Anda di halaman 1dari 29

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

DINAS PERUMAHAN PERMUKIMAN CIPTA KARYA


DAN TATA RUANG
Jalan Ahmad Yani No. 4 Sidoarjo Telp. 031-8960982 fax. 8951349

SPESIFIKASI TEKNIS

KEGIATAN :
PEMBANGUNAN REHABILITASI GEDUNG KANTOR LINTAS SKPD

PEKERJAAN :
REHAB SDN GAGANGKEPUHSARI KEC. BALONGBENDO -
Nama Kegiatan : PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG KANTOR LINTAS SKPD
Judul Paket : REHAB SDN GAGANGKEPUHSARI KEC. BALONGBENDO -
Lokasi Kegiatan : KABUPATEN SIDOARJO

PENDAHULUAN

1. Ruang Lingkup Pekerjaan


Sesuai dengan permen PU 22 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pembangunan Gedung
Negara Lingkup Kegiatan Konstruksi Bangunan Gedung Meliputi :

a. Melakukan pemeriksaan dan penilaian dokumen untuk pelaksanaan konstruksi fisik,


baik dari segi kelengkapan maupun segi kebenarannya.
b. Menyusun program kerja yang meliputi jadwal waktu pelaksanaan, jadwal
pengadaan bahan, jadwal penggunaan tenaga kerja, dan jadwal penggunaan
peralatan berat.
c. Melaksanakan persiapan di lapangan sesuai dengan pedoman pelaksanaan.
d. Menyusun gambar pelaksanaan (shop drawing) untuk pekerjaan-pekerjaan yang
memerlukannya.
e. Melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik di lapangan sesuai dengan dokumen
pelaksanaan.
f. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi fisik, melalui rapat-rapat
lapangan, laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan
kemajuan pekerjaan, laporan persoalan yang timbul atau dihadapi, dan
surat-menyurat.
g. Membuat gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (as built
drawings) yang selesai sebelum serah terima pertama, setelah disetujui oleh
penyedia jasa manajemen konstruksi atau penyedia jasa pengawasan
konstruksi dan diketahui oleh penyedia jasa perencanaan konstruksi.
h. Melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi di masa
pemeliharaan konstruksi.
i. Dalam hal satuan kerja mewajibkan menggunakan metode VE, maka
penyedia jasa pelaksanaan konstruksi dapat menyusun Value Engineering
Change Proposal (VECP) dalam rangka pemberian alternatif penawaran
yang disertakan pada surat penawaran.
j. Dalam penyusunan VECP, penyedia jasa pelaksanaan konstruksi secara
inhouse, bagi yang memiliki tenaga ahli VE, atau bekerja sama dengan
pemberi jasa keahlian VE, harus menggunakan metodologi yang sesuai
dengan standar pelaksanaan studi VE yang lazim berlaku.
k. Dalam hal terjadi penghematan karena penggunaan VECP dalam rangka
pemberian alternatif penawaran tersebut, pengaturan biaya hasil
penghematan (H) adalah sebagai berikut:
60 % (enam puluh per seratus) dari H digunakan untuk meningkatkan
mutu dan/atau menambah kegiatan pekerjaan konstruksi fisik atau
disetor ke Kas Negara.
25 % (dua puluh lima per seratus) dari H untuk tambahan biaya jasa
pelaksanaan konstruksi dan pelaksana VE.
10 % (sepuluh per seratus) dari H untuk tambahan biaya jasa penyedia
jasa perencanaan konstruksi.
5 % (lima per seratus) dari H untuk tambahan jasa penyedia jasa
manajemen konstruksi untuk kegiatan yang menggunakan jasa
penyedia jasa Manajemen Konstruksi, sedangkan untuk kegiatan yang
menggunakan penyedia jasa Pengawasan Konstruksi, biaya
penghematan ini ditambahkan untuk meningkatkan mutu dan atau
menambah kegiatan pekerjaan konstruksi fisik, atau disetor ke Kas
Negara.

1. Pekerjaan tersebut meliputi :


I. Pekerjaan Pembongkaran
II. Pekerjaan Tanah
III. Pekerjaan Pondasi
IV. Pekerjaan Beton Bertulang
V. Pekerjaan Pasangan
VI. Pekerjaan Lantai & Keramik
VII. Pekerjaan Kusen Dan Pintu
VIII. Pekerjaan Penggantung & Pengunci
IX. Pekerjaan Plafon
X. Pekerjaan Atap
XI. Pekerjaan Cat
XII. Pekerjaan Elektrikal
XIII. Pekerjaan Finishing

2. Waktu Pelaksanaan a. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan selama 120 Hari


Kalender
b. Jadwal Pelaksanaan di DPA bulan Juni 2020
c. Perkiraan Serah Terima Hasil Pekerjaan Oktober 2020

3. Lokasi Pekerjaan : Komplek SDN Gagangkepuhsari


Jalan Kepuhsari, Gagangkepuhsari, Kec. BalongBendo, Kabupaten
Sidoarjo, Jawa Timur 61263
BAB I

SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI

1. Spesifikasi Teknis Bahan Material


No. Jenis Material Klasifikasi Merk / Pembuat
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Papan Patok Ukur (Bowplank) Kayu kelas-III,
ukuran tebal 2,5 cm,
lebar 20 cm, lurus
pada sisi sebelah
atasnya.
Pemasangan patok
keliling bangunan
minimal berjarak
1,00 meter dari as
dinding bangunan.
2. Tes Uji Beton Tiap Kualitas Beton
harus diuji dan
diambil sample
sebanyak 5 sample
untuk menentukan
mutu uji kuat tekan.
3. Tes Uji Besi Beton Bertulang Tiap sample kualitas
beton diambil sample
sepanjang 1m untuk
menentukan mutu uji
kuat tarik.
PEKERJAAN TANAH
1. Penggalian dan Pengupasan Tanah
2. Pekerjaan Galian Pondasi Footplat Ukuran disesuaikan
gambar
3. Pekerjaan Galian Pondasi Strouss Ø30 Kedalaman -7.00
cm
4. Urugan Kembali dan Pemadatan Urugan yang dipakai
untuk levelling lantai
menggunakan
bongkaran dinding
bata dan bongkaran
lantai
PEKERJAAN PONDASI
1. Pekerjaan Pasangan Pondasi Batu Kali Adukan yang dipakai
(Belah) 1Pc : 5Ps
2. Pekerjaan Pemasangan Batu Kosong
(Aanstamping)
3. Pekerjaan Urugan Pasir Tebal 5 Cm
PEKERJAAN BETON DAN BETON BERTULANG
1. Mutu Beton Konstruksi struktural
K-250 dan beton
praktis K-175,
Konstruksi non
struktural K-100
2. Semen Semen PC Semen Gresik
3. Bahan Agregat Beton Batu pecah / split
ukuran maksimum 2
cm
4. Air Bebas dari asam,
garam, bahan alkali
dan bahan organik
5. Besi Beton Baja deformasi (D)
mutu U39, Baja
tulangan mutu U24
6. Plat bondek Dengan ketebalan
0,75 mm – 1,00 mm.
Untuk
pengaplikasian
bondek arah luas
lipatan bentang antar
balok terpendek.
7. Jarak Perancah Jarak antar perancah
0,6 meter
8. Kayu bekisting Kayu kelas III, Papan Lokal
bekisting dari kayu
dengan tebal 2cm
atau multilek tebal 
9 mm dan pemakaian
maks 2 kali
PEKERJAAN PASANGAN DINDING
1. Pasangan 1 Bata Merah Adukan yang dipakai Lokal
1Pc : 5Ps, untuk trap
tangga teras.
2. Pasangan 1/2 Bata Merah Adukan yang dipakai Lokal
1Pc : 4Ps, kecuali
tasram 1Pc : 3Ps
3. Plesteran dinding, Beton Tebal 1.5 cm, Semen Gresik
dipakai campuran
1Pc : 4Ps, kecuali
trasram 1Pc : 3Ps
4 Dinding Bata Ringan Bata Ringan ukuran Citicon,
20x60x10 cm
5 Semen Acian / Plester Dinding Bata Semen Instan Mortar Utama
Ringan
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
1. Plafond Gypsumboard Knauf
ukuran
122x244x9mm,
paku dan sekrup
2. Rangka Plafond Modul 60x60Cm Hollow Galvalum Lokal
40.40.3 mm – 6
m,Penggantung
Hollow Galvalum
40.40.3 mm – 6 m,

3. Lis Plafond Lis Gypsum Lokal


PEKERJAAN LANTAI
1. Keramik Lantai Kelas Putih Ukuran 40x40 cm Roman

2. Keramik Rock Tile Ukuran 40x40 cm Roman


3. Keramik Dinding Ukuran 20x25 Roman
Kualitas 1 / A

4 Lantai / Dinding Granit Tile/ Homogenous Tile Niro Granit


Homogenous Tile uk: 30x60 cm atau
60x60 cm
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Cat Dinding WeaterShild : Warna Nippon Paint
ditentukan kemudian
Pengecatan 3 x
2. Cat Waterproofing Elastex Nippon Paint

PEKERJAAN KUSEN
1. Kusen Alumunium Ukuran profil 2”x4” Lokal
warna coklat, tebal
min. 1.35 mm
2. Daun Pintu Daun pintu board Dumadoor
WPC tebal 0.5 cm
0,82x2,1 BB12
Pintu Lipat Daun Pintu Board WPC
uk.72 x 210 x 0,5 BB-
12
3. Slimar Aluminium Profil Alumunium Lokal
Casement (3 Profil)
4. Alat penggantung dan pengunci Dekson
5. Engsel Pintu 4« Dekson
5. Engsel jendela Casement 12” Dekson
6. Pengunci Rabuncis Dekson
7. Kaca Tebal 5 mm, MAGI
menyesuaikan sesuai
gambar
8. Railing Sesuai gambar Lokal

PEKERJAAN SANITASI DAN DRAINASE


1. Pipa Air Bersih (Blue Water) PVC type AW Ø1/2” Wavin
2. Pipa Air Kotor (Grey Water) PVC type AW Ø3” Wavin
3. Pipa Air Buangan (Black Water) PVC type AW Ø4” Wavin
PEKERJAAN LISTRIK
1. Kabel Instalasi Pasang titik lampu Eterna
NYM 2 x 2.5 mm2,
Pasang titik stop
kontak NYM 3 x 2.5
mm2
2. Penerangan Lampu SL Tornado Philips
24watt (Dalam),
Lampu SL Tornado
15 watt
(Balkon/Teras)
3. Saklar Dinding Broco
Stop Kontak
4. Pipa Instalasi Pelindung kabel Ukuran 3/4"

PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA BAJA


1. Bahan Baja Baja struktur titik Gunung Garuda
leleh 3500 kg/m2 /
ST-37
2. Kuda-kuda Baja Baja profil Siku L Gunung Garuda
70.70.7 dan L
60.60.6
3. Besi Plat Ukuran tebal 12 mm, Gunung Garuda
10 mm dan 8 mm
4. Gording Baja CNP Gunung Garuda
150.50.20.2,3 mm
5. Kawat las listrik Kawat, solar, minyak NIPPON STEEL
pelumas
6. Trekstang Diameter 10 mm
7. Ikatan angin kuda-kuda Diameter 16 mm
8. Turn Buckle (Jarum keras) Diameter 16 mm
9. Angkur baut Diameter 16 mm
10. Mur baut Diameter 12 mm, A-
325 ASTM
11. Usuk dan reng Canai dingin (baja Smart trust
ringan),
ukuran usuk baja
profil C 75.0,75 mm,
ukuran reng 32.45
mm,
paku ukuran 5 s/d
10 mm
12. Genteng Bentuk Bisma Karang Pilang
13. Bubung genteng Bentuk Bisma Karang Pilang
14. Lisplank Ukuran 3 m x 30 cm, Kalsiplank
tebal 8 mm. Bentuk
pemasangan double,
Hollow 40x40x4 mm
Paku biasa 5 s/d 10
mm

JENIS DAN MUTU BAHAN


Baru/ bekas.
Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakan
dalam/ untuk pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru, penggunaan
bahan bekas dalam komponen kecil maupun besar sama sekali tidak
diperbolehkan/ dilarang digunakan.
REFERENSI BAHAN
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)-NI-3.
- Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).
- Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81).
- Mutu dan Cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).
- Baja Tulangan Beton (SII 0136-84).
- Peraturan Bangunan Nasional 1978.
- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
- Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.53.1987
UDC:699.81:624.04).
BAB II

SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI DAN PERALATAN BANGUNAN

Peralatan Kerja
No. Jenis Alat Kapasitas Jumlah Keterangan
1 Pick Up - 1 Layak fungsi pada saat pelaksanaan
2 Stamper / Mesin 1 Ton 1 Layak fungsi pada saat pelaksanaan
Pemadat
3 Genset 5000 Watt 1 Layak fungsi pada saat pelaksanaan
4 Mesin Las 160-300 KVA 1 Layak fungsi pada saat pelaksanaan
5 Scafolding - 50 Layak fungsi pada saat pelaksanaan
BAB III
SPESIFIKASI PROSES/KEGIATAN

UMUM
Pasal 1

Spesifikasi Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan Rehab SDN Gagangkepuhsari Kec. Balongbendo -

1.1. Penyedia harus melindungi pemilik dari tuntutan atas hak paten, lisensi serta hak
cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan
Penyedia untuk melaksanakan pekerjaan.

BATASAN / PERATURAN
Pasal 2

Dalam melaksanakan pekerjaannya Penyedia harus tunduk kepada :


a. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung
b. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan
Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan
c. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
e. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen Permukiman
dan Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang Petunjuk Teknis Rencana Tindakan
Darurat Kebakaran pada Bangunan Gedung.
f. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
g. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
h. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)
i. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
j. SKSNI T-15-1991-03
k. SNI 03 -1729-2002
l. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)
m. Peraturan – Peraturan lain yang masih berlaku.
n. Undang- undang 13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan
o. Permen PU no 22/PRT/M/2018 tentang pedoman teknis pembangunan gedung Negara
p. Permen PU no 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi

JENIS DAN MUTU BAHAN


Pasal 3

a. Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan
produksi dalam negeri, sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perdagangan dan
Koperasi, Menteri Perindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara tanggal 23
Desember 1980 dan Perpres nomor 16 Tahun 2018.
b. Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi yang ditunjuk,
bila bahan-bahan bangunan dari semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai dengan
peraturan yang ada dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin dari Pejabat
Pembuat Komitmen / Direksi (secara tertulis).
c. Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat
beberapa/bermacam-macam jenis (merk) diharuskan untuk memakai jenis dan mutu
bahan satu jenis.
d. Bila Penyedia telah menanda tangani/melaksanakan jenis dan mutu bahan untuk
pekerjaan atau bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan bahan-
bahan tersebut harus ditolak dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan paling lambat 24
jam setelah ditolak dan biaya menjadi tanggung jawab Penyedia.
e. Bila dalam uraian dan syarat-syarat yang disebutkan nama pabrik pembuatan dari
suatu barang, maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukan kualitas dan tipe dari
barang-barang yang memuaskan Pemberi Tugas.
URAIAN PEKERJAAN
Pasal 4
1. Penyediaan
Penyedia harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
secara sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua alat-alat
pembantu yang dipergunakan seperti andang-andang, alat-alat pengangkat, mesin- mesin,
alat-alat penarik dan sebagainya yang diperlukan oleh Penyedia dan untuk semua
alat-alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai karena sudah tidak berguna lagi, dan
untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya.

2. Kuantitas dan kualitas pekerjaan


a. Kuantitas dan kualitas pekerjaan yang termasuk dalam harga kontrak harus
dianggap seperti apa yang tertera dalam gambar kontrak atau diuraikan dalam
uraian dan syarat-syarat. Tetapi kecuali yang disebut diatas apa yang tertera dalam
uraian dan syarat-syarat dalam kontrak itu bagaimanapun tidak boleh menolak,
merubah atau mempengaruhi penerapan dari apa yang tercantum dalam syarat- syarat
ini.
b. Kekeliruan dalam uraian pekerjaan atau kuantitas atau pengurangan bagian-
bagian dari gambar dan uraian dan syarat-syarat tidak boleh merusak
(membatalkan) kontrak ini, tetapi hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu
perubahan yang dikehendaki oleh pemberi tugas.

GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN
Pasal 5

1. Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar rencana, gambar detail
konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh perencana
telah disampaikan kepada Penyedia beserta dokumen-dokumen lain. Penyedia tidak
boleh mengubah atau menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Pejabat
Pembuat Komitmen. Gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain
yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Penyediaan ini atau dipergunakan
untuk maksud-maksud lain.

2. Gambar-gambar tambahan
Bila Pejabat Pembuat Komitmen / Direksi menganggap perlu, maka Konsultan
Perencana harus membuat gambar detail (gambar penjelasan) bersifat prinsip yang
disyahkan oleh Direksi, gambar-gambar tersebut menjadi milik Direksi.
3. As Built Drawing (Gambar yang sesuai sebagaimana yang dilaksanakan)
Untuk semua pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar-gambar baik
penyimpangan atas perintah pemberi Tugas atau tidak, Penyedia harus membuat
gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan (As Built Drawing)
yang jelas memperhatikan perbedaan antara gambar-gambar kontrak dan pekerjaan
yang dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga)
dan semua biaya pembuatannya ditanggung oleh Penyedia.

4. Gambar detail pelaksanaan ( Shop Drowing)


Sebelum proses pemasangan, Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) yang
meliputi semua pekerjaan detail, harus disediakan oleh Penyedia dan harus
diserahkan ke Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Semua dimensi harus disesuaikan di lapangan dan harus ditunjukkan dalam
Gambar Data Pelaksanaan (Shop Drawing).
Penyedia harus bertanggungjawab terhadap segala perbedaan dimensi dan semua bagian
pekerjaan, koordinasi dengan pekerjaan lain, dan semua pekerjaan yang diperlukan
untuk mengakomodasi pekerjaan yang termasuk didalamnya mewujudkan tujuan
disain.
Shop Drawing (Gambar Kerja) harus dibuat oleh Penyedia sebelum suatu
komponen konstruksi dilaksanakan bila :
- Gambar detail yang tertuang di dalam dokumen kontrak tidak ada atau kurang
memadai.
- Terjadinya penyimpangan pelaksanaan (tetapi masih dalam batas toleransi
yang diijinkan) pada detail pelaksanaan yang mendahuluinya.
- Konsultan Pengawas memerintahkan secara tertulis untuk itu, demi
kesempurnaan konstruksi.
- Shop Drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas
sebelum elemen konstruksi yang bersangkutan dilaksanakan.

5. Gambar-gambar ditempat pekerjaan


Penyedia harus menyimpan ditempat pekerjaan satu rangkap gambar kontrak lengkap
termasuk rencana Kerja dan Syarat-syarat, Berita Acara Aanwijzing, Time Schedule
dalam keadaan baik (dapat dibaca dengan jelas) termasuk perubahan-perubahan
terakhir dalam masa pelaksanaan pekerjaan, agar tersedia jika pemberi tugas atau
wakilnya sewaktu-waktu memerlukan.

TEMPAT TINGGAL (DOMISILI)


Pasal 6

a. Adapun kebangsaan Penyedia, Sub Penyedia, leveransir atau penengah (Arbitrase)


dan dimanapun mereka bertempat tinggal /menetap (domisili) atau dimanapun
pekerjaan atau bagian pekerjaan berada Undang-undang Republik Indonesia adalah
Undang-undang yang melindungi kontrak ini.
b. Untuk memudahkan komunikasi demi untuk mempermudah jalannya pelaksanaan
pekerjaan Penyedia, Penyedia berkewajiban memberikan alamat yang tetap dan jelas
dengan nomor telpon rumah kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
PENJELASAN SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
Pasal 7

a. Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail maka
gambar detail yang dipakai/diikuti.

b. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angka
yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas akan
menyebabkan ketidaksempurnaan / ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan
keputusan Konsultan Pengawas lebih dahulu.
c. Bila terdapat perbedaan antara Spesifikasi Teknis dan gambar, maka Spesifikasi Teknis
dan RAB yang diikuti kecuali bila hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan,
yang jelas mengakibatkan kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan
keputusan Konsultan Pengawas.
d. Spesifikasi Teknis dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan
lengkap sedang Spesifikasi Teknis tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian
juga sebaliknya.
e. Yang dimaksud dengan Spesifikasi Teknis dan gambar di atas adalah Spesifikasi Teknis
dan gambar setelah mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara
penjelasan pekerjaan
d. Penyedia berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal-hal tersebut diatas.
Setelah Penyedia menerima dokumen dari Pejabat Pembuat Komitmen dan hal tersebut
akan dibahas dalam rapat penjelasan.
e. Sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia diharuskan meneliti kembali semua
dokumen yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat penjelasan.

SARANA DAN CARA KERJA


Pasal 8

a. Penyedia wajib memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan meninjau tempat


pekerjaan, melakukan pengukuran-pengukuran dan mempertimbangkan seluruh
lingkup pekerjaan yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan kelengkapan dari proyek.
b. Penyedia harus menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang cakap dan memadai
dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan, serta tidak akan mempekerjakan orang-
orang yang tidak tepat atau tidak terampil untuk jenis-jenis pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya. Penyedia harus selalu menjaga disiplin dan aturan yang baik diantara
pekerja/karyawannya.
c. Penyedia harus menyediakan alat-alat kerja yang diperlukan untuk pekerjaan ini.
Peralatan dan perlengkapan itu harus dalam kondisi baik.
d. Penyedia wajib mengawasi dan mengatur pekerjaan dengan perhatian penuh dan
menggunakan kemampuan terbaiknya. Penyedia bertanggung jawab penuh atas
seluruh cara pelaksanaan, metode, teknik, urut-urutan dan prosedur, serta pengaturan
semua bagian pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.
e. Shop Drawing (gambar kerja) harus dibuat oleh Penyedia sebelum suatu komponen
konstruksi dilaksanakan.
f. Shop Drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas dan
Konsultan Perencana sebelum elemen konstruksi yang bersangkutan dilaksanakan.
g. Sebelum penyerahan pekerjaan kesatu, Penyedia Pelaksana sudah harus menyelesaikan
gambar sesuai pelaksanaan yang terdiri atas :
Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan dalam
pelaksanaannya.
Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar-gambar
perubahan.
h. Penyelesaian yang dimaksud pada ayat g harus diartikan telah memperoleh persetujuan
Konsultan Pengawas setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti.
i. Gambar sesuai pelaksanaan dan buku penggunaan dan pemeliharaan bangunan
merupakan bagian pekerjaan yang harus diserahkan pada saat penyerahan kesatu,
kekurangan dalam hal ini berakibat penyerahan pekerjaan kesatu tidak dapat
dilakukan.
j. Pembenahan/perbaikan kembali yang harus dilaksanakan Penyedia, bila :
Komponen-komponen pekerjaan pokok/konstruksi yang pada masa pemeliharaan
mengalami kerusakan atau dijumpai kekurang sempurnaan pelaksanaan.
Komponen-komponen konstruksi lainnya atau keadaan lingkungan diluar pekerjaan
pokoknya yang mengalami kerusakan akibat pelaksanaan konstruksi (misalnya jalan,
halaman, dan lain sebagainya).
k. Pembenahan lapangan yang berupa pembersihan lokasi dari bahan-bahan sisa-sisa
pelaksanaan termasuk bowkeet dan direksikeet harus dilaksanakan sebelum masa
kontrak berakhir, kecuali akan dipergunakan kembali pada tahap selanjutnya.

PERSIAPAN DI LAPANGAN
Pasal 9

Selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan Penyedia harus menyediakan / menyiapkan :


1. KANTOR PENYEDIA, LOS DAN HALAMAN KERJA, GUDANG DAN FASILITAS LAIN
Penyedia harus membangun kantor dan perlengkapannya, los kerja, gudang dan
halaman kerja (work yard) di dalam halaman pekerjaan, yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak. Penyedia harus juga menyediakan untuk
pekerja/buruhnya fasilitas sementara (tempat mandi dan peturasan) yang memadai
untuk mandi dan buang air.
Penyedia harus membuat tata letak/denah halaman proyek dan rencana konstruksi
fasilitas-fasilitas tersebut. Penyedia harus menjamin agar seluruh fasilitas itu tetap
bersih dan terhindar dari kerusakan.
Dengan seijin Pimpinan Pelaksana Kegiatan, Penyedia dapat menggunakan kembali
kantor, los kerja, gudang dan halaman kerja yang sudah ada.

2. AIR DAN DAYA


a. Penyedia harus menyediakan air atas tanggungan/biaya sendiri yang dibutuhkan
untuk melaksanakan pekerjaan ini, yaitu :
Air kerja untuk pencampur atau keperluan lainnya yang memenuhi
persyaratan sesuai jenis pekerjaan, cukup bersih, bebas dari segala macam
kotoran dan zat-zat seperti minyak, asam, garam, dan sebagainya yang dapat
merusak atau mengurangi kekuatan konstruksi.
Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air dan
kebutuhan lain para pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk keperluan
tersebut harus cukup terjamin.
b. Penyedia harus menyediakan daya listrik atas tanggungan/biaya sendiri
sementara yang dibutuhkan untuk peralatan dan penerangan serta keperluan
lainnya dalam melaksanakan pekerjaan ini. Pemasangan sistem listrik sementara
ini harus memenuhi persyaratan yang berlaku. Penyedia harus mengatur dan menjaga
agar jaringan dan peralatan listrik tidak membahayakan para pekerja di lapangan.
Bila diperlukan (atas petunjuk Konsultan Pengawas) Penyedia harus pula
menyediakan penangkal petir sementara untuk keselamatan.
3. SALURAN PEMBUANGAN
Penyedia harus membuat saluran pembuangan sementara untuk menjaga agar daerah
bangunan selalu dalam keadaan kering/tidak basah tergenang air hujan atau air buangan.
Saluran dihubungkan ke parit/selokan yang terdekat atau menurut petunjuk
Konsultan Pengawas.

4. PEMBERSIHAN HALAMAN
a. Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi jalannya pekerjaan
seperti pepohonan, batu-batuan atau puing-puing bekas bangunan harus
dibongkar dan dibersihkan serta dipindahkan dari tanah bangunan kecuali
barang-barang yang ditentukan harus dilindungi agar tetap utuh.
b. Pelaksanaan pembersihan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Bila terdapat
bahan-bahan bekas bongkaran tidak diperkenankan untuk dipergunakan kembali
dan harus dikumpulkan menjadi satu untuk selanjutnya dibuatkan Berita Acara
Bekas Bongkaran.

5. KOORDINASI
a. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia harus menyiapkan bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan dan harus ditempatkan pada tempat
yang sudah disediakan oleh User / Pemberi Tugas dan Penempatan barang-
barang tersebut harus rapi sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitarnya
dan aktifitas kerja dilingkungan lokasi pembangunan.
b. Berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, jika Penyedia memanfaatkan /
memakai fasilitas yang ada dilingkungan sekolah harus ada Ijin tertulis dari
Pejabat Pembuat Komitmen atau pejabat lainnya yang ditunjuk dan harus
mentaati segala peraturan-peraturan/aturan-aturan yang ada.

JADWAL PELAKSANAAN
Pasal 10

a. Penyedia Pelaksana berkewajiban menyusun dan membuat jadwal pelaksanaan dalam


bentuk barchart yang dilengkapi dengan grafik prestasi yang direncanakan berdasarkan
butir-butir komponen pekerjaan sesuai dengan penawaran.
b. Pembuatan rencana jadwal pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh Penyedia Pelaksana
selambat-lambatnya 10 hari setelah dimulainya pelaksanaan di lapangan pekerjaan.
Penyelesaian yang dimaksud ini sudah harus dalam arti telah mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas.
c. Bila selama 10 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai, Penyedia belum
menyelesaikan pembuatan jadwal pelaksanaan, maka Penyedia Pelaksana harus dapat
menyajikan jadwal pelaksanaan sementara minimal untuk 2 minggu pertama dan 2 minggu
kedua dari pelaksanaan pekerjaan.
d. Selama waktu sebelum rencana jadwal pelaksanaan disusun, Penyedia Pelaksana harus
melaksanakan pekerjaannya dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan mingguan
yang harus dibuat pada saat dimulai pelaksanaan. Jadwal pelaksanaan 2 mingguan ini harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
KUASA PENYEDIA DI LAPANGAN
Pasal 11

1. Penyedia dan Prosedur Pelaksanaan


Penyedia harus mengawasi dan memimpin pekerjaan dengan menggunakan
kecakapan dan perhatian sepenuhnya.
Ia harus semata-mata bertanggung jawab untuk semua alat-alat konstruksi, cara-
cara teknik urutan dan prosedur dan untuk mengkoordinasikan semua bagian
pekerjaan yang berada didalam kontrak.

2. Pegawai Penyedia yang melaksanakan :


a. Sebagai pemimpin pelaksanaan proyek sehari-hari pada pelaksana pekerjaan
Penyedia harus dapat menyerahkan kepada seorang pelaksanaan ahli, cakap sesuai
bidang keahliannya, yang diberi kuasa dengan penuh tanggung jawab dan selalu
berada ditempat pekerjaan.
b. Sebagai penanggung jawab di lapangan pekerjaan pelaksanaan harus mempelajari
dan mendalami semua isi gambar, bestek dan Berita Acara Aanwijzing sehingga
tidak terjadi kesalahan-kesalahan konstruksi maupun kualitas bahan-bahan yang
harus dilaksanakan.
c. Perubahan konstruksi maupun perubahan bahan-bahan bangunan dapat
dilaksanakan apabila ada izin tertulis dari Pengawas/ Pejabat Pembuat Komitmen
berdasarkan rapat Direksi. Menyimpang dari hal tersebut menjadi tanggung jawab
Penyedia, untuk melaksanakan sesuai gambar dan bestek.
d. Direksi berhak menolak penunjukan seorang pelaksana (Uitvoerder) dari
Penyedia berdasarkan pendidikan, pengalaman tingkah laku dan kecakapan,
dalam hal ini Penyedia harus segera menempatkan pengganti lain dengan
persetujuan Direksi.

PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN


Pasal 12

1. Keamanan dan kesejahteraan


Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia diwajibkan mengadakan segala hal yang
diperlukan untuk keamanan para pekerja dan tamu, seperti pertolongan pertama,
sanitasi, air minum, dan fasilitas-fasilitas kesejahteraan. Juga diwajibkan memenuhi
segala peraturan dan tata tertib, ordonansi Pemerintah atau Pemerintah Daerah
setempat.

2. Terhadap wilayah orang lain


Penyedia diharuskan membatasi daerah operasinya disekitar tampak dan harus
mencegah para pekerjanya melanggar wilayah orang lain yang berdekatan.

3. Terhadap milik umum


Penyedia harus menjaga agar jalan umum, jalan kecil dan hak pemakai jalan, bersih
dari bahan-bahan bangunan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas,
baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
Penyedia juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas
perlengkapan umum (fasilitas) seperti saluran air, listrik dan sebagainya yang
disebabkan oleh kegiatan Penyedia, maka biaya pemasangan kembali dan segala perbaikan
kerusakan menjadi tanggung jawab Penyedia.
4. Keamanan Terhadap Pekerjaan
Penyedia bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-
bahan bangunan dan perlengkapan instalasi ditapak, hingga kontrak selesai dan
diterima baik oleh Direksi.Penyedia harus menjaga perlengkapan bahan-bahan dari
segala kemungkinan kerusakan, kehilangan dan sebagainya untuk seluruh pekerjaan
termasuk bagian-bagian yang dilaksanakan oleh pekerja-pekerja dan menjaga agar
pekerjaan bebas dari air hujan dengan melindungi memakai tutup yang layak,
memompa atau menimba seperti apa yang dikehendaki atau diinstruksikan.

