1. SPESIFIKASI UMUM
1.4 LANDSCAPE
Penyedia Jasa wajib membangun taman (Landscape) untuk mendukung kegiatan wisata
dengan panjang minimal 100 meter dan/atau sesuai kondisi lapangan (apa bila lokasi lapangan
tersedia) atas pertimbangan teknis Konsultan Supervisi dan persetujuan Direksi Pekerjaan.
Sebelum memulai pembangunan landscape penyedia jasa wajib membuat dan mengajukan
detail gambar-gambar landscape dan Spesifikasinya setelah mendapat mendapatkan
pertimbangan teknis Konsultan Supervisi dan persetujuan Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat
Komitmen. Segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Penyedia.
Gambar pelaksanaan terlebih dahulu harus diperiksa oleh Konsultan Supervisi dan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebagai Gambar Pelaksanaan.
Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar pelaksanaan sebagai berikut :
- 3 (tiga) set ukuran kertas A1 (1 set asli dan 2 set copy)
- 3 (tiga) set dengan ukuran kertas A3 (1 set asli dan 2 set copy)
Orang hari standar atau satu hari orang bekerja adalah 8 (delapan) jam, terdiri atas 7 (tujuh)
jam kerja (efektif) dan 1 (satu) jam istirahat.
Penyedia tidak diperkenankan melakukan pekerjaan apapun di lokasi kerja pada waktu yang
secara ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai hari libur atau di luar jam
kerja normal, kecuali:
a. dinyatakan lain di dalam Kontrak;
b. PPK memberikan izin; atau
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
4
c. Pekerjaan tidak dapat ditunda, atau untuk keselamatan/perlindungan masyarakat, dimana
Penyedia harus segera memberitahukan urgensi pekerjaan tersebut kepada Pengawas
Pekerjaan dan PPK;
Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan oleh Penyedia. Daftar
pembayaran masing-masing pekerja dapat diperiksa oleh PPK. Upah untuk pekerja mengacu
pada undang undang cipta kerja dan PP No 36 tahun 2021 tentang pengupahan.
Untuk pekerjaan yang dikerjakan di luar hari kerja efektif dan kerja normal harus mengikuti
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan ketanaga kerjaan.
Pelaksanaan pekerjaan yang dikerjakan di luar hari kerja efektif dan kerja normal harus diawasi
oleh Konsultan Supervisi dan Pengawas/ Direksi Pekerjaan.
Jangka waktu Pelaksanaan Pekerjaan : 300 (Tiga ratus) hari kalender sejak SPMK
Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan
sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan, persetujuan
gambar-gambar, pengiriman peralatan dan bahan kelapangan dan juga kelonggaran
dengan adanya hari libur umum maupun keagamaan.
b. Laporan
1) Penyedia Jasa harus membuat laporan harian terhadap setiap bagian pekerjaan
dalam format yang telah disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Pengawas Pekerjaan.
Laporan tersebut harus berisi data tentang cuaca, jumlah tenaga kerja,
bahan/material, jenis pekerjaan dan hal-hal lain yang terkait dengan kegiatan
pelaksanaan pekerjaan.
2) Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan mingguan yang telah disetujui oleh
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan yang merupakan kumulatif dari laporan
harian setiap minggunya. Laporan tersebut berisi kemajuan (progress) pekerjaan
dalam 1 (satu) minggu.
3) Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan bulanan yang telah disetujui oleh
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen pada setiap
akhir bulan. Laporan tersebut harus memuat hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan yang telah, sedang dan akan dikerjakan bulan berikutnya serta hambatan
yang ada dan langkah penyelesaiannya. Secara garis besar laporan bulanan memuat
sebagai berikut :
a) Rekap prosentase progres fisik setiap bulannya baik rencana maupun realisasi.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
5
b) Prosentase kemajuan tiap pekerjaan berdasarkan kemajuan pekerjaan di
lapangan.
c) Jumlah volume dan bobot pekerjaan bulan lalu, bulan ini dan sampai dengan
bulan ini.
d) Hal-hal lain yang belum termuat agar disesuaikan dengan kebutuhan dengan
tujuan pokok bahwa semua kegiatan lapangan harus diinformasikan secara rinci.
Laporan-laporan tersebut dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap dan diserahkan pada minggu
pertama bulan berikutnya.
c. Foto dokumentasi
Penyedia Jasa wajib membuat dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai
dengan selesainya pekerjaan secara keseluruhan dalam bentuk album foto dan video yang
terdiri dari:
- pekerjaan awal (0%)
- pekerjaan sedang dilaksanakan (50%)
- pekerjaan akhir (100%)
Foto dokumentasi ini akan diuraikan tersendiri pada Spesifikasi Khusus.
1.11 BAHAN DAN PERLENGKAPAN YANG HARUS DISEDIAKAN OLEH PENYEDIA JASA
a. Bahan
Penyedia Jasa harus menyediakan semua bahan yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan seperti tercantum dalam kontrak. Semua bahan harus baru dan sesuai dengan
standar yang ditentukan dalam Spesifikasi Teknik.
b. Perlengkapan Konstruksi
Penyedia Jasa harus segera menyediakan dan menyiapkan semua perlengkapan konstruksi
dan peralatan yang diperlukan dalam jumlah yang cukup lengkap dengan spareparts dan
pemeliharaan yang baik agar pekerjaan dapat dilakukan dengan baik. Apabila Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen memandang belum sesuai
dengan kontrak, maka Penyedia Jasa harus segera memenuhi kekurangan tersebut.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
6
c. Bahan Pengganti
Penyedia Jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, bila bahan tersebut tidak
tersedia di pasaran, maka dapat digunakan bahan pengganti dan harus mendapat
persetujuan Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen. Harga
satuan dalam volume pekerjaan tidak akan disesuaikan dengan adanya penambahan harga
antara bahan yang ditentukan dengan bahan pengganti .
e. Fasilitas Komunikasi
Untuk kelancaran komunikasi di area pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan,
memasang, mengoperasikan dan memelihara sistem komunikasi yang baik. Segala biaya
untuk sistem komunikasi ini termasuk operasional dan pemeliharaannya menjadi tanggung
jawab penyedia jasa.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
7
8. Untuk pekerjaan pengukuran harus disesuaikan dengan gambar rencana dan spesifikasi
teknisnya. Pada pekerjaan pengukuran diluar ketentuan tersebut di atas harus ada
persetujuan dari Direksi Pekerjaan secara tertulis.
9. Pada pekerjaan pengukuran harus dilaksanakan oleh juru ukur yang telah ditetapkan atau
yang sudah mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan.
10. Penyedia Jasa secara bersama-sama dengan konsultan supervisi dan Direksi Pekerjaan
melakukan pemeriksaan setting out dan pengukuran untuk mengetahui secara pasti
kemajuan pekerjaan yang diperlukan dalam proses pembayaran. Dalam pemasangan
patok, tiang, pinggir yang lurus, penyanggah cetakan profil dan lain-lain yang perlu untuk
pemeriksaan setting out dan pengukuran kemajuan pekerjaan harus sesuai dengan
petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
c. Papan nama Pekerjaan, Kantor Penyedia Jasa, Direksi Keet, Gudang, Bengkel, Barak
Kerja, dan sebagainya.
Penyedia Jasa harus membuat dan memasang papan nama proyek pada lokasi pekerjaan
di tempat yang telah ditentukan atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
Papan nama proyek dibuat dengan ukuran 90 cm x 120 cm, terbuat dari bahan yang tahan
terhadap cuaca, yang di cat warna dasar putih dengan tiang dari kayu ukuran 5 x 7 cm
ditanam dalam tanah dan diberi perkuatan sebagai mana mestinya.
Papan nama tersebut memuat informasi yang jelas mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan nama pekerjaan, pemberi pekerjaan, pelaksana pekerjaan, jangka waktu
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
8
pelaksanaan, nomor kontrak, tahun anggaran, lokasi, dan keterangan-keterangan lain
yang diperlukan sesuai persetujuan Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
Penyedia Jasa harus menyediakan, memelihara, mengerjakan dan memindahkan
bangunan sementara seperti kantor Penyedia Jasa, Direksi Keet, gudang, bengkel, barak
kerja dan bangunan sementara lainnya selama pelaksanaan pekerjaan, dilengkapi dengan
:
- Sarana Air bersih dan sanitasi
- Fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja
- Penerangan yang cukup
- Perlengkapan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana tempat kerja dan bangunan sementara secara
umum kepada Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan. Pelaksanaan pekerjaan tidak
boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
d. Pekerjaan Pengeringan Selama Pelaksanaan Pekerjaan.
Penyedia Jasa harus memasang, mengerjakan, dan memelihara semua peralatan yang
diperlukan untuk pembuangan air dari berbagai macam pekerjaan sehingga pekerjaan
konstruksi berjalan sesuai dengan yang disyaratkan. Penyedia Jasa bertanggung jawab
untuk memperbaiki kerusakan akibat kegagalan pembuangan air.
Cara pembuangan air yang dilakukan oleh Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan. Penyedia Jasa dilarang mengganggu jalannya
air untuk pengairan pada jaringan pengairan yang ada. Apabila pelaksanaan pekerjaan
berada di bawah muka air tanah, air tersebut harus dipompa sebelum dilakukan
penggalian. Pembuangan air dilakukan sedemikian rupa, sehingga kestabilan dasar dan
sisi miring yang digali dapat terpelihara dan semua pelaksanaan konstruksi dikerjakan
dalam keadaan kering.
e. Laboratorium
Penyedia Jasa menyediakan laboratorium lapangan dengan peralatan dan staf
laboratorium yang berpengalaman di bidang sampling dan testing pekerjaan tanah, batu
dan beton. Bila laboratorium di lokasi pekerjaan belum siap di maanfaatkan atau
peralatannya belum lengkap maka pengujian dapat dilakukan oleh instansi lain/badan
usaha lain atas persetujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen. Dalam waktu
30 (tiga puluh) hari sejak penandatanganan Kontrak, Penyedia Jasa wajib mengatur hal
di atas bersama dengan instansi yang disetujui dan yang berpengalaman dalam pekerjaan
di atas.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
9
Penyedia tidak diperbolehkan mengganggu semua fasilitas umum dilokasi pekerjaan
kecuali yang akan diganti atau dipindahkan atas persetujuan Konsultan Supervisi dan
Direksi Pekerjaan.
Penyedia jasa harus berkoordinasi dengan otoritas setempat dalam mengatur
pembongkaran/pemindahan, pengalihan atau perlindungan terhadap fasilitas umum yang
terpengaruh pelaksanaan pekerjaan. Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan ini sepenehnya menjadi tanggung jawab penyedia jasa.
Bila selama pelaksanaan kontrak, terdapat fasilitas umum yang tidak tercatat/ terdeteksi
atau diketahui, Penyedia harus bertanggung jawab bila terjadi kerusakan pada fasilitas
umum tersebut akibat kelalaiannya.
a. Kegagalan Bangunan
Pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan ditentukan dalam Syarat-Syarat Umum dan
Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
b. Tuntutan Pihak Ketiga
Selama jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan, sesuai yang
ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak, apabila sewaktu-
waktu terdapat tuntutan pihak ketiga, temuan BPKP, BPK, Inspektorat Jenderal Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan lain-lain kerugian negara yang timbul menjadi
tanggungjawab Penyedia Jasa.
1.18 LAIN-LAIN
Konflik Kepentingan Pelaksanaan Konstruksi
Apabila pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi terdapat suatu konflik kepentingan antara
Penyedia Jasa dengan pihak ketiga, hal tersebut wajib diselesaikan oleh pihak Penyedia Jasa
dengan cara musyawarah. Penyelesaiannya harus dengan sepengetahuan pihak Direksi
Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.
2. SPESIFIKASI KHUSUS
2.1.2 Dokumentasi
Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan disusun dalam bentuk album foto dan video yang
menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai dengan selesainya
pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan. Foto dokumentasi harus diambil
menggunakan camera digital dengan titik / sudut pengambilan yang sama untuk
masing-masing pekerjaan yang menunjukkan progres pekerjaan 0%, 50% dan 100%
dan dicetak ukuran 8 cm x 12 cm. Sedangkan pengambilan gambar untuk video
menggunakan Drone minimal dilaksanakan 3 (tiga) kali yaitu pada awal pekerjaan (0%),
pekerjaan sedang dilaksanakan (50%) dan pekerjaan telah selesai secara keseluruhan
(100%) atau sesuai kebutuhan berdasarkan instruksi Direksi Pekerjaan / Pejabat
Pembuat Komitmen.
Semua dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dibuat dalam bentuk hard copy (dicetak)
untuk foto dan disusun dalam album foto yang di dalamnya memuat informasi mengenai
nama pekerjaan, kondisi pekerjaan, lokasi, dll. yang dianggap perlu atas persetujuan
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan. Dokumentasi juga dibuat dan disusun
dalam bentuk softcopy berupa file elektronik foto dan video yang disimpan dalam bentuk
Flash Disk atau media lain yang disetujui Direksi Pekerjaan.
Penyedia wajib menyerahkan dokumentasi kepada PPK yang terdiri dari 3 (tiga)
rangkap foto dokumentasi yang disusun dalam bentuk album dan 1 (satu) rangkap
softcopy / file elektronik yang berisi foto dokumentasi dan video pelaksanaan pekerjaan
dalam bentuk Flash Disk atau media lain yang disetujui Direksi Pekerjaan.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
12
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dilaksanakan setelah Dokumentasi Pekerjaan 0%, 50% dan 100% telah
dilaksanakan dan disetujui Direksi Pekerjaan.
Pembayaran Dokumentasi dilakukan sekaligus setelah seluruh pekerjaan selesai
dilaksanakan (fisik 100%) dan dibayarkan dalam satuan Lumsum (LS) sesuai yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan di atas termasuk untuk menyediakan
tenaga fotografer, peralatan camera digital dan Drone, bahan-bahan yang diperlukan,
pencetakan dan penggandaan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
Nomor Mata Satuan
Jenis Pekerjaan
Pembayaran Pengukuran
I.2 Dokumentasi LS
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
13
Nomor Mata Satuan
Jenis Pekerjaan
Pembayaran Pengukuran
2.1.5 Nomenklatur
Pelaksanaan
➢ Nomenklatur terbuat dari bahan marmer berukuran 0,8 m x 0,3 m, berisikan logo
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, informasi nama
bangunan, lokasi dan tahun didirikan. Tulisan informasi pada nomenklatur harus
di ukir (grafir).
➢ Penyedia Jasa wajib membuat dan memasang Nomenklatur yang ditempatkan
pada bangunan-bangunan pengaman pantai sesuai dengan Gambar Kerja dan
atas persetujuan Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
14
➢ Sebelum membuat Nomenklatur Penyedia Jasa diwajibkan mengajukan detail
gambar-gambar Nomenklatur untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
Tenaga Kerja : -
: -
Bahan : -
Peralatan : Excavator Standar (kapasitas minimal 0,80 m3)
Pelaksanaan
Galian Pasir dengan alat dilaksanakan di areal bangunan Revetmen yang sesuai
dengan gambar rencana/gambar kerja atau bangunan lainnya yang telah disetujui oleh
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
Galian ini dilaksanakan menggunakan alat Excavator Standar Kapasitas minimal 0,8
m3 sesuai dengan batas-batas elevasi maupun dimensi pada Gambar Kerja. Hasil
galian diletakkan sebagai penahan pada bagian arah laut atau dapat dipergunakan
untuk lapisan dasar timbunan tanggul sampai batas bawah revetmen setelah mendapat
persetujuan Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan. Penyedia harus melakukan
upaya untuk mencegah terisinya pasir/sampah/bahan-bahan lain pada area galian yang
diakibatkan arus gelombang pantai maupun terjadinya longsor pada dinding
galian/penempatan hasil galian. Pekerjaan Galian harus dilakukan pada saat kondisi air
laut surut dengan segmen-segmen panjang tertentu agar galian tidak terisi kembali
akibat ada air atau gelombang. Penggalian tidak boleh dimulai sebelum mendapat
persetujuan Konsultan Supervisi dan Direksi pekerjaan.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
16
Pembayaran pekerjaan galian pasir dengan alat dilakukan berdasarkan harga satuan
per meter kubik (m3) yang tertuang dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Tukang
Mandor
Peralatan : -
Pelaksanaan
a. Geotekstil yang dipergunakan adalah geotekstil non woven yang berfungsi sebagai
lapisan seperator akibat hempasan gelombang air laut. Lembaran geotextile
mempunyai lebar minimal 4 m dan dikemas dengan bentuk gulungan.
b. Penyedia Jasa harus menyerahkan usulan rinci yang dilengkapi dengan contoh
bahan dan sertifikat hasil pengujian, sebelum melakukan pemasangan geotekstil
untuk mendapat persetujuan Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
c. Apabila menurut Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan geotekstil yang
didatangkan meragukan, maka Penyedia Jasa wajib melakukan pengujian
geotekstil pada laboratorium yang disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan, serta memberikan laporan hasil uji untuk disetujui pemakaiannya.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
17
f. Segera setelah geotekstil terpasang terutama untuk bangunan yang ada di dasar
laut, harus diberi pasak atau pemberat agar tidak terangkat ke permukaan atau
bergeser dari tempat yang ditentukan.
g. Penyedia Jasa harus memperbaiki geotekstil yang rusak pada saat dilakukan
pemasangan, metode perbaikan harus mendapatkan persetujuan Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan. Apabila Direksi Pekerjaan merasa tidak puas,
maka Penyedia Jasa harus menggantinya dengan yang baru.
