Anda di halaman 1dari 84

PERANCANGAN STRUKTUR BETON

DATA:
Type Bangunan
Letak Bangunan
Zona Gempa
Mutu Beton (f'c)
Mutu Baja (fy)

=
=
=
=
=

Rumah Sakit (5 Lantai)


Dataran Tinggi
Zona 5
35
Mpa
400
Mpa

DIMENSI BALOK STRUKTUR


Dimensi Balok Memanjang dan Melintang
Penentuan dimensi balok , SNI 2847:2013 tabel 9.5(a) hal 70
- Untuk 2 tumpuan sederhana dipakai L/16
- Untuk 1 ujung menerus dipakai L/18,5
- Untuk fy selain 420 MPa, nilainya harus dikalikan (0,4 + fy/700)
# Maka, dipakai rumus L/18,5 untuk menentukan h min balok
a. Dimensi Balok Induk (B1)
Bentang Kolom ke Kolom
Tinggi Balok Minimum

=
=
=
=
=

Tinggi Balok Pakai

=
=
=

Lebar Balok Minimum

=
=

Lebar Balok Pakai


Jadi Dimensi Balok yang dipakai :
b. Dimensi Balok Anak (B2)
Bentang Kolom ke Kolom
Tinggi Balok Minimum

=
=
=

=
=
=
=
=

Tinggi Balok Pakai

=
=
=

Panjang Balok Rencana


600
h min
1
18.5
1
18.5
31.51
h pakai
40
2
3
2
3
26.67
b pakai
30
30
Panjang Balok Rencana
425
h min
1
18.5
1
18.5
22.32
h pakai
30

Lebar Balok Minimum

=
=
=
=
=

Lebar Balok Pakai

Jadi Dimensi Balok yang dipakai :


Rekapitulasi Dimensi Balok
Balok
B1
B2
Dimensi Pelat
Panjang Pelat
Lebar Pelat
Panjang Bersih Pelat

Lebar Bersih Pelat

2
3
2
3
20.00
b pakai
20
20

b (cm)
30
20

h (cm)
40
30

=
=
=
=

Lx
Ly
Lnx
425

=
=
=

395
Lny
300

270

Ln
Sn
395
270
1.462963

=
=

Penentuan Tebal Pelat


Perhitungan dimensi plat dua arah berdasarkan SNI 2847:2013 pasal 9.5.3.3 hal 72:
a. Untuk 0,2 menggunakan pasal 9.5.3.2
b. Untuk 0,2 < < 2 ketebalan minimum plat harus memenuhi
dan tidak boleh kurang dari 125 mm
c. Untuk 2, ketebalan minimum harus memenuhi
dan tidak boleh kurang dari 90 mm
a. Pelat Lantai
Tebal Pelat Rencana (hf)
Lebar Balok (bw)
Tinggi Balok (hw)
Panjang Balok (Lb)
Lebar efektif balok tengah (be)

=
=
=
=

12
30
40
425

be 1

be 2

=
=
=
=

be 3

L
4
bw
30
222
1
2
1
2
197.5

bw

30

Lebar efektif balok tepi (be)


be 1

be 2

be 3

=
=
=
=
=

=
+
+
cm
x
x
cm

65.4166667 cm
bw
+
30
+
102
cm
bw
+

30

242.5

diambil nilai be

65.4166667

be
h
1
1 x f x 4 6 f 4
bw
hw
hw

be

1
1 x
bw

1.416

E balok

27805.575

E Pelat

27805.575

I Balok

1
12
1
12

I Pelat

226613.85

1
12
1
12

=
=

61200
E balok

+
cm
cm

x
x

x
x

hf

hw
hf

hw

=
=

E pelat
27805.575
27805.575
3.70

Untuk 2, ketebalan minimum harus memenuhi


h
=
Ln

36
395

+
x

36
9

+
cm

Jadi rencana penggunaan pelat tebal


b. Pelat Atap
Tebal Pelat Rencana (hf)
Lebar Balok (bw)
Tinggi Balok (hw)
Panjang Balok (Lb)
Lebar efektif balok tengah (be)
be 1
be 2

be 3

be 2

be 3

12

=
=
=
=

10
30
40
425

L
4
bw
30
190
1
2
1
2
197.5

bw

30

=
=
=
=
=
=

Lebar efektif balok tepi (be)


be 1

=
=
=
=
=

+
+
cm
x
x
cm

65.4166667 cm
bw
+
30
+
90
cm
bw
+

30

242.5

+
cm

diambil nilai be

65.417

be
h
1
1 x f x 4 6 f 4
bw
hw
hw

be

1
1 x
bw

1.403

E balok

27805.575

E Pelat

27805.575

I Balok

1
12
1
12

I Pelat

224479.54

1
12
1
12

=
=
=
=

Pembebaban:

x
x

36
395

+
x

36
9

+
cm

Jadi rencana penggunaan pelat tebal

Dimensi Kolom

35416.67
E balok
E pelat
27805.575
27805.575
6.34

Untuk 2, ketebalan minimum harus memenuhi


h min
=
Ln

Rekapitulasi Tebal plat


Plat
Plat lantai
Plat atap

cm

10

h (cm)
12
10

h (m)
0.12
0.1

hf

hw
hf

hw

1.

2.

Beban Mati
Beton bertulang
Spesi Lantai (1 cm)
Tegel
Tembok 1/2 bata
Plafond + penggantun
Pipa + ducting

=
=
=
=
=
=

2400
21
24
250
18
40

kg/m3
kg/m2
kg/m2
kg/m2
kg/m2
kg/m2

Beban Hidup
Lantai Atap
Lantai Gedung

=
=

100
250

kg/m2
kg/m2

Jenis Pembebanan
Beton bertulang
- Kolom
- Balok
B1 (6 m)
B1 (4,25 m)
B1 (3 m)
B2 (4,25 m)
- Pelat
Pelat atap
- Tembok 1/2 bata
Panjang 6 m
Panjang 4,25 m
Panjang 3,5 m

LANTAI 5
BEBAN MATI (DL)
Tinggi
Panjang (m) Lebar (m)
(m)
0.2

0.2

6
4.25

0.3
0.3

0.4
0.4

3
4.25

0.3
0.2

0.4
0.3

4.25

0.1

6
4.25
3.5

4
4
4

Panjang 3 m
Panjang 2,3 m
- Spesi Lantai
Spesi lantai (1cm)
- Tegel
- Plafond + Penggantung
- Pipa + ducting

Lantai Gedung
LantaiAtap

Jenis Pembebanan
Beton bertulang

4.25
4.25
4.25
4.25

4.25
4.25

3
3
3
3
JUMLAH
BEBAN HIDUP (LL) , Reduksi 30 %
3
3
JUMLAH

LANTAI 4
BEBAN MATI (DL)
Tinggi
Panjang (m) Lebar (m)
(m)

- Kolom
- Balok
B1 (6 m)
B1 (3 m)
B2 (4,25 m)
- Pelat
Pelat atap
- Tembok 1/2 bata
Panjang 6 m

0.3

0.3

6
3
4.25

0.3
0.3
0.2

0.4
0.4
0.3

4.25

0.12

Panjang 4,25 m
Panjang 3,5 m
Panjang 3 m
Panjang 2,3 m
- Spesi Lantai
Spesi lantai (1cm)
- Tegel
- Plafond + Penggantung

4.25
3.5
3
2

4
4
4
4

4.25
4.25
4.25

3
3
3

- Pipa + ducting

4.25

Lantai Gedung

Jenis Pembebanan
Beton bertulang
- Kolom
- Balok
B1 (6 m)
B1 (3 m)
B2 (4,25 m)
- Pelat
Pelat atap
- Tembok 1/2 bata
Panjang 6 m

4.25

JUMLAH
BEBAN HIDUP (LL) , Reduksi 30 %
3
JUMLAH

LANTAI 3
BEBAN MATI (DL)
Tinggi
Panjang (m) Lebar (m)
(m)
0.3

0.3

6
3
4.25

0.3
0.3
0.2

0.4
0.4
0.3

4.25

0.12

Panjang 4,25 m
Panjang 3,5 m
Panjang 3 m
Panjang 2,3 m
- Spesi Lantai
Spesi lantai (1cm)
- Tegel
- Plafond + Penggantung

4.25
3.5
3
2

4
4
4
4

4.25
4.25
4.25

3
3
3

- Pipa + ducting

4.25

3
JUMLAH
BEBAN HIDUP (LL) , Reduksi 30 %

Lantai Gedung

Jenis Pembebanan
Beton bertulang
- Kolom
- Balok
B1 (6 m)
B1 (3 m)
B2 (4,25 m)
- Pelat
Pelat atap
- Tembok 1/2 bata
Panjang 6 m
Panjang 4,25 m
Panjang 3,5 m
Panjang 3 m
Panjang 2,3 m
- Spesi Lantai
Spesi lantai (1cm)
- Tegel
- Plafond + Penggantung
- Pipa + ducting

4.25

3
JUMLAH

LANTAI 2
BEBAN MATI (DL)
Tinggi
Panjang (m) Lebar (m)
(m)
0.4

0.4

6
3
4.25

0.3
0.3
0.2

0.4
0.4
0.3

4.25

0.12

6
4.25

4
4

3.5
3
2

4
4
4

4.25
4.25
4.25
4.25

3
3
3
3
JUMLAH

Lantai Gedung

Jenis Pembebanan
Beton bertulang
- Kolom
- Balok
B1 (6 m)
B1 (3 m)
B2 (4,25 m)
- Pelat
Pelat atap
- Tembok 1/2 bata
Panjang 6 m

4.25

BEBAN HIDUP (LL) , Reduksi 30 %


3
JUMLAH

LANTAI 1
BEBAN MATI (DL)
Tinggi
Panjang (m) Lebar (m)
(m)
0.4

0.4

6
3
4.25

0.3
0.3
0.2

0.4
0.4
0.3

4.25

0.12

Panjang 4,25 m
Panjang 3,5 m
Panjang 3 m
Panjang 2,3 m
- Spesi Lantai
Spesi lantai (1cm)
- Tegel
- Plafond + Penggantung
- Pipa + ducting

4.25

3.5
3
2

4
4
4

4.25
4.25
4.25
4.25

3
3
3
3
JUMLAH

Lantai Gedung

4.25

BEBAN HIDUP (LL) , Reduksi 30 %


3
JUMLAH

REKAPITULASI PERHITUNGAN DIMENDI KOLOM LANTAI 1-5


Lantai
b hitung
b pakai
Ket
5
13.8793278
20
OK
4
19.3206945
30
OK
3
23.535988
30
OK
2
27.22460
40
OK
1
30.4699103
40
OK

ETON

(5 Lantai)

Panjang Balok Rencana


cm
x

600

40

40

(
(

0.4

0.4

0.4

0.4

cm
cm

cm

Panjang Balok Rencana


cm

cm
cm

425

(
(

30

30

=
=

425
300

30
2

30
2

30
2

30
2

Lnx
Lny

cm

h (cm)
40
30

cm
cm

cm

cm

<

:2013 pasal 9.5.3.3 hal 72:

cm
cm
cm
cm

(menggunakan Pelat 2 arah)

425
4
16
16

106.25

x
x

hf
12

Lb

bw

425

30

6
6

x
x

hf
12

1
2
1
2

Lb

425

cm

L
12
425
12

(be yang terkecil)

h
h

x f x 4 6 f 4
hw
hw

be

1
1 x
bw

hf

hw

be
h

1 x f
bw
hw

hf

hw

kg/cm2
kg/cm2
K

bw

1.4163365385

30

bs

hf3

425

1728

I balok

cm4

cm4

hw3
64000

x
x
x

I pelat
226613.85
61200

0.8

9
0.8

x
+

9
>

x
9

cm

fy
1400

400
1400
1.462962963
cm

(memenuhi)

sudah memenuhi

cm
cm
cm
cm

425
4
16
16

106.25

x
x

hf
10

Lb

bw

425

30

6
6

x
x

hf
10

1
2
1
2

Lb

425

L
12
425
12

cm

(be yang terkecil)

h
h

x f x 4 6 f 4
hw
hw

be

1
1 x
bw

hf

hw

be
h

1 x f
bw
hw

hf

hw

kg/cm2
kg/cm2
K

bw

1.4029971189

30

hw3
64000

cm4
bs

425

x
x
x
x

I balok
I pelat
224479.5
35417

0.8

9
0.8

x
+

9
>

x
9

hf3
1000

cm4

cm

sudah memenuhi

fy
1500

400
1500
1.462962963
cm

(memenuhi)

......PPIUG Tabel 2.1 Hal.11

......PPIUG Tabel 3.1 Hal.17

LANTAI 5
AN MATI (DL)

KOLOM LANTAI 5
Ukuran Kolom Rencana
Tinggi Kolom
Jumlah Kolom
Beban Kombinasi (W)

Jumlah

Massa/satuan
(kg/m)

32

2400

12288

16
28

2400
2400

27648
34272

8
14

2400
2400

6912
8568

35

2400

107100

12
35
2

250
250
250

72000
148750
7000

250

9000

250

4000

Luas Penampang (A)

35
35
35
35

21
24
18
40

9371.25
10710
8032.5
17850
483501.75

Total Massa (kg)

Mutu Beton (f'c)

Luas Penampang (A)

P (LL) , Reduksi 30 %
35
35

250
100

78093.75
31237.5
109331.25

LANTAI 4
AN MATI (DL)
Jumlah

Massa/satuan
(kg/m)

Total Massa (kg)

KOLOM LANTAI 4
Ukuran Kolom Rencana
Tinggi Kolom
Jumlah Kolom

32

2400

27648

16
8
14

2400
2400
2400

27648
6912
8568

35

2400

128520

12

250

72000

35
2
3
2

250
250
250
250

148750
7000
9000
4000

35
35
35

21
24
18

9371.25
10710
8032.5

35

40

17850

P (LL) , Reduksi 30 %
35

250

Mutu Beton (f'c)

Luas Penampang (A)

486009.75

Luas Penampang (A)

78093.75
78093.75

LANTAI 3
AN MATI (DL)
Jumlah

Massa/satuan
(kg/m)

32

2400

27648

16
8
14

2400
2400
2400

27648
6912
8568

35

2400

128520

12

250

72000

35
2
3
2

250
250
250
250

148750
7000
9000
4000

35
35
35

21
24
18

9371.25
10710
8032.5

35

40

17850

P (LL) , Reduksi 30 %

Beban Kombinasi (W)

Total Massa (kg)

486009.75

KOLOM LANTAI 3
Ukuran Kolom Rencana
Tinggi Kolom
Jumlah Kolom

Beban Kombinasi (W)

Mutu Beton (f'c)

Luas Penampang (A)

Luas Penampang (A)

35

250

78093.75
78093.75

LANTAI 2
AN MATI (DL)
Jumlah

Massa/satuan
(kg/m)

32

2400

49152

16
8
14

2400
2400
2400

27648
6912
8568

Total Massa (kg)

KOLOM LANTAI 2
Ukuran Kolom Rencana
Tinggi Kolom
Jumlah Kolom

Beban Kombinasi (W)


35

2400

128520

12
35

250
250

72000
148750

Mutu Beton (f'c)

2
3
2

250
250
250

7000
9000
4000

Luas Penampang (A)

35
35
35
35

21
24
18
40

9371.25
10710
8032.5
17850
507513.75

P (LL) , Reduksi 30 %
35

Luas Penampang (A)


250

78093.75
78093.75

LANTAI 1
AN MATI (DL)
Jumlah

Massa/satuan
(kg/m)

32

2400

49152

16
8
14

2400
2400
2400

27648
6912
8568

35

2400

128520

12

250

Total Massa (kg)

72000

KOLOM LANTAI 1
Ukuran Kolom Rencana
Tinggi Kolom
Jumlah Kolom

Beban Kombinasi (W)

35

250

148750

Mutu Beton (f'c)

2
3
2

250
250
250

7000
9000
4000

Luas Penampang (A)

35
35
35
35

21
24
18
40

P (LL) , Reduksi 30 %
35

9371.25
10710
8032.5
17850
507513.75
Luas Penampang (A)

250

78093.75
78093.75

fy
700
400
700

fy
700
400
700

)
)

)
)

KOLOM LANTAI 5
Ukuran Kolom Rencana
Tinggi Kolom
Jumlah Kolom
Beban Kombinasi (W)

Mutu Beton (f'c)

Luas Penampang (A)

Luas Penampang (A)

KOLOM LANTAI 4
Ukuran Kolom Rencana
Tinggi Kolom
Jumlah Kolom
Pembebanan

=
=
=
=
=
=

20
400
32
1.2
1.2
755132.1

35

350

=
=
=

755132.1
0.35
23598
122.5

=
=
=
=

cm
cm
buah
DL
483501.8

20

cm

+
+

1.6
1.6

LL
109331

kg
Mpa

( 1 Mpa

kg/cm

W / jumlah kolom
x
f'c
:
32
x
350

192.63574 cm2
b2
192.63574
13.8793278 cm

=
=
=

30
400
32
DL

<

cm
cm
buah
LL

20

30

cm

Beban lantai 5
Beban lantai 4
Total

=
=
=

483501.75
486009.75
969511.5

Beban Kombinasi (W)

=
=
=

Mutu Beton (f'c)

35

350

Luas Penampang (A)

Luas Penampang (A)

KOLOM LANTAI 3
Ukuran Kolom Rencana
Tinggi Kolom
Jumlah Kolom
Pembebanan
Beban lantai 5
Beban lantai 4
Beban lantai 3
Total
Beban Kombinasi (W)

Mutu Beton (f'c)

Luas Penampang (A)

Luas Penampang (A)

1.2
DL
1.2
969511.5
1463293.8 kg

=
=
=
=
=
=
=

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

1463293.8
0.35
45728
122.5

( 1 Mpa

LL
187425

W / jumlah kolom
x
f'c
:
32
x
350

cm
cm
buah
DL
LL
483501.75
109331.25
486009.75
78093.75
486009.75
78093.75
1455521.25
265518.8
1.2
DL
1.2
1455521.3
2171455.5 kg

350

<

30

cm

+
+

1.6
1.6

LL
265519

Mpa
kg/cm2

553.94273 cm2
b2
553.94273

30

W / jumlah kolom

x
f'c
2171455.5
:
32
0.35
x
350
67858
122.5

=
=
=

kg/cm

1.6
1.6

30
400
32

Mpa

b2
373.289235
19.3206945 cm

35

+
+

373.289235 cm2

109331.25
78093.75
187425.0

( 1 Mpa

KOLOM LANTAI 2
Ukuran Kolom Rencana
Tinggi Kolom
Jumlah Kolom
Pembebanan
Beban lantai 5
Beban lantai 4
Beban lantai 3
Beban lantai 2
Total
Beban Kombinasi (W)

Mutu Beton (f'c)

Luas Penampang (A)

Luas Penampang (A)

KOLOM LANTAI 1
Ukuran Kolom Rencana
Tinggi Kolom
Jumlah Kolom
Pembebanan
Beban lantai 5
Beban lantai 4
Beban lantai 3
Beban lantai 2
Beban lantai 1
Total
Beban Kombinasi (W)

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

23.535988

cm
cm
buah
DL
LL
483501.75
109331.25
486009.75
78093.75
486009.75
78093.75
507513.75
78093.75
1963035
343612.5
1.2
DL
1.2
1963035.0
2905422 kg
35

350

=
=
=
=
=
=

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

<

40
400
32

cm

40

cm

+
+

1.6
1.6

LL
343613

Mpa
kg/cm

30

( 1 Mpa

W / jumlah kolom

x
f'c
2905422
:
32
0.35
x
350
90794
122.5
741.179082 cm2
b2
741.179082
27.2246043 cm

40
400
32

cm
cm
buah
DL
LL
483501.75
109331.25
486009.75
78093.75
486009.75
78093.75
507513.75
78093.75
507513.75
78093.75
2470548.75
421706.3
1.2
DL
1.2
2470548.8
3639388.5 kg

<

40

40

cm

+
+

1.6
1.6

LL
421706

Mutu Beton (f'c)

Luas Penampang (A)

Luas Penampang (A)

35

350

=
=
=
=
=
=
=

3639388.5
0.35
113731
122.5

Mpa
kg/cm

( 1 Mpa
2

W / jumlah kolom
x
f'c
:
32
x
350

928.415434 cm2
b2
928.415434
30.4699103 cm

<

40

10

kg/cm

(memenuhi)

10

kg/cm

(memenuhi)

10

kg/cm

(memenuhi)

10

kg/cm

(memenuhi)

10

kg/cm

(memenuhi)

PERENCANAAN PLAT LANTAI


DATA :
Lx
Ly
Mutu Beton (f'c)
Mutu Baja (fy)

=
=
=
=

300
425
35
400

PEMBEBANAN :

BJ Beton bertulang
Berat Spesi Lantai (1 cm)
Berat Penutup Lantai (1 cm)
Berat Tembok 1/2 bata
Berat Plafond + penggantung
Berat pasir
Berat Pipa + ducting
Beban Hidup Lantai Gedung
-

Beban Mati (WD)


Berat
Berat
Berat
Berat
Berat
Berat

sendiri Plat ( 12 cm)


Penutup Lantai (1 cm)
Spesi lantai ( 2 cm)
pasir (3 cm)
Plafond + penggantung
Pipa + ducting

=
=
=
=
=
=

0.12
1
2
0.03

250

Beban Hidup (WL)


Beban hidup untuk bangunan rumah sakit
WL

2.5
-

Beban Ultimate (WU)

SNI 2847:2013 pasal 9.2.1


WU
=
1.2
=
1.2
=
959.2
=
9.592

RENCANA PENULANGAN :
Rencana menggunakan diameter ()
Tebal plat (h)
Tebal selimut (p)

=
=
=

0.8
12
2

=
=
=

tebal plat - tebal selimut


10
100

TINGGI EFEKTIF PLAT

Arah x
dx

=
=
=

h - p - 1/2
9.6
0.096

=
=
=

h - p - - 1/2
8.8
0.088

=
=
=
=

300
3
425
4.25

0.7058823529

Arah y
dy

PERHITUNGAN MOMEN DAN PENULANGAN PELAT


Perhitungan pelat
Panjang Ly
Panjang Lx

Ly / Lx
(PBI - 1971 tabel 13.3.1 hal.202)

x1

x2

x3

x4

MENENTUKAN MOMEN

Perhitungan Momen Lapangan X


Mlx

=
=
=

0,001 x WU x Lx x X1

=
=
=

0,001 x WU x Lx x X2

=
=
=

0,001 x WU x Lx x X3

=
=
=

0,001 x WU x Lx x X4

363.83655
3638365.5

Perhitungan Momen Lapangan Y


Mly

363.83655
3638365.5

Perhitungan Momen Tumpuan X


Mtx

900.9286
9009286

Perhitungan Momen Tumpuan Y


Mty

1) Menghitung Tulangan Lapangan X


Koefisien ketahanan (k)

=
=
=

900.9286
9009286

Mlx/.b.dx2
0.03947879

=
=

fy/0,85 f'c
13.4

perlu

=
=

min

1,4/fy
0.0035

max
f'c

=
=

0,75 b
35.0

1/m (1-1-(2mk)/fy)
0.0001

Menurut SNI 2847:2013 Pasal 10.2.7.3


Untuk:

fc' > 28 MPa,

max

=
0.0273

jadi, perlu

<

min

0.0001

<

0.0035

Sehingga yang dipakai adalah min

0.0035

momen-momen yang ditimbulkan akibat gaya lentur yang bekerja pada jarak selebar b=
pada arah x dan pada arah y sesuai dengan tipe penyaluran beban pada pelat berd
b
As perlu

=
=
=

1000

.b.dx

Digunakan tulangan diameter ()

10.0

Luas tulangan (A10)

=
=

1/4
78.5

Jumlah tulangan per meter (n)


n
n

=
=
=

As/A10
4.3
5.0

Jarak antar tulangan

=
=

b/n
200

As pakai

=
=

A10 x n
392.5

336.0

Jadi digunakan (10-200)


2) Menghitung Tulangan Tumpuann X
Koefisien ketahanan (k)

=
=

Mtx/.b.dy2
0.1163389205

=
=

fy/0,85 f'c
13.4

perlu

=
=

min

1/m (1-1-(2mk)/fy)
0.0003
1,4/fy
0.0035

max
f'c

=
=

0,75 b
35.0

Menurut SNI 2847:2013 Pasal 10.2.7.3


Untuk:

max

fc' > 28 MPa,

=
=

0.0273

jadi, perlu

<

min

0.0003

<

0.0035

Sehingga yang dipakai adalah min

0.0035

momen-momen yang ditimbulkan akibat gaya lentur yang bekerja pada jarak selebar b=
pada arah x dan pada arah y sesuai dengan tipe penyaluran beban pada pelat berd
b
As

