Balok melentur adalah suatu batang yang dikenakan oleh beban-beban yang
bekerja secara transversal terhadap sumbu pemanjangannya. Beban-beban ini
menciptakan aksi internal, atau resultan tegangan dalam bentuk tegangan normal,
tegangan geser dan momen lentur.
Beban samping (lateral loads) yang bekerja pada sebuah balok
menyebabkan balok melengkung atau melentur, sehingga dengan demikian
mendeformasikan sumbu balok menjadi suatu garis lengkung.
1
2. Lenturan Biasa (Ordinary Bending)
Lenturan dihasilkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada batang dan tidak
terdapat kopel. Balok dengan lenturan biasa mempunyai tegangan normal
dan tegangan geser.
balok dari regangan normal x . Tiap serat longitudinal dari sebuah balok hanya
dikenakan beban tarik dan tekan (yaitu, serat-serat dalam tegangan uniaksial).
Sehingga diagram tegangan-regangan bahan akan memberikan hubungan
sebanding antara ( x) dan ( x ). Jika bahannya elastis dengan suatu diagram
tegangan-regangan linier, maka dapat digunakan Hukum Hooke untuk tegangan
uniaksial E dan diperoleh :
x E x EKy
Jadi, tegangan normal yang bekerja pada penampang berubah secara linier
terhadap jarak y dari permukaan netral. Jenis distribusi tegangan ini digambarkan
pada Gambar 3.1, yaitu tegangan relatif (tekan) di bawah permukaan netral apabila
kopel Mo bekerja dalam arah yang ditunjukkan. Kopel ini menghasilkan suatu
kelengkungan positif K dalam balok, meskipun menyatakan suatu momen lentur
negatif M.
x
Mc M
maks atau
maks
I I c
I/c disebut modulus penampang yang umumnya dinotasikan dengan simbol
Z. Sehingga tegangan lentur maksimum digambarkan oleh persamaan:
M
maks
Z
Apabila sebuah balok dikenakan pelenturan tak merata, maka momen lentur
M dan gaya lintang V kedua-duanya bekerja pada penampang. Tegangan normal
(σx ) yang berhubungan dengan momen-momen lentur diperoleh dari rumus lentur.
Kasus sederhana dari sebuah balok berpenampang empat persegi panjang yang
lebarnya b dan tingginya h (Gambar 2), dapat dimisalkan bahwa tegangan geser τ
bekerja sejajar dengan gaya lintang V (yaitu, sejajar dengan bidang-bidang vertikal
penampang). Dimisalkan juga bahwa distribusi tegangan geser sama rata
sepanjang arah lebar balok. Kedua penjelasan ini akan memungkinkan untuk
menentukan secara lengkap distribusi tegangan geser yang bekerja pada
penampang.
Gambar 3.2. Tegangan-tegangan geser dalam sebuah balok
berpenampang segi empat persegi panjang
Tegangan geser pada semua fiber dengan jarak yo dari sumbu netral diberikan
dengan formula:
V
yda
c
Ib y0
Dimana, = tegangan geser V = gaya geser
b = lebar penampang balok I = momen-area kedua
yda = momen-area pertama
Contoh-Contoh Soal Dan Pembahasannya
1. Tentukan tegangan lentur maksimum yang terjadi pada balok di bawah ini.
Jawab:
I 1
1001503 2 1 451303 6
11.6 10 mm
4
5 10 10
12
3 3
M M
32.3MPa
I
C Z
1.551
12 5
Jawab:
R1 = w N dan R2 = 2w N
Vw 1
x 6wx w 1 wx2
2 12
w 121 wx 0
2
dimana x 12 3.46m
x2
M wx 21 wx 36
1
wx3
x6w
3
36
Mx3.46 3.46x w3.46 2.31wNm
1 3
150250 652103
3
2 6
95 10 mm
4
Ix
My 12 12
2.31w0.125
6
125 10 w 41kNm
95 10 10
6 12
I
Jawab:
y
yda
A
125256.25 2502512.5
y 12525 22550
40.3mm
x 3 3
I 1 25125 2 1 5025 16.810 mm
3 3 6 4
Ix I Ay 2
16.810 I xG 562540.3
6 2
6 4
7.7 10 mm
I
c1=40.3 mm c2=84.7 mm
I 510 10 40.3 7.7 10
3 3 6
26.2 MPa
Mc1
Tegangan tekan maksimum terjadi di sepanjang A-A
Mc2
I 510 10 84.7 7.7 10
3 3 6
55MPa
40
4. Tentukan tegangan geser maksimum dalam balok dan tentukan pula tegangan
geser pada titik 25 mm di bawah balok pada 1 m ke kanan dari reaksi sebelah
kiri.
Jawab:
5. Tentukan tegangan geser maksimum dalam balok dan tentukan pula tegangan
geser pada titik 25 mm di bawah permukaan balok yang berbatasan dengan
dinding penopang.
Jawab:
V
yda
c
Ib yo
50 10
5
3.38 8.45MPa
104 10
6
50
L 4bh
2
2
18.45 L 4.3m
3q 0.3
2
38 10
3
Diketahui: L = 3 mh = 300 mm
b = 200 mm q = 6 kN/m
Ditanya: a. maks
b. maks
c. (1 m)
Jawab:
a. Tegangan lentur maksimum
/16
b. Tegangan geser maksimum
3
3V 3 9 10 6
maks 0.22
5 10 Pa
2 2
bh 0.20.3
c. Tegangan pada jarak 1 m dari sumbu normal
V h
310 4 0.3
2 3 2
24.5 10
2 2
2I 4 y 72.9kPa
o 4 0.025
8. Suatu balok kantilever berpenampang bulat dengan diameter 100 mm menahan
beban seperti pada gambar. Tentukan tegangan lentur maksimumnya.
Jawab:
R1 15 9 24kN
M 156 94.5 130.5kNm
D
100 10
4 3
6 4
I 4.906 10 m
64
4
64
5
200 9.4mm
a. Tentukan besarnya defleksi maksimum
st
st 2 2hst
9.4
9.42 2259.4 33mm
10. Tentukan tegangan lentur maksimum dan tegangan geser maksimum pada
balok dengan pembebanan seperti pada gambar di bawah ini.
Jawab:
0 RA RB 52 10 15 35kN
FV
M B 0 5RA 524102151 0
5RA 75 RA 15kN
RB 20kN
0<x<2 V = 15 – 5x
M = 15x – 5/2 x2
2<x<3 V = 15 – 5(2) = 5 kN
M = 15x – 10(x – 1)
3<x<4 V = 15 – 5(2) – 10 = -5 kN
M = 15x – 10(x – 1) - 10(x – 3)
4<x<5 V = 15 – 5(2) – 10 -15= -20 kN
M = 15x – 10(x – 1) - 10(x – 3) - 15(x – 4)
Mmaks = 25 kNm
M y 25 103 103 50
a. mak maks 297.6MPa
s I 4.2
6
10
3 15 10
3
3V
b. 4.5MPa
maks
2 bh
2 50 100
Latihan Soal
1. Sebuah balok kayu dengan potongan penampang lebar 200 mm dan tinggi
300 mm mengalami momen lentur (M) 25 kNm. Hitunglah tegangan lentur
2. Gambar di bawah ini adalah potongan penampang balok yang terbuat dari
dua lembaran kayu (5 ×15 mm). Balok ini digunakan sebagai bentangan
sederhana dengan panjang (L= 2 m) dan mendukung beban (w = 100
kN/m) termasuk beratnya sendiri. Hitunglah momen inersia dan tegangan
3. Suatu balok terbuat terbuat dari batang kayu dengan penampang segi
empat. Panjang balok 3 m (dianggap sebagai panjang tekuk), dan
hubungan kedua ujung balok adalah hubungan jepit. Bila ukuran
penampang balok adalah 4 x 8 cm. Berapa beban kritis yang sanggup
didukung kolom agar tidak terjadi tekukan? Dengan beban kritis tersebut ,
berapa tegangan yang timbul pada balok? E kayu = 100 kN/cm 2 ?