OLEH :
KELOMPOK 2
IBNU FIRMANSYAH
MUH ULFAN SUBA
LAILA LATIFA
MARLYN PALADAN
TP.2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari berbagai sejarah tentang
cikal bakal Bangsa Indonesia dan bisa mengetahui perjuangan dari rakyat-
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
Dengan ini, kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
dan meluas, bukan hanya dalam bidang ekonomi dan politik saja
dan agama. Penetrasi dan dominasi yang semakin besar dan meluas
2
Perlawanan Patimura, Perang Diponegoro,Perang Paderi, Perang
Rumusan Masalah
Tujuan Pembahasan
Supaya kita dapat mengetahui susah payahnya para pejuang yang peduli
3
BAB II
PEMBAHASAN
Belanda karena Belanda tidak ingin adanya campur tangan dari luar.
Belanda memberikan ultimatum, namun Aceh tidak menghiraukannya.
kepada Aceh.
4
Masjid Raya Baiturrahman, yg dibantu oleh beberapa kelompok pasukan.
traktat dari tahun 1859 [diputuskan oleh Jan van Swieten]. Melalui
Aceh atas saran GubJen James Loudon. Blokade pesisir tak berjalan
sesuai yg diharapkan.
Sultan. Pada tahun 1899 ketika terjadi serangan mendadak dari pihak Van
der Dussen di Meulaboh, Teuku Umar gugur. Tetapi Cut Nyak Dhien istri
5
Perang Aceh Keempat Perang keempat [1896-1910] ialah perang
pemerintahan Kesultanan.
Proses Perlawanan
Belanda.
Bata, Cut Banta, Teungku Cik Di Tiro, Teuku Umar dan isterinya Cut
Dengan kekuatan yang besar dan semangat jihad, para pejuang Aceh
kekutan 8.000 orang tentara. Pertempuran seru berkobar lagi pada awal
6
tahun 1874 yang akhirnya Belanda berhasil menduduki istana
pemerintahan kolonial.
7
kepada Belanda. Pada bulan Agustus 1893, Teuku Umar menyatakan
terhadap Sultan Muhammad Daud Syah. Pada tahun 1904, Sultan Aceh
berikut.
Dengan ini, berarti sejak 1904 Aceh telah berada di bawah kekuasaan
pemerintah Belanda.
Akhir Perlawanan
8
Aceh Besar, Pidie dan Samalanga. Serangan umum di Aceh itu dikenal
pertempuran Gerilya.
putra tanah Aceh seperti Teungku Umar, Panglima Polim, eungki Cik di
Tiro, Tjut Nyak Dien, Tjut Mutiah, Tuanku Muhammad Dawodsyah dan
9
rakyat Aceh yang dapat kita anggap sebagai tokoh perjuangan
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Perang Aceh dibagi menjadi tiga periode, Periode Perang I (1873- 1880),
Saran
10