Anda di halaman 1dari 14

DASAR DASAR ILMU SEJARAH

“ MASJID SAKA TUNGGAL SEBAGAI TEMPAT BERSEJARAH DI KABUPATEN BANYUMAS “

Dosen Pengampu :
Arif Purnomo S.pd., S., Mpd
Rudi Salam S.pd., M.pd
Khoirul Anwar S.pd., M.pd
Asep Ginanjar S.pd., M.pd

Disusun Oleh :
Fauzan Beta Fabela (3601418051)

Prodi Pendidikan. IPS


Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, berkat limpan Nikmat,
Rahmat dan Hidayah-Nya saya dapat menyusun makalah yang berjudul “ MASJID SAKA
TUNGGAL SEBAGAI TEMPAT BERSEJARAH DI KABUPATEN BANYUMAS” dengan baik dan
lancar tanpa ada halangan suatu apapun. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah Dasar Dasar Ilmu Sejarah yang diampu oleh Pak Khairul Anwar S.pd., M.pd.
Dalam proses penyusunan makalah ini tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih atas segala partisipasinya
dalam menyelesaikan makalah ini.
Meski telah disusun secara maksimal, saya menyadari masih banyak sekali kekurangan dan
kekeliruan didalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca maupun isi. Sehingga saya
secara terbuka menerima kritik dan saran positif dari pembaca. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi pembaca untuk menambah
Demikian apa yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
smua. Wassalamualaikum wr.wb

Semarang, 5 Oktober 2018


Hormat saya

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 3
BAB 1 ................................................................................................................................... 4
PENDHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................................ 4
BAB 2 ................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5
2.1 Topik Pembahasan ........................................................................................................ 5
2.2 Penelusuran (Heuristik) ................................................................................................ 5
A. Sumber Primer ................................................................................................................ 5
B. Sumber Sekunder............................................................................................................ 5
2.3 Kritik Sumber (Verifikasi) .............................................................................................. 6
2.4. Penafsiran (Interpretasi) .............................................................................................. 6
2.5 Penulisan (Historiografi) ............................................................................................... 7
BAB 3 ................................................................................................................................... 8
PENUTUP ............................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 8
3.2 Saran ............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 10
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di masa globalisasi pada saat ini banyak masyarakat yang tidak tahu mengenai sejarah
tempat tinggal masing masing bertahun tahun dari mereka lahir hinga sekarang ini.
Termasuk siswa dan mahasiswa yang masih mengenyam bangku pendidikan pun masih
banyak yang tidak tahu tentang sejarah tempat tinggalnya masing masing. Masyarakat
lebih suka mengikuti era perkembangan zaman dan membuat masyarakat lebih
mementingkan diri sendiri daripada orang lain dan bahkan tidak peduli dengan lingkungan
tempat tinggalnya masing masing.
Mahasiswa generasi milenial seharusnya memiliki rasa Nasionalisme yang tinggi. Hal itu
dapat diwujudkan dengan mengetaahui tentang sejarah tempat tinggalnya masing masing
yang didalamnya memiliki filosofi yang membanggakan.
Contohnya kabupaten Banyumas berasal dari kata Banyu yang berarti Air dan Mas yang
berarti Emas. Banyumas memiliki banyak sekali tempat bersejarah dan salah satunya
adalah Masjid Saka Tunggal Cikakak. Banyumas memiliki tempat bersejarah yang menarik
dan oleh karena itu penulisntertarik melakukan penelitian dangan judul “MASJID SAKA
TUNGGAL SEBAGAI TEMPAT BERSEJARAH DI KABUPATEN BANYUMAS”

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana sejarah Masjid Saka Tunggal Cikakak ?


Apa bukti sejarah Masjid Saka Tunggal Cikakak ?
Verifikasi atas bukti sejarah Masjid Saka Tunggal Cikakak !

