Disusun oleh
Meylina Br Barus
151224088
YOGYAKARTA
2019
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTO
(Yeremia 29:11)
(Filipi 4:6-7)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Halaman Persembahan
Segala ucapan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberkati
dan memberi restu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini hingga selesai, karya
ini saya persembahankan bagi:
Secara khusus kedua orang tua, Bapak Bentol Barus dan Ibu Esmiati Br Ginting
yang selalu ada memberi motivasi dan dukungan baik berupa moril maupun
materi selama proses belajar dan penyelesaian tugas akhir ini.
Adik-adik saya Belki Surmana Barus, Clara Br Bangun dan Eka Br Bangun.
Terima kasih karena selalu meyakinkan saya untuk mampu menjadi kakak yang
baik dan jadi panutan untuk kalian serta memberi semangat dalam menyelesaikan
tugas akhir ini.
Bagi teman-teman saya Emiya Hartantan Simarmata, Lusiana Meliani H.,
Nawang Bening Kusworo, Theresia Alvincia E., dan Theresia Pratiwi. Terima
kasih karena selalu memberi semangat dan selalu ada saat saya membutuhkan
sesuatu.
Bagi teman-teman UKPM natas. Terima kasih karena sudah menjadi bagian dari
kisah saya selama di Universitas Sanata Dharma.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Barus, Meylina Br. 2019. Gaya Bahasa dalam Majas Perbandingan pada
Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata: Perspektif Stilistika
Pragmatik. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Barus, Meylina Br. 2019. The Language Styles in the Comparison Figure of
Speech in Laskar Pelangi Novel by Andrea Hirata: the Pragmatic
Stylistic Perspective. Thesis.Yogyakarta: Indonesian Literature Language
Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education,
Sanata Dharma University
This study aims to delve into two main problems, namely (1) What kinds of
language style can be found in the similes contained in Laskar Pelangi by Andrea
Hirata? And (2) What are the pragmatic meanings of the language styles in the
similes of Laskar Pelangi by Andrea Hirata when examined from the perspective
of pragmatic stylistics? The data in this study are presented in the form of quotes
containing the relevant language styles and their meanings based on the
pragmatic contexts contained in the novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata. The
author of this study will attempt to examine the novel from a new approach,
namely Pragmatic Stylistics and subsequently will focus on the narrations utilized
by the novel's author to recite the story within the novel.
This research is qualitative in nature. The data collection method used in
this study is the listening method and will be combined with the note-taking
method. The initial step of this research is to gather conversations between
characters in the novel and classify each of the uses of language style found
among them. Based on the results of these classifications, the author will attempt
to analyze conversations containing the language styles and analyze their
pragmatic meanings.
There are several sentences that contain language styles based on a
pragmatic context in this study. The types of said language styles are as follows:
(1) allegory, (2) hyperbole, (3) metaphor, (4) metonym, (5) simile, (6)
personification, and (7) imagery. This study also examines the meanings that
emerge from the uses of the aforementioned language styles and consequently
discovered some of the meanings that emerge from their uses, contextually based
on quotations contained in the novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata. The
meanings found are as follows. (1) pragmatic meaning that 'describes someone's
personality', (2) pragmatic meaning that 'describes a person's character', (3)
pragmatic meaning that 'creates a comparison', (4) pragmatic meaning that
'confirms an event', and (5) pragmatic meaning that 'indicates the state of the
doer'.
Keywords: speech, language style, situational context, and meaning.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan penyertaanNya dalam proses penyelesaian skripsi yang berjudul
Gaya Bahasa dalam Majas Perbandingan pada Novel Laskar Pelangi karya
Andrea Hirata: Perspektif Stilistika Pragmatik. Peneliti juga berterima kasih atas
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan skripsi ini tak lepas dari
bantuan banyak pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan lancar. Oleh
karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
dorongan, dukungan doa, dan kerja sama yang tidak ternilai harganya dari awal
hingga akhir penulisan skripsi ini. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku dekan FKIP Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Kaprodi PBSI yang telah
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membimbing penulis.
4. Seluruh dosen PBSI yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan
7. Kedua orangtua, Bapak Bentol Barus dan Ibu Esmiati Br Ginting yang
9. Kakak saya Junita Br Ginting, S.Pd. dan Helena Tombeg, Amd.. Terima
10. Teman-teman PBSI angkatan 2015 kelas B terima kasih sudah menemani
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Sahabat dan teman seperjuangan saya Emiya Hartanta Simarmata, Lusiana
Meliani H., Nawang Bening Kusworo, Theresia Alvincia E., dan Theresia
12. Sahabat saya Evi Valona Br Sembiring, Nasaretta Br Tarigan, dan Ore
semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini dan saya mengasihi kalian.
13. Ade Sinurat, Dwi Jawak, Dedo Barus, Friska Br Tarigan , Indah Br
15. Teman-teman UKPM natas. Terima kasih karena sudah menjadi bagian
16. Kuta Kemulihen Kubucolia. Agape, Markus, Bang Nugrah, Bang Alan,
Nantri, Risa, Putri, Dora, Harla dan Alan TSN. Terima kasih atas
17. GSM The Grace Kids Hartono Mall. Terima kasih sudah menjadi bagian
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTO ....................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ......................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
ABSTRACT .................................................................................................... x
KATA PENGANTAR .................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
1.5 Batasan Istilah ......................................................................................... 4
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
atau informasi dari satu orang kepada yang lain. Bahasa menurut kamus besar
bahasa Indonesia adalah sistem lambang bunyi arbiter, yang digunakan oleh
manusia. Manusia mengenal bahasa dan menggunakan bahasa setiap hari. Melalui
perasaan dengan baik. Dalam hal ini, sejalan dengan pendapat Chaer (2004:12)
perasaan.
Bangka Belitung. Novel Laskar Pelangi merupakan novel yang inspiratif, selain
telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa novel ini juga sudah difilmkan.
Laskar Pelangi diperankan oleh sepuluh orang anak. Peran Ikal diperankan oleh
Zulfanny, peran Lintang diperankan oleh Ferdian, peran Mahar diperankan oleh
diperankan oleh Veris Yamarno, peran A Kiong diperankan oleh Suhendri, peran
Kucai diperankan oleh Yogi Nugroho, peran Sahara diperankan oleh Dewi Ratih
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayu Safitri, peran Harus diperankan oleh Jefffry Yanuar, peran Syahdan
efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri
bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan
perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. Gaya bahasa tidak hanya terdapat
dalam sebuah karya sastra tetapi seringkali kita gunakan dalam berkomunikasi di
Tindak tutur dan gaya bahasa erat kaitannya dalam stilistika pragmatik.
Stilistika (stylistic) adalah ilmu tentang gaya, sedangkan stil (style) secara umum
sebagaimana akan dibicarakan secara lebih luas pada bagian berikut adalah cara-
cara yang khas, bagaimana segala sesuatu diungkapkan dengan cara tertentu,
sehingga tujuan yang dimaksudkan dapat dicapai secara maksimal (Ratna, 2009:
3). Pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang memperlajari struktur bahasa
unsur dasar yang penting bagi penafsiran terhadap wacana tertulis, khususnya
kehidupan sehari-hari seringkali salah diartikan oleh orang lain. Maka dengan
adanya penelitian ini peneliti berharap untuk pembaca dapat mengetahui secara
rinci dan teliti bagaimana tata cara atau struktur yang benar dalam berkomunikasi
dengan mitra tutur agar tidak terjadi kesenjangan antara penutur dan mitra tutur.
Selain itu, dapat juga mengetahui fungsi dari gaya bahasa yang kita gunakan
dalam berkomunikasi secara tepat dan benar sehingga dapat diterima dan
a. Apa saja wujud gaya bahasa dalam majas perbandingan yang terdapat di
b. Apa saja makna pragmatik gaya bahasa dalam majas perbandingan dalam
pragmatik?
berikut :
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun secara
teoritis.
a. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk lebih
Selain itu, menjadi sumber acuan dalam penelitian sejenis dan dapat
stilistika.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis manfaat dari penelitian ini untuk memberikan wawasan kepada
para pembaca untuk dapat lebih memahami penggunaan gaya bahasa yang
hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber penunjang
gaya bahasa.
tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Pendek kata
e. Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif. Biasanya
f. Majas adalah pilihan kata tertentu sesuai dengan maksud penulis atau
BAB II
LANDASAN TEORI
Ade Henta Hermawan (2014) yang berjudul “Kajian Parodi Dalam Novel
nyaman.
