5. Tahap yang kelima dalam membuat kaligrafi kuningan adalah nitiki sebelum
kita mulai nitiki kita tempelkan dahulu plat kuningan yang telah kita gores
tadi keatas media kayu (triplex) dengan menggunakan lem, setelah itu
mulailah proses membuat titik satu persatu sampai semua bagian kosong
terisi kecuali goresan yang telah kita buat.Setelah semua selesai tahap
selanjutnya yaitu finishing
Pekerjaan Kusen/Pintu/KUnci/Engsel/Kaca
b. Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar bekisting tepat berada pada titik
koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan. Sepatu kolom biasanya
menggunakan besi stek yang dibor pada lantai.
d. Memasang bekisting sloof seperti pada gambar di samping. Jangan lupa beton
decking atau tahu beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini
untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak berubah selama proses
pengecoran.
e. Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran sloof
yang digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing. Untuk mengunci sloof
tersebut harus menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri atau membeli
jadi. Jika ingin membuat sendiri menggunakan as drat ukuran 10 mm, besi ulir
10 mm dan plat besi tebal 3-5 mm. Jarak sloof sangat tergantung dari jarak
pasangan kolom. Apabila jarak kolom sekitar 3-4 m maka jumlah sabuk sloof 2
dengan jarak dibagi rata. Namun jika jarak kolom lebih dari 4 m maka
menyesuaikan dengan prinsip semakin ke bawah jarak sabuk semakin pendek
karena bebannya lebih besar di bawah.
g. Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton
sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata
harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
(f) Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang
beton deking sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai
selimut beton.
a. Pembekistingan balok
Tahap pembekistingan balok adalah sebagai berikut :
(1) Scaffolding dengan masing - masing jarak 100 cm disusun berjajar sesuai dengan
kebutuhan di lapangan, baik untuk bekisting balok maupun pelat.
(2) Memperhitungkan ketinggian scaffolding balok dengan mengatur base jack atau
U-head jack nya.
(3) Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross
brace dan diatas girder dipasang balok suri tiap jarak 50 cm (kayu 5/7)
dengan arah melintangnya, kemudian dipasang pasangan plywood sebagai alas
balok.
(4) Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan dikunci dengan siku yang
dipasang di atas suri-suri.
b. Pembekistingan pelat
Tahap pembekistingan pelat adalah sebagai berikut :
(1) Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk balok. Karena
posisi pelat lebih tinggi daripada balok maka Scaffolding untuk pelat lebih
tinggi daripada balok dan diperlukan main frame tambahan dengan
menggunakan Joint pin. Perhitungkan ketinggian scaffolding pelat dengan
mengatur base jack dan U-head jack nya
(2) Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross brace
dan diatas girder dipasang suri-suri dengan arah melintangnya.
(3) Kemudian dipasang plywood sebagai alas pelat. Pasang juga dinding untuk tepi
pada pelat dan dijepit menggunakan siku.. Plywood dipasang serapat mungkin,
sehingga tidak terdapat rongga yang dapat menyebabkan kebocoran pada
saat pengecoran
(4) Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar sebagai
pelumas agar beton tidak menempel pada bekisting, sehingga dapat
mempermudah dalam pekerjaan pembongkaran dan bekisting masih dalam
kondisi layak pakai untuk pekerjaan berikutnya.
c. Pengecekan
Setelah pemasangan bekisting balok dan pelat dianggap selesai selanjutnya
pengecekan tinggi level pada bekisting balok dan pelat dengan waterpass, jika
sudah selesai maka bekisting untuk balok dan pelat sudah siap.
d. Pembesian balok
Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut :
(1) Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian
diangkat menggunakan tower crane ke lokasi yang akan dipasang.
(2) Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting balok dan
ujung besi balok dimasukkan ke kolom.
(3) Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan samping balok lalu
diikat.
Untuk pembesian balok dilakukan 3 kali perubahan dalam metode pemasangannya.
Perubahan yang pertama yaitu semua besi tulangan dipabrikasi seluruh bagian
sampai balok jadi utuh, namun ada kendala pada saat pertemuan pembesian
kolom sehingga dilakukan perubahan yang kedua yaitu dengan pembesian
pabrikasi sebagian, tulangan memanjang dan sengkang dipisah namun ada
kendala pada saat pembersihannya dan perubahan yang terakhir semua bagian
pembesian dilakukan ditempat yang akan dicor tidak dipabrikasikan lagi dan
sampai kini metode ini yang paling baik untuk digunakan.
e. Pembesian pelat
Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian pelat,
antara lain :
(1) Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap. Besi
tulangan diangkat menggunakan tower crane dan dipasang diatas bekisting
pelat.
(2) Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu.
c) Pengecoran Balok
Setelah pekerjaan pembesian balok dan pelat selesai, maka dapat dilakukan
pengecoran. Pengecoran balok dan pelat dilakukan bersamaan. Nilai slump
pada pelat 122cm (10 cm s/d 14 cm) sedangkan pada balok 122cm (10 cm s/d
(a) Untuk pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, digunakan concrete pump
yang menyalurkan beton readymix dari truck mixer ke lokasi pengecoran,
dengan menggunakan pipa pengecoran yang di sambung-sambung.
(b) Alirkan beton readymix sampai ke lokasi pengecoran, lalu padatkan dengan
menggunakan vibrator.
(c) Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan petrataan permukaan coran dengan
menggunakan alat-alat manual.
(d) Setelah proses pengecoran selesai ampai batas pengecoran, maka dilakukan
finishing.
Bahan:
a. Bahan yang dipakai pada pekerjaan ini adalah papan kalsiboard T.4 mm.
b. Rangka Hollow
c. Bahan list plafond
Langkah Kerja:
a. Pelaksanaan langit-langit dapat dilaksanakan setelah dudukan untuk alat
penggantung/pengait rangka plafond telah selesai dikerjakan dan tertutup
dengan atap atau dak beton.
b. Pemasangan rangka plafond ditimbang rata air untuk mendapatkan
permukaan plafond yang rata air.
c. Konstruksi rangka plafond dalam satu ruang telah selesai dilaksanakan baru
penutup atau lembaran plafond dapat dipasangkan.
d. Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan maksimal 16 mm. dipinggir
bahan penutup pada setiap rangkaian rangka plafondnya.
e. Sambungan antara lembaran plafond yang terpasang serapat mungkin lalu
dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk yang sama dengan papan
penutup langit-langit .
f. Pemasangan list plafond di pasang pada setiap permukaan antara dinding
dan plafond dengan cara pemasangan menggunakan paku atau sekrup.
Pekerjaan Waterproofing
a. Pekerjaan Persiapan :
· Persiapan alat bantu kerja, antara lain : sikat kawat, pahat beton, kape
scrabe, kuas, roll, ember, air, dll.
Menutupi bagian yang berlubang dan membuat langsam pada bagian yang
tidak sama tinggi dan lokasi lantai disarankan di trowel agar rata.
Bersihkan dan cuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan debu
dengan sikat kawat dan air bersih.
Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan
dilapis kembali dengan waterproofing. Sepanjang pertemuan sudut antara
lantai dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.
2.1. Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan cat dinding.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : cat dinding emultion, plamir dinding,
sealer, alkali (anti jamur), ampelas, air , dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : steiger, roll, bak rool, kuas, kape, dll.
2. Pekerjaan pengecatan
Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut
menggunakan kuas.
Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab.
Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan cat.
Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas,
sikat kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci yang tidak
rata).
Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya pori-
pori/lubang-lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan
permukaan yang bersih/halus.
Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat
cat). Apabila setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan plamir
ulang dan diampelas.
Untuk dinding luar terlebih dahulu diberi lapisan alkali untuk anti jamur/lumut.
Kemudian dilakukan pengecatan finish untuk dinding minimal 2 (dua) lapis
dengan menggunakan cat dinding emultion.
Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.
B. PEKERJAAN LANTAI I
Pekerjaan pemasangan Batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan tebal ½ dan 1
batu pada seluruh detail yang disebutkan/ ditujukan pada gambar dan sesuai dengan
petunjuk Direksi/konsultan pengawas.
Batu bata pc atau batu cetak dipasang dengan loncatan ½ bata untuk tembok. Siar- siar
tebal 10 mm dan merata padat.
Tiap tahap pemasanan dinding tidak boleh dilaksakan lebih dari ketinggian 1 m.
Untuk dinding semen raam/rapat air dengan adukan campuran 1 PC : 4 Pasir, dipasang
pada dinding dari atas permukaan sloop atau balok beton sampai minimum 20 cm diatas
permukaan lantai setempat, dan sampai setinggi 200 cm diatas permukaan lantai
setempat untuk sekeliling dinding ruang-ruang basah (toilet, Km/Wc) serta pasangan
batu bata permukaan tanah.
Bagian pemasangan Batu bata yang berhubungan dengan setiap pekerjaan harus dibuat
steck besi beton 4 - 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik
pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam pasnagan bata sekurang-
kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan lain hal ditentukan oleh Direksi/konsultan
Pengawas
Pasangan dinding Batu bata tebal 2 BT harus menghasilkan dinding finish 14 cm setelah
diplester (lenkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanan pasangan harus cermat,
rapih dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata
Pasangan Batu bata raam bawah permukaan tanah/lantai harus diberapen dengan
adukan 1PC : 3Ps.
Pasangan dapat diterima /diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal dinding
seluas 9 m5 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/plester). Adapun toleransi terhadap as
dinding yang diijinkan minimal 1 cm (sebelum diaci/diplester).
Batu bata I bata merah yang digunakan ukuran nominal 5 x 12 x 22 cm, harus siku,
sama ukuran dan sama warnanya.
1.2. Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi untuk
star/awal pemasangan granite dan level permukaan lantai granite.
2.2. Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) area untuk
kesikuan ruang, level tinggi keramik dan star pemasangan dinding granite.
3.2. Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi untuk
star/awal pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.
4.2. Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) area untuk
kesikuan ruang, level tinggi keramik dan star pemasangan dinding keramik.
5.2. Pengukuran
Lingkup pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan barang peralatan dan semua pekerja yang berhubungan
dengan pekerjaan penyelesaian lantai sesuai dengan gambar kerja dan RKS.
Pemborong diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang akan dipasang,
khususnya untuk di seleksi kualitas, warna, tekstrur, bahan lantai untuk mendapat persetujuan
dari direksi lapangan.
Pemborong harus menyediakan jaminan tertulis dari produsen/sub kontraktor kepada pemilik
proyek untuk setiap masing - masing penggunaan bahan lantai dengan jangka waktu jaminan
minimal 5 (lima) tahun.
Step nosing berbahan keramik dipasang terakhir pada ujung siku anak tangga
keramik. Sementara itu, step nosing berbahan karet, vinil, atau alumunium
Caranya sederhana, hanya disekrup atau ditempel lem khusus di atas permukaan
penutup lantai dengan kuat. Sebab, apabila karetnya mengelupas atau sekrupnya
8. Pekerjaan Waterproofing
Pintu, Kusen dan Jendela merupakan komponen penting dalam sebuah bangunan. Pada
proyek-proyek besar biasanya mempunyai jumlah pintu yang banyak, sehingga
pelaksanan pekerjaan ini dilapangan memerlukan metode pelaksanaan yang tepat.
Adapun metode pelaksanaan pekerjaan pintu, kusen dan jendela, adalah sebagai
berikut :
1.1. Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen dan jendela
aluminium.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : alumunium kusen, alumunium frame, hardware,
sekrup, fisher, engsel, sealant, baut dynabolt, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda, bor, gergaji,
waterpass, meteran, unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, cutter, dll.
