SPESIFIKASI TEKNIS
KEGIATAN :
PEMBANGUNAN REHABILITASI GEDUNG KANTOR LINTAS SKPD
PEKERJAAN :
REHAB SDN GAGANGKEPUHSARI KEC. BALONGBENDO -
Nama Kegiatan : PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG KANTOR LINTAS SKPD
Judul Paket : REHAB SDN GAGANGKEPUHSARI KEC. BALONGBENDO -
Lokasi Kegiatan : KABUPATEN SIDOARJO
PENDAHULUAN
PEKERJAAN KUSEN
1. Kusen Alumunium Ukuran profil 2”x4” Lokal
warna coklat, tebal
min. 1.35 mm
2. Daun Pintu Daun pintu board Dumadoor
WPC tebal 0.5 cm
0,82x2,1 BB12
Pintu Lipat Daun Pintu Board WPC
uk.72 x 210 x 0,5 BB-
12
3. Slimar Aluminium Profil Alumunium Lokal
Casement (3 Profil)
4. Alat penggantung dan pengunci Dekson
5. Engsel Pintu 4« Dekson
5. Engsel jendela Casement 12” Dekson
6. Pengunci Rabuncis Dekson
7. Kaca Tebal 5 mm, MAGI
menyesuaikan sesuai
gambar
8. Railing Sesuai gambar Lokal
Peralatan Kerja
No. Jenis Alat Kapasitas Jumlah Keterangan
1 Pick Up - 1 Layak fungsi pada saat pelaksanaan
2 Stamper / Mesin 1 Ton 1 Layak fungsi pada saat pelaksanaan
Pemadat
3 Genset 5000 Watt 1 Layak fungsi pada saat pelaksanaan
4 Mesin Las 160-300 KVA 1 Layak fungsi pada saat pelaksanaan
5 Scafolding - 50 Layak fungsi pada saat pelaksanaan
BAB III
SPESIFIKASI PROSES/KEGIATAN
UMUM
Pasal 1
Spesifikasi Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan Rehab SDN Gagangkepuhsari Kec. Balongbendo -
1.1. Penyedia harus melindungi pemilik dari tuntutan atas hak paten, lisensi serta hak
cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan
Penyedia untuk melaksanakan pekerjaan.
BATASAN / PERATURAN
Pasal 2
a. Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan
produksi dalam negeri, sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perdagangan dan
Koperasi, Menteri Perindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara tanggal 23
Desember 1980 dan Perpres nomor 16 Tahun 2018.
b. Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi yang ditunjuk,
bila bahan-bahan bangunan dari semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai dengan
peraturan yang ada dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin dari Pejabat
Pembuat Komitmen / Direksi (secara tertulis).
c. Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat
beberapa/bermacam-macam jenis (merk) diharuskan untuk memakai jenis dan mutu
bahan satu jenis.
d. Bila Penyedia telah menanda tangani/melaksanakan jenis dan mutu bahan untuk
pekerjaan atau bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan bahan-
bahan tersebut harus ditolak dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan paling lambat 24
jam setelah ditolak dan biaya menjadi tanggung jawab Penyedia.
e. Bila dalam uraian dan syarat-syarat yang disebutkan nama pabrik pembuatan dari
suatu barang, maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukan kualitas dan tipe dari
barang-barang yang memuaskan Pemberi Tugas.
URAIAN PEKERJAAN
Pasal 4
1. Penyediaan
Penyedia harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
secara sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua alat-alat
pembantu yang dipergunakan seperti andang-andang, alat-alat pengangkat, mesin- mesin,
alat-alat penarik dan sebagainya yang diperlukan oleh Penyedia dan untuk semua
alat-alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai karena sudah tidak berguna lagi, dan
untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya.
GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN
Pasal 5
1. Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar rencana, gambar detail
konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh perencana
telah disampaikan kepada Penyedia beserta dokumen-dokumen lain. Penyedia tidak
boleh mengubah atau menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Pejabat
Pembuat Komitmen. Gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain
yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Penyediaan ini atau dipergunakan
untuk maksud-maksud lain.
2. Gambar-gambar tambahan
Bila Pejabat Pembuat Komitmen / Direksi menganggap perlu, maka Konsultan
Perencana harus membuat gambar detail (gambar penjelasan) bersifat prinsip yang
disyahkan oleh Direksi, gambar-gambar tersebut menjadi milik Direksi.
3. As Built Drawing (Gambar yang sesuai sebagaimana yang dilaksanakan)
Untuk semua pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar-gambar baik
penyimpangan atas perintah pemberi Tugas atau tidak, Penyedia harus membuat
gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan (As Built Drawing)
yang jelas memperhatikan perbedaan antara gambar-gambar kontrak dan pekerjaan
yang dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga)
dan semua biaya pembuatannya ditanggung oleh Penyedia.
a. Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail maka
gambar detail yang dipakai/diikuti.
b. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angka
yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas akan
menyebabkan ketidaksempurnaan / ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan
keputusan Konsultan Pengawas lebih dahulu.
c. Bila terdapat perbedaan antara Spesifikasi Teknis dan gambar, maka Spesifikasi Teknis
dan RAB yang diikuti kecuali bila hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan,
yang jelas mengakibatkan kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan
keputusan Konsultan Pengawas.
d. Spesifikasi Teknis dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan
lengkap sedang Spesifikasi Teknis tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian
juga sebaliknya.
e. Yang dimaksud dengan Spesifikasi Teknis dan gambar di atas adalah Spesifikasi Teknis
dan gambar setelah mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara
penjelasan pekerjaan
d. Penyedia berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal-hal tersebut diatas.
Setelah Penyedia menerima dokumen dari Pejabat Pembuat Komitmen dan hal tersebut
akan dibahas dalam rapat penjelasan.
e. Sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia diharuskan meneliti kembali semua
dokumen yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat penjelasan.
PERSIAPAN DI LAPANGAN
Pasal 9
4. PEMBERSIHAN HALAMAN
a. Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi jalannya pekerjaan
seperti pepohonan, batu-batuan atau puing-puing bekas bangunan harus
dibongkar dan dibersihkan serta dipindahkan dari tanah bangunan kecuali
barang-barang yang ditentukan harus dilindungi agar tetap utuh.
b. Pelaksanaan pembersihan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Bila terdapat
bahan-bahan bekas bongkaran tidak diperkenankan untuk dipergunakan kembali
dan harus dikumpulkan menjadi satu untuk selanjutnya dibuatkan Berita Acara
Bekas Bongkaran.
5. KOORDINASI
a. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia harus menyiapkan bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan dan harus ditempatkan pada tempat
yang sudah disediakan oleh User / Pemberi Tugas dan Penempatan barang-
barang tersebut harus rapi sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitarnya
dan aktifitas kerja dilingkungan lokasi pembangunan.
b. Berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, jika Penyedia memanfaatkan /
memakai fasilitas yang ada dilingkungan sekolah harus ada Ijin tertulis dari
Pejabat Pembuat Komitmen atau pejabat lainnya yang ditunjuk dan harus
mentaati segala peraturan-peraturan/aturan-aturan yang ada.
JADWAL PELAKSANAAN
Pasal 10
a Penyedia harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang baik antara
pekerjanya dan tak akan mengerjakan tenaga yang tidak sesuai atau tidak mempunyai
keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.
b Penyedia menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan
menurut kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan akan berkualitas
baik bebas dari cacat. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggap
defiktif.
c Dalam pengajuan penawaran Penyedia harus memperhitungkan biaya-biaya
pengujian/pemerikasaan berbagai bahan pekerjaan.
d Diluar jumlah tersebut Penyedia tetap bertanggungjawab atas biaya-biaya pengiriman
yang tidak memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.
PEKERJAAN TIDAK BAIK
Pasal 16
a. Penyedia tidak diizinkan membuat iklan dalam bentuk apapun, dalam batas-batas
lapangan pekerjaan atau ditanah yang berdekatan tanpa tanpa ijin Direksi.
b. Penyedia harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki lapangan
pekerjaan.
c. Penyedia wajib membuat dan memasang papan nama proyek di bagian depan
halaman proyek sehingga mudah dilihat umum. sesuai dengan gambar . Penyedia
tidak diijinkan menempatkan atau memasang reklame dalam bentuk apapun di
halaman dan di sekitar proyek tanpa ijin dari Pemberi Tugas.