Kemukus Dini Hari ini merupakan salah satu bentuk ciri khas kebahasaan
disampaikan oleh Ahmad Tohari. Hal ini dilakukan oleh Ahmad Tohari
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Narator Dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk (Catatan Buat Emak) Karya
penelitian ini adalah berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan oleh
yang terdapat dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk (Catatan Buat Emak),
yaitu. (1) kesopanan yang sesuai dengan maksim kearifan, (2) kesopanan yang
maksim pujian, (4) kesopanan yang sesuai dengan maksim kerendahan hati,
(5) kesopanan yang sesuai dengan maksim kesepakatan, (6) kesopanan yang
narator novel Ronggeng Dukuh Paruk (Catatan Buat Emak) yaitu Ahmad
Tohari.
Peneliti juga akan meneliti penggunaan gaya bahasa yang digunakan oleh
yaitu novel dan kajian ilmu yang digunakan adalah cabang ilmu bahasa
pragmatik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
harus didukung dengan teori yang ada. Dalam kajian teori ini peneliti akan
2.2.1 Pragmatik
makna yang disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan ditafsirkan oleh
khusus, terutama sekali memusatkan perhatian pada aneka ragam cara yang
disebut pragmatik. Teori tindak ujar adalah bagain dari pragmatik, dan
mengenai dunia adalah bagain dari konteks, dan dengan demikian pragnatik
(Nababan, 1987 : 2). Dari berbagai pendapat para ahli di atas, dapat
bukan hanya bagian dari linguistik saja, tetapi prgamtik juga ilmu
dan situasi dengan tujuan agar dapat menggunakan ujran atau tuturan dalam
dan impilkatur. Dieksis adalah gelaja semantik yang terdapat pada kata atau
10
dieksis orang, dieksis wakru, dieksis tempat, dieksis wacana dan dieksis sosial
penutur sebagai dasar bersama bagi para peserta percakapan (Brown dan Yule,
1996). Tindak tutur merupakan bagian dari kajian pragmtik. Leech (1993)
yang seseorang maksudkan dengan suatu tindak tutur dan mengaitkan makna
Konteks biasanya dipahami sebagai sesuatu yang sudah ada sebelum wacana
dan situasi dari para partisipan (Brown dan Yule, 1983:35-67). Werth (1999)
telah mengembangkan sebuah konsep yang sangat terinci dan akurat tentang
konteks. Konteks di mana sebuah wacana sementara topik dari teks adalah
dunia teks. Teks ini memunculkan pengetahuan dan menjadi landasan yang
11
secara dinamis dan bersama-sama oleh para peran dari wacana. (ini berlaku
adalah tanggung jawab dari pendengar, yang akan mengakses informasi apa
pun yang akan diperlukan agar bisa mengolah sebuah ucapan, dengan
didasarkan pada asumsi bahwa penutur dari ucapan itu telah berusaha sedapat
memegang peran penting. Maka orang yang satu bisa jadi akan menafsirkan
sebuah ucapan secara berbeda dari orang lain tergantung pada informasi apa
yang mereka milik, apa yang mereka anggap relevan dan sejauh mana
tuturan dapat berinteraksi, dan yang dapat membuat tuturan mereka dapat
Artinya, konteks tidak bisa tidak harus dilibatkan dan diperhitungkan dalam
elemen, maupun bahasa dalam pengertian umum yang jauh lebih holistik dan
lebih luas. Malinowsky (dalam Verschueren, 1998: 75) telah mencatat tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
berbunyi, “... in the reality of a spoken living tongue, the utterance has no
meaning except in the context of situation.” Jadi jelas sekali bahwa kehadiran
lisan.
yaitu penyapa dan pesapa, konteks tuturan, tujuan tuturan, tuturan sebagai
bentuk tindakan, dan tuturan sebagai produk tindak verbal. Penyapa dan pesapa
yang disebut juga „penutur‟ dan „mitra tutur‟. Terdapat beberapa dimensi yang
belakang sosial dan budayanya, latar belakang etnisnya dan masih banyak lagi
latar bekalang lainnya (Rahardi, dkk, 2018:38). Dimensi lain yang sangat
menentukan bentuk kebahasaan adalah ihwal status sosial dan tingkat sosial.
Orang yang berstatus rendah dalam masyarakat, atau orang yang berperingkat
hormat kepada mereka yang berstatus sosial menengah (medial level society),
apalagi dengan mereka yang berstatus sosial tinggi (high level society).
Tujuan tuturan adalah salah satu penentu utama dari makna pragmatik.
mewadahi bentuk tuturan itu akan dapat ditentukan apakah tuturan itu hadir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dalam situasi nomal-normal saja, situasi yang menekan atau memaksa, atau
mungkin pula yang lainnya. Jadi, memaknai sebuah bentuk tuturan tidak dapat
tataran yang lain juga harus dikatakan bahwa tuturan itu merupakan produk
dari tindak verbal itu sendiri. Tuturan sebagai tindak verbal dapat dilihat secara
jelas pada bentuk seperti , “tanganku gatal” sebagai kalimat, dengan melihat
2018:45).
dan maksud. Makna dan maksud dalam tiap-tiap tuturan itu berbeda, untuk
emahami makna dan maksud disetiap tuturan ada baiknya jika memahami
definisi dari makna dan maksud. Makna adalah bagian yang tak terpisahkan
dari semantik dan selalu melekat dari apa saja yang kita tuturkan. Pengertian
14
penafsiran tentang apa yang dimaksud orang di dalam suatu konteks khusus
dan bagaimana konteks itu berpengaruh terhadap apa yang dikatakan. Leech
kepada mitra tutur mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Pragmatik pada
kalimat satu dengan kalimat yang lainnya yang terlepas dari konteksnya.
menjelaskan bahwa maksud adalah elemen luar bahasa yang bersumber dari
pembicara. Maksud bersifat subyektif. Sejalan dengan hal itu, Chaer (2009:35)
menjelaskan maksud dapat dilihat dari segi si pengujar, orang yang berbicara,
atau pihak subjeknya. Di sini orang yang berbicara itu mengujarkan sesuatu
ujaran entah berupa kalimat maupun frase, tetapi yang dimaksudnya tidak sama
15
anggapan bahwa bahasa dari sebuah teks mencerminkan dunia tekstual secara
teori-teori pragmatik agar bisa menjelaskan aspek-aspek dari teks sastra yang
terhadap bahasa ternyata berguna bagi pemahaman teks fiksi atau karya sastra.
praktek penggunaannya.
stilistika, yaitu: (1) Ilmu yang menyelidiki bahasa yang dipergunakan dalam
(2014:12) menguraikan pusat perhatian stilistika adalah style, yaitu cara yang
16
bahasa.
khas dalam karya sastra diakibatkan oleh beberapa hal, yaitu: (1) Karya sastra
manifestasi, dan refresentasi. (3) Karya sastra adalah curahan emosi, bukan
intelektual. Dengan stilistika dapat dijelaskan intraksi yang rumit antara bentuk
dan makna yang sering luput dari perhatian dan pengamatan para kritikus
intonasi, bunyi, kata, dan kalimat sehingga lahirlah gaya intonasi, bunyi, gaya
menggabungkan dua kajian tersebut. Jika berbicara konteks maka kita lebih
dekat dengan penafsiran berbeda atau makna lain oleh pembaca dari suatu teks.
17
ilmu tentang gaya (style), sedangkan style itu sendiri berasal dari kata stilus
(Latin), semula berarti alat berujung runcing yang digunakan untuk menulis di
atas bidang berlapis lilin. Dalam bidang bahasa dan sastra style dan stylistic
aspek keindahan. Tujuan ini terjadi baik dalam kaitannya dengan penggunaan
bahasa sebagai sistem model pertama, dalam ruang lingkup linguistik, maupun
demikian menurut Wellek dan Werren dalam Ratna (2008:67) kualitas estetis
menjadi pokok permasalahan pada tataran bahasa kedua sebab dalam sastralah,
melalui metode dan teknik diungkapkan secara rinci ciri-ciri bahasa yang
Setiap karya sastra seperti puisi, cerpen, novel, drama, dsd bisa saja
membuat makna yang tersirat, pengarang tidak secara terus terang menuliskan
makna atau pesan yang ingin disampaikan. Pengarang ingin pembaca seakan
masuk dalam karya sastra tersebut dan memahami maksud yang hendak
disampaikan pengarang.
antara ilmu dalam kajian sastra dan kajian pragmatik. Suatu kajian yang
mengamati karya sastra dan menganalisisnya dari satu sudut pandang ilmu
18
pragmatik ini agar dapat membantu peneliti untuk mengkaji novel yang ingin
dianalisis. Peneliti akan mendeskripsikan gaya bahasa dan makna gaya bahasa
yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata : perspektif
stilistika pragmatik.
sering kali terdapat dalam sebuah karya sastra. Penggunaan bahasa kiasan
tersebut juga mampu menjadi daya tarik tersendiri dalam sebuah karya.
Adapun bahasa kiasan atau sering disebut sebagai majas memiliki banyak
sekali ragam.
pilihan kata tertentu sesuai dengan maksud penulis atau pembicara dalam
majas pertentangan, dan d) majas sindiran. Secara tradisional jenis majas yang
19
Pada penelitian ini peneliti akan membahas lebih dalam tentang majas
bahwa gaya bahasa perbandingan adalah bahasa kiasan yang menyamakan satu
hal tertentu dengan benda lain yang lebih umum. Penggunaan gaya bahasa
1984:5). Gaya bahasa dalam stilistika pragmatik merupakan gaya bahasa yang
didasari oleh sebuah konteks. Setiap manusia ketika bertututr kata pasti
memiliki gaya bahasa tersendiri dan setiap kata yang dituturkan pasti memiliki
memiliki makna dan konteks karena konteks adalah sesuatu yang sudah ada
2.2.4.1 Hiperbola
Hiperbola yaitu sepatah kata yang diganti dengan kata lain yang
memberikan pengertian lebih hebat dari pada kata. Hiperbola adalah jenis gaya
20
Gaya bahasa ini melibatkan kata-kata, frase, atau kalimat (Guntur Tarigan,
secara berlebihan dalam suatu karya agar karya tersebut terlihat lebih
katanya tidak masuk akal. Hal tersebut dapat dilihat pada contoh di atas
membuat suatu senyuman mempunyai kekuatan ajaib atau ilmu gaib saat
2.2.4.2 Metonimia
metonimia adalah pengganti kata yang satu dengan kata yang lain dalam
bahasa sebagai sebuah objek atau pengunaan sesuatu yang sangat dekat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
contoh berikut:
dua yang digunakan untuk menjual telur. Kata honda itu sendiri
2.2.4.3 Personifikasi
22
2.2.4.4. Pleonasme
arti sekaligus, tetapi sebenarnya tidak perlu, baik untuk penegas arti
menggunakan kata-kata yang lebih banyak namun jika sebagian dari kata
perubahan. Dapat dilihat dari contoh di atas penggunaan kata “ingin dan
ingin lagi” pada kata “ingin dan ingin lagi mendedahkan nasihat tentang
kebersihan” jika kata “dan ingin lagi” dihilangkan dan menjadi kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.2.4.5 Metafora
yang secara langsung tetapi dalam bentuk yang singkat. Metafora adalah
kata “masa kanak-kanak adalah surga yang hanya sekali datang” di mana
24
berlainan dan yang dengan sengaja kita anggap sama. Keraf (2009:138)
langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain. Sementara itu,
yang dengan sengaja menganggap dua hal yang berbeda terlihat sama.
serupa dengan “Padang Karbala”. Papan catur adalah sebuah alat yang
25
2.2.4.7 Asosiasi
2.2.4.8 Eufemisme
bersifat menggantikan satu pengertian dengan kata lain yang hampir sama
contoh berikut:
26
dari kata tidak bisa memiliki anak atau mandul. Mandul merupakan kata
2.2.4.9 Epitet
mengganti nama benda ataupun nama orang dengan sebutan lain. Tarigan
benda dan nama seseorang, seperti raja rimba, putri malam, sepasang
dengan kata lain. Berdasarkan contoh di atas dapat dilihat nama “Cinta A
2.2.4.10 Alegori
yang lainnya dalam kesatuan yang utuh (Keraf, 2007:140). Majas Alegori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dapat diartikan majas yang menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan
contoh berikut:
sebuah pedang yang sangat tajam” makna dari kiasan tersebut adalah
bijaklah dalam menjaga tutur kata karena dengannya kita bisa menjadi
manusia yang bermanfaat dan dengan pula kita bisa celaka jika tak pandai
mengendalikannya
2.2.4.11 Hipalase
yang seharusnya dikenakan pada sebuah kata yang lain (Keraf, 2009:142).
28
Berdasarkan contoh di atas dapat dilihat kata “nenek tidur di atas sebuah
kasur yang nyenyak” kata tersebut ingin menjelaskan bahwa yang tidur
secara singkat terkait dengan apa yang akan dilakukan oleh peneliti dalam
wujud gaya bahasa dan makna gaya bahasa yang terdapat di novel Laskar
peneliti:
percakapan antartokoh
29
(Wijana, 1996:1).
atau sosial yang kait mengait dengan ujaran tertentu, pengetahuan yang
pembanding lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Pragmatik
Konteks Pragmatik
Stilistika Pragmatik
Majas
Perbandingan
Gaya Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITAN
sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan,
penenlitian ini sumber data yang digunakan oleh peneliti adalah novel Laskar
Pelangi karya Andrea Hiarata, sedangkan data yang didapatkan oleh peneliti
adalah melalui kata-kata yang dituturkan dalam novel Laskar Pelangi karya
Andrea Hiarata.
(Sugiyono, 2014 : 375). Metode adalah cara yang harus dilaksanakan atau
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
penggunaan bahasa dan teknik dasar dalam metode ini adalah teknik sadap.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik catat, yaitu untuk mencatat
Peneliti meneliti dengan cara mencatat atau memberi tanda tuturan yang
terdapat gaya bahasa dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
menggunakan laptop serta novel itu sendiri. peneliti terlebih dahulu membaca
dengan cermat dan teliti novel Laskar Pelangi karya Andrea Hiarata. Kemudian
mengandung gaya bahasa. Jadi, metode dan teknik yang baik digunakan dalam
simak dan dipadukan dengan teknik catat yang akan mempermudah peneliti
merupakan metode yang digunakan dalam penyediaan data dengan cara peneliti
33
novel.
menyamakan data yang sama dan membedakan data yang memang berbeda
serta menyisihkan pada kelompok lain data yang serupa, tetapi tak sama
novel Laskar Pelangi karya Andrea Hiarata, maka ada beberapa langkah untuk
mencapai tujuan tersebut. Dengan berbekal beberpa teori tentang gaya bahasa
antartokoh
34
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka
yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan
berbagai sumber data. Trianggulasi data akan dilakukan oleh orang yang ahli
adanya penyidik yang ikut memeriksa hasil pengumpulan data dan tabulasi data
yang telah diperoleh serta telah dianalisis oleh peneliti. Peneliti mempercayakan
BAB IV
Bab ini terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama deskripsi data
penelitian gaya bahasa dalam majas perbandingan pada novel laskar pelangi
analisis data gaya bahasa dalam majas perbandingan pada novel laskar pelangi
pembahasan hasil analisis yang akan mendeskripsikan gaya bahasa dalam majas
stilistikan pragmatik.
Sumber data dalam penelitian ini adalah Novel Laskar Pelangi karya
dalam pragmatik yang digunakan dalam novel ini berjumlah 7 gaya bahasa.
Konteks merupakan hal yang sangat penting dalam kajian bidang pragmatik
karena dari konteks diketahui apa yang sebenarnya ingin disampaikan dari
dalam pragmatik terdapat beberapa kalimat dalam penelitian ini. Rincian jenis
gaya bahasa tersebut sebagai berikut. (1) gaya bahasa alegori, (2) gaya bahasa
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
hiperbola, (3) gaya bahasa metafora, (4) gaya bahasa metonimia, (5) gaya
bahasa simile, (6) gaya bahasa personifikasi, (7) gaya bahasa perumpamaan.
Penelitian ini juga meneliti makna yang muncul dari pemanfaatan gaya bahasa
dan menemukan beberapa makna yang muncul dari penggunaan gaya bahasa
berdasarkan konteks dalam kutipan yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi
karya Andrea Hirata. Makna yang ditemukan sebagai berikut. (1) Makna
“Have I Told You Lately That I Love You”. Kalimat tersebut merupakan gaya
bahasa hiperbola hal tersebut terlihat dari kata “melayang menembus bintang
Konteks dari kalimat tersebut saat si Aku baru saja bertemu dengan wanita
impiannya.
merupakan gaya bahasa metonimia hal tersebut terlihat dari penggunaan kata
37
atribut objek sebuah sepeda yang bermerek Rally Robinson yang merupakan
sepeda buatan Inggris. Konteks dari kalimat tersebut saat Lintang meminta
bantuan kepada ayahnya tetapi ayahnya salah memberi jawaban. Sejak saat itu
Lintang tidak pernah meminta bantuan lagi pada ayahnya dan ayahnya
Subbab ini membahas hasil analisis gaya bahasa dalam majas perbandingan
pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata: Perspektif Stilistika Pragmatik.
