Anda di halaman 1dari 3

Perilaku Start Up Bisnis di Era Pandemi

Variabel Keputusan Konsumen

Minat beli merupakan tahapan keinginan konsumen dalam berperilaku

sebelum keputusan saat membeli produk benar-benar dilakukan. Menurut

Ferdinand (2002) minat beli merupakan apapun yang berhubungan dengan

perencanaan dalam membeli produk dan jumlah unit yang diperlukan pada waktu

tertentu pada konsumen. Sedangkan menurut Kotler (2002) minat beli yaitu sikap

yang tampak sebagai reaksi pada objek memperlihatkan keinginan konsumen

dalam melaksanakan pembelian. Sedangkan pengertian minat beli lainnya adalah

sesuatu yang berhubungan dengan langkah konsumen membeli produk tertentu

(Durianto dkk, 2003).

Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009, p.184) proses

pengambil keputusan adalah sebuah pendekatan penyesuaian masalah yang terdiri

dari lima tahap yang dilakukan konsumen, kelima tahap tersebut adalah

pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, membuat keputusan,

dan perilaku pasca Pembelian.

Terdapat 5 peran individu dalam sebuah keputusan membeli:

1. Pengambilan inisiatif (initiator): individu yang mempunyai inisiatif

pembelian barang tertentu atau yang mempunyai kebutuhan atau keinginan

tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukan sendiri.

2. Orang yang mempengaruhi (influencer): individu yang mempengaruhi

keputusan untuk membeli baik secara sengaja maupun tidak sengaja.


3. Pembuat keputusan (decider): individu yang memutuskan apakah akan

membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan dan

dimana membelinya.

4. Pembeli (buyer): individu yang melakukan pembelian yang sebenarnya.

5. Pemakai (user): individu yang menikmati atau memakai produk atau jasa

yang dibeli.

Selain peran individu dalam mengambil keputusan pembeli, tentu ada

beberapa hal yang patut diperhatikan sebelum membuat keputusan terhadap

barang tersebut apakah ingin dibeli ataupun tidak. Pertama, rekomendasi silang

online, dimana suatu rekomendasi review dari suatu produk memudahkan

konsumen dalam hal mengambil keputusan terhadap suatu barang, dengan

memiliki gambaran secara kasar atas produk tersebut.

Kedua, kualitas dan kemasan produk. 2 hal ini tentu saja tidak bisa

dipisahkan. Dimana keduanya harus sama sama berkualitas tanpa menyampingkan

yang lainnya. Sebagai pandangan pertama tentu saja konsumen akan melihat pada

kemasan produk. Oleh karena itu, kemasan produk harus di desain semenarik

mungkin. Lalu untuk mempertahankan argument keputusan konsumen maka

kualitasnya pun harus terjaga, sehingga menyebabkan konsumen tidak merasa

keberatan dengan uang yang ia keluarkan.

Ketiga yaitu promosi dan penawaran menarik. Dunia perekonomian akan

terus berjalan, produk yang sama dengan kualitas yang bersaingpun kini makin

banyak di dengar. Oleh karena itu pihak perusahaan harus berfikir promo atau

penawaran seperti apa yang akan menarik perhatian konsumennya.


Keempat, melakukan inovasi sesuai dengan perkembangan zaman.

Masyarakat zaman sekarang selalu mengikuti trend, maka dari itu perusahaan

yang menyediakan jasa harus senantiasa juga mengikuti zaman, agar kreativitas

membuat produk baru semakin bagus.

Kelima, Gaya hidup mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

keputusan pembelian, dimana terdapat kepuasan tersendiri untuk melakukan

transaksi terhadap produk yang disukai. Harga pembelian berpengaruh positif

terhadap keputusan.

Jika kita sudah mengetahui faktor-faktor konsumen mengambil keputusan

atas suatu produk, terdapat juga dimana konsumen kurang meminati produk

tersebut diantaranya adalah kemasan tidak menarik. Ketika kita berbelanja di

supermarket maka hal yang kita lihat adalah pengemasan produk, dimana

kebersihan dan interactive nya pengemasan menjadi faktor utama. Bagaimana kita

bisa membeli suatu produk, jika dari pandangan pertamanya saja sudah tidak

menarik.

Kualitas yang suka berubah-ubah. Hal ini terbilang sepele tapi dapat

merontohkan pasar anda. Ketika konsumen melakukan transaksi di tempat anda

tentu ia ingin mendapatkan kualitas yang baik. Akan tetapi jika kualitas produk

dari perusahaan tidak di maintance dengan baik, maka banyak customer yang

akan lebih memilih untuk mencari alternative lain.

Anda mungkin juga menyukai