Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam teori Blum mengatakan bahwa status kesehatan dipengaruhi
oleh Pelayanan Kesehatan, Keturunan, Prilaku, Lingkungan (fisik, sosial,
ekonomi, budaya), jika salah satu dari faktor ini terganggu maka status
kesehatan akan bergeser dibawah optimal (Ngatimin,2005:58). Manusia
memerlukan air untuk mengangkut zat makanan dari organ tubuh satu ke
organ tubuh lainnya, jumlah air pada tubuh manusia rata-rata 65% dari berat
badannya, jumlah air yang dibutuhkan tergantung dari kondisi dan besar tubuh
seseorang (Budiman Chandra,2007:39).
Sesuai dengan teori Blum maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini
lebih mengarah kepada prilaku seseorang dengan alasan bahwa prilaku dapat
menjadi faktor penentu status kesehatan seseorang karena sesungguhnya pola
hidup yang sehat dan baik akan membentuk tubuh yang kuat dan sehat serta
terhindar dari berbagai penyakit. Misalnya merokok, olah raga teratur,
menghindari alkohol dan pemilihan makanan dan minuman yang baik dan
benar (Muharti Syamsul,2010).
Perkembangan teknologi dan industri yang pesat dewasa ini ternyata
membawa dampak bagi kehidupan manusia. Hal ini dapat dilihat dari
perkembangan teknologi dibidang industri yakni tersedianya air mineral yang
banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Banyak masyarakat yang mengkonsumsi
air minum tanpa memperhatikan label pada kemasan air yaitu menjauhkan
dari sinar matahari yang dapat berakibat buruk terhadap kesehatan manusia.
Semakin berkembangnya teknologi maka semakin berkembang pula
penyediaan air minum. Misalnya, pengadaan AMDK (Air Minum dalam
Kemasan), persediaan Air Minum Isi Ulang (AMIU).
Budi Haryanto seorang staf pengajar Jurusan Kesehatan Masyarakat
Lingkungan Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa kemasan air
minum yang terkena oleh panas cahaya matahari akan menimbulkan efek
fisik, kimia dan biologi. Efek fisik dan biologi yang ditimbulkan mula-mula
menyerang sistem pencernaan dengan gejala mual, sakit perut bahkan diare.
Sedangkan efek kimia yang ditimbulkan lebih berbahaya jika terdapat zat
kimia atau logam berat yang bersifat racun seperti timbal dan merkuri, dalam
jumlah yang tidak layak, logam berat ini bisa berakumulasi dalam tubuh dan
meracuni sel-sel tubuh, merusak ginjal, hati, dan saraf bahkan menyebabkan
leukemia.(Warta Kota, Akses 24 Maret 2010).
Menurut data dari balai POM ada sekitar 376 merek air kemasan yang
beredar di Indonesia. Perusahaan AMDK yang terdaftar di Deperindag ada
270
perusahaan dan berproduksi sekitar 150, sementara yang menjadi anggota
Aspadin (Assosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia) hanya
sekitar 70 perusahaan (Intisari, Akses 17 Maret 2010)
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti memilih judul pengaruh
panas matahari terhadap kualitas fisik AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) karena
tertarik untuk meneliti kualitas AMDK sebelum dan sesudah terkena panas
cahaya matahari.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengidentifikasikan masalah yang
akan dijadikan bahan penelitian, sebagai berikut:
1. Semakin berkembangnya teknologi maka semakin berkembang pula
penyediaan air minum. Misalnya, pengadaan AMDK (Air Minum dalam
Kemasan), persediaan Air Minum Isi Ulang (AMIU).
2. Budi Haryanto seorang staf pengajar Jurusan Kesehatan Masyarakat
Lingkungan Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa kemasan air
minum yang terkena oleh panas cahaya matahari akan menimbulkan efek
fisik, kimia dan biologi.
3. Menurut data dari balai POM ada sekitar 376 merek air kemasan yang
beredar di Indonesia.

A. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, peneliti membatasi masalah
tersebut menjadi:
1. Pada pengujian ini menggunakan AMDK (Air Minum Dalam Kemasan).
2. Pengujian ini lebih memperhatikan efek fisik AMDK (Air Minum Dalam
Kemasan).
3. Menggunakan air kemasan bermerk Aqua, Club, dan Indomaret.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, perumusan masalah yang didapat
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah warna AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) sebelum dan
sesudah terkena panas cahaya matahari?
2. Bagaimanakah bau AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) sebelum dan
sesudah terkena panas cahaya matahari?
3. Apakah rasa AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) sebelum dan sesudah
terkena panas cahaya matahari berbeda?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, tujuan penelitian yang akan
dicapai dalam karya tulis ilmiah ini diantaranya:
1. Mengetahui warna AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) sebelum dan
sesudah terkena panas cahaya matahari.
2. Mengatahui bau AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) sebelum dan
sesudah terkena panas cahaya matahari.
3. Mengatahui rasa AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) sebelum dan
sesudah terkena panas cahaya matahari

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan hasil dari percobaan karya ilmiah ini dapat menjadi
rujukan teoritis untuk para peneliti selanjutnya mengenai perubahan
yang terjadi pada air minum dalam kemasan pada saat terkena panas
cahaya matahari

2. Manfaat Praktis
Diharapkan karya ilmiah ini dapat menjadi saran untuk
masyarakat agar tidak menaruh AMDK (Air Minum Dalam Kemasan)
di bawah terik matahari dan tidak mengkonsumsi AMDK yang sudah
terkena panas matahari terlalu lama.

Anda mungkin juga menyukai