Jadi yang akan dipaparkan dalam analisis ini adalah gaya bahasa dalam
konteks pragmatik yang terdapat pada novel Laskar Pelangi karya Andrea
oleh peneliti menggunakan gaya bahasa jenis tertentu dalam novelnya. Berikut
38
contoh analisis.
Pelangi karya Andrea Hirata yang dianalisis berjumlah 9 buah. Berikut ini
Penunjuk gaya bahasa hiperbola pada kutipan tersebut adalah kalimat yang
menggunakan kata serasa direbus dalam panci sayur lodeh. Kalimat ini dirasa
suatu hal.
Adapun konteks pragmatik dari kalimat tersebut adalah saat kapur tulis
telah habis dan Ikal ditugaskan untuk meminta kepada A Miauw pemilik toko
39
keperluan kapur tulis dan pemilik toko yang kurang ramah membuat Ikal
sedikit malas untuk mengambil kapur tersebut. Saat itu tengah hari matahari
sangat terik sehingga membuat toko Sinar Harapan yang dipenuhi dengan
sesuatu yang sudah ada sebelum wacana dan situasi dari partisipan (Brown dan
Penunjuk gaya bahasa hiperbola pada kutipan tersebut adalah kalimat yang
menggunakan kata tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Kalimat ini terasa
terlalu melebih-lebihkan suasana, artinya saat mata Ikal dan A Ling saling
bertatapan dan tidak ada kata yang bisa diucapkan oleh mereka karena Ikal
terpana melihat paras yang selama ini sangat ingin dia lihat, sedangkan A Ling
merasa terkejut melihat Ikal dan menyebabkan kapur yang telah dikumpulkan
A Ling terjath kembali ke lantai. Hiperbola adalah jenis gaya bahasa yang
sifatnya dengan maksud memberi penekanan pada suatu pernyataan atau situasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
jika Ikal datang ke toko Sinar Harapan A Miauw sang pemilik toko pasti
Ikal. Biasanya A Ling memberikan kapur itu kepada Ikal melalui sebuah
lubang kecil sehingga wajah A Ling tidak pernah terlihat. Hari itu saat A Ling
memberikan kapur kepada Ikal, genggaman Ikal tidak kuat dan membuat kotak
kapur tulis tersebut terjatuh dari genggaman mereka berdua. A Ling dan Ikal
harus memungutui kapur tulis yang telah keluar dari kotaknya dan jatuh
berserakan di lantai. A Ling yang awalnya hanya memunguti kapur dari balik
tirai akhirnya membuka tirai tersebut dan untuk pertama kalinya Ikal melihat
wajahnya A Ling. Mata A Ling dan Ikal saling bertatapan untuk pertama
Data A3. “Ia tak peduli dengan kapur-kapur itu dan tak peduli
padaku yang masih hilang dalam waktu dan
tempat.”
41
Penunjuk gaya bahasa hiperbola pada kutipan tersebut adalah kalimat yang
menggunakan kata masih hilang dalam waktu dan tempat. Kalimat ini terasa
Ling yang baru pertama kali dilihatnya dan membuatnya terapana akan paras
cantiknya A Ling. Ikal tak memperhatikan hal lainnya kecuali wajah A Ling.
Adapun konteks pragmatik dari kalimat tersebut adalah kotak kapur tulis
yang terjatuh dari genggaman A Ling dan Ikal membuat kapur tulis jatuh
memunguti kapur tersebut dari balik tirai. A Ling membuka tirai tersebut,
itulah saat pertama kalinya Ikal dan A Ling bertatapan mata. A Ling yang
menyadari tatapan mata itu langsung tersipu malu dan beranjak dari tempat itu
tanpa mempedulikan kapur tulis yang masih berserakan dan Ikal yang masih
dengan tuturannya, bukan pada hubungan kalimat satu dengan kalimat yang
42
Penunjuk gaya bahasa hiperbola pada kutipan tersebut adalah kalimat yang
Kalimat ini terasa terlalu melebih-lebihkan artinya Ikal merasa bahagia karena
dapat melihat wajah A Ling secara langsung dan membuat dia lupa dengan
masalah yang ada pada dirinya. Ikal merasa tubuhnya sangat ringan saat
Adapun konteks pragmatik dari kalimat tersebut adalah saat kapur tulis
telah habis dan Ikal ditugaskan untuk meminta kepada A Miauw pemilik toko
keperluan kapur tulis dan pemilik toko yang kurang ramah membuat Ikal
sedikit malas untuk mengambil kapur tersebut. Saat itu tengah hari matahari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
sangat terik sehingga membuat toko Sinar Harapan yang dipenuhi dengan
berbagai jenis barang semakin panas. Awalnya Ikal merasa toko itu sangat
sesak tetapi setelah tanpa sengaja dia melihat wajah anak dari pemilik toko
tersebut pemikirannya tentang toko itiu berubah. Dia merasa toko itu menjadi
wangi dan tidak mempedulikan kotak kapur yang isinya hanya setengah.
Konteks biasanya dipahami sebagai sesuatu yang sudah ada sebelum wacana
dan situasi dari partisipan (Brown dan Yule dalam Black, 2011:3). Jadi,
Pelangi karya Andrea Hirata yang dianalisis berjumlah 2 buah. Berikut ini
Konteks : tuturan itu terjadi karena saat ada siswa yang sakit
di SD Muhammadiyah maka dengan otomatis akan diberikan
pil yang berbentuk bulat besar berwarna putih bertuliskan
APC. Pil APC adalah obat legendaris buat kalangan menengah
kebawah, pil tersebut juga mampu mengobati berbagai jenis
penyakit.
yang menggunakan kata APC. Kata tersebut adalah kata yang dipakai untuk
mengganti atribut objek yaitu obat. Pil yang bertuliskan APC yaitu obat yang
bahwa metonomia adalah suatu gaya bahasa yang mempergunakan sebuah kata
untuk menyatakan suatu hal lain karena mempunyai pertalian yang sangat
dekat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Adapun konteks pragmatik dari kalimat tersebut adalah jika ada siswa
yang berbentuk bulat besar berwarna putih bertuliskan APC. Pil APC adalah
obat legendaris buat kalangan menengah kebawah, pil tersebut juga mampu
Data B2. “Ia bercelana jeans, kaos oblong, dan membuang anting-
anting yang dibelikan ibunya.”
yang menggunakan kata jeans. Kata tersebut adalah kata yang dipakai untuk
mengganti atribut objek yaitu celana, celana yang biasanya digunakan anak
45
Adapun konteks pragmatik dari kalimat tersebut adalah Flo lebih suka
dirinya perempuan. Flo memiliki saudara laki-laki namun tak memiliki saudara
penafsiran tentang apa yang dimaksud orang di dalam suatu konteks khusus
Pelangi karya Andrea Hirata yang dianalisis berjumlah 4 buah. Berikut ini akan
yang dianggap sebagai jeritan dan mampu mengganggu konsentrasi saat mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
merasa lapar. Keraf (2009: 140) berpendapat bahwa personifikasi adalah semacam
dapat diartikan majas yang menerapkan sifat-sifat manusia terhadap benda mati.
Adapun konteks pragmatik dalam kalimat tersebut adalah saat hari sudah
sudah lapar, lelah, dan mengantuk tetapi belum saatnya pulang sekolah. Waktu
pulang sekolah masih sekitar 5 menit lagi mereka meminta izin untuk pulang
kepada Bu Mus tapi mereka tak diizinkan. Bu Mus menatap mereka dengan
senyuman tapi mereka menatap Bu Mus dengan benci. Mereka semakin sulit
berkonsentrasi karena kicauan burung prenjek yang sangat bising. Yule (2006:3)
apa yang dimaksud orang di dalam suatu konteks khusus dan bagaimana konteks
menganggap sebuah pesan memiliki tenaga layaknya manusia. pesan yang mampu
membuat cara pandang seseorang menjadi berbeda terhadap suatu hal. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
gulungan kertas kepada mereka dan mengisyaratkan agar mereka segera pulang
dan hanya membuka tulisan tersebut setelah sampai di sini. Isi pesannya
Konteks : tuturan itu terjadi saat ada siswa yang sakit dari
sekolah PN Timah maka dengan cepat guru dan staf di sana
akan membawa siswa yang sakit itu ke rumah sakit dengan
menggunakan ambulans. Fasilitas yang sediakan oleh sekolah
PN sangat lengkap terhadap siswa yang bersekolah di sana.
siswa yang sakit dari sekolah PN Timah maka dengan cepat guru dan staf di sana
akan membawa siswa yang sakit itu ke rumah sakit dengan menggunakan
48
dapat diartikan majas yang menerapkan sifat-sifat manusia terhadap benda mati.
didapatkan siswa yang sekolah di PN Timah sangat lengkap. Jika ada siswa yang
sakit dari sekolah PN Timah maka dengan cepat guru dan staf di sana akan
membawa siswa yang sakit itu ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans.
Fasilitas yang sediakan oleh sekolah PN sangat lengkap terhadap siswa yang
hanya akan diberikan PIL APC yang berukuran sebesar kancing baju. Yule
tentang apa yang dimaksud orang di dalam suatu konteks khusus dan bagaimana
hidup. wanita yang kaget karena mendengar suara tombol berbunyi saat dia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dari beberapa sekolah sedang mengikuti lomba olimpiade cerdas cermat. Siswa
dari SD Muhammadiyah mendapatkan nilai yang sama dengan salah satu SD yang
pertanyaan rebutan untuk mendapatkan nilai tambahan dan bagi yang bisa
menjawab benar nilai kelompoknya akan ditambah tetapi jika menjawab salah
maka secara otomatis nilai akan dikurangi. Moderator seorang wanita sedang
membacakan sebuah pertanyaan yang akan dijawab secara rebutan oleh beberapa
tersebut. Werth (1999) telah mengembangkan sebuah konsep yang sangat terinci
dan akurat tentang konteks. Konteks di mana sebuah wacana sementara topik dari
teks adalah dunia teks. Teks ini memunculkan pengetahuan dan menjadi landasan
yang dipahami bersama, di mana ini didapatkan lewat negosiasi antar partisipan,
50
secara dinamis dan bersama-sama oleh para peran dari wacana. (ini berlaku baik
Pelangi karya Andrea Hirata yang dianalisis berjumlah 5 buah. Berikut ini akan
sangat cemas namun berubah menjadi bunga crinum giganteum yaitu bunga yang
jadi ditutup. Bu Mus yang awalnya cemas kini menjadi ceria. Metafora adalah
gaya bahasa yang membandingkan secara implisit yang tersusun singkat, padat,
Adapun konteks pragmatik dari kalimat tersebut adalah tahun ajaran baru
akan dimulai, bagi beberapa sekolah hal tersebut terlihat sangat menyenangkan
karena sangat kurangnya siswa yang mau bersekolah ke sana. Dinas Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dengan syarat harus memenuhi sepuluh jumlah siswa. Hari sudah siang tetapi
tidak genap sepuluh orang maka sekolah itu akan ditutup. Pak Harfan dan Bu Mus
sangat gelisah dan cemas menunggu siswa yang akan datang ke sekolah tersebut,
siswa dan siswa baru yang ingin sekolah di sana. Pak Harfan tidak ingin sekali
membuat mereka kecewa karena keputusan sekolah itu harus ditutup karena
jumlah siswanya yang tidak memenuhi. Pak Harfan ingin memulai pidatonya ada
seorang anak laki-laki yang datang dan ingin bersekolah di sana, sehingga jumlah
siswanya genap sepuluh. Seketika bu Mus menjadi tenang dan tidak takut lagi SD
2014:137). Dalam studi bahasa pragmatik melibatkan konteks yang dipakai oleh
52
sebagai guru yang bertangan dingin, yaitu beliau sangat teliti dalam merawat
tanaman dan tanaman yang ditanamnya selalu tumbuh dengan subur. Metafora
adalah gaya bahasa yang membandingkan secara implisit yang tersusun singkat,
merupakan guru yang sangat teliti dan telaten dalam menjalankan sesuatu. Bunga
yang susah tumbuh dan dirawat bagi beberapa orang tapi bagi Bu Mus itu tidak
Pragmatik melibatkan penafsiran tentang apa yang dimaksud orang di dalam suatu
konteks khusus dan bagaimana konteks itu berpengaruh terhadap apa yang
dikatakan.
53
datar dan dingin, sikapnya tersebut terjadi ketika semua orang tidak mempercayai
pesan Tuk Bayan Tula sedangkan ia percaya bahwa pesan Tuk benar. Ekspresinya
datar dan ia hanya diam ketika orang mulai merendahkannya. Metafora adalah
gaya bahasa yang membandingkan secara implisit yang tersusun singkat, padat,
teman-temannya pergi ke rumah Tuk Bayan Tula. Sampai di rumah Tuk Bayan
kemudian, Tuk Bayan memberikan gulungan kertas yang berisikan sebuah pesan.
penafsiran tentang apa yang dimaksud orang di dalam suatu konteks khusus dan
membandingkan Bang Arsyad dengan tangan kanan. Arti kiasan dari tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
tersebut adalah orang kepercayaan. Jadi, A Miauw menaruh rasa percaya yang
begitu dalam kepada Bang Arsyad. Metafora adalah gaya bahasa yang
membandingkan secara implisit yang tersusun singkat, padat, dan rapi (Keraf,
2009:139).
mengambil sekotak kapur tulis ke toko Sinar Harapan. Sampainya di toko Sinar
Harapan Ikal harus menunggu pemilik toko melayani pelanggan yang lainnya
terlebih dahulu. Para pelanggan itu tidak tertarik basa-basi dengan masyarakat
melayu disekitarnya kecuali dengan bang Arsyad. Pelanggan toko itu juga jika
kalimat satu dengan kalimat yang lainnya yang terlepas dari konteksnya.
55
artinya orang yang akan selalu disalahkan pada setiap kesalahan sedangkan orang
tersebut tidak mengerti akan kesalahan itu. Metafora adalah gaya bahasa yang
membandingkan secara implisit yang tersusun singkat, padat, dan rapi (Keraf,
2009:139).
merencakan sesuatu mereka tidak pernah meminta pendapat dari Syahdan. Setiap
rencana maupun keputusan yang diambil oleh tim laskar pelangi mereka tidak
pernah meminta pendapat dari Syahdan dan Syahdan tidak pernah protes akan hal
itu. Saat keputusan yang mereka ambil adalah sebuah kesalahan maka Syahdan
yang akan menanggung setiap kesalahan tersebut padahal dia tidak tahu apa-apa
akan kesalahan itu. Yule (2006:3) menjelaskan bahwa pragmatik adalah studi
Pragmatik melibatkan penafsiran tentang apa yang dimaksud orang di dalam suatu
konteks khusus dan bagaimana konteks itu berpengaruh terhadap apa yang
dikatakan.
Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang dianalisis berjumlah 18 buah. Berikut
56
kata seumpama. Artinya ketika Lintang duduk di bangku kelas ia tampak sangat
bahagia bagaikan anak balita yang dinaikkan ke atas tank sangat senang dan tak
mau turun lagi. Lintang sangat bahagia karena akhirnya dia bisa bersekolah.
eksplisit atau langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain.
kepada siswa yang hadir saat itu. Ikal mendapat teman sebangku Lintang,
setelah mendengar hal itu Lintang sangat bahagia dan segera bergegas masuk
dan dia juga terlihat sangat bahagia karena akhirnya bisa belajar dan
tuturannya, bukan pada hubungan kalimat satu dengan kalimat yang lainnya
57
kata seperti dan menganggap penampilan pak Harfan sama dengan beruang madu.
Artinya penampilan pak Harfan sama seperti beruang madu, penampilan Pak
Harfan memiliki jenggot yang lebat sehingga seperti beruang madu. Keraf
mengajar di kelas tersebut. Sebelum pak Harfan mengajar para siswa tersebut
para siswa menyukai cara mengajar pak Harfan. Mereka sangat mudah memahami
apa yang dimaksud orang di dalam suatu konteks khusus dan bagaimana konteks
58
sangat bahagia karena bisa sekolah. Keraf (2009:138) berpendapat bahwa simile
dari setiap siswa. SD Muhammadiyah lah pertemuan pertama kalinya Ikal dan
sekolah dan mendapatkan teman baru. Ikal dan Lintang menjadi teman
sebangku karena sudah diatur oleh bu Mus. Ikal dn Lintang berkenalan dan
dengan tuturannya, bukan pada hubungan kalimat satu dengan kalimat yang
59
hakikatnya membandingkan dua hal yang berlainan dan yang dengan sengaja kita
saat jam istrirahat yang digunakan untuk makan siang mereka diperbolehkan
pulang ke rumah. Jam 12 siang yang di mana merupakan jam istirahat para
karyawan dari PN. Para karyawan menyempatkan waktu istirahat tersebut untuk
dengan cepat mereka berjalan memenuhi jalanan. Waktu istirahat yang tidak lama
bahwa pragmatik adalah studi tentang maksud penutur. Maksud sama halnya
dimaksud orang di dalam suatu konteks khusus dan bagaimana konteks itu
60
berjuntai-juntai seperti cucian di atas perapian dapat diketahui bahwa gemuk sapi
gaya bahasa perbandingan yang pada hakikatnya membandingkan dua hal yang
berlainan dan yang dengan sengaja kita anggap sama (Keraf, 2009:138).
para istri meniup potongan bambu untuk menghidupkan tumpukan kayu bakar
bahkan hewan ternak yang tinggal di sekitar rumah. Werth (1999) telah
mengembangkan sebuah konsep yang sangat terinci dan akurat tentang konteks.
Konteks di mana sebuah wacana sementara topik dari teks adalah dunia teks. Teks
mana ini didapatkan lewat negosiasi antar partisipan, yang se kaligus juga
memandang bahwa konteks adalah sesuatu yang diciptakan secara dinamis dan
bersama-sama oleh para peran dari wacana. (ini berlaku baik untuk wacana
Pelangi karya Andrea Hirata yang dianalisis berjumlah 6 buah. Berikut ini akan
61
guru spiritual.”
pertauatan antara kata mentor, penjaga, sahabat, pengajar, dan guru spiritual.
Artinya Seseorang yang sabar dalam mendidik dan menjaga orang lain. Kata
mereka dimaksudkan di sini adalah Pak Harfan dan Bu Mus yang penuh dengan
Alegori adalah gaya bahasa perbandingan yang bertautan satu dengan yang
Adapun konteks pragmatik dalam kalimat tersebut adalah Bu Mus dan Pak
Harfan guru SD Muhammadiyah yang rela bekerja mendidik anak bangsa tanpa
pak Harfan dan Bu Mus di mana mereka diajari dengan sabar oleh pak Harfan dan
Bu Mus. Awal pendaftaran sekolah juga mereka telah disambut hangat oleh
adalah studi tentang maksud penutur. Maksud sama halnya dengan makna
dalam suatu konteks khusus dan bagaimana konteks itu berpengaruh terhadap apa
yang dikatakan
Data F2. “Di balik tubuhnya yang tak terawat, kotor, miskin,
serta berbau hangus, dia memiliki an absolutely
beautiful mind.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
pertautan antara kata tak terawat, kotor, miskin, serta berbau hangus. Artinya
apa adanya tetapi ia memiliki kecerdasan yang luar biasa. Alegori adalah gaya
bahasa perbandingan yang bertautan satu dengan yang lainnya dalam kesatuan
berpenampilan apa adanya, karena menurut dia ilmu pendidikan itu sangat
meskipun dia harus menempuh jarak yang sangat jauh ke sekolah dengan
dengan anak yang lainnya tetapi dia selalu sampai paling awal ke sekolah
daripada siswa yang lainnya. Pragmatik pada hakikatnya adalah studi bahasa
63
pertautan antara penjelasan yang rapi, kronologis, terperinci, dan sangat cerdas.
Artinya Seseorang yang jika menjelaskan sesuatu kepada orang lain akan
menjelaskan dengan sangat jelas dan mudah dipahami oleh lawan bicaranya.
teman-temannya dengan penjelasan yang sangat jelas dan mudah dimengerti oleh
Adapun konteks pragmatik dalam kalimat tersebut adalah jika salah satu dari
meminta kepadanya untuk dijelaskan ulang. Lintang akan dengan senang hati
64
pada hubungan kalimat satu dengan kalimat yang lainnya yang terlepas dari
konteksnya.
pertautan antara diam, kaku, dan tidak bernyawa. kaku, tak bernyawa, telah mati
ketiga hal tersebut memiliki arti yang sama menandakan kalau Syahdan
temannya. Alegori adalah gaya bahasa perbandingan yang bertautan satu dengan
Adapun konteks pragmatik dalam kalimat tersebut adalah Ikal dan teman-
65
adalah saat para penarik pelepah yang bertenaga kuat berbelok mendadak serta
peran sebagai co-pilot dan Ikal sebagai pilotnya tiba-tiba Syahdan terjatuh
di dalam parit, dan dia tak bergerak. Syahdan membuat semua temannya menjerit
takut, takut jika Syahdan benar-benar meninggal. Syahdan menahan napas selama
yang dia bisa demi mengelabui teman-temannya yang sudah panik melihatnya
terlentang tak berdaya. Werth (1999) telah mengembangkan sebuah konsep yang
sangat terinci dan akurat tentang konteks. Konteks di mana sebuah wacana
sementara topik dari teks adalah dunia teks. Teks ini memunculkan pengetahuan
dan menjadi landasan yang dipahami bersama, di mana ini didapatkan lewat
sesuatu yang diciptakan secara dinamis dan bersama-sama oleh para peran dari
wacana. (ini berlaku baik untuk wacana tertulis maupun untuk wacana lisan).
adalah studi tentang maksud penutur. Maksud sama halnya dengan makna
dalam suatu konteks khusus dan bagaimana konteks itu berpengaruh terhadap apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
yang dikatakan. Leech (2003:34) menyatakan bahwa maksud yaitu makna yang
dimaksudkan pesannya. Studi ini perlu melibatkan penafsiran tentang apa yang
disesuaikan dengan orang yang penutur ajak dibacara (mitra tutur), di mana,
kapan, dan dalam keadaan apa. Pragmatik merupakan studi makna kontekstual.
Makna gaya bahasa dalam penelitian ini akan diiterpretasikan oleh peneliti
Peneliti menemukan beberapa makna dari gaya bahasa yang digunakan dalam
novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Berikut ini akan dipaparkan makna
gaya bahasa dalam majas perbandingan pada novel Laskar Pelangi karya Andrea
Hirata: prespektif stilistika pragmatik. Berikut ini akan dipaparkan data tersebut.
dari kata-kata yang digunakan Ikal (penutur) dalam menjelaskan sosok Lintang ,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
yaitu Dibalik tubuhnya yang tak terawat, kotor, miskin, serta berbau hangus, dia
tidak terawat dan kotor. KBBI menjabarkan bahwa kata menjelaskan berarti
dari kata-kata yang digunakan penulis, yaitu laki-laki cemara angin itu pontang-
Lalu secepat kilap pula ia menyelinap ke dalam rumah dan tiba-tiba sudah
ayah Lintang dalam membantu anaknya belajar ia rela lari dengan sangat terburu-
buru meminta bantuan kepada orang-orang yang berada di kantor desa untuk
makna di atas diketahui melalui tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan
68
dari kata-kata yang digunakan penulis, yaitu Konon hanya mereka yang
bertangan dingin, berhati lembut putih bersih yang mampu membiakkannya, ialah
orang yang sabar dalam mendidik maupun merawat sesuatu serta teliti dan tekun
dalam mengerjakan sesuatu. Jadi, makna di atas diketahui melalui tuturan yang
disampaikan oleh penutur dengan caranya dan ditafsirkan oleh pendengar atau
pembaca.
dari kata-kata yang digunakan penulis, yaitu Ia adalah kambing hitam tempat
selalu disalahkan dalam setiap kejadian padahal ia tidak tahu apapun tentang hal
tersebut. Syahdan tidak diminta pendapat dan saran saat anak-anak yang lainnya
membuat suatu rencana tetapi jika renaca mereka mendapatkan masalah maka
Syahdanlah orangnya yang pasti akan langsung disalahkan. Jadi, makna di atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
diketahui melalui tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan caranya dan
dari gaya bahasa dalam majas perbandingan pada novel Laskar Pelangi karya
Andrea Hirata: prespektif stilistika pragmatik. Berikut ini akan dipaparkan data
tersebut.
sosok Bu Mus dan Pak Harfan dalam menjaga dan didik mereka, yaitu Merekalah
menggambarkan Bu Mus dan Pak Harfan yang penuh dengan keikhlasan dan
70
temannya akan sangat jelas dan terperinci sehingga teman-temannya dapat dengan
mudah memahami apa yang telah disampaikan oleh Lintang. Jadi, makna di atas
diketahui melalui tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan caranya dan
dari gaya bahasa dalam majas perbandingan pada novel Laskar Pelangi karya
Andrea Hirata: prespektif stilistika pragmatik. Berikut ini akan dipaparkan data
tersebut.
71
perbandingan sosok Bu Muslimah, yaitu Ibu Muslimah yang beberapa menit lalu
hanya dalam beberapa menit saja. Perubahan sikap Bu Muslimah saat jumlah
moreng tetapi saat jumlah siswa sudah tergenapi 10 orang Bu Muslimah terlihat
gaya bahasa dalam majas perbandingan pada novel Laskar Pelangi karya Andrea
Hirata: prespektif stilistika pragmatik. Berikut ini akan dipaparkan data tersebut.
72
dari kata-kata yang digunakan Ikal (penutur) dalam menegaskan keadaan Syahdan
setelah terjatuh, yaitu Aku terus menerus memanggil-manggil nama Syahdan, tapi
ia diam saja, kaku, tak bernyawa, Syahdan telah mati. Pernyataan tersebut
menegaskan bahwa tubuh Syahdan kaku dan tidak memberi respon apapun saat
takut.
dari kata-kata yang digunakan Ikal (penutur) menegaskan keadaan cuaca pada saat
itu yaitu udara semakin panas berada di toko ini serasa direbus dalam panci
sayur lodeh yang mendidih. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa pada saat itu
sudah tengah hari, cucaa sangat panas terik. Toko Sinar Harapan menjadi terasa
lebih panas karena barang-barang yang menumpuk dan membuat udara semakin
sedikit memasuki ruangan tersebut. Jadi, makna di atas diketahui melalui tuturan
yang disampaikan oleh penutur dengan caranya dan ditafsirkan oleh pendengar
atau pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
gaya bahasa dalam majas perbandingan pada novel Laskar Pelangi karya Andrea
Hirata: prespektif stilistika pragmatik. Berikut ini akan dipaparkan data tersebut.
dari kata-kata yang digunakan Ikal (penutur) dalam menunjukkan sikap dari
karyawan PN, yaitu lebih tergesa dibanding waktu berangkat pagi tadi.
akan terlihat lebih santai, sedangkan pada saat jam istirahat kerja mereka dengan
sangat terburu-buru untuk pulang ke rumah untuk makan siang. Dalam KBBI
4.3 Pembahasan
penelitian yang secara keseluruhan diambil dari proses analisis data sebelumnya.
74
Berdasarkan hasil analisis, ditemukan beberapa jenis gaya bahasa dalam majas
perbandingan yang terdapat pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
dalam pragmatik terdapat beberapa kalimat dalam penelitian ini. Rincian jenis
gaya bahasa tersebut sebagai berikut. (1) gaya bahasa alegori, (2) gaya bahasa
hiperbola, (3) gaya bahasa metafora, (4) gaya bahasa metonimia, (5) gaya bahasa
pada hakikatnya membandingkan dua hal yang berlainan dan yang dengan sengaja
dapat menyampaikan sesuatu dengan cara yang lebih halus maupun lebih kasar
Penelitian ini juga meneliti makna yang muncul dari pemanfaatan gaya
bahasa dan menemukan beberapa makna yang muncul dari penggunaan gaya
bahasa berdasarkan konteks dalam kutipan yang terdapat dalam novel Laskar
Pelangi karya Andrea Hirata. Makna yang ditemukan sebagai berikut. (1) Makna
75
menjelaskan kepribadian seseorang. Hal ini dapat dilihat dari Novel Laskar
BAB V
5.1 KESIMPULAN
bagaimana gaya bahasa dalam majas perbandingan pada novel Laskar Pelangi
karya Andrea Hirata. Berikut ini disimpulkan gaya bahasa dan makna berdasarkan
konteks dalam pragmatik yang terdapat pada novel Laskar Pelangi karya Andrea
Hirata.
pragmatik terdapat beberapa kalimat dalam penelitian ini. Rincian jenis gaya
bahasa tersebut sebagai berikut. (1) gaya bahasa alegori, (2) gaya bahasa
hiperbola, (3) gaya bahasa metafora, (4) gaya bahasa metonimia, (5) gaya bahasa
simile, (6) gaya bahasa personifikasi, (7) gaya bahasa perumpamaan. Penelitian
ini juga meneliti makna yang muncul dari pemanfaatan gaya bahasa dan
berdasarkan konteks dalam kutipan yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi
karya Andrea Hirata. Makna yang ditemukan sebagai berikut. (1) Makna
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
5.2 SARAN
dari peneliti.
novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ini dapat dijadikan salah satu
penelitiannya.
2. Penelitian ini membahas tentang gaya bahasa pada novel Laskar Pelangi,
Diharapkan bagi peneliti yang akan meneliti terkait dengan novel Laskar
Pelangi agar dapat mengidentifikasi dengan lebih akurat dan dapat lebih
dikembangkan lagi.
sosiolinguistik dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAJIAN PUSTAKA
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
80
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
DATA PENELITIAN
GAYA BAHASA DALAM MAJAS PERBANDINGAN PADA NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA:
PERSPEKTIF STILISTIKA PRAGMATIK
Petunjuk trianggulasi
1. Trianggulator diminta untuk memberi tanda (V) pada kolom ya atau tidak untuk menggambarkan penilaian anda.
2. Kemudian trianggulator diminta untuk memberi catatan pada kolom komentar untuk membantu kebenaran dari hasil analisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No. Data Konteks Wujud Gaya Bahasa Makna Gaya Bahasa Setuju Komentar
Ya Tidak
2. “Di balik tubuhnya yang tak Penutur: seorang anak Alegori Makna: jangan
terawat, kotor, miskin, serta lelaki yang berusia 6 memandang seseorang
berbau hangus, dia memiliki tahun. Keterangan: termasuk dari fisiknya.
an absolutely beautiful
mind.” Tujuan tuturan: penutur
dalam gaya bahasa
alegori karena Keterangan: kondisi
√
ingin menjelaskan mempunyai pertautan fisik seseorang tak
Novel Laskar Pelangi keadaan dan antara kata tak menentukan kualiatas
halaman 109. kemampuan dari terawat, kotor, miskin, dari orang tersebut.
temannya. serta berbau hangus. Penggambaran tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
merupakan gambaran
Tuturan sebagai produk fisik Lintang walaupun
tindak verbal: penutur ia terlihat apa adanya
ingin memperlihatkan tetapi ia memiliki
keadaan dari temannya. kecerdasan yang luar
biasa.
3. “Maka jika ditanyakan Penutur: seorang anak Alegori Makna: kepintaran
kepadanya bagaimana yang bernama Ikal
seekor cacing melakukan Keterangan: termasuk Keterangan: Seseorang
hajat kecilnya, siap-siap saja Tujuan tuturan: penutur gaya bahasa alegori yang jika menjelaskan
mendengarkan penjelasan
yang rapi, kronologis,
ingin
menggambarkankan
karena mempunyai
pertautan antara
sesuatu kepada orang
lain akan menjelaskan
√
terperinci, dan sangat cerdas bagaimana cara penjelasan yang rapi, dengan sangat jelas dan
mengenai cara kerja rambut temannya yang kronologis, terperinci, mudah dipahami oleh
getar di dalam sel-sel api, bernama Lintang jika dan sangat cerdas. lawan bicaranya.
lalu dengan santai saja, menjelaskan sesuatu Kalimat tersebut
seumpama seekor monyet kepada mereka. menggambarkan cara
sedang mencari kutu di Lintang menjelaskan
punggung pacarnya, ia akan Tuturan sebagai bentuk sesuatu kepada teman-
membuat analogi buang tindakan: penutur temannya dengan
hajat cacing itu pada sistem mendeskrisikan setiap penjelasan yang sangat
ekskresin protozoa dengan detail cara temannya jelas dan mudah
anatomi vakula kontraktil yang bernama Lintang dimengerti oleh teman-
yang rumit itu, bahkan jika dalam menjelaskan temannya.
tidak di stop, ia akan dengan sesuatu.
senang hati menjelaskan
fungsi-fungsi korteks,
simpai bowman,medulla,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
5. “Aku terpana dan merasa Penutur: seorang anak Alegori Makna: perasaan
seperti melayang, mati suri laki-laki bernama Ikal
dan mau pingsan dalam Keterangan: termasuk Keterangan:perasaan
ekstase.” Tujuan tuturan: penutur gaya bahasa alegori seakan-akan mati suri,
ingin memberi karena mempunyai melayang dan mau √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Novel Laskar Pelangi gambaran suasana pertautan antara pingsan hal tersebut
halaman 209. perasaan yang sedang melayang, mati suri, dialami Ikal saat ia
dia rasakan. dan pingsan yang di bertatapan mata
alami oleh Ikal. langsung dengan A
Tuturan sebagai bentuk Ling gadis misterius
tindakan:penutur ingin yang sebelumnya tak
mendeskrisikan suasana pernah dilihatnya.
setelah pertemuannya
dengan A Ling di toko
Sinar Harapan.
6. “Aku limbung, kepalaku Penutur: seorang anak Alegori Makna: terkejut
pening, dan pandangan laki-laki bernama Ikal.
mataku berkunang-kunang Keterangan: termasuk Keterangan: Ikal
karena syok berat” Tujuan tuturan: penutur gaya bahasa alegori dikejutkan dengan
85
86
dalam waktu dan tempat.” Tujuan tuturan: penutur gaya bahasa hiperbola Keterangan: ikal yang
87
88
89
90
91
92
21. “Ia adalah kambing hitam Penutur: seorang anak Metafora kata kambing hitam
tempat tumpahan semua laki-laki bernama Ikal. merupakan ungkapan
kesahalan, dia tak pernah Keterangan: termasuk orang yang selalu
sekalipun dimintai Konteks: saat Syahdan gaya bahasa metafora disalahkan sedangkan
pertimbangan jika Laskar
Pelangi mengambil
menjadi pelampiasan
dari kelakuan teman-
karena
membandingkan
dia tidak mengerti hal
itu.
√
keputusan, lalu dalam lomba temannya sosok ia (Syahdan)
apa pun dia selalu kalah.” dengan kambing
Tujuan tuturan: penutur hitam.
Novel Laskar Pelangi ingin memberikan
halaman 477. gambaran bagaimana
cara teman-temannya
memperlakukan
Syahdan
22. “Pada pil itu ada tulisan Penutur: seorang anak Metonimia Makna: obat
besar APC.” laki-laki yang bernama
Ikal. Keterangan: Keterangan: pil yang
Novel Laskar Pelangi 18. Termasuk gaya bahasa bertuliskan APC yaitu
Tujuan tuturan: pnutur
ingin menyampaikan
metonimia karena
menggunakan kata
obat yang bisa
menyembuhkan
√
jenis obat yang sering APC dipakai untuk berbagai macam
mereka konsumsi saat mengganti atribut penyakit.
sakit. objek yaitu obat
Tuturan sebagai produk
tindak verbal: karena
penutur menyebutkan
hal yang dapat dilihat
secara jelas bentuknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
seperti apa.
23. “Ia bercelana jeans, kaos Penutur: seorang anak Metonimia Makna: penampilan
oblong, dan membuang laki-laki yang bernama
anting-anting yang dibelikan Ikal. Keterangan: termasuk Keterangan: Ia
ibunya.” gaya bahasa menggunakan celana
94
95
bagaimana ia pertama
kali berkenalan dengan
Lintang dan kesan
pertama yang dia
dapatkan di awal
perkenalan itu.
26. “Anak ini berbau hangus Penutur: seorang anak Simile Makna: perjuangan
seperti karet terbakar.” laki-laki bernama Ikal
Keterangan: termasuk Keterangan: Lintang
Novel Laskar Pelangi Tujuan tuturan: penutur gaya bahasa simile yang harus mengayuh
halaman 10 ingin menyampaikan
keadaan dari temannya
karena menggunakan
kata seperti dan
sepeda di bawah trik
sinar matahari menjadi
√
yang bernama Lintang. menganggap aroma bau hangus seperti
tubuh Lintang sama karet terbakar.
Tuturan sebagai bentuk dengan karet terbakar.
tindakan: penutur ingin
memberi gammbaran
tentang temannya yang
harus menempuh jarak
yang jauh dengan
mengayuh sepeda di
bawah trik sinar
matahari sehingga
membuat dia berbau
seperti karet terbakar.
27. “Di bangku itu ia seumpama Penutur: seorang anak Simile Makna: kebahagiaan
balita yang dinaikkan ke atas laki-laki bernama Ikal
tank, girang tak alang Keterangan: termasuk Keterangan: ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
kepalang, tak mau turun Tujuan penutur: penutur gaya bahasa simile Lintang duduk di
lagi.” ingin memperlihatkan karena menggunakan bangku kelas ia tampak √
kebahagiaan yang kata seumpama sangat bahagia
Novel Laskar Pelangi dirasakan oleh bagaikan anak balita
halaman 10. temannya. yang dinaikkan ke atas
tank sangat senang dan
Tuturan sebagai bentuk tak mau turun lagi.
tindakan: penutur ingin
menggambarkan
suasana saat pertama
kali masuk sekolah SD
dan bertemu dengan
seorang anak yang
bernama Lintang.
Lintang terlihat sangat
bahagia saat bisa
bersekolah dan tak
ingin jika sekolah itu
harus tutup karena
kekurangan 1 orang
murid.
28. “Karena penampilan Pak Penutur: seorang anak Simile Makna: jangan menilai
Harfan agak seperti beruang laki-laki bernama Ikal orang lain dari
madu maka ketika pertama Keterangan: termasuk penampilan
kali melihatnya kami merasa Tujuan tuturan: penutur gaya bahasa simile
takut.” ingin menyampaikan karena menggunakan Keterangan: √
kesan pertamanya saat kata seperti dan penampilan pak Harfan
Novel Laskar Pelangi bertemu dengan pak menganggap sama seperti beruang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
98
99
100
101
102
103
104
41. “Ibunda Guru, Ibunda mesti Penutur: seorang anak Perumpamaan Makna: sikap dan
tahu bahwa anak-anak kuli laki-laki perilaku
ini kelakuannya seperti Keterangan: termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
setan. Sama sekali tak bisa Tempat: Sekolah gaya bahasa Keterangan: teman-
disuruh diam, terutama
Borek, kalau tak ada guru
Muhammadiyah perumpamaan karena
menggunakan kata
teman kelas Kucai
diibaratkan seperti
√
ulahnya ibarat pasien rumah Konteks: sikap anak- seperti setan karena mereka
sakit jiwa yang buas.’ anak saat guru yang sangat sulit untuk
mengajar di kelas tidak diatur dan diberitahu.
Novel Laskar Pelangi hadir
halaman 71.
Tujuan tuturan: penutur
ingin memberi
gambaran suasana kelas
saat gurunya tidak ada.
42. “Nona penuh rahasia ini Penutur: seorang anak Perumpamaan A Ling diibaratkan
seperti pengenjawantahan laki-laki bernama Ikal. seperti pengejawatahan
makhluk asing dari negeri Keterangan: termasuk makhluk asing, di
antah berantah dan ia dengan Konteks: saat A Ling gaya bahasa mana A Ling tidak
konsisten menjaga jarak
denganku.”
tidak pernah
memperlihatkan
perumpamaan karena
menggunakan kata
diketahui paras
maupun identitasnya.
√
wajahnya seperti
Novel Laskar Pelangi
halaman 206. Tujuan tuturan:penutur
ingin memperlihatkan
bagaimana cara A Ling
dengan konsisten tidak
memperlihatkan
wajahnya kepada Ikal
43. “kapur-kapur yang telah ia Penutur: seorang anak Perumpamaan Makna: perasaan
kumpulkan terlepas dari laki-laki bernama Ikal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
107
47. “Gambar di kaleng itu Penutur: seorang anak Perumpamaan Gambar Samson
memperlihatkan seorang pria laki-laki bernama Ikal. tersebut diibaratkan
bercelana dalam marah, Keterangan: termasuk seperti gorilla diketahui
berbadan tinggi besar, Konteks: saat Samson gaya bahasa bahwa Samson
berotot kawat tulang besi
dan laksana seekor gorila
memperlihatkan tubuh
besarnya yang berotot
perumpamaan karena
menggunakan kata
memiliki tubuh yang
besar dan berotot.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
jantan.” laksana.
Tujuan tuturan: penutur
Novel Laskar Pelangi ingin memperlihatkan
halaman 78 bagaimana cara
pandang orang terhadap
orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
109