Oleh:
LAMPUNG SELATAN
202
BAB I
METODE PERENCANAAN
1
BAB II
PRELIMINARY DESIGN
Dari hasil perhitungan persyaratan di atas didapat ketebalan minimum pelat adalah
125 mm dan tebal maksimumnya adalah 172,50 mm. Dengan begitu kita dapat
menentukan ketebalan pelat kita antara 125 ≤ x ≤ 172,50 mm. Dari hasil tersebut
kami mengambil ketebalan pelat sebesar 125 mm.
2
Gambar 2.2. Kolom Pada Lantai 1-4
Sedangkan pada lantai 5-8 digunakan dimensi kolom 600 × 600 mm.
3
Gambar 2.5. Kombinasi Pembebanan
4
BAB III
PENULANGAN
3.1. Balok
3.1.1. Penulangan Lentur
a. Lentur Positif
Berikut di bawah ini merupakan hasil yang didapatkan dari perhitungan
penulangan lentur positif .
Tabel 3.1. Parameter Penulangan Lentur Positif
Properti Material dan Penampang
5
Tabel 3.2. Gaya Dalam
Gaya Dalam
Pu Input kN 0
Sumber: Data Hasil Perhitungan
Tabel 3.3. Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya dan Geometri
Tidak
dipersyaratkan.
Syarat Gaya Aksial 21.5.1.1 Pu <= 0.1 Ag fc' ? OK
Baca R18.6.1
dan 18.6.4.7
n Input 3
db mm 19
Jarak Bersih (b - 2 cc - 2 ds - n * db) / (n
mm 93,500
Antar Tulangan - 1)
Cek Jarak Jarak Bersih >= db dan 25
7.6.1 25.2.1 IYA
Bersih mm?
Jumlah Lapis 1
ρ As / (b * d) 0,56%
0.75 ρb = 0.75 * 0.85 *β1 *
ρ max,1 B.10.3 1,90%
fc' / fy * (600/(600 + fy))
ρ max,2 21.5.2.1 18.6.3.1 2,5% 2,50%
6
Tumpuan Positif
Mu kN-m 108,026
n Input 2
db mm 19
Jarak Bersih (b - 2 cc - 2 ds - n * db) / (n
mm 206,000
Antar Tulangan - 1)
Cek Jarak Jarak Bersih >= db dan 25
7.6.1 25.2.1 IYA
Bersih mm?
Jumlah Lapis 1
ρ As / (b * d) 0,37%
0.75 ρb = 0.75 * 0.85 *β1 *
ρ max,1 B.10.3 1,90%
fc' / fy * (600/(600 + fy))
ρ max,2 21.5.2.1 18.6.3.1 2,5% 2,50%
7
Lapangan Positif
Tabel 0.65 <= 0.65 + (εs - 0.002)
ϕ S9.3.2 0,900
21.2.2 / 0.003 * 0.25 <= 0.9
ϕMn ϕ * Mn kN-m 90,345
Mu kN-m 84,075
ρ As / (b * d) 1,11%
0.75 ρb = 0.75 * 0.85 *β1 *
ρ max,1 B.10.3 Tidak ada 1,90%
fc' / fy * (600/(600 + fy))
ρ max,2 21.5.2.1 18.6.3.1 2,5% 2,50%
8
Tumpuan Negatif
n Input 4
db mm 19
Jarak Bersih (b - 2 cc - 2 ds - n * db) / (n
mm 56,000
Antar Tulangan - 1)
Cek Jarak Jarak Bersih >= db dan 25
7.6.1 25.2.1 IYA
Bersih mm?
Jumlah Lapis 1
ρ As / (b * d) 0,74%
0.75 ρb = 0.75 * 0.85 *β1 *
ρ max,1 B.10.3 1,90%
fc' / fy * (600/(600 + fy))
ρ max,2 21.5.2.1 18.6.3.1 2,5% 2,50%
Mu kN-m 108,958
9
3.1.2. Penulangan Geser
Penulangan geser adalah proses memasang tulangan baja (biasanya berupa besi
beton) dalam struktur beton bertulang untuk meningkatkan daya tahan terhadap
gaya geser. Penulangan geser penting untuk mencegah retak atau kegagalan struktur
akibat geser.
Tabel 3.8. Parameter Penulangan Geser
Pasal Referensi
Parameter SNI SNI Persamaan Satuan Nilai
2847:20 2847:201
13 9
Properti Material dan Penampang
Dari Sheet Desain
Panjang Balok, L mm 6000
Lentur
Dari Sheet Desain
Lebar Balok, b mm 350
Lentur
Dari Sheet Desain
Tinggi Balok, h mm 500
Lentur
Dari Sheet Desain
Panjang Tumpuan 21.5.3.1 18.6.4.1 mm 1000
Lentur
Diameter Tulangan Dari Sheet Desain
mm 19
Longitudinal, db Lentur
Diameter Tulangan Dari Sheet Desain
mm 13
Pinggang, dbt Lentur
Diameter Tulangan Dari Sheet Desain
mm 13
Sengkang, ds Lentur
Dari Sheet Desain
Selimut Bersih, cc mm 40
Lentur
Dari Sheet Desain
Tinggi Efektif Balok, d mm 437,5
Lentur
Dari Sheet Desain
Kuat Tekan Beton, fc' MPa 25
Lentur
Kuat Leleh Tul. Dari Sheet Desain
MPa 420
Longitudinal, fy Lentur
Kuat Leleh Tul. Transversal, Dari Sheet Desain
MPa 420
fyv Lentur
Tabel Dari Sheet Desain
β1 10.2.7.3 0,85
22.2.2.4.3 Lentur
Dari Sheet Desain
Panjang Kolom, c1 mm 800
Lentur
Dari Sheet Desain
Lebar Kolom, c2 mm 800
Lentur
Dari Sheet Desain
Ln mm 5200
Lentur
Sumber: Data Hasil Perhitungan
Tabel 3.9. Gaya Dalam Pada Penulangan Geser
Gaya Dalam
Vu,tumpuan Input kN 124,8613
10
Tabel 3.10. Tumpuan Gaya Dalam Penulangan Geser
Tumpuan
Gaya Desain
Vpr N 56101
1/2 Ve N 67469
Pu N 0
21875
Ag fc' / 20 N
0
Vc 21.5.4. 18.6.5. Vc = 0 jika Vpr >= 1/2 Ve dan Pu < Ag fc'
Iya
Diperhitungkan? 2 2 / 20
13015
Vc N
6
Sumber: Data Hasil Perhitungan
Tabel 3.12. Hasil Penulangan Geser Tumpuan
Penulangan Geser
Cek Spasi OK
11
Penulangan Geser
Vn Vc + V s N 617947
Vu N 134938
ϕVn / Vu 3,435
Cek Spasi OK
Vn Vc + V s 617947
Vu N 119629,8
ϕVn / Vu 3,874
Kapasitas Lentur OK
Kapasitas Geser OK
Kapasitas Torsi OK
Tulangan Longitudinal
12
Kesimpulan
Tulangan Transversal/Sengkang
Kapasitas Lentur OK
Kapasitas Geser OK
Tulangan Longitudinal
Longitudinal 16 D25
3.2. Kolom
Penulangan lentur kolom adalah suatu metode yang digunakan untuk meningkatkan
kekuatan dan kekakuan kolom beton. Penulangan lentur kolom didapatkan
menggunakan ETABS. Berikut adalah hasil kolom pada lantai 1-4 :
Tabel 3.16. Gaya Dalam Kolom Lantai 1-4
Aksial - Lentur
13
M2 Min -1082,3356 -91,381 -25,2527
Geser
Tumpuan
V2 (kN) 56,9468
V3 (kN) 51,9554
Lapangan
V2 (kN) 56,9468
V3 (kN) 51,9554
Nu (kN) 4,17
Sumber: Data Hasil Perhitungan
14
Properti Material dan Penampang
MP
Kuat Tekan Beton, fc' Input 24
a
Kuat Leleh Tul. MP
Input 420
Longitudinal, fy a
Kuat Leleh Tul. MP
Input 420
Transversal, fyv a
Tinggi Balok, hb Input mm 500
Ln L - hb mm 4000
15
Pasal Referensi
Parameter SNI SNI Persamaan Satuan
2847:20 2847:20
13 19
Properti Material dan Penampang
Diameter Tulangan Dari Sheet Desain
mm 25
Longitudinal, db Longitudinal
Diameter Tulangan Dari Sheet Desain
mm 13
Sengkang, ds Longitudinal
Dari Sheet Desain
Selimut Bersih, cc mm 40
Longitudinal
Kuat Tekan Beton, Dari Sheet Desain
MPa 24
fc' Longitudinal
Kuat Leleh Tul. Dari Sheet Desain
MPa 420
Longitudinal, fy Longitudinal
Kuat Leleh Tul. Dari Sheet Desain
MPa 420
Transversal, fyv Longitudinal
Dari Sheet Desain
Tinggi Balok, hb mm 500
Longitudinal
Dari Sheet Desain
Ln mm 4000
Longitudinal
Panjang Zona Sendi Plastis
16
Pasal Referensi
Parameter SNI SNI Persamaan Satuan
2847:20 2847:20
13 19
Properti Material dan Penampang
Luas Penampang
b*h mm2 640000
Kolom, Ag
Luas Penampang Inti
bc * hc mm2 518400
Beton, Ach
Sisi Pendek/Sumbu Lemah
0.3 (bc * fc' / fyv) *
Ash/s min, 1 21.6.4.4 18.7.5.4 mm2 2,895
(Ag / Ach - 1)
Ash/s min, 2 21.6.4.4 18.7.5.4 0.09 * bc * fc' / fyv mm2 3,703
Ash/s 1 >= Ash/s min
Cek Ash/s 1 OK
?
Sisi Panjang/Sumbu Kuat
0.3 (hc * fc' / fyv) *
Ash/s min, 1 21.6.4.4 18.7.5.4 mm2 2,895
(Ag / Ach - 1)
Ash/s min, 2 21.6.4.4 18.7.5.4 0.09 * hc * fc' / fyv mm2 3,703
Ash/s 2 >= Ash/s min
Cek Ash/s 2 OK
?
Cek Spasi
17
Pasal Referensi
Parameter SNI SNI Persamaan Satuan
2847:20 2847:20
13 19
Properti Material dan Penampang
Tabel
φ 9.3.2.3 0,75
21.2.1
0.17 (1 + Nu/(14 Ag)]
Vc 11.2.1.2 22.5.6.1 (fc')0.5 h d; d = b - cc - N 489597
ds - db / 2
22.5.10.
Vs Perlu 11.1.1 Vu / φ - Vc N 702198
1
22.5.10. Vs / (fyv * d); d = b -
As/s Perlu 11.4.7.2 mm2 / mm 2,2762
5.3 cc - ds - db / 2
As/s Min 1 - 10.6.2.2 0.062 (fc')0.5 h / fyv mm2 / mm 0,5785
18
Pasal Referensi
Parameter SNI SNI Persamaan Satuan
2847:20 2847:20
13 19
Properti Material dan Penampang
19
Tabel 3.19. Hasil Penulangan Kolom Lantai 1-4
Kesimpulan
Kapasitas Lentur OK
Kapasitas Geser OK
Tulangan Longitudinal
Longitudinal 16 D25
Geser
Tumpuan
V2 (kN) 56,9468
V3 (kN) 51,9554
Lapangan
V2 (kN) 56,9468
V3 (kN) 51,9554
Nu (kN) 0,22
20
Sumber: Data Hasil Perhitungan
Ln L - hb mm 3000
21
Parameter
SNI SNI
2847:2013 2847:2019
Syarat Sisi Terpendek
Syarat Rasio Dimensi
21.6.1.2 18.7.2.1 b/h >= 0.4 ? OK
Penampang
Pengecekan Terhadap Gaya
Dalam Aksial-Lentur
(Menggunakan PCA
Column, atau SP Column,
atau CSI Column, dll.)
Jumlah Tulangan, n Input 16
Luas Tulangan Longitudinal,
n *π/4 *db2 mm2 4536,5
As
Rasio Tulangan, ρ
1% <= ρ <=
Cek ρmin dan ρmax 21.6.3.1 18.7.4.1 OK
6%
Pengecekan Strong Column
- Weak Beam (SCWB)
Input (Mn dari
Momen Nominal Kolom,
kondisi Pmax kN m 1787,692
Mnc
dan Pmin)
Mn- Tumpuan Balok Input kN m 278,271
22
Kuat Leleh Tul. Dari Sheet Desain
MPa 420
Longitudinal, fy Longitudinal
Kuat Leleh Tul. Dari Sheet Desain
MPa 420
Transversal, fyv Longitudinal
Dari Sheet Desain
Tinggi Balok, hb mm 500
Longitudinal
Dari Sheet Desain
Ln mm 3000
Longitudinal
Panjang Zona Sendi Plastis
23
Ash/s min, 2 21.6.4.4 18.7.5.4 0.09 * hc * fc' / fyv mm2 2,674
Cek Spasi
24
22.5.10.
Vs Perlu 11.1.1 Vu / φ - Vc N 439873
1
2
22.5.10. Vs / (fyv * d); d = h - cc - ds mm /
As/s Perlu 11.4.7.2 1,9485
5.3 - db / 2 mm
mm2 /
As/s Min 1 - 10.6.2.2 0.062 (fc')0.5 b / fyv 0,4339
mm
mm2 /
As/s Min 2 - 10.6.2.2 0.35 b / fyv 0,5000
mm
Ash/s 2 >= Max (As/s
Cek As/s OK
Perlu, As/s Min) ?
25
0.17 (1 + Nu/(14 Ag)]
Vc 11.2.1.2 22.5.6.1 (fc')0.5 b d; d = h - cc - ds - N 268809
db / 2
22.5.10.
Vs Perlu 11.1.1 Max (Vu/φ - Vc; 0) 0
1
22.5.10. Vs / (fyv * d); d = h - cc - ds
Av/s Perlu 11.4.7.2 0,0000
5.3 - db / 2
mm2 /
As/s Min 1 - 10.6.2.2 0.062 (fc')0.5 b / fyv 0,0000
mm
mm2 /
As/s Min 2 - 10.6.2.2 0.35 b / fyv 0,0000
mm
Cek As/s Av/s >= Av/s Perlu ? OK
Sumber: Data Hasil Perhitungan
Berikut Hasil rekapitulasi perhitungan penulangan kolom apartemen pada lantai 5
(lima) sampai lantai 8 (delapan) :
Tabel 3.23. Hasil Penulangan Kolom Lantai 5-8
Kesimpulan
Syarat Gaya dan Geometri OK
Kapasitas Lentur OK
Kapasitas Geser OK
Tulangan Longitudinal
Longitudinal 16 D19
Tulangan Transversal/ Sengkang Tumpuan
Sumbu Lemah 4 D13-100
Sumbu Kuat 4 D13-100
Tulangan Transversal/Sengkang Lapangan
Sumbu Lemah 2 D13-100
Sumbu Kuat 2 D13-100
Sumber: Data Hasil Perhitungan
3.3. Pelat
Pelat yang akan digunakan dalam perencanaan bangunan pada proyek besar ini
adalah jenis pelat dua arah.
Tabel 3.24. Parameter Penulangan Pelat
Pasal Referensi
Parameter Persamaan Satuan Nilai
SNI 2847:2019
26
Pasal Referensi
Parameter Persamaan Satuan Nilai
SNI 2847:2019
β1 Tabel 22.2.2.4.3 0.65 <= 0.85 - 0.05 * (fc' - 28) / 7 <= 0.85 0,8500
Momen Positif M11 --> Tulangan Lapangan Bawah Arah Sumbu 1 (X)
27
As min (fy < 420 MPa) 7.6.1.1, 8.6.1.1 0.2% * b * t mm2 250,000
(0.18% * 420 / fy) * b * t dan
As min (fy >= 420 MPa) 7.6.1.1, 8.6.1.1 mm2 225,000
0.14% * b * t
Cek As min As Pasang >= As min ? OK
Momen Negatif M11 --> Tulangan Tumpuan Atas Arah Sumbu 1 (X)
28
Kapasitas Lentur
ϕ * Mn kN-m 30,355
Tereduksi, ϕMn
Momen Ultimit, Mu kN-m 13,678
Momen Positif M22 --> Tulangan Lapangan Bawah Arah Sumbu 2 (Y)
Momen Negatif M22 --> Tulangan Tumpuan Atas Arah Sumbu 2 (Y)
29
Jarak Bersih >= db dan 25
Cek Jarak Bersih 25.2.1 OK
mm?
Jumlah Lapis 2
2010,61
As Pasang n *π/4 *db2 mm2
9
As min (fy < 420 MPa) 7.6.1.1, 8.6.1.1 0.2% * b * t mm2 250,000
(0.18% * 420 / fy) * b * t dan
As min (fy >= 420 MPa) 7.6.1.1, 8.6.1.1 mm2 225,000
0.14% * b * t
Cek As min As Pasang >= As min ? OK
Tulangan Minimum (untuk Tumpuan Bawah dan Lapangan Atas, Arah X dan Y)
30
Ambang Batas Geser
7.6.3.1 0.5 ϕ Vc kN 23,736
Pelat
Perlu Tulangan Geser
Vu > 0.5 ϕ Vc ? Tidak
Pelat?
