TAHUN ANGGARAN
2021
1. LATAR BELAKANG
Gambaran umum singkat tentang pekerjaan yang dilaksanakan, lokasi pekerjaan,
permasalahan yang dihadapi terkait dengan kebutuhan konstruksi dan berupaya
untuk menciptakan penyelenggaraan sistem jaringan yang mampu menunjang,
mendorong dan menggerakkan pengembangan wilayah dan kawasan, memiliki
standard dan mutu yang berkualitas melalui pembangunan, pemeliharaan dan
untuk meningkatkan pengembalian kondisi yang baik untuk sarana dan prasarana
jembatan.
3. TARGET/SASARAN
Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan ini adalah tersedianya prasarana
jalan yang sesuai dengan standar dan kualitas yang baik, sehingga masyarakat akan
mendapat manfaat dari peningkatan jalan tersebut.
8. TENAGA AHLI :
1. MOBILISASI
Yang Termasuk dalam pekerjaan ini adalah mobilisasi dan demobilisasi
peralatan, personil maupun penyediaan lahan untuk base camp kontraktor
dan untuk kegiatan pelaksanaan termasuk kantor lapangan dan gudang.
Mobilisasi dari seluruh mata pekerjaan yang terdaftar akan diselesaikan
dalam waktu 15 (lima belas) hari terhitung setelah tanggal mulainya
pekerjaan. Peralatan yang di Mobilisasi adalah peralatan yang akan
dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, yaitu berupa:
1 Asphalt Finisher
2 Asphalt Sprayer
3 Excavator 80-140 HP
4 Motor Grader > 100 HP
5 Tandem Roller 6-8 T
6 Tire Roller 8-10 T
7 Vibratory Roller 5-8 T
a. Lantai dasar diberi lapisan pasir atau sirtu, sehingga material sirtu
yang telah dicampur untuk digunakan tidak kontak langsung
dengan tanah dibawahnya.
b. Campuran sirtu diberi penutup, agar terjaga dari hujan &
pengaruh perubahan kadar air.
c. Tempat pencampuran sirtu diberi sistem drainase yang memadai
dan sesuai dengan kebutuhan.
Pemadatan :
a. Setelah pembentukan awal selesai, setiap lapis bahan harus
dipadatkan seluruhnya dengan alat pemadat yang cocok dan
memadai, yang telah disetujui Direksi Pekerjaan .
b. Pembentukan akhir permukaan lapis pondasi bawah dilaksanakan
paling sedikit setelah dua lintasan pemadatan melintasi seluruh lokasi
tersebut.
c. Selama pemasangan, pembentukan dan pemadatan Lapis Pondasi
Jalan Tanpa Penutup Aspal, agregat dipertahankan dalam keadaan
lembab dengan penyemprotan air yang diatur dengan ketat sehingga
bahan halus yang berada di permukaan tidak terganggu. Sebelum
pemadatan selesai, pihak kontraktor membuang setiap agregat yang
terlalu basah sehingga tidak merusak tanah dasar. Pemadatan tidak
dilanjutkan jika bahan menunjukkan tanda-tanda agak bergelombang.
Dalam keadaan demikian, bahan harus dibuang atau diperbaiki.
d. Operasi penggilasan dimulai dari sepanjang tepi perkerasan dan
berangsur-angsur menuju ke tengah-tengah, dalam arah memanjang.
Pada tempat ber”superelevasi” penggilasan harus dimulai dari
bagian yang rendah menuju ke bagian yang tinggi.
e. Bahan sepanjang kerb, tembok dan tempat-tempat lain yang tak
terjangkau oleh mesin gilas dipadatkan dengan menggunakan timbris
atau pemadat mekanis.
Pemadatan berlanjut sampai seluruh lokasi yang telah dipadatkan
menjadi suatu permukaan yang keras dengan kepadatan yang merata
serta semua bekas jejak roda mesin gilas tidak tampak. Suatu lapisan yang
keras dan stabil harus diperoleh dalam penggilasan akibat saling
mengunci antar agregat dengan rapat.
7. LAPIS RESAP PENGIKAT - ASPAL CAIR/EMULSI
Urutan Kerja :
a) Aspal dan Minyak Flux dicampur dan dipanaskan
sehingga menjadi campuran aspal cair.
b) Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan
kotoran dengan Air Compressor.
c) Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt
Distributor ke atas permukaan yang akan dilapis.
Prosedur Umum :
Lapis resap pengikat dilaksanakan setelah pekerjaan lapis permukaan
lapisan yang memenuhi kepadatan yang diisyaratkan. Tahap Awal
dilaksanakan pembersihan butiran yang lepas dan kotoran yang ada pada
permukaan lapis pondasi, selanjutnya campuran lapis resap pengikat
disemprotkan dengan asphalt sprayer, sedangkan lapis perekat
dilaksanakan sebelum dilaksanakan penghamparan lapis perkerasan.
8. LATASTON LAPIS FONDASI (HRS-BASE)
Urutan Kerja :
a. Wheel Loader memuat Agregat ke dalam Cold Bin AMP
b. Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan dengan
AMP untuk dimuat langsung ke dalam Dump Truck
dan diangkut ke lokasi pekerjaan
c. Campuran panas ATB dihampar dengan Finisher dan
dipadatkan dengan Tandem (Awal & Akhir) dan
Pneumatic Tire Roller (Intermediate Rolling)
d. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan
tepi hamparaan dengan menggunakan Alat Bantu.
Prosedur Umum :
Setelah melalui percobaan desain campuran sehingga diperoleh suatu
desain campuran yang memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi
Lataston Lapis pondasi (HRS-BASE) (Gradasi Senjang/Semi Senjang),
dengan proses pencampuran secara umum sebagai berikut :
a. Material Aggregat yang memenuhi syarat campuran ditampung
dalam penampungan dingin (Cold Bin), yang mempunyai bukaan
sesuai dengan kebutuhan campuran aspal panas. Terdiri dari tiga
buah cold bin yang masing masing untuk aggregate kasar, aggregate
halus dan pasir.
b. Ketiga material tersebut, sesuai komposisi yang ditentukan,
dihantarkan menuju alat pengering (drier) untuk dikeringkan sampai
suhu yang disyaratkan.
c. Selanjutnya diangkut dengan elevator menuju penampung panas (hot
bin) setelah melalui ayakan, dan kemudian terbagi menjadi tiga fraksi
aggregate di hot bin.
d. Setelah itu dengan komposisi yang telah ditentukan sebelumnya,
ketiga fraksi aggregat ini dicampur dengan aspal hingga mencapai
takaran tertentu. Baru kemudian di tuang dalam bak dump truck
yang dipersiapkan untuk mengangkut campuran aspal panas ini
kelokasi pekerjaan.
f. Ketentuan gambar kerja ;( terlampir).
g. Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan untuk pembayaran; Moonly
Certifikate (MC) realisasi kemajuan bobot fisik setiap bulan.
h. Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi : Laporan Mingguan, dan
Bulanan, menyertakan Back Up ; berupa data Opname, Gambar Terlaksana dan
Foto Setiap kegiatan atau disyaratkan lain oleh PA.
i. Ketentuan mengenai penerapan manajemen K3 konstruksi (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja); dalam pelasanaan pekerjaan agar tenaga kerja menggunakan
perlengkapan keselamatan kerja, seluruh tenaga kerja/pekerja agar
diasuransikan/dijaminkan keselamatannya pada Asuransi Penjamin
Keselamatan Kerja.
j. Dalam melaksanakan kegiatan agar menjaga dan menyelamatkan asset asset
Negara yang peruntukkannya atau sifatnya untuk kepentingan Umum.