Pelaksanaan Pekerjaan Pintu, Kusen dan Jendela Alumunium
1.2. Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang
kusen aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
1.5. Proteksi
Proteksi plastik (blue sheet) pada bagian kusen alumunium dapat dilepas, apabila
lokasi pekerjaan sudah benar-benar bersih dari kotoran dan tidak ada lagi pekerjaan
yang dapat merusak aluminium tersebut.
b. Baut
Penyambungan dengan baut harus dilakukan dengan cara terbaik yang sesuai dengan
maksudnya, termasuk perlengkapan-perlengkapannya. Baut yang digunakan ASTM A
1.4. Perlindungan
Semua pekerjaan baja, mur, baut dan alat penghubung untuk pekerjaan stainless
steel, harus terlindung secara dicelup panas (hot dip coated) atau terdiri dari bahan
bebas karat yang disetujui Pengawas atau MK.
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan
dengan pekerjaan lain; jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor
tersebut harus mengganti tanpa biaya tambahan.
- Persiapan alat-alat untuk memasang seperti cutter/pisau, lem fox kuning, sket
plotingan huruf yang sudah di setting di komputer, spon, meteran dll.
- Mengukur media yang ingin ditempatkan untuk huruf timbul/lettering apakah sesuai
dengan sket plotingan dari komputer.
- Menentukan ketinggian dari huruf timbul/lettering yang ingin dipasang.
- Membolongkan sket plotingan untuk patokan dari huruf/lettering yang ingin di
pasang misal ujung huruf atas dan ujung huruf bawah atau tengah yang penting bisa
menjadi patokan setelah sket dicopot.
- Mengatur sket plotingan yang sudah di bolongi sesuai dengan keinginan lalu di tempel
dengan menggunakan plakban kertas setelah selesai diperhatikan apakah sudah pas
kalau belum diatu kembali sampai pas apa yang diinginkan.
- Setelah itu bolongan yang menjadi patokan untuk memasang huruf timbul/lettering
ditandai dengan pensil setelah selesai semua sket dilepas.
- Ambil masing-masing huruf tempelkan sesuai patokan yang telah ditandai tadi
kemudian tandai seluruh bidang huruf untuk patokan batasan pengeleman. apabila
semua sudah selesai baru masuk pada proses pengeleman.
- Karena pemasangan dimedia wallpaper atau gypsum biasa huruf timbul dibelakangnya
sudah dipasang spon , spon inilah yang diberi lem fox kuning tunggu sampai kering
begitu juga media batas yang telah disket sebelumnya diberi lem hingga kering
setelah kedua media kering baru huruf timbul/letering ditempelkan sesuai posisinya
dan sedikit ditekan untuk memastikan telah melekat dengan baik, begitu seterusnya
sampai semua huruf terpasang dengan baik.
- Proses finishing dengan memoles kembali huruf timbul yang sudah terpasang,
bersihkan menggunakan sanpoly dan kain bagian huruf timbul sehingga akan
membuat semakin kilap dan enak dipandang mata.
3.2. Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan (marking area) untuk area yang akan
dipasang alumunium composite panel.
C. PEKERJAAN LANTAI II
E. PEKERJAAN LANTAI IV
1.1. Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan penutup atap
Polycarbonat. Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : zinkcalume, genteng ringan, nok atap,
dynabolt, sekrup, dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schaffolding, waterpass, meteran,
selang air, bor listrik, cutting well, benang, dll.
Pengukuran
- Terlebih dahulu lakukan survey lapangan untuk area yang akan dipasang
penutup atap genteng ringan dan penentuan leveling ketinggian rangka atap
baja ringan.
- Kuda-kuda atap baja ringan mulai difabrikasi pada saat kolom lantai atas sudah
terpasang, dengan asumsi setelah ring balk selesai dicor, kuda-kuda baja
ringan sudah siap untuk dipasang. Pemotongan baja ringan dilakukan dengan
menggunakan mesin potong baja ringan.
- Setelah ring balok selesai dicor, diadakan pengukuran dan setting supaya lebih
akurat.
- Setelah semua ukuran diketahui, maka atap baja ringan mulai dapat dipasang
yang menumpu pada ring balk dengan perkuatan baut dynabolt. Perkuatan
antara rangka baja ringan dengan menggunakan sekrup (baut).
- Karena daya tariknya tinggi dan kekakuannya rendah, maka factor yang
sangat menentukan dalam pekerjaan kuda-kuda baja ringan adalah pengaku
(bracing).
- Sebelum reng baja ringan dipasang, pastikan dahulu bahwa posisi kemiringan
kuda-kuda baja ringan sudah sama dan kuat sehingga tidak akan ada lagi
perubahan.
Kuda-kuda baja ringan diberi tanda untuk pemasangan siku penahan reng. Setelah
seluruh kuda-kuda baja ringan diberi tanda, kemudian reng dipasang diatas kudakuda
baja ringan pada posisi plat siku dengan perkuatan menggunakan sekrup.
Setelah seluruh kuda-kuda baja ringan dan reng terpasang dengan benar
(setting) dilanjutkan dengan pemasangan penutup atap yaitu menggunakan genteng
ringan.
Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran
reng serta kuda-kuda diperiksa ulang, karena kalau kemiringan reng dan kuda-kuda
tidak sama mengakibatkan genangan air.
Pasang penutup atap pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan nok
atap.
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan
penutup atap).
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
A. Lingkup Pekerjaan
B. Persiapan Pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan sebelum pekerjaan
Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
- Pekerjaan bobokan dinding
- Pekerjaan pasangan pipa konduit
- Pekerjaan wireing
- Pekerjaan Instalasi komponen penerangan
- Pekerjaan Instalasi Panel
C. Metode Pelaksanaan
Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan instalasi elektrikal arus kuat.
- Kabel vertical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa
conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak mudah
berubah ketika dinding diplester.
- Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa
conduit nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
- Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan
acian dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus
rapih.
- Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya
agar tidak terjadi bongkar pasang.
1. Persiapan
2. Pengukuran
Terlebih dahulu dilakukan pengukuran (marking area) untuk titik penempatan dan elevasi
ketinggian alat sanitair.
1. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan system hydrant untuk perlindungan terhadap kebakaran dengan
sistem penyimpanan air (tandon/ reservoir)dengan menggunakan pompa fire
hydrant yang mampu menghasilkan tekanan 9 sampai dengan 10 bar keatas.
2. Persiapan Pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan sebelum pekerjaan
3. Uraian Pekerjaan
1. Melakukan pengukuran dan pemasangan patok arah pipa dan titik sprinker.
2. Melakukan pemotongan dan pemasangan pipa hydrant, dalam pekerjaan pengelasan pipa
hydrant akan disediakan alat pemadam Apat.
3. Membuat wadah penampung air untuk pemompaan pipa. Pasokan air dalam pipa-pipa yang
akan menyalurkan air ke beberapa springker dan panel hydrant akan bekerja secara
maksimal melalui system sensor detector.
4. Tahapan Pekerjaan
Pemasangan Pompa
Pengujian Tekanan
Diafragma tank
Horn/ buzzer
Hand pump
Foot valve
Flexible joint
Ceck valve
Gate valve
Header dia mm
Box hydrant
Peralatan
Alat las
Kunci pas
Testpen
Palu
6. Analisa K3
1. Personil
• Pelaksana
• Petugas K3L
• Tenaga Kerja
2. Aspek K3
Memasang Rambu Peringatan
• Rambu Perinagatan : “DAERAH WAJIB MENGUNAKAN ALAT PELINDUNG
DIRI”
Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
• Sarung Tangan
• Helm
• Sepatu Safety
b.) Peralatan
1. tang tumpul
2. bracket out door/blower
3. 2 buah kunci inggris
4. obeng + -
5. palu/martil
6. tatah
7. kunci pas 12-13
8. kunci L kecil
9. alat pliringan/alat pelebar ujung pipa AC
10. pemotong pipa AC
11. mata bor nomor 6 dan 10
12. mata bor bobok diameter 5 cm
13. bor listrik beton
14. meteran
15. waterpas pendek bermagnet
16. waterpas panjang
17. balpoin/pena
18. tangga lipat
itu adalah tempat pemasangan kabel dan posisi kabel sudah terpasang,yang perlu
di ingat saat pemasangan kabel adalah posisi kabel + dan kabel -.
AC yang ini merupakan jenis AC yang hanya memasang kabel untuk ke outdoor
saja.
karena kabel buat ke listriknya sudah terpasang dari pabrik.
yang satu ini adalah tempat pemasangan kabel yang belum terpasang kabel untuk
ke listriknya. simak baik-baik,karena bagi pemula akan sedikit bingung
dengan posisi ini.
berikut keterangannya:
N : tempat kabel menuju listrik negatif
1 : tempat kabel menuju listrik positif
N : tempat kabel negatif menuju out door
L : tempat kabel positif menuju out door
Setelah kabelnya terpasang lalu indoornya dibalik lagi lalu kita arahkan pipa
indoor,pipa pembuangan mengarah ke atas dan kabel menuju out door. dari pangkal
diblebed dengan duck tape sepanjang kira-kira satu jengkal saja.fungsinya supaya
bisa masuk pada lubang dinding yang sudah di bobok nanti.
ini contoh gambarnya:
Langkah ke 4 :
berikutnya pasang bracket indoor.
caranya bracket ditempelkan pada dinding dan di luruskan menggunakan waterpas
yang kecil bermagnet supaya tidak jatuh. setelah lurus lalu kasih tanda
menggunakan balpoin/pena pada lubang bracket di setiap sudut bracket dan di
tengahnya juga,berarti ada 5 tanda .
sementara kita lepas bracketnya dan tanda tadi di bor dengan kedalaman 3.5 cm
menggunakan mata bor nomor 6.
setelah di bor lalu masukan viser ke lubang bor-boran dan terapkan bracket pada
lubang bor tadi. pasang baut sekrup supaya bracket menempel dengan kuat.
Langkah ke 5.
Ambil indoor dan terapkan pada bracket yang tadi telah di pasang. caranya
letakkan posisi tangga pas di bawah bracket,lalu ambil indoornya pasangkan pada
bracket. adapun cara mudahnya yaitu kabel untuk ke out door di masukan pada
lubang terlebih dahulu. setelah masuk tinggal pipanya dimasukan sampai
benarbenar terpasang dengan rapat.
ini hasilnya:
tujuan pliring yaitu melebarkan ujung pipa supaya bisa diterapkan pada sambungan.
ditahap ini harus sangat berhati-hati karena apabila pliringan tidak center atau
terlalu lebar maka ujungnya akan pecah.
setelah itu bracket kita terapkan di lubang bagian atas pada tanda tadi dan lubang
bagian bawah tandai juga dengan balpoin/p ena lalu yang satunya lagi demikian.
berarti ada 4 tanda untuk pemasangan bracket.
tanda itu lalu di bor memakai mata bor nomor 10. setelah di bor empatnya kira"
sedalam panjang dinabol,supaya dinabol bisa masuk.
setelah dinabol di masukan pada bor-boran tadi lalu kencangkan sampai
benarbenar terpasang dengan kuat.
Langkah ke 8.
Cara memasang pipa AC. ambil pipa yang tadi sudah dipliring,terapkan ujung
pipanya pada sambungan pipa indoor lalu kencangkan nepelnya menggunakan kunci
inggris,pakai kunci tersebut dua-duanya karena yang satu untuk menahan dan
satunya untuk mengencangkan. perlu di ingat saat nepel dikencangkan jangan
sampai terlalu kencang atau tidak kencang bisa mengakibatkan kebocoran freon.
apabila sudah terpasang lalu arahkan ujung pipa ke sebelah kanan bracket caranya
apabila pipa terlalu panjang maka pipa dibentuk melingkar. bagian ini harus sangat
hati-hati karena pipa tidak bisa menekuk dengan tajam karena apabila pipa sampai
terlalu menekuk dapat mengakibatkan freon tidak bisa mengalir di dalam pipa,alias
mampet. solusinya pipa harus diganti lagi dan kembali ke tahap pliring.
setelah itu tempelkan kabel lalu dililit menggunakan blebed sampai ujung pipa dan
hasilnya akan seperti ini :
Langkah ke 10
memasang kabel listrik. caranya apabila sudah terpasang stop kontak maka tinggal
pasang jek saja. pada saat memasang kabel jek,warna kabelnya bebas kecuali warna
kuning tetap diposisi ground. setelah terpasang lalu tancapkan ke stop kontak
dengan membaca doa supaya AC langsung menyala dan bekerja dengan lancar.
apabila terdengan suara "bip" maka AC sudah menyala. tinggal kabel listrik di klem
supaya lebih rapi.
program remot terlebih dahulu yaitu tombol mode di posisi cool,suhu di posisi
paling rendah,fan di posisi cepat.tunggu sekitar 5 detik,apabila out door sudah
bekerja dan udara diruangan pasti akan dingin. maka pemasangan AC berhasil.
Point-Point Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemasangan Pipa Gas dan Peralatan
Gas Medis Antara Lain:
Sistem pemipaan harus dirancang dan ukuran pipa ditentukan untuk menyalurkan
laju aliran yang dibutuhkan pada tekanan penggunaan.
Pipa utama dan pipa cabang dalam sistem gas medik tidak boleh kurang dari DN15 (NPS½)
(⅝ in.O.D.).
Pipa utama dan pipa cabang dalam sistem vakum bedah-medik tidak boleh kurang
dariDN120 (NPS ¾) (⅞in.O.D.).
Pipa ujung ke masing-masing stasiun (pos) inlet dan outlet tidak boleh kurang dari DN
15(NPS ½ ) (⅝in.O.D.).
Pipa keluar yang menuju panel alarm,dan pipa sambungan ke indikator tekanan
dan peralatan alarm boleh berukuran DN 8 ( NPS ¼ ) (⅜in.O.D.).
2. Proteksi Pipa Pemipaan Harus Diproteksi Dari Kemungkinan Pembekuan, Karat, dan
Kerusakan Fisik.
1 Pipa yang terekspos di koridor dan di tempat lain yang dapat terkena kerusakan fisik
akibat pergerakan kereta pasien, tandu, peralatan portabel, atau kereta barang, harus
diberi pelindung.
2 Pipa bawah tanah dalam bangunan atau tertanam dalam lantai beton atau dinding
harus dipasang dalam saluran konduit yang menerus.
6. Titik Pencabangan.
Pencabangan Aliran Dari Pipa Horisontal Diambil Dari Atas Garis Sumbu Pipa
Utama Atau Pipa Cabang dan Naik Ke Atas Dengan Sudut 45º Dari Arah
Vertikal.
1 Instalasi sistem gas medik dan vakum harus dilakukan oleh teknisi yang cakap,
kompeten,dan berpengalaman dalam membangun instalasi semacam itu.
PENUTUP
Demikian secara singkat metode pelaksanaan yang akan kami laksanakan pada saat
di lapangan apabila kami ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan dan uraian langkah-langkah
kerja secara detail akan kami konsultasikan dengan direksi lapangan maupun dengan pihak
proyek.
TRI RAHARJO
Direktur Utama