Anda di halaman 1dari 28

II- 1

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK


2.1 Latar Belakang Proyek
Jalan merupakan urat nadi kehidupan masyarakat didalam kegiatan
pembangunan terutama untuk pembangunan pengembangan wilayah. Rencana
pembangunan akses jalan ruas jalan Ciawi Singaparna dimaksudkan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di Kabupaten
Tasikmalaya. Pada pelaksanaannya, akses jalan ruas Ciawi Singaparna melewati
beberapa lembah dan sungai yang dalam sehingga untuk menyambungkan jalan
tersebut diperlukan pembangunan jembatan.
Dalam kegiatan pembangunan jembatan ini terdapat terdapat
pembangunan 3 Jembatan dan 1 Underpass. Jembatan tersebut adalah Jembatan
Cideres, Jembatan Cibeureum, Jembatan Cidadap. Sedangkan Underpass adalah
Underpass Sukasetia Kiarajangkung.

2.2 Maksud dan Tujuan Proyek
Perkembangan wilayah Tasikmalaya setiap tahun semakin meningkat.
Begitu juga halnya dengan perkembangan sentra perekonomian sudah tidak hanya
terfokus di sekitar Pusat Kota, namun juga merambah ke bagian Timur, Barat,
Selatan maupun Utara. Seiring dengan perkembangan wilayah dan perekonomian
tersebut, pertumbuhan lalu lintas yang di daerah seperti Ciawi dan Singaparna
semakin meningkat setiap tahunnya. Akan tetapi hal ini tidak didukung dengan
perkembangan infrastruktur antar kecamatan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Jalan eksisting yang ada terlalu jauh untuk dilewati, akibatnya waktu tempuh
perjalanan semakin lama.
Akibat dari meningkatnya lalu lintas dan untuk mengatasi lamanya
waktu tempuh dari daerah Ciawi menuju Singaparna tersebut, maka pemerintah
melalui Departemen Pekerjaan Umum Dinas Bina Marga dan Pengairan
berencana menghubungkan daerah Ciawi dan Singaparna melalui suatu ruas jalan


II- 2

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

secara langsung. Ruas jalan ini dinamakan Cisinga yaitu singkatan dari Ciawi
Singaparna, dimana ruas jalan eksisting tersebut belum sepenuhnya terhubung.
Oleh karenanya dibangunlah jembatan-jembatan penghubung.
Dengan dibangunnya Ruas Jalan Ciawi - Singaparna ini diharapkan
akan dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat di wilayah Kabupaten
Tasikmalaya sehingga dapat mempercepat pengembangan wilayah dan
pendapatan ekonomi daerah.

2.3 Lokasi Proyek
Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi Singaparna,
Kabupaten Tasikmalaya, terletak diantara Desa Legok dan Desa Cipalegor
Kecamatan Cisayong dan Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya.
Jembatan ini melewati Sungai Cideres. Peta lokasi pembangunan jembatan seperti
terlihat pada gambar berikut.


























Gambar 2.1 Peta Proyek Pembangunan Jembatan Cideres
Sumber : Google Earth


25716 26414
104268
26309 25829


II- 3

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013













Gambar 2.2 Peta Proyek Pembangunan Jembatan Cideres
Sumber : Google Map















Gambar 2.3 Peta Lokasi Pembangunan Jembatan Cideres
Sumber : Google Map



II- 4

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

















Gambar 2.4 Perspektif Jembatan Cideres
Sumber : PCM Ciawi - Singaparna














Gambar 2.5 Perspektif Jembatan Cibeureum
Sumber : PCM Ciawi - Singaparna




II- 5

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013














Gambar 2.6 Perspektif Underpass Sukasetia Kiarajangkung
Sumber : PCM Ciawi Singaparna















Gambar 2.7 Perspektif Jembatan Cidadap
Sumber : PCM Ciawi Singaparna





II- 6

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

2.4 Kondisi Proyek
Pada awal pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada tanggal 17 Juni
2013, pekerjaan yang sedang dikerjakan adalah pekerjaan persiapan penyiapan
elevasi tanah dan penyiapan tanah dasar serta penghamparan Sirtu untuk jalan
akses jembatan dan juga pembuatan konstruksi bronjong untuk menahan tanah
yang longsor sekitar sungai. Foto kondisi proyek dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.



















Gambar 2.8 Papan nama proyek
Sumber : Dokumentasi Penyusun

























Gambar 2.9 Kantor Direksi
Sumber : Dokumentasi Penyusun


II- 7

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

























Gambar 2.10 Rambu K3
Sumber : Dokumentasi Penyusun
















Gambar 2.11 Pekerjaan tanah
Sumber : Dokumentasi Penyusun












II- 8

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

















Gambar 2.12 Jalan akses Jembatan
Sumber : Dokumentasi Penyusun

Selain pengerjaan leveling tanah dasar untuk jalan akses, juga sedang
dilakukan pengerjaan penghamparan dan pemadatan sirtu untuk jalan akses
jembatan serta pembuatan konstruksi bronjong.














Gambar 2.13 Pekerjaan penghamparan sirtu untuk jalan akses
Sumber : Dokumentasi Penyusun


II- 9

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013
















Gambar 2.14 Pekerjaan konstruksi bronjong
Sumber : Dokumentasi Penyusun


























Gambar 2.15 Pekerjaan tulangan bore pile untuk Pier P3 & Abutment A2
Sumber : Dokumentasi Penyusun







II- 10

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

2.5 Data Proyek
Data proyek Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi
Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari data teknis proyek dan data
administrasi proyek.
2.5.1 Data Teknis Proyek
Proyek Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi
Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya dengan total panjang 104,268 m dengan
lebar 9,6 m terdiri dari pembangunan jembatan dan pembangunan jalan. Data
teknis pembangunan Jembatan Cideres dilihat pada keterangan berikut ini :
Struktur Bawah
Bore Pile : 80 cm, P = 6 & 14 m
Sumuran : 3,5 m, P = 6,5 m & 4 m
Struktur Atas : PC I Girder
Tipe Jembatan : Jembatan Gelagar Beton
Panjang Jembatan : 104,268 m
Lebar Jembatan : 9,6 m
Jumlah Bentang : 4 @ 25 m
Bore Pile : Beton Bertulang K-250
Footing : Beton Bertulang K-250
Abutment : Beton Bertulang K-250
Pier : Beton Bertulang K-350
Girder : Precast K-500
Tinggi Pier P1 : 7,5 m
Tinggi Pier P2 : 7,5 m
Tinggi Pier P3 : 2,5 m
Jumlah lajur : 1 lajur
Jumlah jalur : 1 jalur
Lebar jalur lalulintas : 7 m
Kemiringan Transversal : 2,0 %


II- 11

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

















Gambar 2.16 Layout Jembatan Cideres
Sumber : Gambar Revisi Design








II- 12

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013


GAMBAR RENCANA JEMBATAN CIDERES


























Gambar 2.17 Potongan Memanjang Rencana Jembatan Cideres
Sumber : Gambar Rencana



II- 13

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

2.5.2 Data Administrasi Proyek

Nama Kegiatan : Tahun Jamak Pembangunan Jembatan Dan Underpass
Di Ruas Jalan Ciawi - Singaparna
Nama Paket : Pembangunan Jembatan Pada Ruas Jalan Ciawi
Singaparna (Jembatan Cideres, Cibeureum, Underpass
Sukasetia Kiarajangkung, dan Jembatan Cidadap)
Pemilik Proyek : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Tasikmalaya
Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Cisayong dan Kecamatan Sukahening,
Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat
Nomor : 602/1441/DBMP/2013
Tanggal SPMK : 11 Maret 2013
Nilai Kontrak : Rp 75.844.321.000,00 (Tujuh puluh lima milyar
delapan ratus empat puluh empat juta tiga ratus dua
puluh satu ribu Rupiah)
Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran 2013.2014.2015 dan Bantuan
Penyelenggaraan Kegiatan Dari Pemerintah Provinsi
Dan / Atau Pemerintah
Kontraktor
Pelaksana
: PT. PROPELAT PT. PRAMBANAN DWIPAKA
(KSO)
Konsultan Perencana : PT. TRI MANTRA
Waktu Pelaksanaan : 920 hari kalender




II- 14

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

2.6 Struktur Organisasi Proyek
Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua orang atau
lebih yang melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama-sama
dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing untuk mencapai suatu tujuan
bersama yang telah direncanakan. Dengan adanya organisasi proyek yang baik
diharapkan akan memberikan hasil efisien, tepat waktu, dan berkualitas tinggi
(Dwi Asti, 2011).
Pada dasarnya industri konstruksi melibatkan tiga pihak utama yaitu
pemilik (pemberi tugas/owner), konsultan perencana dan konsultan pengawas, dan
kontraktor (penyedia jasa pelaksanaan konstruksi, pembangun, dan general
contractor)
2.6.1. Pemilik (Owner)
Pemilik (owner) dalam proyek Pembangunan Jembatan Cideres Pada
Ruas Jalan Ciawi - Singaparna adalah Dinas Bina Marga Dan Pengairan
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Adapun komponen dalam struktur
organisasi Owner adalah sebagai berikut:
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Dalam Peraturan Presiden RI No. 54 tahun 2010 tentang
pengadaan barang/jasa pemerintah, Pejabat Pembuat Komitmen
(PKK) mempunyai tugas pokok dan kewenangan sebagai berikut:
1. Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang
meliputi:
a. Spesifikasi teknis barang/jasa
b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan
c. Rancangan Kontrak.
2. Menerbitkan surat penunjukan penyedia barang/jasa.
3. Menandatangani kontrak.
4. Melaksanakan kontrak dengan penyedia barang/jasa.
5. Mengendalikan pelaksanaan kontrak.


II- 15

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

6. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang/jasa
kepada PA/KPA.
7. Menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa kepada
PA/KPA dengan berita acara penyerahan.
8. Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran
dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PA/KPA setiap
triwulan; dan
9. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan
pengadaan barang/jasa.
b. Pengawas Lapangan (Supervisor)
Pengawas lapangan (Supervisor) terdiri dari sebuah tim yang
diketuai oleh kepala pengawas lapangan (Chief of Supervisor).
Anggota pengawas lapangan bertanggung jawab kepada kepala
pengawas lapangan dan kepala pengawas lapangan bertanggung jawab
kepada Pejabat Pembuat komitmen (PPK). Pengawas lapangan
mempunyai tugas dan kewenangan sebagai berikut:
1. Melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan sehingga tetap
terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kerja.
2. Menampung segala persoalan di lapangan dan menyampaikannya
kepada PPK.
3. Melakukan penyelidikan mutu material (Quality Control).
4. Menjaga hubungan baik dengan instansi serta masyarakat setempat
yang berhubungan dengan pekerjaan.
5. Meneliti laporan bulanan yang diserahkan oleh kontraktor.

Berikut adalah gambar struktur organisasi Owner dalam proyek
Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi - Singaparna.





II- 16

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

STRUKTUR ORGANISASI DIREKSI PEKERJAAN BIDANG BINA MARGA
PEMBANGUNAN JEMBATAN PADA RUAS JALAN CIAWI SINGAPARNA


Gambar 2.18 Struktur Organisasi Direksi Owner dan Pengawas
Sumber : PCM Ciawi - Singaparna



II- 17

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

2.6.2. Kontraktor/ Penyedia Jasa Pemborongan
Kontraktor dalam proyek Pembangunan Jembatan Cideres Pada
Ruas Jalan Ciawi - Singaparna merupakan Kerja Sama Operasi Antara
PT. PROPELAT dengan PT. PRAMBANAN DWIPAKA. Adapun
komponen dalam struktur organisasi kontraktor adalah sebagai berikut:
a. Koordinator Proyek
Koordinator Proyek mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab mengkoreksi terhadap semua penyimpangan
mutu.
2. Memberikan pengarahan dan pembinaan kepada staf dibawahnya
agar proses quality plan dan quality control terlaksana dengan baik.
3. Menjalin kerja sama dengan pihak luar seperti client, perencana
atau pihak lain.
4. Meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja dalam rangka
mencapai QCD (Quality, Cost, Delivery) yang akan dipertanggung
jawabkan.

b. Project Manager
Project Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
1. Membantu Koordinator Proyek dalam hal penyelenggaraaan
proyek secara umum seperti pelaksanaan kontrak proyek,
perencanaan dan laporan biaya, material, man power, kualitas
kerja, dan procurement.
2. Membuat laporan secara berkala mengenai status pemakaian
material dan keuntungan proyek.
3. Menolak material dari supplier yang tidak memenuhi standar.




II- 18

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

c. Site Manager
Site Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
1. Melaksanakan penerapan sistem jaminan mutu.
2. Menyiapkan konsep RBP (Rencana Biaya Pelaksanaan).
3. Bersama Project Manager memeriksa kemajuan pekerjaan dan
menyiapkan berita acara kemajuan.
4. Membuat program penyesuaian mutu dan waktu agar hasil kontrak
memenuhi syarat kontrak.
5. Menyiapkan, menyelesaikan, dan mngumpulkan surat/dokumen
pendukung untuk pembuatan addendum kontrak baik berhubungan
dengan harga, volume, dan waktu pelaksanaan.
6. Membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan pekerjaan
kepada Project Manager.

d. Pelaksana
Tugas dari Pelaksana yaitusebagai berikut :
1. Membuat rencana kerja untuk pekerjaan struktur sesuai pengarahan
Site Manager.
2. Menyediakan tenaga kerja dilapangan sesuai dengan kebutuhan
dan kapasitas di lapangan.
3. Mengatur penempatan peralatan dilapangan sesuai dengan
kapasitas di lapangan.
4. Mengatur penempatan site material sesuai dengan proses kerja dan
tepat guna dilapangan.
5. Melakukan pengawasan pekerjaan di lapangan.
6. Bersama dengan Site Manager memeriksa kuantitas setiap
material yang masuk area pekerjaan.
7. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan sesuai dengan
pengarahan dari Site Manager.


II- 19

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

e. Surveyor
Surveyor mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Melaksanakan kalibrasi alat ukur secara prodik sesuai dengan
waktu yang ditetapkan.
2. Melaksanakan pemeriksaan/pemeliharaan rutin peralatan ukur
yang digunakan.
3. Bersama team proyek menentukan reerensi acuan titik awal
proyek.
4. Membuat dan menjaga titik referensi bantuan untuk mempermudah
kontrol kebenaran pengukuran.
5. Melaksanakan marking keperluan pelaksanaan.
6. Secara periodik melaksanakan checking pengukuran selama masa
pelaksanaan pekerjaan.
7. Menjamin alat ukur selalu siap pakai dengan baik.
8. Memastikan bahwa titik referensi yang digunakan dapat
dipertanggungjawabkan dan tidak berubah selama masa
pelaksanaan proyek.
9. Memastikan ketelitian antara ukuran gambar dengan pelaksanaan
di lapangan.

f. Drafter
Drafter mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Membaca gambar kerja.
2. Menghitung kebutuhan material dan alat harian.
3. Meminta material dan alat sesuai dengan jenis pekerjaan.
4. Mengkoordinasi tenaga kerja.
5. Melaksanakan pekerjaan sesuai instruksi kerja.
6. Membuat laporan harian pelaksanaan kepada Site Manager
(termasuk jumlah, tenaga kerja, cuaca, pemakaian alat, dan bahan
bakar).