=
=
=

.b.dx

Digunakan tulangan diameter ()

10.0

Luas tulangan (A10)

=
=

1/4
78.5

Jumlah tulangan per meter (n)

=
=
=

As/A10
4.3
5.0

Jarak antar tulangan

=
=

b/n
200

As pakai

=
=

A10 x n
392.5

n
n

1000
336.0

Jadi digunakan (10-200)


3) Menghitung Tulangan Lapangan Y
Koefisien ketahanan (k)

=
=

Mlx/.b.dy2
0.0469830256

=
=

fy/0,85 f'c
13.4

perlu

=
=

min

1,4/fy
0.0035

max
f'c

=
=

0,75 b
35.0

1/m (1-1-(2mk)/fy)
0.0001

Menurut SNI 2847:2013 Pasal 10.2.7.3


Untuk:

max

fc' >28 MPa,

=
=

0.0273

jadi, perlu

<

min

0.0001

<

0.0035

Sehingga yang dipakai adalah min

0.0035

momen-momen yang ditimbulkan akibat gaya lentur yang bekerja pada jarak selebar b=
pada arah x dan pada arah y sesuai dengan tipe penyaluran beban pada pelat berd
b
As

=
=
=

.b.dy

Digunakan tulangan diameter ()

10.0

Luas tulangan (A10)

=
=

1/4
78.5

Jumlah tulangan per meter (n)

=
=
=

As/A10
3.9
4.0

Jarak antar tulangan

=
=

b/n
250

As pakai

=
=

A10 x n
314

n
n

1000
308.0

Jadi digunakan (10-250)


4) Menghitung Tulangan Tumpuann Y
Koefisien ketahanan (k)

=
=

Mlx/.b.dx2
0.0394787923

=
=

fy/0,85 f'c
13.4

perlu

=
=

min

1,4/fy
0.0035

max
f'c

=
=

0,75 b
35.0

1/m (1-1-(2mk)/fy)
0.0001

Menurut SNI 2847:2013 Pasal 10.2.7.3


Untuk:

max

fc' > 28 MPa,

=
=

0.0273

jadi, perlu

<

min

0.0001

<

0.0035

Sehingga yang dipakai adalah min

0.0035

momen-momen yang ditimbulkan akibat gaya lentur yang bekerja pada jarak selebar b=
pada arah x dan pada arah y sesuai dengan tipe penyaluran beban pada pelat berd
b
As

=
=
=

1000

.b.dx

Digunakan tulangan diameter ()

10.0

Luas tulangan (A10)

=
=

1/4
78.5

Jumlah tulangan per meter (n)

As/A10

308.0

n
n

=
=

3.9
4.0

Jarak antar tulangan

=
=

b/n
250

As pakai

=
=

A10 x n
314

Jadi digunakan (10-250)

cm
cm
MPa
MPa

=
=

=
=
=
=
=
=
=
=

2400
21
24
250
18
1800
40
250

m
cm
cm
m

x
x
x
x

3000 mm
4250 mm

kg/m3
kg/m2
kg/m2
kg/m2
kg/m2
kg/m2
kg/m2
kg/m2

2400
24
21
1800

=
=
=
=
=
=
WD =

kg/m

kN/m2

pasal 9.2.1
WD
466.0
kg/m
kN/m2

cm
cm
cm

+
+

1.6
1.6

WL
250

288
24
42
54
18
40
466

kg/m
kg/m
kg/m

4.66

kN/m2

kg/m
kg/m
kg/m

plat - tebal selimut


cm
mm

cm
m

cm
m

cm
m
cm
m
<

Penulangan 2 Arah

21
21
52
52

1 x WU x Lx x X1
kgm
Nmm

1 x WU x Lx x X2
kgm
Nmm

1 x WU x Lx x X3
kgm
Nmm

1 x WU x Lx x X4
kgm
Nmm

N/mm

1-1-(2mk)/fy)

(Gideon Jilid 4 hal 69)

(SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.3.3)


MPa

1 = 0,85 - 0,05*(fc' - 30)/7 =

0.8143

<

max

<

0.0273

erja pada jarak selebar b=1 m, masing-masing momen


an beban pada pelat berdasarkan metode amplop
mm
mm2
mm

buah
buah

mm

mm2

>

1-1-(2mk)/fy)

(Gideon Jilid 4 hal 69)

336.0

mm2

OKE

(SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.3.3)


MPa

1 = 0,85 - 0,05*(fc' - 30)/7 =

<

max

<

0.0273

0.8143

erja pada jarak selebar b=1 m, masing-masing momen


an beban pada pelat berdasarkan metode amplop
mm
mm2
mm

buah
buah

mm

mm2

>

336.0

mm2

OKE

1-1-(2mk)/fy)

(Gideon Jilid 4 hal 69)

(SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.3.3)


MPa

1 = 0,85 - 0,05*(fc' - 30)/7 =

<

max

<

0.0273

0.8143

erja pada jarak selebar b=1 m, masing-masing momen


an beban pada pelat berdasarkan metode amplop
mm
mm2
mm

buah
buah

mm

mm2

>

308.0

mm2

OKE

1-1-(2mk)/fy)

(Gideon Jilid 4 hal 69)

(SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.3.3)


MPa

1 = 0,85 - 0,05*(fc' - 30)/7 =

<

max

<

0.0273

erja pada jarak selebar b=1 m, masing-masing momen


an beban pada pelat berdasarkan metode amplop
mm
mm2
mm

0.8143

buah
buah

mm

mm2

>

308.0

mm2

OKE

PERENCANAAN PLAT ATAP


DATA :
Lx
Ly
Mutu Beton (f'c)
Mutu Baja (fy)

=
=
=
=

300
425
35
400

PEMBEBANAN :

BJ Beton bertulang
Berat Spesi Lantai (1 cm)
Berat Penutup Lantai (1 cm)
Berat Tembok 1/2 bata
Berat Plafond + penggantung
Berat pasir
Berat Pipa + ducting
Beban Hidup Lantai Gedung
-

Beban Mati (WD)


Berat sendiri Plat ( 11 cm)
Berat Plafond + penggantung
Berat Pipa + ducting

=
=
=

0.12

Beban Hidup (WL)


Beban hidup atap
Beban hidup akibat air

100
20
120

=
WL

1.2
-

Beban Ultimate (WU)

SNI 2847:2013 pasal 9.2.1


WU
=
1.2
=
1.2
=
607.2
=
6.072

RENCANA PENULANGAN :
Rencana menggunakan diameter ()
Tebal plat (h)
Tebal selimut (p)
d

=
=
=
=
=
=

0.8
10
2
tebal plat - tebal selimut
8
80

TINGGI EFEKTIF PLAT

Arah x
dx

=
=
=

h - p - 1/2
7.6
0.076

=
=
=

h - p - - 1/2
6.8
0.068

=
=
=
=

300
3
425
4.25

0.7058823529

x1

x2

Arah y
dy

PERHITUNGAN MOMEN DAN PENULANGAN PELAT


Perhitungan pelat
Panjang Ly
Panjang Lx

Ly / Lx
(PBI - 1971 tabel 13.3.1 hal.202)

x3

x4

MENENTUKAN MOMEN

Perhitungan Momen Lapangan X


Mlx

=
=
=

0,001 x WU x Lx x X1

=
=
=

0,001 x WU x Lx x X2

=
=
=

0,001 x WU x Lx x X3

=
=
=

0,001 x WU x Lx x X4

230.31855
2303185.5

Perhitungan Momen Lapangan Y


Mly

230.31855
2303185.5

Perhitungan Momen Tumpuan X


Mtx

570.3126
5703126

Perhitungan Momen Tumpuan Y


Mty

1) Menghitung Tulangan Lapangan X


Koefisien ketahanan (k)

=
=
=

570.3126
5703126

Mlx/.b.dx2
0.03987510

=
=

fy/0,85 f'c
13.4

perlu

=
=

min

1,4/fy
0.0035

max
f'c

=
=

0,75 b
35.0

1/m (1-1-(2mk)/fy)
0.0001

Menurut SNI 2847:2013 Pasal 10.2.7.3


Untuk:

max

fc' > 28 MPa,

=
=

0.0273

jadi, perlu

<

min

0.0001

<

0.0035

Sehingga yang dipakai adalah min

0.0035

momen-momen yang ditimbulkan akibat gaya lentur yang bekerja pada jarak selebar b=
pada arah x dan pada arah y sesuai dengan tipe penyaluran beban pada pelat berd
b
As perlu

=
=
=

1000

.b.dx

Digunakan tulangan diameter ()

10.0

Luas tulangan (A10)

=
=

1/4
78.5

Jumlah tulangan per meter (n)


n
n

=
=
=

As/A10
3.4
4.0

Jarak antar tulangan

=
=

b/n
250

As pakai

=
=

A10 x n
314

266.0

Jadi digunakan (10-250)


2) Menghitung Tulangan Tumpuann X
Koefisien ketahanan (k)

=
=

Mtx/.b.dy2
0.1233375

=
=

fy/0,85 f'c
13.4

perlu

=
=

min

1,4/fy
0.0035

max
f'c

=
=

0,75 b
35.0

1/m (1-1-(2mk)/fy)
0.0003

Menurut SNI 2847:2013 Pasal 10.2.7.3


Untuk:

max

fc' > 28 MPa,

=
=

0.0273

jadi, perlu

<

min

0.0003

<

0.0035

Sehingga yang dipakai adalah min

0.0035

momen-momen yang ditimbulkan akibat gaya lentur yang bekerja pada jarak selebar b=
pada arah x dan pada arah y sesuai dengan tipe penyaluran beban pada pelat berd
b
As

=
=
=

.b.dx

Digunakan tulangan diameter ()

10.0

Luas tulangan (A10)

=
=

1/4
78.5

Jumlah tulangan per meter (n)

=
=
=

As/A10
3.4
4.0

Jarak antar tulangan

=
=

b/n
250

As pakai

=
=

A10 x n
314

n
n

1000
266.0

Jadi digunakan (10-250)


