Anda di halaman 1dari 5

7.

ACEH BERHIJAD
-daerah pertama masuknya Islam di nusantara
-menjadi kerajaan Islam yang mendapat pengakuan dari Syarif Mekah atas nama Khalifah Turki
-mendapat julukan “Serambi Mekah”
-tahun 1873-1912 terjadi “Perang Aceh”

a.MENGAPA DAN APA LATAR BELAKANG BELAKANG TERJADI PERANG DI ACEH


-Aceh memiliki kedudukan yang strategis, menjadi pusat perdagangan, daerah yang luas dan
juga memiliki hasil yang penting seperti lada, hasil tambang, serta hasil hutan.Karena itu
Belanda sangat berambisi untuk menguasai Aceh dalam mewujudkan Pax Neerlandica.
-tanggal 17 Maret 1824 adanya Traktat London.Traktat London adalah hasil kesepakatan antara
Inggris dan Belanda yang isinya antara lain bahwa Belanda setelah mendapatkan kembali tanah
jajahannya di Kepulauan Nusantara, tidak dibenarkan mengganggu kedaulatan Aceh.
-tahun 1825 Inggris menyerahkan Sibolga dan Natal kepada Belanda.
-Belanda menggunakan politik adu domba untuk menimbulkan kekacauan di Aceh
-tanggal 1 Februari 1858,Belanda menyodorkan perjanjian dengan Sultan Siak , Sultan Ismail
yang dikenal dengan Traktat Siak.
-tanggal 2 November 1871 ditandatanganinya Traktat Sumatera antara Belanda dengan Inggris, yang
isinya antara lain Inggis memberi kebebasana kepada Belanda untuk memperluas daerah kekuasaannya
di seluruh Sumatera.

-tahun 1873 Aceh mengirim utusan yakni Habib Abdurrahman pergi ke Turki untuk meminta bantuan
senjata

-tanggal 26 Maret 1873 Belanda mengumumkan perang kepada Aceh melalui Komisaris Niewenhuijzen

-Sultan Mahmud Syah II sebagai pemimpin perang Aceh

-dalam perang tersebut sudah dilakukan beberapa persiapan, diantaranya dibangunnya pos-pos
pertahanan. Di sepanjang pantai aceh telah dibangun kuta, yakni semacam benteng untuk memperkuat
pertahana wilayah. Sejumlah 3000 pasukan disiagakan di pantai dan di lingkungan istana. Senjata dari
luar juga telah berhasil dimasukkan ke Aceh seperti 5000 peti mesiu dan sekitar 1394 peti senapan.

b.Syahid atau menang

-tanggal 5 April terjadi agresi antara Belanda


-tanggal 14 April 1873 terjadi pertemuran antara pasukan Aceh di bawah pimpinan Teuku Umar Lueng
Bata melawan tentara Belanda di bawah pimpinan Kohler untuk memperebutkan Masjid Raya
Baiturrahman

-Aceh berhasil membunuh Kohler di bawah dekat masjis tersebut, sehingga pohon tersebut dinamakan
Kohler Boom

-tanggal 9 Desember 1873 Belanda melakukan agresi kedua setelah berhasil melipatgandakan kekuatan,
serangan ini dipimpin oleh J. van Swieten

-tanggal 6 Januari 1874 Masjid Raya Baiturrahman dibakar, para ulama dan pejuang kemudian
meninggalkan masjid

-Belanda menduduki istana setelah dikosongkan pada tanggal 15 Januari 1874, karena Sultan Mahmud
Syah II bersama para pejuang meninggalkan istana menuju ke Leueung Bata dan diteruskan ke Pagar Aye

-tanggal 28 Januari 1874 sultah meninggal karena wabah kolera

-setelah jatuhnya Masjid Raya Baiturrahman dan Istana sultan, Belanda menyatakan bahwa Aceh Besar
telah menjadi daerah kekuasaan Belanda

-para ulebalang dan ulama tidak ambil pusing dengan pernyataan Belanda mereka kemudian
mengangkat Muhammad Daud Syah sebagai sultan Aceh. Karena masih di bawah umur maka
diangkatlah Tuanku Hasyim Banta Muda sebagai wakil pemangku sultan sampai tahun 1884.

-tahun 1877 Habib Abdurrahman pulang dari Turki. Kemudian tokoh ini menggalang kekuatan bersama
Tengku Cik Di Tiro untuk melawan Belanda

c.Perang sabil

-tahun 1884 Muhammad Daud Syah secara resmi dinobatakan sebagai sultan dengan gelar Sultan
Ala’uddin Muhammad Daud Syah bertempat di masjid Indrapuri. Dan pada saat penobatan para
pemimpin perang Aceh seperti Tuanku Hasyim, Panglima Polim, Tengku Cik Di Tiro memproklamirkan
“Ikra Prang Sabi” (Perang Sabil).

-perang ini merupakan perang melawan kaphee Beulanda (kafir Belanda) untuk membel agama,
memperthankan tanah air, perang jihad melawan kezaliman di muka bumi

-perlawanan Aceh semakin meluas, Sultan Muhammad Daud Syah menyeruakan gerakan amal untuk
membiayai perang dan menambah semangat perang. Cik Di Tiro mengobarkan perlawana di daerah Sigli
dan Pidie. Di daerah bagian barat Teuku Umar bersama istrinya Cut Nyak Dien

-Belanda mulai kewalahan, dan mulai menerapkan strategi yang dikenal dengan “Konsentrasi Stelsel
atau Stelsel konsentrasi”

-pejuang Aceh mulai melancarkan Perang Gerilya, pertengahan tahun 1886 Teuku Umar berhasil
menyita kapal Belanda Hok Canton yang berlabuh di Pantai Rigaih
-tahun 1891 Tengku Cik Diro meninggal, dan putranya yang bernama Tengku Ma Amin Di Tiro
melanjutkan pejuangannya melawan Belanda

-tahun 1893 Teuku Umar menyerah kepada Belanda, kemudian dijadikan panglima tentara Belanda dan
diberi gelar Teuku Johan Pahlawan

-tanggal 29 Maret 1896 Teuku Umar dan pasukannya berbalik melawan Belanda, dan peristiwa ini
dikenal dengan Het verraad van Teukoe Oemar (Penghianatan Teuku Umar).

-Belanda semakin kesulitan menghadapi semangat Perang Sabil, oleh karena itu tidak ada pilihan lain
untuk melaksanakan usulan Snouck Horgronye untuk melawan menggunakan kekerasan. Snouck mulai
menyamar memasuki kehidupan rakyat Aceh dengan nama samara Abdul Gafar

- Snouck Horgronye mengusulkan beberapa cara untuk mengalahkan Aceh, antara lain:

 Perlu memecah belah persatuan dan kekuatan masyarakat Aceh, sebab di lingkungan
masyarakat Aceh terdapat rasa persatuan antara kaum bangsawan, ulama, dan rakyat
 Menghadapi kaum ulama yang fanatic dalam memimpin perlawanan harus dengan kekerasan,
yaitu dengan kekuatan senjata
 Bersikap lunak terhadap kaum bangsawan dan keluarganya dan diberi kesempatan untuk masuk
ke dalam korps pamong praja dalam pemerintahan colonial Belanda

-van Heutsz (1898-1904) diangkat menjadi gubernur militer yang baru menggantikan van Vliet

-pada periode tahun 1899-1909 di Aceh disebut dengan masa sepuluh tahun berdarah (tien bloedige
Jaren)

-Belanda menggerahkan pasukan anti gerilya yang disebut Koprs Marchausse (Marsose)

-Di Aceh bagian barat Teuku Umar mempersiapkan pasukannya untuk melakukan penyerangan besar-
besaran ke arah Meulaboh

-Februari 1899 terjadi pertempuran yang sangat sengit, dalam pertempuran itu Teuku Umar gugur
sebagai suhada dan perlawan dilanjutkan oleh Cut Nyak Dien

-di bawah komando sultan dan Panglima Polem pejuang Aceh terus berkobar , setelah istana d Keumala
diduduki Belanda sultan melakukan perang dengan berpindah-pindah

-Januari 1903 Sultan Muhammad Daud Syah menyerah karena tekanan dari Belanda

-Panglima Polem juga menyerah pada 6 September 1903

-Cut Nyak Dien terus mengobarkan perang jihad dengan bergerilya, tahun 1906 Cut Nyak Dien berhasil
ditangkap dan dibuang ke Sumedang Jawa Barat sampai meninggal pada tanggal 8 November 1908

-di pesisir utara dan timur Aceh masih banyak para ulma dan pemimpin adat yang melakukan
perlawanan, misalnya Teuku Ben Nyak Pirak (ayah Cut Nyak Mutia), Teuku Cik Tinong (suami Cut Nyak
Mutia)

-tanggal 26 September 1910 terjadi pertempuran yang sengit di Paya Cicem


-Perang Sabil yang digelorakan rakyat Aceh secara massal baru berakhir pada tahun 1912

8. Perang Batak

-basis masyarakat Batak berada di daerah-daerah kompleks perkampungan yang disebut dengan huta.
Huta adalah bentuk kesatuan –ikatan kampung yang berbagai aspek kehidupan berdiri sendiri-sendiri.
Dari beberapa huta terbentuk horja dan gabungan dari beberpa horja terbentuk bius

-dari bius itu terbentuklah satu wilayah kerajaan yang dipimpin oleh Raja Si Singamaraja

-sejak tahun 1870 yang menjadi raja adalah Patuan Bosar Pulo Batu yang bergelar Si Singamaraja XII

-setelah Perang Padri berakhir, Belanda terus meluaskan daerah pengaruhnya. Masuknya dominasi
Belanda ke Batak juga disertai dengan penyebaran agama Kristen

-tahun 1877 Raja Si Singamaraja XII berkampanye keliling ke daerah-daerah untuk menghimbau agar
masyarakat mengusir para zending yang memaksakan agama Kristen kepada penduduk

-tanggal 8 Januari 1878 Belanda mengirim pasukan untuk menduduki Silindung dan pecahah Perang
Batak

JALANNYA PERANG BATAK

-Belanda membuat alasan melindungi para Zending , karena menduduki Silindung sebagi langkah awal
untuk memasuki tanah Batak yang merupakan wilayah kekuasan Raja Si Singamaraja XII

-pasukan pertama Belanda dipimpin oleh Kapten Schelten menuju Bahal Batu, dan menjadi
pertempuran pertama

-setelah berhasil menggagalkan serangan dari pasukan Si Singamaraja XII, Belanda mulai bergerak ke
Bakkara dengan pasukan yang cukup besar. Letnan Kitchner menyerang dari arah selatan, Chelter dari
sebelah timur dan Van den Bergh megepung dari arah barat

-benteng dan istana Bakkara dihujani tembakan yang begitu gencar, sehingga dapat diduduki oleh
Belanda

-Juli 1889 Si Singamaraja kembali angkat senjata untuk melawan ekspedisi Belanda

-tanggal 4 September 1899 Huta Puong jatuh ke tangan Belanda

-tahun 1907 pasukan Belanda di bawah komando Hans Christoffle memfokuskan untuk menangkap Si
Singamaraja XII dan berhasil di kepung di daerah segitiga Barus Sidikalang dan Singkel

-tanggal 17 Juni 1907 siang pasukan Belanda dikerahkan untuk menangkap Si Singamaraja XII di pos
pertahanannya di Aik Sibulbulon di daerah Dairi. Si Singamaraja tetep melakukan perlawan walau dalam
keadaan terdesak bersama putra-putranya
-dalam pertempuran itu akhirnya Si Singamaraja tertembak mati, begitu juga putrinya Lopian dan dua
orang putranya Sultan Nagari dan Patuan. Dengan demikian berakhirlah Perang Batak

Anda mungkin juga menyukai