JAMINAN DAN KESELAMATAN BURUH


Pasal 13

1. Air Minum dan Air untuk Pekerjaan


a. Penyedia harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup bersih ditempat
pekerjaan untuk para pekerjanya.
b. Air untuk keperluan bangunan selama pelaksanaan, dapat mempergunakan atau
menyambung pipa air yang telah ada dengan meteran air tersendiri (guna
memperhitungkan pembayaran) atau air sumur yang bersih/jernih dan tawar,
bila hal ini meragukan pengawas harus diperiksa di laboratorium.
2. Kecelakaan
Apabila terjadi kecelakaan untuk tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan tersebut pada
waktu pelaksanaan, Penyedia harus segera mengambil tindakan yang perlu untuk
keselamatan si korban dengan biaya pengobatan dan lain-lain menjadi tang- gung
jawab Penyedia dan harus segera melaporkan kepada Instansi yang berwenang dan
Direksi.
3. Dilokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk pertolongan pertama
yang selalu tersedia dalam setiap saat dan berada ditempat Direksi Keet/Bouwkeet.

ALAT-ALAT PELAKSANAAN /PENGUKURAN


Pasal 14

Selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia harus menyediakan/menyiapkan alat-alat baik


untuk sarana peralatan pekerjaannya maupun peralatan-peralatan yang diperlukan untuk
memenuhi kwalitas hasil pekerjaan antara lain : pompa air, beton mollen, waterpas,
theodolit, lampu penerangan dan sebagainya.

SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN


Pasal 15

a Penyedia harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang baik antara
pekerjanya dan tak akan mengerjakan tenaga yang tidak sesuai atau tidak mempunyai
keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.
b Penyedia menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan
menurut kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan akan berkualitas
baik bebas dari cacat. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggap
defiktif.
c Dalam pengajuan penawaran Penyedia harus memperhitungkan biaya-biaya
pengujian/pemerikasaan berbagai bahan pekerjaan.
d Diluar jumlah tersebut Penyedia tetap bertanggungjawab atas biaya-biaya pengiriman
yang tidak memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.
PEKERJAAN TIDAK BAIK
Pasal 16

a. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi agar Penyedia membongkar pekerjaan


apa saja yang telah ditutup untuk diperiksa, atau mengatur untuk mengadakan
pengujian bahan-bahan atau barang-barang baik yang sudah maupun yang belum
dimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah dilaksanakan.
Ongkos untuk pekerjaan dan sebagainya menjadi beban Penyedia untuk
disempurnakan dengan kontrak.
b. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat
pekerjaan, pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan atau barang apa saja yang tidak sesuai
dengan kontrak.
c. Pemberi tugas berhak (tetap tidak dengan cara tidak adil atau menyusahkan)
mengeluarkan perintah yang menghendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan.

PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG


Pasal 17

a Penyedia berkewajiban sesuai dengan pekerjaan yang diterima menurut gambar-


gambar detail yang telah disahkan oleh Direksi melaksanakan secara keseluruhan
atau dalam bagian-bagian menurut persyaratan-persyaratan teknis untuk
mendapatkan pekerjaan yang baik.
Penyedia selanjutnya berkewajiban pula tanpa tambahan biaya mengerjakan segala
sesuatu demi kesempurnaan pekerjaan atau memakai bahan-bahan yang tepat
walaupun satu dan lain hal tidak dicantumkan dalam gambar dan bestek.
b. Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan
secara tertulis dari Direksi. Selanjutnya perhitungan penambahan atau pengurangan
pekerjaan dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh kedua belah pihak jika tidak
tercantum dalam daftar harga upah dan satuan pekerjaan.
c. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tidak seizin direksi secara tertulis
adalah tidak sah dan menjadi tanggung jawab Penyedia sepenuhnya.

PERIJINAN DAN PAPAN NAMA PROYEK


Pasal 18

a. Penyedia tidak diizinkan membuat iklan dalam bentuk apapun, dalam batas-batas
lapangan pekerjaan atau ditanah yang berdekatan tanpa tanpa ijin Direksi.
b. Penyedia harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki lapangan
pekerjaan.
c. Penyedia wajib membuat dan memasang papan nama proyek di bagian depan
halaman proyek sehingga mudah dilihat umum. sesuai dengan gambar . Penyedia
tidak diijinkan menempatkan atau memasang reklame dalam bentuk apapun di
halaman dan di sekitar proyek tanpa ijin dari Pemberi Tugas.

PENGAMANAN LOKASI
Pasal 19

Penyedia bertanggung jawab atas keamanan seluruh lokasi pekerjaan hingga penyerahan
yang ke – 2 diterima dengan baik, untuk itu Penyedia berhak melarang orang-orang yang
tidak berkepentingan masuk ke lokasi pekerjaan.
BAB IV
SPESIFIKASI METODE KONSTRUKSI/METODE PELAKSANAAN/METODE KERJA

Pasal 1
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pembersihan Lokasi Kerja


Kontraktor harus membersihkan lokasi kerja dari akar belukar, pokok-pokok pohon
dan dari segala sesuatu yang memungkinkan akan dapat mengganggu kelancaran
pekerjaan sesuai petunjuk atau persetujuan dari pengawas.

2. Papan Nama Proyek


Kontraktor diharuskan memasang papan nama proyek sesuai petunjuk pemimpin
proyek atau Supervisi, dengan ketentuan yang sesuai dengan gambar.

3. Pengukuran
a. Kontraktor harus menyediakan sedikitnya 2(dua) orang pembantu yang ahli
dalam cara-cara pengukuran dengan alat-alat penyipat datar (theodolith,
waterpass dan sebagainya), prisma silang dan lain-lain peralatan yang diperlukan
dalam pengukuran menurut situasi dan kondisi tanah bangunan sesuai dengan
gambar kerja.
b. Supervisi dan kontraktor akan menetapkan tempat/posisi patok penandaan
permanent (bench mark) sebagai referensi pengukuran bangunan, dan dituangkan
dalam Berita Acara Penentuan Titik 0 (nol). Patok tersebut terbuat dari beton
dengan permukaan atas yang datar dan tertulis penetapan level referensi atas
bangunan sesuai gambar kerja, harus tetap pada posisinya, tidak bergeser dan
permanen minimal dapat digunakan hingga seluruh proyek selesai.
c. Pergeseran patok hanya dapat dilakukan atas persetujuan Supervisi dan tetap
merujuk pada pergeseran patok awal.
d. Berdasarkan patok tersebut, kontraktor menentukan level bangunan dan jarak as
bangunan pada setiap pekerjaan sesuai dengan gambar kerja.

Pasal 2
PAPAN PATOK UKUR (BOWPLANK)

1. Papan patok ukur (bowplank) dipasang pada patok kayu yang kuat, sehingga tidak
bisa digerak-gerakkan.
2. Papan patok ukur dibuat dari kayu kelas-III, dengan ukuran tebal 2,5 cm, lebar 20 cm,
lurus pada sisi sebelah atasnya.
3. Tinggi sisi atas papan bowplank harus sama satu sama lain kecuali dikehendaki
lain oleh Direksi Lapangan.
4. Setelah selesai pemasangan papan patok ukur, Pemborong harus melapor kepada
Direksi Lapangan untuk diminta persetujuannya, serta harus menjaga dan memelihara
keutuhan serta ketetapan patok-patok ukur sampai tidak diperlukan lagi dan dibongkar atas
persetujuan Direksi Lapangan.
5. Pemasangan patok keliling bangunan minimal berjarak 1,00 meter dari as dinding
bangunan.
PASAL 3
PEKERJAAN TANAH

1. Umum Semua pekerjaan penggalian tanah harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Supervisi / Pengawas Teknik terutama tentang ukuran tanah yang akan digali.
2. Bahan–bahan galian yang akan dipakai untuk penimbunan harus diperiksa lebih
dahulu oleh Supervisi / Pengawas Teknik. Jika dijumpai halangan dalam penggalian
harus segera dilaporkan kepada Supervisi / Pengawas Teknik.
3. Jika terjadi kesalahan penggalian maka bekas lubang harus segera diperbaiki dengan
bahan penimbunan yang disetujui
4. Penggalian dan pengupasan Tanah
5. Pekerjaan Galian Bor Strauss Pile Ø = 30 Cm
6. Urugan dan Pemadatan

Pasal 4
PEKERJAAN PASANGAN PONDASI BATU KALI (BELAH)

1. Ketinggian pondasi batu kali dilaksanakan keliling luar dan dalam bangunan sesuai
dengan Gambar Kerja.
2. Pemakaian jenis adukan : didalam mengatur perbandingan campuran yang baik,
kontraktor harus menggunakan dolak-dolak pengatur campuran bahan. Terbuat dari
papan berukuran 60x40x20 cm.
3. Campuran yang digunakan pada seluruh pondasi batu kali menggunakan campuran 1
Pc : 3 Ps.
4. Bahan yang digunakan pada dasarnya semuanya jenis bahan yang digunakan dalam
pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan NI-10 dan PUBI 1970 (NI-3), diantaranya :
a. PC/Semen, digunakan satu jenis semen untuk seluruh pekerjaan, perbedaan semen
tidak diperbolehkan selama masa pelaksanaan. Semen yang digunakan sekualitas
SEMEN GRESIK atau yang memenuhi persyaratan dalam peraturan Portland
Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type I atau Standard Inggris BS-12
b. Pasir Pasang, digunakan pasir yang berbutir tajam dan keras dan pasir harus bersih
dan tidak mengandung bahan organik/kotoran yang merusak kondisi campuran.
Butiran – butiran harus tajam dan keras tidak dapat dihancurkan dengan jari.
Kadar lumpur tidak melebihi 5 %. Butiran–butirannya harus dapat melalui ayakan
berlubang persegi 3mm. Pasir laut tidak boleh digunakan.
c. Batu Kali, digunakan batu kali yang telah dipecah dengan permukaan dan bentuk
yang menjamin letakan dan kuncian secara kuat, batu tidak lapuk dan keropos
serta mempunyai kekerasan sesuai dengan syarat – syarat SK. SNI 1991. Ketebalan
batu kali maksimal 20 cm. Warna dari batu kali harus hitam mengkilat keabu –
abuan.
d. Air, digunakan air yang bersih, tawar dan tidak mengandung bahan yang
merugikan pasangan seperti asam alkali atau bahan organik lainya.
e. Pekerjaan yang terdapat diatas batu kali kali baru boleh dilaksanakan setelah
pondasi batu benar – benar kering.
5. Pedoman Pelaksanaan

Pasal 5
PEKERJAAN PEMASANGAN BATU KOSONG (AANSTAMPING)

1. Dilaksanakan pada dasar pondasi batu kali setelah urugan pasir dibawahnya rata dan
dipadatkan.
2. Pemasangan batu kosong harus disusun tegak bersilang saling minggigit dan pada
rongga pertemuan batu harus diisi dengan pasir padat. Dalam hal ini bisa dibantu
disiram air.

Pasal 6
PEKERJAAN BETON DAN BETON BERTULANG

1. Ketentuan Umum :
Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan beton yang diminta menurut dokumen
kontrak kecuali ditentukan lain, ketentuan pekerjaan beton ini dipakai PBI ‟ 71.

2. Beton Bertulang
Dalam garis besarnya pekerjaan beton yang harus dibuat dari beton bertulang ialah
antara lain :
a. Pondasi plat setempat
b. Sloof
c. Kolom-kolom dan balok struktur dan praktis.
d. Plat Lantai
e. Dan bagian-bagian lain yang tertera dalam gambar.
Mutu beton yang diisyaratkan untuk kontruksi yang bersifat struktural dalah K-250 dan
untuk beton praktis K-175, sedang untuk pekerjaan non struktural sampai rabatan
beton, lantai kerja dan beton ampyangan untuk jalan setapak dengan mutu beton K-100

3. Pengujian Pekerjaan Beton


Pada prinsipnya pengujian beton mengikuti persyaratan yang ditentukan dalam PBI „ 71
dan sesuai petunjuk / Instruksi dari Direksi.

Pasal 7
PEKERJAAN PASANGAN

1. Keterangan Umum :
a. Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan batu yang berupa pasangan Pondasi batu
gunung, pasangan pondasi batu bata / rollag, pasangan dinding batu bata, plesteran,
ornamen kolom dan pekerjaan batu / bata lainnya.
b. Pasangan batu gunung harus memenuhi syarat-syarat PUBB ‟70 NI-3 dan pasangan
batu bata memenuhi syarat-syarat PUBB ‟73 NI-10.

2. Bahan-bahan :
a. Batu Kali :
Batu kali yang dipakai merupakan batu kali pecah yang keras, bebas dari kotoran
akibat tanah liat atau bahan lain yang merugikan dan memenuhi persyaratan PUBB
‟70 NI-3.
b. Batu Bata :
Batu bata liat produksi lokal kualitas baik, pembakarannya harus baik / dengan kayu bakar
ukuran tiap unit harus sama, bersudut runcing dan rata tanpa cacat / letak atau
mengandung kotoran yang memenuhi persyaratan PUBB ‟73 NI-70.
c. Pasir :
Pasir yang digunakan harus pasir yang butir tajam, keras dan bersih.
d. Semen Portland :
Semen untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan yang digunakan untuk
pekerjaan beton.
Pasal 8
PEKERJAAN LANTAI

1. Persyaratan Umum
Sebelum pekerjaan finishing lantai dilakukan, Pemborong wajib mengadakan
pengecekan kembali peil lantai dan kemiringannya disesuaikan dengan gambar kerja
dan persyaratan teknis yang sudah ditentukan.
2. Lingkup, pekerjaan meliputi semua tenaga kerja, penyediaan bahan, persiapan
pemasangan, pembersihan lantai yang akan dikerjakan dan pelaksanaan pemasangan.

Pasal 9
PEKERJAAN PLAFOND DAN PARTISI

1. Kontraktur harus menyiapkan tenaga kerja yang terampil dalam pelaksanaan


pekerjaan ini, penyediaan bahan/material, peralatan serta alat bantu lainnya yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga pekerjaan langit – langit
kalsiboard dilaksanakan dengan hasil yang baik dan sempurna.
2. Cara pengerjaan, bentuk, volume serta detail ukuran lainnya sesuai dengan yang
tercantum pada Gambar Kerja.
3. Persyaratan Bahan
a. Bahan yang digunakan adalah Gypsumboard merk Jayaboardatau setara dengan
ketabalan 9 mm yang dipasang dalam keadaan baik dan tanpa cacat atau noda
lainnya.
b. Seluruh rangka plafond menggunakan Hollow Galvalum 40 x 40 mm baik arah
vertikal jarak 60cm dan Hollow Galvalum 40 x 40 mm arah horizontal.
c. Wall Angle pada sisi pinggir.
d. Hollow 20 x 40 mm sebagai pegantung rangka hollow dengan kuda – kuda dan
dikombinasikan dengan kawat penggantung.
e. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan pada NI-5 dan
memenuhi SII-0404/81.

Pasal 10
PEKERJAAN PENGECATAN

1. Lingkup pekerjaan
Pengecatan dinding dilakukan. pada bagian luar dan dalam serta pada seluruh detail
yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar.

2. Bahan bahan
a. Semua bahan cat yang digunakan adalah : Produk Merk Nippon Paint atau setara.
Cat dinding luar/ exterior Nippon Paint :
- Undercoat : 1 lapis Wall Sealler interval 2 jam
- Cat akhir : 2 lapis setebal 2x30 micron,
interval 2 jam, semua lapis sehingga.
Dicapai permukaan yang merata & sama
tebal
b. Sifat-sifat umum
- Tahan terhadap pengaruh cuaca
- Tahan terhadap gesekan dan mudah diberslhkan
- Mengurangi Pori-Pori dan tembus uap air
- Tidak berbau
- Daya tutup tinggi
c. Cat yang digunakan berada. dalam kaleng yang masih disegel dalam kemasan 5 kg:
atau 25 kg, tidak pecah atau bocor dan mendapat persetujuan Pemilik Proyek atau
Manager Konstruksi. Pengiriman cat harus disertakan sertifikat dan agen/distributor
yang menyatakan bahwa cat yang dikirim dijamin keasliannya. Pemborong
bertanggung jawab, babwa warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan sesual
dengan RKS.

d. Warna
Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan pengecatan, pemborong
mengajukan daftar bahan pengecatan kepada Manager Konstruksi.
Pemborong menyiapkan bahan dan bidang pengecatan untuk dijadikan contoh, atas
biaya pemborong. Pencampuran wama atau pemesanan dan pembuatan warna
khusus harus disiapkan dari pabrik dan memiliki sertifikat laboratorium untuk
pembuatan dan pencampurannya.

Pasal 12
PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM

1. Semua pekerjaan kusen pintu dan kusen jendela aluminium harus dikerjakan menurut
instruksi pabrik/produsen dan standar-standar antara lain:
a. The Alumunium Association (AA)
b. Architectural Aluminium Manufactures Association (AAMA)
c. American Society for Testing Materials (ASTM)

2. Aluminium yang akan digunakan adalah warna brown (sesuai Sll extrusi 0695-82 dan
SH jendela 0649-82). Alloy 6063 T5/Billet yang digunakan harus aslinya (tidak terbuat
dari bahan scrap/sisa).
Anodizing terdiri, dari
a. Lapisan pertama anodic oxide film tebal 10 micron
b. Lapisan kedua resin film tebal 12 micron

3. Seluruh pekerjaan aluminium memiliki syarat-syarat teknis sebagai berikut:


a. Kusen Aluminium warna coklat (brown)
b. Ukuran profil 2" x 4"
c. Beban angin 100 kg/m2
d. Tebal profil minimal 1.35 mm

4. Contoh
Kecuali ditentukan lain, maka semua contoh harus disertakan dan contoh extrusion
tidak kurang dari 30 cm. Dengan ketebalan seperti yang ditentukan untuk proyek
tersebut. Contoh (Mock up) harus dengan ukuran 1 : 1.

Pasal 13
PEKERJAAN DAUN PINTU & DAUN JENDELA

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya untuk pelaksanaaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan (Pekerjaan Alat Penggantung dan
Kunci) serta (Pekarjaan Kaca dan Cermin).
2. Persyaratan Bahan
a. Daun pintu menggunakan board WPC ex. Dumadoor atau setara
b. Untuk slimar daun jendela dan pintu Menggunakan Profil Alumunium Casement (4
Profil)
c. Ukuran daun pintu daun jendela dan pintu sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.

Pasal 14
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluruh
alat-alat yang dipasang pada daun pintu dan pada daun jendela serta seluruh
detail yang disebutkan/ditentukan dalam gambar.
c. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan Pekerjaan Kusen, Pintu, dan
Jendela

2. Persyaratan Bahan
a. Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik ex.
DEKSON atau Solid, seragam dalam pemilihan warnanya serta dari bahan-
bahan yang telah disetujui Direksi.
b. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gambar.
c. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang
menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali.
d. Untuk engsel jendela menggunakan jenis casement 12” dan pengunci
menggunakan Rabuncis

Pasal 15
PEKERJAAN KACA

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi kaca daun jendela, kaca daun pintu, kaca mati.
c. Pekerjaan ini berkaitan tentang (Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela).

Pasal 16
PEKERJAAN SANITASI DAN DRAINASE

1. Yang termasuk lingkup Pekerjaan Sanitasi dan Drainase Meliputi :


a. Pipa PVC Type AW Ø 1/2” untuk keperluan instalasi air bersih. Alat penyambung
digunakan dari jenis bahan yang sama dengan bahan untuk pipa.
b. Pipa PVC Type Aw Ø 3” untuk keperluan pembuangan air kotor yang berasal dari
floor drain dan wastafel yang disebutkan pada Gambar Kerja. Alat penyambung
digunakan dari jenis bahan yang sama dengan bahan untuk pipa.
c. Pipa PVC Type Aw Ø 4” untuk keperluan pembuangan air kotor yang berasal dari
kloset duduk dan grill penangkap air dan yang disebutkan pada Gambar Kerja. Alat
penyambung digunakan dari jenis bahan yang sama dengan bahan untuk pipa.
d. Pengadaan dan pemasangan kran – kran air yang terdapat di wastafel dan kamar
mandi.

2. Syarat – syarat penerimaan untuk bahan–bahan dan peralatan, cara–cara pemasangan,


kualitas pekerjaan, harus sesuai dengan standar yang berlaku peraturan plumbing dan
tergantung dari bahan yang dipakai. Peraturan tersebut antara lain :
a. PPI (Pedoman Plumbing Indonesia)
b. SII (Standar Industri Indonesia)
c. Standar ISO, BSW, DIN, ASTM

Pasal 17
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. Lingkup Pekerjaan
Pemborong harus melaksanakan pengadaan, pemasangan, pengujian dan serah terima
di lapangan instalasi listrik seperti yang disebutkan di bawah ini dan/atau
diperlihatkan dalam gambar. Sebelum serah terima dilakukan seluruh sistim beserta
komponen-komponennya harus lengkap, bekerja dengan baik sesual dengan unjuk
kerja yang diinginkan, dan lulus dalam pengujiannya.

2. Sistim distribusi daya terdiri dari :


a. Instalasi tegangan rendah
b. Sistem pentanahan (Grounding)
c. Semua material Bantu yang diperlukan supaya peralatan di atas terpasang dan
bekerja dengan baik.

3. Sistim penerangan
Sistim penerangan terdiri dari lampu-lampu beserta fixturenya, sakelar, kabel-kabel
dan conduit, serta material bantuannya.

Pasal 18
PEKERJAAN RAILING

1. Lingkup Pekerjaan meliputi penyediaan bahan dan aplikator pemasangan railing yang
akan digunakan.
2. Spesifikasi Bahan:
a. Railing tangga dan void menggunakan Tipe RRP 412 dengan spesifikasi bahan:
1) Handrailing SS Kotak
2) Pipa Pagar jari-jari
3) Tutup PVC
4) Sambungan PVC

PASAL 19
PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA BAJA

1. Lingkup Pekerjaan
a. Yang dimaksud pekerjaan konstruksi baja adalah semua pekerjaan
konstruksi baja dan pekerjaan baja lainnya yang tercantum dalam gambar
rencana. Termasuk didalam pekerjaan Konstruksi Baja ini antara lain adalah :
- Konstruksi rangka atap,dan konstruksi baja lainnya untuk Bangunan Gedung.
- Konstruksi baja lainnya sesuai yang dimaksud gambar rencana.
b. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dari semua bahan, tenaga, peralatan,
perlengkapan serta pemasangan dari semua pekerjaan baja dan logam termasuk
alat-alat atau benda- benda/ material pendukung lainnya.

c. Pekerjaan baja dan logam harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan-


keterangan yang tertera pada gambar rencana/detail, lengkap dengan
penyangganya, alat untuk memasang dan menyambungnya, pelat-pelat baja/
profil siku dan lain sebagainya.

d. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam


pemasangannya tidak memerlukan pengisi, kecuali kalau gambar detail menunjuk
hal tersebut.

e. Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan teliti dan diselesaikan
dengan rapi, dan dalam pelaksanaannya tidak hanya dari gambar-gambar kerja
untuk memasang pada tempatnya tetapi dimungkinkan untuk mengambil ukuran-
ukuran sesungguhnya ditempat pekerjaan terutama bagian-bagian yang terhalang
oleh benda lain.

f. Pekerjaan harus bermutu kelas satu dalam segala hal, setiap bagian pekerjaan yang
buruk akan ditolak dan harus diganti apabila perlu. Pekerjaan yang selesai harus
bebas dari puntiran-puntiran,bengkokan-bengkokan dan sambungan-sambungan
yang mengganggu.

2. Standar Yang Dipakai


Referensi Konstruksi Baja
a. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja (PPBBI-Mei 1984)
b. American Institut of Steel Contruction (AISC)
c. American Welding Society (AWS ) bahan-bahan las
d. American Nastional Srandart Institut (ANSI)
e. American Soceiety for Testing ang Material (ASTM) Spesificatin
f. RKS dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan

3. Persyaratan Bahan
a. Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan baja harus sudah
disetujui oleh Pengawas, tidak berkarat, bagian bagiannya dan lembaran-
lembarannya tidak bengkok dan cacat. Potongan-potongan (profil)
mempunyai ukuran yang tepat sesuai dengan dimensi yang tertera dalam
gambar rencana baik bentuknya, tebal, ukuran berat.
b. Bahan baja yang digunakan/ dipasang harus dari jenis yang sama
kualitasnya, dalam hal ini dipakai baja jenis ST-37, Toleransi luas
penampang bahan baja ditetapkan maksimum 5 % dari luas untuk
rangka batang atau maksimum 5 % dari momen inersia (I)
c. Sebagai kawat las dipakai setaraf produksi “KOBE” atau “NIPPON STEEL”
Jenis kawat las yang akan digunakan harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk
dari pabrik pembuat dan petunjuk-petunjuk Direksi. Elektroda-elektroda
las harus diambil dari GRADA-A (besi heavy coatee type) batang-batang
elektroda yang dipakai diameternya lebih besar atau sama dengan 6
mm (1/4 inch), dan batang-batang elektroda harus dijaga agar selalu
dalam keadaan kering.
d. Baut-baut yang digunakan harus baut hitam ulir (HTB) tak penuh dengan
tegangan baut dan tegangan las minimum adalah 1.400 kg/cm² atau minimal
sama dengan mutu baja yang digunakan (A-325 ASTM).
e. Pada konstruksi atap bangunan gedung, sambungan gording tidak harus
menumpu pada kuda-kuda/jurai atau tumpuan lainnya. Untuk itu sebelum
pemasangan gording dilaksanakan Kontraktor harus berkonsultasi terlebih
dahulu dengan Direksi/Pengawas.
f. Bahan baja ini kecuali ditunjuk atau dipersyaratan lain harus sesuai dengan
SNI 3-1970
Pasal 20
PEKERJAAN LAIN – LAIN

1. Hal-hal yang belum disebut dalam persyaratan ini supaya disesuaikan dengan gambar
rencana / detail.
2. Selama pekerjaan berlangsung, pemborong / Kontraktor harus selalu menjaga kondisi
sekitarnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kerusakan-kerusakan yang
terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan ini dan segala kerusakan yang timbul pada
bangunan yang ada / konstruksi sekitarnya, bila kerusakan tersebut jelas akibat pelaksanaan
pekerjaan.
3. Pemborong harus membatasi derah operasionalnya disekitar tempat pekerjaan dan
harus mencegah sedemikian rupa supaya para pekerjanya tidak melanggar wilayah
bangunan – bangunan lain yang berdekatan dan pemborong harus melarang siapapun yang
yang tidak berkepentingan memasuki lokasi proyek.
4. Pembersihan seluruh pekerjaan terutama untuk bahan yang berlebihan dan tidak
dipakai, semua sampah dan bekas bongkaran – bongkaran lainnya harus betul – betul
diperhatikan dan dibuang dari lokasi sesuai dengan petunjuk / pengarahan
pimpro/Direktur/ Penagawas Lapangan.

Pasal 21
PENUTUP

Pekerjaan lain-lain yang belum tercantum di dalam uraian Spesifikasi Teknis ini akan
ditentukan/diterangkan pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
B
A
B

V
SPESIFIKASI JABATAN KERJA
KONSTRUKSI

1. Personil yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan jasa Konstruksi


adalah sebagai berikut :
Sertifikasi Keahlian Pengalaman
No. Jabatan
Kerja
A TENAGA AHLI
1 Pelaksana SKT Pelaksana Perumahan 3 Tahun
dan Gedung / Pelaksana Bangunan
Gedung / Pekerjaan Gedung (TS
051/TS 052/TA022 / TA023)

2 Ahli K3 Konstruksi Sertifikat Petugas Keselamatan


/Petugas Keselamatan Konstruksi/SKA Ahli Muda K3 Kosntruksi
Konstruksi

1. Rincian Tugas Personil


1. Pelaksanana Struktur selaku manajer Pelaksanaan
- Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman dalam
melaksanakan pekerjaan lapangan
- Bersama denga bagian enginering menyusun kembali metode
pelaksanaan
konstruksi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan
- Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
dilapangan sesuai persyarataan waktu ,mutu dan biaya yang telah
ditetapkan
- Membuat program kerja mingguan dan mengadakan pengarahan
harian kepada pelaksana pekerjaan
- Mengadakan evaluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan
dilapangan
- Membuat program penyesuaiaan dan tindakan turun tangan
apabila terjadi keterlamabatan dan penyimpangan pekerjaan dilapangan
- Bersama bagian teknik melakukan pemeriksaaan dan memproses berita
acara
kemajuan pekerjaaan dilapangan
- Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja mingguan ,metode
kerja
,gambar kerja dan spesifikasi teknik
- Menerapkan program keselamatan kerja dan kebersihan di lapangan.

2. Petugas K3
- Membuat usulan perubahan apabila terdapat kekeliruan atau kesalahan pada
metode kerja pelaksanaan konsstruksi berbasis K3
- Membuat perencanaan dan penyusunana program K3
- Menerapkan ketentuan perundang – undangan tentang dan terkait K3 konstruksi
- Membuat SOP prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
- Melakukan sosialisasi ,penerapan dan pengawasan pelaksanaaan program prosedur
kerja dan instruksi kerja K3
- Mengevaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3
konstruksi
- Melakukan penanganan kecelakan kerja dan enyakit akibat kerja serta keadaan
darurat.
Penyedia wajib menghadirkan personil sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen
penawaran dan dapat menunjukkan Surat Keterampilan Kerja (SKT) asli sesuai dengan yang
dipersyaratkan pada saat rapat persiapan penunjukan pemenang.

Penyedia diharuskan memaparkan metodelogi pelaksanaan pekerjaan untuk masing - masing


item pekerjaan yang tercantum dalam dokumen mata pembayaran pada saat Pre
Construction Meeting (PCM).

2. Upah Minimum
Untuk besaran upah tenaga kerja, miniimum sesuai UMK Kabupaten Sidoarjo

3. Tingkat Resiko K3
Untuk Paket pekerjaan ini tingkat resiko K3 masuk dalam kategori resiko kecil/rendah

4. Dukungan Material dan Peralatan


Dukungan material dan peralatan disertai pricelist harga, dukungan tersebut merupakan
kerjasama antara pihak I dan pihak II disertai pernyataan ketersediaan peralatan kerja dan
material utama (merupakan syarat penerbitan SPPBJ)

5. Koefisien pada Analisa Harga Pekerjaan


Perhitungan penawaran pada Harga Satuan Pekerjaan mengacu pada Analisa yang ada pada
dokumen BQ

6. Kepersertaan BPJS Ketenagakerjaan


Pada pekerjaan ini Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran memandang perlu
mensyaratkan Sertifikasi BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenaga
Kerjaan Republik indonesia No.44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan program Jaminan
Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pekerja Harian Lepas, Borongan dan
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pada sektor Usaha Jasa Konstruksi (merupakan syarat
penerbitan SPPBJ)
7. Persyaratan Penyedia
Memiliki Surat Ijin Usaha Jasa konstruksi (SIUJK) dan Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi
(SBUJK) dengan kualifikasi usaha kecil dan masih berlaku.

Klasifikasi Kode Subklasifikasi Subkualifikasi


Bangunan Gedung BG BG 007

Sidoarjo, 23 Juni 2020


CV. LINDA WIRA KARYA

Linda Eka Purnama Sari


Direktur

Anda mungkin juga menyukai