Anda di halaman 1dari 100

METODE PELAKSANAAN

POS JAGA
Metode Pekerjaan Tanah

METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan Galian Tanah
Syarat-Syarat Pelaksanaan

a. Kedalaman galian pondasi dan galian-galian lainnya harus sesuai dengan peil-peil yang
tercantum dalam gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu, jaringan jalan/aspal,
akar dan pohon-pohon yang terdapat dibagian galian yang akan dilaksanakan harus dibongkar dan
dibuang.

b. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain yang masih
digunakan, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus secepatnya memberitahukan kepada Direksi /
MK, atau kepada Penguasa/intansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk
seperlunya. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas segala kerusakan-kerusakan sebagai
akibat dari pekerjaan galian tersebut.
Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk
menjamin bahwa setiap pekerjaan yang berlangsung tersebut tidak terganggu.

c. Pengurugan/Pengisian kembali bekas galian harus dilakukan selapis demi selapis, dan ditumbuk
sampai padat sesuai dengan yang disyaratkan pada pasal mengenai Pekerjaan Urugan &
Pemadatan“. Pekerjaan Pengisian/Pengurugan kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan
pemeriksaaan dan mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan PENGAWAS.
Pekerjaan Galian Tanah
d. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar- akar
tanaman atau bagian-bagian gembur, maka harus digali keluar sedang lubang-lubang diisi kembali
dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpas.
Pemadatan dilakukan secara berlapis-lapis dengan tebal setiap lapisan 20 cm lepas, dengan cara
pemadatan dan pengujian sesuai dengan spesifikasi pemadatan.

e. Apabila terdapat air didasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada waktu pekerjaan
struktur harus disediakan pompa air dengan kapasitas yang memadai atau pompa lumpur yang
diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari tergenangnya air lumpur pada dasar
galian.

f. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu harus
segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk
Direksi / Konsultan PENGAWAS.

g. Jika terdapat kedalaman yang berbeda dari galian yang berdekatan, maka galian harus dilakukan
terlebih dahulu pada bagian yang lebih dalam dan seterusnya
Pekerjaan Urugan Tanah
a. Bahan yang digunakan menggunakan material bekas galian atau tanah urug yang didatangkan.
Tanah urug yang didatangkan harus disetujui oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS.

b. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal max tiap-tiap lapisan 20 cm
tanah lepas dan dipadatkan sampai mencapai Kepadatan Maksimum pada Kadar Air Optimum,
dan mencapai peil permukaan tanah yang direncanakan.

c. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan sebagainya.

d. Jika tidak ada persetujuan tertulis sebelumnya dari Direksi / Konsultan PENGAWAS maka
pemadatan pada material urug tidak boleh dengan dibasahi air. Pemadatan urugan dilakukan
dengan memakai alat pemadat/Compactor. Pemilihan jenis dan kapasitas Compactor harus
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan PENGAWAS.

e. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan adalah ± 10 mm
terhadap kerataan yang ditentukan.
Pekerjaan Urugan Tanah
f. Untuk pemadatan, apabila diperlukan setiap lapis tanah tebal 20 cm yang sudah dipadatkan harus
ditest juga dilapangan, dengan hasil kepadatannya harus memenuhi ketentuan- ketentuan sebagai
berikut :
▪ Untuk lapisan yang dalamnya sampai 30 cm dari permukaan rencana, kepadatannya 95 % dari
Standard Proctor.
▪ Untuk lapisan yang dalamnya lebih dari 30 cm dari permukaan rencana, kepadatannya 90 %
dari Standard Proctor.

g. Hasil test dilapangan harus tertulis dan disetujui oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS. Semua hasil-
hasil pekerjaan harus diperiksa kembali terhadap patok-patok referensi untuk mengetahui sampai
dimana kedudukan permukaan tanah tersebut.

h. Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah hasil test memenuhi syarat dan mendapat
persetujan tertulis dari Direksi / Konsultan PENGAWAS.

i. Setelah pemadatan selesai, sisa urugan tanah harus dipindahkan ketempat tertentu yang disetujui
secara tertulis oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
Metode Pekerjaan Tanah

METODE PELAKSANAAN
A. PERSIAPAN
1. Galian tanah untuk pondasi dan galian- galian lainnya harus
dilakukan menurut ukuran dalam lebar dan sesuai dengan peil-peil
yang tercantum di dalam gambar. Semua puing-puing dan akar
pohon-pohon yang terdapat dibagian pondasi yang akan
dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang.
2. Marking/bowplank lokasi yang akan dikerjakan sesuai dengan
gambar kerja yang telah ditentukan.
3. Pastikan material dan alat bantu telah tersedia dilokasi serta dekat
dengan pekerjaan.
B. PROSES PEKERJAAN
1. Bentuk fondasi yang biasa digunakan adalah tinggi fondasi 55 cm
lebar atas 30 cm lebar bawah 30 cm , bahan yang digunakan
adalah batu kali yang di belah dengan campuran 1 semen : 4
Pasir .
2. Batu kali perlu di pecah, agar ikatan antara batu kali dan
campuran (semen pasir) merekat dengan kuat/sempurna.
3. Bahan batu kali adalah sejenis batu yang keras, berat dan
berwama kehitam-hitaman dan mempunyai bidang belah lebih dari
3 muka.
4. Tidak ringan dan tidak berporous.
5. Bahan asal adalah batu besar yang kemudian dibelah/dipecah-
pecah menjadi ukuran normal menurut tata cara pekerjaan yang
bersangkutan.
6. Memenuhi Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI-3-
1970).
7. Untuk pondasi setempat digunakan adukan 1 pc: 4 ps, sesuai
dengan PUBB (NI. 3-1956).
8. Pemasangan sesuai dengan ukurari-ukuran didalam gambar atau
atas petunjuk pengawas. Batu harus dipasang saling mengisi
masing-masing dengan adukan selapis sehingga. tidak ada
rongga diantara batu-batu tersebut dan mencapai masa yang kuat
dan integral. Adukan-adukan untuk pemasangan lainnya harus
mendapat petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas.
Sebelum pemasangan harus dipasang lapisan pasir pasang
setebal 10 cm.
C. ILUSTRASI PEKERJAAN PONDASI
Metode Pekerjaan Beton

METODE PELAKSANAAN
METODE PEKERJAAN STRUKTUR

Metode beton
A. PERSIAPAN
1. Adukan Beton direncanakan sedemikian rupa sehingga beton yang
dihasilkan dapat dengan mudah dikerjakan dengan biaya yang serendah
mungkin tentu saja.
Beton harus mempunyai workabilitas yang tinggi, memiliki sifat kohesi yang
tinggi saat dalam kondisi plastis (belum mengeras), sehingga beton yang
dihasilkan cukup kuat dan tahan lama.
Adukan (campuran) beton harus mempertimbangkan lingkungan di mana
beton tersebut akan berdiri, misalnya di lingkungan tepi laut, atau beban-
beban yang berat, atau kondisi cuaca yang ekstrim.
2. PROPORSIONAL
Reminder: Beton adalah campuran antara semen, agregat kasar dan
halus, air, dan zat aditif.
Komposisi yang berbeda-beda di antara bahan baku beton mempengaruhi
sifat beton yang dihasilkan pada akhirnya. Pembagian ini biasanya diukur
dalam satuan berat. Pengukuran berdasarkan volume juga sebenarnya
bisa, dan lebih banyak dilakukan pada konstruksi skala kecil, misalnya
rumah tinggal.
3. SEMEN
Jika kadar semen dinaikkan, maka kekuatan dan durabilitas beton juga
akan meningkat. Semen (bersama dengan air) akan membentuk pasta
yang akan mengikat agregat mulai dari yang paling besar (kasar) sampai
yang paling halus.
4. AIR
Sebaliknya, penambahan air justru akan mengurangi kekuatan beton. Air
cukup digunakan untuk melarutkan semen. Air juga yang membuat adukan
menjadi kohesif, dan mudah dikerjakan (workable).
B. PROSES PEKERJAAN
1. RASIO AIR-SEMEN
Biasa disebut dengan w/c ratio alias water to cement ratio. Jika w/c ratio
semakin besar, kekuatan dan daya tahan beton menjadi berkurang. Pada
lingkungan tertentu, rasio air-semen ini dibatasi maksimal 0.40-0.50
tergantung sifat korosif atau kadar sulfat yang ada di lingkungan tersebut.
2. AGREGAT
Jika agregat halus terlalu banyak, maka adukannya akan terlihat “sticky“,
encer, “lunak”, seperti tidak punya kekuatan. Dan setelah pemadatan,
bagian atas adukan akan cenderung “kosong” alias tidak ada agregat.
Sebaliknya, jika agregat kasar terlalu banyak, adukannya akan terlihat
kasar, berbatu, kelihatan getas (rapuh). Agregat ini akan muncul di
permukaan setelah dipadatkan.
3. PENCAMPURAN
Beton harus dicampur dan diaduk dengan baik sehingga sement, air,
agregat, dan zat tambahan bisa tersebar merata di dalam adukan.
Beton biasanya dicampur dengan menggunakan mesin. Ada yang
dicampur di lapangan (site) ada juga yang sudah dicampur sebelum
dibawa ke lapangan, atau istilahnya ready-mix.
Untuk beton ready-mix, takarannya sudah diukur di batch plant, kemudian
dicampur dan dimasukkan ke dalam truk. Selama perjalanan drum beton
tersebut terus diputar agar beton tidak mengalami setting di dalam drum.
Kan aneh kalau misalnya kena macet trus betonnya sudah mengeras di
dalam drum. Kadang, di dalam perjalanan, bisa jadi karena lama di jalan,
cuaca panas, atau kelamaan diputar, temperatur di dalam drum
meningkat sehingga air menguap. Kondisi ini kadang “diakali” dengan
memasukkan bongkahan es balok yang besar ke dalam drum, sehingga
kadar air bisa tetap dipertahankan.
B. PROSES PEKERJAAN
Sementara beton yang dicampur dilapangan biasanya menggunakan
mesin yang dinamakan MOLEN. Sewaktu mencampur di lapangan,
agregat terlebih dahulu dimasukkan ke dalam tong (molen), kemudian
diikuti oleh pasir dan terakhir semen. Semuanya dalam takaran tertentu
sesuai dengan mutu beton yang diinginkan.
Ukuran takaran biasanya dinyatakan dalam satuan berat, sementara
sekop tidak bisa mengukur berat. Jangan sampai rasio adukan 1:2:3
diartikan sebagai 1 sekop semen, 2 sekop pasir dan 3 sekop kerikil
(agregat). Tentu saja hasil (mutu) yang diperoleh akan berbeda.
Ketika semua bahan (kecuali air) sudah masuk, moleh diputar sehingga
semua bahan tercampur sambil dilakukan penambahan air sedikit demi
sedikit.
Molen punya kapasitas (volume). Mencampur terlalu penuh juga tidak
efektif karena proses pencampurannya akan memakan waktu yang lebih
lama. Sebaiknya molen diisi secukupnya dulu, kemudian jika sudah jadi,
seluruh isi molen dituang ke wadah sementara sebelum diangkut atau
dicor ke bekisting. Sewaktu adukan beton diangkut (dicor), molen bisa
bekerja lagi untuk membuat adukan berikutnya. Begitu adukan pertama
sudah dituang semua, molen pun sudah selesai membuat adukan kedua,
jadi tidak ada delay ketika molen bekerja.
Nah, untuk skala yang sangat kecil, beton boleh dicampur dengan
menggunakan sekop. Harus dilakukan di tempat yang datar dan bersih
(maksudnya bebas dari ranting, daun, sampah, dan material pengganggu
lainnya). Kerikil, pasir, dan semen diaduk/dicampur dulu, kemudian dibuat
seperti gundukan, dan di puncaknya digali dibuat seperti danau untuk
menampung air. Jika adukan dicampur di wadah yang sisi-sisinya
tertutup sehingga air bisa dibendung.
C. ILUSTRASI
Tabel komposisi berat semen, pasir, dan kerikil, serta volume air yang dibutuhkan untuk membuat 1 m3 beton
dengan mutu tertentu.
Mutu Beton Semen (kg) Pasir (kg) Kerikil (kg) Air (liter) w/c ratio
7.4 MPa (K 100) 247 869 999 215 0.87
9.8 MPa (K 125) 276 828 1012 215 0.78
12.2 MPa (K 150) 299 799 1017 215 0.72
14.5 MPa (K 175) 326 760 1029 215 0.66
16.9 MPa (K 200) 352 731 1031 215 0.61
19.3 MPa (K 225) 371 698 1047 215 0.58
21.7 MPa (K 250) 384 692 1039 215 0.56
24.0 MPa (K 275) 406 684 1026 215 0.53
26.4 MPa (K 300) 413 681 1021 215 0.52
28.8 MPa (K 325) 439 670 1006 215 0.49
31.2 MPa (K 350) 448 667 1000 215 0.48

Referensi tabel :
SNI DT – 91- 0008 – 2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton, oleh Dept Pekerjaan Umum
METODE PEKERJAAN STRUKTUR

SLOOF
3
B
7975

800 4500 1000 675 1000


- 0.100 ± 0.000 (F.F.L)
- 0.250
800 - 0.100

+ 0.800
- 0.250
2000

800 2000 2000 800


GUARD
5600

+ 0.900
GUEST ROOM ROOM
5600

4 ± 0.000 ± 0.000 2
2000

A TOILET
- 0.050
A SECTION B-B
SCALE 1: 100
- 0.100
800

800 1500 3000 1675 1000

B 1

PLAN OF GUARD HOUSE


SCALE 1: 100
a. Lingkup Pekerjaan
Melakukan Pengalian, Perakitan besi, Pengurukan Pasir, Pembuatan
Lantai Kerja (LC), Pemasangan Bekisting dan Pengecoran Beton.

b. Persiapan Pekerjaan

1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,


personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan

2. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal


dilakukannya pelaksanaan pekerjaan

3. Ruang Lingkup Pekerjaan adalah :


- Pekerjaan pabrikasi Besi
- Pekerjaan Urug Pasir
- Pekerjaan Hampar Lantai Kerja
- Pekerjaan bekesting
- Pekerjaan Instalasi besi Tulangan
- Cor Beton 1:2:3
Pekerjaan Sloof
Untuk pekerjaan sloof di mulai dengan melakukan
pengukuran elevasi sloof dari permukaan tanah
sesuai softdrawing dan dilakukan penarikan benang
sebagai pedoman lurus dan sikunya bagunan dan
juga elevasi permukaan lantai. Kemudian
dilanjutkan dengan memasang besi tulangan sloof
yang menghubungakan atara pondasi yang satu
dengan yang lain, besi tersebut di ikat dengan besi
tulangan yang dari pondasi dan selanjutnya di
pasang bekistingya. Untuk melanjutkan
pengecoranya di minta persetujuan konsultan
pengawas dan apabila sudah di setujui maka di
lanjutkan pekerjaan pengecoranya untuk semua
sloof dan untuk pembongkaran bekesting di
tunggu umur beton dan sekalian mengembalikan
tanah bekas galian pondasi.
1. Pekerjaan ini mempergunakan peralatan:
j. mesin molen,
k. bar bander,
l. bar karter,
m. gerobak dorong,
n. meteran,
o. martil,
p. gergaji kayu,
q. sendok semen,
r. vibrato
material yang di gunakan :
k. Semen,
l. Pasir Cor,
m. Kerikil,
n. Air,
o. papan bekesting,
p. balok kayu 5/7,
q. multiplek 9 mm
r. besi tulangan,
s. kawat ikat,
t. paku..
ILUSTRASI PEKERJAAN SLOOF
METODE PEKERJAAN STRUKTUR

COLUM 15 X 15
METODE PEKERJAAN STRUKTUR

RING BEAM 150 X 150


MM
Metode Pekerjaan DINDING

METODE PELAKSANAAN
METODE PEKERJAAN DINDING
BATA
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PASANGAN KOLOM & BATA

BATA
METODE PEKERJAAN ARSITEKTUR

PLESTERAN
Pekerjaan Plesteran Dengan Semen Instan

1. Penggunaan :
▪ Untuk plesteran permukaan dinding dalam dan dinding luar
▪ Permukaan beton yang terlebih dahulu dilapisi MU-L500
(Perekat Mortar & Beton berbahan Akrilik) atau MU-L501
(Perekat Mortar & Beton berbahan PVAc).

2. Manfaat :
▪ Pengeringan yang terkendali untuk mencapai kekerasan tertentu.
▪ Cocok untuk beton ringan.
▪ Efisien, ketebalan plester cukup 1 cm.
▪ Permukaan plester halus.
▪ Daya rekat lebih baik.

3. Spesifikasi dan Karakter Produk :


▪ Warna : Abu-abu muda
▪ Perekat : Semen Portland
▪ Agregat : Pasir pilihan dengan ukuran maksimum 3 mm
▪ Bahan tambahan : Bahan yang mduah larut dalam air, mempermudah aplikasi dan
memperbaiki daya rekat
▪ Perbandingan campuran : 6,0 – 6,5 l / sak 40 kg
Pekerjaan Plesteran Dengan Semen Instan
4. Daya Sebar Pasangan:
▪ Bata Merah : ± 1,25 m² / sak 40 kg / tebal aplikasi 10 mm
▪ Bata Ringan : ± 3,5 m² / sak 40 kg / tebal aplikasi 10 mm

5. Daya Sebar Plesteran:


▪ Bata Merah : ± 1,9 m² / sak 40 kg / tebal aplikasi 10 mm
▪ Bata Ringan : ± 2,1 m² / sak 40 kg / tebal aplikasi 10 mm

6. Aplikasi Plesteran
▪ Pemlesteran dilakukan sebagaimana umumnya dimulai dari pembersihan dinding yang akan
diplester
▪ Tebal plesteran yang dianjurkan adalah 10 mm.
▪ Plaster untuk bata ringan dianjurkan untuk melakukan teknik kamprot atau mesin semprot
▪ Kamprot adalah sebuah trik atau teknik finishing pada sebuah bidang atau permukaan yang
dilakukan dengan cara tertentu sehingga dapat menimbulkan tekstur halus kasar secara acak

7. Penyimpanan :
Simpan di dalam ruangan dan jaga agar selalu dalam keadaan kering. Hindari tumpukan berlebih,
maksimal 8 tumpuk per palet (tumpukan palet maksimal 2). Masa kadaluwarsa 12 bulan.

8. Kemasan :
Kantong kering multi layer isi 40 kg.
Pekerjaan Plesteran Dengan Semen Instan

Ilustrasi urutan pekerjaan plesteran

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Tahap 5 Tahap 6 Tahap 7 Tahap 8


METODE PEKERJAAN ARSITEKTUR

PEKERJAAN ACIAN
Pekerjaan Acian Dengan Acian Instan

Pekerjaan acian ini berfungsi menutupi pori-pori pada permukaan plesteran dan juga menjadikan plesteran
dinding tersebut menjadi rata dan halus permukaan. Pekerjaan acian juga merupakan pekerjaan akhir dari
pasangan dinding bata sebelum dilakukan pekerjaan finishing lainnya seperti pengecatan dinding atau
(mungkin) wallpaper.

1. Yang harus diperhatikan dalam pekerjaan Acian ini adalah :


▪ Pekerjaan plesteran harus benar-benar dalam keadaan kering.
Ini dimaksudkan agar tidak terjadi penguapan pada saat pelaksanaan pekerjaan acian selesai
dilakukan yang mengakibatkan terjadinya penjamuran pada saat pengecatan.
▪ Waktu yang cukup.
Mengingat pekerjaan ini adalah awal dari seluruh pekerjaan finishing yang lainnya, maka diperlukan
waktu yang cukup dan tidak terburu-buru.
▪ Tenaga Kerja yang berkualitas.
▪ Alat Kerja yang memadai.
Pekerjaan Acian Dengan Acian Instan

2. Keunggulan Spesifikasi Acian Instan yang dipilih adalah:


▪ Mudah digunakan dan siap pakai, hanya perlu ditambah air.
▪ Dapat diaplikasikan pada bidang plesteran dan beton.
▪ Hasil acian lebih halus dan berwarna abu-abu muda.
▪ Daya rekat tinggi dan plastis saat diaplikasikan pada permukaan yang halus
dan licin.
▪ Di desain khusus untuk mencegah penguapan air dengan cepat, sehingga
adukan tidak cepat mengering saat diaplikasi.
▪ Mencegah terjadinya retak rambut pada dinding akibat penyusutan.
▪ Tidak memerlukan plamur sebagai dasar pengecatan.
▪ Dapat langsung dicat setelah berumur 7 hari.
▪ Tidak menyerap bahan cat sehingga menghemat pemakaian cat.
▪ Dapat diaplikasi pada internal dan eksternal gedung.
▪ Hasil akhirnya lebih rapi dan dapat menghemat biaya pemeliharaan
bangunan.
Pekerjaan Acian Dengan Acian Instan
3. Aplikasi:
▪ Pengacian dilakukan secara manual sebagaimana umumnya yang kemudian diratakan dengan
jidar panjang.
▪ Tebal acian yang di anjurkan adalah 1,5 – 3,0 mm, tergantung kerataan dasar permukaannya.
▪ Tidak perlu digosok dengan kertas semen, amplas atau sejenisnya.

4. Daya Sebar (Coverage)


▪ ± 5 m2 / sak 10 kg / 1,5 mm
▪ ± 20 m2 / sak 40 kg / 1,5 mm

5. Data Teknik
▪ Bentuk Powder
▪ Warna Abu abu muda
▪ Tebal Aplikasi 1,5 – 3 mm (max. ketebalan 3 mm)
▪ Perekat Semen Portland
▪ Bahan pengisi (filler) Guna meningkatkan kepadatan serta mengurangi porositas bahan adukan.
▪ Bahan tambahan (Additive) Bahan tambahan yang larut dalam air guna meningkatkan kelecakan
/ workability dan daya rekat.
▪ Kebutuhan air 12,5 – 13,0 liter / sak 40 kg
▪ Drying shrinkage ASTM C 696-01 < 0,2 % @ 28 hari
▪ Kemasan Kantong kertas (sak) berisi 10 kg dan 40 kg.

6. Penyimpanan
Simpan di dalam ruangan dan jaga agar selalu dalam keadaan kering. Hindari tumpukan berlebih,
maksimal 8 tumpuk per palet (tumpukan palet maksimal 2).
Pekerjaan Acian Dengan Acian Instan
1
Flowchart Pekerjaan Plesteran dan Acian

Pasang kepalaan dari besi


MULAI siku
tiap jarak 1m’

Atur Kembali

Semprot permukaan dinding


Cek no
dengan air hingga jenuh
kepalaan

ok
Pasang benang vertikal &
horizontal sebagai dasar
Plester sesuai pias-pias besi siku
kepalaan
hingga rata dan padat

Atur Kembali Atur Kembali

Cek no
Cek tarikan no plesteran
benang

ok
ok
Aci dan finishing permukaannya

1
FINISH
Metode Pekerjaan lantai

METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN LANTAI

A. PLANNING
I. SHOP DRAWING :
1. MENENTUKAN SISA POTONGAN KERAMIK HARUS > ½ BADAN KERAMIK.
2. MENENTUKAN NAD KERAMIK DINDING & LANTAI AGAR BERTEMU & NAD KERAMIK SERAGAM.
3. MENENTUKAN SUPAYA PEREMPATAN KERAMIK BERTEMU.
4. MENENTUKAN TATA LETAK SANITAIR & FIXTURE : HARUS DIPEREMPATAN / TENGAH BADAN
KERAMIK.
5. MENENTUKAN TITIK AWAL PEMASANGAN KERAMIK.
6. MENENTUKAN EXPANTION JOINT MINIMAL SETIAP LUASAN 12 M² - 16 M².
a. BAHAN YANG DIGUNAKAN :
- KERAMIK 40 X 40 CM. - AIR.
- SEMEN PC. - ADDITIVE.
b. ALAT YANG DIGUNAKAN :
1. JIDAR ALUMINIUM.
2. BAK AIR ( EMBER ).
3. TEMPAT DUDUKAN / TATAKAN KERAMIK.
4. BENANG ATAU SENAR
5. PALU KARET.
6. SENDOK SPESI
7. WATERPASS.
8. SEKOP.
9. BUSA / SPON
10. KAIN / LAP BASAH.

LANTAI
c. TENAGA KERJA :
MENENTUKAN TENAGA KERJA YANG DIBUTUHKAN SESUAI SKEJUL DAN VOLUME
PEKERJAAN.
B. PELAKSANAAN :
1. SIAPKAN PERALATAN DAN BAHAN-BAHAN YANG AKAN DIGUNAKAN.
2. PAHAMI GAMBAR KERJA, POLA PEMASANGAN DAN LAIN - LAIN.
3. SORTIR KERAMIK AGAR MENGHASILKAN KESERAGAMAN :
- UKURAN / DIMENSI.
- PRESISI.
- WARNA.
Jidar Aluminium

OK

OK

4. RENDAM KERAMIK YANG AKAN DIPASANG KEDALAM BAK AIR ( EMBER ) SELAMA 1
JAM.
IN

OUT

CONTOH : BAK AIR

LANTAI
5. TENTUKAN GARIS DASAR PASANGAN SERTA PEIL DARI LANTAI. PENENTUAN PEIL INI UNTUK SELURUH
KESATUAN.
6. PASANG BENANG ARAH HORIZONTAL DAN VERTIKAL PADA LANTAI SESUAI ELEVASI PADA SHOP DRAWING.

BENANG HORIZONTAL

BENANG
VERTIKAL

KEDUDUKAN BENANG HARUS DATAR DAN SIKU, APABILA DINDING YANG ADA ADALAH DINDING KERAMIK,
MAKA KEDUDUKAN NAD LANTAI HARUS DISESUAIKAN DENGAN YANG ADA PADA DINDING.

LANTAI
7. PASANG KERAMIK SEBAGAI PASANGAN KEPALAAN , SEPANJANG GARIS DASAR YANG TELAH
TERPASANG.

BENANG HORIZONTAL

BENANG
VERTIKAL

8. CEK KESIKUAN KERAMIK DENGAN BESI SIKU DAN KERATAAN ELEVASI KERAMIK DENGAN
WATERPASS.

BENANG HORIZONTAL

WATERPASS

BENANG
VERTIKAL

LANTAI
9. ISI BAGIAN / DAERAH PERMUKAAN LANTAI YANG LAINNYA DENGAN ADUKAN / SPESI.

10. SETELAH ITU PASANG KERAMIK BERIKUTNYA SESUAI POSISINYA SAMPAI SELESAI,
USAHAKAN SUPAYA TIDAK ADA LAS – LASAN

11. JIKA KERAMIK SUDAH TERPASANG SEMUA, KETUK PERMUKAAN KERAMIK DENGAN PALU
KARET UNTUK MENDATARKAN / MERATAKAN PERMUKAAN KERAMIK SUPAYA TIDAK RUSAK
/ CACAT.

12. SETELAH ITU CEK KERATAAN ELEVASI KERAMIK DENGAN WATERPASS.

13. BERSIHKAN PERMUKAAN PASANGAN KERAMIK YANG TELAH TERPASANG DENGAN KAIN /
LAP BASAH SAMPAI BERSIH.

KAIN / LAP
BASAH

PASANGAN
KERAMIK

LANTAI
Pekerjaan Dinding Keramik

Proses pemasangan keramik/granit dinding sebetulnya sama saja dengan keramik lantai. Yang paling perlu diperhatikan
adalah daya rekatnya ke dinding. Keramik/marmer/homogeneous harus merekat kuat agar tak mudah jatuh.

1. Alat dan Bahan :


▪ Keramik / Marmer / Homogeneous Tile (Granit Tile)
▪ Semen, pasir, air, waterjet, palu kayu, rubber float, ember, dan spons.

2. Langkah Persiapan Pemasangan :


▪ Periksa kerataan permukaan dinding. Segera rapikan jika muka dinding tak rata. Setelah rata, bersihkan permukaan
dinding dengan waterjet untuk merontokkan berbagai macam kotoran yang mungkin mengurangi daya rekat
keramik ke dinding.
▪ Rendam keramik dalam air bersih, minimal 30 menit. Tiriskan dengan posisi berdiri.
▪ Lapis tipis permukaan dinding dengan campuran semen dan pasir. Tebal lapisan 0,5-1cm. Gunakan adukan semen
pasir dengan komposisi semen-pasir 1:2. Tambahkan adhesive jika perlu. Biarkan selama 1 hari hingga lapisan
mengeras.
▪ Untuk pemasangan keramik, screed perlu dibasahi dengan air. Upaya ini untuk meminimalkan penyusutan saat
proses pengeringan.
▪ Pasang keramik ke dinding. Lapiskan adukan semen pasir ke bagian belakang keramik. Setelah itu pasang keramik
pada dinding satu per satu, dimulai dari bawah ke atas.
▪ Ketok keramik dengan palu, agar bagian bawahnya menempel baik ke dinding. Gunakan palu untuk mengatur
level permukaan antar keramik, sehingga rata.
▪ Setelah terpasang tiga jam, bersihkan permukaan keramik menggunakan spons basah.
▪ Setelah keramik terpasang (mini. 24 jam), lakukan pengisian nat. Gunakan adukan semen-pasir halus dengan
komposisi 2:1. Gunakan rubber float untuk mendapatkan permukaan yang datar dan rapi.
▪ Terakhir, bersihkan sisa-sisa pengisian nat dengan spons atau handuk, kemudian lap kembali seluruh permukaan
keramik hingga kotoran tidak bersisa.
Pekerjaan Dinding Keramik

3. Persiapan pekerjaan dinding keramik :


▪ Menyiapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang cukup.
▪ Bahan-bahan di letakan di dekat lokasi pekerjaan pemasangan.
▪ Membersihkan lokasi pekerjaan.
▪ Memilih keramik yang akan dipasan, sehingga dapat dibedakan ukuranya yang sama dan
tidak ada yang cacat.
▪ Merendam keramik yang akan dipasang sehingga jenuh air.
▪ Mempersiapkan saluran instalasi yang tertanam didalam dinding keramik.
▪ Mengayak pasir yang akan dipakai untuk spesi.
▪ Menyiapkan lampu penerangan untuk kemudahan pemasangan.

4. Pengukuran dinding yang akan dipasang keramik :


▪ Membuat garis-garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling ± 1m untuk menentukan
ketinggian dan kedataran pemasangan keramik.
▪ Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuanya serta garis pertengahan
dinding untuk pembagian keramik.
▪ Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian-bagian yang
terpasang pada ruangan tersebut.
▪ Berdasarkan data-data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian
pemasangan keramik dinding tersebut.
Pekerjaan Dinding Keramik

5. Pelaksanaan pemasangan keramik dinding :


▪ Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai
acuan kerja.
▪ Pada pelaksanaan keramik dinding sebaiknya, keramik lantai belum terpasang, sehingga
nantinya mendapat nut yang segaris antara dinding dan lantai.
▪ Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi kosong.
▪ Membuat kepalaan keramik baik secara horizontal maupun vertikal mengikuti garis sipatan
dan lot ketegakan yang telah dibuat sebelumnya.
▪ Sebelum keramik dipasang, sebelumnya dinding dibasahi dahulu dengan air.
Metode Pekerjaan Plafond

METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan Langit-Langit Gypsum Board

1. Syarat Pemasangan
▪ Rangka yang digunakan rangka metal furring
▪ Jarak rangka 1200 x 2400 mm
▪ Sistem aplikasi bisa nat terbuka/open nat atau flushing joint/tanpa nat
▪ Pemasangan panel ke rangka bisa menggunakan sekrup atau paku (disesuaikan rangka yang
digunakan) sebagai penguat dengan jarak 50 mm dari sudut dan 15 mm dari sisi panel, kemudian
jarak antar sekrup atau paku 200 mm untuk sisi panel dan 300 mm unutk tengah panel
▪ Beri celah antar panel 3 mm untuk penempatan compound A+B, kemudian gypsum tape di
ratakan agar keluar gelembung udaranya sampai rata dan tunggu kering 24 jam
▪ Tahap terakhir gunakan comice adheisive untuk finishing sambungan flush joint
▪ Untuk finishing bisa langsung di cat tanpa di plamir
Pekerjaan Langit-Langit Gypsum Board
Pekerjaan Langit-Langit Gypsum Board
Pekerjaan Langit-Langit Gypsum Board
Pekerjaan Langit-Langit Gypsum Board
Pekerjaan Langit-Langit Gypsum Board
Pertemuan Antar Panel Gypsum

Metode Pemasangan Compound Pada Gypsum Board


1. Lakukan pelapisan pada petemuan bidang panel dengan compound.
2. Dilanjutkan dengan penempelan paper tape pada lapisan compound.
3. Lapiskan kembali compound menimpa paper tape.
4. Tunggu sampai kering lalu haluskan permukaan dengan hand sander dan grit paper 150/120.
Pekerjaan Langit-Langit Gypsum Board
Flowchart Pekerjaan Plafond
MULAI
A

Marking elevasi &


titik² penggantung
Pasang panel gypsum

Cek elevasi & Ratakan sambungan gypsum


jarak titik
gantungan
PERBAIKI Marking posisi
accessories M/E

Pasang penggantung no no
& rangka tepi
ok Cek posisi elevasi &
jarak
Pasang tarikan benang memanjang,
melintang & diagonal sebagai
acuan elevasi & kelurusan plafond ok

Lubangi posisi
Pasang rangka plafond accessories M/E

PERBAIKI
Finishing
Cek elevasi & no
permukaan plafond
jarak

ok Pasang accessories M/E

A
SELESAI
Metode Pekerjaan PENGECATAN

METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan Pengecatan
A. PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
1. KERTAS SEMEN / KORAN
2. LAKBAN
3. AMPLAS
4. ROL
5. KWAS
6. SKRAP
7. KAIN LAP
B. BAHAN YANG DIGUNAKAN :
1. PLAMIR
2. CAT DINDING
C. PELAKSANAAN :
1. BERSIHKAN PERMUKAAN DINDING DARI DEBU , KOTORAN DAN BEKAS PERCIKAN
PLESTERAN DENGAN KAIN LAP.
2. LINDUNGI BAHAN - BAHAN / PEKERJAAN LAIN YANG BERBATASAN DENGAN DINDING
YANG AKAN DICAT DENGAN KERTAS SEMEN / KORAN DAN LAKBAN.
3. GUNAKAN SKRAP UNTUK MEMPERBAIKI BAGIAN - BAGIAN DINDING YANG RETAK &
KURANG RATA DENGAN PLAMIR, KEMUDIAN TUNGGU SAMPAI KERING.
4. HALUSKAN PLAMIR YANG TELAH KERING DENGAN AMPLAS HINGGA RATA.
5. CEK, APAKAH PERMUKAAN DINDING SUDAH RATA?
6. JIKA PERMUKAAN SUDAH RATA, MAKA LAKUKAN PENGECATAN DASAR DENGAN ALAT ROL PADA
BIDANG YANG LUAS & DENGAN KWAS UNTUK BIDANG YANG SEMPIT ( SULIT ).
7. JIKA CAT DASAR TERSEBUT SUDAH KERING, LAKUKAN PENGECATAN FINISH YANG PERTAMA.
8. JIKA CAT FINISH YANG PERTAMA SUDAH KERING, LA - LAKUKAN PENGECATAN FINISH YANG
KEDUA / TER - AKHIR ( JUMLAH PELAPISAN CAT SESUAI DENGAN SPESIFIKASI )..
9. C E K , APAKAH PENGECATAN FINISH YANG KEDUA / TERAKHIR ITU SUDAH RATA ?.
10. APABILA SUDAH RATA, BERSIHKAN CAT - CAT YANG MENGOTORI BAHAN - BAHAN /
PEKERJAAN LAIN YANG SEHARUSNYA TIDAK TERKENA CAT DENGAN KAIN LAP.

TEPI KUSEN DIBERI


LAKBAN
DINDING YANG
DICAT
DINDING

PERLINDUNGAN KERTAS
KORAN

LANTAI
TEMPAT CAT

D. HASIL AKHIR :
HASIL AKHIR PENGECATAN DINDING YANG BAIK ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1. PERMUKAAN RATA
2. TIDAK MENGENAI DINDING LAIN.
3. TIDAK MENGELUPAS.
CAT
Metode Pekerjaan ATAP

METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

Metode Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan


❑ PENENTUAN TITIK ELEVASI DAN MODEL RANGKA
➢ Marking elevasi titik atap bangunan
➢ Membuat shop drawing dan mock-up material
➢ Persetujuan shop drawing dan material

❑ MATERIAL YANG DIGUNAKAN


➢ Baja mutu tinggi G550 komposisi 55 % Aluminium (AI), 43,5 % Seng
(Zinc), 1,5 % Silicon (Si) dengan Ketebalan Pelapisan zincalume (AZ)
: 50 gr/mz dan 150 gr/m2 (AZ 50 - AZ150)
➢ Rangka Profil “C” dengan tinggi 75 - 102mm dan tebal dasar baja
0,75 - 1,00mm
➢ Reng Profil “TS” dengan tinggi 41- 61mm dan tebal dasar baja 0,55
- 1,00mm
➢ Baut mutu tinggi type 12-14x20 utk Rangka dan type 10-16x16 utk
Reng
METODE PELAKSANAAN STRUKTUR
❑ PENGGUNAAN ALAT
➢ Aluminium Circle Saw (alat potong) minimal
2000 rpm
➢ Hand Drill (Bor listrik) minimal 750 rpm
➢ Kaca mata pelindung
➢ Helm kerja
➢ Safety belt (sabuk pengaman )
METODE PELAKSANAAN STRUKTUR
❑ PERSYARATAN DESIGN
➢ Design rangka atap harus didukung oleh analisis
perhitungan yang akurat serta memenuhi kaidah-kaidah
teknik yang benar dalam perancangan standard batas
desain struktur baja cetak dingin (Limit State Cold Formed
Steel Structure Design)
➢ Kontraktor wajib menyerahkan mill certificate (sertifikat
pabrik) dari material baja yang akan digunakan serta
dokumen data-data produk.

❑ PERSYARATAN KONSTRUKSI
➢ Meneliti kembali kebenaran dan bertanggung jawab
terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam
gambar Kerja. Pada prinsipnya ukuran pada gambar kerja
adalah ukuran jadi/finish.
➢ Setiap bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang
tertulis disini yang diakibatkan oleh kurang teliti dan
kelalaian kontraktor akan ditolak dan harus diganti
kewajiban yang sama juga berlaku untuk ketidakcocokan
kesalahan maupun kekurangan lain akibat Kontraktor tidak
teliti dan cermat dalam koordinasi dengan gambar
pelengkap dari Arsitek, Struktur, Mekanikal, dan Elektrikal.
Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambah dalam hal ini
harus dikerjakan atas biaya Kontraktor tidak dapat diklaim
sebagai biaya tambah.
METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

➢ Perubahan bahan/detail karena alasan tertentu harus diajukan ke


Owner / Direksi lapangan untuk mendapatkan persetujuan secara
tertulis. Semua perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa
adanya biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali untuk
perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang akan
diperhitungkan sebagai pekerjaan tambah kurang.
➢ Sebaiknya sebanyak mungkin bahan untuk konstruksi baja ringan
difabrikasi di workshop, baik workshop permanen atau workshop
sementara. Kontraktor bertanggung jawab atas semua kesalahan
detail, fabrikasi dan ketetapan pemasangan semua komponen
struktur konstruksi baja ringan.
➢ Alat penyambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk
fabrikasi dan instalasi adalah baut menakik sendiri (self drilling
screw) dengan spesifikasi Kelas Ketahanan Korosi Minimum : Class 2
(Minimum Corrosion Rating).
➢ Pemasangan jumlah baut harus sesuai dengan detail sambungan
pada gambar kerja.
Metode Pemasangan Penutup Atap SPANDEK
❑ LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pekerjaan penutup atap genteng sesuai dengan
genteng existing dan pasang baru terpasang serta
seluruh peralatan/material bantu yang digunakan sesuai
detail yang ditunjukkan/disebutkan dalam gambar.

❑ MATERIAL YANG DIGUNAKAN


1. bajaringan
2. mur
3. spandek
4. Lisplank
5. Perabung
❑ PENGGUNAAN ALAT
➢ Aluminium Circle Saw (alat potong) minimal 2000
rpm
➢ Hand Drill (Bor listrik) minimal 750 rpm
➢ Kaca mata pelindung
➢ Helm kerja
➢ Safety belt (sabuk pengaman )
➢ Spatu Bot
❑ PERSYARATAN KONSTRUKSI
➢ Proses pemasangan penutup atap lembaran hampir sama dengan
lembaran asbes
➢ (fibre-cement) atau seng.
➢ Pada saat rangka kuda-kuda atap, kasau dan reng telah terpasang
dengan baik, pemasangan lembaran atap dapat dipasang.
➢ Jarak maksimum antar kasau adalah 80cm sedangkan untuk reng
30cm.
➢ Kasau dan reng harus keluar melewati batang miring paling luar
sejauh minimal 60cm, jarak yang sesungguhnya tergantung pada
panjang bangunan dan jumlah lembaran penutup atap yang akan
digunakan.
➢ Gunakan lembaran penutup atap yang terpanjang bila
memungkinkan, hal ini untuk mengurangi adanya sambungan
antar lembaran atap sehingga pemasangan lebih efisien.
➢ Perlu diperhatikan jarak tumpang tindih (overlap) antar lembaran
atap. Jarak ini harus cukup untuk menghindari kebocoran. Pada
bagian atas- bawah lembaran atap yang saling tumpang tindih
(overlap), jaraknya minimal 20cm. Sedangkan untuk bagian sisi
kiri-kanannya yang saling tumpang tindih (overlap) mempunyai
jarak antara 1Ŋ sampai 2 gelombang lembaran atap, tergantung
jenis dan ukuran lembar penutup atap yang digunakan
➢ Untuk menentukan garis atap horizontal pada bagian depan dan
belakang bangunan, tentukan terlebih dahulu jarak keluar atap
yang dikehendaki dari atas tanah, kemudian dengan
menggunakan bandul dari atas tentukan titiknya pada atap.
Setelah itu bentangkan benang dari batang miring bagian bawah
sebelah kiri ke bagian bawah sebelah kanan. Benang ini akan
menjadi acuan bagi batas pemasangan lembaran atap.
➢ Pemasangan lembaran atap dimulai dari bagian ujung bawah
bagian atap. Sebaiknya terdapat pengawas yang mengawasi dari
bawah untuk melihat apakah lembaran atap yang dipasang telah
lurus dan sejajar dengan garis bantu yang telah dibuat.
➢ Sambungan-sambungan sekrup harus dipasang dari bagian atas
lembaran atap yang telah disusun. Gunakan sekrup yang telah
dilengkapi dengan cincin (ring) karet jika memungkinkan. Sekrup • Resiko kecelakaan kerja:
ini memang lebih mahal daripada paku biasa namun memberikan Terjatuh dari ketinggian
kualitas sambungan dan anti kebocoran yang lebih baik. Jika Tersentrum
menggunakan paku gunakan pula paku yang memiliki cincin (ring)

karet. Cara pengendalian:
➢ Setelah itu dapat dipasang papan lebar tritisan pada ujung bagian Selalu menggunakan safety belt
horizontal atap, dan juga papan penutup lisplang pada bagian Selalu menggunakan sepatu, sarung
miring atap. Juga jika menggunakan siku penutup bitumen pada tangan dan pakaian yg tebal.
bagian tepi akhir atap, bagian ini dapat dipasang.
➢ Pemasangan atap merupakan hal yang cukup berbahaya karena
itu harus dilakukan dengan hati-hati. Gunakan selalu tangga
untuk mencapai atap (dengan pengamanan pada bagian
bawahnya atau dipegangi).
Metode Pekerjaan PINTU DAN
JENDELA

METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan Pintu Kayu
1. Alat yang dipakai : 3. Cara Pemasangan Daun Pintu Kayu :
▪ Ketam ▪ Ukur lebar dan tinggi kusen pintu dan ukur lebar dan tinggi daun pintu.
▪ Rol meter ▪ Ketam dan potong daun pintu, bila terlalu lebar dan terlalu tinggi.
▪ Siku ▪ Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk
▪ Pensil dengan toleransi kelonggaran ± 3 - 5 mm, baik ke arah lebar maupun
▪ Gergaji kearah tinggi.
▪ Pahat ▪ Lepaskan daun pintu, dan bila menggunakan 2 engsel, pasang/tanam
▪ Palu kayu engsel daun pintu pada tiang daun(sisi tebal) dengan jarak dari sisi
▪ Obeng bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm.
▪ Engsel (engsel pasak/pen) ▪ Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai pas,
▪ Baut kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai
dengan engsel pada daun pintu.
2. Bahan yang dipakai : ▪ Lepaskan engsel pada daun pintu yang sebelah, dengan cara melepas
▪ Daun pintu kayu pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen masing-masing
pasangan engsel yang lain sampai pas, rata, lurus dan siku.
▪ Pasang kembali daun pintu pada kusennya, dan pasang daun pintunya
dengan cara mengepaskan masing-masing engsel pada tiang kusen
pintu, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah
daun pintu pada kusen pintunya.
▪ Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
▪ Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara
melepaskan pen.
▪ Stel lagi sampai daun pintu pas masuk, rata dan lurus dengan kusennya
sesuai dengan yang diharapkan.
Pekerjaan Pintu Kayu
Pekerjaan Pintu Kayu
METODE PEKERJAAN

PASANGAN KUSEN + PINTU


Pekerjaan Kusen ALUMUNIUM
Pekerjaan kusen ALUMUNIUM dilakukan pada saat pekerjaan finishing bata telah selesai dan telah
diplester aci. Ukuran kusen ALUMUNIUM mengikuti opening yang telah terlebih dahulu disediakan pada
saat pasangan dinding bata. Biasanya ukuran opening jendela kusen ALUMUNIUM dibuat 5 sampai 8
mm lebih besar dari ukuran kusennya. Ini untuk memudahkan pemasangan kusen ALUMUNIUM itu sendiri.
Caranya :

1. Letakkan rangka kusen ALUMUNIUM yang sudah difabrikasi dalam opening jendela.
2. Dengan bantuan baji karet atau kayu atur kedudukan kusen tersebut sehingga stabil.
3. Dengan bantuan unting-unting atur kelurusan dan ketegakan kusen terhadap tembok.
4. Setelah OK pasang skrup ALUMUNIUM dengan bantuan alat bor pada beberapa tempat sehingga
posisi kusen ALUMUNIUM tidak goyah.
5. Isi celah yang ada diantara kusen ALUMUNIUM dan tembok dengan sealent atau adukan.
6. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan kaca jendela atau daun jendela kaca.

A.Peralatan yang digunakan : B. Bahan yang digunakan :


1. Baji karet / kayu 1. Kusen ALUMUNIUM
2. Bor 2. Daun pintu/jendela (setelah dipasang kaca)
3. Obeng 3. Fischer
4. Skrup
5. Mortar / semen / sealant
6. Vaseline/isolasi kertas/plastik
1. Pasang kusen pada tempat yang
Telah ditentukan

2. Setelah terpasang ukur dengan LOT pintu


3. Memberi tanda garis dengan pensil
pada tembok yang akan dipasang
kusen

4. Beri tanda untuk lubang fixer


5. Setelah ditandai, buka kembali
kusen dan mulai mengebor pada
tembok

6. Kemudian masukan fixer pada


lubang
7. Kemudian pasang kembali kusen
sesuai dengan tanda yang telah
ditentukan

8. Lalu masukan mur dan


kencangkan dengan bor
9.

10.
11. Selanjutnya pasang pintu sesuai
dengan tanda yang telah di tentukan
12. Selanjutnya pemasangan handle
dan kunci
13. Terakhir beri silent pada pinggir
kusen
Pekerjaan Kusen ALUMUNIUM

1. Pemasangan jendela sliding. 2. Daun jendela dibuka terlebih 3. Kusen siap dipasang. Pengukuran
dahulu. lubang jendela disesuaikan dgn
ukuran jendela.

4. Kusen yang siap dipasang 5. Kusen dipasang ke tembok dengan 6. Stel kelurusan kusen terhadap
dimasukkan kelubang tembok menggunakan baji karet/kayu tembok.
yang telah sesuai. (untuk ganjal).
Pekerjaan Kusen ALUMUNIUM

7. Setelah lurus, lubangi tembok 9. Kencangkan fischer dengan obeng


8. Masukkan fischer kedalam lubang
dengan bor melalui lubang di (screw fischer).
tersebut.
kusen jendela yang telah siap dari
pabrik.

10. Setelah daun jendela


dipasang kaca,
11. Kunci distel. 12. Parts distel supaya tidak 13. Finishing dengan menggunakan
bisa dibuka dari luar. mortar/ semen/sealant (utk
dipasang ke kusen yang pengisian pada celah antara
telah terpasang di tembok dan kusen).
tembok.
Metode Pekerjaan PLUMBING DAN
SANITARY

METODE PELAKSANAAN
METODE PLUMBING

❖ Instalasi Pipa Air Bersih


1. Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan
koordinasikan dengan jalur pekerjaan lain seperti
jalur pipa AC, Tray Cable dll.
2. Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan.
3. Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil
marking.
4. Pasang pipa sesuai ukuran pada shop drawing.
5. Gunakan benang & water pass untuk mengukur
kelurusan pipa.
6. Pada Instalasi air bersih lakukan test tekan ulang
jika kran-kran sudah terpasang
❖ Instalasi Pipa Air Kotor
1. Marking jalur pipa.
2. Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya.
3. Sambung pipa di atas galian.
4. Beri lapisan pasir pada dasar galian.
5. Turunkan pipa ke dalam galian.
6. Lapis kembali galian dengan pasir.
7. Urug galian.
MATERIAL DAN ACCESSORIES
Metode Pekerjaan MECHANICAL /
ELECTRICAL

METODE PELAKSANAAN

Anda mungkin juga menyukai