Tukang batu
Mandor
Pelaksanaan:
a. Batu Type I adalah batu alam berbentuk bulat atau dipecah dengan diameter 0,25
m – 0,30 m atau berat 30 kg-50 kg dengan berat jenis minimal 2,5.
b. Material Batu yang diperuntukan sebagai bahan Pasangan Batu Type I diterima
dilokasi Pekerjaan atau dapat diperoleh dari quary yang di setujui oleh Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
c. Sumber tempat pengambilan batu harus dari lokasi yang mempunyai ijin usaha
pertambangan, dan disetujui Konsultan Supervisi maupun Direksi Pekerjaan serta
memenuhi syarat-syarat perizinan lainya yang diperlukan sesuai peraturan
perundangan-undangan yang berlaku. Penyedia Jasa harus memperhitungkan
jarak quary ke lokasi pekerjaan dan ketersediaan batu yang di syaratkan untuk
memenuhi kebutuhan pekerjaan dapat terjamin.
d. Pemasangan batu type I dilaksanakan setelah pemasangan geotekstil.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
18
e. Pemasangan batu type I pada bangunan revetment dan bangunan lainnya sesuai
gambar kerja atau petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
f. Pemasangan batu type I menggunakan 2 (dua) unit Excavator Standar kapasitas
minimal 0,8 m3 dan dirapihkan secara manual sesuai elevasi dan dimensi yang
tertera pada gambar kerja atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan. Apabila diperlukan pemasangan batu type I di beri pengunci dari batu
pecah agar tidak terlepas dan saling mengikat atau sesuai petunjuk Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
g. 1 (Satu) Unit Excavator Standar kapasitas minimal 0,8 m3 melakukan hauling
material dari stockfile ke lokasi pemasangan, dan 1 (Satu) unit Excavator Standar
kapasitas minimal 0,8 m3 melakukan pemasangan dan penyusunan batu sesuai
dengan gambar kerja.
h. Pemadatan dilakukan layer demi layer dengan ketebalan setiap lapisnya 0,75 m
dengan menggunakan Vibro Roller 5 – 8 Ton
i. Sebelum pemasangan batu type I dilaksanakan, penyedia jasa wajib melakukan
uji sampling diameter batu yang akan digunakan sesuai petunjuk Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
j. Pengujian berat jenis material batu type I dilakukan setiap pergantian lokasi quarry.
k. Jika terjadi penurunan bangunan revetment selama masa pelaksanaan pekerjaan,
masa pemeliharaan maupun masa umur konstruksi bangunan sesuai yang
tertuang dalam syarat-syarat khusus kontrak maka segala biaya yang diakibatkan
oleh perbaikan pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia.
Tukang batu
Mandor
Batu Type II minimal Ø 0,71 m atau berat minimal 478
Bahan :
kg
Peralatan : Excavator Standar (Kapasitas minimal 0,80 m3)
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
19
Alat Pelindung Diri Sepatu Keselamatan, Rompi, Sarung Tangan, Helm
:
(APD) Keselamatan
Pelaksanaan:
a. Batu Type II adalah batu bolder dengan diameter minimal 0,71 m atau berat
minimal 478 kg dengan berat jenis minimal 2,5.
b. Material Batu yang diperuntukan sebagai bahan Pasangan Batu Type II diterima
dilokasi Pekerjaan atau dapat diperoleh dari quary yang di setujui oleh Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
c. Sumber tempat pengambilan batu harus dari lokasi yang mempunyai ijin usaha
pertambangan, dan disetujui Konsultan Supervisi maupun Direksi Pekerjaan serta
memenuhi syarat - syarat perizinan lainya yang diperlukan sesuai peraturan
perundangan - undangan yang berlaku. Penyedia Jasa harus memperhitungkan
jarak quary ke lokasi pekerjaan dan ketersediaan batu yang di syaratkan untuk
memenuhi kebutuhan pekerjaan dapat terjamin.
d. Pemasangan batu type II dilaksanakan setelah pemasangan geotekstil dan/atau
batu type I.
e. Pemasangan batu type II digunakan pada bangunan revetmen, sesuai gambar
kerja atau petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
f. Pemasangan batu type II menggunakan 2 (dua) unit Excavator Standar kapasitas
minimal 0,8 m3 dan dirapihkan secara manual sesuai elevasi dan dimensi yang
tertera pada gambar kerja atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan. Apabila diperlukan pemasangan batu type II di beri pengunci dari batu
pecah agar tidak terlepas dan saling mengikat atau sesuai petunjuk Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
g. 1 (Satu) Unit Excavator Standar kapasitas minimal 0,8 m3 melakukan hauling
material dari stockfile ke lokasi pemasangan, dan 1 (satu) unit Excavator Standar
kapasitas minimal 0,8 m3 melakukan pemasangan dan penyusunan batu sesuai
dengan gambar kerja.
h. Sebelum pemasangan batu type II dilaksanakan, penyedia jasa wajib melakukan
uji sampling diameter batu yang akan digunakan sesuai petunjuk Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
i. Pengujian berat jenis material batu type II dilakukan setiap pergantian lokasi
quarry.
j. Jika terjadi penurunan bangunan revetment selama masa pelaksanaan pekerjaan
dan masa pemeliharaan bangunan maka segala biaya yang diakibatkan oleh
perbaikan pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
20
.NomorMata Satuan
Jenis Pekerjaan
Pembayaran Pengukuran
: Mandor
Bahan : Tanah
Tenaga Kerja : -
: -
Bahan : -
Peralatan : Excavator Standar dengan kapasitas minimal 0,80 m3
Alat Pelindung Diri Sepatu Keselamatan, Rompi, Sarung Tangan, Helm
(APD) :
Keselamatan
Pelaksanaan
Galian tanah dengan alat dilaksanakan di areal bangunan drainase, gorong-gorong
yang sesuai dengan gambar rencana/gambar kerja atau bangunan lainnya yang telah
disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
Galian ini dilaksanakan menggunakan alat Excavator Standar Kapasitas minimal 0,8
m3 sesuai dengan batas-batas elevasi maupun dimensi pada Gambar Kerja. Hasil
galian dibuang dari lokasi pekerjaan ke tempat yang disetujui Direksi pekerjaan atau
dapat dipergunakan kembali untuk penimbunan kembali bangunan drainase dan
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
22
gorong-gorong setelah mendapat persetujuan Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan. Jika lokasi galian berdekatan dengan bangunan lain, maka penggalian
harus dilaksanakan dengan hati-hati agar tidak merusak struktur bangunan yang ada,
jika terjadi kerusakan Penyedia Jasa berkewajiban untuk memperbaiki atas biaya
sendiri. Penggalian tidak boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan Konsultan
Supervisi dan Direksi pekerjaan.
Mandor
Bahan : -
Peralatan : -
Alat Pelindung Diri Sepatu Keselamatan, Rompi, Sarung Tangan, Helm
:
(APD) Keselamatan
Pelaksanaan
a. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk mengisi sisa lubang galian bangunan drainase,
gorong-gorong sesuai dengan gambar kerja atau tempat lainnya sesuai petunjuk
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
b. Tanah yang diperuntukan sebagai bahan timbunan kembali dapat menggunakan
tanah hasil galian atau tanah yang didatangkan sesuai petunjuk Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
c. Tanah bahan timbunan kembali tidak boleh mengandung humus dan bahan
organik, sampah organik / anorganik dan lumpur dan telah disetujui Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
d. Sebelum bekas lubang galian ditimbun kembali, harus dibersihkan dari sisa-sisa
material bangunan yang tidak dipakai seperti kayu, sampah, dll.
e. Waktu pelaksanaan penimbunan dan pemadatan harus menunggu umur
pasangan bangunan lebih dari 14 hari atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi
dan Direksi pekerjaan.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
23
f. Timbunan tanah kembali dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana / gambar
kerja atau tempat lainnya yang telah disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan.
g. Pemadatan dilakukan lapis demi lapis secara manual atau dengan memakai alat
pemadat yang disetujui Konsultan Supervisi dan Direksi pekerjaan.
Tukang
Mandor
Pasir Pasang
Portland Semen
Concrete Mixer/ Molen dengan kapasitas minimal 0,3
Peralatan :
m3
Alat Pelindung Diri Sepatu Keselamatan, Rompi, Sarung Tangan, Helm
:
(APD) Keselamatan
a. Bahan-bahan
1. Semen yang digunakan harus Semen Portland sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia.
2. Penyedia Jasa harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk
semen serta memudahkan keluar masuknya pada saat pelaksanaan
pekerjaan. Semen tiap saat harus selalu terlindung dari kelembaban dan
mendapat udara. Gudang penyimpanan semen harus tahan terhadap cuaca,
beralaskan balok kayu. Untuk mencegah kelembaban gudang harus
mempunyai ruangan lantai yang cukup.
3. Pasir (Agregat Halus) berasal dari pasir sungai atau tempat penambangan
lain yang disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
24
4. Timbunan pasir harus dibersihkan dari bahan lain yang tidak dikehendaki dan
segala macam yang tidak dapat dipakai. Bila diperlukan pasir harus diayak
dan dicuci.
5. Pasir harus bersih/bebas dari gumpalan tanah liat, tanah karang, alkali, bahan
organik, mika dan lain-lain yang merusak.
6. Batu belah adalah batu alam yang di dipecah secara manual maupun
produksi peralatan pemecah batu (stone crusher) dengan berat jenis minimal
2,5.
7. Sumber tempat pengambilan batu harus disetujui Konsultan Supervisi dan
Direksi Pekerjaan. Penyedia Jasa harus memperhitungkan ketersediaan batu
belah yang di syaratkan untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan.
8. Batu belah harus bersih dan bebas dari bagian yang halus, tidak mudah
pecah, tidak pipih, bersih dari alkali, bahan organik atau dari substansi yang
merugikan.
9. Air yang digunakan untuk membuat adukan mortal harus berasal dari sumber
yang disetujui oleh direksi. Air tidak boleh mengandung bahan-bahan yang
dapat merusak seperti minyak, asam, garam, bahan organis lainnya.
b. Pelaksanaan:
1. Pasangan batu belah adk 1 pc : 3 ps dilakukan pada pekerjaan drainase,
pengunci paving block, sesuai gambar kerja atau tempat lainnya sesuai
petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
2. Pemasangan batu ditempatkan/diletakkan dengan benar sesuai garis
rencana dengan bentuk dan dimensi yang ditunjukan pada gambar kerja. Batu
belah dipasang dengan spesinya menjadi satu kesatuan yang utuh.
3. Sambungan antara batu-batu harus diisi adukan semen dengan baik dan
diperkokoh dengan memasukkan batu pecah ke dalam sambungan tersebut
sebagai pengunci, sehingga menjadi lebih kuat.
4. Batu tidak boleh dipasang selama hujan cukup lebat atau cukup lama yang
dapat menghanyutkan adukan. Hamparan adukan yang cair/meleleh karena
air hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan dilanjutkan.
5. Para pekerja tidak diperkenankan berada di atas pasangan batu sebelum
selesai dipasang dan betul-betul mengeras.
6. Jika pasangan batu berada di luar garis ketentuan atau tidak sesuai gambar
kerja, pasangan batu harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya sendiri
Penyedia Jasa.
7. Penyedia Jasa tidak diperkenankan memulai dan/atau melanjutkan pekerjaan
pasangan batu sebelum mendapat persetujuan Konsultan Supervisi dan
Direksi Pekerjaan.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
25
Nomor Mata Satuan
Jenis Pekerjaan
Pembayaran Pengukuran
Tukang
Kepala Tukang
Mandor
Portland Cement
Peralatan : -
Alat Pelindung Diri Sepatu Keselamatan, Rompi, Sarung Tangan, Helm
:
(APD) Keselamatan
a. Bahan-bahan
1. Semen yang digunakan harus Semen Portland sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia.
2. Penyedia Jasa harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk
semen serta memudahkan keluar masuknya pada saat pelaksanaan
pekerjaan. Semen tiap saat harus selalu terlindung dari kelembaban dan
mendapat udara. Gudang penyimpanan semen harus tahan terhadap cuaca,
beralaskan balok kayu. Untuk mencegah kelembaban gudang harus
mempunyai ruangan lantai yang cukup.
3. Pasir (Agregat Halus) berasal dari pasir sungai atau tempat penambangan
lain yang disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
4. Timbunan pasir harus dibersihkan dari bahan lain yang tidak dikehendaki dan
segala macam yang tidak dapat dipakai. Bila diperlukan pasir harus diayak
dan dicuci.
5. Pasir harus bersih/bebas dari gumpalan tanah liat, tanah karang, alkali, bahan
organik, mika dan lain-lain yang merusak.
6. Air yang digunakan untuk membuat adukan mortal harus berasal dari sumber
yang disetujui oleh direksi. Air tidak boleh mengandung bahan-bahan yang
dapat merusak seperti minyak, asam, garam, bahan organis lainnya.
b. Pelaksanaan:
1. Plesteran dilakukan pada pekerjaan drainase, pengunci paving block dan
grass block, sesuai gambar kerja atau tempat lainnya sesuai petunjuk
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
26
2. Spesi untuk pekerjaan plesteran adalah 1 pc : 3 ps, dengan menggunakan air
secukupnya guna menghasilkan kekentalan yang optimum untuk
penggunaan dimaksud.
3. Sebelum pekerjaan plasteran dimulai, semua permukaan pasangan batu atau
pasangan lainnya harus dibersihkan dari kotoran dan dibasahi dengan air
atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
4. Tebal spesi plesteran 1,5 cm untuk semua pekerjaan plasteran sesuai gambar
kerja atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
5. Penyedia Jasa tidak diperkenankan memulai dan/atau melanjutkan pekerjaan
plesteran sebelum mendapat persetujuan Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan.
Tukang batu
Kepala Tukang
Mandor
Peralatan : -
Alat Pelindung Diri Sepatu Keselamatan, Rompi, Sarung Tangan, Helm
:
(APD) Keselamatan
Pelaksanaan:
a. Semen yang digunakan harus Semen Portland sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia.
b. Penyedia Jasa harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk
semen serta memudahkan keluar masuknya pada saat pelaksanaan pekerjaan.
Semen tiap saat harus selalu terlindung dari kelembaban dan mendapat udara.
Gudang penyimpanan semen harus tahan terhadap cuaca, beralaskan balok kayu.
Untuk mencegah kelembaban gudang harus mempunyai ruangan lantai yang
cukup.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
27
c. Air yang digunakan untuk membuat adukan mortal harus berasal dari sumber yang
disetujui oleh direksi. Air tidak boleh mengandung bahan-bahan yang dapat
merusak seperti minyak, asam, garam, bahan organis lainnya
d. Pekerjaan acian dilakukan setelah plesteran dilaksanakan, sesuai gambar kerja
atau tempat lainnya sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
e. Adukan acian dibuat dengan campuran semen portland dan air dengan kekentalan
yang memadai. Sebelum pekerjaan acian dilakukan, bidang dasar dibersihkan dari
kotoran. Pekerjaan acian harus rata dan halus. Setelah pekerjaan cukup kering,
kemudian harus dipelihara dengan siraman air secara rutin.
2.2.B.1 Begisting
Tukang
Kepala Tukang
Mandor
Bahan : Multiflex 12 mm
Kaso 5/7
Paku 5 cm dan 7 cm
Minyak Begisting
Peralatan : -
Alat Pelindung Diri Sepatu Keselamatan, Rompi, Sarung Tangan, Helm
:
(APD) Keselamatan
Pelaksanaan:
a. Begisting dibuat dari bahan multiflex 12 mm, kaso 5/7, paku, minyak begisting dan
bahan lainnya dalam keadaan baik sebagaimana dikehendaki dan disetujui
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
b. Dalam segala hal begisting harus dibuat dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar
kerja atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
28
c. Begisting yang dibuat harus kuat dan memiliki kekakuan tetap pada tempat dan
bentuknya selama pembebanan di saat berlangsungnya pekerjaan pengecoran
dan pemadatan beton.
d. Penyangga harus tersandar pada pondasi dengan baik agar tidak terjadi
penurunan/perubahan bentuk begisting selama pelaksanaan.
e. Pelaksanaan begisting dilakukan pada pekerjaan gorong-gorong atau pekerjaan
lainnya sesuai gambar kerja setelah mendapat persetujuan Konsultan Supervisi
dan Direksi Pekerjaan.
f. Pembongkaran begisting dilakukan setelah umur beton minimal 14 hari dan pada
saat melakukan pembongkaran begisting harus dilakukan dengan hati-hati tanpa
merusak permukaan beton yang telah selesai dikerjakan.
II.B.1 Begisting M2
Tukang besi
Kepala Tukang
Mandor
Peralatan : -
Alat Pelindung Diri Sepatu Keselamatan, Rompi, Sarung Tangan, Helm
:
(APD) Keselamatan
Pelaksanaan
a. Besi tulangan terdiri dari besi polos diameter 12 mm untuk tulangan pokok dan
besi polos diameter 10 mm untuk tulangan bagi serta kawat ikat sesuai dengan
SNI yang ditunjukan pada gambar kerja yang ada di pasaran atau setelah
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
29
b. Diameter rata-rata dari material besi tulangan diambil setiap 20 batang besi polos
tanpa memilih dari setiap pengiriman dengan toleransi ± 0,4 mm.
c. Besi tulangan digunakan pada bangunan gorong-gorong atau bangunan lainnya
sesuai gambar kerja atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan.
d. Sebelum melakukan pemasangan besi tulangan, Penyedia Jasa harus
mengusulkan gambar kerja dan detailnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
e. Besi tulangan harus dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang
tertera pada gambar kerja atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan.
f. Besi tulangan dipasang sesuai dengan gambar kerja dan dipastikan tidak terjadi
penggeseran/pemindahan dengan pemakaian kawat pengikat tulang beton yang
sesuai pada pertemuan tulangan atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan
Direksi Pekerjaan.
g. Semua ujung-ujung kawat pengikat harus dibengkok kearah dalam (beton), dan
tidak dijinkan untuk membengkokkannya kearah luar. Kawat terbuat dari bahan
besi beton atau jenis lain sesuai dengan spesifikasi teknis.
g. Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat yang
ditunjukkan pada gambar kerja, setiap sambungan besi tulangan harus dilakukan
overlap minimal sepanjang 40D, bentuk dari sambungan harus ditentukan
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan. Setiap akan mulai pekerjaan harus
mendapat persetujuan Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
Tukang batu
Kepala Tukang
Mandor
Pasir Beton
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
30
Split
Air
a. Umum
1. Uraian
b. Bahan-bahan
1. Semen Portland
a) Semen yang digunakan harus Semen Portland sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia.
b) Penyedia Jasa harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai
untuk semen serta memudahkan keluar masuknya pada saat
pelaksanaan pekerjaan. Semen tiap saat harus selalu terlindung dari
kelembaban dan mendapat udara. Gudang penyimpanan semen harus
tahan terhadap cuaca, beralaskan balok kayu. Untuk mencegah
kelembaban gudang harus mempunyai ruangan lantai yang cukup.
4. Air
Air yang digunakan untuk membuat adukan harus berasal dari sumber yang
disetujui oleh direksi. Air tidak boleh mengandung bahan-bahan yang dapat
merusak seperti minyak, asam, garam, bahan organis lainnya.
d. Persiapan Pengecoran
1. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan buis, baja tulangan
beton, Wiremesh atau pemasangan instalasi yang harus ditanam, penyokong,
pengikat yang berhubungan dengan pengecoran telah disetujui oleh
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
33
2. Beton tidak boleh dicor dalam air tanpa seijin Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan. Beton tidak dicor pada air yang mengalir dan tidak boleh
berhubungan dengan air mengalir sebelum beton itu cukup keras. Semua
permukaan cetakan dan material tertanam yang dilekati spesi/mortar adukan
beton yang lebih dahulu dicor harus dibersihkan dari adukan-adukan tersebut
sebelum pengecoran dilanjutkan.
3. Sebelum pengecoran beton dilaksanakan, semua permukaan pada tempat
pengecoran beton (cetakan buis , lantai kerja) harus bersih dari air yang
menggenang, reruntuhan atau bahan lepas lainnya. Permukaan dengan
bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang dicor harus dibasahi dengan
rata hingga kelembaban (air) dari beton yang baru dicor tidak akan diserap.
e. Pengujian
1. Sebelum melaksanakan pengecoran, Penyedia Jasa wajib melaksanakan
slump test minimal 1 (satu) kali setiap hari pengecoran, dengan nilai slump 80
– 120 mm atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
2. Pengambilan sample untuk benda uji kuat tekan beton harus dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa minimal 9 benda uji untuk setiap 100 m3 campuran beton
dengan ketentuan pengujian seperti syarat-sayarat pekerjaan beton atau
sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
3. Pengujian beton dilaksanakan pada umur beton 7 hari, 14 hari dan 21 hari,
sebanyak 3 benda uji setiap pengujiannya dengan kuat tekan sesuai mutu
beton yang dipersyaratkan dalam spesifikasi ini.
4. Apabila Volume beton pada pekerjaan ini kurang dari 100 m3, maka tidak
diwajibkan untuk pengambilan sampel benda uji kuat tekan beton maupun
pengujianya.
f. Pelaksanaan Pengecoran
1. Cara dan alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian
rupa sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan tetap
terjaga dan dapat dibawa ke tempat pekerjaan.
2. Pelaksanaan pengecoran beton harus dalam pengawasan Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan atau wakilnya yang ditunjuk serta Pelaksana
dari pihak Penyedia Jasa ada di tempat kerja. Permukaan construction joints
di mana beton baru akan dicor harus dilapisi atau disiram dengan adukan
semen (air semen) pada permukaan konstruksi beton lama.
3. Pencampuran/penumpukan kembali beton tidak diperkenankan. Beton yang
sudah mengeras dalam hal pengecoran yang tidak mungkin sempurna harus
dibuang dan Penyedia Jasa tidak dibayar untuk pekerjaan ini.
4. Dalam semua hal, beton yang akan dituang/dicor harus diusahakan agar
pengangkutan ke tempat posisi terakhir sedekat mungkin, sehingga pada
waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan
spesinya.
5. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar dalam beton (segregasi) yang
disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup tinggi atau sudut yang terlalu
besar atau bertumpuk dengan baja tulangnya tidak diizinkan. Untuk
pemisahan yang mungkin terjadi sedemikian itu, penyedia harus
mempersiapkan alat yang cocok untuk mengontrol jatuhnya beton.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
34
6. Dalam pengecoran beton pada daerah terbuka yang luas dan tebal, penyedia
harus menjaga agar daerah beton yang terbuka seminimum mungkin.
7. Setiap tahap penuangan beton harus dipadatkan betul-betul (dengan
Concrete Vibrator atau dengan alat lain) seluruhnya sebelum tahap berikutnya
dimulai.
8. Pengecoran tidak diperkenankan selama hujan deras. Air semen dan spesi
yang hanyut dan terhampar harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan
dilanjutkan.
9. Saat pengecoran sudah dimulai pada suatu bangunan, pengecoran tersebut
tidak boleh terputus sebelum bagian itu selesai.
10. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai kepadatan maksimum yang
memungkinkan sehinga bebas dari kantong-kantong kerikil dan menutup
rapat- rapat semua permukaan dari cetakan dan material yang dilekatkan.
11. Untuk mempercepat pelaksanaan pengecoran penyedia jasa dapat memakai
beton ready mix K 225 tanpa merubah harga satuan beton.
g. Perawatan (Curing)
1. Semua beton harus dirawat (cured) dengan air atau sesuai petunjuk
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
2. Air yang digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhi spesifikasi air
untuk campuran beton.
Beton K.225 digunakan untuk bangunan Reflektor, gorong-gorong sesuai gambar
kerja atau dilokasi lainnya sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan.
Pengecoran beton K.225 dilaksanakan setelah pekerjaan galian tanah, pekerjaan
pembesian, dan begisting selesai.
Penyedia Jasa tidak boleh melakukan pengecoran beton K.225 sebelum
mendapat persetujuan Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
35
2.2.B.4 Buis beton Ø 1.00 m (beton Ready mix mutu f'c = 19,3 MPa K225)
Tenaga Kerja : Pekerja
Tukang batu
Kepala Tukang
Mandor
a. Umum
1. Uraian
b. Pekerjaan yang disyaratkan dalam spesifikasi ini harus mencakup pembuatan
seluruh struktur beton, termasuk struktur komposit sesuai dengan persyaratan
garis, elevasi dan dimensi rencana yang ditunjukan dalam gambar kerja atau
petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
c. Kelas mutu beton yang akan dipergunakan pada masing-masing bagian dari
pekerjaan dalam kontrak ini sesuai dengan gambar kerja. Kelas mutu beton
yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah Beton Ready mix mutu f'c =
19,3 MPa (K225).
d. Syarat dari PBI NI 2 1988 harus diterapkan sepenuhnya pada semua pekerjaan
beton yang dilaksanakan dalam kontrak, kecuali bila terdapat perbedaan, maka
syarat dalam spesifikasi ini harus dipakai atau sesuai petunjuk Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
2. Pemenuhan Mutu
Mutu material, campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta hasil akhir harus
dimonitor dan dikendalikan seperti yang diharapkan dalam spesifikasi ini.
3. Pelaporan
a. Penyedia Jasa hendaknya mengirimkan contoh dari seluruh material yang
hendak digunakan dengan data pengujian yang memenuhi seluruh sifat
material dalam campuran beton.
b. Penyedia Jasa harus mengirim rancangan campurannya untuk masing-masing
tipe beton yang diusulkan untuk digunakan 30 hari sebelum awal pekerjaan
pengecoran beton.
c. Penyedia jasa harus mengirim gambar terperinci dari seluruh perancah yang
akan digunakan dan harus memperoleh persetujuan petunjuk Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen sebelum
memulai setiap pekerjaan perancah.
d. Penyedia Jasa harus memberitahu Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan
secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum melakukan pencampuran atau
pengecoran beton, seperti yang diisyaratkan dalam spesifikasi ini.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
36
4. Kondisi tempat kerja
Penyedia Jasa harus menjaga temperatur dan seluruh material, khususnya
agregat kasar, pada tingkat yang serendah mungkin dan harus menjaga
temperatur campuran beton. Dilarang melakukan pengecoran selama periode
hujan ditempat terbuka.
b. Dalam hal adanya perselisihan dalam kualitas pekerjaan beton atau adanya
keraguan data yang ada, Direksi Pekerjaan dapat meminta Penyedia jasa
melakukan pengujian tambahan yang diperlukan untuk menjamin penilaian
yang wajar pada mata pekerjaan yang telah dilaksanakan. Pengujian tambahan
tersebut haruslah atas biaya Penyedia jasa.
b. Bahan-bahan
1. Beton Ready mix mutu f'c = 19,3 MPa (K225)
d. Persiapan Pengecoran
1. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan buis, Wiremesh
atau pemasangan instalasi yang harus ditanam, penyokong, pengikat yang
berhubungan dengan pengecoran telah disetujui oleh Konsultan Supervisi dan
Direksi Pekerjaan.
2. Beton tidak boleh dicor dalam air tanpa seijin Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan. Beton tidak dicor pada air yang mengalir dan tidak boleh
berhubungan dengan air mengalir sebelum beton itu cukup keras. Semua
permukaan cetakan dan material tertanam yang dilekati spesi/mortar adukan
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
37
beton yang lebih dahulu dicor harus dibersihkan dari adukan-adukan tersebut
sebelum pengecoran dilanjutkan.
3. Sebelum pengecoran beton dilaksanakan, semua permukaan pada tempat
pengecoran beton (cetakan buis,lantai kerja) harus bersih dari air yang
menggenang, reruntuhan atau bahan lepas lainnya. Permukaan dengan
bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang dicor harus dibasahi dengan
rata hingga kelembaban (air) dari beton yang baru dicor tidak akan diserap.
4. Penyedia jasa menyediakan tempat untuk lokasi pengecoran disekitar lokasi
pekerjaan.
e. Pengujian
1. Sebelum melaksanakan pengecoran, Penyedia Jasa wajib melaksanakan
slump test minimal 1 (satu) kali setiap hari pengecoran, dengan nilai slump 80
– 120 mm atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
2. Pengambilan sample untuk benda uji kuat tekan beton harus dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa minimal 9 benda uji untuk setiap 100 m3 campuran beton
dengan ketentuan pengujian seperti syarat-sayarat pekerjaan beton atau
sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
3. Pengujian beton dilaksanakan pada umur beton 7 hari, 14 hari dan 21 hari,
sebanyak 3 benda uji setiap pengujiannya dengan kuat tekan sesuai mutu
beton yang dipersyaratkan dalam spesifikasi ini.
4. Apabila Volume beton pada pekerjaan ini kurang dari 100 m3, maka tidak
diwajibkan untuk pengambilan sampel benda uji kuat tekan beton maupun
pengujianya.
Tukang besi
Tukang Las
Kepala Tukang
Mandor
besi siku 5 x 50 x 50
besi polos
Pengalasan
Peralatan :
Alat Pelindung Diri Sepatu Keselamatan, Rompi, Sarung Tangan, Helm
:
(APD) Keselamatan
2. Untuk pemakaian cetakan buis beton harus dalam kondisi baik, minimal
pemakaian 50 kali cetak buis beton, dan bilamana mengalami kerusakan
cetakan harus diperbaiki kembali.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
38
3. Sebelum dilaksanakan pengecoran, cetakan buis beton harus sudah dalam
kondisi siap dan sekelompok pekerja memberikan minyak begisting pada
cetakan buis beton.
4. Alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian rupa
sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan tetap
terjaga dan dapat dibawa ke tempat pekerjaan.
5. Sebelum dilaksanakan pengecoran,dilakukan pemasangan wiremesh M6
6. Pada Pelaksanaan pengecoran beton harus dalam pengawasan Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan atau wakilnya yang ditunjuk serta Pelaksana
dari pihak Penyedia Jasa ada di tempat kerja.
7. Pencampuran/penumpukan kembali beton tidak diperkenankan. Beton yang
sudah mengeras dalam hal pengecoran yang tidak mungkin sempurna harus
dibuang dan Penyedia Jasa tidak dibayar untuk pekerjaan ini.
8. Dalam semua hal, beton yang akan dituang/dicor harus diusahakan agar
pengangkutan ke tempat posisi terakhir sedekat mungkin, sehingga pada
waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan
spesinya.
9. Dalam pengecoran beton pada daerah terbuka yang luas dan tebal, penyedia
harus menjaga agar daerah beton yang terbuka seminimum mungkin.
10. Setiap tahap penuangan beton harus dipadatkan betul-betul (dengan
Concrete Vibrator atau dengan alat lain) seluruhnya sebelum tahap
berikutnya dimulai.
11. Pengecoran tidak diperkenankan selama hujan deras. Air semen dan spesi
yang hanyut dan terhampar harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan
dilanjutkan.
12. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai kepadatan maksimum yang
memungkinkan sehinga bebas dari kantong-kantong kerikil dan menutup
rapat- rapat semua permukaan dari cetakan dan material yang dilekatkan.
13. Setelah umur beton mencukupi sesuai dengan petunjuk konsultan dan direksi
pekerjaan maka cetakan buis beton dapat dilepas/dibuka untuk selanjutnya
diberikan minyak begisting untuk siap dipakai kembali
g. Perawatan (Curing)
1. Semua beton harus dirawat (cured) dengan air atau sesuai petunjuk Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
2. Air yang digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhi spesifikasi air
untuk campuran beton.
Beton ready mix K.225 digunakan untuk Buis beton Ø 1.00 m tinggi 0,5 m sesuai
gambar kerja atau dilokasi lainnya sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan.
Penyedia Jasa tidak boleh melakukan pengecoran beton ready mix K.225 sebelum
mendapat persetujuan Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
2.2.B.5 Pengangkutan dan Pemasangan buis beton Ø 1.00 m mutu f'c = 19,3 MPa ( K225 )
Tukang
Mandor
Bahan : -
Truck Crane
Peralatan :
Excavator Standar (kapasitas minimal 0,80 m3)
Alat Pelindung Diri Sepatu Keselamatan, Rompi, Sarung Tangan, Helm
:
(APD) Keselamatan
Pelaksanaan:
a. Buis beton yang dipakai adalah ukuran Ø 1.00 m tinggi 0.5 m dengan tebal buis
0.1 m.
b. Buis beton yang diperuntukan sebagai bahan Pasangan Buis dicetak dilokasi
pengecoran yang di setujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
c. Pemasangan Buis beton dilaksanakan setelah umur beton buis telah cukup dan
disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
d. Pengangkutan buis beton menggunakan Truck Crane dari lokasi pengecoran ke
lokasi pemasangan.
e. Pemasangan buis beton menggunakan Excavator Standar kapasitas minimal 0,8
m3 dan dibantu tenaga manual sesuai elevasi dan dimensi yang tertera pada
gambar kerja atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
40
.NomorMata Satuan
Jenis Pekerjaan
Pembayaran Pengukuran
2.2.B.6 Pekerjaan Beton Cycloop K 175 perbandingan 70% beton dan 30% batu belah Isian
Buis Beton dan antara Buis Beton
Tukang batu
Mandor
Portland Cement
Pasir Beton
Split
Air
a. Umum
1. Uraian
a) Pekerjaan yang disyaratkan dalam spesifikasi ini harus mencakup
pembuatan seluruh struktur beton, termasuk struktur komposit sesuai
dengan persyaratan garis, elevasi dan dimensi rencana yang ditunjukan
dalam gambar kerja atau petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan.
b) Pekerjaan ini meliputi penyiapan tempat kerja pada pekerjaan yang akan
dilaksanakan, termasuk pembongkaran setiap struktur yang harus
dibongkar, galian pondasi, penyiapan dan pemeliharaan pondasi,
pengadaan penutup beton, pemompaan atau tindakan lain untuk
mempertahankan agar pondasi tetap kering.
c) Kelas mutu beton yang akan dipergunakan pada masing-masing bagian
dari pekerjaan dalam kontrak ini sesuai dengan gambar kerja. Kelas
mutu beton yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah beton K.175.
d) Syarat dari PBI NI 2 1988 harus diterapkan sepenuhnya pada semua
pekerjaan beton yang dilaksanakan dalam kontrak, kecuali bila terdapat
perbedaan, maka syarat dalam spesifikasi ini harus dipakai atau sesuai
petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
2. Pemenuhan Mutu
Mutu material, campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta hasil akhir
harus dimonitor dan dikendalikan seperti yang diharapkan dalam spesifikasi
ini.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
41
3. Pelaporan
a) Penyedia Jasa hendaknya mengirimkan contoh dari seluruh material
yang hendak digunakan dengan data pengujian yang memenuhi seluruh
sifat material dalam campuran beton.
b) Penyedia Jasa harus mengirim rancangan campurannya untuk masing-
masing tipe beton yang diusulkan untuk digunakan 30 hari sebelum awal
pekerjaan pengecoran beton.
c) Penyedia jasa harus mengirim gambar terperinci dari seluruh perancah
yang akan digunakan dan harus memperoleh persetujuan petunjuk
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen
sebelum memulai setiap pekerjaan perancah.
d) Penyedia Jasa harus memberitahu Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum melakukan
pencampuran atau pengecoran beton, seperti yang diisyaratkan dalam
spesifikasi ini.
4. Penyimpanan dan perlindungan material.
Untuk penyimpanan semen, Penyedia jasa harus menyediakan tempat yang
tahan cuaca, kedap air dan lantai kayu sebagai alas untuk menyusun semen
dan ditutup dengan lembar polyethylene (plastik).
5. Kondisi tempat kerja
Penyedia Jasa harus menjaga temperatur dan seluruh material, khususnya
agregat kasar, pada tingkat yang serendah mungkin dan harus menjaga
temperatur campuran beton. Dilarang melakukan pengecoran selama periode
hujan ditempat terbuka.
6. Perbaikan dari pekerjaan beton yang tidak memuaskan.
a) Perbaikan dari pekerjaan beton yang tidak memenuhi kriteria yang
disyaratkan atau yang tidak memiliki hasil akhir permukaan yang
memuaskan, atau yang tidak memenuhi syarat campuran yang
disyaratkan, Penyedia Jasa harus mengikuti petunjuk yang
diperintahkan oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan yang
meliputi:
i. Perubahan dalam proporsi campuran untuk sisa pekerjaan.
ii. Tambahan perawatan pada bagian struktur dari hasil pengujian ternyata
gagal.
iii. Perkuatan atau pembongkaran menyeluruh atau penggantian
bagian pekerjaan yang dipandang tidak memuaskan.
iv. Penambalan dari cacat kecil.
b) Dalam hal adanya perselisihan dalam kualitas pekerjaan beton atau
adanya keraguan data yang ada, Direksi Pekerjaan dapat meminta
Penyedia jasa melakukan pengujian tambahan yang diperlukan untuk
menjamin penilaian yang wajar pada mata pekerjaan yang telah
dilaksanakan. Pengujian tambahan tersebut haruslah atas biaya
Penyedia jasa.
b. Bahan-bahan
1. Batu belah
a) Material batu yang digunakan adalah batu pecah dengan ukuran 10-20
cm
b) Batu belah adalah batu alam yang di dipecah secara manual maupun
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
42
produksi peralatan pemecah batu (stone crusher) dengan berat jenis
minimal 2,5.
c) Sumber tempat pengambilan batu harus disetujui Konsultan Supervisi dan
Direksi Pekerjaan. Penyedia Jasa harus memperhitungkan ketersediaan
batu belah yang di syaratkan untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan.
d) Batu belah harus bersih dan bebas dari bagian yang halus, tidak mudah
pecah, tidak pipih, bersih dari alkali, bahan organik atau dari substansi
yang merugikan.
2. Semen Portland
a) Semen yang digunakan harus Semen Portland sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia.
b) Penyedia Jasa harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai
untuk semen serta memudahkan keluar masuknya pada saat
pelaksanaan pekerjaan. Semen tiap saat harus selalu terlindung dari
kelembaban dan mendapat udara. Gudang penyimpanan semen harus
tahan terhadap cuaca, beralaskan balok kayu. Untuk mencegah
kelembaban gudang harus mempunyai ruangan lantai yang cukup.
2. Pasir (Agregat Halus)
1. Pasir berasal dari pasir sungai atau tempat penambangan lain yang
disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
2. Timbunan pasir harus dibersihkan dari bahan lain yang tidak dikehendaki
dan segala macam yang tidak dapat dipakai. Bila diperlukan pasir harus
diayak dan dicuci.
3. Pasir harus bersih/bebas dari gumpalan tanah liat, tanah karang, alkali,
bahan organik, mika dan lain-lain yang merusak.
4. Air
Air yang digunakan untuk membuat adukan harus berasal dari sumber yang
disetujui oleh direksi. Air tidak boleh mengandung bahan-bahan yang dapat
merusak seperti minyak, asam, garam, bahan organis lainnya.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
43
Beton dan diantara buis beton dan atau untuk keperluan lainnya sesuai
petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
2. Beton K. 175 harus dibentuk dari semen portland, pasir, split / batu pecah, air
dengan perbandingan yang sesuai dan diolah sebaik-baiknya sampai
mencapai kekentalan yang tepat, dengan faktor air semen maksimum 0,6.
3. Perbandingan/proporsi campuran (air, semen, pasir, split / batu pecah dan
bahan additive bila diperlukan) berdasarkan hasil uji laboratorium (job mix
design) terhadap benda uji yang diperoleh dari uji coba campuran beton yang
dilaksanakan penyedia dan harus mendapat persetujuan Konsultan Supervisi
dan Direksi Pekerjaan.
4. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan dapat merubah/modifikasi proporsi campuran beton meskipun
sebelumnya telah disetujui, dengan tujuan untuk mendapatkan beton dengan
kepadatan, kokoh desak, konsistensi dan kemudahan pengerjaan yang
maksimal dengan nilai perbandingan air/semen minimal.
5. Tidak diperkenankan adanya tuntutan / klaim dari penyedia akibat adanya
perubahan/modifikasi proporsi campuran beton.
d. Persiapan Pengecoran
1. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan buis, Wiremesh
atau pemasangan instalasi yang harus ditanam, penyokong, pengikat yang
berhubungan dengan pengecoran telah disetujui oleh Konsultan Supervisi dan
Direksi Pekerjaan.
2. Beton tidak boleh dicor dalam air tanpa seijin Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan. Beton tidak dicor pada air yang mengalir dan tidak boleh
berhubungan dengan air mengalir sebelum beton itu cukup keras. Semua
permukaan cetakan dan material tertanam yang dilekati spesi/mortar adukan
beton yang lebih dahulu dicor harus dibersihkan dari adukan-adukan tersebut
sebelum pengecoran dilanjutkan.
3. Sebelum pengecoran beton dilaksanakan, semua permukaan pada tempat
pengecoran beton (cetakan buis , lantai kerja) harus bersih dari air yang
menggenang, reruntuhan atau bahan lepas lainnya. Permukaan dengan
bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang dicor harus dibasahi dengan
rata hingga kelembaban (air) dari beton yang baru dicor tidak akan diserap.
e. Pengujian
1. Sebelum melaksanakan pengecoran, Penyedia Jasa wajib melaksanakan
slump test minimal 1 (satu) kali setiap hari pengecoran, dengan nilai slump 80
– 120 mm atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
2. Pengambilan sam ple untuk benda uji kuat tekan beton harus dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa minimal 9 benda uji untuk setiap 100 m3 campuran beton
dengan ketentuan pengujian seperti syarat-sayarat pekerjaan beton atau
sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
3. Pengujian beton dilaksanakan pada umur beton 7 hari, 14 hari dan 21 hari,
sebanyak 3 benda uji setiap pengujiannya dengan kuat tekan sesuai mutu
beton yang dipersyaratkan dalam spesifikasi ini.
4. Apabila Volume beton pada pekerjaan ini kurang dari 100 m3, maka tidak
diwajibkan untuk pengambilan sampel benda uji kuat tekan beton maupun
pengujianya.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
44
f. Pelaksanaan Pengecoran
1. Pelaksanaan pengecoran beton ini K.175 perbandingan 70% beton dan 30%
pada baris ke 1 (satu) dapat dilakukan ditempat penyetakan untuk
menghindari air pasang laut serta harus dalam pengawasan Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan atau wakilnya yang ditunjuk serta Pelaksana
dari pihak Penyedia Jasa ada di tempat kerja.
2. Cara dan alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian
rupa sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan tetap
terjaga dan dapat dibawa ke tempat pekerjaan.
3. Pelaksanaan pengecoran beton pada baris ke 2 (dua) dilakukan ditempat
pemasangan serta harus dalam pengawasan Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan atau wakilnya yang ditunjuk serta Pelaksana dari pihak Penyedia
Jasa ada di tempat kerja.
4. Pencampuran/penumpukan kembali beton tidak diperkenankan. Beton yang
sudah mengeras dalam hal pengecoran yang tidak mungkin sempurna harus
dibuang dan Penyedia Jasa tidak dibayar untuk pekerjaan ini.
5. Dalam semua hal, beton yang akan dituang/dicor harus diusahakan agar
pengangkutan ke tempat posisi terakhir sedekat mungkin, sehingga pada
waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara spilt dan spesinya.
6. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar dalam beton (segregasi) yang
disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup tinggi atau sudut yang terlalu
besar atau bertumpuk dengan baja tulangnya tidak diizinkan. Untuk
pemisahan yang mungkin terjadi sedemikian itu, penyedia harus
mempersiapkan alat yang cocok untuk mengontrol jatuhnya beton.
7. Dalam pengecoran beton pada daerah terbuka yang luas dan tebal, penyedia
harus menjaga agar daerah beton yang terbuka seminimum mungkin.
8. Setiap tahap penuangan beton harus dipadatkan betul-betul Concrete
Vibrator seluruhnya sebelum tahap berikutnya dimulai.
9. Pengecoran tidak diperkenankan selama hujan deras. Air semen dan spesi
yang hanyut dan terhampar harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan
dilanjutkan.
10. Saat pengecoran sudah dimulai pada buis beton, pengecoran tersebut tidak
boleh terputus sebelum bagian itu selesai.
11. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai kepadatan maksimum yang
memungkinkan sehinga bebas dari kantong-kantong spilt dan menutup rapat-
rapat semua permukaan dari cetakan dan material yang dilekatkan.
12. Pemasangan besi angkur Ø 10,00 mm dipasang pada buis setelah
pelaksanaan pengecoran hamper selesai
13. Untuk mempercepat pelaksanaan pengecoran penyedia jasa dapat memakai
beton ready mix K 175 tanpa merubah harga satuan beton.
g. Perawatan (Curing)
1. Semua beton harus dirawat (cured) dengan air atau sesuai petunjuk
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
2. Air yang digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhi spesifikasi air
untuk campuran beton.
h. Beton Cycloop K 175 perbandingan 70% beton dan 30% batu belah Isian Buis
Beton dan antara Buis Beton
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
45
Pengukuran untuk pembayaran
Pengukuran dilaksanakan berdasarkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
yang telah disetujui Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
Pembayaran Beton Beton Cycloop K 175 perbandingan 70% beton dan 30% batu belah
Isian Buis Beton dan antara Buis Beton menggunakan Concrete Mixer/ Molen dilakukan
berdasarkan harga satuan meter kubik (m3) yang tertuang dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
.NomorMata Satuan
Jenis Pekerjaan
Pembayaran Pengukuran
Beton Cycloop K 175 perbandingan 70%
II.B.6 beton dan 30% batu belah Isian Buis M3
Beton dan antara Buis Beton
Tukang besi
Kepala Tukang
Mandor
Kawat bendrad
Peralatan : -
Alat Pelindung Diri Sepatu Keselamatan, Rompi, Sarung Tangan, Helm
:
(APD) Keselamatan
a. Bahan :
➢ Wiremesh M6
i. Jaringan kawat baja (Wiremesh M6) harus kokoh, titik lasnya harus kuat
dan rapi. Kawat-kawat satu sama lain harus saling tegak lurus dan tidak
boleh terdapat cacat-cacat yang dapat mengurangi kegunaannya.
ii. Permukaan kawat baja tidak boleh mengandung serpihan, lipatan,
retakan, gelombang, dan hanya diperkenankan berkarat ringan pada
permukaan, dimana apabila digosok secara manual tidak boleh
meninggalkan cacat permukaan.
iii. Penyedia Jasa harus mengajukan terlebih dahulu gambar-gambar yang
jelas untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan/Pejabat
pembuat Komitmen sesuai dengan SNI nomor : SNI-07-0053-1987,
sebelum pengiriman Wiremash di mulai.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
46
iv. Penyedia jasa wajib melakukan tinjauan pabrikasi untuk pengecekan
terhadap kualitas barang sesuai dengan spesifikasi teknis yang
ditentukan.
v. Hasil tinjauan pabrikasi dibuat Berita Acara beserta dengan lampiran
dokumen hasil tinjauan bersama tim peninjau
vi. Apabila dalam hal pengiriman barang yang didatangkan tidak sesuai
dengan hasil tinjauan pabrik / spesifikasi teknis, maka penyedia jasa harus
mengembalikan atau menukar barang tersebut sesuai dengan hasil
tinjauan pabrik / spesifikasi teknis yang ditentukan dengan biaya
pengembalian di bebankan kepada penyedia jasa.
b. Pelaksanaan
1. Sebelum dilakukan pekerjaan Wiremash terlebih dahulu penyedia jasa
melakukan permohonan ijin kerja yang telah disetujui konsultan supervisi dan
direksi pekerjaan
2. Material besi yang digunakan harus memenuhi ketentuan SNI dan dibersihan
dari karat, minyak, oli dan bahan lainnya.
3. Untuk rangkaian besi yang sudah dibuat atau besi yang akan dipasang pada
konstruksi bangunan bagian bawah terlebih dahulu dipasang pengganjal (beton
tahu). Sebelum dilakukan pengecoran, hal ini berlaku untuk konstruksi
bangunan yang tidak memakai lantai kerja.
4. Wiremes M6 sebagai tulangan pokok pada buis beton yang dipasang sebelum
pelaksanaan pengecoran buis beton
5. Pemasangan Wiremes M6 dipasang pada buis beton dan diikat menggunakan
kawat benrad,
6. Ukuran tinggi wairemesh M6 40 cm dengan tebal selimut beton 0,05 cm sesuai
dengan gambar kerja atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan.
7. pemasangan Wiremes M6 dibentuk dengan teliti dan diikat mengunakan kawat
bendrat sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja
atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
.NomorMata Satuan
Jenis Pekerjaan
Pembayaran Pengukuran
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
47
2.2.C.1 Pekerjaan Pemasangan Paving Block Natural t = 8 cm
Tukang batu
Kepala Tukang
Mandor
Pasir beton
Compactor plat area dengan Kapasitas 0,35 s/d 0,50
Peralatan :
m2
Alat Pelindung Diri Sepatu Keselamatan, Rompi, Sarung Tangan, Helm
:
(APD) Keselamatan
a. Bahan/Material
1. Paving block yang dipakai adalah paving jenis pabrikan (press mesin) dengan
kuat tekan 100 kg /cm 2 pada umur 28 hari dan sudah di test uji kelayakan
yang dibuktikan dengan sertifikat hasil uji / laporan hasil pengujian.
2. Paving block berbetuk cacing (unipave) dengan tebal 8 cm sesuai gambar
kerja atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
3. Bahan pasir yang dipakai adalah pasir beton kualitas baik.
b. Toleransi Dimensi
1. Perbedaan ukuran paving rata-rata tidak lebih dari 2 mm.
2. Kerataan setiap paving tidak lebih dari 0,3 mm.
3. Kemiringan permukaan untuk keperluan drainase dibuat rata-rata maksimal
2% kearah pembuangan.
c. Pelaksanaan
1. Pemasangan paving block dilaksanakan setelah mendapat persetujuan
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
2. Pemasangan paving block dilakukan pada permukaan tanggul timbunan
tanah sesuai dengan gambar kerja.
3. Sebelum paving block dipasang, terlebih dahulu digelar pasir diatas
permukaan tanah dengan ketebalan rata-rata 10 cm. Kemudian diratakan
dengan jidar kayu, sehingga mencapai kerataan yang seragam dan harus
mengikuti kemiringan sesuai gambar kerja atau sesuai petunjuk Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
4. Pemasangan paving harus dimulai dari satu titik/garis diatas lapisan pasir.
Penentuan kemiringan menggunakan benang, yang ditarik dan diarahkan
melintang sebagai pedoman garis A dan memanjang sebagai garis B,
kemudian dibuat pasangan kepala masing-masing diujung benang.
5. Pemasangan paving harus segera dilakukan setelah penggelaran pasir.
Hindari kontak langsung antar paving dengan membuat jarak celah/naat 2-3
mm untuk pengisian pasir halus.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
48
6. Pemasangan paving block harus maju dengan posisi pekerja diatas block
yang sudah dipasang.
7. Meratakan dan Pemadatan paving dilakukan menggunakan alat Compactor
plat area Kapasitas 0,35 s/d 0,50 m2 dan digetar.
8. Pemadatan dilakukan secara simultan bersamaan dengan pemasangan
paving block dengan jarak minimal 1 meter dibelakang akhir pasangan.
Penyedia Jasa tidak diperkenankan meninggalkan pasangan paving block
tanpa pemadatan, karena hal tersebut dapat mengakibatkan pergeseran garis
joint.
9. Bidang pasang paving harus rata, tidak bergelombang, padat, tidak
cacat/pecah/patah. Alur paving harus lurus dengan ukuran yang sama.
Permukaan paving harus bersih dari sisa semen dan kotoran lainnya.
Mandor
Peralatan : -
Pelaksanaan
1. Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan penanaman rumput lempengan,
yang dilakukan pada seluruh permukaan tanggul timbunan tanah yang tidak
dipasang paving block sesuai gambar kerja atau pada bagian lain yang disetujui
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
2. Rumput lempengan yang dipakai harus bersih, bebas dari tanaman lain yang tidak
diinginkan, harus berakar dan tebal lempengan ± 5 cm dengan ukuran lempengan
rumput minimal 10 cm x 10 cm.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
49
3. Jenis rumput yang ditanam adalah jenis rumput gajah atau jenis rumput lainnya
yang telah mendapat persetujuan / petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan.
4. Sebelum ditanami dengan rumput lempengan, permukaan lahan perlu dilapisi
dengan jenis tanah humus setebal 3 cm.
5. Rumput lempengan harus ditanam dengan pola tanam menyerupai papan catur
dan dipadatkan agar rumput menempel dengan baik. Setiap 1 meter persegi areal
penanaman rumput harus terdapat minimal 50 lempengan.
6. Rumput lempengan harus segera ditanam dan dilakukan perawatan serta
penyiraman agar rumput tumbuh dengan baik.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Canti dan Pantai Banding) Kabupaten
Lampung Selatan
50