Anda di halaman 1dari 18

II.

GAMBARAN UMUM

II.1 Gambaran Proyek

Proyek Pembangunan Gedung D Rumah Sakit Bumi Waras terletak di


Jalan Wolter Monginsidi No.235, Kelurahan Pengajaran, Kecamatan Bumi
Waras, Kota Bandar Lampung, Lampung. Pembangunan Gedung D
Rumah Sakit Bumi Waras merupakan pembangunan gedung baru berlantai
4 dengan merobohkan gedung sebelumnya. Gedung ini akan difungsikan
sebagai gedung pelayanan untuk meningkatkan kualitas sarana dan
prasarana yang sudah tersedia di Rumah Sakit Bumi Waras.

Proyek Pembagunan Gedung Gedung D Rumah Sakit Bumi Waras ini


terdiri dari satu tahap. Waktu rencana penyelesaian proyek pembangunan
Gedung Pelayanan Publik Satu Atap tahap pertama berjalan selama 210
hari kalender yang terhitung dari bulan Maret 2023 hingga September
2023 dengan proses yang telah dimulai sejak awal tahun 2023.

Adapun batas-batas lokasi proyek pembangunan ini adalah sebagai


berikut.
1. Sebelah timur berbatasan dengan Jalan Wolter Monginsidi.
2. Sebelah barat berbatasan dengan SMP Muhammadiyah 4 Bandar
Lampung.
3. Sebelah utara berbatasan dengan Jalan Raden Saleh.
4. Sebelah selatan berbatasan dengan Hi Glow Klinik Kecantikan.
6

Gambar 1. Lokasi Proyek Pembangunan Gedung D Rumah Sakit Bumi


Waras. (sumber : Google Earth)

II.2 Data Umum Proyek

Data proyek pembangunan Gedung D Rumah Sakit Bumi Waras adalah


sebagai berikut.

1. Nama Proyek : Pembangunan Gedung D Rumah Sakit


Bumi Waras

2. Lokasi : Jalan Wolter Monginsidi No.235,


Pengajaran, Kec. Bumi Waras, Kota
Bandar Lampung

3. Pemilik Proyek : Rumah Sakit Bumi Waras

4. Konsultan Perencana : PT. Andal Waras

5. Kontraktor Pelaksana : PT. Andal Waras

6. Konsultan Pengawas : PT. Andal Waras

7. Nilai Proyek : Rp33.300.000.000,00 (tiga puluh tiga


miliyar tiga ratus juta)

8. Sumber Dana : Kas Rumah Sakit Bumi Waras

9. Luas Bangunan : ±4.359 m2 (4 lantai)

10. Jenis Pelelangan : Penunjukan Langsung


7

11. Durasi Kontrak : 210 hari kalender

12. Sifat Tender : Terbuka

13. Jenis Kontrak : Kontrak dengan Harga Satuan atau


Kontrak Payung

14. Mulai Pelaksanaan : Maret 2023

15. Selesai Pelaksanaan : September 2023

II.3 Data Teknis Proyek

Data yang berhubungan langsung dengan perancanaan struktur proyrk disebut


dengan data teknis proyek. Berikut ini merupakan data-data teknis
pembangunan Gedung D Rumah Sakit Bumi Waras.

A. Fungsi Bangunan

Gedung D Rumah Sakit Bumi Waras merupakan pembangunan gedung


yang berfungsi untuk meningkatkan fasilitas pelayanan Kesehatan
terutama bagi masyarakat Bandar Lampung dan sekitarnya. Gedung
tersebut terdiri dari 3 lantai dan 1 basement. Lantai 1 digunakan untuk
Ruang Poli dan lantai 2 digunakan sebagai ruang administrasi serta
mushola. Sedangkan lantai 3 difokuskan untuk ruang inap pasien.

B. Luas Lahan dan Bangunan

Luas lahan pada proyek pembangunan Gedung D Rumah Sakit Bumi


Waras adalah ±1279,75 m2 dan luas bangunan masing-masing lantai ±
1089,75 m2 yang terdiri dari basement dan 3 lantai, dengan total luas
bangunan ± 4359 m2
8

C. Data Struktur Bangunan

Data struktur bangunan merupakan informasi berupa data teknis dari


bangunan struktur pada suatu proyek. Pada laporan ini dibatasi hanya pada
pembahasan struktur atas yang disesuaikan dengan masa pelaksanaan kerja
praktik. Data struktur tersebut adalah sebagai berikut.

a) Elevasi Bangunan
Elevasi bangunan pada tiap lantai di Gedung D Rumah Sakit Bumi
Waras adalah 4 meter.

b) Kolom
Adapun kolom yang digunakan berbentuk persegi dan terdapat 2 jenis
kolom dengan ketentuan dimensi sebagai berikut.

Tabel 1. Data Dimensi dan Penulangan Kolom


Tulangan
Tip Dimensi Sengkang Sengkang
utama Penerapan
e (mm) (mm) ikat (mm)
(mm)
basement,
K1 600 x 600 16D19 Ø10-125 Ø10-150
lantai 1-3
K2 150 x 400 8D16 Ø10-125 Ø10-150 lantai atap

c) Balok
Kebutuhan akan dimensi dan penulangan disesuaikan dengan panjang
balok dan beban yang bekerja di atasnya.
Beberapa jenis balok yang digunakan dalam proyek ini adalah sebagai
berikut.
9

Tabel 2. Data Dimensi dan Penulangan Balok


Tulangan Lentur
Tipe Dimensi
Tumpuan Lapangan
Atas 8D22 Atas 4D22
Bawah 4D22 Bawah 8D22
B0 400 x 800
Pinggang 4D13 Pinggang 4D13
Sengkang D10-100 Sengkang D10-125
Atas 7D19, 2D16 Atas 3D19, 2D16
Bawah 3D19, 2D16 Bawah 7D19, 2D16
B1 300 x 700
Pinggang 2D13 Pinggang 2D13
Sengkang D10-125 Sengkang D10-150
Atas 5D16 Atas 3D16
Bawah 3D16 Bawah 5D16
B2 200 x 500
Pinggang 2D10 Pinggang 2D10
Sengkang D10-125 Sengkang D10-150
Atas 5D13 Atas 3D13
Bawah 3D13 Bawah 5D13
B3 200 x 400
Pinggang - Pinggang -
Sengkang D10-125 Sengkang D10-150
Atas 3D13 Atas 3D13
Bawah 3D13 Bawah 3D13
B4 200 x 300
Pinggang - Pinggang -
Sengkang D10-125 Sengkang D10-150
Atas 2D13 Atas 2D13
Bawah 2D13 Bawah 2D13
B5 150 x 300
Pinggang - Pinggang -
Sengkang D8-100 Sengkang D8-150

d) Pelat Lantai
Proyek Pembangunan Gedung D Rumah Sakit Bumi Waras
menggunakan pelat dengan spesifikasi sebagai berikut.
10

Tabel 3. Data Dimensi dan Penulangan Pelat


Tebal Pelat Tulangan (mm)
Lantai
(mm) Tumpuan Lapangan
1 120 Ø8-200 Ø8-200
2 150 Ø8-200 Ø8-200
3 100 Ø8-200 Ø8-200

e) Mutu Beton
Beton yang digunakan dalam proyek pembangunan Gedung D Rumah
Sakit Bumi Waras adalah beton sumuran dengan mutu beton K-275,
beton pile cape, kolom, tangga dengan mutu beton K-300, serta balok
dan pelat lantai dengan mutu beton K-300.
f) Mutu Baja
Beton yang digunakan dalam proyek pembangunan Gedung D Rumah
Sakit Bumi Waras adalah baja tulangan dengan fy= 400 Mpa (D> 10
mm) dan fy= 240 (D< 10 mm).

II.4 Fasilitas Proyek

Pada proyek pembangunan Gedung D Rumah Sakit Bumi Waras terdapat


beberapa fasilitas proyek untuk dapat menunjang pelaksanaan proyek. Adapun
fasilitas nya dijelaskan sebagai berikut.

a) Kantor Proyek (Direksi Keet)


Kantor proyek merupakan bangunan sederhana non permanen yang berada
di lokasi proyek. Kantor ini berfungsi sebagai tempat rapat kerja, ruang
administrasi, serta tempat evaluasi pekerjaan konstruksi. Kantor proyek
juga digunakan untuk menyimpan barang berharga seperti gambar kerja,
kurva S, peralatan keselamatan dan perlengkapan P3K.
11

Gambar 2. Kantor proyek.

b) Gudang Barak Pekerja


Gudang barak pekerja merupakan tempat bagi para pekerja/tukang untuk
beristirahat. Tempat ini juga digunakan bagi sebagian pekerja untuk
tempat tinggal selama pelaksanaan proyek. Gudang barak pekerja terletak
di samping lokasi proyek Pembangunan Gedung Pelayanan Publik Satu
Atap dan bangunan ini bersifat sementara.

Gambar 3. Gudang barak pekerja.

c) Pagar Proyek
Pagar proyek adalah pagar dengan seng bergelombang yang dibangun di
sekitar proyek. Pagar ini berfungsi untuk menjamin keamanan di
lingkungan proyek dan sebagai pembatas area proyek untuk mencegah
orang asing atau orang yang tidak berkepentingan masuk ke dalam
lingkungan proyek.
12

Gambar 4. Pagar Proyek.

d) Gudang dan Area Penyimpanan Material


Gudang dan area penyimpanan material berfungsi sebagai tempat
penyimpanan material dan peralatan kerja. Area penyimpanan material
pada proyek ini terletak di samping kantor direksi. Gambar gudang
penyimpanan material dapat dilihat pada gambar 5 di bawah ini.

Gambar 5. Gudang penyimpanan material.

e) Parkiran
Parkiran merupakan tempat untuk menaruh transportasi proyek atau
kendaraan pribadi milik pekerja sehingga tidak mengganggu
pembangunan karena adanya parkir sembarangan.
13

Gambar 6. Tempat Parkir


f) Dapur
Dapur digunakan oleh para pekerja untuk mendistribusikan logistic untuk
keperluan para pekerja.

Gambar 7. Dapur Pekerja


g) Listrik dan Air
Listrik dan air merupakan komponen yang memegang peranan penting
dalam pelaksanaan proyek. Proyek ini menggunakan tenaga listrik untuk
penggunaan peralatan kerja listrik dan untuk penerangan proyek pada saat
kerja malam hari. Sedangkan air dibutuhkan untuk toilet, MCK, sebagai
bahan campuran beton dan untuk keperluan lainnya. Dalam proyek
pembangunan Gedung Pelayanan Publik Satu Atap ini, listrik bersumber
dari PLN Kota Bandar Lampung dan air dari sumur bor di kawasan
proyek.
14

Gambar 8. Air Proyek

II.5 Jenis Pelelangan atau Tender

Pada proyek Pembangunan Gedung D Rumah Sakit Bumi Waras tidak


dilakukan pelelangan maupun tender melainkan menggunakan penunjukan
langsung oleh owner Rumah Sakit Bumi Waras sendiri. Penunjukan Langsung
adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara menunjuk
langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa.

II.6 Sistem Kontrak

Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi di


pasal 1 ayat 8 bahwasaya Kontrak Kerja Konstruksi adalah keseluruhan
dokumen kontrak yang mengatur hubungan hukum antara pengguna jasa dan
penyedia jasa dalam penyelenggaraan jasa konstruksi. Pada proyek
Pembangunan Gedung D Rumah Sakit Bumi Waras, sistem kontrak yang
digunakan adalah sistem kontrak Lumpsum yaitu pembayaran owner kepada
kontraktor dalam proyek ini akan ditentukan dan disepakati terlebih dahulu
sebelum pekerjaan konstruksi berlangsung.
15

II.7 Struktur Organisasi

Struktur organisasi proyek adalah susunan yang memberikan gambaran


tentang pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek. Adapun pihak-pihak
yang terkait dalam Proyek Pembangunan Gedung D Rumah Sakit Bumi Waras
akan dijelaskan sebagai berikut.

STRUKTUR ORGANISASI

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG D RUMAH SAKIT BUMI WARAS

Pemilik Proyek (Owner)


Rumah Sakit Bumi Waras

Konsultan Perencana Kontraktor Pelaksana


PT. Andal Waras PT. Andal Waras

Kontraktor Mandor Logistik


Hj. Sarimin Suyatno Yanto

Keterangan :

: Garis Komando
: Garis Tanggung Jawab
: Garis Koordinasi

Gambar 9. Bagan struktur organisasi proyek pembangunan Gedung D


Rumah Sakit Bumi Waras.
16

1. Pemilik Proyek (Owner)

Pada proyek Pembangunan Gedung D Rumah Sakit Bumi Waras, pemilik


proyeknya yaitu pihak Rumah Sakit Bumi Waras itu sendiri. Pemilik
proyek atau pemberi tugas adalah orang atau badan yang memiliki proyek
dan memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang
membayar biaya pekerjaan tersebut (Ervianto, 2005).
Adapun hak dan kewajiban pemilik proyek antara lain:
1. Menunjuk penyedia jasa ( konsultan dan kontraktor).
2. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.
3. Memberikan fasilitas baik sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
4. Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
5. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia
jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah
bangunan.
6. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang telah
direncanakan dengan cara menunjuk atau menempatkan suatu badan
atau orang untuk bertindak atas nama pemilik.
7. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
8. Menerima dan megesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang di
kehendaki.

Adapun wewenang pemilik proyek antara lain:

1. Mengadakan perjanjian kerja dengan konsultan perencana, pengawas


dan pelaksana (kontraktor) serta menandatangani naskah serah terima.
2. Bertanggung jawab terhadap proyek yang dipimpin baik desri segi fiik
maupun keuangan.
3. Bertanggung jawab atas selesainya proyek sesuai dengan ketentuan
perjanjian yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Syarat
(RKS).
17

2. Konsultan Perencana

Konsultan perencana merupakan perusahaan, badan hukum, ataupun


perseorangan yang ditugaskan oleh pemilik proyek (owner) untuk
merencanakan dan mendesain proyek sesuai keinginanan pemilik proyek.
Konsultan perencana dapat berupa badan usaha, baik swasta maupun
pemerintah. Pada proyek Pembangunan Gedung D Rumah Sakit Bumi
Waras, konsultan perencana adalah PT. Andal Waras. Adapun tugas dan
kewajiban konsultan perencana antara lain :
1. Membuat perencanaan proyek yang terdiri dari gambar rencana, detail
engineering design (DED), hitungan struktur, dan rencana anggaran
biaya.
2. Membuat rencana kerja dan syarat – syarat pelaksanaan bangunan
(RKS) sebagai pedoman bagi pelaksana proyek.
3. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pemilik proyek dan
kontraktor terkait pelaksanaan proyek.
4. Bertanggungjawab atas hasil perencanaan proyek beserta perubahan-
perubahan yang telah disepakati.
5. Menyetujui ataupun menolak pengajuan perubahan gambar kerja dari
kontraktor.
6. Memberikan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang kurang
jelas dalam gambar kerja, rencana kerja, dan kelengkapan lainnya.

3. Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas merupakan perusahaan atau lembaga yang ditunjuk


oleh pemilik proyek untuk mengawasi jalannya pekerjaan proyek agar
mencapai hasil kerja yang optimal dan sesuai target yang telah
direncanakan. Dalam hal ini, konsultan pengawas pada proyek
Pembangunan Gedung D Rumah Sakit Bumi Waras, konsultan perencana
18

adalah PT. Andal Waras. Adapun tugas dan kewajiban konsultan


pengawas antara lain :
1. Memahami dokumen proyek yang dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan.
2. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan secara rutin dari segi kualitas
maupun kuantitas pekerjaan.
3. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan, ketepatan waktu pekerjaan,
serta biaya pelaksanaan selama proyek berjalan.
4. Memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek ataupun
kontraktor saat pelaksanaan proyek.
5. Mendata perubahan yang menyimpang pada pelaksanaan di lapangan
kemudian memberikan peringatan kepada pihak pelaksana lapangan.
6. Meneribitkan laporan perkembangan proyek untuk diserahkan kepada
pemilik proyek.
7. Berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana terkait pekerjaan yang
bersifat teknis di lapangan.

4. Kontraktor Pelaksana

Kontraktor pelaksana merupakan perusahaan, perseorangan, ataupun


badan hukum yang ditunjuk oleh pemilik proyek untuk dapat
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan proyek sesuai dengan yang telah
direncanakan. Pada pelaksanaan proyek Pembangunan Gedung D Rumah
Sakit Bumi Waras, konsultan perencana adalah PT. Andal Waras.
Adapun tugas dan tanggung jawab kontraktor pelaksana antara lain :
1. Menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai perencanaan, spesifikasi, dan
jadwal yang tercantum dalam kontrak proyek.
2. Menyiapkan tenaga kerja, peralatan, dan material yang diperlukan
selama pekerjaan proyek berlangsung.
3. Menjamin dan melindungi keselamatan tenaga kerja dengan
berpedoman pada SMK3.
19

4. Memberikan laporan kemajuan proyek (progress) secara berkala


selama proyek berlangsung.
5. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan konstruksi bseserta metode
pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan.

Berikut ini adalah bagan sistem organisasi proyek untuk mempejelas


kedudukan dan alur kerja sama dari masing-masing pihak.

II.8 Struktur Organisasi Kontraktor

Dalam melaksanakan pekerjaan proyek di lapangan, kontraktor pelaksana


memiliki struktur organiasi yang lebih mendetail untuk mempermudah proses
koordinasi di proyek sehingga dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Berikut
ini merupakan unsur atau bagian yang tergabung dalam organisasi kontraktor
sebagai berikut.

a) Pimpinan Proyek (Project Manager)


Pimpinan proyek merupakan orang yang memimpin dan
bertanggungjawab atas seluruh kegiatan konstruksi di lapangan, serta
melaporkan progress pekerjaan kepada konsultan pengawas. Tugas dari
Pimpinan Proyek yaitu :
1) Mengoordinir setiap bagian dalam organisasi kontraktor agar
pekerjaan dapat berjalan efektif dan sesuai dengan perencanaan.
2) Mengevaluasi hasil pekerjaan dan membandingkannya dengan
perencanaan yang telah ditentukan.
3) Membuat time schedule untuk mencapai target pekerjaan sesuai
dengan waktu yang telah disepakati pada kontrak proyek.
4) Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait apabila terdapat
permasalahan teknis dalam proyek.

b) Manajer Lapangan (Site Manager)


20

Site Manager bertugas membantu project manager dalam mengatur,


mengawasi, serta memastikan proyek di lapangan berjalan sesuai
ketentuan dan penjadwalan yang telah ditentukan. Manajer lapangan juga
dituntut untuk memiliki keterampilan mengatur tim di lapangan sehingga
pekerjaan dilaksanakan sesuai acuan kerangka kerja. Dengan kata lain,
manajer lapangan bertanggungjawab atas pelaksanaan pekerjaan di
lapangan serta wajib melaporkan perkembangan maupun kendala yang
ditemukan di lapangan kepada pimpinan proyek.

c) Quality Engineer
Peran quality engineer sangat penting dalam proyek konstruksi, khususnya
dalam hal menjamin mutu pelaksanaan pekerjaan sesuai dokumen kontrak.
Adapun beberapa tugas quality engineer yaitu :
1) Melakukan pemantauan dan pengawasan terkait pengaturan peralatan
yang akan digunakan.
2) Membuat rencana pelaksanaan dan pengujian sesuai dengan RPM.
3) Pengendalian terhadap mutu pekerjaan dan material berdasarkan
persyaratan yang ada di dokumen kontrak.
4) Menganalisa semua hasil test serta memberikan rekomendasi dan
justifikasi teknis.
5) Melaksanakan final inspection untuk memastikan bahwa seluruh
kegiatan pemeriksaan dan pengujian telah dilakukan guna menjamin
mutu pekerjaan.

d) Logistik
Logistik dalam pelaksanaan proyek bertugas sebagai bagian pengadaan
barang dan pengawasan material bahan bangunan, serta mendata
penyediaan material dan peralatan yang diperlukan untuk menunjang
pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Berikut ini tugas dan tanggung jawab
bagian logistik dalam organisasi kontraktor antara lain :
21

1) Bertanggungjawab atas penyediaan material dan peralatan beserta


pemeliharaannya.
2) Mencatat keluar masuknya barang-barang yang tersedia di tempat
penyimpanan.
3) Menyusun laporan logistik untuk diserahkan kepada pimpinan proyek.

e) Surveyor
Surveyor bertugas melakukan pengukuran dan peninjauan di lapangan.
Surveyor dapat menyediakan data dan menyusun berbagai dokumen
hukum yang bertujuan untuk menentukan hasil survei. Bagian ini
memerlukan beberapa ilmu yang harus dikuasai, seperti ilmu ukur tanah
serta pengoperasian alat ukur. Secara lebih detail, sueveyor dalam
organisasi kontraktor memiliki tugas antara lain :
1) Melakukan survei mengenai pengukuran di lapangan, seperti
pengukuran topografi tanah, titik koordinat, serta data lainnya yang
dibutuhkan.
2) Mendata, mengevaluasi, serta melaporkan hasil kegiatan pengukuran
kepada pimpinan proyek sebagai dasar pengambilan keputusan.
3) Melakukan plotting site plan di lokasi proyek untuk menentukan
benchmark, center line, dan titik elevasi tanah asli.

f) Operator
Operator bertanggungjawab atas pengoperasian mesin dan alat yang ada di
lapangan. Operator bertugas untuk menjamin dan memelihara kondisi
mesin/peralatan agar tetap layak pakai dan dapat dioperasikan sesuai
prosedur yang tertera. Operator juga harus mencatat data operasi mesin
dan alat yang digunakan dalam konstruksi, termasuk pemeriksaan dan
kebutuhan perbaikan yang diperlukan.

g) Drafter
Drafter bertugas untuk menyiapkan konsep dan menyusun gambar kerja,
peta topografi dan peta timbul yang nantinya akan digunakan dalam
22

proyek oleh pekerja di lapangan. Drafter umumnya menempuh pendidikan


minimal D3.

h) Administrasi dan Keuangan Proyek


Administrasi dan keuangan proyek merupakan bagian dari struktur
organisasi kontraktor yang bertanggungjawab atas administrasi dan
finansial proyek. Bagian ini bertugas untuk menyusun laporan keuangan
proyek, mengarsipkan dokumen penting yang berhubungan dengan
proyek, serta menyiapkan kebutuhan-kebutuhan administrasi yang
diperlukan apabila diperlukan oleh pihak yang berkepentingan.

i) MEP (Mechanical, Electrical, and Plumbing)


MEP adalah bagian struktur organisasi kontraktor yang bertanggungjawab
untuk mengontrol hal-hal yang berkaitan dengan mekanikal, elektrikal,
dan sistem air bersih. Pekerjaan ini meliputi sistem pengendalian air,
penyediaan air bersih, pengaturan kebutuhan listrik, dan lainnya.

j) Mandor
Mandor adalah orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di
bidang konstruksi yang bertugas untuk memimpin dan mengawasi kinerja
para pekerja (tukang). Mandor juga berkewajiban untuk memberikan
laporan mengenai keadaan di lapangam kepada pimpinan proyek apabila
diminta.

Anda mungkin juga menyukai