Anda di halaman 1dari 6

PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN

Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek konstruksi, pekerjaan pertama


yang harus dilakukan adalah pelaksanaan pekerjaan persiapan

Pekerjaan persiapan pada pekerjaan konstruksi bangunan yang berbeda-beda seperti


gedung bertingkat, infrastruktur, pelabuhan, irigasi, atau besar kecilnya pekerjaan atau
tingkat kesulitan pada pekerjaan, secara umum tidak banyak perbedaan.

Pekerjaan persiapan harus direncanakan sebelum masa pelaksanaan suatu proyek


konstruksi, bahkan pekerjaan ini harus telah disiapkan pada waktu tender proyek dan
dijadikan bagian dari penawaran tender proyek bersangkutan.

PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN


Urutan Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan
konstruksi antara lain :

1. perencanaan site plan


2. perhitungan kebutuhan sumber daya
3. pembuatan shop drawing
4. pengadaan material untuk pekerjanan persiapan
5. mobilisasi peralatan
6. pelaksanaan di lapangan

Perencanaan site plan pada prinsipnya adalah perencanaan tata letak atau lay out dari
fasilitas-fasilitas yang di perlukan selama pelaksanaan proyek.
Fasilitas-fasilitas proyek yang dimaksud antara lain :

1. kantor proyek (dikenal dengan istilah direksi keet)


2. gudang material dan peralatan
3. base camp staf proyek dan barak pekerja
4. los kerja besi dan kayu
5. pos jaga dan pagar kerja
6. jalan kerja
7. penempatan alat berat, tower crane dan lift barang
8. lokasi pembuatan komponen precast
Gambar diatas, foto siteplan waktu kondisi progress pekerjaan 90%, masih terdapat
mess / pekerja, kantor dan gudang material, pagar precast beton dan akses jalan
terbuat dari lantai beton.

Waktu membuat lay out untuk pekerjaan persiapan ini perlu diperhitungkan secara
cermat penempatan masing-masing fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk
pelaksanaan proyek.

Dengan memperhatikan kondisi lapangan yang ada dan disesuaikan dengan desain
layout proyek akan dikerjakan penempatan fasilitas dan sarana proyek nantinya akan
dapat berfungsi optimal sesuai perencanaan.

Namun demikian yang tetap harus diperhatikan bahwa seluruh fasilitas dan sarana
proyek yang dibangun untuk pekerjaan persiapan tersebut adalah bersifat sementara
dan nantinya akan dibongkar setelah pelaksanaan proyek selesai.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan lay out fasilitas dan sarana yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan persiapan proyek antara lain :

1. menempatkan semua fasilitas proyek di luar dari bagian denah proyek yang akan
dikerjakan sedemikian rupa agar tidak mengganggu pelaksanaan proyek.
2. menempatkan material bangunan seperti besi beton, kayu, panel beton dan
lainnya, harus dipisahkan sesuai dengan jenis dan ukurannya, sehingga memudahkan
penyimpanan dan pengambilannya.
3. menempatkan material-material harus terlindung dari cuaca, seperti semen
maupun material finishing lainnya dalam gudang tertutup
4. menempatkan alat-alat berat seperti tower crane pada posisi yang strategis gar
dapat menjangkau seluruh areal kerja yang diperlukan.
5. merencanakan jalur jalan kerja dan arus lalu lintasnya secara benar agar tidak
menimbulkan stagnasi lalu lintas, baik lalu lintas material maupun manuver alat-alat
berat.
6. menempatkan los kerja tidak jauh dari penumpukan material
7. menempatkan pos jaga yang tepat sehingga memudahkan mengawasi seluruh
kegiatan proyek
8. merencanakan pagar proyek yang rapi dan memperhitungkan estetika namun
tetap efisien
9. menempatkan barak kerja dan base camp staf proyek tidak jauh dari lokasi
proyek.

KANTOR PROYEK / DIREKSI KEET


Kantor proyek dibangun sebagai tempat bekerja bagi para staf dari kontraktor,
pengawas maupun pemilik proyek di lapangan yang dilengkapi dengan ruang-ruang
kerja staf, ruang rapat, ruang pimpinan, mushola dan toilet.
Besar kecilnya kantor proyek ini tergantung pada jenis proyek maupun jumlah staf yang
bekerja.

Seluruh fasilitas dan sarana yang dibangun untuk pekerjaan persiapan ini adalah
sementara. Oleh karena itu, desain kantor proyek / direksi keet tersebut dibuat tidak
permanen, namun tetap harus mengutamakan kenyamanan dan persyaratan sebagai
tempat kerja.

Karena sifatnya tidak permanen maka desain bangunan kantor ini sebisa mungkin
dibangun dengan biaya konstruksi yang semurah mungkin. Salah satu cara adalah
dengan membuat konstruksi bangunan kantor yang dapat digunakan berulang kali
(sistem rakitan).

Desain bangunan kantor proyek, konstruksinya dapat terbuat dari rangka baja atau
balok kayu, dindingnya menggunakan material triplek atau plywood.
Penutup atap terbuat dari bahan seng atau asbes, dan plafon menggunakan bahan
triplek.

Untuk lantai dasar, penutup lantai menggunakan bahan keramik, dan apabila kantor
proyek bangunan berlantai 2, penutup lantai atas menggunkan triplek tebal 20 mm.

GUDANG MATERIAL
Bangunan Gudang Material dan Peralatan, berfungsi untuk melindungi material dari
pengaruh cuaca seperti material semen dan insulasi atap, triplek, perlengkapan kerja,
material finishing yang memerlukan tempat penyimpanan.
Sebagai tempat penyimpanan material, bagunan gudang harus memenuhi persyaratan
antara lain kondisi ruangan harus tetap kering dan tidak lembab, karena kondisi
ruangan dalam bangunan gudang mempengaruhi kualitas bahan yang disimpan.

Gudang penyimpanan material dan gudang penyimpanan peralatan, dapat disatukan


atau dapat juga dipisahkan, hal ini ditentukan besar kecilnya proyek, dan luas lahan
gudang penyimpanan.

Gudang peralatan berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat-alat ringan seperti


vibartor untuk pemadatan beton, mesin genset, alat ukur, mesin potong keramik, mesin
bor, mesin las, tabung oksigen, tabung lpg, kabel listrik, kabel las, dan perlengkapan
lainnya.

BASE CAMP STAF PROYEK DAN BARAK PEKERJA


Untuk proyek-proyek yang berlokasi di luar kota, bisanya pelaksana proyek
menyediakan base camp sebagai tempat tinggal staf proyek dan barak pekerja untuk
tenaga kerja proyek.

Base camp dan barak pekerja dapat menggunakan bangunan dekat lokasi pekerjaan
dengan menyewanya, atau membangunnya dengan metoda rakit atau secara
konvensional.

Penempatan base camp staf proyek dibuat terpisah dengan barak pekerja, masing-
masing dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi dan dapur.

Untuk base camp terdapat fasilitas tambahan seperti televisi maupun fasilitas olah raga,
fasilitas ini disediakan untuk tujuan memberikan kesempatan refreshing bagi staf
karena jauh dari pusat kota.

Konstruksi bangunan base camp dan barak ini dapat menggunakan sistem rakitan,
kecuali untuk daerah basah, seperti kamar mandi dan toilet .

Untuk dapur dindingnya dibuat dengan pasangan bata (tembok)

LOS KERJA BESI DAN KAYU


Los kerja besi dan kayu dibangun untuk pekerjaan besi dan kayu, tempat pemotongan
maupun pembengkokan besi beton sesuai gambar, pembuatan bekisting dan pekerjaan
kayu lainnya.

Los kerja umumnya merupakan bangunan tanpa dinding, dengan penutup atap terbuat
dari seng atau terpal, agar pekerja dapat berkerja dengan nyaman.
POS JAGA

Bangunan pos jaga berupa bangunan yang tidak terlalu luas, tempat untuk bertugasnya
security proyek untuk mengawasi pihak-pihak yang boleh masuk kedalam lokasi proyek
dengan memeriksa kelengkapan safety, identitas, surat jalan dan sebagainya.

Bangunan pos jagar umumnya ditempatkan di lokasi berdekatan dengan pintu pagar
proyek, berupa bangunan dengan tutup atap seng dan lantainya terbuat dari beton atau
triplek.

Umumnya dinding bangunan pos jaga tidak penuh, terbuat dari triplek 2 sisi.
Bangunan pos jaga difungsikan menempatkan mesin absensi karyawan proyek.

PAGAR PROYEK
Pagar proyek terbuat dari bahan seng atau zincalum sheet dan di perkuat rangka dari
siku baja atau kayu kaso atau kayu gelam.

Pagar Proyek seperti yang disebutkan diatas dibuat dengan rapi dan memenuhi unsur
estetika, sekaligus dapat dijadikan papan promosi, bangunan yang akan dibangun.

JALAN KERJA
Akses jalan dari dan menuju proyek, harus dipersiapkan, dengan membuat jalan rata
tidak ada halangan seperti tumbuhan, bangunan dan sebagainya.

Jalan kerja dapat berupa tanah asli atau tanah asli diperkuat daya dukungnya dengan
perkerasan permanen atau perkerasan sifatnya temporary / sementara misalnya terbuat
dari batang pohon kelapa, anyaman bambu, menggunakan kayu gelam.

Kriteria jalan kerja yang diperlukan sebagai berikut :

1. level permukaan jalan kurang lebih rata


2. pondasi tanah mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul beban
kendaraan bermuatan.
3. Lebar jalan kerja minimum 4 m atau lebih lebar dari dimensi lebar kendaraan
paling besar melewati akses jalan, tentunya perlu memperhitungkan lebar jalan pada
posisi menikung.
4. Akses jalan bebas dari gangguan seperti tumbuhan, struktur bangunan dan
halangan lainnya.
5. Akses jalan perlu dilengkapi dengan penerangan yang cukup
6. Akses jalan mempunyai saranan infrastruktur saluran yang baik, sehingga dapat
menghindari genangan air.
Akses jalan merupakan salah satu fasilitas yang penting sehubungan dengan mobilisasi
material dan peralatan, dan hal ini sangat mempengaruhi perkembangan progress
pekerjaan.

Selama proses pembangunan, akses jalan harus dipelihara dengan baik, salah satu
caranya menyiapkan infrastruktur saluran agar terhidar dari genangan air, yang dapat
merusak pondasi badan jalan,

Perancanaan site plan merupakan bagian dari pelaksanaan pekerjaan persiapan


disamping ada 5 jenis pekerjaan lainnya, seperti yang diuraikan diatas.

Anda mungkin juga menyukai