DISUSUN OLEH :
Arisman
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH KENDARI
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kegiatan jual beli pada zaman dahulu belum ditemukanya mata uang sehingga orang masih
menggunakan sistem barter,yaitu jual beli dengan cara saling menukar barang yang
dibutuhkan. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri yang artinya
manusia tidak dapat memenuhi kebutahan hidupnya dengan sendirinya, selalu
membutuhkan orang lain untuk memenuhi kehidupanya. Dari jaman dulu manusia manusia
memenuhi kehidupanya dengan cara berburu, bercocok tanam, jual beli dan lain sebagainya.
Kebutuhan yang paling sering dibutuhkan manusia adalah misalnya makanan,pakaian yang
biasanya.
Semakin berkembangnya zaman maka telah ditemukanya mata uang sehingga membuat
kemajuan pada transaksi jual beli,manusia kini telah menggunakan mata uang untuk
membeli suatu barang dan tidak menggunakan sistem barter lagi seperti dahulu sebelum
ditemukanya mata uang.
Perkembangan manusia telah sampai pada era globalisasi, dimana manusia dapat melakukan
hubungan dengan manusia lainnya di berbagai belahan dunia.Perkembangan teknologi
khususnya dalam bidang internet juga menunjang bidang perdagangan.Penggunaan internet
yang semakin luas dalam kegiatan bisnis, industri dan rumah tangga telah mengubah
pandangan manusia.Dimana kegiatankegiatan diatas yang pada awalnya dimonopoli oleh
kegiatan fisik kini bergeser menjadi kegiatan e-commerce.Ditengah perkembangan
komunikasi yang semakin maju dengan semakin populernya internet, seakan telah membuat
berkembang.Transaksi jual beli barang yang pada awalnya merupakan kegiatan fisik
perlahan-lahan beralih menjadi transaksi jual beli barang secara elektronik yang
menggunakan media internet yang dikenal dengan e-commerce atau perdagangan
elektronik.
Perilaku masyarakat yang membutuhkan dan menginginkan produk dengan merk, kualitas,
harga serta desain baru yang ditawarkan pada tingkat harga yang kompetitif
merupakan potensi yang harus diperhatikan produsen untuk mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen. Untuk maju dan berkembang dalam proses pemasaran perusahaan
harus mampu memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dimana kepada mereka
nantinya produk tersebut akan dipasarkan.
Oleh karenanya keputusan pembelian menjadi suatu hal yang penting untuk
diperhatikan karena hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu
strategi pemasaran yang akan dilakukan oleh perusahaan berikutnya. Keberhasilan
perusahaan dalam mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian sangat didukung
melalui upaya membangun komunikasi kepada konsumen dengan membangun merek
kepada konsumen dengan strategi pemasaran, serta melakukan inovasi untuk varians-
varians baru pada suatu produk.
Dengan memahami bagaimana perilaku konsumen akan memberi sumbangsih bagi
perusahaan untuk merumuskan strategi pemasaran yang nantinya akan diimplementasikan
dalam memperkenalkan dan mempromosikan produk mereka ke pasar. Artinya ketika
suatu produk hendak diproduksi, jauh sebelumnya telah diketahui apa yang menjadi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaiaman Proses awal pembelian oleh Konsumen?
b. Bagaimana Prosedur pembelian?
c. Bagaimana Analisis Pasca Pembelian?
d. Apa saja Kepuasan konsumen?
e. Bagaiamana Konsumen yang loyal?
f. Apa Pentingnya packaging dalam penjualan produk?
g. Bagaimana Kepuasan konsumen dan keuntungan produsen?
BAB II
PEMBAHASAN
a. Proses Awal Pembelian oleh Konsumen
1. Definisi Keputusan Pembeli dan Konsumen
2. Kehidupan manusia
tidak lepas dari
melakukan jual beli.
Sebelum melakukan
3. pembelian, seseorang
biasanya akan melakukan
keputusan pembelian
terlebih dahulu
4. terhadap suatu produk.
Keputusan pembelian
merupakan kegiatan
individu yang secara
5. langsung terlibat dalam
pengambilan keputusan
untuk melakukan
pembelian terhadap
6. produk yang ditawarkan
oleh penjual. Pengertian
keputusan pembelian,
menurut Kotler &
7. Amstrong (2001)
adalah tahap dalam
proses pengambilan
keputusan pembeli di
mana
8. konsumen benar-benar
membeli. Pengambilan
keputusan merupakan
suatu kegiatan
9. individu yang secara
langsung terlibat dalam
mendapatkan dan
mempergunakan barang
10. yang ditawarkan.
Kehidupan manusia tidak lepas dari melakukan jual beli. Sebelum melakukan
pembelian, seseorang biasanya akan melakukan keputusan pembelian terlebih
dahulu terhadap suatu produk. Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu
yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan
pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Pengertian keputusan
pembelian, menurut Kotler & Amstrong (2001) adalah tahap dalam proses
pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli.
Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
Menurut Kotler (2005), <Keputusan pembelian adalah Suatu tahap dimana
konsumen telah memiliki pilihan dan siap untuk melakukan pembelian atau
pertukaran antara uang dan janji untuk membayar dengan hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang atau jasa=. Kotler (2005) juga menjelaskan yang
dimaksud dengan keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah
yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan hingga
perilaku setelah pembelian.
Keputusan pembelian dalam arti yang umum adalah <a decision is the selection of an
option from two or more alternative choices=, yaitu suatu keputusan seseorang dimana
dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Berdasarkan pendapat
para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah suatu
keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan
yang ada dan proses integrasi yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya.
b. Prosedur pembelian
Proses keputusan konsumen bukanlah berakhir dengan pembelian, namun berlanjut
hingga pembelian tersebut menjadi pengalaman bagi konsumen dalam menggunakan
produk yang dibeli tersebut. Pengalaman itu akan menjadi bahan pertimbangan untuk
pengambilan keputusan pembelian dimasa depan (Ma’ruf,2005:14). Menurut Engel
(2001:31) Ada tiga tipe pengambilan keputusan konsumen: Pemecahan masalah yang
diperluas, Pemecahan masalah terbatas serta pemecahan masalah rutin. Keputusan
membeli atau mengonsumsi suatu produk dengan merek tertentu akan diawali oleh
langkah-langkah sebagai berikut: (i) Pengenalan kebutuhan, (ii) Pencarian informasi, (iii)
Evaluasi Alternatif, (iv)Pembelian, (v) Perilaku setelah pembelian.
a. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan, yang
dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal misalnya
dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai ambang batas tertentu.
Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti
yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.
b. Pencarian informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi
yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu:
1) Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
2) Sumber komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan.
3) Sumber publik: media massa dan organisasi penilai konsumen.
4) Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk.
c. Evaluasi alternatif
Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut yang relevan dan
penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan keyakinan atas merek tertentu
membentuk citra merek, yang disaring melalui dampak persepsi selektif, distorsi
selektif dan ingatan selektif.
d. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang
ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan situasi yang tidak dapat
diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian termasuk faktor-faktor penghambat
pembelian. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-
keputusan pembelian, yaitu: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan
kuantitas, keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran.
e. Perilaku pasca pembelian
Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian
dan pemakaian produk pasca pembelian, yang tujuan utamanya adalah agar konsumen
melakukan pembelian ulang.
1. Kesimpulan
Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan ketika kebutuhan, keinginan, dan harapan
seseorang yang dapat dipenuhi melalui produk / jasa yang dikonsumsi. Kepuasan Konsumen
adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang
sesuai dengan harapannya.
Faktor - faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen antara lain : kualitas produk
konsumen berkualitas, pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan harapan, emosional
konsumen merasa puas karena menggunakan merek yang mahal, harga produk yang kualitas
sama tetapi relatif murah, biaya konsumen.
2. Saran
Para pemasar haruslah dapat memahami teori dan realitas dari perilaku para konsumen.
Para pemasar itu harus dapat mendalami, bagaimana tren sekarang dan yang akan datang,
serta perubahan-perubahan yang akan terjadi dalam perilaku permintaan konsumen.
Tinjauan Pustaka
https://repositori.uma.ac.id/bitstream/123456789/906/5/128600184_file5.pdf
https://perpustakaan.pancabudi.ac.id/dl_file/penelitian/19821_2_BAB_II.pdf
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-malang/perilaku-
konsumen/makalah-proses-pengambilan-keputusan-pembelian/34915738
https://www.kajianpustaka.com/2021/01/loyalitas-konsumen.html
https://disdagin.kulonprogokab.go.id/detil/1026/manfaat-kemasan-dalam-membranding-
produk
https://cxsense.com/id/artikel/pentingnya-kepuasan-konsumen-dan-manfaatnya-bagi-
perkembangan-bisnis-id