Anda di halaman 1dari 29

REDUPLIKASI

Kelompok 3
ANGGOTA
KELOMPOK
- F A T I M A H P U S P A N I N G D . N ​2 2 2 1 0 1 4 1 0 8 1
- A L V I N A N O R A N U G R A H A I N I ​2 2 2 1 0 1 4 4 0 0 9
- A N A N D A R E G I T A A L H A Q U I T A ​2 2 2 1 0 1 4 4 0 1 2
- MUHAMMAD REZA R​22210144034
- M U H A M M A D Z H A F I E R S Y U K U R ​2 2 2 1 0 1 4 4 0 6 2
APA ITU REDUPLIKASI?
Reduplikasi atau perulangan
merupakan peristiwa
pengulangan morfem yang
menghasilkan kata. Sedangkan
perulangan adalah salah satu
proses pembentukan kata yang
dilakukan dengan cara
mengulang sebagian atau seluruh
bentuk dasar suatu kata.
JENIS-JENIS REDUPLIKASI
A.REDUPLIKASI FONOLOGIS

Reduplikasi fonologis merupakan suatu peristiwa


reduplikasi berupa perulangan suku kata, atau
suku-suku kata sebagai bagian kata.
a. Reduplikasi Fonologis yang kedua suku katanya
sama. Berikut adalah contohnya.
Susu (kata dasar yang tidak mengalami proses
morfologi)
Pipi (kata dasar yang tidak mengalami proses
morfologi)
Kuku (kata dasar yang tidak mengalami proses
morfologi)
b. ReduplikasiFonologis yangbentuk dasarnya tidak berstatus sebagai
akar mandiri, Berikut adalah contohnya.
Tubi-tubi (kata dasar yang tidak mengalami proses morfologi)
Sama-sama (kata dasar yang tidak mengalami proses morfologi)
Lama-lama (kata dasar yang tidak mengalami proses morfologi)
Anjing-anjing (kata dasar yang tidak mengalami proses morfologi)
Ibu-ibu (kata dasar yang tidak mengalami proses morfologi)
Bapak-bapak (kata dasar yang tidak mengalami proses morfologi)
Anak-anak (kata dasar yang tidak mengalami proses morfologi)
c. Reduplikasi Fonologis yang menghasilkan makna
leksikal, Berikut adalah contohnya.
Kupu-kupu (kata dasar yang tidak mengalami proses
morfologi)
Paru-paru (kata dasar yang tidak mengalami proses
morfologi)
Laba-laba (kata dasar yang tidak mengalami proses
morfologi)
Kura-kura (kata dasar yang tidak mengalami proses
morfologi)
d. Reduplikasi Fonologis kata ulang berubah bunyi, berikut
adalah contohnya.
Teka-teki (kata dasar yang tidak mengalami proses
morfologi)
Mondar-mandir (kata dasar yang tidak mengalami
proses morfologi)
Bolak-balik (kata dasar yang tidak mengalami proses
morfologi)
Gerak-gerik (kata dasar yang tidak mengalami proses
morfologi)
Warna-warni (kata dasar yang tidak mengalami proses
morfologi)
B. REDUPLIKASI MORFOLOGIS

Reduplikasi morfologis (reduplikasi


morfemis) mengacu pada cakupan
bidangnya ,yaitu tataran morfologi.
Hasil dari reduplikasi ini berupa
kata, yaitu kata kompleks .
PENGULANGAN AKAR

A. Dwilangga : Penggulangan seluruh yaitu bentuk dasar, tanpa


perubahan fonem dan tidak berkombinsi dengan proses pembubuhan
afiks. Berikut adalah contoh dari dwilingga.
Makan-makan (kata dasar yang tidak mengalami proses morfologi)
Benar-benar (kata dasar yang tidak mengalami proses morfologi)p
Persoalan-persoalan (pengulangan yang telah mengalami proses
morfologi pe(N)-soal-an)
B. Dwipurwa : Dwipurwa adalah proses pengulangan
sebagian atau seluruh suku awal sebuah kata. Berikut
adalah contoh dari dwipurwa.
Reruntuhan (bentuk pengulangan yang mengalami
proses morfologi imbuhan –an, reruntuh-an)
Tetumbuhan (bentuk pengulangan yang mengalami
proses morfologi imbuhan –an, tetumbuh-an)
Lelaki (kata dasar yang tidak mengalami proses
morfologi)
C. Dwilingga salin suara : Dwilingga salin suara adalah
reduplikasi yang mengalami perubahan fonem. Berikut
adalah contoh dari dwilingga salin suara.
Sayur-mayur (pengulangan yang berkombinasi dengan
pembubuhan afiks, kata dasar : sayur)
Lauk-pauk (pengulangan yang berkombinasi dengan
pembubuhan afiks, kata dasar : lauk)
Ramah-tamah (pengulangan yang berkombinasi
dengan pembubuhan afiks, kata dasar : ramah)
D. Psudo resuplikasi : Proses perulangan kata ulang semu.
Berikut adalah
contoh psudo reduplikasi.
Paru-paru (kata dasar yang tidak mengalami proses
morfologi)
Kupu-kupu (kata dasar yang tidak mengalami proses
morfologi)
Kura-kura (kata dasar yang tidak mengalami proses
morfologi)
Laba-laba (kata dasar yang tidak mengalami proses
morfologi)
E. Trilingga : Proses perulangan sebanyak tiga kali. Berikut
adalah contoh dari trilingga.
Dag dig dug (perulangan kata sebanyak tiga kali yang
tidak mengalami proses pembentukan kata atau
morfologi, tetapi mengalami perubahan fonem)
Nang ning nung (perulangan kata sebanyak tiga kali
yang tidak mengalami proses pembentukan kata atau
morfologi, tetapi mengalami perubahan fonem)
F. Dwiwasana : bentuk pengulangan yang berasal dari
suku kata akhir pada sebuah kata dasarnya, misalnya
Bermanja-manja (contoh perulangan yang mengalami
proses morfologi imbuhan ber-, ber-manja-manja)
C. REDUPLIKASI SINTAKSIS

