LATAR BELAKANG
Khususnya untuk menanggulangi bangunan-bangunan gedung dan rumah yang
terkena bencana diperlukan tindakan yang cepat dalam penilaian atau pemeriksaan
kerusakan pada bangunan tersebut secara tepat, sehingga setiap tingkat kerusakan
dapat diklasifikasikan, dan berdasarkan ini penentuan atau perlakuan perbaikan
terhadap komponen-komponen struktur yang mengalami rusak dapat ditentukan.
STRATEGI REHABILITASI
Tujuannya adalah ;
• Mengembalikan kemampuan struktur beton,
• Meningkatkan kemampuan struktur beton, dan
• Mengurangi gaya gempa,
Untuk mengurangi bangunan yang mudah rusak kena gempa tentunya perlu
diperhatikan hal-hal tersebut diatas, dimana kerusakan atau penurunan kekuatan
pada struktur bangunan harus dilakukan perbaikan dengan menambah bahan yang
cukup kuat atau bila perlu menggantinya dengan bahan atau elemen yang baru.
Modul C-5_5 1
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
Kolom
terpasang Celah sebagai Kolom
pencegahan terpasang
meningkatnya
kapasitas lentur
Bungkus dgn
Bungkus dgn baja atau beton
baja atau beton Balok
terpasang
Balok
terpasang
Ties or welded
Existing column wire fabrics Existing column
Steel strap
Steel angle
Mortar or Steel
concrete encasement
gap
Modul C-5_5 2
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
Pondasi Batu
Tunggal
Kolom Baut
kayu
Angkur
Sloof balok
kayu
Pondasi
Batu kali 20 cm
30 cm
Modul C-5_5 3
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
Modul C-5_5 4
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
Besi tulangan
∅ 8 mm
Kolom tengah
Angker besi ampig
beton ∅ 8
mm
Balok
pengikat
dinding
ampig
Modul C-5_5 5
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
Keretakan
Tulangan beton
utama
Beton yang
Sengkang hancur
Modul C-5_5 6
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
Tulangan
yang meleleh
1) Untuk retak dinding sampai 0,6 cm, bongkar plesteran sekita retkan dan isi retakan
dengan semen tak susut, pasang besi tulangan ∅ 8 mm dengan panjang minimal 30
cm untuk setiap 10 lapis siar bata pada retakan kemudian tutup dengan plesteran
kembali.
2) Untuk retak dinding lebih dari 0,6 cm bongkar dinding dan pasang dinding bata baru.
3) Pasang angker pada siar setiap 10 lapis pasangan bata berupa besi beton ∅ 8 mm
dengan panjang minimum 30 cm.
4) Jika bata tidak retak, retakan plesteran dinding, diperbaiki dengan aduk semen.
5) Pada kolom yang rusak, baloknya didongkrak sampai elevasi awal dan kemudian
ditopang.
6) Bagian kolom yang retak dengan kondisi tulangan tidak tertekuk, dapat dilakukan
injeksi bahan epoksi.
7) Bagian kolom beton yang rusak dibongkar, besi yang tertekuk dipotong dan diganti
besi tulangan baru yang disambung mekanik atau las, sengkang diganti baru dengan
jarak maksimal 10 cm dengan diameter minimal sesuai dengan peraturan beton, lalu
dicor dengan beton yang tak menyusut.
8) Dinding Miring dan Lepas Pada Arah Tegak Lurus Bidang Rangka Struktur
Modul C-5_5 7
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
1) Dinding dibongkar.
2) Dipasang dinding baru dengan memasang angker horisontal dengan baja
tulangan ∅ 8 mm dengan panjang minimal 30 cm pada setiap 10 lapis pada siar
bata.
Tiang Kayu
Gambar - 11a : 2 x 4/9 (5/10)
Tiang Kayu
Perbaikan Dinding Pasangan dengan Sistem 2 x 4/9 (5/10)
Penguat Kayu ( Lokasi Pandeglang )
Adukan Camp. 1 : 4
Dinding
Pasangan Bata
50
Tiang Kayu
2 x 4/9 (5/10)
Pasangan dicoak ( 1 lapis), diberi tulangan, diisi
kembali adukan beton camp. 1 : 2 : 3
10
100
5
10
PB - 120
6 mm
ng φ
Sengka
20 20 m
m
20 80 φ8
gan 2
Tulan
Kawat Ayam
100
12 x 12 mm
Modul C-5_5 8
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
4
4
9
50
Ring Balk 50
2x4/9 (5/10) Ring Balk
2x4/9 (5/10)
PB - 100- 4 bh @ 500
PB - 100-4 bh @ 500
Pasangan
50 Bata Merah
4
50
9
50
4
Adukan Beton
50
Tiang Kayu
Pasangan 2 x 4/9 (5/10)
Bata Merah
Gambar - 11 b :
Perbaikan Dinding Pasangan dengan Sistem
Penguat Kayu ( Lokasi Pandeglang )
Modul C-5_5 9
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
3φ8
Gambar - 10 a :
Pasangan dicoak Perbaikan Dinding Pasangan dengan Sistem
Penguat Beton Bertulang ( Lokasi Majalengka)
Angker φ 6 - 30
Beugeul φ 6 -20
Adukan beton
campuran 1 : 2 :3
4φ8
100
6 mm
ng φ
Sengka
20 20
20 80 φ 8 mm
gan 2
Tulan
100
Modul C-5_5 10
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
PENDAHULUAN
Pada saat bangunan merespons getaran tanah akibat gempa, struktur bangunan
tersebut akan mengalami simpangan lateral. Pada tahap respons yang rendah,
deformasi dari komponen struktur akan berada pada kondisi elastis dan belum
mengalami kerusakan pada komponen strukturnya. Pada tahap respons yang lebih
tinggi deformasi yang terjadi akan melebihi kemampuan deformasi liniernya dan
struktur bangunan akan mengalami kerusakan. Agar struktur bangunan dapat
memiliki kinerja yang baik terhadap beban gempa sesuai dengan yang diharapkan
maka bangunan tersebut harus memiliki sistim penahan gaya lateral yang efektif,
mampu membatasi simpangan lateral sesuai dengan tingkat kerusakan yang dapat
ditahan oleh setiap komponen bangunan. Faktor utama yang mempengaruhi
kemampuan sistim dalam menahan gaya lateral ini adalah kekakuan, faktor
damping, kemampuan deformasi dan kekuatan dari masing-masing komponen
struktur bangunannya seperti kolom dan balok.
Tulisan ini menyajikan metoda perbaikan dan perkuatan dengan mengunakan pelat
jaket baja untuk struktur beton bertulang terpasang yang memiliki kinerja struktur
Modul C-5_5 11
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
tidak sesuai dengan yang diharapkan, yaitu berupa tidak cukupnya kapasitas geser
yang menimbulkan rendahnya kemampuan struktur untuk melakukan deformasi
sesuai dengan yang direncanakan dan mode keruntuhan getas. Metoda ini adalah
salah satu metoda perbaikan dan perkuatan yang efektif dalam meningkatkan atau
memperbaiki kapasitas geser.
Metoda ini telah diuji coba di laboratorium struktur Puslitbang Permukiman
Departemen Kimpraswil dengan menggunakan benda uji kolom beton bertulang
berukuran skala penuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benda uji komponen
struktur kolom setelah diperbaiki memiliki kekuatan dan kapasitas daktilitas yang
lebih besar dibandingkan dengan benda uji aslinya.
TUJUAN
Meningkatkan kapasitas deformasi lateral serta kekuatan dan nilai daktilitas
komponen struktur beton bertulang baik pada kolom beton.
MANFAAT
Mengembalikan dan/atau meningkatkan daktilitas komponen struktur beton
bertulang yang telah mengalami kemunduran kinerjanya.
PERSYARATAN BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan untuk pekerjaan retrofitting adalah polymer bonding
aid dan cement grout non-shrinkage, spesifikasi dari bahan-bahan tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Polymer Bonding Aid. Bahan ini digunakan sebagai perekat antara beton lama
dan baru. Jenis bahan yang disarankan dalam pekerjaan ini adalah kualitas
bahan polymer bounding yang memiliki sifat mekanik sebagai berikut :
- Kuat Tekan : 62 N/mm2,
- Kuat Tarik : 3.3 N/mm2 dan
- Kuat Lentur : 9 N/mm2.
b. Cemen Grout. Kualitas bahan cemen grout yang disarankan untuk pekerjaan ini
adalah yang memiliki sifat mekanik sebagai berikut:
- Kuat Tekan: 26 N/mm2 dalam 1 hari
55 N/mm2 dalam 7 hari
64 N/mm2 dalam 28 hr
- Kuat Lentur: 2,5 N/mm2 dalam 1 hr
9 N/mm2 dalam 7 hari
10 N/mm2 dalam 28 hr
- Berat Jenis : 2170 kg/m3 (keadaan capuran basah)
- Young’s modulus : 28 KN/mm2.
c. Pelat Baja. Bahan pelat baja yang digunakan adalah bahan pelat baja yang
sekurang-kurangnya memiliki kuat tarik fy’ ≥ 240 N/mm2 dengan ketebalan
ditentukan dari hasil perhitungan.
Modul C-5_5 12
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
Tiang
Sangga
Kolom
Rusak
Bagian beton yang mengalami retak, pecah dan terkelupas dibuang dengan
mengguna-kan palu, pahat atau mesin penghancur beton, sehingga baik tulangan
utama maupun sengkang dapat terlihat.
Modul C-5_5 13
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
Kondisi kolom yang miring diluruskan kembali seperti pada posisi semula, begitu
pula untuk besi tulangan baik tulangan utama maupun tulangan sengkang yang
mengalami bengkok atau tekuk setempat diganti atau dikembalikan pada bentuk
semula.
Selimut
Kolom
dikupas
Permukaan beton yang telah dikupas selimut betonnya maupun yang tidak dikupas
dibersihkan dari debu atau kotoran lain apapun yang dapat menghambat kelekatan
beton lama dan yang baru. Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan sikat
kawat dan kompresor untuk menghilangkan debu dengan tenaga angin.
Foto – 1 : Foto – 2 :
Pengupasan Selimut Beton Kolom Pekerjaan Pembersihan dengan
Kompresor
Pasang bekisting sesuai dengan ukuran penampang kolom yang baru. Bekisting
dibuat sedemikian rupa sehingga mudah untuk dibongkar kembali setelah selesai
pengecoran. Permukaan bekisting yang kontak dengan beton diberi lapisan seperti
casting oil/coating dan lain-lainnya.
Foto – 3 :
Kolom Beton yang telah dibersihkan siap untuk di cor
kembali dengan beton seperti semula
Modul C-5_5 14
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
Untuk menjamin kelekatan antara retakan, permukaan beton lama dengan yang
baru digunakan epoxy resin. Untuk itu, sebelum dilakukan pengecoran, pada
permukaan beton lama dipasang selang berukuran ∅ 6 mm dengan panjang 10 cm
pada setiap jarak 20 cm pada seluruh tinggi kolom. Masuknya epoxy resin kedalam
celah beton dilakukan dengan cara memompa.
Foto – 4 :
Pemasangan slang untuk epoxy resin pada permukaan beton lama
Kolom Pemasangan
penopang Niple
Dongkrak
Jack
Gambar 8. Kolom beton yang telah dipasang niple untuk epoxy resin
Persiapkan pelat baja dengan tebal 2 mm untuk digunakan sebagai jaket. Pelat
tersebut dibentuk menjadi dua buah bentuk letter “ U “ dengan panjang sesuai
dengan panjang bersih kolom dikurangi 20 mm. Untuk memberikan celah di kedua
ujung kolom. Bentuk tube baja dibuat sedemikian rupa sehingga celah antara pelat
baja dengan permukaan beton selebar 10 mm.
Modul C-5_5 15
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
Pasang kedua pelat baja yang telah dibentuk huruf “U“ tadi dalam posisi benda
kolom berdiri (dalam gambar posisi balok). Penyambungan pelat baja yang sudah
terpasang disambung dengan menggunakan las lisrik sehingga jaket baja
menyerupai bentuk tube.
Foto – 6 : Pemasangan pelat baja berbentuk huruf “U” pada kolom beton
Modul C-5_5 16
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
Bungkus
Pelat Baja
Lubang
Input dan
Kontrol
Gambar 9. Posisi lobang kontrol dan input pada permukaan pelat baja
Modul C-5_5 17
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
Foto – 9, 10 & 11 :
Proses pekerjaan grouting pada kolom yang dibungkus pelat
baja
Setelah seluruh rangkaian pelaksanaan perbaikan ini dilakukan, maka kolom beton
yang dibungkus dengan pelat baja dan telah di grouting, dibiarkan hingga 28 hari
untuk mendapatkan beton grout mengeras. Setelah itu baru dilakukan pengecatan
pada kolom beton yang sudah dibungkus dengan pelat baja tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1) Direktorat Jendral Cipta Karya, “Petunjuk Teknis Tata Cara Pemeriksaan
Keandalan Bangunan Gedung”, Mei 1998.
2) Dinas Tata Bangunan DKI Jakarta, “Pedoman Pemeriksaan Bangunan
Setelah Terbakar”, Februari 1988.
3) Petunjuk Teknis Tata Cara Pemeriksaan Keandalan Bangunan Gedung, Dept.
pekerjaan Umum, Dirjen Cipta Karya, 1998.
4) IAEE Committee, Guidelines for Earthquake Resistant Non-Engineered
Construction, Tokyo, Oktober 1986.
5) Boen, Teddy., Manual Perbaikan Bangunan Sederhana yang Rusak akibat
Gempa Bumi, Jakarta, Desember 1997.
6) K. Yoshimura, K. Kikuchi, M.Kuroki, H. Nonaka, T. Croston, S. Koga, K.T. Tim,
L. Ma, Experimental Study for Higher seismic performance of masonry walls in
developing countries, Proceeding, 25th Conference on Our World in Concrete
& Structures 23-24 Agustus 2000, Singapura.
Modul C-5_5 18
PERBAIKAN BANGUNAN PASCA BENCANA GEMPA
Modul C-5_5 19