Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENELITIAN

PENINGGALAN SEJARAH DI KABUPATEN TULUNGANGUNG

“SEJARAH MASJID AL MIMBAR”

DISUSUN OLEH :

AGUSTIA WATI
KLS X IPS 3

SMA NEGERI 1 BANTAN


JL. SOEKARNO HATTA SELATBARU
TAHUN AJARAN 2020/2021

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................1
1.4 Manfaaat Penelitian..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2
2.1 Heuristik...........................................................................................................................2
2.2 Verifikasi..........................................................................................................................2
2.3 Interpretasi.......................................................................................................................4
2.4 Historiografi.....................................................................................................................4

BAB III PENUTUP...............................................................................................................6


3.1 Kesimpulan......................................................................................................................6

Lampiran

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. KepadaNya kita
memohon perlindungan. Karena berkat karunianya kami dapat menyelesaikan makalah
laporan penelitian ini.
Saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan  baik dari segi
penulisan,bahasa, ataupun data-data yang kurang lengkap dan sebagainya. Untuk itu kami
membutuhkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini. Semoga makalah sederhana ini dapat berguna bagi para
pembacannya.
Selatbaru, 25 November 2020

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar belakang penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas sejarah yaitu melakukan
penelitian tempat bersejarah di Kabupaten Tulungagung. Saya memilih untuk melakukan
penelitian di ‘Masjid Al Mimbar’
Karena masjid tersebut merupakan masjid tertua di Kabupaten Tulungagung dan masjid
ini salah satu peninggalan sejarah tentang perkembangan islam di Kabupaten Tulungagung
yaitu pendirinya masih keturunan dari kerajaan Mataram.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu heuristik pada sejarah Masjid Al-Mimbar?
2. Apa itu verifikasi pada sejarah Masjid Al-Mimbar?
3. Apa itu interpretasi pada sejarah Masjid Al-Mimbar?
4. Apa itu histriogarafi pada sejarah Masjid Al-Mimbar?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui tentang heuristik pada sejarah Masjid Al-Mimbar
2. Untuk mengetahui tentang verifikasi pada sejarah Masjid Al-Mimbar
3. Untuk mengetahui tentang Interpretasi pada sejarah Masjid Al-Mimbar
4. Untuk mengetahui tentang histriogarafi pada sejarah Masjid Al-Mimbar

1.4 Manfaat Penelitian


Dengan adanya mengadakan penelitian pada sejarah Masjid Al-Mimbar maka dapat
menjadi tambahan ilmu pengetahuan kepada para pembaca dan lebih bayak mengenal lagi
sejarah-sejarah termasuk sejarah Masjid Al-Mimbar.

1
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Heuristik
Heuristik (bahasa Yunani Heuristik berarti menemukan) yaitu berusaha untuk mencari
dan mengumpulkan sumber sejarah, baik sumber benda, sumber tulisan, maupun sumber
lisan.
Sumber Benda
-Menara
-Bedug
-Mimbar
-Kitab
-Pusaka
-Relief pada gapura masuk Masjid Al
-Mimbar
-Gapura masuk Masjid Al Mimbar
-Makam

Sumber Tulisan
-Internet

Sumber Lisan
-Wawancara dengan Pak Hadi

1.2 Verifikasi
Verifikasi maksudnya melakukan pemeriksaan atau pengujian terhadap kebenaran dari
sumber-sumber sejarah yang telah terkumpul, atau pemeriksaan terhadap kebenaran terhadap
laporan terhadap peristiwa sejarah.
Verifikasi dapat dilakukan dengan cara melaksanakan “kritik sumber” yang dalam ilmu
sejarah dibedakan menjadi:
a. Kritik Intern
 Menara
Menara masjid Al Mimbar merupakan bangunan tua yang dibangun dengan masjidnya,
bngunan tersebut berumur kurang lebih 100 tahun yang lalu tetapi masih berdiri kokoh.

2
 Bedug
Salah satu bedug masjid Al Mimbar merupakan bedug peninggalan dahulu yang terbuat
dari kulit kambing tetapi masih terlihat bagus.Suara yang dikeluarkan berbeda dari
bedug biasanya.
 Mimbar
Sesuai namanya Masjid Al Mimbar yang didirikan oleh Mbah Hasan Mimbar memiliki
mimbar yang berbeda dari masjid lain. Mimbar tersebut setiap digunakan (untuk
khotbah jumat atau yang lainya)  selalu ditutup oleh kain, tujuannya supaya orang  tidak
tertuju kepada wajah sikhotbah melainkan kepada suaranya.
 Kitab
Bukti sejarah lainnya yaitu kitab, kitab ini merupakan kitab raksasa. Dibuktikan sebagai
berikut:
a) Kertas
Kertas yang digunakan sebagian sudah rusak, besar dan tebal.
b) Tulisan
Tulisannya asli tulisan tangan menggunakan tinta
c) Pusaka
Peninggalan ini yang paling fenomenal dari Mbah Hasan yaitu pemberian kerajaan
yang sekarang dikenal dengan pusaka Kiai Golok. Setiap tahun di bulan Maulid di
masjid Al Mimbar rutin digelar grebeg Mulid yang ikon pertamanya adalah pusaka
Kiai Golok.
d) Relief
Relief pada gapura masuk masjid al mimbar dan gapuranya merupakan bangunan
penainggalan sejak dahulu yang tidak diubah terlihat dari bentuk dan kebersihan.
e) Makam
Di belakang masjid Al Mimbar terdapat makam leluhur yang bernama Makam
Sentono Inggil yaitu makam dari keturunan Mbah Hasan Mimbar dan Kerajaan
Mataram  dan juga mantan bupati Tulungagung yang ke-1 dan ke-5.

b. Kritik Ekstern
Menara Masjid Al Mimbar dibangun kurang lebih 100 tahun yang lalu. Tanah yang
digunakan adalah tanah wakaf seluas 95 hektare. Relief dan gapura masuk Masjid Al Mimbar
sudah banyak lumut tetapi masih berdiri kokoh.

3
1.3 Interpretasi
Interpretasi yaitu penafsiran terhadap peristiwa atau memberikan pandangan teoritis
terhadap peristiwa sejarah.
Dalam  penelitian sejarah kali ini saya berpandangan bahwa Masjid Al Mimbar
merupakan salah satu peninggalan sejarah perkembangan islam di Kabupaten Tulungagung
yang merupakan peninggalan Kerajaan Mataram yaitu  Mbah Hasan Mimbar sejak tahun
1727 yang mendapatkan perintah menyampaikan ajaran islam di Tulungagung.
Menurut saya Masjid Al Mimbar harus tetap dilestarikan karena sejarah-sejarahnya
tetap dikenal oleh semua orang.

1.4 Historiogarafi
Historiografi adalah penulisan sejarah dengan metode tertentu sesuai dalam norma
disiplin ilmu sejarah.
Masjid Al-Mimbar berada di Desa Majan Kecamatan Kedungwaru merupakan masjid
tertua di Kabupaten Tulungagung. Masjid ini salah satu prninggalan sejarah tentang
perkembangan islam di Tulungagung yaitu peninggalan KH. Hasan Mimbar, salah satu ulama
besar dimasa kerajaan Mataram adalah pendiri masjid tesebut. Sampai sekarang Masjid Al-
Mimbar masih berdiri kokoh. Berbagai aktivitas keagamaan diadakan di masjid ini.
Pada tahun 1727 atas nama Sunan, Bupati Ngabai Mangundirojo memberi kuasa
kepada saudaranya KH. Hasan Mimbar untuk melaksanakan hukum nikah dan sebagainya,
kepada orang yang membutuhkannya sampai tahun 1979. “Dulu desa Majan mendapat
kebijaksanaan sendiri dalam melakukan pernikahan namun sekarang sudah tidak lagi karena
diberikan kepada pemerintah” jelas M. Yasin yang sudah dua kali sebagai Kepala Desa
Majan.
Menurutnya semua tanah yang ada di Majan merupakan tanah perdikan, namun
sekarang tidak lagi. Pada tahun 1979, Desa Majan, Winong dan Tawangsari tidak lagi daerah
perdikan. Pada saat itu, yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur adalah Soenandar
Prayosoedarmo, dan Bupati Tulungagung Singgih.
Di desa Majan diwakili Towil Isa, desa Winong diwakili oleh Sujangi Habib dan Desa
Tawangsari oleh Murtadho. Ketiga Desa tersebut kemudian berstatus sebagai desa biasa
lazimnya desa-desa yang ada di Kabupaten Tulungagung. Didalam perjanjian pembebasan
tanah Desa Majan tersebut berbunyi :
 Adat istiadat Majan tidak dirubah selama tidak bertentangan dengan agama

4
 Akan diberi prioritas
 Akan disesuaikan dengan desa biasa

Mengenai Masjid Al-Mimbar sejak dulu dijadikan pusat kegiatan dan pengembangan
agama Islam. Beberapa peninggalan yang masih tersisa sampai saatnya diantaranya Mimbar
Khotbah, Beduk dan Menara. Sudah sering kali masjid ini mengalami renovasi.
Mimbar selalu tertutup tidak seperti masjid yang lain. Menurut M. Yasin mimbar
tersebut memberi makna dasarnya jangan memandang yang berkhotbah, tetapi dengar yang
berkhotmah. Selain sebagai tempat beribadah, juga dijadikan tempat untuk mengembangkan
ilmu karomah. M. Yasin yang juga sebagai pengasuhnya menjelaskan, cara wirid masjid
Majan naluri Tegalsaren.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peristiwa yang terjadi di masa lampau dapat menjadi kisah sejarah. Dalam membuat
kisah sejarah tersebut dapat ditulis menggunakan metode. Metode tersebut terdiri dari
beberapa langkah yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi

6
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai