Anda di halaman 1dari 23

ANALISA DAN PERHITUNGAN SISTEM PLAMBING

PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA GEDUNG ARCADIA


SIMATUPANG

Disusun oleh :

Samsul sianipar 41312120078

Faqih Safingi 41312120081

Jumadi 41311120065

Faisal Rahman 41311120083

Davit Riyanto 41311120084

Hermansyah

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNI
PENDAHULUAN

Latar belakang penulisan ini adalah dengan melihat perkembangan jaman


pembangunan building office dan apartemen banyak sekali dengan berbagai macam
bentuk bangunannya. Salah satunya adalah kontruksi pada pembangunan building office
dan apartemen di dalamnya yang meliputi adanya Plumbing, Fire Fighting, MVAC
(Mechanical Ventilation Air Conditioner), di dalam latar belakang ini yang akan di bahas
adanya perencanaan sistem instalasi plambing pada building office Menara Allianz yang
berlantai 28, dan dimana letak lokasi dari Menara Allianz itu sendiri berada pada tempat
yang strategis yaitu dipusat kota Jakarta yang penuh dengan menara office, maka
persaingan pada bentuk dan sistem instalasi pada menara harus lebih ditingkatkan dari
segi kenyamanan dan keamanan. Di dalam perencanaan sistem instalasi plambing
penyediaan air bersih pada building office Menara Allianz sangat diperlukan didalamnya
yang terbagi menjadi 4 sub sistem, yaitu sistem penyediaan air bersih, Equipment,
pengertian instalasi plambing penyediaan air bersih, analisa perhitungan kebutuhan air
bersih, dan analisa perhitungan perencanaan pipa air bersih.

Penulis merasa perlu memberikan pengetahuan dari apa yang di dapatkan


sewaktu melakukan analisa di PT. Akasha Wira Internasional Tbk, yaitu pada sistem
instalasi plambing penyediaan air bersih pada gedung ini, agar menambah pengetahuan
tentang cara instalasi plambing penyediaan air bersih. Karena sistem plambing adalah
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung, oleh karena itu perencanaan
sistem
plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan
gedung ini, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari kualitas dan kuantitas.
Perhitungan Plambing

PERENCANAAN SISTEM PLUMBING

A. Data Tugas Perencanaan

Perencanaan instalasi pipa air bersih, air kotor, air buangan dan instalasi pipa
vent pada proyek pembangunan PERKANTORAN HIJAU ARCADIA, sesuai
dengan data gedung dibawah ini.

Gambar Gedung Arcadia

Perkantoran Hijau Arcadia berlantai 15 dengan ketentuan sebagai berikut :

- Pada gedung berlantai 15 ini terdiri dari 1 lantai dasar ( basement ), lantai 2
s/d lantai 15 untuk kamar tidur, dan 1 lantai atap terdapat tangki air dan
sebagian merupakan kamar tidur, untuk jelasnya diuraikan sbb :
- Pada lantai pertama terdiri dari lobby, restaurant, juga kantor-kantor dari
hotel kemanggisan tersebut.
- Pada lantai kedua terdiri dari 36 unit kamar tidur, ruang sauna, koridor, head
office dan juga ruang karyawan.
- Pada lantai ketiga sampai keenam terdiri dari 47 unit kamar tidur.
- Pada lantai atap terdiri dari 14 unit kamar tidur, 2 tangki air, ruang direksi,
ruang rapat, ruang brankas dan lain-lain.
- Pada Hotel ini menggunakan 3 buah tangki, yaitu satu tangki bawah tanah
dan dua tangki atap.

B. Data-data Gedung

Gedung direncanakan digunakan untuk tempat penginapan. Berikut ini data-data


gedung tersebut :

Tingkat : 15 Lantai
Lantai dasar ( basement ) : 1 lantai
Lantai atas (roof floor) : 1 lantai
Tinggi setiap lantai
Basement
dari lantai ke lantai diatasnya : 4,75 m
Lantai 1
dari lantai ke plafon : 3,5 m
dari plafon ke plat lantai 2 : 1,5 m
Lantai typical per lantai yaitu dari lantai 2 6
dari lantai ke plafon : 2,3 m
dari plafon ke plat lantai diatasnya : 0,95 m
lantai atap
dari lantai ke plafon : 4m
Tinggi gedung : 30 m
Panjang gedung : 46,2 m
Lebar gedung : 39,2 m
Luas per lantai : 1811,04 m2

Perhitungan pada titik 1-3 dan titik 6-8


4Q
D
V
4.0,00032 m
3

3,14.2 m s
0,00128 m
3

6,28 m s
0,000204m 2
0,0014m 14mm 15mm

Periksa kembali kecepatan air yang melalui pipa tersebut.


Kecepatan air tersebut antara 1,8 - 2,4.
Dalam hal ini kecepatan air yang melalui pipa ini adalah :

Q
V 1,8 m
A s

Perhitungan pada titik 2-3 dan titik 7-8

4.0,00041 0,00164
D 16mm 15mm
3,14.2 6,28
Q 0,00041
V 2,3 m s memenuhi 2,4 m s
A 0,00018

Perhitungan pada titik 3-5 dan titik 8-9

4.0,00059 0,00236
D 19mm 20mm
3,14.2 6,28
Q 0,00059
V 1,9 m s memenuhi 2,4 m s
A 0,000314

Perhitungan pada titik 4-5 dan titik 10-11

4.0,00019 0,00076
D 11mm 10mm
3,14.2 6,28
Q 0,00019
V 2,4 m s memenuhi
A 0,0000785
Perhitungan pada titik 5-9

4.0,00068 0,00272
D 21mm 20mm
3,14.2 6,28
Q 0,00068
V 2,2 m s memenuhi 2,4 m s
A 0,000314

Perhitungan pada titik 9-11 dan 11-12

4.0,00101 0,00404
D 25mm 25mm
3,14.2 6,28
Q 0,00101
V 2,1 m s memenuhi 2,4 m s
A 0,00049
BT = Bath Tube WC = Water close LB = Bak Pencucian

Berikut hasil perhitungan diameter instalasi pipa distribusi air bersih :


Tabel 13.1 Diameter Pipa Distribusi Air Bersih Yang Dihasilkan
Daerah WSFU Q l/m d didapat Diambil V
Pipa Liter/s (mm) (mm) (m/s)
1-3 2 0,32 19,2 14 mm 15 mm 1,8
2-3 3 0,41 24,6 16 mm 15 mm 2,3
3-5 5 0,59 35,4 19 mm 20 mm 1,9
4-5 1 0,19 11,4 11 mm 10 mm 2,4
5-9 6 0,68 40,8 21 mm 20 mm 2,2
6-8 2 0,32 19,2 14 mm 15 mm 1,8
7-8 3 0,41 24,6 16 mm 15 mm 2,3
8-9 5 0,59 35,4 19 mm 20 mm 1,9
9-11 11 1,01 60,6 25 mm 25 mm 2,1
10-11 1 0,19 11,4 11 mm 10 mm 2,4
11-12 12 1,01 60,6 25 mm 25 mm 2,1
**** Water Supply Fixture Units (WSFU)

Karena bentuk bangunan, jumlah alat plambing dan macam alat plambing
yang terdapat dalam toilet disetiap kamar hotel ini adalah sama ( typical )
maka hasil perhitungan diatas berlaku juga pada toilet disetiap kamar.

Tabel 13.2 Nilai unit Alat Plambing


Jenis Jenis Unit alat plambing
Untuk Untuk
Alat plambing Penyediaan air
pribadi umum
Kloset Katup gelontor 15 31
Kloset Tangki gelontor 10 15
Peturasan, dengan tiang Katup gelontor - 15
Peturasan terbuka (Urinal stall) Katup gelontor - 10
Peturasan terbuka Tangki gelontor - 3
Bak cuci (kecil) Keran 0,5 1
Bak cuci tangan Keran 1 2
Bak cuci tangan, untuk kamar
operasi Keran - 3
Bak mandi rendam (bath tub) Keran pencampur air dingin 2 4
dan air panas
Pancuran mandi (shower) Keran pencampur air dingin 2 4
dan panas
Pancuran mandi tunggal Keran pencampur air dingin 2 -
dan panas
Satuan kamar mandi dengan bak
mandi rendam Kloset dengan katup gelontor 8 -
Satuan kamar mandi dengan bak
mandi rendam Kloset dengan tangki 6 -
Bak cuci bersama gelontor - 2
Bak cuci pel (Untuk tiap keran) 3 4
Bak cuci dapur Keran 2 4
Bak cuci piring Keran - 5
Bak cuci pakaian ( satu sampai Keran
tiga ) 3 -
Pancuran minum Keran - 2
Pemanas air Keran air minum - 2
Katup bola

Tabel 13.3 Perkiraan Kebutuhan Air


Supply systems predominantly for Supply systems predominantly for
Flush tanks Flush tanks
Load Demand Load Demand
Water Supply Liter/second Water Supply Liter/second
Fixture Units Fixture Units
(WSFU) (WSFU)

1 0,19
2 0,32
3 0,41
4 0,51
5 0,59 5 0,95

6 0,68 6 1,10
7 0,74 7 1,25
8 0,81 8 1,40
9 0,86 9 1,55
10 0,92 10 1,70

12 1,01 12 1,80
14 1,07 14 1,91
16 1,14 16 2,01
18 1,19 18 2,11
20 1,24 20 2,21

25 1,36 25 2,40
30 1,47 30 2,65
35 1,57 35 2,78
40 1,66 40 2,90
45 1,76 45 3,03

50 1,84 50 3,15
60 2,02 60 3,41
70 2,21 70 3,66
80 2,41 80 3,86
90 2,59 90 4,06

100 2,74 100 4,26


120 3,03 120 4,61
140 3,31 140 4,86
160 3,60 160 5,11
180 3,85 180 5,39
200 4,10 200 5,68
250 4,73 250 6,37
300 5,36 300 6,81
400 6,62 400 8,01
500 7,82 500 9,02

750 10,73 750 11,17


1000 13,12 1000 13,12
1250 15,08 1250 15,08
1500 16,97 1500 16,97
2000 20,50 2000 20,50

2500 23,97 2500 23,97


3000 27,32 3000 27,32
4000 33,12 4000 33,12
5000 37,41 5000 37,41
Gambar 13.2 Hubungan Diameter Pipa Dengan Laju Aliran Air

13. 3.2 Diameter pipa shaft


Untuk mendistribusikan air ke setiap toilet didalam kamar digunakan
sebuah pipa shaft yang nantinya akan terhubung dengan pipa header
yang langsung terhubung pada pipa utama.
Pada lantai 2-4, 1 shaft pipa digunakan untuk mendistribusikan air ke 6
toilet kamar dalam 3 lantai.
Diameter shaft : 2 toilet terdapat 12 WSFU
Beban unit alat plambing untuk 6 kamar terdiri dari : 3 x 12 = 36
WSFU
Laju aliran air : 1,57 l/s = 94,2 l/m ( Tabel 13.3 )
Kecepatan air asumsi : 2 m/s
Diameter pipa yang didapat : 32 mm ( gambar 13.2 )

4.0,00157 0,00628
D 0,001m 2 32mm
3,14.2 6,28
Perhitungannya :
Q
v 2,0m / s
A
Pemeriksaan yang didapat :

Untuk lantai 5-6, 1 shaft pipa digunakan untuk mendistribusikan air ke 4


toilet kamar dalam 2 lantai.
Beban unit alat plambing untuk 4 kamar terdiri dari : 2 x 12 = 24
WSFU
Laju aliran air : 1,36 l/s = 81,6 l/m ( Tabel 13.3 )
Kecepatan air asumsi : 2 m/s
Diameter pipa yang didapat : 32 mm ( Gambar 13.2 )

4.0,00136 0,00544
D 29mm 32mm
3,14.2 6,28
Perhitungannya :
Q
v 1,8m / s
A
Pemeriksaan yang didapat :
12.3.3 Diameter pipa pembagi ( Header )

Untuk menghubungkan ke shaft-shaft yang ada digunakan pipa pembagi


(header ).
Diameter pipa pembagi :
Pada lantai 2-4 terdiri dari 124 kamar
Beban unit alat plambing terdiri dari : 62 x 12 = 744 WSFU
Laju aliran air : 10,73 l/s = 643,8 l/m ( Tabel 13.3 )
Kecepatan air asumsi : 2 m/s
Diameter pipa yang didapat : 75 mm ( Gambar 13.2)

4.0,01073
D 0,083m 83mm 75mm
6,28
Perhitungannya :
Q
v 2,4m / s
A
Pemeriksaan yang didapat :

Untuk lantai 5-6 terdiri dari 88 kamar


Beban unit alat plambing terdiri dari : 44 x 12 = 528 WSFU
Laju aliran air : 7,82 l/s = 469,2 l/m ( Tabel 13.3 )
Kecepatan air asumsi : 2 m/s
Diameter pipa yang didapat : 75 mm ( Gambar 13.2 )

0,03128
D 71mm 75mm
6,28
Perhitungannya :

Q
v 1,8m / s
A
Pemeriksaan yang didapat

Untuk lantai roof dak terdiri dari 14 kamar


Beban unit alat plambing terdiri dari : 7 x 12 = 84 WSFU
Laju aliran air : 2,40 l/s = 144 l/m ( Tabel 13.3 )
Kecepatan air asumsi : 2 m/s
Diameter pipa yang didapat : 40mm ( Gambar 13.2 )
4.0,0024
D 39mm 40mm
3,14.2
Perhitungannya :

Q
v 1,9m / s
A
Pemeriksaan yang didapat

Pada lantai satu terdapat dapur, pot washing dan beberapa toilet.
Beban unit alat plambing : 69 WSFU
Laju aliran air : 2,21 l/s = 132,6 l/m ( Tabel 13.3 )
Kecepatan air asumsi : 2 m/s
Diameter pipa yang didapat : 40 mm ( Gambar 13.2 )

4.0,00221
D 38mm 40mm
3,14.2

Q
v 1,8m / s
A
Pemeriksaan yang didapat
Pada lantai basement terdapat Karaoke dan beberapa toilet
Beban unit alat plambing :51 WSFU
Laju aliran air : 1,84 l/s = 110,4 l/m ( Tabel 13.3 )
Kecepatan air asumsi : 2 m/s
Diameter yang didapat : 35 mm ( Gambar 13.2 )

4.0,00184
D 34mm 35mm
6,28
Perhitungannya :
Q
v 1,9m / s
A
Pemeriksaan yang didapat

12.3.4 Diameter Pipa Utama

Beban unit alat plambing : 744 + 528 + 84 + 69 + 51 = 1476 WSFU


Laju aliran air : 16,97 l/s = 1018,2 l/m ( Tabel 12.3 )
Kecepatan aliran asumsi : 2 m/s
Diameter pipa yang didapat : 100 mm ( Gambar 12.2 )

4.Q 4.0,01697
D 104mm 100mm
.V 3,14.2
Perhitungannya :

Q
v 2,2m / s
A
Pemeriksaan yang didapat :
Jadi Diameter pipa utama yang digunakan pada gedung bertingkat ini
adalah 100 mm

13.4 Volume Tangki

13.4.1 Kapasitas Air Bersih

Menentukan kapasitas air bersih, kita harus mengetahui jumlah penghuni


yang ada pada hotel ini. Diperkirakan setiap kamar pada hotel ini terdiri
dari 2 orang. Dalam satu gedung ini terdapat 226 kamar. Jadi dalam
gedung ini terdiri dari 452 orang dengan catatan lobby dan office juga
tempat rekreasi tidak diperhitungkan. Hotel ini termasuk kelas menengah,
diketahui pemakaian air untuk hotel ini adalah 300 liter/hari tiap orangnya.

Dapat dilihat pada tabel B pada lampiran sehingga pemakaian air per hari
untuk hotel ini adalah :

425 x 300 l/hari = 135600 l/hari


= 135,6 m3/hari

Pemakaian air bersih per hari ditambah 20 % untuk mencegah terjadinya


kebocoran dan keperluan lainnya.
Qd = 1,2 x 135,6 m3/hari
= 162,72 m3/hari

Diasumsikan pemakaian air dalam satu hari selama 10 jam


Qh = 16,272 m3/jam
Qm = 0,3 m3/menit

Kapasitas pipa dinas ( Q s ) diperkirakan sebesar dua per tiga dari


pemakaian rata-rata perjamnya.
Qs = 2/3 x Qh
= 2/3 x 16,272 m3/jam
= 10,848 m3/jam

13.4.2 Volume Tangki Bawah

Diketahuinya kapasitas air maka dapat dihitung volume tangki bawah


tanah untuk menampung air yang akan didistribusikan ke semua lantai.

Vr Q d Qs T

Dimana : Vr = Volume tangki bawah tanah (m3 )


Qd = Kapasitas air per hari ( m3 )
Qs = Laju aliran pipa dinas ( m3/jam )
T = Waktu pemakaian ( jam )

Vr = 162,72 ( 10,848 x 10 )
= 162,72 108,48
= 54,24 m3

13.4.3 Volume Tangki Atap

Kebutuhan air pada jam puncak :

Qh maks = C1 x Qh

Dimana : Qh maks = Kebutuhan air pada jam puncak (m 3/jam )


Qh = Pemakaian air rata-rata per jam ( m3/jam )
C1 = Konstanta ( 1,5 2 )
Qh maks = 2 x 16,272
= 32,544 m3/jam
= 0,5 m3/menit
Kebutuhan air pada menit puncak :

Qm maks = C2 x ( Qh/60 )

Dimana : Qm maks = air pada menit puncak ( m3/menit )


C2 = Konstanta ( 3-4)
Qm maks = 4 x ( 16,272/60 )
= 1 m3/menit

Volume tangki atap :

Ve = ( Qm maks Qh maks ) Tp + Qh maks x Tpu

Dimana : Ve = volume tangki atap ( m3 )


Tp = waktu kebutuhan jam puncak ( menit )
Tpu = waktu pompa angkat ( menit )
Diasumsikan : Tp = 60 menit
Tpu = 20 menit
Ve = ( 1-0,5 ) 60 + (0,5 x 20 )
= 30 + 10
= 40 m3
Mengingat tangki atas harus dibersihkan dalam skala waktu tertentu dan
berat tangki juga harus diperhitungkan, maka tangki atas dibuat 2 x 20 m 3.

13.5 Perhitungan Tekanan


Air bersih dalam pendistribusiannya dari tangki atap instalasi pipa pada
perancangan ini menggunakan gaya gravitasi, oleh sebab itu sangatlah
dibutuhkan tekanan yang disyaratkan untuk alat-alat plambing. Tekanan yang
kurang akan menimbulkan kesulitan dalam pemakaian air. Tekanan yang
berlebihan dapat menimbulkan rasa sakit jika terkena pancaran air serta
mempercepat kerusakan peralatan plambing. Secara umum dapat ditentukan
bahwa tekanan standar yang digunakan adalah 1,0 kg/cm 2, dengan kata lain
permukaan air terendah pada tangki atap harus mempunyai ketinggian
maksimal 10 m dari alat plambing bersangkutan.

Untuk itu pada lantai 5 dan 6 roof floor digunakan pompa booster, sedangkan
lantai 4 sampai Basement mempunyai tekanan yang besar akibat adanya gaya
gravitasi.
Tekanan pompa booster sebesar 2 kg/cm2 atau 196000 N/m2

Rumus yang kita gunakan

P gh

Dimana : P = tekanan ( N/m2)


= Kerapatan air ( 998 kg/m3 )
( tabel D pada lampiran )
g = percepatan gravitasi ( 9,8 m/s2 )
h = tinggi potensial ( m )

Contoh pada perhitungannya :

Lantai atap ( roof floor ) dengan h = 4 m, karena menggunakan pompa booster


maka tekanan air akan bertambah.

P = ( 998 x 9,8 x 4 ) + 196000


= 235122 N/m2

Tekanan pada lantai 6 :


P = ( 998 x 9,8 x 7,25 ) + 196000 = 266908 N/m 2

Tekanan pada lantai 5 :


P = ( 998 x 9,8 x 10,5 ) + 196000 = 298694 N/m2

Tekanan pada lantai 4 :


P = ( 998 x 9,8 x 13,75 ) = 134481 N/m 2

Tekanan pada lantai 3 :


P = ( 998 x 9,8 x 17 ) = 166267 N/m2

Tekanan pada lantai 2 :


P = ( 998 x 9,8 x 20,25 ) = 198053 N/m 2

Tekanan pada lantai 1 :


P = ( 998 x 9,8 x 25,25 ) = 246955 N/m 2

Tekanan pada basement :


P = ( 998 x 9,8 x 30 ) = 293412 N/m2
Untuk perhitungan tekanan air pada lantai lainnya dapat dilihat pada tabel
13.4

Tabel 13.4 Tekanan air yang terjadi


Lantai H Tekanan Tekanan Total
(m) (N/m2) (N/m2)
Roof floor 4 P.B = 196000 235122
6 7,25 P.B = 196000 266908
5 10,5 P.B = 196000 298694
4 13,75 134481
3 17 166267
2 20,25 198053
1 25,25 246955
Basement 30 293412

Ket : P.B = Pompa Booster


h perlantai ditambah 3,25 untuk lantai 2-6

13.6 Perhitungan Tebal Pipa Distribusi Air Bersih


Pipa untuk distribusi air bersih menggunakan Pipa jenis GIP. Oleh karena
itu perlu dihitung tebal pipanya. Untuk perhitungan tebal pipa, kita
menggunakan rumus sebagai berikut :

PD
t
2 s
Dimana : t = Tebal pipa (mm)
P = Tekanan dalam Pipa (N/mm2)
D = Diameter pipa (mm)
S = Tegangan tarik yang diizinkan ( unit tensile stress )
(N/mm2)

Tetapi karena hasil perhitungan tebal pipa yang didapat sangat kecil,
maka rumus diatas ditambahkan dengan konstanta C , sehingga rumus
berubah menjadi :

P D
t C
2 s

dimana : C = 3mm untuk pipa GIP


s = 10800 psi = 74455200 N/m2 ( lihat tabel G pada lampiran )
P = 298694 N/m2 ( P maksimum )

Tebal pipa yang dihitung adalah pipa yang digunakan dalam tugas
perencanaan ini yaitu pipa dengan diameter 15, 20, 25, 32, 40, 75, 100
mm
Maka perhitungan tebal pipa adalah sebagai berikut :

Pipa diameter 15 mm = 0,015 m :


PD
t C
2 s
298694 N m 2 0,015m
t 0,003m 3,03.10 3 m 3,03mm
2 74455200 N
m2

Pipa diameter 20 mm = 0,02 m


PD
t C
2 s
298694 0,02
t 0,003 3,04mm
2 74455200

Pipa diameter 25 mm = 0,025 m


PD
t C
2 s
298694 0,025
t 0,003 3,05mm
2 74455200

Pipa diameter 32 mm = 0,032 m


298694 0,032
t 3,06mm
2 74455200

Pipa diameter 40 mm = 0,04 m


298694 0,04
t 3,08mm
2 74455200

Pipa diameter 75 mm = 0,075 m


298694 0,075
t 3,15mm
2 74455200

Pipa diameter 100 mm = 0,1 m


298694 0,1
t 3,2mm
2 74455200

Anda mungkin juga menyukai