Pada tanggal 10 Mei 2020, LKS Sejahtera melakukan transaksi dengan data-data sebagai berikut:
A. Jenis Akad (Pertama) : Ijarah
Nama Penyewa : Husna
Jenis Barang yang disewa : Avanza
Harga Barang Perolehan : Rp. 140.000.000
Nilai Sisa/ Residual Value : Rp.1
Total Pembayaran Sewa Per thn : Rp. 36.000.000 (Rp. 3.000.000/bln)
Jangka Waktu Sewa : 1 (satu) tahun
Uang Muka Sewa dari penyewa : Rp. 18.000.000
Biaya Administrasi : Rp. 400.000
Pengikatan : di bawah tangan
2) Atas jurnal transaksi diatas akan mengakibatkan perubahan posisi akun-akun dan laporan
posisi keuangan (neraca) LKS Sejahtera sebagai berikut:
a). Persediaan?
b). Aset Ijarah?
c). Aset Ijarah Muntahiya Bittamlik?
d) Neraca?
Kasus B
2. Kasus A
Kasus B
3. PSAK 105 merupakan standar akuntansi untuk transaksi mudhabrabah. PSAK ini
merupakan penyempurnaan dari PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah (2002) yang mengatur
mengenai Mudharabah. Bentuk penyempurnaan dan penambahan pengaturannya adalah
sebagai berikut :
PSAK 105 berlaku untuk entitas yang melakukan transaksi Mudharabah baik sebagai
pemilik dana (shahibul maal) maupun pengelola dana (mudharib). Namun, PSAK ini tidak berlaku
untuk obligasi syariah (sukuk) yang menggunakan akad Mudharabah. Sistematika penulisan
secara garis besar disusun dengan memisahkan akuntansi untuk pemilik dana (shahibul maal) dan
akuntansi untuk pengelola dana (mudharib) dalam transaksi Mudharabah.
Mudharabah yang dimaksud dalam PSAK ini terdiri dari Mudharabah mutlaqah,
Mudharabah muqayyadah, dan Mudharabah musytarakah.
Pada bagian pengakuan dan pengukuran untuk entitas sebagai pemilik dana penyempurnaan
dilakukan untuk :
a. Pengakuan investasi Mudharabah pada saat penyaluran daana syrkah temporer; dan
b. Pengakuan keuntungan / kerugian atas penyerahan asset nonkas dalam investasi
Mudharabah.
Pada bagian pengakuan dan pengukuran untuk akuntansi pembeli, penyempurnaan dilakukan
untuk :
a. Pengakuan dana syirkah temporer kelolaan;
b. Pengakuan modal mudharib bersama-sama dengan modal pemilik dana (shahibul maal)
dalam Mudharabah musytarakah.
Karakteristik
Entitas dapat bertindak baik sebagai pemilik dana atau pengelola dana.
Mudharabah terdiri dari mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah, dan
Mudharabah musytarakah. Jika entitas bertindak sebagai pengelola dana, dana yang
diterima disajikan sebagai dana syirkah temporer.
Dalam Mudharabah muqayyadah, contoh batasan antara lain :
Pembagian hasil usaha Mudharabah dapat dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil atau bagi
laba. Dalam prinsip bagi hasil usaha berdasarkan bagi hasil, dasar pembagian hasil usaha adalah laba
bruto (gross profit) bukan total pendapatan usaha (omset). Sedangkan dalam prinsip bagi laba, dasar
pembagian adalah laba bersih yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan
modal Mudharabah.