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui sejarah Masjid Saka Tunggal Cikakak


Mengetahui bukti sejarah Masjid Saka Tunggal Cikakak
Mengetahui verifikasi atas bukti sejarah Masjid Saka Tunggal Cikakak

1.4 Manfaat Penelitian

Makalah ini semoga berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan kepada
pembaca tentang tempat bersejarah yaitu Masjid Saka Tunggal Cikakak.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Topik Pembahasan


Sejarah Masjid Saka Tunggal yang ada di Kabupaten Banyumas

2.2 Penelusuran (Heuristik)

A. Sumber Primer

Sumber Primer didapat dari penulis melalui wawancara dengan narasumber beberapa waktu
yang lalu. Penulis mendapatkan hasil penelitian tentang sejarah Masjid Saka Tunggal yaitu
bahwa Masjid Saka Tunggal Cikakak terletak di Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten
Banyumas dan berjarak sekitar 30 km arah barat daya Kota Purwokerto.
Tidak banyak informasi yang penulis dapatkan mengenai Masjid Saka Tunggal yang katanya
masjid ini dibangun pada tahun 1522 M oleh Kyai Cikakak dan dapat dibuktikan dengan
terdapatnya sebuah batu menhir yang merupakan tempat untuk kegiatan ritual “Agama
Kuno”.

B. Sumber Sekunder

Mbah Sopani adalah sang juru pelihara Masjid Saka Tunggal, bahwa nama Masjid ini sendiri
diambil dari nama Kyai Cikakak yang membangun masjid tersebut. Menurut Mbah Sopani di
Masjid Saka Tunggal terdapat empat sayap yang menempel pada saka tersebut yang
melambangkan “Papat kiblat lima pancer”, atau Empat mata angin dan satu pusat. Papat
kiblat lima pancer berarti manusia sebagai pancer dikelilingi empat mata angin. Mata angin
itu berarti bahwa hidup manusia itu harus seimbang. Papat kiblat lima pancer ini sama dengan
empat nafsu yang ada dalam diri manusia. Empat nafsu dalam terminologi Islam-Jawa sering
dikaitkan dengan istilah Aluamah, Mutmainah, Sopiah, dan Amarah. Merupakan empat nafsu
yang selalu bertarung dan mempengaruhi watak manusia.
2.3. Kritik Sumber (Verifikasi)

Walaupun tidak banyak informasi yang saya dapatkan tentang Masjid Saka Tungggal tetapi
saya menilai dan mendapatkan informasi bahwa benar adanya Masjid Saka Tunggal berada di
Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. Masjid Saka Tunggal memang benar
dibangun pada tahun 1522 M dan dapat dibuktikan dengan terdapatnya Batu Menhir yang
merupakan tempat untuk kegiatan ritual “Agama Kuno”. Masjid Saka Tunggal Cikakak
merupakan Masjid Tertua di Kabupaten Banyumas. Dinamakan Masjid Saka Tunggal karena
memang benar bahwa Masjid ini hanya memiliki satu tiang penyangga utama maka dari itu
dinamakan Masjid Saka Tunggal Cikakak.

2.4 Penafsiran (Interpretasi)

Atas data-data yang terkumpul dapat ditafsirkan jelas bahwa Masjid Saka Tunggal Cikakak
berada di Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. Masjid Saka Tunggal
Cikakak merupakan Masjid tertua yang ada di Banyumas, Masjid ini dibangun oleh Kyai
Cikakak pada tahun 1522 M. Kyai Cikakak merupakan keturunan ketiga dari Sunan Panggung
yang tidak diketahu nama aslinya. Sunan panggung adalah salah seorang dari Wali Songo yang
merupakan murid Syekh Siti Jenar. Sunan Panggung meninggal pada masa pemerintahaan
Sultan Treneggono di Demak Bintoro antara tahun 1546-1548 M. Nama Kyai Cikakak
diperkirakan merupakan sebutan , karena ia bertempat tinggal di Desa Cikakak. Disinilah Kyai
Cikakak mendirikan sebuah Masjid dengan keunikan tersendiri yaitu dengan tiang tunggal
(Saka Tunggal). Dinamakan Masjid Saka Tunggal karena memang hanya ada satu pilar utama
penyangga yang masih berdiri kokoh hingga saat ini.
2.5 Penulisan (Historiografi)

Sejarah Masjid Saka Tunggal

Masjid Saka Tunggal Cikakak terletak di Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten
Banyumas, berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Purwokerto. Ada seorang kyai yang
bernama Kyai Cikakak yang merupakan keturunan ketiga Sunan Panggung yang tidak
diketahui nama aslinya. Sunan Panggung adalah salah seorang dari kelompok Wali Songo yang
merupakan murid dari Syekh Siti Jenar. Sunan Panggung meninggal pada masa
pemerintahaan Sultan Treneggono di Demak Bintoro antara tahun 1546-1548 M. Nama “Kyai
Cikakak” diperkirakan merupakan sebutan karena ia bertempat tinggal di Desa Cikakak. Di
Desa inilah Kyai Cikakak mendirikan sebuah masjid dengan keunikan tersendiri, yaitu dengan
tiang utama tunggal (Saka Tunggal) yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Masjid Saka
Tunggal merupakan Masjid tertua yang ada di Banyumas. Dinamakan Masjid Saka Tunggal,
karena memang hanya satu pilar penyangga di masjid ini. Masjid Saka Tunggal di bangun di
tempat suci “Agama Kuno” (Agama yang berkembang sebelum masuknya agama Hindhu
Budha) yang dapat dibuktikan disekitar Masjid terdapat sebuah batu menhir yang merupakan
tempat untuk kegiatan ritual : “Agama Kuno”. Masjid Saka Tunggal dibangun pada tahun 1522
M. Di sekitar Masjid terdapat hutan pinus dan dihuni oleh ratusan ekor kera yang jinak, seperti
yang ada di Sangeh, Bali.
Salah satu tampilan asli Masjid Saka Tunggal yang belum hilang adalah saka tunggal di tengah-
tengah bangunan masjid. Saka tunggal tersebut dibuat dari galih kayu jati berukir motif bunga
warna-warni. Di bagian pangkal berdiameter sekitar 35 cm. Saka ini berdiri hingga diatas
wuwungan yang berbentuk limas, seperti wuwungan pada Masjid Agung Demak. Salah satu
keunikan lain dari Masjid Saka Tunggal adalah keberadaan keempat helai sayap yang terbuat
dari kayu di tengah-tengah saka.
Keaslian lain yang masih terpelihara di masjid ini adalah ornamen diruang utama, khusunya
dimimbar khotbah dan imaman. Ada dua ukiran dikayu yang bergambar nyala sinar matahari
yang mirip lempeng mandala. Gambar seperti ini dapat ditemukan pada bangunan bangunan
kuno era Kerajaan Singasari dan Majapahit.
Keunikan Masjid ini juga terasa pada tradisionalisme keagamaan umat yang beribadah
didalamnya. Setiap akan shalat berjamaah selalu didahului dengan puji-pujian ata ura-ura
yang dilagukan, seperti kidung Jawa. Beberapa jamaah menggunakan udeng atau ikat kepala
biru bermotif batik.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah penulis menyelesaikan penelitian dapat disimpulkan bahwa tempat bersejarah


Masjid Saka tunggal adalah tempat yang indah dan bagus untuk dinikmati oleh
pengunjung yang datang ke masjid ini sekaligus menjadi tempat beribadah yang nyaman
sehingga dapat melakukan ibadah dengan khusyuk. Masjid Saka Tunggal Cikakak
merupakan Masjid tertua di Banyumas. Masjid ini dibangun oleh Kyai Cikakak pada tahun
1522 M. Dinamakan Masjid Saka Tunggal karena memang hanya ada satu tiang penyangga
utamanya di masjid ini yang sampai sekarang masih berdiri kokoh. Disekitar Masjid ini juga
terdapat hutan pinus dan dihuni oleh ratusan kera yang jinak seperti yang ada di Sangeh,
Bali.

3.2 Saran

Disamping hal hal positif yang dapat kita simpulkan tadi maka penulis menyarankan
bahwa Masjid Saka Tunggal Cikakak ini harus kita jaga dan kita lestarikan karena Masjid
ini adalah Masjid bersejarah yang ada di Indonesia dan semoga Masjid ini masih lestari
dan berdiri kokoh sehingga masih bisa dinikmati dan digunakan oleh anak cucu kita pada
masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Kuntowijoyo.1995.Pengantar Ilmu Sejarah.Yogyakarta.bentang


Edysuswantobudayabanyumas.blogspot.com
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai