3. Energy Pemadatan.
collar
(mould
extension)
Sleeve guide
Cylindrical
soil mould
Hammer for
compacting
soil
Base plate
g
gd
1 wc
wc opt
Moisture content
Gs g w
g d ( zav )
1 e
SR.e = Gs.wc SR = 100% e = Gs wc
Gs g w
g d ( zav )
1 Gs wc
Hitung gd(zav) untuk wc tertentu
– Gambar kurva antara wc dan gd(zav) yang saling
bersesuaian (Gambar 4.3)
Gambar 4.3
Kurva “Zero Air Voids” yang di plot bersama hasil pemadatan
dengan Standard Proctor dan Modified Proctor
B.Test Pemadatan di Laboratorium (lanjutan)
Parameter tanah
yang berubah akibat
pemadatan (Gambar
4.5):
• Daya rembes.
• Kekuatan tanah
• Kompressibilitas.
Gambar 4.5a
Perubahan daya
rembes tanah
dengan kadar air
saat pemadatan
Gambar 4.5b
Perubahan
kemampumampatan
tanah dengan kadar air
saat pemadatan
D. Pemadatan Tanah di Lapangan
Gambar 4.8b
Photo sheepfoot roller
type lain
Gambar 4.9 Photo vibro compaction dan dynamic compaction
Gambar 4.10
Photo vibratory roller / alat pemadat dengan getaran
D. Pemadatan Tanah di Lapangan (lanjutan)
g d lapang
R(%) x 100 % Atau :
g d max lab
b. Method Specification.
Yang ditentukan :
- Type dan berat alat pemadat.
- Jumlah lintasan alat pemadat.
- Ketebalan lapisan tanah yang dipadatkan.
W2
W3
1 wc
Sand Cone (lanjutan)
W7
V
g d pasir
Sand Cone (lanjutan)
Gambar 4.11
Sketsa alat Sand Cone
E.Test Pemadatan Lapangan (lanjutan)
- Jenis Tanah.
- Distribusi Ukuran Butiran
- Kadar Air.
- Energi Untuk Memadatkan.
- Tebal Lapisan Yang Dipadatkan.
- Intensitas Tekanan Pada Permukaan.
- Luas Daerah Yang Dipadatkan.
E.Test Pemadatan Lapangan (lanjutan)