Lendutan Pelat
31
Syarat Lendutan
Tabel 24.2.2 L / 240 atau L / 480 mm 25,000
Jangka Panjang
Cek Lendutan Jangka
OK
Panjang
Lendutan Arah Sumbu 2
32
BAB IV
PUSH OVER
1. Fully Operational
Bangunan tetap beroperasi setelah gempa terjadi, hanya terdapat kerusakan
pada elemen non-struktural, memiliki resiko kecil dan tidak menimbulkan
masalah pada bangunan.
2. Immediately Occupancy
Masih tergolong aman untuk operasional dimana setelah gempa terjadi
mengalami kerusakan minor dan tidak terganggu jika ada perbaikan
bangunan.
3. Damage Control
Bangunan mengalami kerusakan minor baik pada non-struktural maupun
struktural dan masih dapat diperbaiki.
4. Life Safety
Kerusakan sedang dan masih stabil, setelah bangunan diperbaiki maka bisa
digunakan kembali secara normal.
5. Structural Stability
Mengalami kerusakan parah, masih berdiri dan tidak roboh.
a. Melakukan Run Analisis Pushover Arah X
33
Gambar 4.1. Run Analisis PushOver Arah X
b. Menampilkan Static Pushover Kurva
34
c. Plot type → FEMA 440 EL, untuk melihat apakah hasilnya sudah
berpotongan pada kurva sudah berpotongan antara garis hijau dan merah
atau garis single demand dan capacity. Dengan kata lain titik performanya
sudah ditemukan.
35
➢ Analisis Perfomance Level
1. Pada Pushover arah X
Tabel 4.2. Capacity Curve Coordinates Sumbu X
36
elemen balok yang kemudian ketika mencapai titik kinerja mayoritas elemen balok
tersebut terbentuk sambungan plastis kemudian pada beberapa elemen balok
mencapai kondisi batas inelastis.
37
BAB V
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapatkan pada tugas besar kali ini adalah
1. Pada perhitungan preliminary design balok diperoleh dimensi balok yang
digunakan yaitu 50 × 35 cm. Sedangkan pada perhitungan preliminary design
pelat diperoleh h pakai sebesar 125 mm. Pada perhitungan preliminary design
kolom diperoleh dimensi 80×80 cm untuk lantai 1-4 dan dimensi yaitu 60×60
cm untuk lantai 5-8.
2. Didapatkan hasil dimensi untuk balok kolom dan plat yang dapat menahan
beban yang diberikan pada struktur, dimana dimensi balok yang dipakai
sebesar 35 cm × 50 cm dimensi kolom 80×80 cm untuk lantai 1-4 dan dimensi
yaitu 60×60 cm untuk lantai 5-8, dan h pelat dipakai sebesar 125 mm.
3. Pada perhitungan balok didapatkan kebutuhan tulangan dan dimensi balok
yang dapat dilihat pada Tabel 2.16. Dengan longitudinal tumpuan atas 2 D19,
longitudinal tumpuan tengah 2 D13, longitudinal tumpuan bawah 3 D19,
longitudinal lapangan atas 2 D19, longitudinal lapangan tengah 2 D13,
longitudinal lapangan bawah 3 D19. Lalu dengan Sengkang tumpuan 2D13-
150 dan sengkang lapangan 2D13-100.
4. Pada perhitungan kolom untuk lantai 1-4 diperoleh tulangan longitudinal 16
D25, tulangan sengkang tumpuan sumbu lemah 4D13-100, tulangan
sengkang tumpuan sumbu kuat 4D13-100, tulangan sengkang lapangan
sumbu lemah 2D13-100 dan Sengkang lapangan sumbu kuat 2D13-100.
Sedangkan kolom untuk lantai 5-8 diperoleh tulangan longitudinal 16 D19,
tulangan sengkang tumpuan sumbu lemah 4D13-100, tulangan sengkang
tumpuan sumbu kuat 4D13-100, tulangan sengkang lapangan sumbu lemah
2D13-100 dan sengkang lapangan sumbu kuat 2D13-100.
5. Pada perhitungan pelat diperoleh tebal pelat 125 mm, jarak antar sengkang
100 mm, dan diameter sengkang 16 mm.
38
LAMPIRAN