A. PERUSAHAAN ANAK DENGAN SAHAM PREFEREN YANG BEREDAR
Sebagian besar perusahaan modern memiliki modal yang kompleks, termasuk berbagai kategori saham preferen yang diterbitkan oleh perusahaan induk, perusahaan anak, atau keduanya. Sebagian besar saham preferen yang diterbitkan bersifat komulatif, nonpartisipatif, dan tidak berhak suara (nonvoting). Selain itu, saham ini biasanya juga memiliki hak preferensi ketika terjadi likuidasi dan sering kali bisa ditarik dengan harga di atas nilai nominal atau nilai likuidasi, laba bersih perusahaan investee yang memiliki saham preferen yang beredar dialokasikan pertama kepada pemegang saham preferen berdasarkan kontrak saham preferen, sedangkan sisanya dialokasikan ke pemegang saham biasa. Demikian juga, ekuitas pemegang saham investee dialokasikan pertama kali ke pemegang saham preferen berdasarkan kontrak saham preferen dan sisanya dialokasikan ke pemegang saham biasa. Jika saham preferen memiliki harga penarikan (call price) atau harga penebusan (redemption), nilai inilah yang digunakan untuk mengalokasikan ekuitas investee kepada pemegang saham preferen. Jika tidak ada provisi penebusan, kita akan mendasarkan pengalokasian ekuitas ke saham preferenpada nilai nominal saham ditambah setiap premi likuidasi. Selain itu, kita juga harus melibatkan setiap deviden yang tertungggak atas saham preferen kumulatif dalam ekuitas yang dialokasikan kepada pemegang saham preferen. Untuk saham preferen nonpartisipatif, laba dibebankan ke pemegang saham preferen berdasarkan tingkat atau nilai preferensi. Jika saham preferennya berkisar kumulatif dan nonpartisipatif, laba tahun berjalan yang dibebankan ke pemegang saham preferen merupakan dividen tahun berjalan, tanpa memandang apakah dewan direksi hanya mengumumkan dividen tahun berjalan, dividen tahun berjalan ditambah dividen uji sebelum tertunggak tahun, atau tidak mengumumkan dividen sama sekali. Kita akan membebankan laba ke saham preferen nonkumulatif dan nonpartisipatif hanya jika dividen diumumkan dan hanya sejumlah yang diumumkan. Saham Preferen Perusahaan Anak Diakuisisi oleh Perusahaan Induk Pembelian saham preferen perusahaan anak yang beredar oleh perusahaan induk mengakibatkan penarikan saham yang dibeli dari sudut pandang entitas konsolidasi. Saham ditarik untuk tujuan laporan konsolidasi karena nilai bukunya tidak lagi disajikan sebagai hak minoritas dalam neraca konsolidasi. Akan tetapi, penarikan tersebut sebenarnya merupakan penarikan konstruktif, karena kita melaporkan investasi dalam saham preferen (pembukuan perusahaan induk) dan ekuitas saham preferen (pembukuan perusahaan anak) sebagai saham yang beredar dalam laporan keuangan terpisah milik perusahaan induk dan perusahaan anak. Penarikan konstruktif saham preferen perusahaan anak melalui pembelian yang dilakukan oleh perusahaan induk dilaporkan sebagai penarikan aktual dalam laporan keuangan konsolidasi. Jadi, ekuitas yang berhubungan dengan saham preferen yang dimiliki oleh perusahaan induk dan investasi dalam saham preferen harus dieliminasi, dan setiap perbedaan dibebankan atau dikredit ke modal disetor tambahan yang juga akan dilaporkan dalam neraca konsolidasi. B. LABA PER SAHAM PERUSAHAAN INDUK DAN KONSOLIDASI Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP) mengharuskan semua perusahaan menghitung dan melaporkan laba persaham (earning per share-(EPS) dasar dan yang didilusi (jika dapat diaplikasikan). Entitas konsolidasi biasanya mengungkapkan EPS atas dasar konsolidasi. Laba bersih dan laba persaham (earning per share-(EPS) perusahaan induk menurut metode ekuitas sama dengan laba bersih konsolidasi dan laba persaham konsolidasi. Akan tetapi perbedaan perhitungan untuk menentukan laba bersih perusahaan induk dan laba bersih konsolidasi (yaitu, konsolidasi satu baris versus konsolidasi) tidak merembet ke perhitungan EPS. Perhitungan EPS perusahaan induk sama dengan perhitungan EPS konsolidasi. Prosedur EPS untuk investor ekuitas yang dapat menggunakan pengaruh yang signifikan terhadap investee sama dengan prosedur untuk investor perusahaan induk. Meskipun hubungan antara perusahaan induk dan perusahaan anak ditekankan dalam bagian ini, pembahasan dan ilustrasi yang diberikan juga dapat diterapkan untuk investasi yang diperhitungkan menurut metode ekuitas. Prosedur yang digunakan perusahaan induk untuk menghitung EPS tergantung pada struktur modal perusahaan anak. Apabila perusahaan anak (atau investee ekuitas) tidak memiliki sekuritas dilutif yang potensial, prosedur yang diterapkan untuk menghitung EPS konsolidasi sama dengan prosedur untuk entitas yang terpisah. Akan tetapi, jika perusahaan anak memiliki sekuritas dilutif potensial yang beredar, dilusi potensial harus dipertimbangkan dalam menghitung EPS dilutif perusahaan induk. Jika sekuritas dilutif perusahaan anak dapat di konversi menjadi saham biasa perusahaan induk, sekuritas tersebut diperlakukan sebagai sekuritas dilutif perusahaan induk dan dilibatkan secara langsung dalam perhitungan EPS perusahaan induk. Pada kasus ini, perhitungan EPS perusahaan anak tidak dibutuhkan (atau digunakan) dalam menghitung EPS perusahaan induk.