Reduplikasi sintaksis merupakan


reduplikasi gramatikal yang
berisi leksem ( morfem ) dan
klausa. Contohnya : malam-malam
pekerjaan itu dikerjakannya.
D. REDUPLIKASI SEMANTIK

Reduplikasi semantik adalah


pengulangan makna yang sama
dari dua buah kata yang
bersinonim. Contohnya : cerdik
cendekia, tuarenta, kering
kerontang, dan sebagainya.
BENTUK BENTUK REDUPLIKASI
A. BENTUK REDUPLIKASI PERULANGAN

1. Reduplikasi Utuh
Reduplikasi utuh adalah reduplikasi yang bentuk
perulangannya sama dengan bentukdasarnya,
contohnya: orang-orang, pelaku-pelaku, dan sejenisnya.
2. Reduplikasi Sebagian / Parsial

Reduplikasi sebagian adalah reduplikasi yang


bentuk perulangannya merupakan sebagian dari
bentuk dasarnya.
Contoh Reduplikasi Sebagian :

1. Bentuk meN-
Mengambil : mengambil-ambil
Membaca : membaca-baca
Menjalankan : menjalan-jalankan
2. Bentuk di-
Diusai : diusai-usai
Ditarik : ditarik-tarik
Dikemasi : dikemas-kemasi
3. Bentuk ber-
Berjalan : berjalan-jalan
Bertemu : bertemu-temu
Bermain : bermin-main
4. Bentuk ter-
Terbatuk : terbatuk-batuk
Terbentur : terbentur-bentur
Terjatuh : terjatuh-jatuh
5. Bentuk ber-an
Berlarian : berlari-larian
Berjauhan : berjauh-jauhan
Berdekatan : berdekat-dekatan
6. Bentuk –an
Minuman : minum-minuman
Makanan : makan-makanan
Sayuran : sayur-sayuran
7. Bentuk ke-
Kedua : kedua-dua
Ketiga : ketiga-tiga
3. Reduplikasi Variasi

Reduplikasi variasi adalah bentukreduplikasi


yang bentuk perulangannyamengalami
perubahan fonem (vokal ataukonsonan) dari
bentuk dasarnya, contoh: bolak-balik, warna-
warni, dan sejenisnya.
B. BENTUK REDUPLIKASI DASAR

Bentuk dasar adalah bentuk yang


menjadidasar pembentukan suatu
bentuk lingual yang lebih besar melalui
proses morfologis. Bentuk dasar dalam
hal ini diartikan sebagai bentuk lingual
yang belum pernah menerima proses
morfologis apa pu, seperti nasi, pergi,
gara-gara, kura-kura¸ dan sebagainya
Bentuk dasar reduplikasi dibagi menjadi
dua, yaitu:
a) Bentuk dasar asal
​Reduplikasi asal merupakan reduplikasiyang
memiliki bentuk dasar berupa asal.
Contoh: pipa-pia, bolak-balik, dan
sebagainya.
b) Reduplikasi dasar turunan atau jadian
Contoh: pukul-memukul, berjalan-jalan, dan
sebagainya.
D. MAKNA REDUPLIKASI

Makna dibagi menjadi dua, yaitu makna leksikal dan makna Gramatikal. Berikut
adalah contoh makna reduplikasi yang diambil dari surat kabar :
“Langkah-langkah khusus yang telah diambil pemerintah dalam
menanggapi virus corona akan berakhir pada 7 Mei,” (Langkah-Langkah
berarti prosedur atau petunjuk yang ditujukan kepada pengguna suatu
barang atau seseorang yang melakukan suatu kegiatan.)
Akan tetapi, beberapa ahli penyakit menular mewanti-wanti risiko yang
muncul jika terlalu cepat bergeser ke kehidupan normal. (mewanti-wanti
berarti memberi pesan secara sungguh-sungguh).
E. PRODUKTIVITAS PENGGUNAAN
REDUPLIKASI DALAM BAHASA INDONESIA

Penggunaan reduplikasi morfologis dalam


Bahasa Indonesia tentunya memiliki produktivitas
yang tinggi, dikarenakan ben tuk perulangan ini
sudah sering digunakan dalam interaksi sehari-
hari baik dalam bentuk tulisan maupun lisan.
Contoh : Anak-anak, Data-data, Ibu-ibu, dan lain
lain.
Ada
pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai