Anda di halaman 1dari 2

Biografi Sultan Daud Syah

Sultan Daud Syah memiliki nama lengkap Muhammad Daud Syah. Ia lahir pada
tahun 1871. Ia juga menjadi pemimpin terakhir dari Kesultanan Aceh yang runtuh akibat
invasi Belanda. Sultan Daud Syah diangkat menjadi Sultan Aceh pada 26 Desember 1878
yang dilantik di Masjid Indrapuri. Ia menggantikan Sultan Alaidin Mahmudsyah (1870-1874)
yang meninggal dunia akibat wabah kolera.
Sultan Daud Syah merupakan salah satu pejuang Aceh yang melawan Belanda. Ia
merupakan pemimpin terakhir dari Kesultanan Aceh yang memerintah dari tahun 1878
hingga 1903. Sultan Daud Syah sempat menyerahkan diri dan ditahan setelah Belanda
menculik keluarganya. Meski demikian, ia masih sempat mendukung para pejuang di Aceh
untuk melawan Belanda dari dalam tahanan. Pada akhirnya, Sultan Daud Syah meninggal
dunia di dalam pengasingan di Jakarta pada tahun 1939.
Ketika Sultan Daud Syah memimpin Kesultanan Aceh, Belanda juga sedang dalam
ambisi menguasai wilayah tersebut yang dimulai pada tahun 1873. Belanda mengincar
wilayah Aceh karena dianggap sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan internasional.
Setelah Daud Syah naik takhta Kesultanan Aceh, ia sudah menghadapi konflik dengan
Belanda. Kesultanan Aceh tidak sendiri dalam melawan Belanda, ada beberapa tokoh yang
juga angkat senjata, seperti Teuku Umar, Cut Nyak Dien, dan Panglima Polem. Belanda yang
licik kemudian menculik keluarga Sultan Daud Syah sebagai alat untuk menangkapnya. Saat
itu, Belanda menangkap istri Sultan Daud Syah dan Teungku Putroe Gambo Gadeng bin
Tuanku Abdul Majid bersama anaknya Tuanku Raja Ibrahim. Belanda menangkap keluarga
dari Sultan Daud Syah dengan tujuan agar Sultan Daud Syah dan para pejuang lainnya
menyerahkan diri. Akibatnya, pada tahun 1903 Sultan Daud Syah menyerahkan diri dan
menjadi tahanan Belanda di Kampung Keudah, Aceh. Meski ditahan, Sultan Daud Syah
masih bisa menjalankan pengaruhnya untuk tetap melawan Belanda.
Ia berjuang bersama dengan Hasyem Banta Muda, Teuku Panglima Polem Muda
Kuala dan Teungku Syiek meski dalam tahanan Belanda. Merespons hal tersebut, Belanda
kemudian membuang Sultan Daud Syah bersama keluarganya ke Bandung dan Ambon.
Kemudian pada tahun 1918, Sultan Daud Syah beserta keluarganya dipindahkan ke Jakarta.
Sultan Daud Syah diasingkan di Jakarta hingga ia meninggal dunia pada 6 Februari 1939. Ia
dimakamkan di TPU Utan Kayu/Kemiri, Jakarta Timur.

Anda mungkin juga menyukai