Anda di halaman 1dari 7

Pekerjaan Persiapan

Soil Investigation (Penyelidikan Tanah) :

sondir atau CPT (cone penetration test)


bor log : SPT (N-value), sampling (disturbed & undisturbed), lapisan tanah (soil layers),
muka air tanah, dsb
pemeriksaan/pengujian laboratorium/laboratory testing :

- sifat fisik tanah/soil properties :


jenis tanah/soil classification
Attenberg Limits dan indeks plastisitas/plasticity index
berat satuan/specific gravity
gradasi/grain size distribution
kadar air, angka pori dan permeabilitas
- kekuatan geser :
unconfined compression (geser satu arah)
direct shear (geser langsung)
triaxial (geser triaksial : UU, CU atau CD)
- konsolidasi dan kembang susut (consolidation and swelling index)
- kepadatan/kemampatan (standar proctor atau modified proctor)
- CBR Laboratorium
- dsb sesuai kebutuhan desain yang diminta oleh Konsultan Desain

rekomendasi untuk perbaikan tanah dan jenis pondasi yang disarankan oleh Konsultan
Penyelidikan Tanah

Survey dan Pengukuran :

joint survey untuk batas lahan (perimeter area proyek)


peta situasi dan penetapan benchmark (BM) permanen sebagai acuan dasar selama
proyek berjalan
pengukuran dan pemetaan kontur eksisting serta peta situasi kondisi eksisting pada lahan
proyek
patok acuan (BM dan pinjaman) untuk levelling
patok acuan (BM dan pinjaman) koordinat perimeter lahan dan pinjaman BM untuk
penggambaran dan pemasangan patok batas bangunan, as bangunan, titik pondasi dan
infrastruktur

Pekerjaan Tanah :
Pengujian laboratorium untuk material yang didatangkan dari luar lokasi proyek (timbunan
tanah datang, limestone, crushed stone, base course, dsb) :
gradasi
kepadatan laboratorium
CBR laboratorium

Analisa dan evaluasi untuk pekerjaan cut & fill, galian dan timbunan :

analisa dan evaluasi untuk penentuan tipe, jumlah dan efektifitas kerja alat berat
(excavator, bulldozer, dump truck)
analisa dan evaluasi pengaturan jalur keluar masuk kendaraan angkut pekerjaan tanah

Pengujian lapangan untuk pelaksanaan pekerjaan lapis tanah dasar dan pondasi :

uji lintasan (untuk menentukan jumlah lintasan yang diperlukan untuk mencapai
kepadatan dan daya dukung yang disyaratkan, di samping dapat digunakan untuk
mengevaluasi nilai faktor pemampatan volume/isi dari material lepas/lose yang
didatangkan dengan hasil yang diinginkan)
CBR lapangan
kepadatan (sand cone)

Pengukuran/survey lapangan :

staking out untuk pelaksanaan galian atau timbunan


pemeriksaan hasil akhir pekerjaan (tebal lapisan pondasi, level, kemiringan, dsb)

Pekerjaan Pemancangan :
Data teknis alat pancang yang digunakan (Drop Hammer, Diesel Hammer, Hydraulic Hammer,
Steam Hammer, Jacking Hammer, dsb), sebaiknya diambil dari manual teknis alat yang
digunakan, diminta untuk disiapkan copy-nya oleh sub-kontraktor pekerjaan pemancangan :

berat hammer
effective blow energy
rekomendasi/rumus dari produsen alat untuk perhitungan kapasitas dukung hasil
pemancangan
sertifikasi alat berat dan operator termasuk welder
kelengkapan, asesoris, data-data dan sertifikasi untuk keperluan safety (APD termasuk
kelengkapan mesin las, dsb)

Data teknis material :


tiang pancang, harus menyertakan data Mill Sheet dan data pengujian kuat tekan beton
pada umur 28 hari
kawat las, cukup dilihat dan didokumentasikan data teknis kawat las dari kemasan atau
brosur material yang digunakan

Test Pile, dilakukan untuk menganalisa korelasi antara hasil dan rekomendasi Konsultan
Penyelidikan Tanah dengan kondisi di lokasi pelaksanaan pekerjaan, sebaiknya dilakukan
dengan melihat pembagian zoning yang dapat dimunculkan dari hasil sondir dan bor log

Pile Driving Record, selama pelaksanaan pemancangan dilakukan pencatatan data-data yang
mencantumkan :

nomor titik pancang


kombinasi tiang dan kode produksi tiang pancang yang digunakan
waktu dan durasi pelaksanaan pemancangan
jumlah sambungan yang digunakan
jumlah pukulan per interval kedalaman tertentu dan kumulatif jumlah pukulan palu
pancang (hammer)
kemiringan pemancangan
pergeseran titik pancang
pemeriksaan kemungkinan pile heaving
grafik final set
daya dukung dari rumus dinamis

Pengujian hasil pekerjaan :

Dynamic Test (mis : PDA Test)


Static Loading Test (mis : Kentledge, dsb) - optional, jika disyaratkan
Pile Integrity Test - optional jika belum dicover di pengujian PDA
Pengelasan (mis: ultrasound, dsb) - optional, jika disyaratkan

Pengukuran/survey hasil pekerjaan :

level pemotongan tiang/cut off level


pergeseran titik pancang aktual pada cut off level
as built drawing
Penyelidikan Tanah
By Admin On March 6, 2012 In Teknik Pondasi Tagged Teknik Pondasi Leave a comment

facebook
tweet
google+

Penyelidikan tanah dilapangan dibutuhkan untuk perancangan fondasi bangunan seperti :

Bangunan gedung
Dinding penahan tanah
Bendungan
Jalan
Dermaga
dll

Cara penyelidikan tanah dilakukan dengan :

Lubang uji (test pit)


Pengeboran
Insitu test (pengujian di lapangan)

Dari data yang diperoleh, sifat-sifat teknis tanah dipelajari kemudian dijadikan pertimbangan
dalam menganalisis penurunan dan kapasitas dukung.

Tujuan penyelidikan tanah adalah :

1. Menetukan sifat-sifat tanah yang terkait dengan perancangan struktur yang dibangun
diatasnya
2. Menentukan kapasitas dukung tanah menurut tipe fondasi yang dipilih
3. Menentukan tipe dan kedalaman fondasi
4. Untuk mengetahui posisi muka air tanah
5. Untuk memprediksi besarnya penurunan
6. Menentukan besarnya tekanan tanah terhadap dinding penahan tanah atau pangkal
jembatan
7. Menyelidiki keamanan suatu struktur bila penyelidikan dilakukan pada bangunan yang
telah ada sebelumnya
8. Pada proyek jalan raya dan irigasi, penyelidikan tanah berguna untuk menentukan letak-
letak ssaluran, gorong-gorong, penentuan lokasi dan macam bahan timbunan.

Cara penyelidikan tanah

Pengujian pemboran maupun tes pit memberikan informaasi kondisi tanah dasar fondasi.
Penyelidikan detail pengeboran diikuti dengan pengujian dilaboratoriun dan dilapangan.
Penyelidikan tanah untuk perancangan fondasi terdiri dari beberapa tahap, yaitu :

1. Pengeboran atau penggalian lubang uji


2. Pengambilan contoh tanah ( setiap jarak 0.75 3 m)
3. Pengujian contoh tanah dilapangan atau dilaboratorium
4. Analisis hasil uji tanah untuk perancangan kapasitas dukung

Pengambilan sampel pada lapisan batuan yaitu core (inti batu) menggunakan alat bore putar
(rotary drill).

Alat-alat
penyelidikan tanah
Alat-alat penyelidikan tanah

Laporan hasil pengeboran

Laporan hasil pengeboran harus dibuat jelas dan tepat. Hal-hal kecil yang berkaitan dengan
pelaksanaan perlu dicatat seperti pergantian alat dan tipenya, kedalaman lubang dan
metode penahan lubang bor. Hasil pengeboran dicatat dalam suatu boring log yang berisi :

1. Kedalaman lapis tanah


2. Evaluasi permukaan titik bor, lapisan tanah dan muka air tanah
3. Simbol dan jenis tanah secara grafis
4. Deskripsi tanah
5. Posisi dan kedalaman pegambilan contoh. Sebutkan disturb atau undistrub
6. Nama proyek, lokasi, tanggal, dan nama penanggung jawab pekerjaan pengeboran

Jenis penyelidikan dilapangan

Jenis-jenis penyelidikan tanah dilapangan :

1. Uji penetrasi standar atau SPT


2. Uji penetrasi kerucut statis (static cone penetration test) atau sondir
3. Uji beban pelat
4. Uji geser kipas
5. Uji pressuremeter
Pengujian dilaboratorium

Pengujian dilaboratorium dilakukan pada sampel tanah yang diperoleh dari hasil pemboran yang
digunakan untuk analisis kapasitas dukung dan penurunan. Pengujian yang sering digunakan
dalam perancangan fondasi adalah :

1. Pengujian dari pengamatan langsung


2. Kadar air
3. Analisis butiran
4. Batas attetberg
5. Triaxial,tekan bebas,geser langsung
6. Geser kipas
7. Konsolidasi
8. Permeabilitas
9. Analisa bahan kimia dll.

Laporan penyelidikan tanah untuk peracangan fondasi

Laporan penyelidikan tanah untuk perancangan fondasi dibuat dengan mempertimbangkan


seluruh data bor, lubang uji observasi lapangan dan pengujian dilapangan dan
dilaboratorium. Laporan penyelidikan tanah berisi :

1. Pendahuluan
2. Deskripsi lokasi proyek
3. Kondisi geologi lokasi proyek
4. Deskripsi lapisan tanah yang diperoleh dari hasil pengeboran
5. Hasil pengujian laboratorium
6. Pembahasan
7. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai