Anda di halaman 1dari 38

PEMADATAN TANAH

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JEMBER
September 2019

Indra Nurtjahjaningtyas, ST. MT.


1. Kegunaan pemadatan.
Meningkatkan berat volume tanah, yang berarti :
• Meningkatkan kekuatan tanah untuk mendukung beban.
• Menaikkan stabilitas lereng.
• Mengurangi pemampatan tanah.

2. Pengaruh kadar air ( Wc ) terhadap pemadatan :


 Kepadatan tanah meningkat dengan meningkatnya kadar air  air
berfungsi sebagai “pelumas”.
Tapi :penambahan air yang berlebihan  kepadatan menurun.
Karena :air mengambil alih tempat-tempat yang semula ditempati oleh
butiran.
 Kadar air dimana kepadatan tanah maksimum dinamakan
 Kadar air optimum ( wc-opt ).
B.Test Pemadatan di Laboratorium

1. Kegunaan Test Pemadatan


Test pemadatan dilakukan untuk menentukan kepadatan
maksimum (γd-max) dan kadar air optimum (wc-opt).

2. Jenis test pemadatan ( lihat Gambar 4.1a dan 4.1b )


a. Standard Proctor Test.
b. Modified Proctor Test.

3. Energy Pemadatan.

 Jml.tumb.  Berat  Ting.Jatuh


@ lapis  x Jml.lapis x  Pemukul  x  Penumbuk
E     
(Volume Cetakan)
Gambar 4.1a Photo alat pemadatan Proctor
Handle

collar
(mould
extension)
Sleeve guide

Cylindrical
soil mould
Hammer for
compacting
soil
Base plate

Gambar 4.1b Sketsa alat pemadatan Proctor


a. Standard Proctor Test.

• Cara pelaksanaan test :


- ASTM Test D-698
- AASHTO Test T-99
• Volume cetakan : 1/30 ft3 = 943.3 cm3
• Diameter cetakan = 4” = 101.6 mm.
• Berat palu pemukul = 5.5 Lb = 2.5 Kg.
• Tinggi jatuh palu = 12” = 304.8mm
• Tanah diletakkan didalam cetakan = 3 Lapis.
• Jumlah tumbukan @ lapis = 25 pukulan.
b. Modified Proctor Test.

• Cara pelaksanaan test :


– ASTM test D-1557.
– AASHTO test T-180
• Volume cetakan : 1/30 ft3 = 943.3 cm3
• Berat palu pemukul = 10 lb = 4.54 kg
• Tinggi jatuh palu = 18” = 457.2 mm.
• Tanah diletakkan didalam cetakan = 5 lapis.
• Jumlah tumbuhkan @ lapis = 25 pukulan.
B.Test Pemadatan di Laboratorium (lanjutan)

4. Cara menggambar kurva hasil test pemadatan.

• Data yang didapatkan dari test pemadatan :


– Kadar air, wc
– Berat volume, g.
• Hitung kepadatan (gd) untuk masing-masing wc

g
gd 
1  wc

• Gambar kurva hubungan antara gd dengan wc


(Gambar 4.2)
• Dari kurva (Gambar 4.2), tentukan kepadatan tanah
maksimum, (gd-max) dan kadar air optimum (wc-opt)
(gdry)max
Dry unit weight

wc opt

Moisture content

Gambar 4.2 : Kurva hubungan antara berat volume


kering (g dry) dengan kadar air (wc).
B.Test Pemadatan di Laboratorium (lanjutan)

5. Menggambar kurva ZAV (zero air void)


– Zero Air Void  Saturated (Jenuh)
– Menghitung :

Gs g w
g d ( zav ) 
1 e
SR.e = Gs.wc  SR = 100%  e = Gs wc

Gs g w
g d ( zav ) 
1  Gs wc
 Hitung gd(zav) untuk wc tertentu
– Gambar kurva antara wc dan gd(zav) yang saling
bersesuaian (Gambar 4.3)
Gambar 4.3
Kurva “Zero Air Voids” yang di plot bersama hasil pemadatan
dengan Standard Proctor dan Modified Proctor
B.Test Pemadatan di Laboratorium (lanjutan)

6. Dry side Wc-opt. dan wet side wc-opt :


a. Dry side wc-opt bila wc < wc-opt
b. Wet side wc-opt bila wc > wc-opt

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan.

 Jenis tanah yang dipadatkan


 Distribusi ukuran butiran
 Kadar air
 Energi yang dipakai untuk memadatkan
C. Perubahan Sifat Tanah Akibat Pemadatan

1. Perubahan struktur butiran akibat pemadatan


( Lihat Gambar 4.4 ).
a. Pada titik a  struktur butiran : “flocculate”(acak).
Karena : wc rendah  diffuse double layer tidak
berkembang sepenuhnya.
Akibatnya : gaya tolak menolak antar butir kecil.
b. Pada titik b  diffuse double layer bertambah.
c. Pada titik c  gaya tolak-menolak antar butir besar
 susunan partikel  “dispersed”.
Gambar 4.4
Pengaruh pemadatan terhadap struktur tanah
2. Sifat tanah
lempung yang
dipadatkan.

Parameter tanah
yang berubah akibat
pemadatan (Gambar
4.5):
• Daya rembes.
• Kekuatan tanah
• Kompressibilitas.

Gambar 4.5a
Perubahan daya
rembes tanah
dengan kadar air
saat pemadatan
Gambar 4.5b

Perubahan
kemampumampatan
tanah dengan kadar air
saat pemadatan
D. Pemadatan Tanah di Lapangan

1. Alat yang umum digunakan :


a. Smooth-wheel roller (Gambar 4.6)
b. Rubber-tired roller (Gambar 4.7)
c. Sheepfoot roller (Gambar 4.8)
d. Dynamic compaction (Gambar 4.9)
e. Vibratory roller (Gambar 4.10)
2. Spesifikasi pemadatan lapangan
a. End Product Specification (EPS).
b. Method Specification (MS).
D. Pemadatan Tanah di Lapangan (lanjutan)

Gambar 4.6 Photo smooth wheel roller


Gambar 4.7 Gambar 4.8a
Photo rubber tired roller Photo sheepfoot roller

Gambar 4.8b
Photo sheepfoot roller
type lain
Gambar 4.9 Photo vibro compaction dan dynamic compaction
Gambar 4.10
Photo vibratory roller / alat pemadat dengan getaran
D. Pemadatan Tanah di Lapangan (lanjutan)

a. End Product Specification.


Yang Ditentukan :
- Prosentase Kepadatan Akhir Yang Dicapai Dilapangan :
Relative Compaction Atau Kepadatan Relative (R ).

g d lapang
R(%)  x 100 % Atau :
g d max lab

 g d lapang  g d  min   g d  max 


DR    x 
g
 d max  g d  min   g
 d lapang 
Ro g
R  Ro  d  min
1  DR (1  Ro ) g d lapang
D. Pemadatan Tanah di Lapangan (lanjutan)

b. Method Specification.

Yang ditentukan :
- Type dan berat alat pemadat.
- Jumlah lintasan alat pemadat.
- Ketebalan lapisan tanah yang dipadatkan.

Kontraktor hanya menjalankan “SPESIFIKASI”


Hasil akhir  bukan tanggung jawab kontraktor.
E.Test Pemadatan Lapangan

1. Jenis Test Kepadatan Lapangan

Kepadatan di Lapangan dapat ditentukan


dengan Melakukan Test:
a. Sand Cone ( Gambar 4.11).
b. Rubber Balloon (Gambar 4.12).
c. Nuclear Density Meter (Gambar 4.13).
E.Test Pemadatan Lapangan (lanjutan)

a. Sand Cone (Gambar 4.11)

Kepadatan lapangan dapat dihitung dengan cara:


• Menentukan berat tanah yang digali, dengan urutan:
- Tentukan berat botol + corong + pasir ottawa = W1.
- Tentukan berat tanah galian = W2
- Tentukan kadar air tanah galian = wc
- Hitung berat kering tanah galian = W3,
dengan formula sebagai berikut:

W2
W3 
1  wc
Sand Cone (lanjutan)

• Menentukan volume tanah yang digali, dengan cara:


Tentukan berat botol + corong + sisa pasir Ottawa = W4.
Tentukan berat pasir yg mengisi lubang & corong = W5
W5 = W1 – W4

W6 = Berat pasir pengisi corong


W7 = Berat pasir pengisi lubang
W7 = W5 – W6

Hitung volume galian dengan formula :

W7
V 
g d  pasir
Sand Cone (lanjutan)

Gambar 4.11
Sketsa alat Sand Cone
E.Test Pemadatan Lapangan (lanjutan)

b. Rubber Balloon (Gambar 4.12)


Sama seperti sand cone.
Hanya : volume galian ditentukan dengan cara :
memasukkan karet dalam lubang galian dan
diisi dengan cairan yang sudah diketahui berat
volumenya.

c. Nuclear Density Meter (Gambar 4.13)


Dioperasikan dipermukaan tanah atau didasar lubang
galian.
Yang diukur :
– Berat tanah basah per-sat. volume.
– Berat air yang dikandung per-sat volume.
E.Test Pemadatan Lapangan (lanjutan)

Gambar 4.12 Water Gambar 4.13


Displacement-Rubber Balloon Nuclear densitymeter
E.Test Pemadatan Lapangan (lanjutan)

2. Faktor Yang Mempengaruhi Kepadatan Lapangan

- Jenis Tanah.
- Distribusi Ukuran Butiran
- Kadar Air.
- Energi Untuk Memadatkan.
- Tebal Lapisan Yang Dipadatkan.
- Intensitas Tekanan Pada Permukaan.
- Luas Daerah Yang Dipadatkan.
E.Test Pemadatan Lapangan (lanjutan)

3. Pepadatan Spesial di Lapangan

a.Tanah berbutir kasar


- Dynamic compaction
- Vibro floatation
- Blasting.
b.Tanah berbutir halus :
- Preloading
- Dewatering.

Anda mungkin juga menyukai