PENGAMANAN LOKASI
Pasal 19
Penyedia bertanggung jawab atas keamanan seluruh lokasi pekerjaan hingga penyerahan
yang ke – 2 diterima dengan baik, untuk itu Penyedia berhak melarang orang-orang yang
tidak berkepentingan masuk ke lokasi pekerjaan.
BAB IV
SPESIFIKASI METODE KONSTRUKSI/METODE PELAKSANAAN/METODE KERJA
Pasal 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
3. Pengukuran
a. Kontraktor harus menyediakan sedikitnya 2(dua) orang pembantu yang ahli
dalam cara-cara pengukuran dengan alat-alat penyipat datar (theodolith,
waterpass dan sebagainya), prisma silang dan lain-lain peralatan yang diperlukan
dalam pengukuran menurut situasi dan kondisi tanah bangunan sesuai dengan
gambar kerja.
b. Supervisi dan kontraktor akan menetapkan tempat/posisi patok penandaan
permanent (bench mark) sebagai referensi pengukuran bangunan, dan dituangkan
dalam Berita Acara Penentuan Titik 0 (nol). Patok tersebut terbuat dari beton
dengan permukaan atas yang datar dan tertulis penetapan level referensi atas
bangunan sesuai gambar kerja, harus tetap pada posisinya, tidak bergeser dan
permanen minimal dapat digunakan hingga seluruh proyek selesai.
c. Pergeseran patok hanya dapat dilakukan atas persetujuan Supervisi dan tetap
merujuk pada pergeseran patok awal.
d. Berdasarkan patok tersebut, kontraktor menentukan level bangunan dan jarak as
bangunan pada setiap pekerjaan sesuai dengan gambar kerja.
Pasal 2
PAPAN PATOK UKUR (BOWPLANK)
1. Papan patok ukur (bowplank) dipasang pada patok kayu yang kuat, sehingga tidak
bisa digerak-gerakkan.
2. Papan patok ukur dibuat dari kayu kelas-III, dengan ukuran tebal 2,5 cm, lebar 20 cm,
lurus pada sisi sebelah atasnya.
3. Tinggi sisi atas papan bowplank harus sama satu sama lain kecuali dikehendaki
lain oleh Direksi Lapangan.
4. Setelah selesai pemasangan papan patok ukur, Pemborong harus melapor kepada
Direksi Lapangan untuk diminta persetujuannya, serta harus menjaga dan memelihara
keutuhan serta ketetapan patok-patok ukur sampai tidak diperlukan lagi dan dibongkar atas
persetujuan Direksi Lapangan.
5. Pemasangan patok keliling bangunan minimal berjarak 1,00 meter dari as dinding
bangunan.
PASAL 3
PEKERJAAN TANAH
1. Umum Semua pekerjaan penggalian tanah harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Supervisi / Pengawas Teknik terutama tentang ukuran tanah yang akan digali.
2. Bahan–bahan galian yang akan dipakai untuk penimbunan harus diperiksa lebih
dahulu oleh Supervisi / Pengawas Teknik. Jika dijumpai halangan dalam penggalian
harus segera dilaporkan kepada Supervisi / Pengawas Teknik.
3. Jika terjadi kesalahan penggalian maka bekas lubang harus segera diperbaiki dengan
bahan penimbunan yang disetujui
4. Penggalian dan pengupasan Tanah
5. Pekerjaan Galian Bor Strauss Pile Ø = 30 Cm
6. Urugan dan Pemadatan
Pasal 4
PEKERJAAN PASANGAN PONDASI BATU KALI (BELAH)
1. Ketinggian pondasi batu kali dilaksanakan keliling luar dan dalam bangunan sesuai
dengan Gambar Kerja.
2. Pemakaian jenis adukan : didalam mengatur perbandingan campuran yang baik,
kontraktor harus menggunakan dolak-dolak pengatur campuran bahan. Terbuat dari
papan berukuran 60x40x20 cm.
3. Campuran yang digunakan pada seluruh pondasi batu kali menggunakan campuran 1
Pc : 3 Ps.
4. Bahan yang digunakan pada dasarnya semuanya jenis bahan yang digunakan dalam
pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan NI-10 dan PUBI 1970 (NI-3), diantaranya :
a. PC/Semen, digunakan satu jenis semen untuk seluruh pekerjaan, perbedaan semen
tidak diperbolehkan selama masa pelaksanaan. Semen yang digunakan sekualitas
SEMEN GRESIK atau yang memenuhi persyaratan dalam peraturan Portland
Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type I atau Standard Inggris BS-12
b. Pasir Pasang, digunakan pasir yang berbutir tajam dan keras dan pasir harus bersih
dan tidak mengandung bahan organik/kotoran yang merusak kondisi campuran.
Butiran – butiran harus tajam dan keras tidak dapat dihancurkan dengan jari.
Kadar lumpur tidak melebihi 5 %. Butiran–butirannya harus dapat melalui ayakan
berlubang persegi 3mm. Pasir laut tidak boleh digunakan.
c. Batu Kali, digunakan batu kali yang telah dipecah dengan permukaan dan bentuk
yang menjamin letakan dan kuncian secara kuat, batu tidak lapuk dan keropos
serta mempunyai kekerasan sesuai dengan syarat – syarat SK. SNI 1991. Ketebalan
batu kali maksimal 20 cm. Warna dari batu kali harus hitam mengkilat keabu –
abuan.
d. Air, digunakan air yang bersih, tawar dan tidak mengandung bahan yang
merugikan pasangan seperti asam alkali atau bahan organik lainya.
e. Pekerjaan yang terdapat diatas batu kali kali baru boleh dilaksanakan setelah
pondasi batu benar – benar kering.
5. Pedoman Pelaksanaan
Pasal 5
PEKERJAAN PEMASANGAN BATU KOSONG (AANSTAMPING)
1. Dilaksanakan pada dasar pondasi batu kali setelah urugan pasir dibawahnya rata dan
dipadatkan.
2. Pemasangan batu kosong harus disusun tegak bersilang saling minggigit dan pada
rongga pertemuan batu harus diisi dengan pasir padat. Dalam hal ini bisa dibantu
disiram air.
Pasal 6
PEKERJAAN BETON DAN BETON BERTULANG
1. Ketentuan Umum :
Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan beton yang diminta menurut dokumen
kontrak kecuali ditentukan lain, ketentuan pekerjaan beton ini dipakai PBI ‟ 71.
2. Beton Bertulang
Dalam garis besarnya pekerjaan beton yang harus dibuat dari beton bertulang ialah
antara lain :
a. Pondasi plat setempat
b. Sloof
c. Kolom-kolom dan balok struktur dan praktis.
d. Plat Lantai
e. Dan bagian-bagian lain yang tertera dalam gambar.
Mutu beton yang diisyaratkan untuk kontruksi yang bersifat struktural dalah K-250 dan
untuk beton praktis K-175, sedang untuk pekerjaan non struktural sampai rabatan
beton, lantai kerja dan beton ampyangan untuk jalan setapak dengan mutu beton K-100
Pasal 7
PEKERJAAN PASANGAN
1. Keterangan Umum :
a. Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan batu yang berupa pasangan Pondasi batu
gunung, pasangan pondasi batu bata / rollag, pasangan dinding batu bata, plesteran,
ornamen kolom dan pekerjaan batu / bata lainnya.
b. Pasangan batu gunung harus memenuhi syarat-syarat PUBB ‟70 NI-3 dan pasangan
batu bata memenuhi syarat-syarat PUBB ‟73 NI-10.
2. Bahan-bahan :
a. Batu Kali :
Batu kali yang dipakai merupakan batu kali pecah yang keras, bebas dari kotoran
akibat tanah liat atau bahan lain yang merugikan dan memenuhi persyaratan PUBB
‟70 NI-3.
b. Batu Bata :
Batu bata liat produksi lokal kualitas baik, pembakarannya harus baik / dengan kayu bakar
ukuran tiap unit harus sama, bersudut runcing dan rata tanpa cacat / letak atau
mengandung kotoran yang memenuhi persyaratan PUBB ‟73 NI-70.
c. Pasir :
Pasir yang digunakan harus pasir yang butir tajam, keras dan bersih.
d. Semen Portland :
Semen untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan yang digunakan untuk
pekerjaan beton.
Pasal 8
PEKERJAAN LANTAI
1. Persyaratan Umum
Sebelum pekerjaan finishing lantai dilakukan, Pemborong wajib mengadakan
pengecekan kembali peil lantai dan kemiringannya disesuaikan dengan gambar kerja
dan persyaratan teknis yang sudah ditentukan.
2. Lingkup, pekerjaan meliputi semua tenaga kerja, penyediaan bahan, persiapan
pemasangan, pembersihan lantai yang akan dikerjakan dan pelaksanaan pemasangan.
Pasal 9
PEKERJAAN PLAFOND DAN PARTISI
Pasal 10
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Lingkup pekerjaan
Pengecatan dinding dilakukan. pada bagian luar dan dalam serta pada seluruh detail
yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar.
2. Bahan bahan
a. Semua bahan cat yang digunakan adalah : Produk Merk Nippon Paint atau setara.
Cat dinding luar/ exterior Nippon Paint :
- Undercoat : 1 lapis Wall Sealler interval 2 jam
- Cat akhir : 2 lapis setebal 2x30 micron,
interval 2 jam, semua lapis sehingga.
Dicapai permukaan yang merata & sama
tebal
b. Sifat-sifat umum
- Tahan terhadap pengaruh cuaca
- Tahan terhadap gesekan dan mudah diberslhkan
- Mengurangi Pori-Pori dan tembus uap air
- Tidak berbau
- Daya tutup tinggi
c. Cat yang digunakan berada. dalam kaleng yang masih disegel dalam kemasan 5 kg:
atau 25 kg, tidak pecah atau bocor dan mendapat persetujuan Pemilik Proyek atau
Manager Konstruksi. Pengiriman cat harus disertakan sertifikat dan agen/distributor
yang menyatakan bahwa cat yang dikirim dijamin keasliannya. Pemborong
bertanggung jawab, babwa warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan sesual
dengan RKS.
d. Warna
Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan pengecatan, pemborong
mengajukan daftar bahan pengecatan kepada Manager Konstruksi.
Pemborong menyiapkan bahan dan bidang pengecatan untuk dijadikan contoh, atas
biaya pemborong. Pencampuran wama atau pemesanan dan pembuatan warna
khusus harus disiapkan dari pabrik dan memiliki sertifikat laboratorium untuk
pembuatan dan pencampurannya.
Pasal 12
PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM
1. Semua pekerjaan kusen pintu dan kusen jendela aluminium harus dikerjakan menurut
instruksi pabrik/produsen dan standar-standar antara lain:
a. The Alumunium Association (AA)
b. Architectural Aluminium Manufactures Association (AAMA)
c. American Society for Testing Materials (ASTM)
2. Aluminium yang akan digunakan adalah warna brown (sesuai Sll extrusi 0695-82 dan
SH jendela 0649-82). Alloy 6063 T5/Billet yang digunakan harus aslinya (tidak terbuat
dari bahan scrap/sisa).
Anodizing terdiri, dari
a. Lapisan pertama anodic oxide film tebal 10 micron
b. Lapisan kedua resin film tebal 12 micron
4. Contoh
Kecuali ditentukan lain, maka semua contoh harus disertakan dan contoh extrusion
tidak kurang dari 30 cm. Dengan ketebalan seperti yang ditentukan untuk proyek
tersebut. Contoh (Mock up) harus dengan ukuran 1 : 1.
Pasal 13
PEKERJAAN DAUN PINTU & DAUN JENDELA
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya untuk pelaksanaaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan (Pekerjaan Alat Penggantung dan
Kunci) serta (Pekarjaan Kaca dan Cermin).
