Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH

PERILAKU KONSUMEN DAN DINAMIKA PASAR


“Pembelian dan Kepuasan Konsumen”

DISUSUN OLEH :
Arisman

PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH KENDARI

TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kegiatan jual beli pada zaman dahulu belum ditemukanya mata uang sehingga orang masih
menggunakan sistem barter,yaitu jual beli dengan cara saling menukar barang yang
dibutuhkan. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri yang artinya
manusia tidak dapat memenuhi kebutahan hidupnya dengan sendirinya, selalu
membutuhkan orang lain untuk memenuhi kehidupanya. Dari jaman dulu manusia manusia
memenuhi kehidupanya dengan cara berburu, bercocok tanam, jual beli dan lain sebagainya.
Kebutuhan yang paling sering dibutuhkan manusia adalah misalnya makanan,pakaian yang
biasanya.
Semakin berkembangnya zaman maka telah ditemukanya mata uang sehingga membuat
kemajuan pada transaksi jual beli,manusia kini telah menggunakan mata uang untuk
membeli suatu barang dan tidak menggunakan sistem barter lagi seperti dahulu sebelum
ditemukanya mata uang.
Perkembangan manusia telah sampai pada era globalisasi, dimana manusia dapat melakukan
hubungan dengan manusia lainnya di berbagai belahan dunia.Perkembangan teknologi
khususnya dalam bidang internet juga menunjang bidang perdagangan.Penggunaan internet
yang semakin luas dalam kegiatan bisnis, industri dan rumah tangga telah mengubah
pandangan manusia.Dimana kegiatankegiatan diatas yang pada awalnya dimonopoli oleh
kegiatan fisik kini bergeser menjadi kegiatan e-commerce.Ditengah perkembangan
komunikasi yang semakin maju dengan semakin populernya internet, seakan telah membuat
berkembang.Transaksi jual beli barang yang pada awalnya merupakan kegiatan fisik
perlahan-lahan beralih menjadi transaksi jual beli barang secara elektronik yang
menggunakan media internet yang dikenal dengan e-commerce atau perdagangan
elektronik.

Perilaku masyarakat yang membutuhkan dan menginginkan produk dengan merk, kualitas,
harga serta desain baru yang ditawarkan pada tingkat harga yang kompetitif
merupakan potensi yang harus diperhatikan produsen untuk mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen. Untuk maju dan berkembang dalam proses pemasaran perusahaan
harus mampu memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dimana kepada mereka
nantinya produk tersebut akan dipasarkan.
Oleh karenanya keputusan pembelian menjadi suatu hal yang penting untuk
diperhatikan karena hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu
strategi pemasaran yang akan dilakukan oleh perusahaan berikutnya. Keberhasilan
perusahaan dalam mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian sangat didukung
melalui upaya membangun komunikasi kepada konsumen dengan membangun merek
kepada konsumen dengan strategi pemasaran, serta melakukan inovasi untuk varians-
varians baru pada suatu produk.
Dengan memahami bagaimana perilaku konsumen akan memberi sumbangsih bagi
perusahaan untuk merumuskan strategi pemasaran yang nantinya akan diimplementasikan
dalam memperkenalkan dan mempromosikan produk mereka ke pasar. Artinya ketika
suatu produk hendak diproduksi, jauh sebelumnya telah diketahui apa yang menjadi
kebutuhan dan keinginan konsumen.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaiaman Proses awal pembelian oleh Konsumen?
b. Bagaimana Prosedur pembelian?
c. Bagaimana Analisis Pasca Pembelian?
d. Apa saja Kepuasan konsumen?
e. Bagaiamana Konsumen yang loyal?
f. Apa Pentingnya packaging dalam penjualan produk?
g. Bagaimana Kepuasan konsumen dan keuntungan produsen?
BAB II
PEMBAHASAN
a. Proses Awal Pembelian oleh Konsumen
1. Definisi Keputusan Pembeli dan Konsumen

2. Kehidupan manusia
tidak lepas dari
melakukan jual beli.
Sebelum melakukan
3. pembelian, seseorang
biasanya akan melakukan
keputusan pembelian
terlebih dahulu
4. terhadap suatu produk.
Keputusan pembelian
merupakan kegiatan
individu yang secara
5. langsung terlibat dalam
pengambilan keputusan
untuk melakukan
pembelian terhadap
6. produk yang ditawarkan
oleh penjual. Pengertian
keputusan pembelian,
menurut Kotler &
7. Amstrong (2001)
adalah tahap dalam
proses pengambilan
keputusan pembeli di
mana
8. konsumen benar-benar
membeli. Pengambilan
keputusan merupakan
suatu kegiatan
9. individu yang secara
langsung terlibat dalam
mendapatkan dan
mempergunakan barang
10. yang ditawarkan.
Kehidupan manusia tidak lepas dari melakukan jual beli. Sebelum melakukan
pembelian, seseorang biasanya akan melakukan keputusan pembelian terlebih
dahulu terhadap suatu produk. Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu
yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan
pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Pengertian keputusan
pembelian, menurut Kotler & Amstrong (2001) adalah tahap dalam proses
pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli.
Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
Menurut Kotler (2005), <Keputusan pembelian adalah Suatu tahap dimana
konsumen telah memiliki pilihan dan siap untuk melakukan pembelian atau
pertukaran antara uang dan janji untuk membayar dengan hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang atau jasa=. Kotler (2005) juga menjelaskan yang
dimaksud dengan keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah
yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan hingga
perilaku setelah pembelian.
Keputusan pembelian dalam arti yang umum adalah <a decision is the selection of an
option from two or more alternative choices=, yaitu suatu keputusan seseorang dimana
dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Berdasarkan pendapat
para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah suatu
keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan
yang ada dan proses integrasi yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya.
b. Prosedur pembelian
Proses keputusan konsumen bukanlah berakhir dengan pembelian, namun berlanjut
hingga pembelian tersebut menjadi pengalaman bagi konsumen dalam menggunakan
produk yang dibeli tersebut. Pengalaman itu akan menjadi bahan pertimbangan untuk
pengambilan keputusan pembelian dimasa depan (Ma’ruf,2005:14). Menurut Engel
(2001:31) Ada tiga tipe pengambilan keputusan konsumen: Pemecahan masalah yang
diperluas, Pemecahan masalah terbatas serta pemecahan masalah rutin. Keputusan
membeli atau mengonsumsi suatu produk dengan merek tertentu akan diawali oleh
langkah-langkah sebagai berikut: (i) Pengenalan kebutuhan, (ii) Pencarian informasi, (iii)
Evaluasi Alternatif, (iv)Pembelian, (v) Perilaku setelah pembelian.

a. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan, yang
dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal misalnya
dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai ambang batas tertentu.
Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti
yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.
b. Pencarian informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi
yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu:
1) Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
2) Sumber komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan.
3) Sumber publik: media massa dan organisasi penilai konsumen.
4) Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk.
c. Evaluasi alternatif
Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut yang relevan dan
penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan keyakinan atas merek tertentu
membentuk citra merek, yang disaring melalui dampak persepsi selektif, distorsi
selektif dan ingatan selektif.
d. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang
ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan situasi yang tidak dapat
diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian termasuk faktor-faktor penghambat
pembelian. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-
keputusan pembelian, yaitu: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan
kuantitas, keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran.
e. Perilaku pasca pembelian
Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian
dan pemakaian produk pasca pembelian, yang tujuan utamanya adalah agar konsumen
melakukan pembelian ulang.

c. Analisis Pasca Pembelian


Setelah melakukan pembelian, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau
ketidak puasan. Terdapat tiga langkah yang menyangkut perilaku pasca pembelian menurut
Kotler dan Keller (2016), yaitu :
a) Kepuasan pasca pembelian (post purchase satisfaction).
Kepuasan pembeli adalah fungsi seberapa dekat harapan pembeli atas suatu produk
dengan kinerja produk yang dirasakan pembeli.
b) Tidak pasca pembelian (post purchase actions). Kepuasan dan ketidak puasan pembeli
atas suatu produk akan memengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas,
konsumen akan memperlihatkan peluang untuk melakukan pembelian berikutnya.
Sebalkinya, jika konsumen tidak merasa puas terhadap pembeliannya, maka ia akan
beralih kepada merek lain.
c) Pemakian dan pembuangan pasca pembelian (post purchase use and disposal) tingkatan
kepuasan konsumen merupkan suatu funngsi dari keadaaan produk yang sebenarnya
dengan keadaan produk yang diharapkan konsumen. Kepuasan atau ketidak puasan akan
mempengaruhi aktivitas konsumen berikutnya, tetapi jika konsumen merasa tidak puas,
konsumen akan beralih kepada merek lain.
d. Kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu
yang memadai. Pada dasarnya, kepuasan konsumen itu suatu keadaan dimana kebutuhan,
keinginan, dan harapan konsumen dapat terpenuhi melalui jasa atau produk yang
dikonsumsi.
Aspek-Aspek Kepuasan Konsumen :
a. Loyal terhadap produk Konsumen yang terpuaskan cenderung akan menjadi loyal.
Konsumen yang puas terhadap produk yang dikonsumsinya akan mempunyai
kecenderungan untuk membeli ulang dari produsen yang sama. Keinginan untuk
membeli ulang karena adanya keinginan untuk mengulang pengalaman yang baik dan
menghindari pengalaman yang buruk.
b. Adanya komunikasi dari mulut ke mulut yang bersifat positif. Kepuasan adalah
merupakan faktor yang mendorong adanya komunikasi dari mulut ke mulut (word of
mouth comunnication) yang bersifat positif. Hal ini dapat berupa rekomendasi kepada
calon konsumen yang lain dan mengatakan hal hal yang baik mengenai produk dan
perusahaan yang menyediakan produk.
c. Perusahaan menjadi pertimbangan utama ketika membeli produk lain. Hal ini
merupakan proses kognitif ketika adanya kepuasan, di mana konsumen lebih
mengutamakan perusahaan yang sama untuk mendapatkan jasa atau produk dari
perusahaan tersebut. Menurut Supranto (1997) ada lima aspek kepuasan konsumen
yaitu :
1 Ketanggapan pelayanan (responsiveness of service)
2 Kecepatan transaksi (speed of transaction)
3 Keberadaan pelayanan (availability of service)
4 Profesionalisme
5 Kepuasan menyeluruh dengan jasa atau pelayanan (over all statisfaction with
service) Sabarguna (2004) menyatakan ada beberapa aspek kepuasan konsumen
yaitu :
a. Aspek kenyamanan yaitu meliputi lokasi perusahaan, kebersihan, dan
kenyamanan
b. Aspek hubungan konsumen dengan karyawan yaitu meliputi keramahan
karyawan, informasi yang diberikan oleh karyawan, komunikatif, responsif,
suportif, dan cekatan dalam melayani konsumen.
c. Aspek kompetensi teknis petugas yaitu meliputi keberanian bertindak dan
pengalaman.
d. Aspek biaya yaitu meliputi mahalnya produk, terjangkau tidaknya oleh
konsumen.
e. Konsumen yang loyal
Loyalitasi Konsumen adalah respon atau sikap pelanggan berupa komitmen, kelekatan dan
kesetiaan pada suatu merek, toko, pabrikan, jasa, atau entitas lain pada kurun waktu
tertentu yang ditandai dengan pembelian atau penggunaan secara berulang yang konsisten
pada situasi di mana banyak pilihan produk ataupun jasa yang dapat memenuhi
kebutuhannya dan pelanggan memiliki kemampuan mendapatkannya.
Karakteristik Loyalitas Konsumen 
Menurut Griffin (2005), loyalitas konsumen merupakan perilaku pembelian yang konsisten.
Loyalitas konsumen dapat digunakan sebagai ukuran yang dapat diandalkan untuk
memprediksi pertumbuhan penjualan. Adapun aspek-aspek atau karakteristik dari loyalitas
konsumen yang perlu diketahui adalah sebagai berikut: 
1. Melakukan pembelian ulang secara teratur. Konsumen melakukan pembelian secara
continue pada suatu produk tertentu. Contoh: pencinta motor Harley Davidson akan
membeli motor Harley baru jika ada model Harley Davidson yang terbaru, bahkan tidak
hanya membeli tetapi mereka juga mengeluarkan uang tambahan untuk mengubahnya
sesuai dengan keinginan mereka. 
2. Membeli antar lini produk dan jasa. Konsumen tidak hanya membeli jasa dan produk
utama tetapi konsumen juga membeli lini produk dan jasa dari perusahaan yang sama.
Contoh: konsumen tidak hanya membeli motor Harley Davidson saja, tetapi mereka juga
membeli aksesoris dari Harley Davidson untuk mempercantik diri mereka. 
3. Mereferensikan kepada orang lain. Konsumen melakukan komunikasi dari mulut ke
mulut (word of mouth) berkenan dengan produk tersebut. Contoh: seorang konsumen
Harley Davidson yang sudah lama memakai motor tersebut, menceritakan tentang
kehebatan dan keunggulan dari motor tersebut, kemudian setelah itu temannya tertarik
membeli motor Harley Davidson karena mendengar cerita tersebut. 
4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing. Konsumen menolak untuk
menggunakan produk atau jasa alternatif yang ditawarkan oleh pesaing. Contoh: para
pencinta motor Harley Davidson menolak untuk menggunakan motor lain, bahkan
mereka juga cenderung menolak untuk mengetahui jenis-jenis motor lainnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen adalah sebagai berikut:

1. Kepuasan. Kepuasan pelanggan merupakan perbandingan antara harapan yang


dimiliki oleh pelanggan dengan kenyataan yang diterima oleh pelanggan itu
sendiri. Perusahaan yang dapat memenuhi harapan pelanggan, akan membuat
pelanggan semakin puas dengan perusahaan tersebut. 
2. Ikatan Emosi. Sebuah merek yang memiliki daya tarik yang kuat dapat
mempengaruhi karakteristik konsumen, sehingga konsumen dapat
diidentifikasikan melalui sebuah merek. Ukuran sederhana yang
menggambarkan ikatan antara konsumen dengan sebuah merek dapat dilihat
melalui kekuatan ikatan yang tercipta antara konsumen dengan konsumen
lainnya yang menggunakan produk ataupun jasa yang sama. 
3. Kepercayaan. Kepercayaan konsumen merupakan kehendak konsumen dalam
mempercayakan sebuah perusahaan atau merek untuk menuntaskan
harapannya. 
4. Pengalaman dengan perusahaan. Pengalaman konsumen dengan sebuah
perusahaan dapat membentuk perilaku. Ketika kualitas pelayanannya baik dari
perusahaan, maka konsumen secara otomatis akan menghalangi perilakunya
pada perusahaan tersebut. 
5. Nilai (harga dan kualitas). Setiap pelanggan akan melihat kualitas dan harga
sebagai salah satu ukuran dalam menilai sebuah produk ataupun jasa.
Pengurangan kualitas dari suatu merek akan menimbulkan kekecewaan bagi
konsumen, begitu pula dengan pengabaiannya pada harga. Karenanya perlu
adanya keseimbangan nilai, dalam hal ini berfokus pada kualitas dan harga yang
seimbang. 
6. Citra. Citra menunjukkan persepsi positif terhadap sebuah merek. Setiap produk
maupun jasa yang memiliki citra yang baik, baik dari segi karakternya maupun
reputasinya akan dapat menimbulkan loyalitas pelanggan. 
7. Kenyamanan dan Kemudahan. Dalam kondisi permintaan yang padat maupun
kondisi-kondisi yang lainnya. Perusahaan diminta untuk tetap bisa memberikan
kenyamanan dan kemudahan kepada konsumen, kenyamanan dan kemudahan
dalam mendapatkan barang maupun produk akan mampu menjadi pendorong
pelanggan untuk bisa loyal. 
8. Pelayanan. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh setiap perusahaan, akan
memicu adanya loyalitas pelanggan. 
9. Garansi. Perusahaan yang dapat menjamin produk ataupun layanannya, akan
dapat menimbulkan loyalitas terhadap pelanggannya.
f. Pentingnya packaging dalam penjualan produk
Kemasan atau packaging merupakan salah satu media komunikasi antara produk dengan
konsumennya. Melalui kemasan konsumen mampu memberikan penilaian terhadap karakter
dan citra produk. Melalui kemasan produsen mampu menyampaikan nilai, isi, dan manfaat
sebuah produk. Kemasan juga mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan
pembelian oleh sebab itu kemasan sering dikatakan sebagai silent salesman. konsumen akan
selalu ingat dengan produk tersebut.
Pentingnya Packaging dalam Penjualan Produk adalah sebagai berikut :
1. Melindungi Produk
Fungsi terpenting kemasan / packaging produk adalah untuk melindungi produk agar tidak
mudah rusak. Kemasan produk memberikan perlindungan agar isi produk tidak mudah
tergores, basah, dan cacat. Apalagi saat pengiriman produk, terkadang produk berisiko rusak
di dalam perjalanan karena terjatuh atau tertimpa barang lain. Namun, dengan adanya
kemasan / packaging yang baik, produk menjadi lebih terjamin keamanannya.
2. Membangun Kepercayaan Konsumen
Kemasan produk secara tidak langsung dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Bagi bisnis
online, konsumen akan puas jika produk telah sampai ke tangannya dengan kondisi yang
baik. Fungsi packaging produk untuk melindungi seluruh bagian produk agar tidak mudah
rusak. Jika konsumen puas, maka kepercayaan konsumen terhadap produk secara otomatis
akan terbangun.
3. Menambah Daya Tarik
Jika kita amati perilaku konsumen saat berbelanja di minimarket, tidak semua konsumen
memiliki waktu untuk berlama-lama mengamati produk satu-persatu. Ada konsumen yang
mendapatkan produk yang dicari dengan hanya melihat logo atau packaging produk
tersebut. Kemasan atau packaging merupakan salah satu media komunikasi antara produk
dengan konsumennya. Bila packaging produknya terlihat menarik dan memilik karakter yang
kuat, maka besar kemungkinan konsumen akan selalu ingat dengan produk tersebut.
4. Mempromosikan Produk
Pada kemasan produk, Anda dapat mencantumkan sejumlah informasi tentang suatu
produk. Seperti nama brand, logo, tagline, harga, alamat website, akun media sosial,
manfaat, cara pembuatan produk, dan lain-lain. Informasi tersebut adalah bagian dari cara
promosi untuk memperkenalkan keunggulan produk. Namun, pastikan informasi produk
tidak sampai memenuhi desain kemasan, karena akan membuat konsumen jadi tidak
menarik.
5. Memperkuat Karakteristik Produk
Jika memasarkan produk yang sama dengan pebisnis lain, kemasan produk dapat jadi
strategi untuk membuat perbedaan. Kemasan akan jadi identitas bisnis suatu produk. Jika
kemasan produknya menarik, konsumen dapat lebih mudah mengingat produk tersebut dan
tahu apa yang membedakan bisnis yang satu dengan bisnis lain yang menjual produk yang
sama. Yaitu bisa membuat produk terlihat spesial dengan adanya kemasan produk yang
unik.

g. Kepuasan konsumen dan keuntungan produsen


1. Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen merupakan perasaan senang atau bahagia setelah konsumen
mendapatkan pesanan produk atau jasa yang kita tawarkan. Kepuasan ini berasal dari
produk atau hasil pekerjaan yang sesuai, atau bahkan melebihi ekspektasi mereka.
Dengan demikian, kepuasan konsumen memang bersifat subjektif. Namun bukan berarti
tidak bisa diraih, ada beberapa indikator yang bisa menyebabkan konsumen merasa puas
dengan produk atau layanan yang kita berikan, diantaranya adalah:
a. Konsumen memuji produk atau jasa yang mereka dapatkan. Tingkat kepuasan
konsumen dianggap sangat tinggi jika mereka ikut merekomendasikan kepada orang
lain terkait produk atau jasa yang kita tawarkan.
b. Konsumen menuliskan atau memberikan ulasan positif, atau memberikan penilaian
positif atas produk atau jasa yang diterima. Salah satu indikator kepuasan tingkat
tinggi adalah mereka memberikan ulasan lewat sosial media.
c. Konsumen memang tidak memuji atau menuliskan ulasan positif di akun sosial
medianya. Namun mereka juga tidak menyampaikan komplain dan tetap bangga
menggunakan produk atau jasa yang kita berikan.
d. Selain dengan melihat tiga indikator di atas, kita bisa melihat tingkat kepuasan
konsumen dengan melakukan Survei Kepuasan Pelanggan yang dilakukan secara
berkala, baik oleh pihak perusahaan langsung maupun menggunakan jasa
perusahaan rekanan.
2. Keuntungan Produsen
Produsen juga memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Produsen
berperan sebagai sarana utama dalam pembangunan ekonomi negara dengan
memastikan kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan lancar. Lalu, produsen juga
berperan untuk menjalankan perputaran uang, dan membayar pajak kepada negara
sehingga negara dapat tumbuh dan berkembang. Para produsen pasti akan mencari cara
agar memperoleh laba yang sebesar-besarnya
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan ketika kebutuhan, keinginan, dan harapan
seseorang yang dapat dipenuhi melalui produk / jasa yang dikonsumsi. Kepuasan Konsumen
adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang
sesuai dengan harapannya.
Faktor - faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen antara lain : kualitas produk
konsumen berkualitas, pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan harapan, emosional
konsumen merasa puas karena menggunakan merek yang mahal, harga produk yang kualitas
sama tetapi relatif murah, biaya konsumen.
2. Saran

Para pemasar haruslah dapat memahami teori dan realitas dari perilaku para konsumen.
Para pemasar itu harus dapat mendalami, bagaimana tren sekarang dan yang akan datang,
serta perubahan-perubahan yang akan terjadi dalam perilaku permintaan konsumen.
Tinjauan Pustaka

https://repositori.uma.ac.id/bitstream/123456789/906/5/128600184_file5.pdf
https://perpustakaan.pancabudi.ac.id/dl_file/penelitian/19821_2_BAB_II.pdf
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-malang/perilaku-
konsumen/makalah-proses-pengambilan-keputusan-pembelian/34915738
https://www.kajianpustaka.com/2021/01/loyalitas-konsumen.html
https://disdagin.kulonprogokab.go.id/detil/1026/manfaat-kemasan-dalam-membranding-
produk
https://cxsense.com/id/artikel/pentingnya-kepuasan-konsumen-dan-manfaatnya-bagi-
perkembangan-bisnis-id

Anda mungkin juga menyukai