STRUKTUR BAJA II
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
BEKASI
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Tugas Besar Struktur Baja II
tepat pada waktunya.
Tujuan penulisan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Struktur Baja II, yaitu
perencanaan jembatan rangka baja “Batang Tepi Sejajar Rangka Batang Pratt”.Tugas Struktur
Baja II ini berisikan tentang perhitungan perencanaan rangka jembatan baja, yang dimulai dari
kelengkapan data teknis jembatan sampai dengan gambar jembatan.
Dalam pembuatan tugas ini tentunya kami tidak terlepas dari pihak-pihak yang turut
membantu, untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Resi Aseanto, ST, MT selaku dosen pengajar mata kuliah Struktur Baja II yang
telah membimbing kami dalam menyusun tugas ini,
2. orangtua yang tidak ada hentinya memberikan semangat dan dukungan penuh,
3. pihak-pihak lain yang turut membantu memberikan saran, dan kritiknya dalam
penyusunan tugas ini.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Lampiran
iii
BAB I
MODEL JEMBATAN
Mutu baja : BJ – 55
Fy : 410 MPa
Fu : 550 Mpa
E : 200000 MPa
1
Mutu beton (f’c) : 40 Mpa
15 15
Beban Lajur (D) : 9 x ( 0,5 + ) = 9 x ( 0,5 + 120 ) =
L
Kelompok kami menggunakan profil IWF, tinggi rangka 6 m,dan menggunakan tipe rangka
BATANG TEPI SEJAJAR RANGKA PRATT TRUSS. Data-data lain yang digunakan seperti
tebal air hujan = 5 cm dan BI air = 10 kN / m3
GAMBAR GANTI
(diambil setiap 30 m)
m = jumlah batang
r = reaksi
Syarat : m+r = 2j
Perhitungan :
m = 25
j = 14
r=7
25 + 3 = 2 x 14
28 = 28 OK!
2
BRACING
GAMBAR GANTI
3
BAB II
Direncanakan :
GAMBAR DIGANTI
4
Ikatan Angin
Troto
Lantai
Gelagar Melintang
Gelagar
100 170 170 170 100
GAMBAR DIGANTI
5
Gambar 4.3. Sandaran Pada Jembatan
GAMBAR DIGANTI
6
hs = h1 + h2 + h3 + (h4 – (1/2 x h5))
hs = 0.9 + 0.2 + 0.25 + (0.8 – (1/2 x 0.4))
= 1.9 m
Sedangkan tinggi total rangka :
h total rangka = 5 + 0.2 + 0.8 = 6 m
5000 𝑙𝑆
=
6000 6000−1900
5000 𝑋 4100
=
6000
= 3416.67 mm = 3.416 m
6000
5000
7
D = 89.1mm t = 5.5mm
d = 78.1 mm G = 11.34 kg/m
F = 14.4 cm² I = 126.677 cm4
W = 28.435 cm3
c. Kontrol Kekuatan Pipa
Beban sandaran (w*) = 0.75 kN/m
= 75 kg/cm
Beban terpusat = 100 kg
P = 100 kg
8
5 ×𝑞 ×𝑙4 1 ×𝑃 ×𝑙3 𝑙
= 384 𝐸 𝐼
+ 48 𝐸 𝐼
< 360
1
Mux = x 100 x 3.4162 = 85.4 kgm
4
Mnx = Mny
= 0.9 x fy x Zx
= 63978.75 kgcm
𝑀𝑢𝑦 𝑀𝑢𝑥
= 0.17 = 0.13
𝑀𝑛𝑦 𝑀𝑛𝑥
𝑀𝑢𝑦 𝑀𝑢𝑥
+ ≤1
𝑀𝑛𝑦 𝑀𝑛𝑥
q = 500 kg/m2
H = 150 kg/m
P1
A
250
Lantai Trotoar
P2
200
Plat Lantai
1000
Gambar diganti
Gambar 4.5. Pola Pembebanan Pada Trotoar
4.3.1 Data Perencanaan
γc = 2500 kg/m³
f’c = 40 MPa
9
fy = 400 MPa
Ø Tul. Utama = 16 mm
1
d = h – decking–
ØTul. Utama
2
= 250 – 40 – 8 = 202 mm
4.3.2 Pembebanan
1. Akibat Beban Mati
P1 (berat trotoar) = 0.25 x 1 x 1 x 2500 = 625 kg
P2 (berat pelat jembatan) = 0.2 x 1 x 1 x 2500 = 500 kg
2. Akibat Beban Hidup
q (beban pejalan kaki) = 1 x 500 = 500 kg
H (beban tumbukan pada trotoar) = 1 x 150 = 150 kg(SNI T-12-
2004 ps. 12.1)
3. Perhitungan Momen dan Gaya Lintang
𝑀u = 1.3 x {(𝑃1 x𝐿1) + (𝑃2 x𝐿2)} + 1.6 x {(𝑞 x 𝐿) + (𝐻 x 𝐿)}
=1.3 x {( 625 x 0.5) + (500 x 0.5) } + 1.6 x {(500 x 0.5) +
(150 x 0.45)}
= 1.3 x {312.5+250} + 1.6 x {250 + 67.5} = 1239.25 kg.m
𝐷𝐴 = q + 𝑃1 + 𝑃2
= (500x1) + 625 + 500 = 1625 kg
𝑀𝑢 𝑀𝑢
K = ∅ 𝑥 𝑏 𝑥 𝑑2 𝑥 ( 0.85 𝑥 𝑓′ 𝑐) = ∅ 𝑥 𝑏 𝑥 𝑑2 𝑥 ( 0.85 𝑥 𝑓′ 𝑐)
10
11
12
i