2. Persyaratan Bahan
a. Daun pintu menggunakan board WPC ex. Dumadoor atau setara
b. Untuk slimar daun jendela dan pintu Menggunakan Profil Alumunium Casement (4
Profil)
c. Ukuran daun pintu daun jendela dan pintu sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.
Pasal 14
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluruh
alat-alat yang dipasang pada daun pintu dan pada daun jendela serta seluruh
detail yang disebutkan/ditentukan dalam gambar.
c. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan Pekerjaan Kusen, Pintu, dan
Jendela
2. Persyaratan Bahan
a. Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik ex.
DEKSON atau Solid, seragam dalam pemilihan warnanya serta dari bahan-
bahan yang telah disetujui Direksi.
b. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gambar.
c. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang
menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali.
d. Untuk engsel jendela menggunakan jenis casement 12” dan pengunci
menggunakan Rabuncis
Pasal 15
PEKERJAAN KACA
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi kaca daun jendela, kaca daun pintu, kaca mati.
c. Pekerjaan ini berkaitan tentang (Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela).
Pasal 16
PEKERJAAN SANITASI DAN DRAINASE
Pasal 17
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1. Lingkup Pekerjaan
Pemborong harus melaksanakan pengadaan, pemasangan, pengujian dan serah terima
di lapangan instalasi listrik seperti yang disebutkan di bawah ini dan/atau
diperlihatkan dalam gambar. Sebelum serah terima dilakukan seluruh sistim beserta
komponen-komponennya harus lengkap, bekerja dengan baik sesual dengan unjuk
kerja yang diinginkan, dan lulus dalam pengujiannya.
3. Sistim penerangan
Sistim penerangan terdiri dari lampu-lampu beserta fixturenya, sakelar, kabel-kabel
dan conduit, serta material bantuannya.
Pasal 18
PEKERJAAN RAILING
1. Lingkup Pekerjaan meliputi penyediaan bahan dan aplikator pemasangan railing yang
akan digunakan.
2. Spesifikasi Bahan:
a. Railing tangga dan void menggunakan Tipe RRP 412 dengan spesifikasi bahan:
1) Handrailing SS Kotak
2) Pipa Pagar jari-jari
3) Tutup PVC
4) Sambungan PVC
PASAL 19
PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA BAJA
1. Lingkup Pekerjaan
a. Yang dimaksud pekerjaan konstruksi baja adalah semua pekerjaan
konstruksi baja dan pekerjaan baja lainnya yang tercantum dalam gambar
rencana. Termasuk didalam pekerjaan Konstruksi Baja ini antara lain adalah :
- Konstruksi rangka atap,dan konstruksi baja lainnya untuk Bangunan Gedung.
- Konstruksi baja lainnya sesuai yang dimaksud gambar rencana.
b. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dari semua bahan, tenaga, peralatan,
perlengkapan serta pemasangan dari semua pekerjaan baja dan logam termasuk
alat-alat atau benda- benda/ material pendukung lainnya.
e. Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan teliti dan diselesaikan
dengan rapi, dan dalam pelaksanaannya tidak hanya dari gambar-gambar kerja
untuk memasang pada tempatnya tetapi dimungkinkan untuk mengambil ukuran-
ukuran sesungguhnya ditempat pekerjaan terutama bagian-bagian yang terhalang
oleh benda lain.
f. Pekerjaan harus bermutu kelas satu dalam segala hal, setiap bagian pekerjaan yang
buruk akan ditolak dan harus diganti apabila perlu. Pekerjaan yang selesai harus
bebas dari puntiran-puntiran,bengkokan-bengkokan dan sambungan-sambungan
yang mengganggu.
3. Persyaratan Bahan
a. Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan baja harus sudah
disetujui oleh Pengawas, tidak berkarat, bagian bagiannya dan lembaran-
lembarannya tidak bengkok dan cacat. Potongan-potongan (profil)
mempunyai ukuran yang tepat sesuai dengan dimensi yang tertera dalam
gambar rencana baik bentuknya, tebal, ukuran berat.
b. Bahan baja yang digunakan/ dipasang harus dari jenis yang sama
kualitasnya, dalam hal ini dipakai baja jenis ST-37, Toleransi luas
penampang bahan baja ditetapkan maksimum 5 % dari luas untuk
rangka batang atau maksimum 5 % dari momen inersia (I)
c. Sebagai kawat las dipakai setaraf produksi “KOBE” atau “NIPPON STEEL”
Jenis kawat las yang akan digunakan harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk
dari pabrik pembuat dan petunjuk-petunjuk Direksi. Elektroda-elektroda
las harus diambil dari GRADA-A (besi heavy coatee type) batang-batang
elektroda yang dipakai diameternya lebih besar atau sama dengan 6
mm (1/4 inch), dan batang-batang elektroda harus dijaga agar selalu
dalam keadaan kering.
d. Baut-baut yang digunakan harus baut hitam ulir (HTB) tak penuh dengan
tegangan baut dan tegangan las minimum adalah 1.400 kg/cm² atau minimal
sama dengan mutu baja yang digunakan (A-325 ASTM).
e. Pada konstruksi atap bangunan gedung, sambungan gording tidak harus
menumpu pada kuda-kuda/jurai atau tumpuan lainnya. Untuk itu sebelum
pemasangan gording dilaksanakan Kontraktor harus berkonsultasi terlebih
dahulu dengan Direksi/Pengawas.
f. Bahan baja ini kecuali ditunjuk atau dipersyaratan lain harus sesuai dengan
SNI 3-1970
Pasal 20
PEKERJAAN LAIN – LAIN
1. Hal-hal yang belum disebut dalam persyaratan ini supaya disesuaikan dengan gambar
rencana / detail.
2. Selama pekerjaan berlangsung, pemborong / Kontraktor harus selalu menjaga kondisi
sekitarnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kerusakan-kerusakan yang
terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan ini dan segala kerusakan yang timbul pada
bangunan yang ada / konstruksi sekitarnya, bila kerusakan tersebut jelas akibat pelaksanaan
pekerjaan.
3. Pemborong harus membatasi derah operasionalnya disekitar tempat pekerjaan dan
harus mencegah sedemikian rupa supaya para pekerjanya tidak melanggar wilayah
bangunan – bangunan lain yang berdekatan dan pemborong harus melarang siapapun yang
yang tidak berkepentingan memasuki lokasi proyek.
4. Pembersihan seluruh pekerjaan terutama untuk bahan yang berlebihan dan tidak
dipakai, semua sampah dan bekas bongkaran – bongkaran lainnya harus betul – betul
diperhatikan dan dibuang dari lokasi sesuai dengan petunjuk / pengarahan
pimpro/Direktur/ Penagawas Lapangan.
Pasal 21
PENUTUP
Pekerjaan lain-lain yang belum tercantum di dalam uraian Spesifikasi Teknis ini akan
ditentukan/diterangkan pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
B
A
B
V
SPESIFIKASI JABATAN KERJA
KONSTRUKSI
2. Petugas K3
- Membuat usulan perubahan apabila terdapat kekeliruan atau kesalahan pada
metode kerja pelaksanaan konsstruksi berbasis K3
- Membuat perencanaan dan penyusunana program K3
- Menerapkan ketentuan perundang – undangan tentang dan terkait K3 konstruksi
- Membuat SOP prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
- Melakukan sosialisasi ,penerapan dan pengawasan pelaksanaaan program prosedur
kerja dan instruksi kerja K3
- Mengevaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3
konstruksi
- Melakukan penanganan kecelakan kerja dan enyakit akibat kerja serta keadaan
darurat.
Penyedia wajib menghadirkan personil sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen
penawaran dan dapat menunjukkan Surat Keterampilan Kerja (SKT) asli sesuai dengan yang
dipersyaratkan pada saat rapat persiapan penunjukan pemenang.
2. Upah Minimum
Untuk besaran upah tenaga kerja, miniimum sesuai UMK Kabupaten Sidoarjo
3. Tingkat Resiko K3
Untuk Paket pekerjaan ini tingkat resiko K3 masuk dalam kategori resiko kecil/rendah