Kelas : XI MIPA 3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Air Minum
Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia.
Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak
berasa, tidak berasa, tidak berwarna, tidak
mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak
mengandung logam berat. Air minum adalah air yang melalui proses
pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung di minum (Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 907 Tahun 2002)
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah
udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan
tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum
air. Selain itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi,
dan membersihkan kotoran yang ada disekitar rumah..(Chandra
Budiman,2007:39)
1. Warna
Warna dalam air juga dapat ditimbulkan oleh kehadiran
organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak
senyawasenyawa organik serta tumbuh-tumbuhan. Warna yang berasal
dari bahan-bahan buangan industri kemungkinan dapat
membahayakan kesehatan (Unus, 1996: 91)
2. Rasa
Rasa dalam air dapat menunjukkan kemungkinan adanya
senyawa-senyawa asing yang mengganggu kesehatan. Selain itu dapat
pula menunjukkan kemungkinan kemungkinan timbulnya kondisi
anaerobik sebagai hasil kegiatan penguraian kelompok
mikroorganisme terhadap senyawasenyawa organik (Unus,1996: 91)
3. Bau
Bau biasanya berasal dari sumber-sumber biologis seperti alga,
bakteri, pembusukan zat-zat organik.
B. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori dapat diambil hipotesis
sementara bahwa AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) jika terlalu lama
terkena panas cahaya matahari dapat menyebabkan berubahnya kualitas fisik,
berupa warna, rasa dan bau dari AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) yang
terkena panas cahaya matahari.
C. Kerangka Pemikiran
Kualitas Fisik
Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK)