Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen Menurut J.F Engel pengertian perilaku konsumen adalah
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan
keputusan, persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.1 Perilaku konsumen
adalah bagaimana konsumen akan menanggapi atau akan merespons bila terjadi
perubahan harga atas suatu permintaan barang atau jasa yang diperlukan.2 Perilaku
konsumen akan termotivasi oleh kebutuhan. Kebutuhan akan memunculkan perilaku
yang diperkirakan memiliki kemungkinan terbesar untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Kebutuhan yang dirasakan akan diekspresikan dalam perilaku konsumsi. Jadi dengan
kata lain setiap perilaku seseorang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan, keinginan,
atau tujuan tertentu dalam memperolehnya. Sementara motivasi yang memberi tenaga
atau dorongan untuk menggerakkan seseorang agar berperilaku tertentu.Sehingga
perilaku yang dimunculkan oleh konsumen adalah merupakan perwujudan dari adanya
motivasi dari dalam diri konsumen tersebut.Perilaku yang dapat diamati oleh pemasar
adalah seperangkat dari keputusan pemilihan suatu produk yang dibeli untuk
pemenuhan atas kebutuhan dan keinginanya.Keputusan pemilihan suatu produk yang
dibeli untuk pemenuhan atas kebutuhan dan keinginanya.Minat berbelanja termasuk
suatu perilaku konsumen. Kosumen akan merespon suatu stimulan yang diberikan
dengan suatu tindakan. Seperti harga yang rendah akan menimbulkan perilaku
konsumen yang cenderung meningkatkan minat yang tinggi. Promosi yang intens akan
membangkitkan keinginan konsumen untuk tertarik.

2.2. Variabel Penelitian


2.2.1. Keputusan Pembelian
Menurut Tjiptono (2014) keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana
konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek
tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternatif tersebut dapat
memecahkan masalahnya, yang kemudian mengarah kepada keputusan pembelian,
Sebelum melakukan pembelian sering kali konsumen mempertimbangkan berbagai hal
seperti : uang, waktu, keluarga, dan lain sebagainya, Karena mereka dengan rela
mengorbankan hal yang mereka inginkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, Oleh
sebab itu konsumen sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan, Konsumen
sangat tidak ingin mengkorbankan hal-hal yang di punya demi produk yang dia inginkan
tetapi konsumen tersebut tidak merasa puas karena kecewa dengan kualitas produk
tersebut, Alhasil mereka tidak akan membeli produk tersebut untuk kedua kalinya,.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008) mendefinisikan keputusan pembelian
sebagai sebuah proses dimana konsumen mengenai masalahnya, mencari inforrmasi
mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing
alternative tersebut dapat memecahkan masalahnya yang kemudian mengarah kepada
keputusan pembelian, Jadi dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah
proses yang dilakukan oleh konsumen sebelum membeli produk tersebut. Menurut
Kotler dan Keller (2012) proses keputusan pembelian yang merupakan proses dimana
konsumen melewati lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi,
evaluasi alternative, keputusan pembelian dan perilaku panca pembelian yang dimulai
jauh sebelum actual dilakukan dan memiliki dampak setelah itu.

2.2.1.1. Proses Keputusan Pembelian


Dalam membuat sebuah keputusan, Konsumen pasti akan melewati proses –
proses tertentu, Konsumen dapat memilih untuk membeli produk tersebut dengan
menentukan pilihan yang akan konsumen itu pilih. Proses pembelian yang rumit
biasanya melibakan beberapa keputusan (Kotler dan Keller, 2009) Terdapat pada
gambar 1.3

Mengenali Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku setelah


Kebutuhan Informasi Altermatif Membeli Pembelian

Sumber : Kotler dan Keller ( 2009)


Gambar 2.1
Proses Pembelian
Dalam gambar diatas dapat di simpulkan bahwa konsumen akan mengalami
beberapa proses setiap melakukan pembelian, Tetapi jika pembelian yang rutin,
Konsumen sering kali melewati beberapa tahap proses pembelian, hal ini karena
konsumen sudah mengenali atau mengingat kebutuhan nya sehinggan bisa langsung ke
keputusan pembelian tanpa melewati tahap pencarian informasi dan evaluasi,
Konsumen menghadapi situasi membeli yang kompleks dan baru ketika model tersebut
menunjukan semua pertimbangan untuk muncul.
Pada tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Pengenalan Masalah
Tahap awal konsumen mengenali adanya masalah dalam kebutuhan dengan
produk yang mau di beli, Konsumen merasa adanya perbedaan antara keadaan aktual
dan keadaan yang ia inginkan.
b. Pencarian Informasi
Konsumen mencari informasi tentang produk yang dia anggap bisa memenuhi
kebutuhan dan keinginannya melalui beberapa sumber yang dia percaya.
c. Pengevaluasian / Penilaian Alternatif
Bagaimana cara konsumen menyimpulkan suatu informasi yang diperoleh dari
beberapa evaluasi prosedur yang akan digunakan untuk menentukan keputusan
pembelian.
d. Keputusan Pembelian
Konsumen melakukan pengevaluasian terhadap berbagai merek dan akan
mengambil keputusan dengan mengevaluasi informasi yang konsumen peroleh dengan
merek yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
e. Perilaku Setelah Pembelian
Kondisi dimana konsumen telah melakukan keputusan pembelian untuk suatu
produk atau jasa dan akan mengalami tingkat kepuasaan atau ketidakpuasan.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian


adalah tindakan konsumen sebelum membeli produk dengan mencari berbagai
informasi terlebih dahulu tentang produk atau jasa yang dinginkan untuk
mempertimbangkan dengan merek produk lain yang sejenis, Oleh sebab itu keputusan
pembelian konsumen harus melalui beberapa proses pemilihan yang merupakan salah
satu penyelesaian masalah dalam mengambil keputusan melalui tindakan lanjut yang
nyata, Setelah itu konsumen dapat mengevaluasi produk mana yang sesuai dengan apa
yang dibutuhkannya,
Adapun peran individu yang membuat para konsumen atau calon konsumen
membuat keputusan dengan mempengaruhi melalui informasi keunggulan dan nilai
pada produk atau jasa tersebut, oleh sebab itu merupakan salah satu peran individu
dalam sebuah keputusan pembelian, Terdapat lima peran Individu dalam sebuah
keputusan membeli yaitu :
1. Pengambilan keputusan (initiator)
Individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tetapi tidak mempunyai
wewenang atau kewajiban untuk melakukannya seorang diri.
2. Individu yang mempengaruhi (Influencer)
Individu yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian individu lain baik
secara sengaja atau tidak sengaja.
3. Pembelian keputusan (Decider)
Yang membuat keputusan membeli atau tidaknya suatu produk atau bagaimana
cara membelinya adalah indiviu itu sendiri.
4. Pembeli (Buyer)
Individu yang sedang melakukan pembelian suatu produk atau jasa.
5. Pemakai (User)
Individu yang menggunakan atau menikmati produk atau jasa yang sudah dibeli.

2.1.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian


Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia
membeli barang-barang dan jasa perusahaan (di samping barang lain) pada saat
mereka membutuhkan. Hal ini sangat bergantung bagi manajer pemasaran untuk
memahami “mengapa” dan “bagaimana” tingkah laku konsumen tersebut demikian
sehingga perusahaan dapat mengembangkan , menentukan harga, mempromosikan
dan mendistribusikan produknya dengan baik. Dengan mempelajari perilaku konsumen,
manajer akan mengetahui kesempatan yang baru yang berasal dari belum terpenuhinya
kebutuhan dan kemudian megidentifikasikan untuk mengadakan segmentasi pasar
Assauri (2008).
Adapun faktor-faktor perilaku konsumen yang mempengaruhi pembelian produk
menurut Suryani (2008) adalah sebagai berikut :
1. Produk
Alat bauran pemasaran yang paling mendasar adalah produk. Produk
merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
dicari,dibeli , digunakan , atau dikomsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang dimaksudkan dalam hal ini dapat
berupa barang secara fisik, jasa, keperibadian, tempat, organisasi , dan gagasan atau
ide. Secara konseptual.Produk adalah pemahaman subyektif dari produsen oragnisasi
melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai kometensi, sesuai
kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Menurut Kolter (2008)
mendefinisikan “produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, pemakaian, ia meliputi benda fisik, jasa orang ,tempat ,
organisasi , dan gagasan”. Dari definisi diatas, maka dapatlah kita melihat bahwa produk
merupakan salah satu yang dipandang sebagai cara untuk memuaskan konsumen
sebagai pembeli dan merupakan dasar dari suatu kegiatan dalam suatu perusahaan.
2. Harga
Sebelum memasarkan produknya dipasar, perusahaan, perlu menempatkan
harga produk tersebut.Harga adalah merupakan salah satu unsur pemasaranyang
penting dalam dunia perdagangan dewasa ini khususnya dalam dunia persaingan bagi
setiap perusahaan.Definisi harga menurut Gitosudarmo (20008) “harga adalah sejumlah
uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang dan jasa-jasa tertentu atau
kombinasi dari keduanya”.Sedangkan harga menurut Assauri (2008) “harga merupakan
satu-satunya unsur-unsur marketing mix yang menghasilkan pendapatan penjualan,
sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja.
3. Promosi
Promosi merupakan salah satu aspek penting kegiatan pemasaran, sebab
promosi dapat mempengaruhi perilaku konsumen, terhadap produk perusahaan
.Disamping itu promosi digunakan sebagai komunikasi antara produsen
perusahaan.Disamping itu promosi dapat digunakan sebagai komunikasi antara
produsen kekonsumen. Promosi juga merupakan sarana dalam memperkenalkan jeni,
harga , bentuk , warna , dan kualitas dari produk yang dihasilkan . Definisi diatas
menekankan bahwa kegiatan promosi tidak boleh berhenti hanya pada
memperkenalkan produk pada konsumen saja, akan tetapi harus dilanjutkan dengan
upaya untuk mempengaruhi agar konsumen tersebut menjadi senang dan kemudian
membeli produknya”.
Gitosudarmo (2008) menjelaskan bahwa “Promosi adalah kegiatan yang
ditunjukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan
produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka
menjadi senang lalu membeli produk tersebit”.Jadi secara besar tujuan promosi dapat
dibagi dua yaitu, tujuan jangka panjang (misalnya menaikan penjualan).Promsi
mencakup semua kegiatan perusahaan untuk memperkenalkan produk dan bertujuan
mempertinggi citra perusahaan dan agar konsumen tertarik untuk membelinya.
Beberapa kegiatan yang ada didalam promosi ini umumnya ada empat menurut
Gitosudarmo (2008) yaitu:
1. Periklanan
2. Personal seling
3. Promosi penjualan
4. Publisitas dan hubungan masyarakat

4. Place
Pengusaha haruslah menyebarkan barang-barangnya ke tempat konsumen itu
berada.Hal ini merupakan tugas untuk mendistribusikan barangnya kepada
konsumen.Untuk keperluan tersebut perusahaan dapat menggunakan berbagaibentuk
saluran distribusi yang mungkin dilakukannya.

2.1.1.3. Indikator Keputusan Pembelian


Ada 5 (Lima) indikator yang harus diperhatikan dalam menjalankan
keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller (2012) :
1. Pengenalan kebutuhan
2. Pencarian Informasi
3. Evaluasi Alternatif
4. Keputusan Pembelian
5. Perilaku Pasca Pembelian

2.2.2. Fitur Produk


Fitur dapat dikatakan sebagai aspek sekunder dari suatu produk, Dalam teori
pemasaran fitur adalah salah satu element atribut produk, Menurut Ginting (2012) alat
pesaing untuk mendiferensiasikan (membedakan) produk perusahaan dari produk
pesaing.
Fitur merupakan ciri dari suatu produk untuk mendiferensiasikan perusahaan dari
produk lain yang sejenis, Fitur berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
Android adalah OS (Operating System) yang dipasang pada beberapa perangkat
berbeda-beda (Muhamad Ichsan, Maria Magdalena Minarsih, Leonardo Budi Hasiholan,
2015).
Fitur merupakan karakteristik tambahan yang dirancang untuk menambah
ketertarikan konsumen terhadap produk atau menyempurnakan fungsi produk, Fitur
produk dapat menjadi ukuran dalam pemilihan suatu produk diantaranya adalah
kelengkapan fitur, kebutuhan fitur, ketertarikan fitur,dan kemudahan dalam
penggunaannya,
Sebuah produk yang terdapat berbagai macam variasi mulai dari variasi warna, desain,
kemasan, aroma, rasa dan sebagainya dapat ditawarkan ke konsumen sebagai
pertimbangan dalam membuat keputusan pembelian, Fitur produk adalah alat untuk
membedakan produk perusahaan terhadap produk sejenis yang menjadi pesaingnya
(Kotler dan Armstrong, 2008), Dengan begitu konsumen akan semakin terpuaskan
dengan produk yang ditawarkan produsen yang sesuai dengan kebutuhannya.
2.2.2.1.Indikator Fitur
Ada 4 (Empat) indikator yang harus diperhatikan dalam menjalankan
keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller (2012) :
1. Kelengkapan Fitur
2. Kualitas Fitur
3. Keragaman fitur
4. Kepentingan fitur

2.2.3. Inovasi Produk


Menurut Tjiptono dan Chandra (2012) Inovasi adalah implementasi praktis
sebuah gagasan ke dalam produk atau proses baru, Menurut Keegan dan Green (2015)
Inovasi adalah proses untuk mendapatkan sumber daya dengan kapasitas baru untuk
menciptakan produk dan proses baru, Inovasi dapat dartikan sebagai terobosan baru
dengan produk-produk baru yang memiliki fitur lebih banyak dari produk yang
sebelumnya, Inovasi dapat berkembang apabila dilakukan perubahan secara terus
menerus, hadir dalam ritme kehidupan modern, dan mutakhir, Oleh karena itu produsen
diharapkan menciptakan inovasi-inovasi baru dan gagasan baru yang bisa menciptakan
produk yang unik dan menarik untuk dapat menarik perhatian konsumen dan dapat
memuaskan konsumen,
Inovasi dapat dikategorikan lebih ringkas dalam tiga kategori, Yaitu:
2.1 Perluasan Produk ( line extensions )
Perluasan produk adalah produk yang masih familiar bagi organisasi bisnis tetapi
baru bagi pasar.
2.2 Peniruan Produk ( me-too products )
Peniruan Produk adalah produk yang dianggap familiar oleh pasar tetapi baru bagi
bisnis.
2.3 Produk Baru ( new-too-the-world products )
Produk baru adalah produk yang dianggap baru oleh kedua pihak baik oleh
bisnis maupun oleh perusahaan.

2.2.3.1. Dimensi Inovasi


Menurut Kotler dan Armstrong (2016) Inovasi produk merupakan proses
pengembangan gagasan yang kreatif dan mengubahnya menjadi produk yang
bermanfaat, dimana terdapat lima dimensi inovasi produk yaitu :
1. Relative advantage (Keunggulan relatif) adalah sejauh mana inovasi tampak lebih
unggul terhadap produk yang sebelumnya sudah ada.
2. Compability (Kesesuaian) adalah sejauh mana inovasi produk yang dilakukan sesuai
dan cocok dengan nilai dan pengalaman dari pelanggan.
3. Divisibility (Kemampuan dibagi atau dipecah-pecah) adalah sejauh mana inovasi dapat
dicoba secara terbatas.
4. Communicability (Kemampuan komunikasi) adalah sejauh mana hasil penggunaan
inovasi tersebut dapat dikomunikasikan kepada orang lain.

2.2.3.2.Indikator Inovasi
Menurut Hubeis (2012) ada 4 (Empat) indikator dari inovasi produk, yaitu:
1. Penemuan
2. Pengembangan
3. Duplikasi
4. Sintesis

2.2.4. Persepsi Harga


Harga adalah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan,
Elemen lain menghasilkan biaya (Kotler dan Keller, 2009) Jadi dapat disimpulkan bahwa
harga adalah jumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk membeli
produk atau jasa tersebut.
Menurut Kotler dan dan Keller (2009) persepsi adalah proses yang digunakan
oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan mengintreprestasi masukan informasi
guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
Persepsi harga yaitu sebuah proses dimana pelanggan menafsirkan nilai harga
dan atribut ke barang atau pelayanan yang diinginkan(Malik dan Yaqob,2010), Persepsi
harga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian
karena informasi yang konsumen dapat tentang produk atau jasa tersebut membuat
konsumen harus mengevaluasi harga tersebut dengan nilai yang akan konsumen
dapatkan setelah membeli produk atau jasa tersebut, Adaptasi terhadap pendekatan ini
digaris besarkan pada Gambar 2.2

Informasi harga (harga yang


Sensasi dari informasi harga
ditetapkan,harga unit, data
(visual, verbal)
kredit, dsb)

Pemahaman (penerjemahan
Perilaku dan penentuan makna)

Integrasi (perbandingan harga


Afeksi dan Kognisi
dan integrasi dengan informasi
lainnya)

Pembentukan Sikap(Sikap
Lingkungan
terhadap harga dan produk)

Perilaku Konsumen

Gambar 2.2
Model Konseptual Proses kognitif dari Informasi Harga

Model tersebut menggambarkan suatu pendekatan untuk menjelaskan dampak


harga untuk sebuah produk atau situasi pembelian yang tingkat keterlibatanya tinggi.
Pada dasarnya model tersebut menyatakan bahwa informasi harga yang diterima oleh
indra penglihatan dan pendengaran, Informasi yang telah didapat kemudian dicermati
dan dipahami secara menyeluruh, Maksdunya Informasi tersebut diterjemahkan dan
mengartikan informasi tersebut dalam memproses informasi secara kognitif, Konsumen
dapat melakukan perbandingan antara harga yang ditawarkan dengan harga yang
terbentuk dalam benak mereka untuk produk tersebut, Harga yang terdapat dalam
benak mereka digunakan untuk membandingkan disebut harga referensi internal
(internal reference price), Referensi harga internal menurut konsumen adalah harga
yang pas untuk ditawarkan untuk produk tersebut, Pada dasarnya referensi harga
internal bertindak sebagai penuntun dalam mengevaluasi harga yang ditawarkan
diterima oleh konsumen atau tidak.
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bawah persepsi harga adalah cara
konsumen menilai suatu produk atau jasa yang di tawarkan dengan dilihatnya harga dari
tinggi dan rendahnya harga yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen, berikut
beberapa faktor

2.2.4.1.Faktor-faktor dalam Menentukan Kebijakan Penetapan Harga


Dalam menentukan harga perusahaan diharuskan mempertimbangkan faktor-
faktor dalam menentukan kebijakan penetapan harganya, Sehingga nantinya harga
yang akan ditawarkan ke konsumen akan diterima. Menurut Kotler dan Keller (2009)
terdapat beberapa faktor yang berpengaruh dalam penetapan harga tersebut, Yaitu :
1. Biaya menjadi batas bawah
2. Harga pesaing dan harga barang pengganti menjadi titik orientasi yang perlu
dipertimbangkan perusahaan.
3. Penilaian pelanggan terhadap fitur-fitur produk yang unik dari penawaran perusahaan
menjadi batas harga.

2.2.4.2.Indikator Persepsi Harga


Menurut Kotler (2009) ada empat indikator yang mecirikan harga yaitu:
1. Keterjangkauan harga
2. Kesesuaian harga dengan kualitas
3. Daya saing harga
4. Kesesuaian harga dengan manfaat

2.3. Hubungan Antar Variabel


2.3.1 Hubungan Fitur produk terhadap keputusan pembelian
Fitur merupakan salah satu elemen yang terdapat di dalam produk, Tetapi
menurut Kotler dan Keller (2015) fitur produk adalah sarana kompetitif untuk
mendiferensiasikan produk perusahaan untuk mendeferensiasikan produk perusahaan
dari produk pesaing, Menurut Tjiptono (2010) karena fitur produk merekat erat pada
suatu produk dan seringkali digunakan oleh konsumen sebagai dasar dan pertimbangan
untuk memutuskan membeli atau tidak suatu barang atau jasa yang ditawarkan, Hal ini
membuat konsumen menilai dan mengevaluasi produk satu dengan produk lain yang
sejenis karena konsumen perlu memilih produk mana yang akan di beli sesuai
kebutuhannya, Karena jika konsumen membeli produk gagal dari produsen akan
membuat konsumen berpindah ke merek lain, Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh N.Rahma dan Afi Rahmat Slamet (2015) dengan Judul “Pengaruh Fitur Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Oppo Dengan Word Of Mouth sebagai
Variabel Intervening “ mempunyai pengaruh positif dan berpengaruh langsung terhadap
keputusan pelanggan,
Berdasarkan teori dan uraian di atas tersebut, maka dapat disimpulkan Hipotesis
sebagai berikut :
H1 : Fitur produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Xiomi
2.3.2 Hubungan Inovasi produk terhadap keputusan pelanggan
Inovasi Produk merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian utama dari
produsen karena inovasi konsumen menjadi tidak bosen membeli produk tersebut,
Inovasi produk berpendapat bahwa inovasi dapat terus berkembang apabila dilakukan
perubahan secara terus menerus, hadir dalam ritme kehidupan modern, dan mutakhir
(Kotler dan Keller, 2012). Menurut Kotler dan Armstrong (2016) Inovasi produk
merupakan proses pengembangan gagasan yang kreatif dan mengubahnya menjadi
produk yang bermanfaat, Oleh sebab itu produsen berlomba-lomba dalam berinovasi
produk oleh sebab itu banyak produk-produk yang inovatif membuat konsumen harus
mengevaluasi dengan seksama mana yang tepat memenuhi kebutuhannya, Hal ini di
dasari oleh Penelitian Agus Rahayu dan Gita Anggarini (2013) dengan Judul : Pengaruh
Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Audio Sony” menyimpulkan
bahwa Inovasi Produk mendapatkan pengaruh besar dalam keputusan pembelian.
Berdasarkan teori dan uraian di atas , maka dapat disimpulkan hippotesis nya sebagai
berikut :
H2 : Inovasi produk berpengaruh Positif terhadap keputusan pembelian Xiomi.
2.3.3 Hubungan Persepsi harga terhadap keputusan pembelian
Persepsi harga yaitu sebuah proses dimana pelanggan menafsirkan nilai harga
dan atribut ke barang atau pelayanan yang diinginkan(Malik dan Yaqob,2010), Dimana
dalam pengambilan keputusan pembelian persepsi harga sangat berpengaruh dalam hal
tersebut. Menurut Kotler dan dan Keller (2009) persepsi adalah proses yang digunakan
oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterprestasi masukan informasi
guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti, Oleh sebab itu konsumen selalu
mengevaluasi suatu produk sebelum mengambil keputusan sesuai kemauan konsumen
tersebut, Menurut Charlie Bernando Halomoan Samosir dan Arief Bowo Prayoga K
(2015) dengan judul Jurnal “ Pengaruh Persepsi Harga Dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Produk Enervon-C” menyimpulkan bahwa persepsi
harga Enervon-C berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen di Tip-Top Ciputat,

Berdasarkan teori dan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis


sebagai berikut
H3 : Persespsi harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
smartphone Xiomi

