 
Seketika kehidupan mereka berubah 180 derajat menjadi serba mewah. Namun, hal
itu tidak bertahan lama karena sikapnya yang selalu berfoya foya dan tidak bisa mengatur
keuangannya dengan baik hingga akhinya mereka kembali jatuh miskin.
Lukman Sardi dan pemeran lainnya menampilkan penampilan terbaiknya saat
memerankan tokoh-tokoh dalam film tersebut. Meskipun dalam beberapa scene adegan
yang diperankan terlihat tidak natural seperti pada scene ketika si pengacara
memperlihatkan video wasiat dari bapaknya. Walaupun demikian, ending dari film ini dapat
dikatakan cukup menarik. Sound yang ada di film ini juga sudah sangat baik, itu mampu
membuat film ini terasa lebih berkesan.
Namun sayangnya, film ini memiliki alur cerita yang sedikit membosankan karena
jalan ceritanya yang mudah ditebak. Seandainya sutradara tidak membuat alur cerita yang
berulang ulang seperti pada adegan pengacara memperlihatkan video alm bapaknya kepada
seluruh keluarganya itu mungkin ceritanya tidak akan monoton.
Walaupun menurut kami ada beberapa kekurangan, tetapi film ini sangat patut
diacungi jempol karena komedinya yang berhasil membuat siapapun tertawa saat
menontonnya. Memang pak Ody selaku sutradara film tidak bisa diragukan lagi karya-
karyanya. Semoga kedepannya karya-karya yang dibuat oleh beliau bisa terus berkembang
menjadi lebih sempurna.

Analisis struktur kritik Film “Orang Kaya Baru”

Sistematika Kutipan teks


Pernyataan pendapat Film ini menceritakan tentang sebuah
keluarga yang hidup penuh dengan
kesederhanaan namun berubah menjadi
kaya raya setelah bapaknya meninggal
dunia.
Argumen 1. Lukman Sardi dan pemeran lainnya
menampilkan penampilan terbaiknya
saat memerankan tokoh-tokoh dalam
film tersebut. Meskipun dalam
beberapa scene adegan yang
diperankan terlihat tidak natural seperti
pada scene ketika si pengacara
memperlihatkan video wasiat dari
bapaknya. Walaupun demikian, ending
dari film ini dapat dikatakan cukup
menarik.

2. Sound yang ada di film ini juga sudah


sangat baik, itu mampu membuat film
ini terasa lebih berkesan.

3. Namun sayangnya, film ini memiliki alur


cerita yang sedikit membosankan
karena jalan ceritanya yang mudah
ditebak.
Penegasan ulang Walaupun menurut kami ada beberapa
kekurangan, tetapi film ini sangat patut
diacungi jempol karena komedinya yang
berhasil membuat siapapun tertawa saat
menontonnya. Memang pak Ody selaku
sutradara film tidak bisa diragukan lagi
karya-karyanya. Semoga kedepannya karya-
karya yang dibuat oleh beliau bisa terus
berkembang menjadi lebih sempurna.

Komentar:
Menurut saya kritik Film “Orang Kaya Baru” tersebut bahasanya tidak berbelit-belit dan
mudah dipahami. Penjabaran dalam kritik tersebut juga tersusun rapih. Struktur kritiknya
lengkap
ESAI
Warkop DKI Reborn, Jangkrik Boss: Part 1

Pemirsa film Indonesia kini tengah diajak bernostalgia dengan film biopik dengan
judul Warkop DKI Reborn, Jangkrik Boss: Part 1 (2016) yang menghadirkan kembali Dono,
Kasino, dan Indro dengan wajah baru.
Trio komedian yang sampai kini belum tertandingi itu diperankan oleh Abimana
Aryasatya (Dono), Vino G Bastian (Kasino), dan Tora Sudiro (Indro). Konon, film garapan
Falcon Pictures tersebut akan menampilkan banyolan-banyolan khas Warkop DKI, yang agak
disesuaikan dengan konteks zaman kekinian.
Usaha pemeran Warkop DKI pun terasa sungguh-sungguh dalam film itu. Misalnya,
Abimana, ia sampai-sampai memasang gigi palsu dan memodifikasi perut, biar bermulut
merongos dan berperut buncit mirip Dono.
Kita memang perlu mengapresiasi kegigihan Abimana dalam menghadirkan ulang
wajah Dono sebagai komedian di layar lebar Indonesia. Namun, multitalenta Dono tetap
sulit diimbangi oleh siapa pun.
Abimana barangkali juga belum sanggup menampilkan Dono dengan 'seutuhnya'
dalam film. Personil Warkop DKI yang bernama asli Wahjoe Sardono itu manusia serbabisa,
bukan sebatas komedian. Selain berkiprah di Warkop, Dono juga seorang fotografer.
Majalah Matra edisi Juli 1992 mewawancarai Dono soal foto dan pornografi, ia
diposisikan sebagai pakar fotografi, bersama Darwis Triadi. Ia juga seorang sosiolog (bahkan
asisten Selo Soemardjan), sutradara, pernah jadi aktivis mahasiswa, dan yang terpenting
dari semuanya, Dono menulis! Foto aparat militer 'mengamankan' Dono yang memakai kaus
bertuliskan Join us, we fight for a clean government, sempat viral di jejaring sosial. Konon,
foto tersebut diambil pada Peristiwa Mei 1998. Mudah ditebak, yang ramai menyebarkan
foto Dono di jejaring sosial adalah para aktivis mahasiswa.
Mereka mengenal Dono sebagai aktivis sekadar dari foto, sehingga dengan gegabah
aktivisme langsung dilekatkan dalam citra demonstran. Dono memang terlibat demonstrasi,
tapi peran pentingnya justru saat menjelang aksi.
Dono menggiatkan kritik terhadap Orde Baru melalui penerbitan koran mahasiswa,
yang ia sertai dengan kartun-kartun bikinannya (Badil, dkk., 2010: xiii). Dono pun dipercaya
mengisi kolom opini surat kabar lokal di Solo, soal ini aktivis mahasiswa belum banyak yang
tahu, selama belum beredar foto-fotonya. Maklum, kita sekarang hidup di zaman citra!

Analisis struktur esai Film “Warkop DKI Reborn, Jangkrik Boss: Part 1”
Sistematika Kutipan teks
Pernyataan pendapat …film Indonesia kini tengah diajak
bernostalgia dengan film biopik dengan
judul Warkop DKI Reborn, Jangkrik Boss:
Part 1 (2016) yang menghadirkan kembali
Dono, Kasino, dan Indro dengan wajah
baru.
Argumen 1. Usaha pemeran Warkop DKI pun terasa
sungguh-sungguh dalam film itu.
Misalnya, Abimana, ia sampai-sampai
memasang gigi palsu dan memodifikasi
perut, biar bermulut merongos dan
berperut buncit mirip Dono.

2. Abimana barangkali juga belum sanggup


menampilkan Dono dengan 'seutuhnya'
dalam film. Personil Warkop DKI yang
bernama asli Wahjoe Sardono itu
manusia serbabisa, bukan sebatas
komedian. Selain berkiprah di Warkop,
Dono juga seorang fotografer.

3. …Konon, foto tersebut diambil pada


Peristiwa Mei 1998. Mudah ditebak,
yang ramai menyebarkan foto Dono di
jejaring sosial adalah para aktivis
mahasiswa.

4. Mereka mengenal Dono sebagai aktivis


sekadar dari foto, sehingga dengan
gegabah aktivisme langsung dilekatkan
dalam citra demonstran. Dono memang
terlibat demonstrasi, tapi peran
pentingnya justru saat menjelang aksi.
Penegasan ulang Dono menggiatkan kritik terhadap Orde
Baru melalui penerbitan koran mahasiswa,
yang ia sertai dengan kartun-kartun
bikinannya (Badil, dkk., 2010: xiii). Dono
pun dipercaya mengisi kolom opini surat
kabar lokal di Solo, soal ini aktivis
mahasiswa belum banyak yang tahu,
selama belum beredar foto-fotonya.
Maklum, kita sekarang hidup di zaman
citra!
Komentar:
Menurut saya, esai Film “Warkop DKI Reborn, Jangkrik Boss: Part 1” tersebut bahasanya
mudah dipahami, tetapi ada beberapa kata yang saya tidak tahu artinya. Penjabaran dalam
esai tersebut cukup baik. Lalu, strukturnya juga lengkap

Anda mungkin juga menyukai