II- 20

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

g. Quantity Surveyor
Quantity Surveyor mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
1. Bekerja sama dengan bagian Gudang atau pengadaan barang untuk
memberikan informasi kebutuhan material yang harus didatangkan
ke lokasi pekerjaan.
2. Menghitung volume pekerjaan bangunan yang sudah dilaksanakan.
3. Menghitung kebutuhan material untuk setiap item pekerjaan.
4. Mengecek penggunaaan material.
5. Mengecek setiap gambar shop drawing apakah terjadi perubahan
atas yang telah dihitung sebelumnya, jika terjadi perubahan maka
volume material dan pekerjaan dihitung kembali.

h. K3L
K3L mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Memberikan prioritas yang cukup terhadap Keselamatan Kerja di
lingkungan kerja di bawah pengawasannya.
2. Memastikan bahwa pelaksana tugas K3L mengerti dan familiar
dengan Kebijakan K3L, dan peraturan perundangan terkait lainnya,
sehingga akan bisa menjadikan contoh terhadap pekerja di bawah
pengawasannya.
3. Melakukan observasi K3L, inspeksi secara berkala dan mengambil
tindakan pencegahan untuk mengeliminir terjadinya kecelakaan
kerja.
4. Memastikan bahwa fasilitas dan perlengkapan tersedia dalam
kondisi layak pakai

Berikut ini adalah gambar struktur organisasi PROPELAT
PRAMBANAN (KSO) yang bertindak sebagai Kontraktor dalam proyek
Pembangunan Jembatan Cideres pada Ruas Jalan Ciawi - Singaparna.


II- 21

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013


Project Manager
Ir. Eson Suryadi MM
Site Manager
Ir. Rivay Nst
Keu / Admin
Nanang Eko
K3
Eduwardi
Site Engineer
M. Suyud
Kep. Pelaksana
Sunarto
Surveyor
1. Irman Budi
2. Agus
Quantity Surveyor
Jajat Sudrajat
Quality Control
Endang Gunawan
Logistik
Dadang
Drafter
1. Irwan AA
2. Nanang
Pelaksana Jemb.
Cibeureum
Iwan Setiawan
Pelaksana Jemb.
CIderes
Miszar
Pelaksana
Underpass
Nurjaya
Pelaksana Jemb.
Cidadap
Yaya Suryaman
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
PEMBANGUNAN JEMBATAN PADA RUAS JALAN CIAWI SINGAPARNA
TAHUN 2013



Gambar 2.19 Struktur Organisasi Kontraktor Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Ciawi Singaparna
Sumber : PCM Ciawi - Singaparna



II- 22

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

Project Manager
Ir. Eson Suryadi MM
Site Manager
Ir. Rivay Nst
Keu / Admin
Nanang Eko
K3
Eduwardi
Peralatan
Icha
Security
1. Yayat
2. Angga BBC
Logistik
Endang Sudrajat
Surveyor
Agus Setijawan
Drafter
Irwan Abdul Aziz
Pelaksana
Eko Bambang
Gudang
1. Samuji
2. Thommy
Asisten Surveyor
Mamad Roji
SRTUKTUR ORGANISASI PROYEK
PEMBANGUNAN JEMBATAN CIDERES

Helper Surveyor
1. Edy S
2. Eka Zakaria
Quantity Surveyor
Jajat Sudrajat ST


Gambar 2.20 Struktur Organisasi Kontraktor Pembangunan Jembatan Cideres
Sumber : PCM Ciawi - Singaparna



II- 23

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

2.6.3. Pengawas
Pengawas dalam proyek Pembangunan Jembatan Cideres Pada
Ruas Jalan Ciawi - Singaparna adalah Tim dari Dinas Bina Marga Dan
Pengairan Kabupaten Tasikmalaya. Adapun komponen dalam struktur
organisasi Konsultan pengawas adalah sebagai berikut:
a. Pengawas Lapangan
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab kepada pemilik proyek.
2. Mengadakan penilaian terhadap kemajuan pekerjaan dan
memberikan petunjuk-petunjuk atas wewenang yang diberikan
pelaksana kegiatan.
3. Mengatur atau menggerakkan kegiatan teknis agar dicapai efisiensi
pada setiap kegiatan (pekerjaan yang harus ditangani).
4. Mengecek dan menandatangani dokumen tentang pengendalian
mutu dan volume pekerjaan.

b. Pengawas Teknik
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab kepada Pengawas Lapangan.
2. Membantu Pengawas Lapangan dalam menyiapkan data untuk final
payment.
3. Memberikan laporan kemajuan pekerjaan kepada Pengawas
Lapangan.
4. Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, laporan
bulanan, jadwal kemajuan pekerjaan, dan lain-lain.
5. Membuat catatan harian tentang pekerjaan yang dilakukan
kontraktor.





II- 24

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

2.6.4. Konsultan Perencana
Pihak Konsultan Perencana Pembangunan Jembatan Cideres Pada
Ruas Jalan Ciawi - Singaparna adalah PT. TRI MANTRA. Adapun
tugas Konsultan perencana adalah sebagai berikut:
1. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangna dengan keinginan
pemilik proyek.
2. Membuat gambar perencanaan.
3. Membuat rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan
bangunan (RKS) sebagai pedoman pelaksanaan.
4. Membuat rencana anggaran biaya.
5. Memproyeksikan keinginan atau ide-ide pemilik ke dalam
desain bangunan.
6. Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur
jika terjadi kegagalan konstruksi.

2.7 Prosedur dan Hubungan Kerja
Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik (owner)
untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan
atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah. Kemudian proses
pelaksanaannya diserahkan pada konsultan pengawas yang bertugas membantu
pemilik/owner dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan. Pada proyek
Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi - Singaparna, konsultan
perencana dan pengawas menjalin kontrak dengan PPK bagian perencanaan dan
pengawasan.
Proyek Pembangunan Jembatan Cideres Pada Ruas Jalan Ciawi -
Singaparna merupakan proyek dengan menggunakan dana APBD Pemerintah
Kabupaten Tasikmalaya dan bantuan Penyelenggaraan Kegiatan dari Pemerintah
Provinsi dan/atau Pemerintah.
Diagram hubungan antara pemilik (owner), konsultan perencana,
pengawas, dan kontraktor dijelaskan pada gambar diagram sebagai berikut


II- 25

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

DIAGRAM HUBUNGAN KERJA ELEMEN PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN CIDERES


Sumber : Dokumen Penyusun










Keterangan :
Garis Komando
Garis Koordinasi
Garis Hubungan Kontrak

Gambar 2.21 Hubungan kerja antara owner konsultan kontraktor
Sumber : Dokumen Penyusun
PEMILIK (OWNER)
Pemerintah Kab. Tasikmalaya
Dinas Bina Marga Dan Pengairan
PENGAWAS
Tim Pengawas Lapangan
Dinas Bina Marga Dan Pengairan
KONTRAKTOR
PT. PROPELAT & PT PRAMBANAN
DWIPAKA (KSO)
Sub-kontraktor Supplier
KONSULTAN PERENCANA
PT. TRI MANTRA


II- 26

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

Struktur organisasi proyek berfungsi untuk mengatur suatu hubungan atau
koordinasi yang akan diterapkan dalam suatu proyek, sehingga memperjelas
kedudukan dari tiap-tiap pihak yang terkait didalamnya untuk mencapai sasaran
yang dikehendaki dan menjadi tempat bergeraknya administrasi. Hubungan antar
pihak-pihak dari diagram di atas dapat diartikan sebagai berikut :
1. Hubungan Struktual
Hubungan ini adalah hubungan garis perintah dimana satu pihak berhak
memberikan perintah/komando dan pihak lain berhak melaksanakannya selama
perintah itu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Hubungan Kontraktual
Hubungan ini adalah hubungan kontrak dimana pihak pihak diatas telah
membuat perjanjian sesuatu hal dan dengan ketentuan-ketentuan yang
tercantum didalam masing-masing kontrak. Dalam hal ini masing-masing
pihak harus menjalankan tugasnya sesuai isi perjanjian dan akan mendapat
haknya sesuai yang dijanjikan dalam kontrak.
3. Hubungan Koordinasi
Hubungan ini adalah hubungan kerja sama antara pihak-pihak yang memiliki
hubungan kerja, dalam hal ini hubungan koordinasi itu terjadi antara pihak
pengawas dengan pihak kontraktor. Mereka dapat melakukan kerjasama dalam
meelesaikan masalah-masalah yang mungkin terjadi dilapangan.
Hubungan kontrak dan hubungan kerjasama antar pihak-pihak dalam
struktur organisasi proyek di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Hubungan kerja antara Owner (Pemilik Proyek) dengan Konsultan Perencana
a. Hubungan dalam ikatan kontrak kerja.
b. Konsultan perencana menyerahkan hasil perencanaannya kepada owner.
c. Hubungan antara pihak owner dengan konsultan perencana juga
merupakan hubungan konsultasi.
d. Owner memberi imbalan jasa kepada konsultan perencana.


II- 27

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

Owner memberikan tanggung jawab perencanaan konsep/desain awal
dan RAB kepada konsultan perencana. Kemudian konsultan perencana
mengajukan jasanya serta mendapat imbalan dari pihak pemberi tugas (owner).

2. Hubungan kerja antara Owner (Pemilik Proyek) dengan Kontraktor
a. Hubungan dalam ikatan kontrak kerja.
b. Kontraktor melaksanaan pekerjaan proyek, kemudian menyerahkan
pekerjaannya kepada pemilik proyek.
c. Pemilik proyek membayar biaya pelaksanaan dan imbalan jasa konstruksi
kepada kontraktor.
d. Ada hubungan dalam pengaturan pelaksanaan proyek.
e. Owner (pemilik proyek) memberikan pengendalian teknis pelaksanaan
proyek yang dikerjakan oleh kontraktor.

Setelah melalui proses tender, maka kontraktor akan menjadi pelaksana
proyek, yang diatur dalam kontrak perjanjian.

3. Hubungan kerja antara Owner (Pemilik Proyek) dengan Konsultan Pengawas
a. Berkoordinasi dengan owner dalam hal pengawasan proyek
b. Dapat mewakili owner dalam pengawasan berkala, memberi pengarahan,
petunjuk, dan penjelasan kepada kontraktor

4. Hubungan kerja antara Pengawas dengan Kontraktor
a. Memberikan teguran dan peringatan kepada Kontraktor apabila dalam
pelaksanaan terjadi penyimpangan dari spesifikasi dan gambar gambar
teknis
b. Memeriksa dan merekomendasikan jenis atau kondisi material, peralatan
yang boleh dipakai sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.




II- 28

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN D-IV TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN 2013

5. Hubungan kerja antara Kontraktor dengan Sub kontraktor
a. Hubungan dalam ikatan kontrak kerja
b. Sub kontraktor dapat sebagai penyedia alat dan bahan (supplier) dalam
suatu proyek konstruksi.
c. Kontraktor mengkonfirmasi kebutuhan akan kerjasama dengan Sub
kontraktor .
d. Kontraktor dapat menyerahkan sebagian dari pekerjaan untuk diberikan
kepada Sub kontraktor

Anda mungkin juga menyukai