2.4. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu

NO Peneliti/Penulis/ Judul Objek Metedo Hasil Perbedaan


Tahun Penelitian Penelitian logi dengan
Penelitian ini

N. Rachma / Afi Pengaruh Fitur Handphone Metode Dalam analisis Proposal


1 Rachmat Slamet Produk Terhadap Oppo sampel jalur Variabel skripsiini
/ 2015 Keputusan jernih X12 terhadap Y meneliti
Pembelian menunjukan mengenai
Handphone Oppo nilai pengaruh
Dengan Word Of Standardized Fitur produk,
Mouth Sebagai Coefficients Inovasi
Variabel Beta sebesar produk, dan
Intervening 0.580 atau Persepsi
58,0%. dapat harga
disimpulkan terhadap
bahwa Fitur Keputusan
produk (X1) Pembelian
mempengaruhi Smartphone
keputusan Xiomi DI
pembelian (Y) Bogor
sebesar 58,0%, sedangkan
sedangkan penulis
sisanya 42% meneliti
dipengaruhi oleh Pengaruh
variable lain di Fitur Produk
luar variabel Terhadap
bebas yang Keputusan
diteliti. Pembelian
Handphone
Oppo Dengan
Word Of
Mouth
Sebagai
Variabel
Intervening
Agus Rahayu / Pengaruh Inovasi Audio Sony Survey Berdasarkan Proposal
2 Gita Anggarini / Produk Terhadap explan jumlah skor skripsi ini
2009 Keputusan atory hasil meneliti
Pembelian pengumpulan mengenai
Produk Audio data inovasi pengaruh
Sony produk adalah Fitur produk,
3085, dengan Inovasi
demikian maka produk, dan
inovasi produk Persepsi
menurut harga
persepsi 60 terhadap
responden Keputusan
adalah (3085 : Pembelian
3900) x 100% = Smartphone
79,1%. Nilai Xiomi DI
3085 sesuai Bogor
dengan data sedangkan
penelitian yaitu penulis
termasuk dalam meneliti
kategori sedang Pengaruh
dan tinggi lebih Inovasi
mendekati tinggi Produk
, jadi Inovasi Terhadap
produk pada Keputusan
audio Sony Pembelian
Produk Audio
Sony
Charlie Pengaruh Enervon-C Metode Dari hasil Proposal
3 Bernando Persepsi Harga Regresi penelitian skripsi ini
Halomoan Dan Promosi Linear terdapat meneliti
Samosir / Arief Terhadap bergan pengaruh yang mengenai
Bowo Prayoga Keputusan da positif signifikan pengaruh
K / 2015 Pembelian dari persepsi Fitur produk,
Konsumen harga dan Inovasi
Produk Enervon- promosi produk, dan
C terhadap Persepsi
keputusan harga
pembelian terhadap
konsumen, Hal Keputusan
ini dibuktikan Pembelian
dari uji hipotesis Smartphone
dengan uji t di Xiomi DI
mana untuk Bogor
variabel sedangkan
persepsi harga penulis
didapat nilai t meneliti
hitung sebesar Pengaruh
4,225 Persepsi
sedangkan t Harga Dan
tabel pada taraf Promosi
signifikan Terhadap
sebesar 0,000 Keputusan
(<0,05) sebesar Pembelian
3,17 maka Konsumen
dapat Produk
disebutkan Enervon-C
promosi produk
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian

2.5. Paradigma Penelitian


Untuk menganalisa pengaruh fitur produk, inovasi produk, dan persepsi harga terhadap
keputusan pembelian maka akan dilakukan analisa dengan indikator – indikator sebagai
alat bantu dalam membuat kuisioner untuk mengetahui hasil dari analisa tersebut
Setelah mendapatkan hasil analisa dari variabel pengaruh fitur produk, inovasi produk,
dan persepsi harga terhadap keputusan pembelian, maka hasil analisa tersebut dapat
menjadi recomendasi untuk perusahan sebagai bahan pertimbangan untuk selalu
memperhatikan bagaimana pengaruh fitur produk, inovasi produk, dan persepsi harga
terhadap keputusan pembelian dalam menjual produknya, Penelitian ini Fitur produk (X1).
Inovasi produk (X2), Persepsi harga (X3) sebagai variabel bebas (dependent), Sedangkan
Keputusan pembelian (Y) sebagai variabel terikat (independent),
Berikut kerangka pada gambar 2.3 pemikiran konseptual dalam penelitian ini:

X1

H2

X2 Y
H3

H
X3
4

H1

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual


2.6. Hippotesis
H1 : Fitur produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
H2 : Inovasi produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
H3 : Persepsi harga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
H4 : Fitur produk, Inovasi produk dan Persepsi harga secara bersama-sama mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembeli

Anda mungkin juga menyukai