Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KONDISI KEUANGAN DITINJAU DARI LIKUIDITAS,

SOLVABILITAS, DANRENTABILITAS PADA LPD DESA


PAKRAMAN KESIMAN
DI DENPASAR

I Kadek Dodi yasa Putra1)

1)Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa, Denpasar Bali, Indonesia

Abstraksi
Tujuan Untuk mengetahui kondisi keuangan LPD Desa Pakraman Kesiman di Denpasar ditinjau dari rasio
likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas dari tahun dari 2010-2014. Berdasarkan data yang dipergunakan
yakni data sekunder yakni data dikumpulkan dan sudah diolah pihak LPD dalam bentuk neraca dan
laporan laba/rugi. Analisis yang di pergunakan pada penelitian ini adalah Rasio Likuiditas, Rasio
Solvabilitas, dan Rasio Rentabilitas. Dilihat dari rasio likuiditas Current ratio dan Cash ratio pada tahun
2010 berada pada kurang likuid karena berada dibawah standar rasio historis yakni pada tahun 2011,
2012, dan 2013 berada pada cukup likuid. Sedangkan pada tahun 2014 berada pada sangat likuid. Dilihat
solvabilitas Total Assets to Debt ratio dan Net Worth To Debt ratio pada tahun tahun 2010, 2011, dan
2012 berada pada cukup solvebel. Pada tahun 2013 kurang solvabel karena berada pada dibawah
standar rasio historis. Sedangkan pada tahun 2014 berada pada sangat solvebel. Dilihat dari rentabilitas.
Rentabilitas ekonomis pada tahun 2010 berada pada kurang efisien, pada tahun 2011 sampai dengan
2014 berada pada cukup efisien karena diatas standar rasio historis. Rentabilitas Modal Sendiri pada
tahun 2010 berada pada keadaan cukup efisien, pada tahun 2011 berada pada sangat efisen karena
diatas standar rasio historis. Sedangkan pada tahun 2012 sampai dengan 2013 berada pada keadaan
cukup efisien dan sedangkan pada tahun 2014 berada pada kurang efisien. di sarankan rasio likuiditas di
sarankan agar menjaga pada keadaan sangat likuid. solvabilitas bisa di pertahankan. Rentabilitas pada
penggunakan modal di harapkan laba yang di peroleh mencapai target.
Kata kunci: Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas.

PENDAHULUAN
Perkembangan perekonomian Indonesia pada jaman globalisasi sangat berkembang pesat karena
dibarengi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi Perkembangan pada bidang ekonomi merupakan
salah satu landasan tolak ukur yang sangat penting mengingat sasaran utama pembangunan jangka
panjang adalah masyarakat yang adil dan makmur. Pembangun perekonomian nasional tidak luput dari
sektor perekonomian pedesaan, karena sebagian besar masyarakat Indonesia berada di daerah
pedesaan dan desa menyimpan berbagai potensi yang dapat menunjang pertumbuhan sektor
pembangunan nasional yaitu dengan mendirikan Lembaga Perkreditan Desa, salah satunya LPD Desa
Pakraman kesiman Berdasarkan penjelasan diatas, maka ada beberapa data yang diperlukan untuk
menunjang penlitian ini, antara lain laporan keuangan yang berupa Neraca dan Laporan Laba/Rugi yang
di jelaskan pada tabel 1 dan 2.

1
2

Tabel 1
Perkembangan Aktiva lancar, Aktiva tetap,
Total aktiva dan Hutang lancar LPD Desa
Pakraman Kesiman Denpasar
Tahun 2010-2014.

Persen Persen Persen Persen


No Tahun Aktiva Lancar tase Aktiva Tetap tase Total Aktiva tase Hutang Lancar tase
(Rp) (%) (Rp) (%) (Rp) (%) (Rp (%)

1 2010 44.078.415.235,28 - 1.833.456.302,00 - 45.911.871.537,28 - 38.884.359.149,35 -

2 2011 58.531.722.482,30 32,79 2.245.949.369,00 22,50 60.777.671.851,30 32,38 51.378.116.165,85 32,13

3 2012 80.642.882.483,06 37,78 1.369.650.388,00 -39,02 82.003.532.871,06 34,92 69.278.293.478,76 34,84

4 2013 106.526.062.903,71 32,10 1.512.091.720,00 10,40 108.038.154.623,71 31,75 91.691.122.330,86 32,35

5 2014 131.798.839.779,20 23,72 1.526.581.559,00 0,96 133.325.421.388,02 23,41 112.310.879.545,54 22,49

