Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN TUGAS BESAR

SI- 4115 PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG

Oleh:

RAIHAN AZHAR ISNENDA 120210002


DITA IMANDA RHAMADANI 120210010
FARID AZMI 120210022
TARISSA HUSNUL FADILLA 120210038
MARUDUT JULIO CARLOS 120210049

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

LAMPUNG SELATAN
202
BAB I
METODE PERENCANAAN

1.1. Data Perencanaan


Data perencanaan secara keseluruhan mencakup data umum bangunan serta data
bahan yang diuraikan secara detail sebagai berikut:

1. Fungsi Gedung : Apartemen


2. Lokasi : Aceh
3. Jumlah Lantai : 8 Lantai
4. Span X :5
5. Span Y : 7 meter
6. Jarak Span : 8 Meter
7. Tinggi tiap lantai :
a. Lantai pertama : 4,5 m
b. Lantai Kedua s.d (n-) : 3,5 m
8. Fungsi Lantai Antara : Kamar
9. Fungsi Lantai Teratas : Atap
10. Mutu bahan :
a. Mutu beton (Fc’) : 24 Mpa
b. Mutu baja (fy) : 420 Mpa

1
BAB II
PRELIMINARY DESIGN

2.1. Perencanaan Balok


Balok yang direncanakan dapat memikul gaya-gaya maksimal yang terjadi pada
setiap dimensi penampang serta dapat memenuhi persyaratan yang berlaku pada
SNI 2847-2019. Hasil Perhitungan tulangan untuk balok dengan dimensi 500 × 350
mm.

Gambar 2.1. Dimensi Balok


2.2. Perencanaan Pelat
Tabel 2.1. Ketebalan Pelat yang Dipakai
Diketahui ly/lx hmin (mm) hmax (mm)
hpakai (mm)
Section fc (mPa) fy (mPa) Ln (m) ly (m) lx (m) β Syarat 1 Syarat 2 Syarat 3

S1 25 420 5,75 6 6 1,00 125 138,00 172,50 125


Sumber: Data Hasil Perhitungan

Dari hasil perhitungan persyaratan di atas didapat ketebalan minimum pelat adalah
125 mm dan tebal maksimumnya adalah 172,50 mm. Dengan begitu kita dapat
menentukan ketebalan pelat kita antara 125 ≤ x ≤ 172,50 mm. Dari hasil tersebut
kami mengambil ketebalan pelat sebesar 125 mm.

2.3. Perencanaan Kolom


Kolom yang direncanakan dapat memikul gaya-gaya yang terjadi serta dapat
memenuhi persyaratan yang berlaku pada SNI 2847-2019. Hasil perhitungan
dimensi untuk kolom pada lantai 1-4 digunakan dimensi 800 × 800 mm.

2
Gambar 2.2. Kolom Pada Lantai 1-4
Sedangkan pada lantai 5-8 digunakan dimensi kolom 600 × 600 mm.

Gambar 2.3. Kolom Pada Lantai 5-8

2.4. Perancangan dan Pemodelan Struktur

Gambar 2.4. Denah Fungsi Bangunan

3
Gambar 2.5. Kombinasi Pembebanan

Gambar 2.6. Check Design

4
BAB III
PENULANGAN

3.1. Balok
3.1.1. Penulangan Lentur
a. Lentur Positif
Berikut di bawah ini merupakan hasil yang didapatkan dari perhitungan
penulangan lentur positif .
Tabel 3.1. Parameter Penulangan Lentur Positif
Properti Material dan Penampang

Panjang Balok, L Input mm 6000

Lebar Balok, b Input mm 350

Tinggi Balok, h Input mm 500

Panjang Tumpuan 21.5.3.1 18.6.4.1 2*h mm 1000


Diameter Tulangan
Input mm 19
Longitudinal, db
Diameter Tulangan
Input mm 13
Pinggang, dbt
Diameter Tulangan
Input mm 13
Sengkang, ds
Selimut Bersih, cc Input mm 40

Tinggi Efektif Balok, d h - cc - ds - db/2 mm 437,5

Kuat Tekan Beton, fc' Input MPa 25


Kuat Leleh Tul.
Input MPa 420
Longitudinal, fy
Kuat Leleh Tul.
Input MPa 420
Transversal, fyv
0.65 <= 0.85 -
Tabel
β1 10.2.7.3 0.05 * (fc' - 28) 0,8500
22.2.2.4.3
/ 7 <= 0.85
Input (Sisi tegak
Panjang Kolom, c1 lurus lebar mm 800
balok)
Input (Sisi yang
ditempel
Lebar Kolom, c2 mm 800
balok/sejajar
lebar balok)
Ln L - c1 mm 5200
Asumsi tidak
λ menggunakan 1
beton ringan
Sumber: Data Hasil Perhitungan

5
Tabel 3.2. Gaya Dalam
Gaya Dalam

Mu,tumpuan (-) Input kN-m -216,621

Mu,tumpuan (+) Input kN-m 108,0259

Mu,lapangan (-) Input kN-m -108,958

Mu,lapangan (+) Input kN-m 84,0753

Pu Input kN 0
Sumber: Data Hasil Perhitungan
Tabel 3.3. Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya dan Geometri

Tidak
dipersyaratkan.
Syarat Gaya Aksial 21.5.1.1 Pu <= 0.1 Ag fc' ? OK
Baca R18.6.1
dan 18.6.4.7

Syarat Tinggi Efektif 21.5.1.2 18.6.2.1 Ln >= 4d ? OK

Syarat Lebar 1 21.5.1.3 18.6.2.1 b >= min(0.3h, 250 mm) ? OK

Syarat Lebar 2 21.5.1.4 18.6.2.1 b <= c2 + 2 * min (c2, 0.75 c1) ? OK


Sumber: Data Hasil Perhitungan
Tabel 3.4. Hasil Penulangan Tumpuan Positif
Tumpuan Positif

n Input 3

db mm 19
Jarak Bersih (b - 2 cc - 2 ds - n * db) / (n
mm 93,500
Antar Tulangan - 1)
Cek Jarak Jarak Bersih >= db dan 25
7.6.1 25.2.1 IYA
Bersih mm?
Jumlah Lapis 1

As Pasang n *π/4 *db2 mm2 850,586

As min,1 10.5.1 9.6.1.2 (fc')0.5 / (4 * fy) * b * d mm2 455,729


10.5.1,
As min,2 9.6.1.2 1.4 / (4 * fy) * b * d mm2 510,417
21.5.2.1
As min,4 21.5.2.2 18.6.3.2 0.5 * As Tumpuan Negatif mm2 850,586

Cek As min As Pasang >= As min ? OK

ρ As / (b * d) 0,56%
0.75 ρb = 0.75 * 0.85 *β1 *
ρ max,1 B.10.3 1,90%
fc' / fy * (600/(600 + fy))
ρ max,2 21.5.2.1 18.6.3.1 2,5% 2,50%

Cek As max ρ <= ρ max ? OK

6
Tumpuan Positif

a 10.2.7.1 22.2.2.4.1 As * fy / (0.85 * fc' * b) mm 48,033

Mn 10.2.7.1 22.2.2.4.1 As * fy * (d - a/2) kN-m 147,715

c 10.2.7.1 22.2.2.4.1 a / β1 mm 56,510


10.2.2, 22.2.1.2,
εs (d - c) / c * 0.003 0,020
10.2.3 22.2.2.1
Tabel 0.65 <= 0.65 + (εs - 0.002)
ϕ S9.3.2 0,900
21.2.2 / 0.003 * 0.25 <= 0.9
ϕMn ϕ * Mn kN-m 132,944

Mu kN-m 108,026

Cek ϕMn > Mu ϕMn > Mu ? OK

As Perlu Mu / [fy * (d - a/2)] mm2 622,043


Sumber: Data Hasil Perhitungan
Tabel 3.5. Hasil Penulangan Lapangan Positif
Lapangan Positif

n Input 2

db mm 19
Jarak Bersih (b - 2 cc - 2 ds - n * db) / (n
mm 206,000
Antar Tulangan - 1)
Cek Jarak Jarak Bersih >= db dan 25
7.6.1 25.2.1 IYA
Bersih mm?
Jumlah Lapis 1

As Pasang n *π/4 *db2 mm2 567,057

As min,1 10.5.1 9.6.1.2 (fc')0.5 / (4 * fy) * b * d mm2 455,729


10.5.1,
As min,2 9.6.1.2 1.4 / (4 * fy) * b * d mm2 510,417
21.5.2.1
0.25 * As Tumpuan
As min,4 21.5.2.2 18.6.3.2 mm2 425,293
Negatif
Cek As min As Pasang >= As min ? OK

ρ As / (b * d) 0,37%
0.75 ρb = 0.75 * 0.85 *β1 *
ρ max,1 B.10.3 1,90%
fc' / fy * (600/(600 + fy))
ρ max,2 21.5.2.1 18.6.3.1 2,5% 2,50%

Cek As max ρ <= ρ max ? OK

a 10.2.7.1 22.2.2.4.1 As * fy / (0.85 * fc' * b) mm 32,022

Mn 10.2.7.1 22.2.2.4.1 As * fy * (d - a/2) kN-m 100,384

c 10.2.7.1 22.2.2.4.1 a / β1 mm 37,673


10.2.2, 22.2.1.2,
εs (d - c) / c * 0.003 0,032
10.2.3 22.2.2.1

7
Lapangan Positif
Tabel 0.65 <= 0.65 + (εs - 0.002)
ϕ S9.3.2 0,900
21.2.2 / 0.003 * 0.25 <= 0.9
ϕMn ϕ * Mn kN-m 90,345

Mu kN-m 84,075

Cek ϕMn > Mu ϕMn > Mu ? OK

As Perlu Mu / [fy * (d - a/2)] mm2 474,934


Sumber: Data Hasil Perhitungan
b. Lentur Negatif
Berikut di bawah ini merupakan hasil yang didapatkan dari perhitungan
penulangan lentur positif .
Tabel 3.6. Hasil Penulangan Tumpuan Negatif
Tumpuan Negatif
Jumlah
Tulangan
Input 6
Negatif
Tumpuan, n
db mm 19
Jarak Bersih (b - 2 cc - 2 ds - n * db) / (n
mm 26,000
Antar Tulangan - 1)
Cek Jarak Jarak Bersih >= db dan 25
7.6.1 25.2.1 IYA
Bersih mm?
Jumlah Lapis 1

As Pasang n *π/4 *db2 mm2 1701,172

As min,1 10.5.1 9.6.1.2 (fc')0.5 / (4 * fy) * b * d mm2 455,729


10.5.1,
As min,2 9.6.1.2 1.4 / (4 * fy) * b * d mm2 510,417
21.5.2.1
Cek As min As Pasang >= As min ? OK

ρ As / (b * d) 1,11%
0.75 ρb = 0.75 * 0.85 *β1 *
ρ max,1 B.10.3 Tidak ada 1,90%
fc' / fy * (600/(600 + fy))
ρ max,2 21.5.2.1 18.6.3.1 2,5% 2,50%

Cek As max ρ <= ρ max ? OK

a 10.2.7.1 22.2.2.4.1 As * fy / (0.85 * fc' * b) mm 96,066

Mn 10.2.7.1 22.2.2.4.1 As * fy * (d - a/2) kN-m 278,271

c 10.2.7.1 22.2.2.4.1 a / β1 mm 113,019


10.2.2, 22.2.1.2,
εs (d - c) / c * 0.003 0,009
10.2.3 22.2.2.1
Tabel 0.65 <= 0.65 + (εs - 0.002)
ϕ S9.3.2 0,900
21.2.2 / 0.003 * 0.25 <= 0.9

8
Tumpuan Negatif

ϕMn ϕ * Mn kN-m 250,444

Mu,tumpuan (-) kN-m 216,621

Cek Kapasitas ϕMn > Mu ? OK

As Perlu Mu / [fy * (d - a/2)] mm2 1324,285


Sumber: Data Hasil Perhitungan
Tabel 3.7. Hasil Penulangan Lapangan Negatif
Lapangan Negatif

n Input 4

db mm 19
Jarak Bersih (b - 2 cc - 2 ds - n * db) / (n
mm 56,000
Antar Tulangan - 1)
Cek Jarak Jarak Bersih >= db dan 25
7.6.1 25.2.1 IYA
Bersih mm?
Jumlah Lapis 1

As Pasang n *π/4 *db2 mm2 1134,115

As min,1 10.5.1 9.6.1.2 (fc')0.5 / (4 * fy) * b * d mm2 455,729


10.5.1,
As min,2 9.6.1.2 1.4 / (4 * fy) * b * d mm2 510,417
21.5.2.1
0.25 * As Tumpuan
As min,4 21.5.2.2 18.6.3.2 mm2 425,293
Negatif
Cek As min As Pasang >= As min ? OK

ρ As / (b * d) 0,74%
0.75 ρb = 0.75 * 0.85 *β1 *
ρ max,1 B.10.3 1,90%
fc' / fy * (600/(600 + fy))
ρ max,2 21.5.2.1 18.6.3.1 2,5% 2,50%

Cek As max ρ <= ρ max ? OK

a 10.2.7.1 22.2.2.4.1 As * fy / (0.85 * fc' * b) mm 64,044

Mn 10.2.7.1 22.2.2.4.1 As * fy * (d - a/2) kN-m 193,141

c 10.2.7.1 22.2.2.4.1 a / β1 mm 75,346


10.2.2, 22.2.1.2,
εs (d - c) / c * 0.003 0,014
10.2.3 22.2.2.1
Tabel 0.65 <= 0.65 + (εs - 0.002)
ϕ S9.3.2 0,900
21.2.2 / 0.003 * 0.25 <= 0.9
ϕMn ϕ * Mn kN-m 173,827

Mu kN-m 108,958

Cek ϕMn > Mu ϕMn > Mu ? OK

As Perlu Mu / [fy * (d - a/2)] mm2 639,795


Sumber: Data Hasil Perhitungan

9
3.1.2. Penulangan Geser
Penulangan geser adalah proses memasang tulangan baja (biasanya berupa besi
beton) dalam struktur beton bertulang untuk meningkatkan daya tahan terhadap
gaya geser. Penulangan geser penting untuk mencegah retak atau kegagalan struktur
akibat geser.
Tabel 3.8. Parameter Penulangan Geser
Pasal Referensi
Parameter SNI SNI Persamaan Satuan Nilai
2847:20 2847:201
13 9
Properti Material dan Penampang
Dari Sheet Desain
Panjang Balok, L mm 6000
Lentur
Dari Sheet Desain
Lebar Balok, b mm 350
Lentur
Dari Sheet Desain
Tinggi Balok, h mm 500
Lentur
Dari Sheet Desain
Panjang Tumpuan 21.5.3.1 18.6.4.1 mm 1000
Lentur
Diameter Tulangan Dari Sheet Desain
mm 19
Longitudinal, db Lentur
Diameter Tulangan Dari Sheet Desain
mm 13
Pinggang, dbt Lentur
Diameter Tulangan Dari Sheet Desain
mm 13
Sengkang, ds Lentur
Dari Sheet Desain
Selimut Bersih, cc mm 40
Lentur
Dari Sheet Desain
Tinggi Efektif Balok, d mm 437,5
Lentur
Dari Sheet Desain
Kuat Tekan Beton, fc' MPa 25
Lentur
Kuat Leleh Tul. Dari Sheet Desain
MPa 420
Longitudinal, fy Lentur
Kuat Leleh Tul. Transversal, Dari Sheet Desain
MPa 420
fyv Lentur
Tabel Dari Sheet Desain
β1 10.2.7.3 0,85
22.2.2.4.3 Lentur
Dari Sheet Desain
Panjang Kolom, c1 mm 800
Lentur
Dari Sheet Desain
Lebar Kolom, c2 mm 800
Lentur
Dari Sheet Desain
Ln mm 5200
Lentur
Sumber: Data Hasil Perhitungan
Tabel 3.9. Gaya Dalam Pada Penulangan Geser
Gaya Dalam
Vu,tumpuan Input kN 124,8613

Vu,lapangan Input kN 119,6298


Sumber: Data Hasil Perhitungan

10
Tabel 3.10. Tumpuan Gaya Dalam Penulangan Geser
Tumpuan
Gaya Desain

Vg,tumpuan S21.5.4 R18.6.5 Input [Kombinasi 1.2 D + L] kN 78,8364

As+ Tumpuan Dari Sheet Desain Lentur mm2 850,586

As- Tumpuan Dari Sheet Desain Lentur mm2 567,057

apr+ 1.25 a (tumpuan positif) mm 105,072

apr- 1.25 a (tumpuan negatif) mm 70,048

Mpr+ S21.5.4 R18.6.5 As+ * (1.25 fy) * (d - apr+/2) N mm 171908569

Mpr- S21.5.4 R18.6.5 As- * (1.25 fy) * (d - apr-/2) N mm 119819146

Vsway atau Vpr 21.5.4.1 18.6.5.1 (Mpr+ + Mpr-) / Ln N 56101

Ve 21.5.4.1 18.6.5.1 Vg + Vpr N 134938

Sumber: Data Hasil Perhitungan


Tabel 3.11. Tahanan Geser Beton Pada Penulangan Geser
Tahanan Geser Beton

Vpr N 56101

1/2 Ve N 67469

Pu N 0
21875
Ag fc' / 20 N
0
Vc 21.5.4. 18.6.5. Vc = 0 jika Vpr >= 1/2 Ve dan Pu < Ag fc'
Iya
Diperhitungkan? 2 2 / 20
13015
Vc N
6
Sumber: Data Hasil Perhitungan
Tabel 3.12. Hasil Penulangan Geser Tumpuan
Penulangan Geser

Jumlah Kaki Input 2

Av n *π/4 *ds2 mm2 265,465

Spasi Input mm 100

Spasi Max 1 21.5.3.2 18.6.4.4 d/4 mm 109,38

Spasi Max 2 21.5.3.2 18.6.4.4 6 db mm 114,00

Spasi Max 3 21.5.3.2 18.6.4.4 150 mm mm 150,00

Cek Spasi OK

Vs 11.4.7.2 22.5.10.5.3 Av * fyv * d / s N 487791

11
Penulangan Geser

Batas Vs 11.4.7.9 22.5.1.2 0.66 * (fc')0.5 * b * d N 505313

ϕ 9.3.2.3 12.5.3.2, 21.2.4 0,75

Vn Vc + V s N 617947

Vu N 134938

ϕVn / Vu 3,435

Cek Kapasitas ϕVn / Vu >= 1 ? OK


Sumber: Data Hasil Perhitungan
Tabel 3.13. Hasil Penulangan Geser Pada Lapangan
Penulangan Geser

Jumlah Kaki Input 2

Av n *π/4 *ds2 mm2 265,465

Spasi Input mm 100

Spasi Max 21.5.3.4 18.6.4.6 d/2 mm 218,75

Cek Spasi OK

Vs 11.4.7.2 22.5.10.5.3 Av * fyv * d / s N 487791

Batas Vs 11.4.7.9 22.5.1.2 0.66 * (fc')0.5 * b * d N 505313

Vc 11.2.1.1 22.5.5.1 0.17 * (fc')0.5 * b * d N 130156

ϕ 9.3.2.3 12.5.3.2, 21.2.4 0,75

Vn Vc + V s 617947

Vu N 119629,8

ϕVn / Vu 3,874

Cek Kapasitas ϕVn / Vu >= 1 ? OK


Sumber: Data Hasil Perhitungan
Tabel 3.14. Rangkuman Kebutuhan Tulangan dan Dimensi Balok
Kesimpulan

Syarat Gaya dan Geometri OK

Kapasitas Lentur OK

Kapasitas Geser OK

Kapasitas Torsi OK

Tulangan Longitudinal

Longitudinal Tumpuan Atas 2 D19

Longitudinal Tumpuan Tengah 2 D13

12
Kesimpulan

Longitudinal Tumpuan Bawah 3 D19

Longitudinal Lapangan Atas 2 D19

Longitudinal Lapangan Tengah 2 D13

Longitudinal Lapangan Bawah 3 D19

Tulangan Transversal/Sengkang

Sengkang Tumpuan 2D13-150

Sengkang Lapangan 2D13-100


Sumber: Data Hasil Perhitungan
Tabel 3.15. Rangkuman Kebutuhan Tulangan dan Dimensi Balok
Kesimpulan

Syarat Gaya dan Geometri OK

Kapasitas Lentur OK

Kapasitas Geser OK

Tulangan Longitudinal

Longitudinal 16 D25

Tulangan Transversal/Sengkang Tumpuan

Sumbu Lemah 4D13-100

Sumbu Kuat 4D13-100

Tulangan Transversal/Sengkang Lapangan

Sumbu Lemah 2D13-100

Sumbu Kuat 2D13-100


Sumber: Data Hasil Perhitungan

3.2. Kolom
Penulangan lentur kolom adalah suatu metode yang digunakan untuk meningkatkan
kekuatan dan kekakuan kolom beton. Penulangan lentur kolom didapatkan
menggunakan ETABS. Berikut adalah hasil kolom pada lantai 1-4 :
Tabel 3.16. Gaya Dalam Kolom Lantai 1-4
Aksial - Lentur

Kondisi P (kN) M2 (kN-m) M3 (kN-m)

P max 4623,5269 12,6174 4,4752

P min -6120,8316 -21,7515 -28,3882

M2 Max -721,1906 85,193 -31,0587

13
M2 Min -1082,3356 -91,381 -25,2527

M3 Max -827,1446 20,7149 94,0078

M3 Min -1083,5864 -20,8791 -94,2081

Geser

Tumpuan

V2 (kN) 56,9468

V3 (kN) 51,9554

Lapangan

V2 (kN) 56,9468

V3 (kN) 51,9554

Gaya Tekan Terkecil

Nu (kN) 4,17
Sumber: Data Hasil Perhitungan

Gambar 3.1. Gaya Dalam Pada Lantai 1-4


Tabel 3.17. Desain Longitudinal Kolom Lantai 1-4
Properti Material dan Penampang

Panjang/Tinggi Kolom, L Input mm 4500

Sisi Pendek Kolom, b Input mm 800

Sisi Panjang Kolom, h Input mm 800


Diameter Tulangan
Input mm 25
Longitudinal, db
Diameter Tulangan
Input mm 13
Sengkang, ds
Selimut Bersih, cc Input mm 40

14
Properti Material dan Penampang
MP
Kuat Tekan Beton, fc' Input 24
a
Kuat Leleh Tul. MP
Input 420
Longitudinal, fy a
Kuat Leleh Tul. MP
Input 420
Transversal, fyv a
Tinggi Balok, hb Input mm 500

Ln L - hb mm 4000

Syarat Gaya dan Geometri


Tidak
21.6. dipersyaratk
Syarat Gaya Aksial Pu > 0.1 Ag fc' ? OK
1 an. Baca
R18.7.1
21.6.
Syarat Sisi Terpendek 18.7.2.1 b >= 300 mm ? OK
1.1
Syarat Rasio Dimensi 21.6.
18.7.2.1 b/h >= 0.4 ? OK
Penampang 1.2
Pengecekan Terhadap Gaya Dalam Aksial-Lentur (Menggunakan PCA Column, atau SP
Column, atau CSI Column, dll.)
Jumlah Tulangan, n Input 16
Luas Tulangan mm 7854,
n *π/4 *db2 2
Longitudinal, As 0
Rasio Tulangan, ρ As / (b * h) 1,27%
21.6.
Cek ρmin dan ρmax 18.7.4.1 1% <= ρ <= 6% OK
3.1
Pengecekan Strong Column - Weak Beam (SCWB)
Momen Nominal Kolom, Input (Mn dari kondisi kN 1787,
Mnc Pmax dan Pmin) m 692
kN 278,2
Mn- Tumpuan Balok Input
m 71
kN 147,7
Mn+ Tumpuan Balok Input
m 15
21.6. 2 * Mnc >= 1.2 * (Mn- +
Cek SCWB 18.7.3.2 OK
2.2 Mn+)
Sumber: Data Hasil Perhitungan

Tabel 3.18. Desain Transversal Kolom Lantai 1-4


Pasal Referensi
Parameter SNI SNI Persamaan Satuan
2847:20 2847:20
13 19
Properti Material dan Penampang
Panjang/Tinggi Dari Sheet Desain
mm 4500
Kolom, L Longitudinal
Sisi Pendek Kolom, Dari Sheet Desain
mm 800
b Longitudinal
Sisi Panjang Kolom, Dari Sheet Desain
mm 800
h Longitudinal

15
Pasal Referensi
Parameter SNI SNI Persamaan Satuan
2847:20 2847:20
13 19
Properti Material dan Penampang
Diameter Tulangan Dari Sheet Desain
mm 25
Longitudinal, db Longitudinal
Diameter Tulangan Dari Sheet Desain
mm 13
Sengkang, ds Longitudinal
Dari Sheet Desain
Selimut Bersih, cc mm 40
Longitudinal
Kuat Tekan Beton, Dari Sheet Desain
MPa 24
fc' Longitudinal
Kuat Leleh Tul. Dari Sheet Desain
MPa 420
Longitudinal, fy Longitudinal
Kuat Leleh Tul. Dari Sheet Desain
MPa 420
Transversal, fyv Longitudinal
Dari Sheet Desain
Tinggi Balok, hb mm 500
Longitudinal
Dari Sheet Desain
Ln mm 4000
Longitudinal
Panjang Zona Sendi Plastis

lo1 21.6.4.1 18.7.5.1 h mm 800,0

lo2 21.6.4.1 18.7.5.1 Ln / 6 mm 666,7

lo3 21.6.4.1 18.7.5.1 450 mm mm 450

lo 21.6.4.1 18.7.5.1 Max (lo1; lo2; lo3) mm 800,0

Tulangan Transversal Zona Sendi Plastis/Tumpuan


Jumlah Kaki Sisi
Input 4
Pendek, n1
Jumlah Kaki Sisi
Input 4
Panjang, n2
Spasi, s Input mm 100
Spasi Kaki Terbesar, S21.6.4. R18.7.5.
Input mm 150
xi max 2 2
530,92
Ash 1 n *π/4 *ds2 mm2
9
530,92
Ash 2 n *π/4 *ds2 mm2
9
Ash / s, 1 mm2 / mm 5,309

Ash / s, 2 mm2 / mm 5,309

Confinement/Kekangan Zona Sendi Plastis


Lebar Penampang S21.6.4. R18.7.5.
b - 2cc mm 720
Inti Beton, bc 2 2
Panjang Penampang S21.6.4. R18.7.5.
h - 2cc mm 720
Inti Beton, hc 2 2

16
Pasal Referensi
Parameter SNI SNI Persamaan Satuan
2847:20 2847:20
13 19
Properti Material dan Penampang
Luas Penampang
b*h mm2 640000
Kolom, Ag
Luas Penampang Inti
bc * hc mm2 518400
Beton, Ach
Sisi Pendek/Sumbu Lemah
0.3 (bc * fc' / fyv) *
Ash/s min, 1 21.6.4.4 18.7.5.4 mm2 2,895
(Ag / Ach - 1)
Ash/s min, 2 21.6.4.4 18.7.5.4 0.09 * bc * fc' / fyv mm2 3,703
Ash/s 1 >= Ash/s min
Cek Ash/s 1 OK
?
Sisi Panjang/Sumbu Kuat
0.3 (hc * fc' / fyv) *
Ash/s min, 1 21.6.4.4 18.7.5.4 mm2 2,895
(Ag / Ach - 1)
Ash/s min, 2 21.6.4.4 18.7.5.4 0.09 * hc * fc' / fyv mm2 3,703
Ash/s 2 >= Ash/s min
Cek Ash/s 2 OK
?
Cek Spasi

smax,1 21.6.4.3 18.7.5.3 b/4 mm 200

smax,2 21.6.4.3 18.7.5.3 6 * db mm 150

hx 21.6.4.3 18.7.5.3 xi max mm 150


100 <= 100 + (350 - 150,00
smax,3 = so 21.6.4.3 18.7.5.3 mm
hx) / 3 <= 150 0
Min (smax1, smax2, 150,00
smax 21.6.4.3 18.7.5.3 mm
smax3) 0
Cek Spasi OK

Kuat Geser Zona Sendi Plastis


Gaya Geser Desain (Perlu input dari PCA Column, atau SP Column, atau CSI Column, dll.
dengan fpr = 1.25 fy)
1787,6
Mpr Kolom Input, (nilai terbesar) kN m
92
Vu 1 S21.5.4 18.7.6.1 2 * Mpr Kolom / Ln N 893846

Gaya Geser Hasil Analisis Struktur


Dari Sheet Gaya
Vu 2, Sumbu Lemah N 56947
Dalam
Dari Sheet Gaya
Vu 2, Sumbu Kuat N 51955
Dalam
Tahanan Geser Beton Sumbu Lemah

Vu Max (Vu1, Vu2) N 893846

17
Pasal Referensi
Parameter SNI SNI Persamaan Satuan
2847:20 2847:20
13 19
Properti Material dan Penampang
Tabel
φ 9.3.2.3 0,75
21.2.1
0.17 (1 + Nu/(14 Ag)]
Vc 11.2.1.2 22.5.6.1 (fc')0.5 h d; d = b - cc - N 489597
ds - db / 2
22.5.10.
Vs Perlu 11.1.1 Vu / φ - Vc N 702198
1
22.5.10. Vs / (fyv * d); d = b -
As/s Perlu 11.4.7.2 mm2 / mm 2,2762
5.3 cc - ds - db / 2
As/s Min 1 - 10.6.2.2 0.062 (fc')0.5 h / fyv mm2 / mm 0,5785

As/s Min 2 - 10.6.2.2 0.35 h / fyv mm2 / mm 0,6667


Ash/s 1 >= Max (As/s
Cek As/s OK
Perlu, As/s Min) ?
Tahanan Geser Beton Sumbu Kuat

Vu Max (Vu1, Vu2) N 893846


Tabel
φ 9.3.2.3 0,75
21.2.1
0.17 (1 + Nu/(14 Ag)]
Vc 11.2.1.2 22.5.6.1 (fc')0.5 b d; d = h - cc - N 489597
ds - db / 2
22.5.10.
Vs Perlu 11.1.1 Vu / φ - Vc N 702198
1
22.5.10. Vs / (fyv * d); d = h -
As/s Perlu 11.4.7.2 mm2 / mm 2,2762
5.3 cc - ds - db / 2
As/s Min 1 - 10.6.2.2 0.062 (fc')0.5 b / fyv mm2 / mm 0,5785

As/s Min 2 - 10.6.2.2 0.35 b / fyv mm2 / mm 0,6667


Ash/s 2 >= Max (As/s
Cek As/s OK
Perlu, As/s Min) ?

Tulangan Transversal Luar Zona Sendi Plastis/Tumpuan


Jumlah Kaki Sisi
Input 2
Pendek, n1
Jumlah Kaki Sisi
Input 2
Panjang, n2
Spasi, s Input mm 100
265,46
Av Sumbu Lemah n *π/4 *ds2 mm2
5
265,46
Av Sumbu Kuat n *π/4 *ds2 mm2
5
Confinement/Kekangan Luar Zona Sendi Plastis

Spasi max 1 21.6.4.5 18.7.5.5 6 db mm 150,0

18
Pasal Referensi
Parameter SNI SNI Persamaan Satuan
2847:20 2847:20
13 19
Properti Material dan Penampang

Spasi max 2 21.6.4.5 18.7.5.5 150 mm mm 150,0

Cek Spasi Spasi <= Spasi Max ? OK

Kuat Geser Luar Zona Sendi Plastis

Tahanan Geser Beton Sumbu Lemah


Dari Sheet Gaya
Vu N 56947
Dalam
Tabel
φ 9.3.2.3 0,75
21.2.1
0.17 (1 + Nu/(14 Ag)]
Vc 11.2.1.2 22.5.6.1 (fc')0.5 h d; d = b - cc - N 489597
ds - db / 2
22.5.10.
Vs Perlu 11.1.1 Max (Vu/φ - Vc; 0) 0
1
22.5.10. Vs / (fyv * d); d = b -
Av/s Perlu 11.4.7.2 0,0000
5.3 cc - ds - db / 2
As/s Min 1 - 10.6.2.2 0.062 (fc')0.5 b / fyv mm2 / mm 0,0000

As/s Min 2 - 10.6.2.2 0.35 b / fyv mm2 / mm 0,0000

Cek As/s Av/s >= Av/s Perlu ? OK

Tahanan Geser Beton Sumbu Kuat


Dari Sheet Gaya
Vu N 51955
Dalam
Tabel
φ 9.3.2.3 0,75
21.2.1
0.17 (1 + Nu/(14 Ag)]
Vc 11.2.1.2 22.5.6.1 (fc')0.5 b d; d = h - cc - N 489597
ds - db / 2
22.5.10.
Vs Perlu 11.1.1 Max (Vu/φ - Vc; 0) 0
1
22.5.10. Vs / (fyv * d); d = h -
Av/s Perlu 11.4.7.2 0,0000
5.3 cc - ds - db / 2
As/s Min 1 - 10.6.2.2 0.062 (fc')0.5 b / fyv mm2 / mm 0,0000

As/s Min 2 - 10.6.2.2 0.35 b / fyv mm2 / mm 0,0000

Cek As/s Av/s >= Av/s Perlu ? OK


Sumber: Data Hasil Perhitungan
Berikut Hasil rekapitulasi perhitungan penulangan kolom apartemen pada lantai 1
(satu) sampai lantai 4 (empat) :

19
Tabel 3.19. Hasil Penulangan Kolom Lantai 1-4
Kesimpulan

Syarat Gaya dan Geometri OK

Kapasitas Lentur OK

Kapasitas Geser OK

Tulangan Longitudinal

Longitudinal 16 D25

Tulangan Transversal/Sengkang Tumpuan

Sumbu Lemah 4D13-100

Sumbu Kuat 4D13-100

Tulangan Transversal/Sengkang Lapangan

Sumbu Lemah 2D13-100

Sumbu Kuat 2D13-100


Sumber: Data Hasil Perhitungan
Berikut di bawah ini adalah hasil kolom pada lantai 5-8 :
Tabel 3.20. Gaya Dalam Kolom Lantai 5-8
Aksial - Lentur

Kondisi P (kN) M2 (kN-m) M3 (kN-m)

P max 755,1234 23,2638 5,3724

P min -1268,6835 0,0956 -0,3039

M2 Max -139,7051 95,4339 73,3414

M2 Min -188,4704 -99,4952 -32,138

M3 Max -152,0056 24,9175 103,4485

M3 Min -189,5649 -25,1739 -103,6615

Geser

Tumpuan

V2 (kN) 56,9468

V3 (kN) 51,9554

Lapangan

V2 (kN) 56,9468

V3 (kN) 51,9554

Gaya Tekan Terkecil

Nu (kN) 0,22

20
Sumber: Data Hasil Perhitungan

Gambar 3.2. Gaya Dalam Pada Lantai 5-8


Tabel 3.21. Desain Longitudinal Kolom Lantai 5-8
Parameter
SNI SNI
2847:2013 2847:2019
Properti Material dan
Penampang
Panjang/Tinggi Kolom, L Input mm 3500

Sisi Pendek Kolom, b Input mm 600

Sisi Panjang Kolom, h Input mm 600


Diameter Tulangan
Input mm 19
Longitudinal, db
Diameter Tulangan
Input mm 13
Sengkang, ds
Selimut Bersih, cc Input mm 40

Kuat Tekan Beton, fc' Input MPa 24


Kuat Leleh Tul.
Input MPa 420
Longitudinal, fy
Kuat Leleh Tul. Transversal,
Input MPa 420
fyv
Tinggi Balok, hb

Ln L - hb mm 3000

Syarat Gaya dan Geometri


Tidak
dipersyarat Pu > 0.1 Ag
Syarat Gaya Aksial 21.6.1 OK
kan. Baca fc' ?
R18.7.1

21
Parameter
SNI SNI
2847:2013 2847:2019
Syarat Sisi Terpendek
Syarat Rasio Dimensi
21.6.1.2 18.7.2.1 b/h >= 0.4 ? OK
Penampang
Pengecekan Terhadap Gaya
Dalam Aksial-Lentur
(Menggunakan PCA
Column, atau SP Column,
atau CSI Column, dll.)
Jumlah Tulangan, n Input 16
Luas Tulangan Longitudinal,
n *π/4 *db2 mm2 4536,5
As
Rasio Tulangan, ρ
1% <= ρ <=
Cek ρmin dan ρmax 21.6.3.1 18.7.4.1 OK
6%
Pengecekan Strong Column
- Weak Beam (SCWB)
Input (Mn dari
Momen Nominal Kolom,
kondisi Pmax kN m 1787,692
Mnc
dan Pmin)
Mn- Tumpuan Balok Input kN m 278,271

Mn+ Tumpuan Balok Input kN m 147,715


2 * Mnc >=
Cek SCWB 21.6.2.2 18.7.3.2 1.2 * (Mn- + OK
Mn+)
Sumber: Data Hasil Perhitungan

Tabel 3.22. Desain Transversal Kolom Lantai 5-8


Pasal Referensi
Parameter SNI SNI Persamaan Satuan Nilai
2847:20 2847:20
13 19
Properti Material dan Penampang
Panjang/Tinggi Dari Sheet Desain
mm 3500
Kolom, L Longitudinal
Sisi Pendek Kolom, Dari Sheet Desain
mm 600
b Longitudinal
Sisi Panjang Kolom, Dari Sheet Desain
mm 600
h Longitudinal
Diameter Tulangan Dari Sheet Desain
mm 19
Longitudinal, db Longitudinal
Diameter Tulangan Dari Sheet Desain
mm 13
Sengkang, ds Longitudinal
Dari Sheet Desain
Selimut Bersih, cc mm 40
Longitudinal
Kuat Tekan Beton, Dari Sheet Desain
MPa 24
f c' Longitudinal

22
Kuat Leleh Tul. Dari Sheet Desain
MPa 420
Longitudinal, fy Longitudinal
Kuat Leleh Tul. Dari Sheet Desain
MPa 420
Transversal, fyv Longitudinal
Dari Sheet Desain
Tinggi Balok, hb mm 500
Longitudinal
Dari Sheet Desain
Ln mm 3000
Longitudinal
Panjang Zona Sendi Plastis

lo1 21.6.4.1 18.7.5.1 h mm 600,0

lo2 21.6.4.1 18.7.5.1 Ln / 6 mm 500,0

lo3 21.6.4.1 18.7.5.1 450 mm mm 450

lo 21.6.4.1 18.7.5.1 Max (lo1; lo2; lo3) mm 600,0

Tulangan Transversal Zona Sendi Plastis/Tumpuan


Jumlah Kaki Sisi
Input 4
Pendek, n1
Jumlah Kaki Sisi
Input 4
Panjang, n2
Spasi, s Input mm 100
Spasi Kaki Terbesar, S21.6.4. R18.7.5.
Input mm 150
xi max 2 2
530,92
Ash 1 n *π/4 *ds2 mm2
9
530,92
Ash 2 n *π/4 *ds2 mm2
9
mm2 /
Ash / s, 1 5,309
mm
mm2 /
Ash / s, 2 5,309
mm
Confinement/Kekangan Zona Sendi Plastis
Lebar Penampang S21.6.4. R18.7.5.
b - 2cc mm 520
Inti Beton, bc 2 2
Panjang Penampang S21.6.4. R18.7.5.
h - 2cc mm 520
Inti Beton, hc 2 2
Luas Penampang
b*h mm2 360000
Kolom, Ag
Luas Penampang Inti
bc * hc mm2 270400
Beton, Ach
Sisi Pendek/Sumbu Lemah
0.3 (bc * fc' / fyv) * (Ag /
Ash/s min, 1 21.6.4.4 18.7.5.4 mm2 2,954
Ach - 1)
Ash/s min, 2 21.6.4.4 18.7.5.4 0.09 * bc * fc' / fyv mm2 2,674

Cek Ash/s 1 Ash/s 1 >= Ash/s min ? OK

Sisi Panjang/Sumbu Kuat


0.3 (hc * fc' / fyv) * (Ag /
Ash/s min, 1 21.6.4.4 18.7.5.4 mm2 2,954
Ach - 1)

23
Ash/s min, 2 21.6.4.4 18.7.5.4 0.09 * hc * fc' / fyv mm2 2,674

Cek Ash/s 2 Ash/s 2 >= Ash/s min ? OK

Cek Spasi

smax,1 21.6.4.3 18.7.5.3 b/4 mm 150

smax,2 21.6.4.3 18.7.5.3 6 * db mm 114

hx 21.6.4.3 18.7.5.3 xi max mm 150


100 <= 100 + (350 - hx) / 150,00
smax,3 = so 21.6.4.3 18.7.5.3 mm
3 <= 150 0
114,00
smax 21.6.4.3 18.7.5.3 Min (smax1, smax2, smax3) mm
0
Cek Spasi OK

Kuat Geser Zona Sendi Plastis


Gaya Geser Desain (Perlu input dari PCA Column, atau SP Column, atau CSI Column, dll.
dengan fpr = 1.25 fy)
797,26
Mpr Kolom Input, (nilai terbesar) kN m
7
Vu 1 S21.5.4 18.7.6.1 2 * Mpr Kolom / Ln N 531511

Gaya Geser Hasil Analisis Struktur

Vu 2, Sumbu Lemah Dari Sheet Gaya Dalam N 56947

Vu 2, Sumbu Kuat Dari Sheet Gaya Dalam N 51955

Tahanan Geser Beton Sumbu Lemah

Vu Max (Vu1, Vu2) N 531511


Tabel
φ 9.3.2.3 0,75
21.2.1
0.17 (1 + Nu/(14 Ag)]
Vc 11.2.1.2 22.5.6.1 (fc')0.5 h d; d = b - cc - ds - N 268809
db / 2
22.5.10.
Vs Perlu 11.1.1 Vu / φ - Vc N 439873
1
22.5.10. Vs / (fyv * d); d = b - cc - ds mm2 /
As/s Perlu 11.4.7.2 1,9485
5.3 - db / 2 mm
mm2 /
As/s Min 1 - 10.6.2.2 0.062 (fc')0.5 h / fyv 0,4339
mm
mm2 /
As/s Min 2 - 10.6.2.2 0.35 h / fyv 0,5000
mm
Ash/s 1 >= Max (As/s
Cek As/s OK
Perlu, As/s Min) ?
Tahanan Geser Beton Sumbu Kuat

Vu Max (Vu1, Vu2) N 531511


Tabel
φ 9.3.2.3 0,75
21.2.1
0.17 (1 + Nu/(14 Ag)]
Vc 11.2.1.2 22.5.6.1 (fc')0.5 b d; d = h - cc - ds - N 268809
db / 2

24
22.5.10.
Vs Perlu 11.1.1 Vu / φ - Vc N 439873
1
2
22.5.10. Vs / (fyv * d); d = h - cc - ds mm /
As/s Perlu 11.4.7.2 1,9485
5.3 - db / 2 mm
mm2 /
As/s Min 1 - 10.6.2.2 0.062 (fc')0.5 b / fyv 0,4339
mm
mm2 /
As/s Min 2 - 10.6.2.2 0.35 b / fyv 0,5000
mm
Ash/s 2 >= Max (As/s
Cek As/s OK
Perlu, As/s Min) ?

Tulangan Transversal Luar Zona Sendi Plastis/Tumpuan


Jumlah Kaki Sisi
Input 2
Pendek, n1
Jumlah Kaki Sisi
Input 2
Panjang, n2
Spasi, s Input mm 100
265,46
Av Sumbu Lemah n *π/4 *ds2 mm2
5
265,46
Av Sumbu Kuat n *π/4 *ds2 mm2
5
Confinement/Kekangan Luar Zona Sendi Plastis

Spasi max 1 21.6.4.5 18.7.5.5 6 db mm 114,0

Spasi max 2 21.6.4.5 18.7.5.5 150 mm mm 150,0

Cek Spasi Spasi <= Spasi Max ? OK

Kuat Geser Luar Zona Sendi Plastis

Tahanan Geser Beton Sumbu Lemah

Vu Dari Sheet Gaya Dalam N 56947


Tabel
φ 9.3.2.3 0,75
21.2.1
0.17 (1 + Nu/(14 Ag)]
Vc 11.2.1.2 22.5.6.1 (fc')0.5 h d; d = b - cc - ds - N 268809
db / 2
22.5.10.
Vs Perlu 11.1.1 Max (Vu/φ - Vc; 0) 0
1
22.5.10. Vs / (fyv * d); d = b - cc - ds
Av/s Perlu 11.4.7.2 0,0000
5.3 - db / 2
2
mm /
As/s Min 1 - 10.6.2.2 0.062 (fc')0.5 b / fyv 0,0000
mm
mm2 /
As/s Min 2 - 10.6.2.2 0.35 b / fyv 0,0000
mm
Cek As/s Av/s >= Av/s Perlu ? OK

Tahanan Geser Beton Sumbu Kuat

Vu Dari Sheet Gaya Dalam N 51955


Tabel
φ 9.3.2.3 0,75
21.2.1

25
0.17 (1 + Nu/(14 Ag)]
Vc 11.2.1.2 22.5.6.1 (fc')0.5 b d; d = h - cc - ds - N 268809
db / 2
22.5.10.
Vs Perlu 11.1.1 Max (Vu/φ - Vc; 0) 0
1
22.5.10. Vs / (fyv * d); d = h - cc - ds
Av/s Perlu 11.4.7.2 0,0000
5.3 - db / 2
mm2 /
As/s Min 1 - 10.6.2.2 0.062 (fc')0.5 b / fyv 0,0000
mm
mm2 /
As/s Min 2 - 10.6.2.2 0.35 b / fyv 0,0000
mm
Cek As/s Av/s >= Av/s Perlu ? OK
Sumber: Data Hasil Perhitungan
Berikut Hasil rekapitulasi perhitungan penulangan kolom apartemen pada lantai 5
(lima) sampai lantai 8 (delapan) :
Tabel 3.23. Hasil Penulangan Kolom Lantai 5-8
Kesimpulan
Syarat Gaya dan Geometri OK
Kapasitas Lentur OK
Kapasitas Geser OK
Tulangan Longitudinal
Longitudinal 16 D19
Tulangan Transversal/ Sengkang Tumpuan
Sumbu Lemah 4 D13-100
Sumbu Kuat 4 D13-100
Tulangan Transversal/Sengkang Lapangan
Sumbu Lemah 2 D13-100
Sumbu Kuat 2 D13-100
Sumber: Data Hasil Perhitungan

3.3. Pelat
Pelat yang akan digunakan dalam perencanaan bangunan pada proyek besar ini
adalah jenis pelat dua arah.
Tabel 3.24. Parameter Penulangan Pelat
Pasal Referensi
Parameter Persamaan Satuan Nilai
SNI 2847:2019

Properti Material dan Penampang

Panjang Pelat Arah Sumbu 1, L1 Jarak Antar Balok Induk mm 6000

Panjang Pelat Arah Sumbu 2, L2 Jarak Antar Balok Induk mm 6000

Tebal Pelat, t Input mm 125

Diameter Tulangan, db Input mm 16

26
Pasal Referensi
Parameter Persamaan Satuan Nilai
SNI 2847:2019

Properti Material dan Penampang

Selimut Bersih, cc Tabel 20.6.1.3.1 Input mm 25

Tebal Efektif Penampang, d h - cc - ds - db/2 mm 76

Kuat Tekan Beton, fc' Input MPa 24

Kuat Leleh Tulangan, fy Input MPa 420

Modulus Elastisitas Beton, Ec 4700 * √fc' 23025

β1 Tabel 22.2.2.4.3 0.65 <= 0.85 - 0.05 * (fc' - 28) / 7 <= 0.85 0,8500

λ Tabel 25.4.2.4 Asumsi tidak menggunakan beton ringan 1

Sumber: Data Hasil Perhitungan


Perencanaan tulangan pelat dilakukan dengan memperhitungkan φMn harus lebih
besar dari gaya dalam yang terjadi (Mu). Hasil perhitungan penulangan pelat adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.25. Rekapitulasi Perhitungan Penulangan Pelat
Gaya Dalam
M Max akibat M11
Input kN-m 6,372
Max
M Min akibat M11
Input kN-m -13,678
Min
M Max akibat M22
Input kN-m 20,454
Max
M Min akibat M22
Input kN-m -20,419
Min
Vu Input kN 12,543

Penulangan Lentur [Analisis untuk per meter lari]

Momen Positif M11 --> Tulangan Lapangan Bawah Arah Sumbu 1 (X)

Spasi Tulangan, s Input 100

Spasi Maksimum, smax 8.7.2.2 2 * t dan 450 mm mm 250

Cek Spasi Maksimum s <= smax ? OK


Jumlah Tulangan b / s = 1000 / s [Analisis
10,0000
Negatif Tumpuan, n untuk per 1 m]
db mm 16
Jarak Bersih Antar
s - db mm 84,000
Tulangan
Jarak Bersih >= db dan 25
Cek Jarak Bersih 25.2.1 OK
mm?
2010,61
As Pasang n *π/4 *db2 mm2
9

27
As min (fy < 420 MPa) 7.6.1.1, 8.6.1.1 0.2% * b * t mm2 250,000
(0.18% * 420 / fy) * b * t dan
As min (fy >= 420 MPa) 7.6.1.1, 8.6.1.1 mm2 225,000
0.14% * b * t
Cek As min As Pasang >= As min ? OK

Tinggi Blok Beton, a 22.2.2.4.1 As * fy / (0.85 * fc' * b) mm 41,395

Kapasitas Lentur, Mn 22.2.2.4.1 As * fy * (d - a/2) kN-m 46,701

Lokasi Garis Netral, c 22.2.2.4.1 a / β1 mm 48,700


Regangan Tulangan 22.2.1.2,
(d - c) / c * 0.003 0,002
Tarik, εs 22.2.2.1
0.65 <= 0.65 + (εs - 0.002) /
Faktor Reduksi, ϕ Tabel 21.2.2 0,650
0.003 * 0.25 <= 0.9
Kapasitas Lentur
ϕ * Mn kN-m 30,355
Tereduksi, ϕMn
Momen Ultimit, Mu kN-m 6,372

Cek Kapasitas ϕMn > Mu ? OK

Momen Negatif M11 --> Tulangan Tumpuan Atas Arah Sumbu 1 (X)

Spasi Tulangan, s Input 100

Spasi Maksimum, smax 8.7.2.2 2 * t dan 450 mm mm 250

Cek Spasi Maksimum s <= smax ? OK


Jumlah Tulangan b / s = 1000 / 2 [Analisis
10
Negatif Tumpuan, n untuk per 1 m]
db mm 16
Jarak Bersih Antar
s - db mm 84,000
Tulangan
Jarak Bersih >= db dan 25
Cek Jarak Bersih 25.2.1 OK
mm?
Jumlah Lapis 2
2010,61
As Pasang n *π/4 *db2 mm2
9
As min (fy < 420 MPa) 7.6.1.1, 8.6.1.1 0.2% * b * t mm2 250,000
(0.18% * 420 / fy) * b * t dan
As min (fy >= 420 MPa) 7.6.1.1, 8.6.1.1 mm2 225,000
0.14% * b * t
Cek As min As Pasang >= As min ? OK

Tinggi Blok Beton, a 22.2.2.4.1 As * fy / (0.85 * fc' * b) mm 41,395

Kapasitas Lentur, Mn 22.2.2.4.1 As * fy * (d - a/2) kN-m 46,701

Lokasi Garis Netral, c 22.2.2.4.1 a / β1 mm 48,700


Regangan Tulangan 22.2.1.2,
(d - c) / c * 0.003 0,002
Tarik, εs 22.2.2.1
0.65 <= 0.65 + (εs - 0.002) /
Faktor Reduksi, ϕ Tabel 21.2.2 0,650
0.003 * 0.25 <= 0.9

28
Kapasitas Lentur
ϕ * Mn kN-m 30,355
Tereduksi, ϕMn
Momen Ultimit, Mu kN-m 13,678

Cek ϕMn > Mu ϕMn > Mu ? OK

Momen Positif M22 --> Tulangan Lapangan Bawah Arah Sumbu 2 (Y)

Spasi Tulangan, s Input 100

Spasi Maksimum, smax 8.7.2.2 2 * t dan 450 mm mm 250

Cek Spasi Maksimum s <= smax ? OK


Jumlah Tulangan b / s = 1000 / 2 [Analisis
10
Negatif Tumpuan, n untuk per 1 m]
db mm 16
Jarak Bersih Antar
s - db mm 84,000
Tulangan
Jarak Bersih >= db dan 25
Cek Jarak Bersih 25.2.1 OK
mm?
Jumlah Lapis 2
2010,61
As Pasang n *π/4 *db2 mm2
9
As min (fy < 420 MPa) 7.6.1.1, 8.6.1.1 0.2% * b * t mm2 250,000
(0.18% * 420 / fy) * b * t dan
As min (fy >= 420 MPa) 7.6.1.1, 8.6.1.1 mm2 225,000
0.14% * b * t
Cek As min As Pasang >= As min ? OK

Tinggi Blok Beton, a 22.2.2.4.1 As * fy / (0.85 * fc' * b) mm 41,395

Kapasitas Lentur, Mn 22.2.2.4.1 As * fy * (d - db - a/2) kN-m 33,189

Lokasi Garis Netral, c 22.2.2.4.1 a / β1 mm 48,700


Regangan Tulangan 22.2.1.2,
(d - c) / c * 0.003 0,002
Tarik, εs 22.2.2.1
0.65 <= 0.65 + (εs - 0.002) /
Faktor Reduksi, ϕ Tabel 21.2.2 0,650
0.003 * 0.25 <= 0.9
Kapasitas Lentur
ϕ * Mn kN-m 21,573
Tereduksi, ϕMn
Momen Ultimit, Mu kN-m 20,454

Cek ϕMn > Mu ϕMn > Mu ? OK

Momen Negatif M22 --> Tulangan Tumpuan Atas Arah Sumbu 2 (Y)

Spasi Tulangan, s Input 100

Spasi Maksimum, smax 8.7.2.2 2 * t dan 450 mm mm 250

Cek Spasi Maksimum s <= smax ? OK


Jumlah Tulangan b / s = 1000 / 2 [Analisis
10
Negatif Tumpuan, n untuk per 1 m]
db mm 16
Jarak Bersih Antar
s - db mm 84,000
Tulangan

29
Jarak Bersih >= db dan 25
Cek Jarak Bersih 25.2.1 OK
mm?
Jumlah Lapis 2
2010,61
As Pasang n *π/4 *db2 mm2
9
As min (fy < 420 MPa) 7.6.1.1, 8.6.1.1 0.2% * b * t mm2 250,000
(0.18% * 420 / fy) * b * t dan
As min (fy >= 420 MPa) 7.6.1.1, 8.6.1.1 mm2 225,000
0.14% * b * t
Cek As min As Pasang >= As min ? OK

Tinggi Blok Beton, a 22.2.2.4.1 As * fy / (0.85 * fc' * b) mm 41,395

Kapasitas Lentur, Mn 22.2.2.4.1 As * fy * (d - db - a/2) kN-m 33,189

Lokasi Garis Netral, c 22.2.2.4.1 a / β1 mm 48,700


Regangan Tulangan 22.2.1.2,
(d - c) / c * 0.003 0,002
Tarik, εs 22.2.2.1
0.65 <= 0.65 + (εs - 0.002) /
Faktor Reduksi, ϕ Tabel 21.2.2 0,650
0.003 * 0.25 <= 0.9
Kapasitas Lentur
ϕ * Mn kN-m 21,573
Tereduksi, ϕMn
Momen Ultimit, Mu kN-m 20,419

Cek ϕMn > Mu ϕMn > Mu ? OK

Tulangan Minimum (untuk Tumpuan Bawah dan Lapangan Atas, Arah X dan Y)

Spasi Tulangan, s Input 100

Spasi Maksimum, smax 8.7.2.2 2 * t dan 450 mm mm 250

Cek Spasi Maksimum s <= smax ? OK


Jumlah Tulangan b / s = 1000 / 2 [Analisis
10
Negatif Tumpuan, n untuk per 1 m]
db mm 16
Jarak Bersih Antar
s - db mm 84,000
Tulangan
Jarak Bersih >= db dan 25
Cek Jarak Bersih 25.2.1 OK
mm?
Jumlah Lapis 2
2010,61
As Pasang n *π/4 *db2 mm2
9
As min (fy < 420 MPa) 7.6.1.1, 8.6.1.1 0.2% * b * t mm2 250,000
(0.18% * 420 / fy) * b * t dan
As min (fy >= 420 MPa) 7.6.1.1, 8.6.1.1 mm2 225,000
0.14% * b * t
Cek As min As Pasang >= As min ? OK

Pengecekan Kapasitas Geser


Kapasitas Geser Beton,
0.17 * fc'0.5 * b * d kN 63,295
Vc
Faktor Reduksi, ϕ Tabel 21.2.2 0,75

30
Ambang Batas Geser
7.6.3.1 0.5 ϕ Vc kN 23,736
Pelat
Perlu Tulangan Geser
Vu > 0.5 ϕ Vc ? Tidak
Pelat?
Lendutan Pelat

Kapasitas Retak Lentur


162760
Momen Inersia Pelat, Ig mm4
417
Tegangan Retak, fr 0.62 √fc' MPa 3,037

Garis Netral, y t/2 mm 62,500


Kapasitas Retak
fr * Ig / y kNm 7,910
Lentur, Mcr
Momen Inersia Retak, 406901
0.25 Ig mm4
Icr 04,2
Lendutan Arah Sumbu 1

M11 Max Akibat DL kNm 3,037

M11 Min Akibat DL kNm -6,309

M11 Max Akibat SIDL kNm 0

M11 Min Akibat SIDL kNm 0

M11 Max Akibat LL kNm 1,817

M11 Min Akibat LL kNm -3,817

Ma Lapangan (+) ∑M11 Max kNm 4,854

Ma Tumpuan (-) ∑M11 Min kNm -10,126

Mcr / Ma Lapangan 1,630

Mcr / Ma Tumpuan 0,781


3
(Mcr / Ma) Ig + [1 - (Mcr / 162760
Ie Lapangan mm4
Ma)3] Icr < Ig 417
(Mcr / Ma)3 Ig + [1 - (Mcr / 988728
Ie Tumpuan mm4
Ma)3] Icr < Ig 94
0.5 * Ie Lapangan + 0.5 * Ie 130816
Ie Rata-Rata mm4
Tumpuan 656
Lendutan Seketika 5 / 48 L2 / (Ec * Ig) * [Mlap +
mm 5,352
Akibat DL, δi, DL 0.2 Mtum]
Lendutan Seketika 5 / 48 L2 / (Ec * Ig) * [Mlap +
mm 0,000
Akibat SIDL, δi, SIDL 0.2 Mtum]
Lendutan Seketika 5 / 48 L2 / (Ec * Ig) * [Mlap +
mm 3,213
Akibat LL, δi, LL 0.2 Mtum]
Syarat Lendutan
Tabel 24.2.2 L / 360 mm 16,667
Seketika LL
Cek Lendutan Seketika OK
Faktor Jangka Panjang,
2 / (1 + 50 * ρ') 0,861
λ
Lendutan Jangka
Tabel 24.2.2 (δi, DL + SIDL) * λ + δi, LL 7,821
Panjang, ΔLT

31
Syarat Lendutan
Tabel 24.2.2 L / 240 atau L / 480 mm 25,000
Jangka Panjang
Cek Lendutan Jangka
OK
Panjang
Lendutan Arah Sumbu 2

M22 Max Akibat DL kNm 2,844

M22 Min Akibat DL kNm -4,898

M22 Max Akibat SIDL kNm 0

M22 Min Akibat SIDL kNm 0

M22 Max Akibat LL kNm 3,697

M22 Min Akibat LL kNm -3,816

Ma Lapangan (+) ∑M11 Max kNm 6,541

Ma Tumpuan (-) ∑M11 Min kNm -8,714

Mcr / Ma Lapangan 1,209

Mcr / Ma Tumpuan 0,908


3
(Mcr / Ma) Ig + [1 - (Mcr / 162760
Ie Lapangan mm4
Ma)3] Icr < Ig 417
(Mcr / Ma)3 Ig + [1 - (Mcr / 131986
Ie Tumpuan mm4
Ma)3] Icr < Ig 924
0.5 * Ie Lapangan + 0.5 * Ie 147373
Ie Rata-Rata mm4
Tumpuan 670
Lendutan Seketika 5 / 48 L2 / (Ec * Ig) * [Mlap +
mm 4,226
Akibat DL, δi, DL 0.2 Mtum]
Lendutan Seketika 5 / 48 L2 / (Ec * Ig) * [Mlap +
mm 0,000
Akibat SIDL, δi, SIDL 0.2 Mtum]
Lendutan Seketika 5 / 48 L2 / (Ec * Ig) * [Mlap +
mm 4,929
Akibat LL, δi, LL 0.2 Mtum]
Syarat Lendutan
Tabel 24.2.2 L / 360 mm 16,667
Seketika LL
Cek Lendutan Seketika OK
Faktor Jangka Panjang,
2 / (1 + 50 * ρ') 0,861
λ
Lendutan Jangka
Tabel 24.2.2 (δi, DL + SIDL) * λ + δi, LL 8,567
Panjang, ΔLT
Syarat Lendutan
Tabel 24.2.2 L / 240 atau L / 480 mm 25,000
Jangka Panjang
Cek Lendutan Jangka
OK
Panjang
Sumber: Data Hasil Perhitungan

32
BAB IV
PUSH OVER

4.1. Analisis Push Over


Suatu analisis yang mengaplikasikan beban dorong secara berangsur-angsur hingga
bangunannya runtuh atau hancur. Kemudian dapat ditentukan level kinerja dari
struktur bangunan tersebut.
➢ Perfomance level atau level kinerja struktur terdiri dari:
Tabel 4.1. Perfomance Level Struktur
Perfomance Level
Immediate Damage Life Structural
Interstory Drift Limit
Occupancy Control Safety Stability
Maximum Total Drift 0,01 0,01-0,02 0,02 0,33 Vi/Pi
Maximum Inelastic
0,005 0,005-0,015 no limit no limit
Drift

1. Fully Operational
Bangunan tetap beroperasi setelah gempa terjadi, hanya terdapat kerusakan
pada elemen non-struktural, memiliki resiko kecil dan tidak menimbulkan
masalah pada bangunan.
2. Immediately Occupancy
Masih tergolong aman untuk operasional dimana setelah gempa terjadi
mengalami kerusakan minor dan tidak terganggu jika ada perbaikan
bangunan.
3. Damage Control
Bangunan mengalami kerusakan minor baik pada non-struktural maupun
struktural dan masih dapat diperbaiki.
4. Life Safety
Kerusakan sedang dan masih stabil, setelah bangunan diperbaiki maka bisa
digunakan kembali secara normal.
5. Structural Stability
Mengalami kerusakan parah, masih berdiri dan tidak roboh.
a. Melakukan Run Analisis Pushover Arah X

33
Gambar 4.1. Run Analisis PushOver Arah X
b. Menampilkan Static Pushover Kurva

Gambar 4.2. Kurva Static Pushover

34
c. Plot type → FEMA 440 EL, untuk melihat apakah hasilnya sudah
berpotongan pada kurva sudah berpotongan antara garis hijau dan merah
atau garis single demand dan capacity. Dengan kata lain titik performanya
sudah ditemukan.

Gambar 4.3. Kurva PushOver Sumbu X


d. Pada pushover arah Y

Gambar 4.4. Kurva PushOver Sumbu Y

35
➢ Analisis Perfomance Level
1. Pada Pushover arah X
Tabel 4.2. Capacity Curve Coordinates Sumbu X

Tabel 4.3. Analisis Perfomance Level Sumbu X


Pushover X
D (mm) H Struktur (m) H struktur (mm) Rasio
14,121 29 29000 0,00049

2. Pada pushover arah Y


Tabel 4.4. Capacity Curve Coordinates Sumbu Y

Tabel 4.5. Analisis Perfomance Level Sumbu Y


Pushover Y
D (mm) H Struktur (m) H struktur (mm) Rasio
50,445 29 29000 0,00174

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan


bahwa ratio dari arah x dan y termasuk dalam no limit atau tidak temasuk dalam
acuan tabel. Bangunan tersebut termasuk dalam tingkat kinerja Structural Stability
yaitu keadaan bangunan mengalami kerusakan parah, masih berdiri dan tidak
roboh. Hal ini ditunjukkan dengan terbentuknya sambungan plastis mulai dari

36
elemen balok yang kemudian ketika mencapai titik kinerja mayoritas elemen balok
tersebut terbentuk sambungan plastis kemudian pada beberapa elemen balok
mencapai kondisi batas inelastis.

37
BAB V
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapatkan pada tugas besar kali ini adalah
1. Pada perhitungan preliminary design balok diperoleh dimensi balok yang
digunakan yaitu 50 × 35 cm. Sedangkan pada perhitungan preliminary design
pelat diperoleh h pakai sebesar 125 mm. Pada perhitungan preliminary design
kolom diperoleh dimensi 80×80 cm untuk lantai 1-4 dan dimensi yaitu 60×60
cm untuk lantai 5-8.
2. Didapatkan hasil dimensi untuk balok kolom dan plat yang dapat menahan
beban yang diberikan pada struktur, dimana dimensi balok yang dipakai
sebesar 35 cm × 50 cm dimensi kolom 80×80 cm untuk lantai 1-4 dan dimensi
yaitu 60×60 cm untuk lantai 5-8, dan h pelat dipakai sebesar 125 mm.
3. Pada perhitungan balok didapatkan kebutuhan tulangan dan dimensi balok
yang dapat dilihat pada Tabel 2.16. Dengan longitudinal tumpuan atas 2 D19,
longitudinal tumpuan tengah 2 D13, longitudinal tumpuan bawah 3 D19,
longitudinal lapangan atas 2 D19, longitudinal lapangan tengah 2 D13,
longitudinal lapangan bawah 3 D19. Lalu dengan Sengkang tumpuan 2D13-
150 dan sengkang lapangan 2D13-100.
4. Pada perhitungan kolom untuk lantai 1-4 diperoleh tulangan longitudinal 16
D25, tulangan sengkang tumpuan sumbu lemah 4D13-100, tulangan
sengkang tumpuan sumbu kuat 4D13-100, tulangan sengkang lapangan
sumbu lemah 2D13-100 dan Sengkang lapangan sumbu kuat 2D13-100.
Sedangkan kolom untuk lantai 5-8 diperoleh tulangan longitudinal 16 D19,
tulangan sengkang tumpuan sumbu lemah 4D13-100, tulangan sengkang
tumpuan sumbu kuat 4D13-100, tulangan sengkang lapangan sumbu lemah
2D13-100 dan sengkang lapangan sumbu kuat 2D13-100.
5. Pada perhitungan pelat diperoleh tebal pelat 125 mm, jarak antar sengkang
100 mm, dan diameter sengkang 16 mm.

38
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai