Anda di halaman 1dari 2

ZakkyRamadhani N / 041800916/ Akuntansi

Re Diskusi

Manajemen Pemasaran
Pengambilan Keutusan Konsumen

Perilaku konsumen dapat didefinisikan proses mental dan emosional serta aktifitas fisik yang
dilakukan individu individu ketika mereka memilih, membeli, menggunakan, dan mengatur barang
dan jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu (Bearden dkk, 1995, p. 106).
Sedangakan menurut Kotler dan Keller (2006, p.163) yaitu sebagai studi tetang bagaimana individu,
kelompok, dan organisasi memilih, memeli, memuaskan kebutuhan mereka.

Sebagai Konsumen, apabila saya ingin membeli suatu produk ataupun jasa, misalkan saya
akan membeli suatu jasa servis sepeda motor, maka saya akan menggunakan 5 tahapan proses
pengambilan konsumen sebagai berikut:

1. Pengenalan Kebutuhan
Proses ini saya akan mengenali adanya masalah atau kebutuhan yang dapat dipicu oleh
rangsangan internal (dari dalam diri) dan rangsangan eksternal (lingkungan). Pada sisi yang lain di
tahap ini pemasar (dalam kasus ini pemilik jasa servis / bengkel) perlu mengenal berbagai hal yang
dapat menggerakkan kebutuhan atau minat tertentu  konsumen dengan melaukan semacam riset
untuk memperoleh jawaban apakah kebutuhan yang dirasakan atau masalah yang timbul, apa yang
menyebabkan semua itu muncul dan bagaimana kebutuhan atau masalah itu menyebabkan
seseorang mencari produk tersebut.
Dalam contoh kasus servis sepeda motor, saya akan mencoba mengenali, apakah saya telah
saatnya (benar benar ada kebutuhan) melakukan servis atau belum. Bagaimana saya mengenalinya?
Melalui rangsangan internal, yaitu hanya sekedar ingin, atau eksternal yang berasal dari sepeda
motor saya, dilihat dari performa saat berkendara, yang nantinya akan lebih berpengaruh pada
“servis sepeda motor sesuai kebutuhan”.

2. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari informasi lebih banyak informasi,
tetapi mungkin juga tidak. Dalam contoh kasus yang saya buat, saya mencari informasi kepada
teman teman yang memiliki sepeda motor dengan merek sama, dan dimana bengkel yang biasa
mereka kunjungi setiap kali melakukan servis sepeda motor, fasilitas apa saja yang di dapat, dan
tentunya hasil servis sendiri.
Disatu sisi, pemasar sebaiknya juga memberikan informasi kepada konsumen mengenai apa
saja fasiitas yang diberikan, serta kelebihan yang dimilik dalam penangan jasa servis dari pada
bengkel lain.
3. Evaluasi Alternatif
Pada tahap ini konsumen dihadapkan pada beberapa pilihan produk yang akan dibelinya.
Untuk itu konsumen melakukan evaluasi terhadap barang mana yang benar-benar paling cocok
untuk dibeli sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Pada contoh kasus diatas, evaluasi alternati
dapat disimpulkan dari hasil –encarianinformasi yang telah didapatkan, misal Bengkel A dalam jasa
servis memberikan onus cuci motor, namun untuk hasil servis kurang memuaskan, sedangkan
Bengkel B, tidak menyediakan cuci motor gratis, namun dari performance asil sepeda motor cukup
baik.
Pemasar sendiri harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya
mengevaluasi alternatif merek maupun fasiitas fasilitas yang dibeikan (dalam konteks bengkel
sepeda motor) Bila mereka mengetahui proses evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar dapat
membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan pembeli, salahsatunya bisa dengan
memberi kemudahan bagi para konsumennya.

4. Keputusan Membeli
Keputusan membeli merupakan tahap dari proses keputusan membeli yaitu ketika
konsumen benar-benar membeli produk. Pada umumnya, keputusan membeli yang dilakukan
konsumen adalah membeli poduk yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul antara niat
untuk membeli dan keputusan untuk membeli yaitu sikap orang lain dan situasi yang tidak
diharapkan. Dalam kasuss tersebut, sebagai konsumen saya akan berpikir terlebih dahulu, apakah
memang sudah waktunya sepeda motor aya masuk bengkel atau belum, kemudian apabila sudah
waktunya untuk diservis maka saya kan memilih mana tempat servis yang terbaik dengan
membandingkan beberapa infrmasi yang telah didapat sebelumnya

5. Tingkah Laku Pasca Pembelian


Setelah membeli poduk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas terhadap barang yang
dibeli. Pembeli akan menentukan puas atau tidak itu terletak pada hubungan antara harapan
konsumen dan prestasi yang diterima dari produk. Nah kepuasan atau ketidakpuasan saya sebagai
konsumen berdasar dari hasil servis sepeda motor tersebut, apakah ketika keluar bengkel
performance motor akan bertahan lama atau tidak itulah yang menjadi variabe utama disamping
adanya fasilitas lain, seerti keudahan antrean, gratis jasa cuci dan sebagainya,

BMP Manajemen Pemasaran EKMA4216 Edisi 2

http://www.pendidikanekonomi.com/2013/01/tahap-tahap-keputusan-pembelian.html

Anda mungkin juga menyukai