3) Menghitung Tulangan Lapangan Y
Koefisien ketahanan (k)

=
=

Mlx/.b.dy2
0.049809375

=
=

fy/0,85 f'c
13.4

perlu

=
=

1/m (1-1-(2mk)/fy)
0.0001

min

1,4/fy
0.0035

max
f'c

=
=

0,75 b
35.0

Menurut SNI 2847:2013 Pasal 10.2.7.3


Untuk:

max

fc' >28 MPa,

=
=

0.0273

jadi, perlu

<

min

0.0001

<

0.0035

Sehingga yang dipakai adalah min

0.0035

momen-momen yang ditimbulkan akibat gaya lentur yang bekerja pada jarak selebar b=
pada arah x dan pada arah y sesuai dengan tipe penyaluran beban pada pelat berd
b
As

=
=
=

.b.dy

Digunakan tulangan diameter ()

10.0

Luas tulangan (A10)

=
=

1/4
78.5

Jumlah tulangan per meter (n)

=
=
=

As/A10
3.0
4.0

Jarak antar tulangan

=
=

b/n
250

As pakai

=
=

A10 x n
314

n
n

1000
238.0

Jadi digunakan (10-250)

4) Menghitung Tulangan Tumpuann Y


Koefisien ketahanan (k)

=
=

Mlx/.b.dx2
0.0398750952

=
=

fy/0,85 f'c
13.4

perlu

=
=

min

1,4/fy
0.0035

max
f'c

=
=

0,75 b
35.0

1/m (1-1-(2mk)/fy)
0.0001

Menurut SNI 2847:2013 Pasal 10.2.7.3


Untuk:

max

fc' > 28 MPa,

=
=

0.0273

jadi, perlu

<

min

0.0001

<

0.0035

Sehingga yang dipakai adalah min

0.0035

momen-momen yang ditimbulkan akibat gaya lentur yang bekerja pada jarak selebar b=
pada arah x dan pada arah y sesuai dengan tipe penyaluran beban pada pelat berd
b
As

=
=
=

.b.dx

1000

Digunakan tulangan diameter ()

10.0

Luas tulangan (A10)

=
=

1/4
78.5

Jumlah tulangan per meter (n)


n
n

=
=
=

As/A10
3.0
4.0

Jarak antar tulangan

b/n

238.0

As pakai

250

=
=

A10 x n
314

Jadi digunakan (10-250)

cm
cm
MPa
MPa

=
=

=
=
=
=
=
=
=
=

2400
21
24
250
18
1800
40
250

3000 mm
4250 mm

kg/m3
kg/m2
kg/m2
kg/m2
kg/m2
kg/m2
kg/m2
kg/m2

2400

=
=
=
WD =

kg/m
kg/m
kg/m

kN/m2
pasal 9.2.1
WD
346.0
kg/m
kN/m2

cm
cm
cm
plat - tebal selimut
cm
mm

+
+

1.6
1.6

WL
120

288
18
40
346

kg/m
kg/m
kg/m
kg/m

3.46

kN/m2

cm
m

cm
m

cm
m
cm
m
<

21
21

Penulangan 2 Arah

52
52

1 x WU x Lx x X1
kgm
Nmm

1 x WU x Lx x X2
kgm
Nmm

1 x WU x Lx x X3
kgm
Nmm

1 x WU x Lx x X4
kgm
Nmm

N/mm

1-1-(2mk)/fy)

(Gideon Jilid 4 hal 69)

(SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.3.3)


MPa

1 = 0,85 - 0,05*(fc' - 30)/7 =

0.8143

<

max

<

0.0273

erja pada jarak selebar b=1 m, masing-masing momen


an beban pada pelat berdasarkan metode amplop
mm
mm2
mm

buah
buah

mm

mm2

>

266.0

1-1-(2mk)/fy)

(Gideon Jilid 4 hal 69)

(SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.3.3)


MPa

mm2

OKE

1 = 0,85 - 0,05*(fc' - 30)/7 =

<

max

<

0.0273

0.8143

erja pada jarak selebar b=1 m, masing-masing momen


an beban pada pelat berdasarkan metode amplop
mm
mm2
mm

buah
buah

mm

mm2

>

266.0

mm2

OKE

1-1-(2mk)/fy)

(Gideon Jilid 4 hal 69)

(SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.3.3)


MPa

1 = 0,85 - 0,05*(fc' - 30)/7 =

<

max

<

0.0273

0.8143

erja pada jarak selebar b=1 m, masing-masing momen


an beban pada pelat berdasarkan metode amplop
mm
mm2
mm

buah
buah

mm

mm2

>

238.0

mm2

OKE

1-1-(2mk)/fy)

(Gideon Jilid 4 hal 69)

(SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.3.3)


MPa

1 = 0,85 - 0,05*(fc' - 30)/7 =

<

max

<

0.0273

erja pada jarak selebar b=1 m, masing-masing momen


an beban pada pelat berdasarkan metode amplop
mm
mm2
mm

buah
buah

0.8143

mm

mm2

>

238.0

mm2

OKE

Anda mungkin juga menyukai