Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PEMERIKSAAN
STRUKTUR
REBAR SCANER & HAMMER TEST

ALAMAT
JALAN SARI GADING PERUM GRIYA LOKA KAV 11, DESA DANGIN PURI KANGIN,
KEC. DENPASAR UTARA, KOTA DENPASAR, PROVINSI BALI
KATA PENGANTAR

Laporan ini merupakan laporan faktual mengenai penyelidikan mutu beton


dan invetaris besi tulangan yang berlokasi di Jalan Sari Sading Perum Griya Loka
Kav. 11, Desa Dangin Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar,
Provinsi Bali. Pekerjaan penyelidikan ini dilakukan menggunakan alat Hammer
Test dan Rebar Scaner. Selanjutnya dari hasil penyelidikan yang telah dilakukan,
dilanjutkan dengan analisis-analisis teknis (Engineering Analysis). Dari
penyelidikan lapangan, dan analisis-analisis teknis, akan dirangkum menjadi
Laporan Penyelidikan Laporan Hasil Penyelidikan ini akan digunakan untuk
mendukung keperluan dalam review desain struktur, kajian keandalan struktur dan
layak fungsi bangunan gedung.
Demikianlah kami sampaikan agar dapat diterima dengan baik, atas
perhatian dan kerjasamanya dalam pelaksanaan pekerjaan penyelidikan tanah ini,
kami ucapkan banyak terima kasih.

Denpasar, 24 Agustus 2023


Koordinator Proyek
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I BAR LOCATOR..........................................................................................1
1.1 Tujuan........................................................................................................1
1.2 Standar Uji.................................................................................................1
1.3 Dasar Teori................................................................................................1
1.4 Alat dan bahan...........................................................................................2
1.5 Langkah Kerja...........................................................................................2
1.6 Hasil Pelaksanaan......................................................................................3
1.7 Dokumentasi Kegiatan..............................................................................5
1.8 Kesimpulan................................................................................................6
1.9 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pelaksanaan Serta Batasan- Batasan
8
BAB II UJI HAMMER............................................................................................9
2.1 Tujuan........................................................................................................9
2.2 Standar Uji.................................................................................................9
2.3 Dasar Teori................................................................................................9
2.4 Alat dan Bahan........................................................................................11
2.5 Langkah Kerja.........................................................................................12
2.6 Hasil Pelaksanaan....................................................................................13
2.7 Dokumentasi Hasil Pengujian.................................................................16
2.8 Kesimpulan..............................................................................................17
2.9 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan....................................17
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Alat dan Bahan yang Digunakan............................................................2


Tabel 1. 2 Data Hasil Pemindaian Balok.................................................................3
Tabel 2. 1 Alat dan Bahan......................................................................................11
Tabel 2. 2 Hasil Pelaksanaa Uji Hammer pada Kolom..........................................13
Tabel 2. 3 Hasil Pelaksanaa Uji Hammer pada Balok...........................................14
Tabel 2. 4 Hasil Pelaksanaa Uji Hammer pada Pelat.............................................15
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 ZBL 800................................................................................................3


Gambar 1. 2 Proses Pemindaian..............................................................................5
Gambar 1. 3 Detail Tulangan Kolom........................................................................6
Gambar 1. 4 Detail Tulangan Balok..........................................................................7

Gambar 2. 1 Bagian Bagian Alat Hammer 9


Gambar 2. 2 Arah Sudut Penekanan pada Alat Tes Hammer................................10
Gambar 2. 3 Alur yang terjadi saat Pengujian.......................................................10
Gambar 2. 4 Proses Pengujian...............................................................................17
BAB I
BAR LOCATOR

1.1 Tujuan
 Mengetahui tebal selimut beton pada elemen beton.
 Mengetahui letak tulangan yang terpasang pada elemen beton.

1.2 Standar Uji


Standar pengujian pada uji bar locator menggunakan Profometer 5
+ Rebar locator adalah dengan mengacu pada BS 1181 – part 204 (British
Standard for testing concrete, recommendations for the use of
electromagnetic covermeter).

1.3 Dasar Teori


Evaluasi kekuatan dan kelayakan struktur bangunan atau biasa
disebut dengan assessment adalah sebuah metode yang biasa dilakukan
untuk mengetahui kemungkinan adanya perubahan kualitas struktur akibat
kebakaran, gempa, serta mengetahui indikasi apakah suatu gedung tersebut
sudah dikerjakan atau dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang
telah direncanakan. Dalam pengujian kekuatan dan kelayakan struktur
terdapat 2 jenis pengujian, yaitu pengujian non destruktif yang besifat
tidak merusak elemen struktur eksisting (NonDestructive Test, NDT) dan
pengujian destruktif yang bersifat merusak elemen struktur eksisting
(Destructive Test). Jenis – jenis NonDestructive Test (NDT) adalah
Ultrasonic Pulse Velocity, Half Cell Potential, Resistivity, Rebar Locator
(Covermeter), dll.
Pengujian covermeter atau rebar locator test adalah pengujian yang
bertujuan untuk mengetahui tebal selimut beton, serta mengetahui letak
tulangan yang terpasang pada elemen struktur yang ditinjau sehingga
dapat diketahui sketsa penulangan serta jarak antar tulangan yang

1
terpasang. Pengujian rebar locator adalah dengan menggunakan alat
Profometer 5 + Rebar locator.

1.4 Alat dan bahan


Tabel 1. 1 Alat dan Bahan yang Digunakan
NO ALAT DAN BAHAN GAMBAR

1. Rebar Locator ZBL 800

2. Penanda (Spidol)

1.5 Langkah Kerja


1. Menyiapkan alat yaitu Rebar Locator ZBL 800 dan melakukan
kalibrasi atau setting awal untuk menetukan tebal minimal selimut
beton dan diameter tulangan.
2. Membersihkan penampangan element beton yang akan dilakukan
pemindaian / scan dari benda – benda lain yang mengganggu selama
proses pengujian agar akurasi alat dalam membaca tulangan dan tebal
selimut tidak terganggu.
3. Melakukan pembacaan pada elemen beton dengan menggunakan ZBL
800, ketika profometer mendeteksi tulangan maka alat akan berbunyi.
Tebal selimut dari beton yang diuji dapat dibaca pada layer yang
terdapat pada ZBL 800.

2
Gambar 1. 1 ZBL 800
4. Menandai tulangan yang terbaca oleh alat dengan menggunakan
spidol. Lakukan pembacaan pada arah x dan arah y dari elemen beton
yang ditinjau beton yang ditinjau.
5. Ulangi pembacaan pada element beton beberapa kali dan sketsa ulang
tulangan – tulangan yang tidak terbaca pada pembacaan sebelumnya
serta catat jarak antar tulangan dan tebal selimutnya.

1.6 Hasil Pelaksanaan


Dari pengujian bar locator dengan menggunakan ZBL 800
didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 1. 2 Data Hasil Pemindaian Balok
Gambar Rebar Detector Tebal Selimut
No dx dy No x y
(mm) (mm) (mm) (mm)
1. 136 62 1 32 54
2. 152 115 2 24 35
3. 147 3 32 42
4. 146 4 37
5. 5 42
162
6. 6 27

RB1 7. 7 24
8. 8
9. 9
Rata-rata 148.60 31.14 43.67

3
Tabel 1. 3 Data Hasil Pemindaian Kolom
Gambar Rebar Detector Tebal Selimut
No dx dy No x y
(mm) (mm) (mm) (mm)
1. 73 146 1 51 36
2. 142 2 38 29
3. 135 3 32
4. 157 4 38
5. 146 5 28
6. 155 6 24
7. 7 31
KP 8. 8
9. 9
Rata-rata 73.00 146.83 44.50 31.14

Tabel 1. 4 Data Hasil Pemindaian Pelat


Gambar Rebar Detector Tebal Selimut
No dx dy No x y
(mm) (mm) (mm) (mm)
1. 153 152 1 32 41
2. 142 157 2 38 32
3. 146 162 3 36 38
4. 131 148 4 28 45
5. 167 5 22 32
6. 6 33
7. 7
S2 8. 8
9. 9
Rata-rata 147.80 154.75 31.50 37.60

4
1.7 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1. 2 Proses Pemindaian

5
1.8 Kesimpulan
Dari hasil pengujian bar locator dengan menggunakan ZBL 800 didapat
sketsa dan dimensi tulangan sebagai berikut:

Gambar 1. 3 Detail Tulangan Kolom

6
Gambar 1. 4 Detail Tulangan Balok

7
1.9 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pelaksanaan Serta Batasan-
Batasan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat praktikum adalah:
1. Sebelum melaksanakan bar locator, harus membaca as built drawing
terlebih dahulu, agar tahu apabila tidak terbaca, maka selimut beton
terlalu tebal.
2. Kemampuan alat yang digunakan tidak dapat membaca tulangan
rangkap.
3. Kemampuan alat juga tidak dapat membaca apabila jarak antar
tulangan terlalu dekat.

8
BAB II
UJI HAMMER

2.1 Tujuan
Pengujian hammer bertujuan untuk memeriksa kepadatan pada beton.

2.2 Standar Uji


Standart uji yang digunakan:
 ASTM C805-85 (Test for Rebound Number of Hardened Concrete)
 SNI 03-4430-1997 (Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan Alat
Palu Beton Tipe N dan NR)

2.3 Dasar Teori


Hammer test yaitu suatu alat pemeriksaan mutu beton tanpa
merusak beton. Metode pengujian ini dilakukan dengan memberikan
beban intact (tumbukan) pada permukaan beton dengan menggunakan
suatu massa yang diaktifkan dengan menggunakan energi yang besarnya
tertentu. Jarak pantulan yang timbul dari massa tersebut pada saat terjadi
tumbukan dengan permukaan beton benda uji dapat memberikan indikasi
kekerasan juga setelah dikalibrasi. Alat ini sangat berguna untuk
mengetahui keseragaman material beton pada struktur. Berikut ini adalah
bagian-bagian alat dari pengujian hammer:

9
Gambar 2. 1 Bagian Bagian Alat Hammer
Besarnya pantulan dari masa baja tersebut sangat dipengaruhi oleh
sudut penekanan terhadap permukaan beton yang diuji. Hal ini
dikarenakan energi pukulan yang terjadi akan tidak sama/berubah,
sehinggga pembacaan pantulan yang terjadi harus dikoreksi. Berikut ini
beberapa sudut penekanan yang terdapat pada alat tes hammer:

Gambar 2. 2 Arah Sudut Penekanan pada Alat Tes Hammer


Alur yang terjadi pada saat pengujian ini dilakukan adalah sebagai
berikut (ACI Committee Report):
1. Plunger atau batang besi pengontrol diposisikan secara tegak lurus
pada permukaan beton.
2. Ketika badan alat ditekan ke beton, pegas yang menghubungkan antara
hammer (sistem massa) dengan badan alat menjadi memanjang.
3. Dan ketika penekanan terjadi secara sempurna, latch (palang penahan)
terlepas, dan pegas tersebut menarik sistem massa menuju beton.
4. Sistem massa tersebut menumbuk bahu plunger dan kemudian
memantul.
5. Sistem massa yang memantul menggerakkan sebuah indikator geser,
yang mana indikator tersebut mencatat nilai rebound.

10
Gambar 2. 3 Alur yang terjadi saat Pengujian
Pada pengujian hammer, nilai rebound hanya dipengaruhi beton
yang berada di dekat plunger. Plunger yang diletakkan di atas partikel
agregat keras akan menghasilkan nilai rebound yang tinggi, sedangkan jika
plunger diletakkan di atas aggregat lunak dan mempunyai rongga udara
yang besar akan menghasilkan nilai rebound yang rendah. Dalam
mengatasi hal ini, maka disyaratkan mengambil 10 nilai rebound dengan
jarak 5 cm untuk tiap tembakan pada tiap tes area.
Kelebihan hammer test:
a) Pengukuran bisa dilakukan dengan cepat.
b) Praktis (mudah digunakan).
c) Tidak merusak.
Kekurangan hammer test:
a) Hasil pengujian dipengaruhi oleh kerataan permukaan, kelembaban
beton, sifat dan jenis agregat kasar, derajat karbonisasi dan umur
beton. Oleh karena itu perlu diingat bahwa beton yang akan diuji
haruslah dari jenis dan kondisi yang sama.
b) Hanya memberikan informasi mengenai karakteristik beton pada
permukaan.
2.4 Alat dan Bahan
Tabel 2. 1 Alat dan Bahan
NO ALAT DAN GAMBAR

11
BAHAN

1. NAER
Concrete Test
Hammer

2.5 Langkah Kerja


a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Kalibrasi alat hammer test terlebih dahulu.
c. Keluarkan torak (plunger) dengan cara menekankan torak
tersebut kepermukaan lantai beton.
d. Masukan alat lalu pukulkan torak (plunger) ke dalam alat
kalibrasi.
e. Catat besar pukulan atau rebound (r).
f. Lakukan langkah 3 dan 4 minimal 10 kali.
g. Setelah pemukulan selesai dan didapat nilai rebound dari
masing-masing.
h. pukulan, hitung nilai kalibrasinya.
i. Setelah alat dikalibrasi, tentukan/ pilih beberapa titik (N) pada
permukaan beton yang akan diuji, dengan jarak antar tembakan
satu dengan yang lain 2,5 cm.
j. Pada permukaan beton yang diuji dibuat suatu bidang uji titik
uji yang dapat memberikan minimal 10 kali pukulan (r).
k. Untuk setiap titik uji diperoleh minimal 10 angka rebound (r)
pada pembacaan skala dari setiap pukulan hammer test.
l. Dari angka-angka skala tersebut diambil nilai rata-rata (R)
Catatan: Bila salah satu pukulan menghasilkan nilai atau
skala yang berselisih 5 terhadap nilai rata-rata (R), maka

12
pukulan yang bersangkutan harus diulang pada titik
pukulan didekatnya atau dibuang/ tidak dipakai.
m. Semua nilai pembacaan harus diabaikan apabila terdapat dua
atau lebih nilai pembacaan yang berselisih lebih dari 5 satuan
terhadap nilai rata- ratanya.
n. Dari hasil rata-rata (R) kemudian dikalikan dengan angka
kalibrasi alat (AK), lalu dikonfersikan kepada kekuatan tekan,
(f’c) sesuai dengan grafik kalibrasi alat dan sudut pukulan.
o. Hitung kuat tekan beton rata-rata.
p. Hitung standard deviasinya.
q. Hitung kuat tekan beton karakteristik.
r. Hitung 80% x f’c.

2.6 Hasil Pelaksanaan


Data Hasil Pelaksanaan

13
Tabel 2. 2 Hasil Pelaksanaa Uji Hammer pada Kolom

14
Tabel 2. 3 Hasil Pelaksanaa Uji Hammer pada Balok

15
Tabel 2. 4 Hasil Pelaksanaa Uji Hammer pada Pelat

16
2.7 Dokumentasi Hasil Pengujian

Gambar 2. 4 Proses Pengujian

17
2.8 Kesimpulan
1. Dari hasil pengujian element beton beton bertulang didapat tegangan
pada kolom, balok dan plat masing – masing 23,69 MPa, 23,85 MPa
dan 22,21 MPa
2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, tapi sebagai indikator
untuk menilai mutu beton (SNI 03-4430-1997). Pada kenyataan
dilapangan, hammer test digunakan untuk menentukan apakah benda
uji memiliki mutu yang seragam atau presisi.

2.9 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan


Adapun hal-hal yang harus diperhatikan saat pengujian resistivity antara
lain adalah:
• Pada saat pengujian harus memperhatikan sudut pantulan berdasarkan
dengan fungsi elemen struktur, misalkan plat sudut pantulan harus 90
derajat.
• Mengambil data sebanyak-banyaknya bertujuan untuk validasi data
yang ada.

18

Anda mungkin juga menyukai