NIM : 042777668 Nama Mata Kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen Kode Mata Kuliah : EKS14416 Jumlah sks : 3 (Tiga) sks Nama Pengembang : Yudhi Prasetiyo, S.E., M.Ak. Nama Penelaah :- Status Pengembangan : Baru Tahun Pengembangan : 2023 Edisi Ke : 4 (Empat)
Soal Kasus! (Untuk Pertanyaan No 1 dan 2)
Watch Apple: Mengelola Resistensi Inovasi Pada April 2015, Apple Inc. (Apple) meluncurkan jam tangan pintar inovatif yang mengintegrasikan kebugaran dan kesehatan kemampuan terkait dengan sistem operasi seluler (iOS) Apple serta produk dan layanan lainnya. Inovasi diposisikan untuk menjadi pengubah permainan; namun, pada pertengahan 2016, Tim Cook, kepala eksekutif Apple petugas, mengakui bahwa Apple Watch tidak menciptakan dampak pasar yang diharapkan perusahaan. Penjualan 55 persen lebih rendah pada kuartal kedua tahun 2016 dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Alasan kinerja ini tersebar di seluruh "P" pemasaran: produk, harga, tempat, dan promosi. Kekhawatiran semakin ditekankan di negara-negara berkembang, di mana pendapatan siap pakai secara signifikan lebih rendah daripada di negara maju. Namun, mengingat prospek pertumbuhan yang stagnan di negara maju ekonomi, Apple telah mempertimbangkan strategi untuk memperluas kehadirannya secara agresif di negara-negara berkembang. Dengan demikian, Apple memiliki pilihan terbatas untuk mengatasi masalah penggunaan Apple Watch; satu Pilihannya adalah menyelaraskan kembali strategi bauran pemasarannya untuk mengurangi resistensi terhadap Apple Watch. Sumber: Studi kasus dikembangkan dari Harvard Business Publishing Education dengan Judul “Watch Apple: Managing Innovation Resistance”
No Soal Sumber Skor
Tugas 1 Dalam kasus diatas Apple sudah melakukan marketing mix dalam Modul 7. memasarkan produknya, namun masih belum maksimal. Sebutkan alat Kegiatan 25 pemasaran dalam marketing mix! Belajar 1. Jawab : Gambaran 1. Produk (product) Umum Produk bermakna sebagai sesuatu yang ditawarkan baik berwujud fisik Aktivitas ataupun tidak, yang dapat ditawarkan kepada konsumen. Produk dihasilkan Manajemen Pemasaran dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kebutuhan mengarah kepada keperluan atas sesuatu yang perlu dipenuhi. Seperti yang diketahui kebutuhan dibagi menjadi kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan turunan lainnya. Kebutuhan akan dipengaruhi atas faktor lingkungan, waktu, kebiasaan dan faktor lainnya. Terkadang cara individu memandang suatu kebutuhan dengan individu lainnya dapat berbeda-beda. Konsep lainnya mencakup keinginan, keinginan bermakna hasrat untuk mendapatkan atau menghendaki sesuatu. Terkadang keinginan dan kebutuhan akan berbeda dan terkadang tidak jarang terjadi benturan apa saja yang perlu lebih diutamakan antara kebutuhan dan keinginan. Pemahaman atas konsep kebutuhan dan keinginan ini lah yang perlu dikembangkan oleh suatu organisasi untuk menghasilkan suatu produk. Kemampuan untuk menganalisis serta memahami kebutuhan dan keinginan calon konsumen menjadi sesuatu yang sangat berharga, sehingga organisasi dapat menghasilkan suatu produk yang dapat memenuhi harapan serta keinginan calon konsumen atas suatu produk. Sebagai gamabaran, seorang calon konsumen yang lebih berfokus pada fungsionalitas produk, akan lebih tertarik untuk mengambil keputusan membeli suatu produk alat komnukasi yang dapat memenuhi kebutuhannya untuk mempermudah proses komunikasi yang mempunyai beberapa fungsi dan fitur tetapi tidak pernah dia butuhkan. 2. Harga (price). Harga merupakan komponen nilai jual atas suatu produk yang mempertimbangkan segala aspek yang berkaitan dengan upaya atau biaya yang telah dikeluarkan untuk dapat menghasilkan suatu produk, ditambah dengan tambahan nilai atas manfaat dan kegunaan dari suatu produk. Harga berkenaan dengan kebijakan startegis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok konsumen. Sama dengan komponen bauran pemasaran lainnya, tingkat harga menjadi salah satu komponen yang sangat sensitif, kadang kala tingkat harga dapat mempengaruhi secara signifikan keputusan atas membeli atau tidak membeli suatu produk. Dengan kata lain tingkat harga dapat menjadi faktor penggugur maupun pengambil keputusan atas jadi atau tidaknya konsumen membeli suatu produk. Sebagai contoh sebuah perusahaan yang telah memiliki kualitas produk, strategi promosi, dan strategi penempatan yang baik mengalami kegagalan dalam menjual produk disebabkan oleh kesalahan menentukan tingkat harga, yang mengakibatkan harga jual produk menjadi tidak rasional. 3. Tempat (place). Tempat berkaitan dengan dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk. Pemilihan tempat yang baik harus mengkombinasikan berbagai dasar pertimbangan. Beberapa aspek yang berkaitan dengan tempat seperti cara mengakses, ruang lingkup, lokasi, transportasi dan komponen lainnya yang tidak kalah penting. Di samping itu terdapat pula dasar yang tidak boleh dilupakan, yaitu pertimbangan berkaitan dengan manfaat yang dapat diperoleh serta biaya yang perlu dikeluarkan. Contohnya adalah tingkat penjualan air minum mineral dalam kemasan di daerah yang beriklim panas sewajarnya akan lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan di daerah yang beriklim dingin. 4. Promosi (promotion) Promosi merupakan suatu upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen. Promosi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Inti dari kegiatan promosi yaitu proses komunikasi secara efektif. Makna yang terkandung pada kegiatan komunikasi efektif dalam kaitannya dengan kegiatan pemasaran yaitu bagaimana organisasi dapat mengkomunikasikan kelebihan-kelebihan atas produk yang ditawarkan dan sesuai dengan kebutuhan serta keinginan konsumen sehingga dapat mempengaruhi pandangannya atas produk yang ditawarkan. Pada dasarnya organisasi tidak harus mengadakan program promosi yang mewah, tetapi yang dibutuhkan adalah makna dari kegiatan promosi yang dilakukan apakah dapat mempengaruhi calon konsumen dalam mengambil keputusan atau tidak. 2 Apple terus meningkatkan penjualnya ke negara- negara yang masih Modul 7. berkembang dengan menyelaraskan strategi yang akan digunakan, terutama Kegiatan bantuan teknologi. menurut anda apa saja manfaat yang didapatkan jika Belajar 2. Metode 25 pemasaran produk dilakukan dengan bantuan teknologi! Pengendalia Jawab : n 1. Mempercepat proses pengambilan keputusan karena seluruh data yang manajemen dibutuhkan untuk menunjang pengambilan keputusan dapat diperoleh secara Pemasaran langsung (real time); 2. Mempermudah proses evaluasi dan pengendalian kerja, karena proses komunikasi data aktivitas kerja dapat dilakukan dengan cepat; 3. Meminimalisir beban biaya perjalanan yang sebelumnya cukup besar dikeluarkan untuk mengadakan rapat-rapat koordinasi secara langsung di kantor cabang atau kantor pusat. 3 Dalam proses produksi, terutama proses produksi barang salah satu bagian Modul 8. terpenting adalah berhubungan dengan kegiatan pengelolaan persediaan, di Kegiatan mana persediaan dapat dikelompokkan menjadi persediaan bahan baku (raw Belajar 1. material). barang dalam proses (work in process), dan barang jadi (finished Gambara n Umum 25 good). Sebutkan dan jelaskan pengorganisasian dari persediaan! Aktivitas Jawab : Manajem Dalam proses produksi, terutama proses produksi barang salah satu bagian en terpenting adalah berhubungan dengan kegiatan pengelolaan persediaan , Produksi dimana persediaan dapat dikelompokkan menjadi persediaan bahan baku (raw material), barang dalam proses (work in process) dan barang jadi (finished good). Dalam proses pengelolaannya , organisasi perlu menghitung dan mengorganisasikan secara tepat penggunaan persediaan agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan efisien, juga secara langsung maupun tidak langsung dapat memperbesar potensi keuntungan penjualan produk yang dapat diperoleh. Pengorganisasian persediaan dimulai dari tahap pembelian, pemroduksian, pengiriman, sampai penyimpanannya. Seluruh risiko yang berpotensi dapat mengakibatkan ketidakefisienan bahkan kegagalan pencapaian tujuan fungsi produksi harus mampu dianalisis dan ditangani oleh sistem pengendalian manajemen yang baik dan terintegrasi. Pengorganisasian yang dilakukan contohnya meliputi berikut ini : 1. Pengorganisasian pembelian bahan baku, salah satunya dilakukan dengan cara menghitung secara tepat bahan baku yang dibutuhkan. Dengan perhitungan secara tepat, diharapkan tidak terjadi ketidakefisienan pembelian bahan baku dengan pembelian yang berlebih. Di samping itu kekurangan dalam pembelian bahan baku juga dapat mengakibatkan proses produksi yang tidak efisien. Ketidakefisienan yang dapat terjadi dari kedua kejadian tersebut dapat berkaitan dengan masalah waktu, biaya, personil pelaksana dan faktor-faktor lainnya. 2. Pada proses pemroduksian juga perlu dilakukan pengendalian berkaitan dengan pelaksanaan manajemen persediaan. Proses pembuatan produk sebaiknya didahului dengan perencanaan produksi yang matang, sehingga hal ini dapat meminimalisir terjadinya proses produksi yang tidak efisien mengakibatkan banyak tersisanya material-material sisa produksi yang masih dapat dimanfaatkan. Proses produksi juga sebaiknya dilakukan sesuai kebutuhan aktual agar tidak terjadinya penumpukan stok persediaan di gudang. 3. Pengiriman persediaan sedapat mungkin dilakukan pada saat yang tepat ketika material tersebut sudah dibutuhkan, tidak terlampau cepat dan tidak terlmabat. Ketepatan pengiriman persediaan dapat meningkatkan nilai manfaat atas barang yang dikirimkan. Disamping itu masalah keamanan pengiriman barang juga perlu diperhatikan, risiko yang mungkin bisa timbul pada saat proses pengiriman barang di antaranya, risiko kerusakan dan pencurian. 4. Pengelolaan penyimpanan persediaan juga perlu dilakukan agar barang yang dimiliki dapat terjaga kualitas serta kuantitasnya dari risiko kesalahan dan kecurangan yang dapat menganggu keberadaan persediaan. Beberapa metode pengelolaan persediaan yang sudah dikenal diantarnya : - Economic Order Quantity (EOQ), metode manajemen persediaan yang klasik dan sederhana. Data yang diperlukan dalam metode ini titik batas jumlah minimum untuk memesan persediaan kembali, biaya penyimpanan, biaya pesan dan tingkat permintaan. - Material Requirements Planning (MRP), prosedur yang sistematis untuk penentuan kuantitas serta waktu dalam proses perencanaan dan pengendalian kebutuhan bahan terhadap komponen-komponen permintaan yang saling bergantungan. - Just In Time (JIT), kegiatan produksi terjadi sebagai tindak lanjut dari pesanan. 4 Berdasarkan gambaran proses kerja dan proses komunikasi, dapat tergambar bahwa latar belakang utama proses pelaksanaan organisasi nirlaba Modul 9. Kegiatan menggunakan basis gotong royong serta kebersamaan. sebutkan Belajar 1. 25 dan jelaskan tim internal organisasi nirlaba secara umum! Gambaran Jawab : Umum 1. Dewan Pengurus Aktivitas Sebagaimana pada fungsi organisasi secara umum, dewan pengurus Manajemen merupakan kumpulan dari para personil yang bertugas melaksanakan Organisasi kegiatan operasional sehari-hari organisasi berdasarkan prosedur kerja Nirlaba tertentu yang sudah dimiliki. Susunan kepengurusan biasanya bergantung pada ruang lingkup dan kebutuhan organisasi itu sendiri. 2. Dewan Penasihat Dewan Penasihat dibentuk untuk mengarahkan kebutuhan tertentu yang berada di luar peranan dan tanggung jawab dewan pengurus. Dewan penasihat bekerjasama dengan stakeholder lain, terutama dewan pengurus, untuk dapat mencapai tujuan-tujuan bersama yang sudh ditetapkan organisasi. Sebagian terdapat kesamaan antara fungsi dewan penasihat dengan dewan komisaris yang ada dalam organisasi profit, namun ada beberapa hal yang membedakan antara dewan penasihat pada organisasi nirlaba dengan dewan komisaris dalam organisasi profit. Dewan komisaris selain memberikan nasihat dan masukan kepada dewan pengurus, mereka juga menjalankan fungsi pengawasan atas pelaksanaan kerja dewan pengurus. Hal ini sedikit perbedaannya, dimana dewan penasihat tidak dibebani kewenangan secara langsung untuk mengawasi kegiatan kerja dewan pengurus