Rata-Rata 84.315.584.576,71 25,28 1.697.545.867,60 -1,03 86.011.330.454,27 24,49 72.708.554.134,07 24,36


Sumber: LPD Desa Pakraman Kesiman di Denpasar.
Dari tabel 1 dapat dijelaskan perkembangan aktiva lancar pada tahun 2010-2011 mengalami
meningkatan 32,79%, pada tahun 2011-2012 meningkat 37,78%, pada tahun 2012-2013 meningkat
32,10%, pada tahun 2013-2014 meningkat 23,72%. Perkembangan aktiva tetap pada tahun 2010-2011
mengalami peningkatan 22,50%, pada tahun 2011-2012 mengalami penurunan yang signifikan 39,02%,
pada tahun 2012-2013 kembali meningkat 10,80% pada tahun 2013-2014 meningakat 0,96%.
Perkembangan hutang lancar dari tahun ke tahun terus juga meningkat.
Tabel 2
Perkembangan Modal Usaha dan Laba LPD
Desa Pakraman Kesiman Denpasar
Tahun 2010-2014.
No Tahun Modal Usaha Persentase Laba Bersih persentase
(Rp) (%) (Rp) (%)
1 2010 45.911.871.537 - 2.246.500.187 -
2 2011 60.777.671.851 32,38 3.200.007.452 42,44
3 2012 82.003.532.871 34,92 4.201.436.709 31,29
4 2013 108.038.154.624 31,75 5.419.580.379 28,99
5 2014 133.325.421.388 23,41 6.704.952.901 23,72
Rata-Rata 86.011.330.454,27 24,49 4.354.495.525,60 25,29
Sumber: LPD Desa Pakraman Kesiman di Denpasar.
Dari tabel 2 terlihat Perkembangan modal usaha pada tahun 2010-2011 meningakat 34,92%, pada
tahun 2011-2012, meningkat 31,75% pada tahun 2012-2013 meningkat 31,75%, pada tahun 2013-2014
meningkat 23,41%. Perkembangan laba bersih pada tahun 2010-2011 meningkat 42,44%, pada tahun
3

2011-2012 meningkat 31,29%, pada tahun 2012-2013 meningkat 28,99%, pada tahun 2013-2014
meningkat 23,72%. Dari tabel 1 dan 2 dapat dilihat perkembangan neraca dan laporan laba/rugi yang
mengalami peningkatan yang tidak stabil serta penurunan yang signifikan pada aktiva tetap pada tahun
2012, namun dilihat dari perkembangan tersebut belum menunjukan kondisi keuangan yang
sesungguhnya. Sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan rasio likuiditas, sovabilitas dan
rentabilitas dengan standar deviasi berupa standar rasio historis untuk melihat kondisi keuangan yang
sesungguhnya. Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini,
sebagai berikut: Bagaimana kondisi keuangan LPD Desa Pakraman Kesiman di Denpasar di
tinjau dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas tahun 2010-2014?. Untuk
mengetahui kondisi keuangan LPD Desa Pakraman Kesiman di Denpasar ditinjau dari rasio
likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas dari tahun dari 2010-2014.
METODE PENLITIAN
Jenis penelitian yang di gunakan adalah secara kuantitatif menggunakan rasio likuiditas,
solvabilitas, dan rentabilitas dan kualitatif sebagai implementasi setiap rasio yang di lakukan
dari tahun 2010 sampai 2014 di LPD Desa Pakraman Kesiman. Metode pengumpulan data yang
di gunakan adalah studi dokumentasi dan studi kepustakaan teknis analisid data dalam hal ini dapat
dihitung dengan mengunakan rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, standar rasio historis sebagai
standar deviasi.
a. Rasio Likuiditas 𝑁𝑒𝑡 𝑊𝑜𝑟𝑡ℎ 𝑡𝑜 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜

Modal sendiri
Akiva Lancar = x100%
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = X 100% Total Hutang
Hutang Lancar
(Riyanto, 2013: 35)
(Kasmir, 2014: 135)

Kas + Bank
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = x 100% c. Rasio Rentabilitas
Hutang Lancar
Laba Operasi
(Kasmir, 2014: 139) Rentabilitas Ekonomi = X 100%
Modal Usaha
b. Rasio Solvabilitas (Riyanto, 2013: 36)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑜 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 Rentabilitas Modal Sendiri

Total Aktiva Laba Setelah Pajak


= X100% = X 100%
Total hutang Modal Sendiri

(Riyanto, 2013: 34) (Riyanto, 2013: 44)

d. Rata-Rata Hitung
4

𝛴𝑋𝑖 Xi = Rasio tiap tiap tahun.


x̅ =
n N = Jumlah tahun.

(Wirawan, 2012: 57) Adapun sistem penilain adalalah sebagai berikut

e. Standar Deviasi Baik : Apa bila hasil analisis berada di atas (X + S).

2
Cukup : Apa bila hasil analisis berada di antara (X ± S).
√∑(𝑋ᵢ − 𝑋⃑ )
𝑠= Kurang : Apa bila hasil analisis berada dibawah (X - S).
𝑛−1

Keterangan: (Wirawan, 2012: 127)

S = Standar deviasi.
X = Rata rata hitung.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil yang diperoleh dari rasio likuiditas terdiri Current ratio pada tahun 2010 berada dalam
keadaan kurang likuid yakni dengan hasil 113,36% karena berada dibawah standar rasio historis yakni
(113,73%..........117,16%), pada tahun 2011, 2012, dan 2013 berada pada keadaan cukup likuid dengan
hasil 113,92%, 116,40%, dan 116,18%. Sedangkan pada tahun 2014 berada keadaan sangat likuid
dengan hasil 117,35%. Cash ratio pada tahun 2010 berada keadaan kurang likuid dengan hasil 15,83%
karena berada dibawah standar rasio historis yakni (15,93%...........23,34%), pada tahun 2011, 2012, dan
2013 berada pada keadaan cukup likuid dengan hasil 23,16%, 19,64%, dan 16,02%. Sedangkan pada
2014 keadaan sangat likuid dengan hasil 23,51%. Pada 2010 Current ratio dan Cash ratio kurang likuid
karena kas dan simpanan pada bank yang dimiliki kurang dibandingkan pada tahun berikutnya.
Hasil dari rasio solvabilitas terdiri Total Assets to Debt ratio pada tahun tahun 2010, 2011, dan
2012 berada pada keaadan cukup solvebel dengan hasil 118,07%, 118,29%, dan 118,37%. Pada
tahun 2013 kurang solvabel karena berada pada dibawah standar rasio historis
(117,93%.........118,59%) dengan hasil 117,83%. Sedangkan pada tahun 2014 berada pada
keadaan sangat solvebel dengan hasil 118,71% Net Worth To Debt ratio pada tahun 2010, 2011,
dan 2012 berada pada keadaan cukup solvabel dengan hasil 18,07%, 18,29%, dan 18,37%, pada
tahun 2013 berada keadaan kurang solvabel dengan hasil 17,77%. Sedangkan pada tahun 2014
berada pada keadaan sangat solvabel karena berada pada diatas standar rasio historis
(17,89%..............18,59%) dengan hasil 18,71%. Pada 2013 Total Assets to Debt ratio dan Net
Worth To Debt ratio kurang solvebel dikarnakan peningkatan modal sendiri dan total akitva
reratif lebih kecil dibandingkan peningkatan hutang pada tahun 2013, sehingga menyebabkan
kondisi kurang solvabel.
5

Hasil yang di rasio rentabilitas, rentabilitas ekonomis pada tahun 2010 berada pada
keadaan kurang efisien dengan hasil 4,89%, pada tahun 2011 sampai dengan 2014 berada pada
keadaan cukup efisien karena berada diatas standar rasio historis (5,10%.................5,38%)
dengan hasil 5,27%, 5,12%, 5,02% dan 5,03%. Rentabilitas Modal Sendiri pada tahun 2010
berada pada keadaan cukup efisien dengan hasil 31,97%, pada tahun 2011 berada dikeadaan
sangat efisen karena berada diatas standar rasio historis (31,97%..............33,74%) dengan hasil
34,04%. Sedangkan pada tahun 2012 sampai dengan 2013 berada pada keadaan cukup efisien
dengan hasil 33,02%, 33,26% dan sedangkan pada tahun 2014 berada pada keadaan kurang
efisien 31,91%. Pada tahun 2010 Rentabilitas Ekonomis kurang efisien karena penggunaan
modal usaha atau total aktiva kurang efisien sehingga laba yang dihasilkan reralif lebih kecil
dibandingkan tahun berikutnya. Sedangkan penyebab kurang efisien pada Rentabilitas Modal
Sendiri pada 2014 karena peningkatan laba yang dihasilkan tidak sesuai dengan modal sendiri
yang di gunakan.
KESIMPULAN DAB SARAN
Dilihat dari rasio likuiditas Current ratio dan Cash ratio pada tahun 2010 berada pada kurang likuid
karena berada dibawah standar rasio historis yakni pada tahun 2011, 2012, dan 2013 berada pada cukup
likuid. Sedangkan pada tahun 2014 berada pada sangat likuid.
Dilihat solvabilitas Total Assets to Debt ratio dan Net Worth To Debt ratio pada tahun tahun 2010,
2011, dan 2012 berada pada cukup solvebel. Pada tahun 2013 kurang solvabel karena berada pada
dibawah standar rasio historis. Sedangkan pada tahun 2014 berada pada sangat solvebel.
Dilihat dari rentabilitas. Rentabilitas ekonomis pada tahun 2010 berada pada kurang efisien, pada
tahun 2011 sampai dengan 2014 berada pada cukup efisien karena diatas standar rasio historis.
Rentabilitas Modal Sendiri pada tahun 2010 berada pada keadaan cukup efisien, pada tahun 2011
berada pada sangat efisen karena diatas standar rasio historis. Sedangkan pada tahun 2012 sampai
dengan 2013 berada pada keadaan cukup efisien dan sedangkan pada tahun 2014 berada pada kurang
efisien. di
Sarankan rasio likuiditas di agar menjaga pada keadaan sangat likuid. solvabilitas bisa di
pertahankan di keadaan sangat solvabel. Rentabilitas pada penggunakan modal di harapkan laba yang di
peroleh mencapai target. Serta saran yang bisa disampaikan penulis untuk penelitian selanjutnya
yang terkait dengan penelitian ini adalah di harapkan penelitian selanjutnya bisa menggunakan
6

lebih dari satu LPD sebagai perbandingan, serta dalam penggunaan rasio bisa di kembangkan
misalnya dengan rasio profitabilitas dan rasio lainnya yang bisa dikaitkan dengan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA

Abdi, Putra, I Nyoman, (2009) Analisis kondisi Keuangan ditinjau dari segi Likuiditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas
pada LPD Desa Adat Pikatan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, sikripsi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Warmadewa, Denpasar.

Anonim, (2014) Buku Pedoman Penyusunan Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa, Denpasar.

Aprianti, Rury, (2014) “Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau Dari Aspek Likuiditas, Solvabilitas Dan Rentabilitas Pada
PT. Surya Teguh Perkasa Samarinda” Jurnal, Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman.

Dwi, Larantika Ni Komang, (2015) Analisis Kondisi Keuangan ditinjau dari Likuiditas, solvabilitas, Aktivitas dan
Profitabilitas pada PT. Biofrost Indonesia di Denpasar, sikripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Warmadewa,
Denpasar.

Fahmi Irham, (2014) Analisis Laporan Keuangan, cetakan keempat, penerbit Alfabeta,cv.

Harahap Sofya Syafri, (2011) Analisis kritis Laporan Keuangan, cetakan ke sepuluh, penerbit PT. Raja Grafindo
pesada, Jakarta.

Harmono, (2014) Manejemen Keungan Berbesic Balenced scorecard pendekatan teori kasus dan riset bisnis,
cetakan ketiga, penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Pasal 39 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 Pasal 39 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013.

Kasmir, (2010) Pengantar Manajemen Keuangan, edisi perdana, penerbit PT. Predana media group.

Kasmir, (2014) Analis Laporan keuangan, cetakan ke tujuh PT. Raja Grafindo pesada, Jakarta.

Romli, Muhammad, (2008) Analisis Kinerja Bank Syariah Devisa dan Non Devisa, Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, Institut Agama Islam Negeri, Tulung Agung.

Riyanto Bambang, (2013). Dasar–Dasar pembelanjaan peusahaan, Edisi ke empat, cetakan ketiga belas BPFE
Yogyakarta.

Sariningsih, Dwi dkk, (2011) Analisis Kinerja Keuangan ditinjau dari Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Rasio
Profitabilitas pada CV. Lembu Mada Nusantara Samarinda, jurnal, Fakultas Ekonomi, Universitas
Mulawarman.

SK Direksi BPD Bali No. 0193.02.10.2007.2.

Sudiana, I ketut, (2014) Analisi kondisi keuangan ditinjau dari segi Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas pada LPD Desa Adat Legian kuta
Badung, sikripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Warmadewa, Denpasar.

Sunyonto Danang, (2013), Dasar–Dasar Menejemen keungan perusahaan, cetakan pertama, penerbit CAPS (Center of Akedemik publishing
service) Yogjakarta.

Utama, Satriadi, (2011) “Analisis Kinerja Keungan Untuk Menilai Prospek Bisnis” Jurnal, ______________________________________________

Wirawan Nata (2012) “Statistika Ekonomi dan Bisnis”, Edisi Ketiga, penerbit Keraras Emas Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai